1 Program Studi Diploma Keperawatan, 1,2 Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Informasi Artikel Abstrak
Riwayat Artikel: Gout arthritis adalah suatu peradangan dari Diterima : 01 Agustus 2022 akumulasi endependen kristal monosodium urat Direvisi : 05 September 2022 sebagai manifestasi, yang terkumpul di dalam Terbit : 20 Desember 2022 sendi akibat dari tingginya kadar asam urat dalam dalam (hiperurisemia). Manifestasi klinis gout arthritis rasa nyeri, kemerahan, bengkak, panas, sulit bergerak, dan timbulnya thopi. Nyeri Kata kunci: adalah pengalaman sensorik dan emosional yang Apendiktomi, Intensitas Nyeri, tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan Teknik Relaksasi Genggam Jari baik aktual maupun potensial. Desain penelitian ini menggunakan studi literatur berdasarkan Phone: (+62) 811-2112-784 tinjauan pustaka dan 1 jurnal asuhan keperawatan serta 3 jurnal penelitian yang telah ditelaah. Berdasarkan hasil telaah askep dan jurnal penelitian pengkajian pada pasien gout arthritis yaitu nyeri pada bagian sendi. Diagnosa keperawatan pada pasien gout arthritis adalah manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat. Perencanaan pada pasien gout arthritis adalah dengan penerapan pemberian kompres hangat jahe merah. Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan terapi kompres hangat jahe merah 2 kali sehari pagi dan sore dengan durasi 20 menit selama 7 hari. Evaluasi keperawatan pada pasien gout arthritis didapatkan bahwa kompres hangat dengan menggunakan jahe merah berpengaruh dalam menurunkan nyeri.Terapi kompres hangat jahe merah terbukti efektif dalam menurunkan tingkat nyeri gout arthritis.
PENDAHULUAN kadar asam urat dalam tubuh. Kadar
Gout artritis atau biasa dikenal asam urat normal pada wanita berkisar dengan asam urat adalah suatu radang 2,4-5,7 mg/dl, sedangkan pada laki- sendi yang disebabkan oleh tingginya laki berkisar 3,4-7,0 mg/dl, dan pada 98 anak- anak 2,8-4,0 mg/dl. Asam urat mengganggu aktivitas sehari-hari. termasuk kedalam penyakit tidak Dampak dari nyeri berulang ini akan menular (PTM) yaitu suatu penyakit muncul reaksi tubuh seperti kronis yang tidak bisa ditularkan kegelisahan, denyut jantung tidak penderita kepada orang lain (Helmi, normal, terganggunya peredaran darah, 2012). dan laju pernapasan. Apabila nyeri Berdasarkan data World Health tidak ditangani dengan baik, akan Organization (WHO, 2021), prevalensi menurunkan daya tahan tubuh dengan penyakit muskuloskeletal di dunia menurunnya fungsi kekebalan tubuh, sebanyak 1,7 miliar penduduk. kerusakan jaringan, metabolisme Prevalensi gout sebesar 14 juta menjadi tidak normal yang dapat penduduk. Gout arthritis secara merata merusak kesehatan (Febrianti, 2019). menyebar di seluruh dunia dengan Dalam penatalaksanaan nyeri sendi prevalensi berbeda tiap negara. akibat asam urat bisa menggunakan Perbedaan prevalensi tersebut terapi farmakologis dan non kemungkinan disebabkan oleh farmakologis. Terapi farmakologis yaitu perbedaan dari segi lingkungan, dengan pemberian obat penenang non genetik, dan diet. Dari tahun 2000 steroid Nonsteroid Anti-inflammatory sampai 2007 tercatat kejadian gout Drugs (NSAID) untuk mengurangi nyeri arthritis 2,68/1000 penduduk di sendi dan pergelangan, pemberian Inggris, dengan perbandingan xanthine oxidase inhibitor (IXO) akan 4,42%(pria) dan 1,32%(wanita). Di memajukan pelepasan asam urat, dan Italia terjadi peningkatan kejadian gout pemberian urikosurik akan menahan arthritis 9,1/1000 penduduk di tahun pembentukan asam urat.. Sedangkan 2009 dari 6,7/1000 penduduk pada tindakan non farmakologis adalah tahun 2005 (Wahyu, 2017). pemberian tindakan diluar obat seperti Prevalensi penyakit gout arthritis terapi musik, relaksasi nafas dalam, berdasarkan