Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KESEHATAN

PENERAPAN TEKNIK KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP


PENGENDALIAN LEVEL NYERI DENGAN KASUS RHEUMATOID
ARTRITIS

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel:
Diterima 25 Feb2019
Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun
Disetujui 20 Apr 2019 yang berupa inflamasi arthritis pada pasien dewasa, seseorang
Di Publikasi 30 Mei yang menderita penyakit Rheumatoid Arthritis akan mengalami
2019
gejala berupa rasa nyeri pada bagian sinovial sendi. Berdasarkan
Keywords: data dari Puskesmas Mapane penderita rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis, tahun 2016 sebanyak 422 orang dan meningkat pada tahun 2017
nyeri, kompres hangat
jahe menjadi 613 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan
teknik kompres hangat terhadap pengendalian level nyeri pada
asuhan keperawatan gerontik dengan kasus rheumatoid arthritis.
Metode dalam penelitian ini yaitu studi kasus pada penderita
rheumatoid arthritis dengan tindakan penerapan teknik kompres
hangat jahe untuk mengendalikan level nyeri. Hasil terdapat
pengaruh kompres hangat jahe dalam menurunkan nyeri
rheumathoid arthritis dari skala 6 menjadi skala 3. Terapi
kompres hangat jahe dengan 3 kali pemberian pada pagi hari
selama 1 minggu dalam waktu 20 menit dapat menurunkan
nyeri lutut. Kesimpulan pemberian terapi kompres hangat jahe
dengan 3 kali pemberian selama 1 minggu dalam waktu 20
menit dapat menurunkan nyeri lutut.

Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, 12 (1), 2019, Pages 151 - 159
Abstract
Rheumatoid arthritis is an autoimmune disease in the form of
inflammatory arthritis in adult patients, a person suffering from
Rheumatoid Arthritis will experience symptoms of pain in the
synovial joint. Based on data from the Mapane Health Center in
2016, there were 422 people with rheumatoid arthritis and it
increased in 2017 to 613 patients. This study aims to apply a
warm compress technique to control pain levels in gerontic
nursing care with cases of rheumatoid arthritis. The method in
this study is a case study in patients with rheumatoid arthritis by
using a warm ginger compress technique to control the level of
pain. there is the influence of warm compresses of ginger in
reducing rheumatoid arthritis pain from scale 6 to 3. ginger
warm compresses therapy for 3 times in the morning for 1 week
in 20 minutes can reduce knee pain. Conclusion, giving warm
ginger compress therapy for 3 times a week for 20 minutes can
reduce knee pain.

