Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN ANSIETAS

Kasus:
Ny.M sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu makan.
Klien juga beberapa kali mengalami mimpi buruk. Saat dikaji, klien mengatakan
selalu memikirkan jadwal operasi anaknya yang tidak ada kepastian. Biayapun
menjadi sumber kekhawatiran Ny. M karena ia tidak tahu darimana ia harus
memenuhi biaya alat operasi anaknya yang tidak ditanggung Jamkesmas. Klien
tampak tegang, wajah pucat, suara terdengar bergetar, dan kantung mata sedikit
hitam.
.
A. Pengkajian
a. Pengertian
Ansietas adalah gejolak emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
b. Data yang didapat
Data subjektif:
- Pasien menganggap dirinya mudah gelisah dan tidak berdaya
- Pasien mengatakan takut dan cemas
- Pasien mengatakan susah tidur
Data objektif:
- Pasien terlihat sering melamundan murung
- Pasien cenderung menyalahkan orang lain

B. Diagnosa
- Ansietas
- Harga diri rendah
- Gangguan citra tubuh
- Koping individu tidak efektif
- Kurangnya pengetahuan
C. Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien. Perlihatkan sikap empati dan
perhatian kepada klien
Rasional: hubungan saling percaya antara perawat dan klien merupakan
dasar terbinanya hubungan terapeutik
2. Berikan motivasi pada klien untuk mendiskusikan pikiran dan perasaannya
Rasional: motivasi akan membuat klien lebih terbuka mengenai pikiran
dan perasaannya
3. Dengarkan klien dengan penuh empati. Berikan respon dan tidak
menghakimi
Rasional:  hal ini menunjukkan rasa peduli terhadap perawatan klien,
tetapi tidak terlibat secara emosi. Klien akan merasa aman dan nyaman
saat bercerita kepada perawat
4. Ajarkan Teknik Relaksasi nafas dalam
Rasional : Teknik relaksasi dapat merilekskan otot-otot sehingga dapat
menurunkan kecemasan

D. Implementasi
1. Sapa klien dengan nama yang disenanginya.
2. Memberikan sentuhan akan menunjukkan rasa empati klien dan
pertahankan kontak mata
3. Dorong klien untuk mendiskusikan pikiran dan perasaannya
4. Dengarkan segala keluhan klien.
5. Berikan respon dan jangan menghakimi
6. Ajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam

E. Evaluasi
1. Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan
2. Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
3. Klien mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien : Klien sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur,
tidak nafsu makan. Klien selalu memikirkan jadwal operasi anaknya yang
tidak ada kepastian. Biayapun menjadi sumber kekhawatiran Ny. M
karena ia tidak tahu darimana ia harus memenuhi biaya alat operasi
anaknya yang tidak ditanggung Jamkesmas.
b. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
c. Tujuan :
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi
untuk mengatasi ansietas
d. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar
pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang
harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :
1) Mengucapkan salam terapeutik 
2) Berjabat tangan
3) Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan,
asal institusi)
4) Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai
5) Menjelaskan tujuan interaksi
6) Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali
bertemu pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri dengan teknik tarik nafas dalam
d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas
muncul

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap Orientasi
a. Salam Teraupetik
P: “Selamat pagi Ibu ! Boleh saya duduk?”
K: “Ya. Silahkan sus.”
P: “Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, saya perawat yupita. Saya
bertugas di Ruang Angsa ini dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang nanti. Ibu
benar dengan Ibu Rani Mia Dewi? “
K: “Benar, sus. ”
P: “Ibu senangnya dipanggil apa?”
K: “Ibu Mia saja sus... “
b. Evaluasi/validasi
P: “Oke Ibu Mia, bagaimana perasaan Ibu hari ini? “ apa tadi malam tidur
ibu nyenyak?”
K: “saya tidak bisa tidur sudah 3 hari ini, sus.”
c. Kontrak
P: “Sekarang apa yang ibu pikirkan? Bagaiman kalau kita bercakap-cakap
tentang perasaan yang ibu rasakan?”
K:“hmmmm...boleh sus”
P:”Mau berapa lama, ibu? bagaimana kalau 20 menit? 
K:”iya boleh sus”
P:”Kita bicaranya disini saja atau di mana, ibu....?”
K: “disini sajalah, sus...”

