Anda di halaman 1dari 6

Vol. 1 No.1.

Hal 93-103

TERAPI KOMPRES HANGAT JAHE MERAH UNTUK MENURUNKAN TINGKAT


NYERI PADA PASIEN GOUT ARTHRITIS: LITERATURE REVIEW

Nina Pamela Sari1, Gita Sania Apriliani 1, Saryomo2, Zaenal Mutaqqin2

1
Program Studi Diploma Keperawatan, 1,2
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Gout arthritis adalah suatu peradangan dari
Diterima : 01 Agustus 2022 akumulasi endependen kristal monosodium urat
Direvisi : 05 September 2022 sebagai manifestasi, yang terkumpul di dalam
Terbit : 20 Desember 2022 sendi akibat dari tingginya kadar asam urat
dalam dalam (hiperurisemia). Manifestasi klinis
gout arthritis rasa nyeri, kemerahan, bengkak,
panas, sulit bergerak, dan timbulnya thopi. Nyeri
Kata kunci: adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
Apendiktomi, Intensitas Nyeri, tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan
Teknik Relaksasi Genggam Jari baik aktual maupun potensial. Desain penelitian
ini menggunakan studi literatur berdasarkan
Phone: (+62) 811-2112-784 tinjauan pustaka dan 1 jurnal asuhan
keperawatan serta 3 jurnal penelitian yang telah
ditelaah. Berdasarkan hasil telaah askep dan
jurnal penelitian pengkajian pada pasien gout
arthritis yaitu nyeri pada bagian sendi. Diagnosa
keperawatan pada pasien gout arthritis adalah
manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit
ditandai dengan gejala penyakit anggota
keluarga semakin memberat. Perencanaan pada
pasien gout arthritis adalah dengan penerapan
pemberian kompres hangat jahe merah.
Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu
melakukan terapi kompres hangat jahe merah 2
kali sehari pagi dan sore dengan durasi 20 menit
selama 7 hari. Evaluasi keperawatan pada
pasien gout arthritis didapatkan bahwa kompres
hangat dengan menggunakan jahe merah
berpengaruh dalam menurunkan nyeri.Terapi
kompres hangat jahe merah terbukti efektif
dalam menurunkan tingkat nyeri gout arthritis.

PENDAHULUAN kadar asam urat dalam tubuh. Kadar


Gout artritis atau biasa dikenal asam urat normal pada wanita berkisar
dengan asam urat adalah suatu radang 2,4-5,7 mg/dl, sedangkan pada laki-
sendi yang disebabkan oleh tingginya laki berkisar 3,4-7,0 mg/dl, dan pada
98
anak- anak 2,8-4,0 mg/dl. Asam urat mengganggu aktivitas sehari-hari.
termasuk kedalam penyakit tidak Dampak dari nyeri berulang ini akan
menular (PTM) yaitu suatu penyakit muncul reaksi tubuh seperti
kronis yang tidak bisa ditularkan kegelisahan, denyut jantung tidak
penderita kepada orang lain (Helmi, normal, terganggunya peredaran darah,
2012). dan laju pernapasan. Apabila nyeri
Berdasarkan data World Health tidak ditangani dengan baik, akan
Organization (WHO, 2021), prevalensi menurunkan daya tahan tubuh dengan
penyakit muskuloskeletal di dunia menurunnya fungsi kekebalan tubuh,
sebanyak 1,7 miliar penduduk. kerusakan jaringan, metabolisme
Prevalensi gout sebesar 14 juta menjadi tidak normal yang dapat
penduduk. Gout arthritis secara merata merusak kesehatan (Febrianti, 2019).
menyebar di seluruh dunia dengan Dalam penatalaksanaan nyeri sendi
prevalensi berbeda tiap negara. akibat asam urat bisa menggunakan
Perbedaan prevalensi tersebut terapi farmakologis dan non
kemungkinan disebabkan oleh farmakologis. Terapi farmakologis yaitu
perbedaan dari segi lingkungan, dengan pemberian obat penenang non
genetik, dan diet. Dari tahun 2000 steroid Nonsteroid Anti-inflammatory
sampai 2007 tercatat kejadian gout Drugs (NSAID) untuk mengurangi nyeri
arthritis 2,68/1000 penduduk di sendi dan pergelangan, pemberian
Inggris, dengan perbandingan xanthine oxidase inhibitor (IXO) akan
4,42%(pria) dan 1,32%(wanita). Di memajukan pelepasan asam urat, dan
Italia terjadi peningkatan kejadian gout pemberian urikosurik akan menahan
arthritis 9,1/1000 penduduk di tahun pembentukan asam urat.. Sedangkan
2009 dari 6,7/1000 penduduk pada tindakan non farmakologis adalah
tahun 2005 (Wahyu, 2017). pemberian tindakan diluar obat seperti
Prevalensi penyakit gout arthritis terapi musik, relaksasi nafas dalam,
berdasarkan diagnosa tenaga terapi distraksi, biofeedback, TENS, dan
kesehatan Indonesia sebesar 11,9% kompres hangat atau dingin untuk
dan berdasarkan diagnosa atau gejala mengurangi nyeri sendi (Rizkiyantini,
sebesar 24,7%, jika dilihat dari 2018).
karakteristik umur, prevalensi tinggi Kompres hangat merupakan suatu
terjadi pada umur > 75 tahun sebesar metode dengan penggunaan suhu
54,8%. Dan dari karakteristik provinsi hangat yang menimbulkan efek
sebesar 7,30%, presentase Jawa Barat fisiologis dan perubahan fisik
sebesar 19,34% dan Kota Tasikmalaya diantaranya meningkatkan relaksasi
sebesar 8,52%. Penderita wanita lebih otot, perbaikan metabolisme sel,
banyak dibandingkan dengan pria peningkatan aliran darah,
(Riskesdas, 2018). meningkatkan rasa nyaman, dan
Gout arthritis biasanya muncul mengurangi rasa nyeri, serta
keluhan nyeri yang spesifik pada kecemasan. Selain dengan kompres
pinggul, otot, lutut, dan bahu. Gejala hangat, penambahan bahan alami
gout arthritis akan muncul secara tiba- dapat meningkatkan efektifitas dari
tiba pada malam hari, dengan gejala kompres hangat. Bahan alami yang
berulang dan menyiksa. Efek berulang baik dalam menimbulkan sensasi
dari peradangan sendi ini bisa berakibat hangat salah satunya adalah jahe. Jahe
keburukan sendi berurut mulai dari memiliki efek fisiologis seperti panas,
nyeri, keburukan, sendi, fungsi sendi antiinflamasi, antioksidan, antimikroba,
menghilang, dan masalah penampilan antiemetik, antimikroba, antitumor, dan
seperti badan tidak bisa tegak dengan anti obesitas. Jenis jahe yang banyak
baik (Kertia, 2013). ditemukan di Indonesia adalah jahe
Dampak dari nyeri gout arthritis gajah, jahe merah dan jahe emprit
adalah menurunnya kenyamanan (Rahayu, et. al., 2017)
pasien karena nyeri yang luar bisa
99
Dari ketiga jenis jahe menurut ditetapkan. Data objektif mayor
Rahayu, et. al., (2017) jahe merah manajemen kesehatan keluarga tidak
paling efektif dalam menurunkan nyeri. efektif gejala penyakit anggota
Jahe merah mengandung pati (52%), keluarga semakin memberat, aktivitas
minyak atsiri (3,9%). Jahe merah keluarga untuk mengatasi masalah
bersifat pahit, pedas serta aromatik kesehatan tidak tepat, dan objektif
yang berasal dari olerasin (gingerol, minor gagal melakukan tindakan untuk
zingeron, dan shogaol). Dimana dalam mengurangi faktor resiko.