Keywords: rheumatoid arthritis, pain, warm ginger compres


PENDAHULUAN jumlah penderita rheumatoid arthritis
Secara global, populasi penduduk
Tahun 2016 sebanyak 422, meningkat pada
lanjut usia terus bertambah. Saat ini, 8,5
Tahun 2017 menjadi 613 pasien. Setelah
persen orang di seluruh dunia (617 juta)
dilakukan pendataan pada 10 Kelurahan
berusia 65 tahun ke atas. Menurut sebuah
yang termasuk dalam wilayah kerja
laporan, tahun 2015 persentase ini
Puskesmas Mapane jumlah penderita
diproyeksikan akan melonjak hingga
terbanyak pada 3 bulan terakhir dari bulan
hampir 17 persen dari populasi dunia pada
Januari-Maret di Tahun 2018 terdapat 4
tahun 2050 atau sebesar 1,6 miliar (He,
kelurahan yang memiliki jumlah penderita
Goodkind, & Kowal, 2016).
lebih dari 1 penderita yaitu Kelurahan
Rheumatoid arthritis merupakan salah
Kasiguncu berjumlah 15 penderita,
satu penyakit autoimun yang berupa
Kelurahan Bega 3 penderita dan Kelurahan
inflamasi arthritis pada pasien dewasa,
Lanto Jaya 2 penderita (Puskesmas
seseorang yang menderita penyakit
Mapane, 2017)
rheumatoid arthritis akan mengalami gejala
Kompres jahe merupakan pengobatan
berupa rasa nyeri pada bagian sinovial
tradisional atau terapi alternatif untuk
sendi, sarung tendon, dan akan mengalami
mengurangi nyeri rheumatoid arthritis.
penebalan akibat radang yang diikuti oleh
Kandungan enzim siklo-oksigenasi pada
erosi tulang dan destruksi tulang disekitar
kompres jahe hangat dapat mengurangi
sendi (Singh et al., 2016).
peradangan pada penderita
Di seluruh dunia, kejadian rheumatoid
artritis rheumatoid. Jahe
arthritis tahunan adalah sekitar 3 kasus per
juga memiliki efek
10.000 populasi, dan angka prevalensinya
farmakologis yaitu rasa panas dan pedas
sekitar 1%, meningkat dengan
yang dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan
bertambahnya usia dan memuncak antara
spasme otot atau terjadinya vasodilatasi
usia 35 dan 50 tahun (Smith, 2018).
pembuluh darah, manfaat yang baik akan
Prevalensi penyakit rheumatoid
tercapai dalam waktu 30 menit sesudah
arthritis di Indonesia tahun 2013 (24,7%)
pengopresan (Bachtiar, 2015).
lebih rendah dibanding tahun 2007 (30,3%).
Jahe (Zingiber officinale) adalah
Di Sulawesi Tengah, prevalensi rheumatoid
tanaman obat berupa tumbuhan rumpun
arthritis tahun 2013 sebesar 27%
berbatang semu. Jahe berasal dari Asia,
(Departemen Kesehatan R.I, 2008)
yang tersebar dari India sampai Cina. kedua
(Kementerian Kesehatan R.I, 2013).
negara inilah yang pertama kali
Data yang diperoleh di Puskesmas
memanfaatkan jahe, terutama sebagai bahan
Mapane Kecamatan Poso Pesisir dengan
minuman, bumbu masak dan obat (Hernani
& Winarti, 2010).
PENERAPAN TEKNIK KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP
PENGENDALIAN LEVEL NYERI DENGAN KASUS RHEUMATOID ARTRITIS

Banyaknya kasus rheumatoid nyeri tekan, mata simetris kiri dan kanan,
arthritis yang mengeluh rasa nyeri baik tidak terdapat strabismus, penglihatan
serta efek samping dari penggunaan obat kurang baik, pandangan kabur, dan tidak
sintesis serta tingginya komponen kimia ada nyeri tekan. Telinga simetris kiri dan
jahe seperti gingerol yang mampu memberi kanan, tidak terdapat serumen, pendengaran
efek farmakologi dan fisiologi seperti baik, tidak terdapat nyeri tekan. Hidung
antiinflamasi dan analgesik. Olehnya itu simetris kiri dan kanan, tidak terdapat
peneliti tertarik untuk menerapkan kompres sekret, masih mampu membedakan bau,
jahe sebagai salah satu intervensi non tidak terdapat nyeri tekan, leher tidak
farmakologi yang dapat dilakukan oleh
terdapat kekakuan, tidak terdapat
pasien secara mandiri murah serta mudah
benjolan/massa, tidak ada pembesaran
dilakukan untuk menurunkan nyeri.
kelenjar tyroid, dan tidak ada nyeri tekan.
Dada simetris kiri dan kanan, tidak terlihat
GAMBARAN KASUS penggunaan otot bantu pernapasan, bentuk
Ny. H, lahir di Bone, umur 78 Tahun, dada normal chest, pada perkusi paru suara
jenis Kelamin perempuan, pendidikan napas sonor, dan pada auskultasi suara
terakhir SMA, golongan darah B, Islam, nafas vesikuler, tidak terdapat nyeri tekan.
menikah, tinggi badan 156 cm, berat badan Abdomen tampak tidak ada lesi, tidak ada
48 Kg, penampilan rapi, dan beralamat di benjolan, bising usus 10x/menit, perkusi
Dusun Patirobajo Kelurahan Kasiguncu. terdengar tympani, dan tidak terdapat nyeri
Keluhan utama nyeri pada bagian lutut, tekan. Ekstremitas atas dan bawah kedua
nyeri bertambah saat beraktivitas, nyeri kaki dan tangan Ny. H tampak sejajar dan
dirasakan hilang timbul seperti tertusuk, sama besar, kemampuan mengubah posisi
nyeri dirasakan pada bagian lutut, skala baik, pergerakan kedua tangan dan kaki
nyeri 6, nyeri dirasakan selama 20 menit. baik, kekuatan otot baik, tetapi lutut bagian
Hasil pemeriksaan fisik kiri terasa nyeri dan kesemutan, nyeri
ditemukan
dirasakan akibat beraktivitas, nyeri
keadaan umum baik, kesadaran
dirasakan hilang timbul seperti tertusuk,
composmentis, GCS E:4, M:6, V:5,
nyeri dirasakan pada bagian persendian
Tekanan darah 170/80 mmHg, nadi
lutut, skala nyeri 6, dan durasinya 20 menit.
68x/menit, respirasi 16x/menit, suhu
0 Genitalia BAK 5-6 kali sehari, BAB 2 kali
36,2 C. Pemeriksaan fisik dilakukan secara
sehari, konsistensi lunak, warna kuning
head to toe mulai dari bentuk kepala kecoklatan, tidak sakit saat BAK dan BAB,
brachiocepalus, tidak terdapat trauma pada
bau urin khas amoniak. Sistem persyarafan
kepala, tidak terdapat luka dan lesi pada
tidak ada cedera kepala, tidak ada
kepala, tidak terdapat benjolan, tidak ada

Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, 12 (1), 2019, Pages 151 - 159
PENERAPAN TEKNIK KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENGENDALIAN
LEVEL NYERI DENGAN KASUS RHEUMATOID ARTRITIS

peningkatan TIK, dan tidak memiliki sakit hingga kehangatan washlap atau
riwayat kejang, Sistem pengecapan baik, handuk kecil terasa berkurang. Ulangi
sistem penciuman baik. Data penunjang langkah tersebut ±15 menit.
seperti GDS: 83 mg/dl, kolestrol: 148
Teknik pengumpulan data dalam studi
mg/dl, asam urat: 3,6 mg/dl, HB: 6,5. Ny. H
kasus ini meliputi wawancara, pemeriksaan
mengkonsumsi obat natrium diklofenak,
fisik, observasi dan studi dokumentasi. Data
methylprednisolon, dan amlodipin.
yang telah terkumpul dilakukan analisis
untuk menetapkan masalah keperawatan
METODE PENELITIAN yang dialami klien, melakukan penerapan
Metode dalam penelitian ini yaitu studi kompres hangat jahe serta mengevaluasi
kasus pada penderita rheumatoid arthritis keefektifan tindakan yang telah dilakukan
dengan tindakan asuhan keperawatan dalam menurunkan nyeri. Penyajian data
kompres hangat jahe untuk mengendalikan dilakukan dalam bentuk narasi.
level nyeri. Penelitian ini dilaksanakan di
rumah Ny. H pada tanggal 20 – 29 Juni HASIL
2018. Subyek dalam studi kasus ini adalah
Pengkajian yang dilakukan ditemukan
penderita rheumatoid arthritis. Tindakan masalah keperawatan yang terjadi yaitu
asuhan keperawatan yang diberikan adalah nyeri akut. Nyeri akut, data yang
kompres hangat jahe untuk mengendalikan berhubungan adalah agen cedera biologis
level nyeri. (kesemutan dan rasa ngilu pada persendian)
Cara pembuatan kompres hangat yang ditandai dengan mengeluh sering
rebusan jahe ini dengan cara mencuci 5 nyeri dan kesemutan pada bagian lutut
rimpang jahe (±100 gram) dan iris tipis- sebelah kanan, nyeri bertambah jika
tipis) setelah itu masukkan irisan jahe ke beraktivitas, TD: 170/80
mmHg, N:
0
dalam 1 liter air, rebus irisan jahe sampai 68x/menit, R: 16x/menit, S 36,2 C , skala
air mendidih (1000 cc), tuang rebusan jahe
nyeri 6, terdapat nyeri tekan pada bagian
ke dalam baskom, tunggu hingga suhu
lutut.
rebusan jahe menjadi hangat tanpa
campuran air dingin (400 cc).
PEMBAHASAN
Cara pemberian kompres
hangat Keluhan utama yang dirasakan oleh
Ny. H yaitu nyeri pada bagian lutut, nyeri
rebusan jahe yaitu dengan cara
memasukkan washlap atau handuk kecil ke bertambah saat beraktivitas, nyeri dirasakan
hilang timbul seperti tertusuk, nyeri
dalam baskom rebusan jahe hangat. Peras
washlap atau handuk kecil sampai lembab dirasakan pada bagian lutut, skala nyeri 6,
nyeri dirasakan selama 20 menit. Riwayat
dan kemudian tempelkan pada area yang
l6
PENERAPAN TEKNIK KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP
PENGENDALIAN LEVEL NYERI DENGAN KASUS RHEUMATOID ARTRITIS