diagnosa tenaga terapi distraksi, biofeedback, TENS, dan kesehatan Indonesia sebesar 11,9% kompres hangat atau dingin untuk dan berdasarkan diagnosa atau gejala mengurangi nyeri sendi (Rizkiyantini, sebesar 24,7%, jika dilihat dari 2018). karakteristik umur, prevalensi tinggi Kompres hangat merupakan suatu terjadi pada umur > 75 tahun sebesar metode dengan penggunaan suhu 54,8%. Dan dari karakteristik provinsi hangat yang menimbulkan efek sebesar 7,30%, presentase Jawa Barat fisiologis dan perubahan fisik sebesar 19,34% dan Kota Tasikmalaya diantaranya meningkatkan relaksasi sebesar 8,52%. Penderita wanita lebih otot, perbaikan metabolisme sel, banyak dibandingkan dengan pria peningkatan aliran darah, (Riskesdas, 2018). meningkatkan rasa nyaman, dan Gout arthritis biasanya muncul mengurangi rasa nyeri, serta keluhan nyeri yang spesifik pada kecemasan. Selain dengan kompres pinggul, otot, lutut, dan bahu. Gejala hangat, penambahan bahan alami gout arthritis akan muncul secara tiba- dapat meningkatkan efektifitas dari tiba pada malam hari, dengan gejala kompres hangat. Bahan alami yang berulang dan menyiksa. Efek berulang baik dalam menimbulkan sensasi dari peradangan sendi ini bisa berakibat hangat salah satunya adalah jahe. Jahe keburukan sendi berurut mulai dari memiliki efek fisiologis seperti panas, nyeri, keburukan, sendi, fungsi sendi antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, menghilang, dan masalah penampilan antiemetik, antimikroba, antitumor, dan seperti badan tidak bisa tegak dengan anti obesitas. Jenis jahe yang banyak baik (Kertia, 2013). ditemukan di Indonesia adalah jahe Dampak dari nyeri gout arthritis gajah, jahe merah dan jahe emprit adalah menurunnya kenyamanan (Rahayu, et. al., 2017) pasien karena nyeri yang luar bisa 99 Dari ketiga jenis jahe menurut ditetapkan. Data objektif mayor Rahayu, et. al., (2017) jahe merah manajemen kesehatan keluarga tidak paling efektif dalam menurunkan nyeri. efektif gejala penyakit anggota Jahe merah mengandung pati (52%), keluarga semakin memberat, aktivitas minyak atsiri (3,9%). Jahe merah keluarga untuk mengatasi masalah bersifat pahit, pedas serta aromatik kesehatan tidak tepat, dan objektif yang berasal dari olerasin (gingerol, minor gagal melakukan tindakan untuk zingeron, dan shogaol). Dimana dalam mengurangi faktor resiko. olerasin mengandung anti radang, Ada perbedaan yang diperoleh antioksidan, anti nyeri. Sehingga dalam asuhan keperawatan dan teori olerasin ini berguna untuk menekan dimana dalam asuhan keperawatan sintesis prostaglandin dan mampu diagnosa nyeri akut sedangkan dalam mengurangi nyeri ataupun ketegangan teori diagnosa manajemen kesehatan dalam otot (Anita, et. al., 2020) keluarga tidak efektif. Karena dalam teori menggunakan tingkatan METODE keperawatan keluarga level dua dimana Metode yang digunakan dalam yang menjadi fokus adalah keluarga penelitian ini yaitu metode studi dan individu sebagai latar belakang kepustakaan atau literatur review. (Nadirawati, 2018). Namun data dalam Literatur review merupakan rangkaian asuhan keperawatan masih kegiatan dengan menggunakan metode berhubungan dengan data dalam teori. pengumpulan data, membaca, mencatat, dan mengolah bahan tulisan. Diagnosa Keperawatan Kata kunci yang digunakan yaitu gout Diagnosa keperawatan keluarga Arthritis, Kompres Hangat Jahe Merah, yang muncul pada kasus Tn. S menurut dan Nyeri. kriteria inklusi menggunakan Rizkiyantini (2018) yaitu nyeri akut PICOT. Jumlah literatur 3 buah artikel berhubungan dengan ketidakmampuan jurnal berbahasa indonesia, dan keluarga dalam merawat anggota disajikan sesuai proses asuhan keluarga yang sakit ditandai dengan keperawatan. data subjektif klien mengeluh nyeri dibagian lutut, nyeri seperti ditusuk- HASIL DAN PEMBAHASAN tusuk, dengan skala nyeri 5, nyeri Pengkajian hilang timbul, klien mengatakan jika Hasil pengkajian kasus pada Tn. S nyeri muncul hanya dibiarkan saja,dan menurut Rizkiyantini (2018) diperoleh klien mengatakan suka makan emping, data subjektif klien mengeluh nyeri di kacang, dan bayam. Dan data objektif bagian lutut, nyeri seperti ditusuk- TD: 160/90 mmHg, N: 90x/menit, RR: tusuk, dengan skala nyeri 5, nyeri 25x/menit, S: 36,5oC, kaki kiri tampak hilang timbul, klien mengatakan jika bengkak dan merah, tampak meringis nyeri muncul hanya dibiarkan saja,dan menahan nyeri. klien mengatakan suka makan emping, Sedangkan berdasarkan teori kacang, dan bayam. Dan data objektif SDKI dalam PPNI (2017) adalah TD: 160/90 mmHg, N: 90x/menit, RR: manajemen kesehatan keluarga tidak 25x/menit, S: 36,5oC, kaki kiri tampak efektif berhubungan dengan bengkak dan merah, tampak meringis ketidakmampuan keluarga dalam menahan nyeri. merawat anggota keluarga yang sakit Sedangkan pengkajian dibuktikan dengan data subjektif secara berdasarkan SDKI menurut PPNI mayor manajemen kesehatan keluarga (2017) didapatkan data subjektif secara tidak efektif yaitu mengungkapkan mayor manajemen kesehatan keluarga tidak memahami masalah kesehatan tidak efektif mengungkapkan tidak yang diderita, mengungkapkan memahami masalah kesehatan yang kesulitan menjalankan perawatan yang diderita, mengungkapkan kesulitan ditetapkan. Data objektif mayor menjalankan perawatan yang manajemen kesehatan keluarga tidak 100 efektif gejala penyakit anggota Terapeutik: dengarkan masalah, keluarga semakin memberat, aktivitas perasaan, dan pertanyaan keluarga, keluarga untuk mengatasi masalah terima nila-nilai keluarga dengan cara kesehatan tidak tepat, dan objektif yang tidak menghakimi, diskusikan minor gagal melakukan tindakan untuk rencana medis dan perawatan, fasilitasi mengurangi faktor resiko. pengungkapan perasaan antara pasien Diagnosa manajemen kesehatan dan keluarga atau antar anggota keluarga tidak efektif diangkat dalam keluarga, fasilitasi pengambilan diagnosa penelitian ini karena keputusan dalam merencanakan memenuhi data mendukung untuk data perawatan jangka panjang, jika perlu, subyektif dan obyektifnya, yaitu gejala fasilitasi memperoleh pengetahuan, penyakit anggota keluarga semakin keterampilan, dan peralatan yang memberat mendukung data dalam diperlukan untuk mempertahankan kasus yaitu Tn. S mengeluh nyeri keputusan perawatan pasien, bersikap dibagian lutut, nyeri seperti ditusuk- sebagai pengganti keluarga untuk tusuk, dengan skala nyeri 5, nyeri menenangkan pasien dan/atau jika hilang timbul, aktivitas keluarga untuk keluarga tidak dapat memberikan mengatasi masalah kesehatan tidak perawatan. Edukasi: informasikan tepat yaitu klien mengatakan jika nyeri kemajuan pasien secara berkala muncul hanya dibiarkan saja, dan gagal informasikan fasilitas perawatan melakukan tindakan untuk mengurangi kesehatan yang tersedia. Kolaborasi: faktor resiko yang mendukung data rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu. klien mengatakan suka makan emping, Perbedaan intervensi yang kacang, dan bayam. dilakukan dalam kasus dengan teori Terdapat perbedaan dalam menurut SIKI adalah dalam kasus menegakkan diagnosa keperawatan perawatan lebih ke individu sedangkan dalam kasus dan menurut Rizkiyantini dalam teori SIKI lebih banyak (2018) Nyeri akut sedangkan menurut melibatkan anggota keluarga yaitu teori berdasarkan SDKI dalam PPNI dengarkan masalah, perasaan, dan (2017) adalah manajemen kesehatan pertanyaan keluarga, diskusikan keluarga tidak efektif. Karena dalam rencana medis dan perawatan, fasilitasi diagnosa manajemen kesehatan memperoleh pengetahuan, keluarga tidak efektif lebih melibatkan keterampilan, dan peralatan yang anggota keluarga dalam intervensinya. diperlukan untuk mempertahankan keputusan perawatan pasien, dan Perencanaan informasikan kemajuan pasien secara Intervensi pada kasus Tn. S berkala. Sedangkan persamaannya menurut Rizkiyantini (2018) adalah adalah intervensi antara kasus Tn. S observasi tanda tanda vital, observasi dan teori menurut SIKI adalah sama karakteristik nyeri, ajarkan keluarga menerapkan penanganan non teknik non farmakologi dengan cara farmakologis dengan pemberian kompres hangat menggunakan jahe kompres hangat jahe merah untuk merah, ajarkan kepada keluarga untuk menurunkan tingkat nyeri. mengontrol makanan rendah purin. Kompres hangat adalah suatu Sedangkan intervensi metode dalam menggunakan suhu keperawatan berdasarkan SIKI menurut hangat setempat yang dapat PPNI (2018) yaitu Observasi: menimbulkan beberapa efek fisiologis. identifikasi respons emosional terhadap Kompres hangat dapat digunakan pada kondisi saat ini, identifikasi beban pengobatan nyeri dan merelaksasi otot- prognosis secara psikologis identifikasi otot tegang (Fidya, 2020). pemahaman tentang keputusan Tindakan terapi kompres hangat perawatan setelah pulang identifikasi jahe merah ini mendukung intervensi kesesuaian antara harapan pasien, manajemen kesehatan keluarga tidak keluarga, dan tenaga kesehatan. efektif yaitu diskusikan rencana medis 101 dan keperawatan dan fasilitasi Berdasarkan penelitian Anita, et. memperoleh pengetahuan, al., (2020), Samsudin, et. al., (2016), keterampilan, dan peralatan yang Arlina (2019), dan asuhan keperawatan diperlukan untuk mempertahankan oleh Rizkiyantini (2018), evaluasi yang keputusan perawatan pasien. dilakukan pada keluarga yang Penulis berasumsi bahwa menderita nyeri gout arthritis dengan terdapat persamaan bahwa intervensi pemberian kompres hangat jahe merah baik dalam kasus maupun teori dalam sesuai SOP. Dapat disimpulkan bahwa menangani gejala penderita gout kompres hangat dengan menggunakan arthritis yaitu dengan penerapan terapi jahe merah berpengaruh dalam non farmakologis berupa kompres menurunkan nyeri, dimana nyeri hangat menggunakan jahe merah. merupakan suatu kondisi yang tidak nyaman dan menyenangkan yang Implementasi disebabkan oleh kerusakan jaringan. Implementasi yang dilakukan Jahe juga merupakan tanaman yang pada kasus asuhan keperawatan yaitu kaya akan manfaatnya salah satunya dengan pemberian teknik non untuk mengobati nyeri gout arthritis. farmakologis berupa kompres hangat Jahe merah memiliki kandungan jahe merah dengan langkah-langkah orelasin yang bersifat anti radang atau pada kasus sama dengan SOP ketiga anti inflamasi untuk meredakan nyeri jurnal menurut Anita, et. al., (2020), salah satunya nyeri gout arthritis. Hasil Samsudin, et. al., (2016), dan Arlina penelitian oleh Anita, et. al., (2020) (2019) yaitu sebelum melakukan mengatakan rata-rata nyeri yang tindakan memberikan salam, dirasakan sebelum dilakukan tindakan memperkenalkan diri, menjelaskan adalah 56% mengalami nyeri berat tujuan dan prosedur tindakan, dan setelah dilakukan intervensi mengkaji tingkat nyeri, menjaga privasi sebanyak 68% mengalami nyeri ringan. klien, menyiapkan jahe, dan cuci bersih, memarut jahe merah, KESIMPULAN memanaskan air, mencuci tangan, dan Berdasarkan hasil telaah 3 jurnal, memakai handscoon, menyiapkan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai baskom berisi air hangat, mencelupkan berikut: handuk/waslap pada air hangat, 1. Pengkajian pada pasien gout meletakan parutan jahe merah di atas arthritis ditandai dengan mengeluh waslap yang sudah dicelupkan air, nyeri pada bagian sendi, nyeri kompres selama 20 menit, berikan seperti ditusuk-tusuk, skala ringan tindakan 2 kali sehari kepada pasien, sampai sedang, nyeri hilang timbul bersihkan dan keringkan tubuh pasien, bahkan terus menerus. Gejala ini lepaskan handscoon lalu cuci tangan, berhubungan dengan tanda gejala evaluasi tingkat nyeri, dokumentasikan pada diagnosa manajemen hasilnya, lakukan kontrak waktu kesehatan keluarga yaitu gejala selanjutnya, akhiri dan bereskan alat, penyakit anggota keluarga semakin dokumentasikan tindakan. memberat. Terdapat perbedaan dari asuhan 2. Diagnosa keperawatan pada pasien keperawatan dan jurnal, dimana tidak gout arthritis adalah manajemen semua menjelaskan seberapa lama kesehatan keluarga tidak efektif tindakkan dilakukan. Hanya dalam berhubungan dengan Anita, et. al., (2020) yang menjelaskan ketidakmampuan keluarga dalam tindakan dilakukan selama 7 hari dan merawat anggota keluarga yang dalam kasus menurut Rizkiyantini sakit ditandai dengan gejala (2018) tindakan dilakukan selama 5 penyakit anggota keluarga semakin kali kunjungan. memberat. 3. Perencanaan pasien gout arthritis Evaluasi adalah dengan penerapan 102 pemberian kompres hangat jahe And Architectural Management, merah. 25(1), 1–9. 4. Implementasi keperawatan pada Helmi, Z. N. (2012). Buku Ajar pasien gout arthritis dengan Gangguan Muskuloskeletal. (A. melakukan terapi kompres hangat Suslia, Ed.). Jakarta Selatan: jahe merah 2 kali sehari pagi dan Salemba Medika. sore dengan durasi 20 menit selama Kertia, N. (2013). Asam Urat. 7 hari. Yogyakarta: Bentang Pustaka. 5. Evaluasi keperawatan pada pasien Nadirawati. (2018). Asuhan gout arthritis didapatkan bahwa Keperawatan Keluarga. (Anna, Ed.) pemberian terapi kompres hangat (1 Ed.). Bandung: Refika Aditama. jahe merah terbukti efektif dalam PPNI, TIM POKJA SDKI DPP. (2017). menurunkan tingkat nyeri gout Standar Diagnosa Keperawatan. arthritis Jakarta Selatan: DPP PPNI. PPNI, TIM POKJA SIKI DPP. (2018). UCAPAN TERIMAKASIH Standar Intervensi Keperawatan Kami mengucapkan banyak Indonesia (1 Ed.). Jakarta Selatan: terima kasih kepada seluruh pihak yang DPP PPNI. sudah membimbing dan menyelesaikan PPNI, TIM POKJA SLKI DPP. (2019). penelitian ini, tidak lupa kepada orang Standar Luaran Keperawatan tua, keluarga dan teman-teman yang Ondonesia. Jakarta Selatan: DPP selalu memberikan support selalu untuk PPNI. tetap fokus dalam menyelesaikan Rahayu, H. T., Rahayu, N. S., & penelitian ini. Sunardi, S. (2017). The Effectiveness Of Red Ginger REFERENSI Compress Therapy ( Zingiber Anita, Astanta, J., Lafau, B. O., & Officinale Rosc . Var . Rubrum ) On Nababan, T. (2020). Pengaruh Elders With Joint Pain, 2(Hsic), Pemberian Kompres Hangat 374–380. Memakai Parutan Jahe Merah ( Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Zinger Officinale Roscoe Var Dasar Indonesia. Rubrum ) Terhadap Penurunan Rizkiyantini, H. (2018). Aplikasi Skala Nyeri Pada Penderita Gout Kompres Hangat Dengan Jahe Arthritis Di Panti Jompo Yayasan Merah Pada Penderita Gout Di Guna Budi Bakti Medan Tahun Kabupaten Magelang. 2020, 6(2), 99–104. Samsudin, A., Kundre, R., & Onibala, F. Arlina, Z. (2019). Pengaruh Pemberian (2016). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Memakai Parutan Kompres Hangat Memakai Parutan Jahe Merah Terhadap Penurunan Jahe Merah (Zingiber Officinale Skala Nyeri Pada Wanita Lansia Roscoe Var Rubrum) Terhadap Penderita Gout Arthritis Di Panti Penurunan Skala Nyeri Sosial Tresna Werdha Teratai Padapenderitagout Artritis Di Desa Palembang Tahun 2018, 9(18). Tateli Dua Kecamatan Mandolang Febrianti, R. (2019). Asuhan Kabupeten Minahasa. Jurnal Keperawatan Keluarga Dengan Keperawatan Unsrat, 4(1), 114041. Gout Arthritis Di Wilayah Kerja World Health Organization (Who). Puskesmas Juanda Samarinda. (2021). Musculoskeletal Fidya, N. (2020). Pengaruh Pemberian Condition. Kompres Hangat Jahe Merah Terhadapp Tingkat Nyeri Asam Urat. Engineering, Construction