olerasin mengandung anti radang, Ada perbedaan yang diperoleh
antioksidan, anti nyeri. Sehingga dalam asuhan keperawatan dan teori
olerasin ini berguna untuk menekan dimana dalam asuhan keperawatan
sintesis prostaglandin dan mampu diagnosa nyeri akut sedangkan dalam
mengurangi nyeri ataupun ketegangan teori diagnosa manajemen kesehatan
dalam otot (Anita, et. al., 2020) keluarga tidak efektif. Karena dalam
teori menggunakan tingkatan
METODE keperawatan keluarga level dua dimana
Metode yang digunakan dalam yang menjadi fokus adalah keluarga
penelitian ini yaitu metode studi dan individu sebagai latar belakang
kepustakaan atau literatur review. (Nadirawati, 2018). Namun data dalam
Literatur review merupakan rangkaian asuhan keperawatan masih
kegiatan dengan menggunakan metode berhubungan dengan data dalam teori.
pengumpulan data, membaca,
mencatat, dan mengolah bahan tulisan. Diagnosa Keperawatan
Kata kunci yang digunakan yaitu gout Diagnosa keperawatan keluarga
Arthritis, Kompres Hangat Jahe Merah, yang muncul pada kasus Tn. S menurut
dan Nyeri. kriteria inklusi menggunakan Rizkiyantini (2018) yaitu nyeri akut
PICOT. Jumlah literatur 3 buah artikel berhubungan dengan ketidakmampuan
jurnal berbahasa indonesia, dan keluarga dalam merawat anggota
disajikan sesuai proses asuhan keluarga yang sakit ditandai dengan
keperawatan. data subjektif klien mengeluh nyeri
dibagian lutut, nyeri seperti ditusuk-
HASIL DAN PEMBAHASAN tusuk, dengan skala nyeri 5, nyeri
Pengkajian hilang timbul, klien mengatakan jika
Hasil pengkajian kasus pada Tn. S nyeri muncul hanya dibiarkan saja,dan
menurut Rizkiyantini (2018) diperoleh klien mengatakan suka makan emping,
data subjektif klien mengeluh nyeri di kacang, dan bayam. Dan data objektif
bagian lutut, nyeri seperti ditusuk- TD: 160/90 mmHg, N: 90x/menit, RR:
tusuk, dengan skala nyeri 5, nyeri 25x/menit, S: 36,5oC, kaki kiri tampak
hilang timbul, klien mengatakan jika bengkak dan merah, tampak meringis
nyeri muncul hanya dibiarkan saja,dan menahan nyeri.
klien mengatakan suka makan emping, Sedangkan berdasarkan teori
kacang, dan bayam. Dan data objektif SDKI dalam PPNI (2017) adalah
TD: 160/90 mmHg, N: 90x/menit, RR: manajemen kesehatan keluarga tidak
25x/menit, S: 36,5oC, kaki kiri tampak efektif berhubungan dengan
bengkak dan merah, tampak meringis ketidakmampuan keluarga dalam
menahan nyeri. merawat anggota keluarga yang sakit
Sedangkan pengkajian dibuktikan dengan data subjektif secara
berdasarkan SDKI menurut PPNI mayor manajemen kesehatan keluarga
(2017) didapatkan data subjektif secara tidak efektif yaitu mengungkapkan
mayor manajemen kesehatan keluarga tidak memahami masalah kesehatan
tidak efektif mengungkapkan tidak yang diderita, mengungkapkan
memahami masalah kesehatan yang kesulitan menjalankan perawatan yang
diderita, mengungkapkan kesulitan ditetapkan. Data objektif mayor
menjalankan perawatan yang manajemen kesehatan keluarga tidak
100
efektif gejala penyakit anggota Terapeutik: dengarkan masalah,
keluarga semakin memberat, aktivitas perasaan, dan pertanyaan keluarga,
keluarga untuk mengatasi masalah terima nila-nilai keluarga dengan cara
kesehatan tidak tepat, dan objektif yang tidak menghakimi, diskusikan
minor gagal melakukan tindakan untuk rencana medis dan perawatan, fasilitasi
mengurangi faktor resiko. pengungkapan perasaan antara pasien
