Anda di halaman 1dari 3

Keperawatan Jiwa

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Ketidakberdayaan

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


YA TIDAK
A. FASE ORIENTASI ( 25% )
1. Bina hubungan saling pecaya, Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam, berjabat tangan dengan pasien.
b. Memperkenalkan nama Perawat dengan sopan, menanyakan nama
pasien..
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b.Tempat.
c. Topik.
B. FASE KERJA ( 35% )
1. Membantu/kaji pasien mengenal ketidakberdayaan
a. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. Bantu klien mengenal penyebab ketidakberdayaan
c. Bantu klien menyadari perilaku akibat ketidak berdayaan
d. Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi
area-area situasi kehidupannya yang tidak berda dalam
kemampuannya untuk mengontrol
e. Bantu klien ungtuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
berpengaruh terhadap ketidakberdayaan
f. Diskusi tentang masalah yang dihadapi klien tanpa
memintanya untuk menyimpulkan
g. Identifikasi pemikiran yang negative dan bantu untuk
menurunkan melalui interubsi atau subtitusi
h. Bantu klien untuk meningkatkan pemikiran yang positif
i. Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang
dibuat klien
j. Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan
dan pendapatnya yang tidak rasional
k. Latihan mengontrol perasaan ketidak berdayaan melalui
peningkatan kemampuan mengendalikan situasi yang masih
bisa dilakukan klien
l. Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan
yang dapat dikontrolnya
m. Memberikan reinforcement positif. ditingkatkan, apa yang
dipelajari tentang dirinya, bantu pasien memecahkan
masalah dengan cara yang konstruktif.
C. FASE TERMINASI ( 20% )
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
D. SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10% )
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.
2. Menggunakan teknik komunikasi yang tepat.

Referensi
1. Satuan Asuhan Keperawatan Psikososial. (2012). RS Marzoeki Mahdi Bogor dan Program
Pendidikan Perawat Spesialis Kekhususan Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia . Jakarta: Universitas Indonesia
2. Workshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan Keperawatan. Program Studi
Ners Spesialis I Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia .
Jakarta: Universitas Indonesia.
Kasus SL kep Jiwa
Pasien dengan ketidak berdayaan

Seorang remaja Laki-laki dg nama (Y) usia 19 tahun, saat ini ia kuliah di fak.hukum salah satu
universitas. Y adalah termasuk anak yang pandai, karna kepandaiannya iya banyak di idolakan
oleh banyak temen perempuannya. Hingga satu diantara mereka menjadi pacar Y, Ibu Y (Ny. L)
bercerita Informasi dari teman dekatnya, Y adalah Tipe cowok yang setia, dan mudah frustasi
jika ada yang ia inginkan, namun tidak ia dapatkan. Menurut Ny.L dari SD Y sering juara kelas,
kalau nilainya turun suka kecewa, dak mau makan, dak mau bicara, Cuma diaam aja, saya susah
ngebujuknya, tapi setelah dia besar agak berubah, lebih bisa menerima. Tapi beberapa minggu
ini saya perhatikan seperti orang yang kehilangan sesuatu yang paling berharga gitu. Kadang
saya liat dikamarnya dia menangis, saya Tanya tidak jawab ya udah saya biarin aja. Kebetulan
temennya datang, saya Tanya katanya abis putus dengan pacarnya. Saya bingung sekarang,
saya takut dia terlalu lama dia putus asa, terus sakit. Soalnya dia ndak perduli dg kesehatan
dirinya sendiri.

Buat Role Play Berdasarkan Kasus Diatas Lakukan Intervensi Berdasarkan SPO yang telah di
siapkan.

Anda mungkin juga menyukai