Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bangsa. Anak adalah milik negara dan harus dihargai sejak anak dalam
akan menjadi generasi penerus keturunan bagi orang tua. Anak berakhlak
dan cerdas tentu harus sehat secara jasmani dan rohaninya (Pawiliyah,
2019).
Anak usia prasekolah merujuk pada anak usia 3-6 tahun. Usia pra
oleh karena itu dinamakan golden age. Anak usia prasekolah berada pada
merupakan masa sensitif anak, yaitu masa dimana fungsi tertentu perlu
terjadi sesekali pada situasi atau keadaan tertentu (Paramita et al., 2019).
menyenangkan yang dialami anak usia pra sekolah akan mendorong anak
anak untuk tetap tinggal di rumah sakit untuk pengobatan dan perawatan
dan kelompok sosialnya (Santoso & Suprapti, 2019). Di rumah sakit anak
yang tidak dikenal dan gangguan terhadap gaya hidup mereka. Mereka
dan pengobatan di rumah sakit, anak menjadi sulit atau menolak untuk
stress akibat perubahan dari keadaan sehat biasa dan rutinitas lingkungan.
sosial pada anak. Masalah yang biasa muncul yaitu rasa takut, marah, rasa
berontak, menangis, menjerit dan tidak sedikit anak untuk minta pulang
oleh berbagai faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter, dan tenaga
mengurangi rasa cemas pada anak, salah satunya yaitu terapi bermain.
Terapi bermain merupakan kegiatan yang dapat membantu proses
optimal (Aryani & Zaly, 2021). Bermain merupakan dasar pendidikan dan
anak usia dini (Tekin and Sezer, 2010 dalam Aryani & Zaly, 2021). Salah
permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya.
alat yang menimbulkan pemahaman, dan sebagai alat bagi anak usia pra
(Zulfa Tesaningrum, 2014). Salah satu terapi bermain yang sesuai dengan
usia anak prasekolah adalah terapi bermain Pop It. Memilih pop it sebagai
pada anak usia pra sekolah. Mainan Pop It dapat mengurangi kecemasan,
menenangkan anak, seperti saat anak cemas dan gelisah saat berada di
rumah sakit.
Hasil penelitian memperlihatkan wawancara peneliti dengan
ruangan kelas I (Kamar IV dan Kamar I), Kelas II (Kamar XIII), Kelas III
(Kamar II) dan Kamar V (Isolasi) di Ruang Edelweis RSUD dr. M. Yunus
dari Rekam Medis Ruang Edelweis RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, data
pada Januari 2019 sejumlah 153 orang. Untuk program terapi bermain
rentang usia lebih dari setengan 5-6 tahun yaitu 11 orang (55,5%) dan
sebagian besar anak tidak pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya yaitu
sebanyat 15 orang (75 %). Dari 20 orang sampel diketahui sebagian besar
anak sebgain besar turun menjadi cemas sedang sebanyak 60% anak
(Pawilliyah, 2019).
B. Rumusan Masalah
Kota Bengkulu?”.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
dengan judul yang sama demi kesempurnaan penelitian ini dan sebagai
b. Bagi Mahasiswa