Diagnosa manajemen kesehatan dan keluarga atau antar anggota
keluarga tidak efektif diangkat dalam keluarga, fasilitasi pengambilan
diagnosa penelitian ini karena keputusan dalam merencanakan
memenuhi data mendukung untuk data perawatan jangka panjang, jika perlu,
subyektif dan obyektifnya, yaitu gejala fasilitasi memperoleh pengetahuan,
penyakit anggota keluarga semakin keterampilan, dan peralatan yang
memberat mendukung data dalam diperlukan untuk mempertahankan
kasus yaitu Tn. S mengeluh nyeri keputusan perawatan pasien, bersikap
dibagian lutut, nyeri seperti ditusuk- sebagai pengganti keluarga untuk
tusuk, dengan skala nyeri 5, nyeri menenangkan pasien dan/atau jika
hilang timbul, aktivitas keluarga untuk keluarga tidak dapat memberikan
mengatasi masalah kesehatan tidak perawatan. Edukasi: informasikan
tepat yaitu klien mengatakan jika nyeri kemajuan pasien secara berkala
muncul hanya dibiarkan saja, dan gagal informasikan fasilitas perawatan
melakukan tindakan untuk mengurangi kesehatan yang tersedia. Kolaborasi:
faktor resiko yang mendukung data rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu.
klien mengatakan suka makan emping, Perbedaan intervensi yang
kacang, dan bayam. dilakukan dalam kasus dengan teori
Terdapat perbedaan dalam menurut SIKI adalah dalam kasus
menegakkan diagnosa keperawatan perawatan lebih ke individu sedangkan
dalam kasus dan menurut Rizkiyantini dalam teori SIKI lebih banyak
(2018) Nyeri akut sedangkan menurut melibatkan anggota keluarga yaitu
teori berdasarkan SDKI dalam PPNI dengarkan masalah, perasaan, dan
(2017) adalah manajemen kesehatan pertanyaan keluarga, diskusikan
keluarga tidak efektif. Karena dalam rencana medis dan perawatan, fasilitasi
diagnosa manajemen kesehatan memperoleh pengetahuan,
keluarga tidak efektif lebih melibatkan keterampilan, dan peralatan yang
anggota keluarga dalam intervensinya. diperlukan untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien, dan
Perencanaan informasikan kemajuan pasien secara
Intervensi pada kasus Tn. S berkala. Sedangkan persamaannya
menurut Rizkiyantini (2018) adalah adalah intervensi antara kasus Tn. S
observasi tanda tanda vital, observasi dan teori menurut SIKI adalah sama
karakteristik nyeri, ajarkan keluarga menerapkan penanganan non
teknik non farmakologi dengan cara farmakologis dengan pemberian
kompres hangat menggunakan jahe kompres hangat jahe merah untuk
merah, ajarkan kepada keluarga untuk menurunkan tingkat nyeri.
mengontrol makanan rendah purin. Kompres hangat adalah suatu
Sedangkan intervensi metode dalam menggunakan suhu
keperawatan berdasarkan SIKI menurut hangat setempat yang dapat
PPNI (2018) yaitu Observasi: menimbulkan beberapa efek fisiologis.
identifikasi respons emosional terhadap Kompres hangat dapat digunakan pada
kondisi saat ini, identifikasi beban pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-
prognosis secara psikologis identifikasi otot tegang (Fidya, 2020).
pemahaman tentang keputusan Tindakan terapi kompres hangat
perawatan setelah pulang identifikasi jahe merah ini mendukung intervensi
kesesuaian antara harapan pasien, manajemen kesehatan keluarga tidak
keluarga, dan tenaga kesehatan. efektif yaitu diskusikan rencana medis
101
dan keperawatan dan fasilitasi Berdasarkan penelitian Anita, et.
