Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 Pasien

A. Tujuan
1. Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
2. Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya
3. Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
4. Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
5. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu

B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
”Assallammuallaikum,?Perkenalkan nama saya Riani panggil saja
suster Ani dari mahasiswa S2 keperawatan jiwa UI, saya datang untuk
merawat mbak, nama mbak siapa ? dan senang dipanggil apa?
”Bagaimana perasaan Mbak Is hari ini? Bagaimana penyembuhan
lukanya mbak ? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
perasaan mbak terhadap kaki mbak yang terganggu (perhatikan data-
data gangguan citra tubuh !) Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 30
menit ? Mau dimana kita bercakap-cakap,diruang tamu ?”
2. Fase Kerja
”Bagaimana perasaan mbak Is tentang kaki yang sudah mulai
sembuh?Apa harapan mbak untuk penyembuhan ini ?.
”Baik, bagaimana kalau kita bicarakan potensi bagian tubuh mbak
yang lain ? Mari kita mulai dari..... (Boleh mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki), Nah mata mbak masih awas ya, Bagus ! Bagaimana
dengan kedua tangan mbak......dst (Jadi ada daftar potensi tubuh yang
masih prima). Wah!, banyak sekali yang masih berfungsi dengan baik
yang perlu disyukuri”
3. Fase Terminasi
”Bagaimana perasaannya setelah kita bercakap-cakap? Wah ! banyak
sekali bagian tubuh mbak yang masih berfungsi dengan baik (sebutkan
beberapa)
”Bagaimana kalau kita buat jadual kegiatan menggunakan potensi
tubuh yang masih baik (masukkan jadual kegiatan)
”Baik, dua hari lagi kita bertemu untuk membicarakan cara memenuhi
harapan mbak Is yang terganggu. Mau jam berapa mbak ? Baik !
sampai jumpa. ”Assallammuallaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 Pasien

A. Tujuan
1. Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
2. Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya
3. Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
4. Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
5. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
”Assallammuallaikum mbak Is ! sedang apa sekarang ?Bisa kita
bercakap-cakap ?
”Bagaimana perasaan mbak Is hari ini?Apakah sudah dicoba
kegiatannya sesuai jadual ? bagaimana perasaannya setelah mencoba?
”Baik, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang cara
meningkatkan fungsi kaki mbak ? Mau berapa lama, bagaimana kalau
30 menit ? Mau bicara dimana mbak, bagaimana kalau di ruang tamu
?”
2. Fase Kerja
”Mbak selama ini apa yang mbak lakukan agar kaki mbak berfungsi
kembali? Dan apa yang mbak lakukan untuk mengurangi rasa malu
?Beri pujian jika jawaban pasien positif
”Mbak ada beberapa cara yang dapat dilakukan :
a. Untuk mengurangi rasa malu dilihat oleh orang lain, mbak bisa
melakukan menutupi bagian tubuh yang berubah misalnya pakai rok
panjang.
b. Untuk mengembalikan fungsinya dengan cara mengganti dengan
yang palsu, misalnya wig, kaki palsu, kosmetik
c. Menerima perubahan yang terjadi dengan menyentuh, melihat
bagian yang berubah.
”Nah, yang mana yang mau dicoba ? (Jika pasien ingin kaki palsu,
saudara harus mencari informasi)
”Selain itu mbak Is bisa melakukan sosialisasi dengan keluarga dan
teman-teman lain melalui berbagai aktifitas”
3. Fase Terminasi
” Bagaimana perasaannya setelah kita bercakap-cakap? Apa berapa
cara tadi yang bisa dicoba ? Bagus !
”Nah, silahkan coba dengan pakaian yang panjang. Adakan ya rok
panjang mbak ?”
”Baik, dua hari lagi kita bertemu, kita akan bicara tentang bagaimana
bercakap-cakap dengan orang lain (Gunakan Modul Isolasi Sosial).
Untuk informasi kaki palsu, saya akan cari dulu, segera saya beritahu.
Sampai jumpa. ”Assallammuallaikum!”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 KELUARGA

