Anda di halaman 1dari 15

ASKEP MENIERE KEL.

12
kasus semu :
Tn. E masuk ke rumahsakit dengan keluhan utama pasien merasakan sensasi berputar,
nyeri kepala seperti hilang timbul, derajat ringan sampai berat, rotasional, dengan durasi
minimal 20 menit setiap episode serangan, tidak pernah lebih dari 24 jam dan
keseimbangan terganggu. Tinitus dan rasa penuh pada telinga timbul mendahului
vertigo, hal ini biasanya tidak dirasakan mengganggu oleh pasien, diikuti mual, muntah
dan anoreksia, berkeringat serta penurunan pendengaran. Pasien sering mengetahui
adanya rasa penuh pada telinga yang mengalami kelainan.

ASKEP GADAR/KRITIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738


Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS

Pengkajian diambil tgl :31 0ktober 2022 Jam : 13.15 WIB


Tanggal Masuk :31 oktober 2022 No. reg : B3100T
Ruangan / Kelas : Flamboyan/II
No. Kamar : 02
Diagnosa Masuk : Vertigo
Diagnosa Medis : Meniere

I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. E
2. Umur : 55 thn
3. Jenis Kelamin : Laki Laki
4. Agama : Islam
5. Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Bahasa : Indonesia
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Wiraswasta
9. Alamat : Trenggalek
10. Alamat yg mudah dihubungi : Trenggalek
11. Ditanggung oleh : Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri
II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit : Vertigo berulang
b. Keluhan Utama : pada saat pengkajian keluhan utama pasien merasakan sensasi
berputar, nyeri kepala seperti hilang timbul.
2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) : pasienn mengatakan mulai sakit kepala sejak 1
bulan lalu, sempat berobat namun tak kunjung sembuh.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat
penyakit meniere atau penyakit keturunan atau menular.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa keluarga
Tn. E tidak pernah mengalami penyakit meniere maupun penyakit keturunan lainnya.

ASKEP GADAR/KRITIS
III. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT

A. Pola Tidur / Istirahat


1. Waktu Tidur Pkl. 22.00 WIB Pkl. 21.30 WIB

2. Waktu Bangun Pkl. 04.30 WIB Pkl. 05.00 WIB

3. Masalah Tidur Tidak ada Tidak ada

4. Hal-hal yang Ruangan minim cahaya Obat


mempermudah tidur

5. Hal-hal yang Tidak ada Tidak ada


mempermudah pasien
terbangun

B. Pola Eliminasi
1. B A B
- Warna Warna khas feses Warna khas feses
- Bau Bau khas feses Bau khas feses
- Konsistensi 2 hari sekali 2 hari sekali
- Jumlah Tidak dikaji Tidak dikaji
- Frekwensi Tidak dikaji Tidak dikaji
- Kesulitan BAB Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

2. B A K
- Warna Warna khas urine Warna khas urine
- Bau Bau khas urine Bau khas urine
- Konsistensi 4-5x /hari 5-6x /hari
- Jumlah Tidak dikaji Tidak dikaji
- Frekwensi Tidak dikaji Tidak dikaji
- Kesulitan BAK Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

C. Pola Makan dan Minum


1. Makan
- Frekwensi 3-4x/hari 3x/hari
- Jenis Nasi, sayur, dan lauk pauk Nasi, sayur, lauk pauk, buah
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Sup ayam Sup wortel
- Yang Tdk disukai Sayur kangkung Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah makan Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

2. Minum
- Frekwensi 7-8x/hari 1,5 ltr 7-8x/hari 1,5 ltr
- Jenis Air putih Air putih, teh dan susu
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Tidak ada Susu
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah minum Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
ASKEP GADAR/KRITIS
D. Kebersihan diri / personal
hygiene :
1. Mandi 3x sehari 1x sehari
2. Keramas 2 hari sekali 2 hari sekali
3. Pemeliharaan gigi dan Sikat gigi 2x/hari Sikat gigi 1x/hari
mulut
4. Pemeliharaan kuku Memotong kuku 1x seminggu Belum pernah
5. Ganti pakaian 2x sehari 1x/hari