memperoleh pengetahuan, al., (2020), Samsudin, et. al., (2016),
keterampilan, dan peralatan yang Arlina (2019), dan asuhan keperawatan
diperlukan untuk mempertahankan oleh Rizkiyantini (2018), evaluasi yang
keputusan perawatan pasien. dilakukan pada keluarga yang
Penulis berasumsi bahwa menderita nyeri gout arthritis dengan
terdapat persamaan bahwa intervensi pemberian kompres hangat jahe merah
baik dalam kasus maupun teori dalam sesuai SOP. Dapat disimpulkan bahwa
menangani gejala penderita gout kompres hangat dengan menggunakan
arthritis yaitu dengan penerapan terapi jahe merah berpengaruh dalam
non farmakologis berupa kompres menurunkan nyeri, dimana nyeri
hangat menggunakan jahe merah. merupakan suatu kondisi yang tidak
nyaman dan menyenangkan yang
Implementasi disebabkan oleh kerusakan jaringan.
Implementasi yang dilakukan Jahe juga merupakan tanaman yang
pada kasus asuhan keperawatan yaitu kaya akan manfaatnya salah satunya
dengan pemberian teknik non untuk mengobati nyeri gout arthritis.
farmakologis berupa kompres hangat Jahe merah memiliki kandungan
jahe merah dengan langkah-langkah orelasin yang bersifat anti radang atau
pada kasus sama dengan SOP ketiga anti inflamasi untuk meredakan nyeri
jurnal menurut Anita, et. al., (2020), salah satunya nyeri gout arthritis. Hasil
Samsudin, et. al., (2016), dan Arlina penelitian oleh Anita, et. al., (2020)
(2019) yaitu sebelum melakukan mengatakan rata-rata nyeri yang
tindakan memberikan salam, dirasakan sebelum dilakukan tindakan
memperkenalkan diri, menjelaskan adalah 56% mengalami nyeri berat
tujuan dan prosedur tindakan, dan setelah dilakukan intervensi
mengkaji tingkat nyeri, menjaga privasi sebanyak 68% mengalami nyeri ringan.
klien, menyiapkan jahe, dan cuci
bersih, memarut jahe merah, KESIMPULAN
memanaskan air, mencuci tangan, dan Berdasarkan hasil telaah 3 jurnal,
memakai handscoon, menyiapkan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
baskom berisi air hangat, mencelupkan berikut:
handuk/waslap pada air hangat, 1. Pengkajian pada pasien gout
meletakan parutan jahe merah di atas arthritis ditandai dengan mengeluh
waslap yang sudah dicelupkan air, nyeri pada bagian sendi, nyeri
kompres selama 20 menit, berikan seperti ditusuk-tusuk, skala ringan
tindakan 2 kali sehari kepada pasien, sampai sedang, nyeri hilang timbul
bersihkan dan keringkan tubuh pasien, bahkan terus menerus. Gejala ini
lepaskan handscoon lalu cuci tangan, berhubungan dengan tanda gejala
evaluasi tingkat nyeri, dokumentasikan pada diagnosa manajemen
hasilnya, lakukan kontrak waktu kesehatan keluarga yaitu gejala
selanjutnya, akhiri dan bereskan alat, penyakit anggota keluarga semakin
dokumentasikan tindakan. memberat.
Terdapat perbedaan dari asuhan 2. Diagnosa keperawatan pada pasien
keperawatan dan jurnal, dimana tidak gout arthritis adalah manajemen
semua menjelaskan seberapa lama kesehatan keluarga tidak efektif
tindakkan dilakukan. Hanya dalam berhubungan dengan
Anita, et. al., (2020) yang menjelaskan ketidakmampuan keluarga dalam
tindakan dilakukan selama 7 hari dan merawat anggota keluarga yang
dalam kasus menurut Rizkiyantini sakit ditandai dengan gejala
(2018) tindakan dilakukan selama 5 penyakit anggota keluarga semakin
kali kunjungan. memberat.