A. Tujuan
1. Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
2. Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya
3. Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
4. Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
5. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
”Assalammuallaikum, bpk/ibu?Perkenalkan nama saya Riani, panggil
suster Ani dari mahasiswa S2 keperawatan jiwa UI, . Bagaimana
perasaan bapak/ibu hari ini? Nama Bapak siapa, panggilannya Pak....
dan Ibu namanya.... ? Panggilannya ? Bagaimana kalau bercakap-
cakap selama 30 menit, tentang kesehatan mbak Is ? Mau duduk
dimana kita? bagaimana kalau di ruang tamu ?”
2. Fase Kerja
”Apa yang bapak/ibu rasakan menjadi masalah dalam pemulihan
perawatan mbak Is ?”
”Bpk/ibu sendiri bagaimana perasaannya melihat mbak Is ?”
”Iya, benar mbak Is menghadapi dua masalah, yang pertama
pemulihan luka operasi karena amputasi yang saat ini lukanya sudah
mulai sembuh. Yang kedua perasaan mbak Is yang masih sukar
menerima kenyataan bagian tubuhnya yang hilang. Dia juga masih
malu untuk bertemu dengan orang lain.”
”Untuk itu ada beberapa cara yang bpk/ibu bisa lakukan agar mbak Is
bisa menerima keadaan ini.”
a. Bpk/ibu fokuskan memberi pujian setiap kegiatan yang mbak Is
dapat lakukan
b. Bpk/ibu tolong bantu mbak Is memfokuskan kegiatan pada bagian
tubuh yang masih dapat berfungsi dengan baik
c. Ada beberapa cara untuk memulihkan fungsi kaki mbak Is yaitu
memakai kaki palsu atau tetap pakai tongkat (jelaskan cara
mendapatkan kaki palsu)
d. Untuk mengurangi rasa malu :
- Dorong memakai rok/celana panjang
- Libatkan melakukan kegiatan rumah tangga
- Libatkan bersosialisasi dengan keluarga, tetangga, dll
e. Bantu menerima bagian tubuh dengan cara melihat saat ganti
verban dan jangan menghina kecacatan tsb.
” Yang mana kira-kira yang dapat bpk/ibu lakukan segera ? Bagus
sekali !”
3. Fase Terminasi
”Bagaimana perasaan bpk/ibu setelah kita bercakap-cakap ? Coba
bpk/ibu sebutkan cara cara merawat mbak Is ? Bagus sekali !
”Coba bpk/ibu buat jadual bergantian memperhatikan mbak Is
”Baiklah, dua hari lagi saya datang, kita akan bicarakan hal-hal yang
telah bpk/ibu lakukan serta mencoba bercakap-cakap langsung dengan
mbak Is ? Sampai jumpa. Assallammuallaikum.”
STRTEGI PLAKSANAAN (SP) 2 KELUARGA

A. Tujuan
1. Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
2. Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya
3. Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
4. Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
5. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
”Assallammuallaikum, bpk/ibu sedang apa ? Bisa kita bercakap-cakap
? Baik, bagaimana mbak Is ? Sudah bpk/ibu coba cara yang kita
diskusikan dua hari yang lalu ? Bagaimana hasilnya ?
”Baik, sekarang kita akan coba langsung ke mbak Is. Bagaimana kalau
kita bercakap-cakap tentang kegiatan yang masih mbak Is lakukan
tanpa terganggu dengan bagian tubuh yang sakit?. Saya punya waktu
30 menit, Oke!?”
2. Fase Kerja
”Mari bpk/ibu kita temuin mbak Is. ”Mbak Is lagi ngapain ? Bagaimana
kalau kita bercakap-cakap sebentar ?. Apa saja kegiatan yang sudah
dilakukan ? (pasien mengatakan beberapa). Bagus sekali ! wah mbak Is
hebat dong”.
”Kembali duduk : ”Bagaimana bpk/ibu, sudah lihat cara yang kita
lakukan tadi ? Apa saja yang sudah dapat dilakukan mbak Is. Bagus !”
3. Fase Terminasi
”Bagaimana perasaan bpk/ibu ?”
”Apa lagi yang perlu dilakukan untuk mbak Is. Kapan bpk/ibu mau
melakukannya?. Bagus !”
”Baiklah, dua hari lagi saya kembali. Nanti kita bicarakan
kemungkinan-kemungkinan, cita-cita mbak Is dapat diwujudkan.
Assalamu’alaikum, sampai jumpa”

Anda mungkin juga menyukai