E. Pola Kegiatan / Aktifitas Bekerja di ladang Pasien hanya berbaring di


Lain bed RS

F. Kebiasaan
- Merokok Tidak Tidak
- Alkohol Tidak Tidak
- Jamu, dll Tidak Tidak

IV. DATA PSIKO SOSIAL


A. Pola Komunikasi : Komunikasi kurang baik karena penurunan pendengaran

B. Orang yang paling dekat dengan klien : Istri

C. Rekreasi
Hobby : Bersepeda
Penggunaan Waktu Senggang : Bersepeda

D. Dampak dirawat di Rumah Sakit : Pusing terus menerus

E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial : Normal


F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : Istri

V. KONSEP DIRI
A. Gambaran Diri : Baik

B. Harga Diri : Baik

C. Ideal Diri : Baik

D. Identitas Diri : Baik

E. Peran : Baik

VI. DATA SPIRITUAL


A. Ketaatan Beribadah : Rajin Ibadah

B. Keyakinan terhadap sehat / sakit : Yakin sembuh dan sehat


C. Keyakinan terhadap penyembuhan : Yakin sembuh

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Kesan Umum / Keadaan Umum
KU Lemah GCS 456
B. Tanda – tanda vital
Suhu Tubuh : 37°C Nadi : 96x/menit
Tekanan darah : 120/90mmHg Respirasi : 17x/menit
ASKEP GADAR/KRITIS
Tinggi Badan : 160 Berat Badan : 65kg sebelum sakit
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : oval
Ubun-ubun : Tidak ada kelainan
Kulit kepala : Bersih
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut :
Lurus dan normal
Bau : Tidak berbau
Warna : hitam
c. Wajah
Warna Kulit : sawo matang
Struktur Wajah : simetris
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan :
Lengkap dan simetris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
Tidak ada Lesi
c. Konjuctiva dan sklera :
Merah Muda dan Putih
d. Pupil :
Isokor
e. Kornea dan iris
Kornea jernih dan iris hitam
f. Ketajaman penglihatan / visus:
6/6
g. Tekanan bola mata :
10-21 mmHg
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi :
Simetris
b. Lubang Hidung :
Tidak ada secret
c. Cuping hidung :
Tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris
Ukuran telinga : Normal kanan dan kiri
Ketenggangan telinga : Normal

b. Lubang telinga :
Lengkap
c. Ketajaman pendengaran : penurunan pendengaran

5. Mulut dan faring


a. Keadaan bibir :
Kering
b. Keadaan gusi dan gigi :
Tidak ada pembekakan dan gigi Putih
ASKEP GADAR/KRITIS
c. Keadaan lidah :
Bersih
d. Orofarings :
Tidak ada pembekakan
6. Leher
a. Posisi trakhea : Simetris
b. Tiroid : Tidak ada pembengkakan
c. Suara : Normal
d. Kelenjar Lymphe : Tidak ada pembesaran
e. Vena jugularis : Tidak ada bendungan vena
f. Denyut nadi coratis : Teraba
D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit )
a. Kebersihan : Bersih
b. Kehangatan : Kulit teraba hangat
c. Warna : Sawo matang
d. Turgor : <2 detik
e. Tekstur : Lembut
f. Kelembaban : Cukup lembab
g. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara : Normal dan simetris

b. Warna payudara dan areola : Kemerahan dan aerola agak coklat

c. Kelainan-kelainan payudara dan puting : Normal, tidak ada lesi

d. Axila dan clavicula : Normal, tidak ada nyeri tekan dan clavicula tidak ada
repitasi

F. Pemeriksaan Thorak / dada


1. Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : Normal chest
b. Pernafasan
Frekwensi : 22 x/menit
Irama : Ireguler
c. Tanda-tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda” apnea dan dispnea

2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) : Getaran sama dilapang paru

b. Perkusi : Normal, sonor

c. Auskultasi
Suara Nafas : Normal, tidak ada suara nafas tambahan

Suara Ucapan : Normal, tidak ada kelainan


Suara Tambahan : Tidak ada suara tambahan

3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
ASKEP GADAR/KRITIS
- Pulsasi : Normal, teraba
- Ictus cordis : Teraba
b. Perkusi
Batas-batas jantung : Normal
Auskultasi
- Bunyi jantung I : Murni regular
- Bunyi jantung II : Murni regular
- Bunyi jantung Tambahan : Tidak ada
- Bising / Murmur : Tidak ada
- Frekwensi denyut jantung : Tidak terkaji

G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : Simetris
- Benjolan / Massa : Tidak ada massa/benjolan
- Bayangan pembuluh darah pada abdomen : Tidak terlihat adanya bayangan
pembuluh darah
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 6 x/menit

c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
- Benjolan / massa : Tidak ada benjolan/massa
- Tanda-tanda ascites : Tidak ada
- Hepar : Tidak ada nyeri tekan
- Lien : Tidak ada nyeri tekan
- Titik Mc. Burne : Tidak ada nyeri
d. Perkusi
- Suara Abdomen : Tymphani

- Pemeriksaan Ascites : Tidak ada penumpukan cairan ascites

H. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya


1. Genetalia
a. Kelainan - kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal
Tidak ada kelainan
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus : Normal, tidak ada lesi

b. Kelainan - kelainan pada anus dan perineum : Normal, tidak ada benjolan

I. Pemeriksaan Muskuloskeletal ( Ekstrimitas )


a. Kesimetrisan Otot : Simetris

b. Pemeriksaan Oedem : Tidak ada oedem

c. Kekuatan Otot : Tidak terkaji

d. Kelainan – kelainan pada ekstrimitas dan kuku : Tidak ada kelainan

J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS :
Composmentis / 15
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :
Tidak ada kaku duduk
ASKEP GADAR/KRITIS
3. Syaraf otak( Nervus cranialis ) :
Tidak ada kaku duduk
4. Fungsi Motorik :
Berfungsi dengan baik
5. Fungsi Sensorik :
Berfungsi dengan baik
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis
Positif
b. Refleks Patologis
Negatif

K. Pemeriksaan Status Mental


a. Kondisi Emosi / Perasaan
Px sedikit gelisah
b. Orientasi
Px sadar bahwa dirawat di RS
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan )
Daya ingat px normal
d. Motivasi ( Kemauan )
Px ingin segera sembuh
e. Persepsi
Px merasa pasrah dengan tindakan medis dan berharap semoga segera cepat sembuh
f. Bahasa
Px berbicara menggunakan bahasa jawa dengan jelas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : Meniere
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Dehydration Tests
Setelah asupan gliserol oral segera setelah merekam audiogram basal, pengukuran audiometri
kedua dan ketiga dilakukan pada menit ke-90 dan jam ke-3. Peningkatan 10 dB atau lebih pada
ambang pendengaran nada murni atau peningkatan 10% pada skor diskriminasi bicara pada dua
frekuensi.
2. ECOG
Temuan EH di EcoG adalah peningkatan rasio SP / AP (di atas 0,4), gelombang SP yang
diperbesar (di atas 3 ms), dan latensi AP yang berkepanjangan (di atas 0,2 ms). Nilai cut-off
dari rasio amplitudo SP AP normal adalah 0,50 untuk elektroda kanal, 0,40 untuk elektroda
membran timpani, 0,30 untuk elektroda transtimpani, dan 0,34 untuk elektroda ekstratimpani

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

1. Non farmakologi
a. Pengurangan stress
Teknik pengurangan stress termasuk meditasi dengan pernapasan dalam, yoga, dan
olahraga.
b. Nutrisi
Asupan natrium harian yang dibatasi 1.000 hingga 2.000 mg mengurangi edema dan
menurunkan tekanan pada kantung endolimfatik untuk menngurangi risiko pecahnya
membrane.

ASKEP GADAR/KRITIS
2. Farmakologi
a. Kortikosteroid
Obat-obatan ini digunakan untuk mengurangi edema di kantung endolimfatik.
Kortikosteroid oral jangka pendek dapat diresepkan atau, untuk menghindari reaksi
merugikan sistemik, kortikosteroid intratimpani dapat diinfuskan ke telinga yang
terkena.
b. Betahistin
Betahistine banyak digunakan di Eropa sebagai agen pengobatan lini pertama untuk
penyakit Menière. Ini adalah agonis HI dan antagonis H3 dan dipikirkan untuk
meningkatkan aliran darah melalui stria vascularis ke dalam chochlea dengan cara yang
bergantung pada dosis. Selain itu, dapat menurunkan aktivitas di inti vestibular melalui
pelepasan neurotransmitter.
Dosis standar : 8 sampai 48 mg diminum tiga kali sehari.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, pheochromocytoma. Perhatian dengan asma,
tukak lambung, dan penyakit hati.
Interaksi obat : Anti-histamin dapat memblokir efek

Mahasiswa

____________________________
NIM.

ASKEP GADAR/KRITIS
ANALISA DATA
Nama pasien : Tn. E
Umur : 55 thn
No. Register : B3100T

NO KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH KEPERAWATAN


1. DS : Gangguan pendengaran Gangguan persepsi sensori
- klien mengatakan
mengalami pusing berputar
putar
- telinga berdenging Hipoksia serebral
- serta mual dan muntah

DO
- kesadaran: composmentis Usia lanjut
- klien tampak melamun
- TTV : TD 120/70
S 36,2℃
RR 24x/mnt Gangguan persepsi sensori
Nadi 120x/mnt

2.
DS : Gangguan pendengaran Risiko jatuh
- Klien mengatakan nyeri
pada kepalanya
- Klien mengatakan
setiap kali berdiri merasa Gangguan keseimbangan
berputar

DO :
- Klien tampak Risiko jatuh
memegang kepala dana
menahan sakit
- Klien kehilangan
keseimbangan

ASKEP GADAR/KRITIS
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. E


Umur : 55 thn
No. Register : B3100T

TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL
1. 31 oktober 2022 Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran

2. 1 november 2022 Resiko jatuh ditandai dengan gangguan keseimbangan

ASKEP GADAR/KRITIS
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. E
Umur : 55 thn
No. Register : B3100T
DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori b.d Persepsi sensori (L.09083) Minimalisasi rangsangan (I.08241)
gangguan pendengaran Setelah dilakukan intervensi Mengurangi jumlah atau pola
(D0085) keperawatan selama 2x24 rangsangangan yang ada (baik internal
jam maka persepsi sensori atau eksternal)
membaik dengan kriteria Tindakan :
hasil:  Observasi :
- Verbalisasi mendengar Periksa status mental, status
bisikan 5 sensori, dan tingkat
- verbalisasi melihat kenyamanan (mis. Nyeri,
bayangan 5 kelelahan)
- vebalisasi merasakan
sesuatu melalui indra  Terapeutik :
perabaan 5 -diskusikan tingkat toleransi
- verbalisasi merasakan terhadap beban sensori (mi.
sesuatu melalui indra bising)
penciuman 5 -batasi stimulus lingkungan
- verbalisasi merasakan (mis. Suara)
sesuatu melalui indra -jadwalkan aktivitas harian
pengecapan 5 dan waktu istirahat
- distorsi sensori 5
- perilaku halusinasi 5  Edukasi
- menarik diri 5 -ajarkan cara meminimalisasi
- melamun 5 stimulus (mis. Mengurangi
- curiga 5 kebisingan dan membatasi
- mondar mandir 5 kunjungan)
- respon sesuai stimulus 5
- konsentrasi 5  Kolaborasi
- orientasi 5 -kolaborasi dalam
meminimalkan prosedur atau
tindakan
-kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi persepsi
stimulus

2. Fungsi sensori (L.06048) Pencegahan jatuh (I.14540)


Resiko jatuh d.d gangguan Setelah dilakukan intervensi Mengidentifikasi da mnurunkan risiko
keseimbangan (D.0143) keperawatan selama 2x24 terjatuh akibat perubahan kondisi fisik
jam maka fungsi sensori atau psikologis.
membaik dengan kriteria Tindakan :
hasil :  Observasi
- ketajaman pendengaran 5 - Identifikasi factor risiko
- ketajaman penglihatan 5 jatuh (mis. Gangguan
- persepsi stimulasi kulit 5 keseimbangan)
- persepsi posisi kepala 5 - Identifikasi factor
- persepsi posisi tubuh 5 lingkungan yang meningkatkan
- perbedaan bau 5 resiko jatuh
- perbedaan rasa 5  Terapeutik
- Atur tempat tidur mekanis
dengan posisi terendah
- Dekatkan bell pemanggil
dalam jangkauan pasien
ASKEP GADAR/KRITIS
 Edukasi
- Anjurkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
- Ajarkan cara menggunakan
bel pemanggil untuk memanggil
perawat.

ASKEP GADAR/KRITIS
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. E Umur : 55 thn No. Register : B3100T Kasus : Meniere

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1. D.0085 31 Oktober - Pemeriksaan status mental : 31 Oktober S :Pasien mengtakan sulit berkomunikasi dengan
2022/ jam 14.00 Pasien tampak melamun, berbicara nada 2022/Jam 15.10 orang lain
WIB rendah, tidak melakuan tindakan apapun, WIB O : kesadaran composmentis, pasien tampak
pikiran kosong. melamun.
- Mendiskusikan tingkat toleransi terhadap A : masalah keperawatan gngguan persepsi sensori
beban sensori (mi. bising) belum teratasi
- Mengajarkan cara meminimalisasi stimulus P : intervensi dilanjutkan
(mis. Mengurangi kebisingan dan
membatasi kunjungan)

2. D.O143 01 Novembber - Mengidentifikasi faktor resiko jatuh 01 november S:


2022/Jam (mis.gangguan keseimbangan) 2022/jam 15.40 - Pasien mengatakan masih merasakan nyeri
15.10 WIB - Mengidentifikasi faktor lingkungan yang WIB pada kepalanya
meningkatkan faktor resiko jatuh - Pasien memngtakan setiap kali berdiri ia
- Mengatur posisi tempat tidur mekanis masih merasa seperti berputar putar
dengan posisi terendah
- Mengajarkan pasien menggunakan bell O:
pemanggil untuk memanggil perawat - Kesadaran compos mentis
- Clien tampak memegang kepala
- Klien kehilangan keseimbangan
A : masalah keperawatan resiko jatuh belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

FORMAT PENYULUHAN KESEHATAN


ASKEP GADAR/KRITIS
Topik : ………………………………..
Sasaran : ………………………………..
Ruang : ………………………...……...

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI METODE AVA EVALUASI

ASKEP GADAR/KRITIS

Anda mungkin juga menyukai