3. Perencanaan pasien gout arthritis
Evaluasi adalah dengan penerapan
102
pemberian kompres hangat jahe And Architectural Management,
merah. 25(1), 1–9.
4. Implementasi keperawatan pada Helmi, Z. N. (2012). Buku Ajar
pasien gout arthritis dengan Gangguan Muskuloskeletal. (A.
melakukan terapi kompres hangat Suslia, Ed.). Jakarta Selatan:
jahe merah 2 kali sehari pagi dan Salemba Medika.
sore dengan durasi 20 menit selama Kertia, N. (2013). Asam Urat.
7 hari. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
5. Evaluasi keperawatan pada pasien Nadirawati. (2018). Asuhan
gout arthritis didapatkan bahwa Keperawatan Keluarga. (Anna, Ed.)
pemberian terapi kompres hangat (1 Ed.). Bandung: Refika Aditama.
jahe merah terbukti efektif dalam PPNI, TIM POKJA SDKI DPP. (2017).
menurunkan tingkat nyeri gout Standar Diagnosa Keperawatan.
arthritis Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI, TIM POKJA SIKI DPP. (2018).
UCAPAN TERIMAKASIH Standar Intervensi Keperawatan
Kami mengucapkan banyak Indonesia (1 Ed.). Jakarta Selatan:
terima kasih kepada seluruh pihak yang DPP PPNI.
sudah membimbing dan menyelesaikan PPNI, TIM POKJA SLKI DPP. (2019).
penelitian ini, tidak lupa kepada orang Standar Luaran Keperawatan
tua, keluarga dan teman-teman yang Ondonesia. Jakarta Selatan: DPP
selalu memberikan support selalu untuk PPNI.
tetap fokus dalam menyelesaikan Rahayu, H. T., Rahayu, N. S., &
penelitian ini. Sunardi, S. (2017). The
Effectiveness Of Red Ginger
REFERENSI Compress Therapy ( Zingiber
Anita, Astanta, J., Lafau, B. O., & Officinale Rosc . Var . Rubrum ) On
Nababan, T. (2020). Pengaruh Elders With Joint Pain, 2(Hsic),
Pemberian Kompres Hangat 374–380.
Memakai Parutan Jahe Merah ( Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan
Zinger Officinale Roscoe Var Dasar Indonesia.
Rubrum ) Terhadap Penurunan Rizkiyantini, H. (2018). Aplikasi
Skala Nyeri Pada Penderita Gout Kompres Hangat Dengan Jahe
Arthritis Di Panti Jompo Yayasan Merah Pada Penderita Gout Di
Guna Budi Bakti Medan Tahun Kabupaten Magelang.
2020, 6(2), 99–104. Samsudin, A., Kundre, R., & Onibala, F.
Arlina, Z. (2019). Pengaruh Pemberian (2016). Pengaruh Pemberian
Kompres Hangat Memakai Parutan Kompres Hangat Memakai Parutan
Jahe Merah Terhadap Penurunan Jahe Merah (Zingiber Officinale
Skala Nyeri Pada Wanita Lansia Roscoe Var Rubrum) Terhadap
Penderita Gout Arthritis Di Panti Penurunan Skala Nyeri
Sosial Tresna Werdha Teratai Padapenderitagout Artritis Di Desa
Palembang Tahun 2018, 9(18). Tateli Dua Kecamatan Mandolang
Febrianti, R. (2019). Asuhan Kabupeten Minahasa. Jurnal
Keperawatan Keluarga Dengan Keperawatan Unsrat, 4(1), 114041.
Gout Arthritis Di Wilayah Kerja World Health Organization (Who).
Puskesmas Juanda Samarinda. (2021). Musculoskeletal
Fidya, N. (2020). Pengaruh Pemberian Condition.
Kompres Hangat Jahe Merah
Terhadapp Tingkat Nyeri Asam
Urat. Engineering, Construction

103

Anda mungkin juga menyukai