Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KORBAN NARAPIDANA

Kelompok 5

Adji Rochmana (1018031004)


Asih Sulastri (1018031019)
Ismi Maulina (1018031062)
Meilinda Roshita Dewi (1018031072)
Muhammad Surya A.K (1018031081)
Nizma Lidhiya A’idah (1018031088)
Siti Sonniya (1018031118)
Definisi Narapidana

Narapidana adalah seseorang yang melakukan


tindak kejahatan dan telah dinyatakan bersalah
oleh hakim di pengadilan serta dijatuhi hukuman
penjara.
Penggolongan Narapidana

Pasal 12 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menentukan bahwa dalam rangka
pembinaan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan dilakukan penggolongan atas dasar:

• Umur
a) Anak (12 s.d. 18 tahun)
b) Dewasa (diatas 18 tahun)

• Jenis kelamin
a) Laki – laki
b) Wanita

• Lama pidana yang dijatuhkan


a) Pidana 1 hari sd 3 bulan ( Register B.II b )
b) Pidana 3 bulan sd 12 bulan 5 hari (1 tahun) (Register B.II a)
c) Pidana 12 bulan 5 hari (1 tahun keatas ) (Register B.I)
d) Pidana Seumur Hidup (Register Seumur Hidup)
e) Pidana Mati (Register Mati)
SELANJUTNYA…

• Jenis kejahatan.
a) Jenis kejahatan umum
b) Jenis kejahatan khusus

• Kriteria lainnya sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan pembinaan.


• Pembinaan Narapidana Wanita di LAPAS dilaksanakan di LAPAS Wanita.
MASALAH KEJIWAAN NARAPIDANA

Harga Diri Rendah dan Konsep Diri yang Negative

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri,
merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri
(Keliat, 1998).
Penyebab harga diri rendah

Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tidak efektif akibat
adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung kemunduran perkembangan
ego, pengulangan umpan balik yang negatif, difungsi system keluarga serta terfiksasi pada
tahap perkembangan awal (Townsend, M.C. 1998 : 366).

Adapun Penyebab Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah, yaitu :

 Faktor Presdisposisi
Penolakan orangtua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.

 Faktor Presipitasi
Kehillangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktifitas
yang menurun.
Tanda dan
Gejala Harga
Diri Rendah

o Mengejek dan mengkritik diri o Perasaan tidak mampu


o Merasa bersalah dan khawatir, o Pandangan hidup yang pesimistis
menghukum dan menolak diri sendiri o Tidak menerima pujian
o Mengalami gejala fisik, misal: tekanan o Penurunan produktivitas
darah tinggi o Penolakan terhadap kemampuan diri
o Menunda keputusan o
o Sulit bergaul
Kurang memerhatikan perawatan diri
o Berkurang selera makan
o Menghindari kesenangan yang dapat
o Tidak berani menatap lawan bicara
meberi rasa puas
o Menarik diri dari realitas, cemas, panic, o Lebih banyak menunduk
cemburu, curiga, halusinasi o Bicara lambat dengan nada suara
lemah
P
S Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu
1. terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi
I 2. terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori

K 3. terapi aktivitas kelompok stimulasi realita

O 4. terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat dan Akemat, 2005, hal.13).

T Dari empat jenis terapi aktivitas kelompok diatas yang paling relevan

E dilakukan pada individu dengan gangguan konsep diri harga diri rendah

R adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Terapi aktivitas


kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang mengunakan aktivitas
A sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk

P didiskusikan dalam kelompok, hasil diskusi kelompok dapat berupa

I kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.(Keliat dan


Akemat,2005)
Bentuk-Bentuk
Pelayanan
terhadap
Narapidana 01 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Konsumsi 02

03 Pelayanan Penjagaan

Pelayanan Kunjungan 04

05
Rehablitasi pada Narapidana
Add the title
here Keperawatan
Asuhan

1. Pengkajian

 Identitas klien meliputi Nama, umur, jenis


kelamin, tanggal dirawat, tanggal pengkajian,
nomor rekam medis.
 Faktor predisposisi
 Faktor presipitasi
 Psikososial
 Status mental
 Aspek medik
Diagnosa
Keperawatan

a. Harga Diri Rendah Situasional b.d perubahan peran sosial

b. Isolasi Sosial b.d ketidaksesuaian prilaku sosial dengan norma

c. Defisit Perawatan Diri


No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi sosial b.d Setelah dilakukan intervensi selama 2x Promosi Sosialisai
I ketidaksesuaian prilaku 24 jam maka diharapkan keterlibatan Observasi
N sosial dengan norma sosial meningkat dengan kriteria hasil : Terapeutik
T Minat interaksi meningkat • Motivasi meningkatkan keterlibatan
E  Verbalisasi tujuan yang jelas dalam suatu hubungan
R meningkat • Motivasi kesabaran dalam
V  Minat terhadap aktivitas meningkat mengembangkan suatu hubungan
E  Minat terhadap aktivitas meningkat • Motivasi untuk berpartisipasi dalam
N  Verbalisasi isolasi menurun aktivitas baru dan kegiatan kelompok
 Verbalisasi ketidakamanan di tempat • Motivasi untuk berintraksi di luar
S
umum menurun lingkungan (mis. Jalan-jalan, ke toko
I  Prilaku menarik diri menurun buku)
 Verbalisasi perasaan berbeda • Berikan umpan balik positif dalam
K dengan orang lain menurun perawatan diri
E  Verbalisasi preokupsi dengan pikiran Edukasi
P sendiri menurun • Anjurkan interaksi dengan orang lain
E  Afek murung/sedih menurun (mis. Tujuan dan kepentingan yang
R  Perilaku bermusuhan menurun sama), bertahap
A  Prilaku sesuai dengan harapan • Anjurkan ikutserta kegiatan sosial dan
W orang lain membaik kemasyarakatan
A  Prilaku bertujuan membaik • Anjurkan meningkatkan kejujuran diri
T  Kontak mata membaik dan menghormati hak orang lain
A  Tugas perkembangan sesuai usia Kolaborasi
N membaik • Diskuskan perencanaan kegiatan di
masa depan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
2 Harga Diri Rendah Setelah dilakukan intervensi selama Promosi Harga Diri
Situasional b.d perubahan 3x24 jam maka diharapkan harga diri Observasi
peran sosial meningkat dengan kriteria hasiil : • Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin,
• Perasaan diri poositif meningkat dan usia terhadap harga diri
• Penerimaan penilaian positif • Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
terhadap diri sendiri meningkat • Monitor tintgkat harga diri setiap waktu, sesuai
• Berjalan menampakkan wajah kebutuhan
meningkat Terapeutik
• Postur tubuh menampakkan wajah • Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk
meningkat diri sendiri
• Konsentrasi meningkat • Motivasi menerima tantangan dan hal baru
• Tidur meningkat • Diskusikan pernyataan tentang harga diri
• Kontak mata meningkat • Diskusikan pengalaman yang meningkatkan
• Gairah aktivitas meningkat harga diri
• Percaya diri berbicara meningkat • Diskusikan persepsi negatif diri
• Perilaku asertif meningkat • Diskusikan bersama keluarga untuk enetapkan
• Kemampuan membuat keputusan harapan yang jelas
meningkat • Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
• Perasaan malu menurun meningkatkan harga diri
• Perasaan bersalah bersalah menurun Edukasi
• Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan
dalam perkembangan konsep positif diri pasien
• Anjurkan mengidentifiksi kekuatan yang dimiliki
• Latih cara berfikir dan perilaku positif
• Latih meningkatkan kepercayaan pada
kemampuan dalam menangani situasi
THANK YOU

Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai