Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No.

2, Mei 2019 : 1-71

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KASUS ARTHRITIS REUMATOID


UNTUK MENGURANGI NYERI KRONIS MELALUI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES
HANGAT SEREI

*Ratna Devi, Parmin, Nadira


Program Studi D-III Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

*Email :ratnadevi.unhas@gmail.com

ABSTRAK
Arthritis Reumatoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan
kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya
menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Masalah yang sering timbul pada penderita Arthritis
Rheumatoid yaitu nyeri Kronis. Prevalensi penyakit sendi di sulawesi tengah sendiri pada tahun 2009
berada di posisi ke-12 di Indonesia sebesar 29,7%, sedangkan pada tahun 2013 berada pada posisi ke-
6 yaitu sebesar 26,7% dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa prevalensi penyakit sendi di
Sulawesi Tengah mengalami penurunan, namun terjadi peningkatan posisi terbanyak. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan Asuhan keperawatan Keluarga Pada Kasus Arthritis reumatoid
Untuk Mengurangi Nyeri Kronis Melalui Pemberian Terapi kompres Hangat Serei. Metod e yang
di pakai adalah metode kualitatif keluarga, keluarga di ajarkan memberikan terapi kompres hangat
serei untuk mengurangi nyeri sendi pada pasien Arthritis Reumatoid. Berdasarkan askep keluarga
yang penulis lakukan pada ke dua keluarga, masalah utama yaitu nyeri kronis dan di laksanakan
intervensi pemberian kompres hangat serei pada kedua keluarga teratasi. Hasil studi kasus menunjukan
bahwa terapi kompres hangat serei dapat mengurangi nyeri pada kedua keluarga. Tingkat kemandirian
kedua keluarga meningkat dari KM-II menjadi KM-III dan di harapkan kedua keluarga dapat
melakukan secara mandiri.

Kata Kunci : Kompres hangat serei, Nyeri Kronis, Arthritis Reumatid, Keluarga

ABSTRACT
Rheumatoid arthritis is an autoimmune disease in which joints (usually the joints of the hands and
feet) experience inflammation, resulting in swelling, pain and often eventually causing damage to the
inside of the joint. The problem that often arises in Rheumatoid Arthritis sufferers is Chronic pain.
The prevalence of joint disease in Central Sulawesi alone in 2009 was in the 12th position in Indonesia
at 29.7%, while in 2013 it was in the 6th position which amounted to 26.7% of the data concluded that
the prevalence of joint disease in Central Sulawesi it has decreased, but there has been the most
increase in position. This study aims to describe family nursing care in rheumatoid arthritis cases to
reduce chronic pain through the provision of therapy for warm compresses of cereals. The method
used is a qualitative family method, the family is taught to provide a therapy for warm cereal
compresses to reduce joint pain in patients with rheumatoid arthritis. Based on family planning, the
author did the two families, the main problem was chronic pain and carried out the intervention of
giving warm cereal compresses to both families was overcome. The results of the case study show that
the therapy of warm cereal compresses can reduce pain in both families. The level of independence of
the two families increased from KM-II to KM-III and it was hoped that the two families could do it
independently.