2. Tahap Kerja
P:”Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan
lebih lanjut tentang perasaan ibu? apa yang ibu sedang pikirkan?
K:”Begini sus, beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu
makan. Saya selalu memikirkan jadwal operasi anaknya yang tidak ada
kepastian. Biayapun menjadi sumber kekhawatiran saya karena sayatidak
tahu darimana ia harus memenuhi biaya alat operasi anak saya yang tidak
ditanggung Jamkesmas.
P:”Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami kondisi seperti sekarang ini?”
K:”Baru kali ini sus”
P:”Jadi kalau ibu punya masalah, ibu akan memikirkan terus masalah itu
sehingga ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?”
K:”Iya sus, saya sampai tidak bisa tidur dan nafsu makan”
P: “Apa pekerjaan ibu sehari-hari? Apakah ibu selama ini puas dengan
pekerjaan yang ibu lakukan? Bagaimana dengan penghasilan ibu?”
K:” Saya bekerja sebagai buruh cuci uang gaji saya saja hanya cukup untuk
makan sehari-hari, tapi sekarang saya harus berpikir trntang operasi yang
akan anak saya jalani”
P: “Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa biasanya ibu meminta bantuan
untuk 
menyelesaikan masalah kalau ibu merasa tidak mampu menyelesaikan
masalah tersebut?
K:”Bisa sus, tapi saya biasanya meminta banguan dengan saudari ipar saya”
P:”Apakah ibu berhasil menyelesaikan masalah tersebut?”
K:”Bisa sus”
P:“Wah, baik sekali, berarti dulu ibu pernah mampu menyelesaikan masalah
yang cukup berat, saya yakin sekali ibu sekarang juga akan mampu
menyelesaikan kecemasan yang ibu rasakan.
P: “Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba mencari
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya percaya Ibu
mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Ibu juga tidak akan hidup sendiri.
Ibu masih punya saudara-saudara, anak-anak dan orang lain yang sayang dan
peduli sama Ibu.”
P: “Saya akan mengajarkan Ibu Teknik Relaksasi Nafas Dalam. Teknik ini
bertujuan untuk menenangkan pikiran Ibu dan menurunkan rasa cemas yang
Ibu rasakan. Kiranya waktu yang diperlukan yaitu 5 menit. Apa Ibu ingin
mencoba?.”
K: “Boleh, sus.”
P: ”Posisi Ibu harus duduk tegak, kaki menyentuh lantai, dan bahu rileks.
Tutup mata dan Tarik nafas kuat-kuat melalui hidung, hitung 5x lalu
hembuskan melalui mulut secara perlahan juga dalam hitungan 5x. Lakukan
teknik ini 3x, bu. “(Diperagakan oleh Perawat)
P: “Baik, Ibu sudah mengerti?. Sekarang, Ibu bisa mencobanya.”
K: “Baik, sus.” (Klien mencoba)
P: “Ya, seperti itu. Bagus sekali, Ibu sudah melakukan teknik dengan baik.

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
P: ”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu
rasakan dan latihan relaksasi? Apa ibu mengulang kembali cara yang
sudah kita pelajari tadi?”
K: “ Saya sudah mulai agak tenang sekarang, sus.” begini sus?”
P: “iya, benar sekali"
b. Tindak lanjut
P:“ jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita
masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa
langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal
yang telah kita buat.”
K: “ Baiklah suster”
c. Kontrak yang akan datang
P: ”Sudah 30 menit ya, Bu. Saya rasa perbincangan kita kali ini sudah
cukup. Besok sekitar jam 09.00 saya akan datang kembali untuk
membicarakan tentang hobi Ibu. Mungkin besok kita bisa berbincang-
bincang di taman depan ya Bu. Apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah,
kalau tidak ada, saya permisi dulu ya Bu. Selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai