Anda di halaman 1dari 2

SP 2 ISOLASI SOSIAL

Pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang


pertama -seorang perawat-)

Orientasi :
“Selamat pagi ibu ranie! ”
“masih ingat dengan saya ibu ranie?“
“Bagaimana perasaan ibu ranie hari ini?
“Sudah dingat-ingat pelajaran kita kemarin tentang berkenalan ? Coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan perawat ! (Nama,senang dipanggil apa, asal darimana, hobbi apa)
“Bagus sekali, ibu ibu ranie masih ingat. Nah  seperti janji saya kemarin, saya akan mengajak
ibu ranie mencoba berkenalan  dengan teman saya perawat Ari. Tidak lama kok, sekitar 10
menit’
“ kita temui perawat ari ya ibu ‘
Kerja :
( Bersama-sama klien saudara mendekati perawat Ari)
“Selamat pagi perawat Ari, ini  ingin berkenalan dengan Perawat ari”
“Baiklah ibu ranie, ibu bisa berkenalan dengan perawat Ari seperti yang kita praktekkan
kemarin (pasien mendemontrasikan cara berkenalan dengan perawat Ari : memberi
salam, menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya)”
“Ada lagi yang ibu ranie ingin tanyakan kepada perawat ari .coba tanyakan tentang keluarga
perawat Ari” (pasien bertanya jumlah anak)
”Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu ranie bisa sudahi perkenalan ini. Lalu ibu
ranie bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat ari, misalnya  jam 1 siang nanti" (Pasien
membuat janji untuk bertemu kepada perawat ari )
"Baiklah perawat Ari, karena ibu ranie sudah selesai berkenalan, saya  dan ibu ranie akan
kembali ke ruangan ibu ranie. Selamat pagi"
(Bersama-sama pasien perawat berti meninggalkan perawat ari untuk melakukan
terminasi dengan klien di tempat lain).
Terminasi:
 “Bagaimana perasaan ibu ranie setelah berkenalan dengan perawat ari”
” ibu ranie tampak bagus  sekali saat berkenalan tadi” 
”Pertahankan terus  apa yang sudah ibu ranie lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan
topik lain supaya perkenalan berjalan lancar ya ibu ranie. Misalnya menanyakan keluarga,
hobi, dan sebagainya. Bagaimana ibu ranie, mau coba dengan perawat lain?. Mari kita
masukkan pada jadwalnya ya ibu ranie. Mau berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali.
Baik nanti ibu ranie coba sendiri. Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10?
Sampai besok.”

Anda mungkin juga menyukai