Keywords: Warm lemongrass compresses, Chronic pain, Rheumatoid arthritis, Family

54 Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

PENDAHULUAN sebesar 26,7% dari data tersebut dapat di


Penyakit arthritis bukan penyakit yang simpulkan bahwa prevalensi penyakit sendi di
mendapat sorotan seperti penyakit hipertensi, Sulawesi Tengah mengalami penurunan,
diabetes atau Acquired immuno deficiency namun terjadi peningkatan posisi terbanyak
syndrome (AIDS). Namun, penyakit ini (RISKESDAS 2013).
menjadi masalah kesehatan yang cukup Penyebab Arthritis Rheumatoid (RA)
mengganggu dan terjadi dimana-mana. dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor
Penyakit ini paling sering dimulai antara antara lain, Mekanisme IMUN ( Antigen-
dekade keempat dan keenam dari kehidupan. Antibody) seperti interaksi antara IGC dan
Namun, Arthritis Rheumatoid dapat mulai faktor Reumatoid, Gangguan Metabolisme,
pada usia berapa pun (American College of Genetik, infeksi virus dan Faktor lain : nutrisi,
Rheumatology, 2012). faktor usia dan faktor lingkungan yaitu
Menurut World Health Organization (pekerjaan dan psikososial). (Suratun et.al,
(WHO) angka kejadian rematik pada tahun 2008).
2010 mencapai 20% dari penduduk dunia yang Pada Arthritis Rheumatoid, reaksi
telah terserang rematik, dimana 5-10% berusia autoimun terutama terjadi dalam jaringan
5-20 tahun dan 20% berusia 55 tahun sinovial. Proses fagositosis menghasilkan
sedangkan tahun 2012 meningkat menjadi 25% enzim-enzim dalam sendi, enzim-enzim
penderita rematik yang akan mengalami tersebut akan memecah kolagen sehingga
kecacatan akibat kerusakan pada tulang dan terjadi edema, proliferasi membran sinovial
gangguan pada persendian. Rheumatoid dan akhirnya pembentukan pannus. Panus akan
arthritis adalah bentuk paling umum dari menghancurkan tulang rawan dan
arthritis autoimun, yang mempengaruhi lebih menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah
dari 1,3 juta orang di Amerika. Dari jumlah menghilangnya permukaan sendi yang akan
tersebut, sekitar 75% adalah perempuan, mengganggu gerak sendi. Otot akan turut
bahkan 1-3% wanita mungkin mengalami terkena karena serabut otot akan mengalami
rheumatoid arthritis dalam hidupnya. perubahan degeneratif dengan menghilangnya
Di Indonesia sendiri kejadian penyakit ini elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot
lebih rendah dibandingkan dengan negara maju (Smeltzer et,al. 2002).
seperti Amerika. Prevalensi kasus Arthritis Masalah yang timbul pada penderita
Rheumatoid di Indonesia berkisar 0,1% sampai Arthritis Rheumatoid yaitu nyeri, dan tindakan
dengan 0,3%. Sementara, di Amerika mencapai untuk menghilangkan nyeri seperti nyeri sendi,
3% (Nainggolan, 2009). Angka kejadian secara nonfarmakologi yaitu menghangatkan
Arthritis Rheumatoid di Indonesia pada persendian yang sakit dengan terapi kompres
penduduk dewasa (di atas 18 tahun) berkisar hangat, yang dilakukan dengan menggunakan
0,1% hingga 0,3%. Pada anak dan remaja kain yang direndam pada air hangat, dimana
prevalensinya satu per 100.000 orang. terjadi pemindahan panas dari kain kedalam
Diperkirakan jumlah penderita Rheumatoid tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran
arthritis di Indonesia 360.000 orang lebih pembuluh darah dan akan terjadi penurunan
(Tunggal, 2012). ketegangan otot, sehingga nyeri yang dirasakan
Prevalensi penyakit sendi di sulawesi akan berkurang atau hilang (Ceccio, dalam
tengah sendiri pada tahun 2009 berada di posisi Potter Perry,2001).
ke-12 di Indonesia sebesar 29,7%, sedangkan Terapi kompres hangat tersebut dapat
pada tahun 2013 berada pada posisi ke-6 yaitu dikombinasikan dengan herbal yaitu air

Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62) 55


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

rebusan serei. Dalam buku Herbal Indonesia sendi akibat Arthritis reumatoid dengan
disebutkan bahwa khasiat tanaman serei pemberian terapi kompres hangat serei.
mengandung minyak atsiri, yang memiliki sifat Namun, semua itu di butuhkan peran keluarga
kimiawi dan efek farmakologi yaitu rasa pedas yang juga sangat penting dalam proses asuhan
dan bersifat hangat sebagai anti radang (anti keperawatan keluarga untuk memberikan efek
inflamasi), dan menghilangkan rasa sakit atau yang maksimal dalam merawat anggota
nyeri yang bersifat analgetik, serta keluarganya yang mengalami nyeri sendi akibat
melancarkan sirkulasi darah yang di Arthritis reumatoid dengan harapan keluarga
indikasikan untuk menghilangkan nyeri otot siap dan mampu dalam merawat anggota
dan nyeri sendi pada penderita artritis keluarganya.
rheumatoid, badan pegallinu dan sakit kepala Keluarga diharapkan mampu mengenal
(Hembing, 2007). masalah, kemampuan mengambil keputusan,
Terapi kompres hangat dengan kemampuan memberikan perawatan pada
kombinasi serei ini juga telah di buktikan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
Penelitian dari The Science and Technology. kesehatan, mampu memodifikasi lingkungan
Dimana telah menentukan bahwa serai dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
memiliki senyawa analgetik yang membantu (Friedman 2010).
menghilangkan rasa sakit atau nyeri seperti
nyeri otot dan nyeri sendi akibat artritis METODE
rheumatoid. (Hembing, 2007). Manfaat yang Karya tulis ilmiah ini menggunakan
maksimal akan di capai dalam waktu 20 menit desain studi kasus yaitu studi untuk
dan setiap lima menit mengganti air mengeksplorasi bagaimana asuhan kepera-
rendamannya dan di lakukan setiap hari watan keluarga pada kasus arthritis reumatoid
(Hembing, 2007). meskipun serei aman untuk mengurangi nyeri kronis melalui
dikonsumsi, sebaiknya kompres serei tidak pemberian terapi kompres hangat serei di
digunakan secara berlebihan, karna panas yang kelurahan kawatuna.
mengenai jaringan secara terus menerus akan Unit analisa/partisipan dalam kepera-
merusak sel–sel kapitel, menyebabkan watan yaitu klien dan keluarganya. Subjek yang
kemerahan, rasa perih, bahkan kulit menjadi digunakan adalah 2 klien atau 2 keluarga (2
melepuh. (Smeltzer, 2002) kasus) dengan penyakit Arthritis rheumatoid
Berdasarkan uraian di atas bahwa yang memiliki masalah keperawatan nyeri,
kompres hangat merupakan tindakan dengan mengambil 2 keluarga guna untuk
nonfarmokologi yang dapat dilakukan untuk membandingkan masalah yang sama antara
menghilangkan atau mengurangi nyeri atritis klien 1 dan klien 2. Fokus studi pada studi kasus
rheumatoid dan metode ini biasanya ini adalah penerapan terapi kompres hangat
mempunyai resiko lebih rendah, maka peneliti serei untuk mengurangi nyeri sendi pada klien
tertarik untuk meneliti secara langsung apakah Arthritis reumatoid.
kompres hangat dengan menggunakan air Metode pengumpulan data menggunakan
rebusan serei dapat digunakan untuk wawancara di mana wawancara menanyakan
menghilangkan nyeri kronis akibat arthritis atau membuat tanya jawab yang berkaitan
rheumatoid. dengan masalah yang dihadapi oleh klien biasa
Perawat berperan dalam memberikan juga disebut anamnese. Wawancara
asuhan keperawatan pada keluarga yang salah berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang
satu anggota keluarganya mengalami nyeri berhubungan dengan masalah yang dihadapi

56 Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

klien dan merupakan suatu komunikasi yang di mana data dikumpulkan melalui wawancara
direncanakan. Hal-hal yang dikaji dalam langsung klien dan keluarga., mengobservasi
wawancara adalah tentang biodata, keluhan tingkah laku atau perilaku klien dan keluarga
utama, riwayat kesehatan. Observasi, yaitu tentang masalah kesehatannya serta lingkungan
mengamati perilaku dan keadan pasien untuk klien.
memperoleh data tentang masalah kesehatan
dan keperawatan klien. Pemeriksaan fisik, Mereduksi data
dilakukan yaitu dengan cara inspeksi, palpasi, Data subjektif adalah data yang didapatkan
dari klien sebagai suatu pendapat terhadap
perkusi, dan auskultasi.Dilakukan untuk
melengkapi data yang sudah ditemukan suatu situasi dan kejadian dan bisa juga
sebelumnya. Studi dokumentasi merupakan didapatkan dari keluarga klien. data objektif
adalah data yang didapatkan melalui observasi
hasil yang didapatkan dari sebuah pemeriksaan
diagnostik klien agar data yang didapatkan pada klien, keluarga dan lingkungan.
akurat. pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi pada
Analisis data dan penyajian data pada klien. penyajian data penyajian data yang
penelitian ini menggunakan pengumpulan data dilakukan secara teks naratif dan tabel.

HASIL
Tabel 1.1 Perbandingan tugas kesehatan keluarga “Mengenal Masalah Kesehatan Arthritis
Reumatoid pada Dua Keluarga”
Keluarga I (Ny.A) Keluarga II (Ny.I)
Implementasi Evaluasi Implementasi Evaluasi
Sabtu, 15 september 2018 Jam 14.50 WIB Sabtu, 15 september Jam 16.00 WIB
Jam 14.30 WIB S: 2018 S:
- Keluarga Jam 15.30 WIB - Keluarga
Anggota keluarga yang ikut : megatakan megatakan senang
Nn.Y senang di Anggota keluarga di kunjungi oleh
kunjungi oleh yang ikut : Tn.T peneliti
Pengajaran proses penyakit : peneliti - Ny.I mengatakan
1. Mengkaji pengetahuan - Ny.A mengatakan Pengajaran proses tidak tahu apa itu
pasien mengenai masalah penyakit :
kesehatannya dan apa itu hanya mengenal Arthritis
1. Mengkaji
Arthritis Reumatoid. yang namanya pengetahuan pasien Reumatoid yang
Hasil : rematik dan mengenai masalah dia tahu hanya
Ny.A mengatakan Arthritis biasanya kesehatannya dan rematik yang
Reumatoid adalah penyakit menyerang pada apa itu Arthritis biasanya merasa
yang hanya mereka kenal kaki,tangan atau Reumatoid. kram pada sendi
namanya dengan rematik persendian. Hasil : jari kaki seperti
biasanya menyerang pada Ny.I mengatakan
kaki, tangan atau persendian - Nn.Y mengatakan yang dia rasakan
tidak tahu apa itu
dan Nn.Y mengatakan Arthritis Arthritis Reumatoid saat ini.
Arthritis Reumatoid adalah Reumatoid adalah yang dia tahu hanya - Ny.I mengatakan
apabila merasakan kram apabila rematik yang Arthritis
seperti kesemutan pada kaki merasakan kram biasanya merasa Reumatoid/rematik
seperti yang di rasakan seperti kesemutan kram pada sendi jari terjadi apabila
ibunya saat ini. kaki seperti yang dia
pada kaki seperti klien melakukan
2. Peneliti menjelaskan rasakan saat ini.
yang di rasakan 2. Peneliti menjelaskan pekerjaan yang
tentang Arthritis Reumatoid
ibunya saat ini tentang Arthritis berat.
Hasil :
- Ny.A dan Nn.Y Reumatoid - Ny.I mengatakan
Ny.A dan Nn.Y mengatakan
mengatakan Hasil : tanda-tanda dari
mengerti
terjadinya Arthritis

Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62) 57


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

3. Peneliti menjelaskan Arthritis Ny.I dan Tn.T Reumatoid yaitu


patofisiologi penyakit Reumatoid mengatakan seperti ia
Arthritis Reumatoid. karena bekerja mengerti merasakan
3. Peneliti menjelaskan
Hasil : terlalu berat dan patofisiologi kesemutan pada
Ny.A dan Nn.Y mengatakan apabila merasa penyakit Arthritis sendi jari-jari
terjadinya Arthritis dingin. Reumatoid. kakinya.
Reumatoid apabila merasa - Ny.A dan Nn.Y Hasil : - Ny. I dan Tn. T
dingin terutama pada pagi mengatakan Ny.I mengatakan mengatakan
hari. tanda dari Arthritis mengerti dengan
Arthritis Reumatoid/rematik informasi yang di
4. Menjelaskan tanda dan Reumatoid adalah berikan dan sudah
terjadi apabila klien
gejala yang sering terjadi sakit/kram pada melakukan mengetahui kondisi
pada Arthritis Reumatoid. persendian kaki pekerjaan yang Ny.I saat ini.
Hasil : dan tangan. berat. - Ny.I dan Tn.T
Ny.A dan Nn.Y mengatakan O : 4. Menjelaskan tanda mengatakan setuju
tanda dari Arthritis - Ny.A dan Nn.Y dan gejala yang dan akan belajar
Reumatoid adalah nampak mengerti sering terjadi pada meruah gaya hidup
dan Arthritis Reumatoid keluarga misalnya
sakit/kram pada persendian dengan berolahraga
menganggukan Hasil :
kaki dan tangan. Ny.I mengatakan dan membatasi
5. Memberikan informasi kepala tanda-tanda dari pekerjaan yang
pada pasien mengenai - Ny.A dan Nn.Y Arthritis Reumatoid berat-berat.
masalahnya saat ini. nampak yaitu seperti ia O:
kooperatif merasakan - Ny.I dan Tn.T
Hasil : A:
Ny.A dan Nn.Y mengatakan kesemutan pada nampak cukup
- Tujuan khusus sendi jari-jari mengerti
mengerti dan sudah kakinya. - Ny.I dan Tn.T
pertama teratasi
mengetahui kondisinya saat 5. Memberikan nampak kooperatif
yaitu keluarga
ini setelah mendapatkan mampu mengenal informasi pada A:
informasi yang di berikan masalah pasien mengenai - Tujuan khusus
oleh peneliti. masalahnya saat ini. pertama teratasi
kesehatan Hasil :
6. Mendiskusikan pola hidup yaitu keluarga
- Keluarga Ny.I dan Tn.T
yang perlu di jaga seperti kooperatif mampu mengenal
mengatakan
pola makan dan gaya P: mengerti dengan masalah kesehatan
hidup misalnya berolahraga. informasi yang di - Keluarga
- Lanjutkan
Hasil : berikan dan sudah kooperatif
intervensi tujuan
Ny.A dan Nn.Y mengatakan mengetahui kondisi P :
khusus yang ke Ny.I saat ini.
akan belajar merubah pola dua yaitu - Lanjutkan
makan dan gaya hidup 6. Mendiskusikan pola
meningkatkan hidup yang perlu di intervensi tujuan
keluarga. khusus yang ke dua
kemampuan jaga seperti pola
keluarga dalam makan dan gaya yaitu meningkatkan
membuat hidup misalnya kemampuan
keputusan untuk berolahraga. keluarga dalam
Hasil : membuat
di lakukan Ny.I dan Tn.T
tindakan mengatakan setuju keputusan untuk di
keperawatan pada dan akan belajar lakukan tindakan
anggota keluarga meruah gaya hidup keperawatan pada
yang mengalami keluarga misalnya anggota keluarga
Arthritis dengan berolahraga yang mengalami
Reumatoid dan membatasi Arthritis
pekerjaan yang Reumatoid.
berat-berat.

Interpretasi : Hasil dari implementasi yang sama walaupun pengetahuan pada


menunjukan bahwa pelaksanaan proses keluarga II tidak sebanyak yang di miliki oleh
pengajaran penyakit pada klien I (Ny.A) dan keluarga I. Namun, keluarga II dapat
klien II (Ny.I) memiliki tingkat keberhasilan

58 Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

menjelaskan salah satu tanda dan gejala dari


Arthritis Reumatoid yang di alami oleh Ny.I.
Tabel 1.2 Perbandingan Tugas Kesehatan Kelurga : Kemampuan Merawat “Pelaksanaan
Pengajaran Tekhnik Kompres Hangat Serei Pada Dua Keluarga”
Keluarga I (Ny. A) Keluarga II (Ny. I)
Implementasi Evaluasi Implementasi Evaluasi
Minggu 16 september Jam 17.30 WIB Minggu 16 september Jam 19.30 WIB
2018 2018
Jam 16.30 WIB S: Jam 18.50 WIB S:
- Keluarga mengatakan - Keluarga
Anggota keluarga yang bahwa mengerti Anggota keluarga yang mengatakan
ikut : Nn.Y dengan apa yang di ikut : Ny.D dan Nn.K mengerti dan
ajarkan oleh peneliti merasa terapi yang
Mengajarkan proses - Keluarga mengatakan Mengajarkan proses diajarkan mudah
pelaksanaan terapi bersedia menyiapkan pelaksanaan terapi untuk di lakukan.
Kompres Hangat Serei : alat yang di butuh- Kompres Hangat Serei : - Keluarga
1.Tahap mempersiapkan kan. 1.Tahap mempersiapkan mengatakan
alat. Semua peralatan - Ny. A mengatakan alat. Semua peralatan bersedia dan lang-
sudah disetujui dan merasakan hasil sudah disetujui dan sung menyiapkan
disiapkan oleh keluarga tindakan yaitu terasa disiapkan oleh keluarga alat yang di
dan peneliti sebelum nyaman dan merasa dan peneliti sebelum butuhkan.
masuk dalam tahap lebih baik. masuk dalam tahap - Ny. I mengatakan
pengajaran. O: pengajaran. merasa lebih baik
Hasil : - Keluarga Hasil : setelah di lakukan
Keluarga mengatakan menyiapkan alat Keluarga mengatakan terapi.
bersedia menyiapkan yang di butuhkan : bersedia menyiapkan O :
alat yang di butuhkan. Panci (untuk alat yang di butuhkan. - Keluarga ikut
Peneliti menyiapkan merebus), Baskom Peneliti menyiapkan alat menyiapkan alat
alat yang berupa : kecil, Air 6 gelas, yang berupa : yang di butuhkan.
termometer air. Waslap, serei 6 termometer air. - Keluarga nampak
Keluarga menyiapkan : batang dan tempat. Keluarga menyiapkan : welcome dan
Panci (untuk merebus), - Keluarga nampak Panci (untuk merebus), kooperatif
Baskom kecil, Air antusias dan mem- Baskom kecil, Air 6 terhadap tindakan
6 gelas, Waslap, serei 6 perhatikan prosedure gelas, Waslap, serei 6 yang di ajarkan
batang dan tempat. kompres hangat serei batang dan tempat. oleh peneliti
2.Peneliti mengajarkan yang di ajarkan. 2.Peneliti mengajarkan mengenai terapi
kompres air hangat serei A : kompres air hangat serei kompres hangat
pada keluarga sebanyak - Keluarga mengerti pada keluarga sebanyak serei.
1 kali. namun belum bisa 2 kali. A:
Prosedur pelaksanaan : melakukan secara Prosedure pelaksanaan : Keluarga
- Menganjurkan kelu- mandiri dan tindakan - Menganjurkan keluarga memahami namun
arga untuk member- masih di lakukan untuk membersihkan belum bisa secara
sihkan serei lalu oleh peneliti . serei lalu keluarga rebus mandiri melakukan
keluarga rebus dengan P : dengan air minimal 6 tindakan yang di
air minimal 6 gelas - Lanjutkan intervensi gelas (±1800 cc) ajarkan.
(±1800 cc) didihkan, mengobservasi didihkan, lalu peneliti P :
lalu peneliti mengukur tingkat kemampuan mengukur - Lanjutkan
menggunakan keluarga dalam menggunakan intervensi
termometer air dalam merawat anggota termometer air dalam mengobservasi
keadaan hangat (40- keluarga yang sakit keadaan hangat (40 C- tingkat
45 C). 45 C ). kemampuan
- Dekatkan dengan - Dekatkan dengan klien keluarga dalam
klien air serei yang air serei yang sudah di merawat anggota

Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62) 59


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

sudah di rebus dan rebus dan handuk keluarga yang


handuk kecil. kecil. sakit.
- Instruksikan kepada - Instruksikan kepada
klien untuk duduk klien untuk duduk
dengan kaki menggan- dengan kaki meng-
tung. gantung.
- Ambil waslap, basahi - Ambil waslap, basahi
dengan air rebusan dengan air rebusan
serei lalu peras sedikit, serei lalu peras sedikit,
tempelkan pada tempelkan pada daerah
daerah yang nyeri yang nyeri minimal 15
minimal 15 menit,jika menit,jika terasa
terasa waslap sudah waslap sudah dingin
dingin celupkan celupkan kembali
kembali waslap ke waslap ke dalam
dalam baskom berisi baskom berisi air serei
air serei lalu kompres lalu kompres kembali.
kembali. - lakukan setiap kali
- lakukan setiap kali merasa nyeri untuk
merasa nyeri untuk mengatasi masalah
mengatasi masalah nyeri pada sendi.
nyeri pada sendi. Hasil : Keluarga nampak
Hasil : menerima dengan baik
Keluarga nampak antu- dan kooperatif terhadap
sias dan memperhatikan tindakan yang di ajarkan
prosedur kompres walaupun harus di ajarkan
hangat serei yang di sebanyak dua kali oleh
ajarkan dan Ny. A peneliti mengenai terapi
mengatakan merasakan kompres hangat serei dan
hasil tindakan yaitu merasakan hasil dari
terasa nyaman dan terapi yang di berikan
merasa lebih baik terutama pada Ny.I yang
dilakukan terapi

Interpretasi : proses pelaksanaan Peneliti selanjutnya melakukan kontrak


kompres serei Menunjukan hasil pengajaran waktu kembali bahwa akan melakukan tekhnik
tekhnik kompres hangat serei pada keluarga kompres hangat serei selama empat kali.
satu dan dua. Tekhnik kompres hangat serei Peneliti akan mengobservasi tanda-tanda vital
pada keluarga I di ajarkan sebanyak satu kali, pasien, karakteristik nyeri yang di rasakan oleh
sedangkan pada Keluarga II di ajarkan pasien dan terapi kompres hangat yang di
sebanyak dua kali. Nn. Y anak dari Ny. A lebih berikan. Peneliti membuat standar nilai untuk
cepat memahami, mengingat dan melakukan keluarga yang akan merawat anggota
semua prosedur pelaksanaan terapi kompres keluarganya dalam melakukan pelaksanaan
hangat serei di bandingkan dengan Ny. D adik terapi kompres hangat serei, yaitu 25-36 (Baik),
dari Ny. I di karenakan umur yang berbeda jauh 13-24 (Cukup baik), 1-12 (Kurang).
antara dua anggota keluarga dan tingkat Observasi pelaksanaan terapi kompres hangat
pendidikan Nn. Y anggota keluarga dari Ny. A serei di lakukan selama 4 kali dalam waktu
lebih tinggi yaitu S1 di bandingkan dengan maksimal 2 minggu.
tingkat pendidikan oleh keluarga Ny. I yaitu
tingkat SMA.

60 Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

PEMBAHASAN Reumatoid. Berdasarkan konsep tersebut, dapat


Hasil pengkajian 2 keluarga pada di jelaskan bahwa meningkatnya pengetahuan
individu yang sakit, di dapatkan hasil pada keluarga tentang Arthritis Reumatoid akan
keluarga dua (Ny. I) lebih lama merasakan mendorong keluarga atau pasien itu sendiri
nyeri akibat Arthritis Reumatoid yaitu selama untuk berperilaku yang lebih baik, terutama
dua tahun pada usia 57 tahun, sedangkan dalam merawat anggota keluarga yang sakit
pada keluarga I (Ny. A) merasakan nyeri akibat Arthritis Reumatoid sehingga masalah yang
Arthritis Reumatoid baru 6 bulan yang lalu saat timbul dari penyakit tersebut yaitu nyeri dapat
usia 55 tahun. Asumsi penulis, hal ini di di atasi oleh keluarga yang di harapkan
sebabkan karena faktor usia dari ke dua keluarga bisa mekakukannya secara mandiri.
keluarga yang terpaut 4 tahun di mana Ny. I Hasil pengkajian yang peneliti dapatkan
lebih tua 4 tahun dari Ny. A. pada pasien II (Ny. I) menderita Arthritis
Menurut suratun et.al (2008) Arthritis Reumatoid mengalami keluhan nyeri pada
Reumatoid di pengaruhi oleh beberapa faktor di sendi-sendi jari kedua kakinya karena
antaranya adalah faktor usia, dilihat dari memiliki kebiasaan bekerja terlalu berat yang
rentang usia yang biasanya beresiko terkena di buktikan dengan Ny. I mengatakan “Nyeri
Arthritis Reumatoid adalah usia 50-60 tahun di rasakan jika setelah selesai bekerja dan
keatas, penyakit ini lebih cenderung diderita merasa kelelahan”. Menurut sarwono (2013)
usia 50 tahun keatas karena kita ketahui sistem Arthritis Reumatoid lebih sering terjadi pada
metabolisme pada usia tersebut sudah mulai orang yang mempunyai aktivitas yang berlebih
terganggu atau mengalami penurunan fungsi, dalam menggunakan lutut dan kaki yang sering
namun tidak menutup kemungkinan kelompok jongkok, karena terjadi penekanan yang
usia produktif juga dapat terkena. Setiap lanjut berlebih pada lutut sehingga menimbulkan
usia penderita Arthritis Reumatoid mengalami peradangan pada sendi. Umumnya, semakin
nyeri ringan sampai sedang, kadang bisa berat. berat aktivitas yang di lakukan oleh seseorang
Selain faktor usia, penulis juga berasumsi dalam kegiatan sehari-hari maka pasien akan
bahwa faktor yang menyebabkan perbedaan lebih sering mengalami Arthritis Reumatoid
pada dua keluarga ini yaitu faktor pendidikan terutama pada bagian sendi yang biasa lebih
dan kurang pengetahuan yang di miliki oleh sering di rasakan pada sendi-sendi jari dan
anggota keluarga II. Di mana, pada keluarga II pergelangan kaki. Sehingga, dalam proses
tingkat pendidikan paling tinggi yang di miliki penyembuhan sebaiknya keluarga I membantu
yaitu SMA sedangkan pada keluarga I anggota anggota keluarganya yang sakit untuk
keluarga Nn. Y anak dari Ny. A memiliki membatasi aktivitas-aktivitas beratnya.
pendidikan yaitu S1. Friedman 2010 Sedangkan pada Ny. A, yang menyebabkan
menjelaskan tugas kesehatan keluarga ada nyeri akibat Arthritis Reumatoid yaitu ketika
lima, yaitu mengenal masalah kesehatan, klien merasa dingin terutama di rasakan saat
mengambil keputusan tindakan kesehatan yang pagi hari, hal ini di buktikan dengan Ny. A
tepat bagi keluarga, merawat anggota keluarga mengatakan “nyeri di rasakan apabila terlalu
yang sakit, memodifikasi lingkungan keluarga merasa dingin terutama pada pagi hari”.
untuk menjamin kesehatan keluarga dan Sarwono (2011) juga mengatakan bahwa selain
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. aktivitas yang berlebihan suhu dingin juga
Tugas kesehatan keluarga akan tercapai bila berpengaruh pada penderita Arthritis
di mulai degan baik dari pengenalan termasuk Reumatoid yang merupakan penyakit
pengetahuan yang cukup tentang Arthritis autoimun ketika sel-sel pertahanan tubuh

Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62) 61


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71

menyerang tubuh itu sendiri di mana Indonesia : Majalah Kedokteran


persendian menjadi lebih sensitif sehingga Indonesia,Vol. 59, No 12, pp. 589
terjadi peradangan di semua sendi akibat reaksi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
imun berlebihan. Pada musim dingin yang Kementerian Kesehatan Republik
ekstrim, pembuluh darah mengkerut sehingga Indonesia, (2013).
asupan darah terutama ke daerah kaki Smeltzer, Suzanne. dan Bare, Brenda, (2002).
berkurang dan organ-organ akan menyimpan Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
panas. Kulit menjadi lebih kaku menyebabkan Suratun, (2008). Klien Gangguan Sistem
lebih banyak tekanan pada saraf-saraf yang Muskuloskeletal : Seri Asuhan
sudah sensitif. Keperawatan. Jakarta : EGC

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu
pemberdayaan anggota keluarga yang di
lakukan melalui proses pengajaran, dalam
memberikan terapi kompres hangat serei, agar
dapat menurunkan rasa nyeri pada klien yang
mengalami nyeri sendi akibat Arthritis
Reumatoid membuktikan bahwa terapi ini
berpengaruh dalam menurunkan intensitas
nyeri yang di rasakan oleh klien. Dalam hal ini,
diperlukan sikap kooperatif pada setiap anggota
keluarga dan juga harus memperhatikan dan
mengintervensi tingkat nyeri, penyakit
penyerta, sehingga dapat meningkatkan
kemandirian pada kedua keluarga.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak terkait yang telah membantu
dalam proses penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
American College of Rheumatology
Subcomite Reumatoid Arthritis.2012.
Guidelines for the Management of Rematoid
Arthritis.46: 328-46
Friedman (2010). Keperawatan Keluarga Teori
Dan Praktek, edisi 4, Jakarta : EGC
Hembing, W. (2007). Atasi Asam Urat dan
Rematik Ala Hembing. Jakarta : Puspa
Swara
Nainggolan, (2009), Prevalensi dan
Determinan Penyakit Rematik di

62 Healthy Tadulako Journal (Ratna Devi, Parmin, Nadira :54-62)

Anda mungkin juga menyukai