GANGGUAN TIDUR
(Insomnia)
OLEH :
I. Latar belakang
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
setiap manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat memulihkan
tingkat aktifitas normal dan keseimbangan normal dari berbagai bagian sistem saraf
pusat. Apabila seseorang mengalami gangguan tidur dapat menimbulkan dua efek
fisiologik yaitu : efek pada sistem saraf dan efek pada struktur tubuh lainnya. Efek
pada sistem saraf dapat mengacaukan fungsi tubuh maupun organ tubuh itu sendiri.
Secara tidak langsung kekurangan tidur akan mempengaruhi sistem saraf pusat.
Gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi pikiran yang
progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan perilaku abnormal dari
sistem saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelambahan
berfikir, mudah tersinggung atau bahkan menjadi psikotik. Gangguan tidur ini
sering dialami oleh orang dewasa dan lansia yang disebabkan oleh berbagai hal
seperti stress dan cemas. Untuk itu perlu penanganan secara komprehensif.
Tujuan dari tindakan memberikan posisi tidur adalah untuk menurunkan
konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang maksimal, serta untuk
mengatasi kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan membran
kapiler alveolus (Doenges, 2000).Memperoleh kualitas tidur terbaik adalah penting
untuk peningkatan kesehatan yang baik dan pemulihan pasien yang sakit.
Meningkatkan kualitas tidur sangat penting dalam prognosis (Talwar, et al, 2008).
Gangguan istirahat tidur pada pasien gagal jantung terutama terjadi pada malam hari
karena sesak napas sangat mengganggu kualitas tidur klien. Kualitas tidur
merupakan aspek dari tidur yang meliputi lama tertidur, waktu bangun dan
kenyenyakan dalam tidur. Pasien yang sakit seringkali membutuhkan lebih banyak
tidur dan istirahat daripada pasien yang sehat. Sifat alamiah dari penyakit akan
mengurangi pasien mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup. Kualitas tidur yang
buruk pada pasien dengan gangguan penyakit jantung dapat disebabkan oleh
dyspnea, disritmia dan batuk (Rahayu, 2009).
Kualitas tiduryang buruk mengakibatkan proses perbaikan kondisi pasien
akan semakin lama sehingga akan memperpanjang masa perawatan di rumah sakit.
Lamanya perawatan ini akan menambah beban biaya yang ditanggung pasien
menjadi tinggi dan kemungkinan akan menimbulkan
respon hospitalisasi bagi pasien.
Oleh karena itu dalam praktek keperawatan Gerontik, akan melakukan
penyuluhan mengenai gangguan tidur yang ditujukan pada pengunjung Posyandu
lansia.
V. Metoda
Ceramah dan tanya jawab
X. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia
1. 5 menit Pembukaan
- Memberi salam - Menja
- Memperkenalkan diri wab Salam
- Mende
- Menjelaskan kontrak, ngarkan dan
waktu, topik dan tujuan penyuluhan memperhatikan
- Mende
ngarkan dan
memperhatikan
2. 30 menit Pelaksanan
- Apersepsi - Menge
mukakan pendapat
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tentang tidur mukakan pendapat
- Memberi reinforcement - Mende
positif ngarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan pengertian - Mende
tidur ngarkan dan
memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tentang gangguan mukakan pendapat
tidur/insomnia - Mende
- Memberi reinforcement ngarkan dan
positif memperhatikan
- Mende
- Menjelaskan pengertian ngarkan dan
gangguan tidur / insomnia memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tentang tanda dan gejala mukakan pendapat
gangguan tidur / insomnia
- Memberi reinforcement - Mende
positif ngarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mende
tanda dan gejala gangguan tidur / ngarkan dan
Insomnia memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tenatang penyebab mukakan pendapat
gangguan tidur / Insomnia
- Memberi reinforcement - Mende
positif ngarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mende
penyebab gangguan tidur / Insomnia ngarkan dan
- Mengkaji pengetahuan memperhatikan
pengunjung tentang akibat gangguan - Mengu
tidur/ Insomnia ngkapkan pendapat
- Memberi reinforcement
positif - Mende
ngarkan dan
- Menjelaskan akibat memperhatikan
gangguan tidur / Insomnia - Mende
ngarkan dan
memperhatikan
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pengunjung menyepakati kontrak yang telah disepakati, dan tersedianya
media penyuluhan
2. Evaluasi Proses
Pengunjung berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak bising dan
pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil
Pasien mampu menyebutkan :
- Pengertian tidur dengan bahasa sendiri
- Tanda dan gejala gangguan tidur dengan bahasa sendiri
- Penyebab gangguan tidur dengan bahasa sendiri
- Cara mengatasi gangguan tidur dengan bahasa sendiri
IX. Pengorganisasian
1. Pembimbing : Agustina Ina S.kp, M.Kes
2. Pelaksana :Yohanes F.R.kenjam
Materi
GANGGUAN TIDUR/INSOMNIA
1. Defenisi tidur
Tidur adalah kondisi tidak sadar dan bekerjanya otot yang terjadi secara
periodik, dengan kata lain adanya hubungan dengan lingkungan dalam kondisi tidur,
kecuali oleh suatu stimulus.