penyakit dahulu yag diderita oleh klien lutut. Berdasarkan diagnosa yang
adalah hipertensi dan rheumatoid arthritis, didapatkan pada Ny.H sejalan dengan teori
dan klien belum pernah dirawat di rumah yang ada namun penulis hanya berfokus
sakit. pada satu diagnosa prioritas yang
Pemeriksaan fisik yang didapatkan diterapkan pada pasien yaitu nyeri akut.
pada Ny.H yaitu keadaan umum baik,
Nyeri sendi pasien
kesadaran composmentis, tekanan darah
rheumatoid arthritis sebelum
170/80 mmHg, nadi 68x/menit, respirasi
diberikan kompres hangat jahe dapat
0
16x/menit, suhu badan 36,2 C, skala nyeri membantu dalam partisipasi perawatan
6, terdapat nyeri tekan pada bagian lutut. diri. Hasil penelitian yang
Pada bagian ekstremitas atas dan bawah dilakukan menunjukkan bahwa semakin
kedua kaki dan tangan Ny. H tampak sama bertambah usia seseorang akan mengalami
besar dan sejajar, kekuatan otot baik, beberapa perubahan dalam dalam diri
kemampuan mengubah posisi baik, mereka secara fisiologis dan psikologis,
pergerakan kedua tangan dan kaki baik, diantara perubahan fisiologis tersebut
namun lutut kiri terasa nyeri dan adalah perubahan pada mekanisme
kesemutan. kardiovaskuler sehingga dapat
Diagnosa keperawatan yang sering menyebabkan terjadinya penyakit
muncul pada klien yang menderita degeneratif seperti tekanan darah tinggi
rheumatoid arthritis adalah nyeri akut, (Karepowan, Wowor, & Katuuk, 2018).
hambatan mobilitas fisik, ansietas, Intensitas nyeri sendi rheumatoid lansia
gangguan citra tubuh, resiko jatuh, defisit sebelum diberikan kompres hangat jahe
perawatan diri (mandi), dan defisit bervariasi karena sifat nyeri adalah
perawatan diri eliminasi (Wilkinson, 2014). subyektif.
Berdasarkan hasil pengkajian yang Dari hasil penelitian yang dilakukan
dilakukan penulis, didapatkan masalah pada Ny.H sebelum dilakukan tindakan
keperawatan prioritas yaitu nyeri akut kompres hangat jahe, klien mengatakan
ditandai dengan data subjektif Ny. H bahwa ia merasakan nyeri pada bagian lutut
mengeluh sering nyeri dan kesemutan pada sebelah kiri, durasi dari nyeri tersebut
bagian lutut sebelah kanan, nyeri bertambah berlangsung selama 20 menit dan biasanya
jika beraktivitas, data objektif yang nyeri bertambah saat klien beraktivitas.
diperoleh yaitu tekanan darah 170/80 Untuk itu peneliti menerapkan teknik non-
mmHg, nadi 68x/menit, respirasi farmakologis yaitu kompres hangat jahe.
0
16x/menit, suhu badan 36,2 C, skala nyeri Kompres jahe ini merupakan pengobatan
6, dan terdapat nyeri tekan pada bagian tradisional atau terapi komplementer untuk
mengurangi nyeri rheumatoid arthritis.

Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, 12 (1), 2019, Pages 151 - 159
Kandungan enzim siklo-oksigenasi pada air menggunakan kompres hangat jahe, Ny. H
kompres jahe hangat berkhasiat mengurangi hanya mengandalkan obat-obatan medis
peradangan pada penderita rheumatoid seperti natrium diklofenak, sehingga ada
arthritis (Rahmawati, 2016), selain itu jahe kalanya Ny. H tidak mengkonsumsi obat-
juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa obatan medis tersebut karena merasa bosan
panas dan pedas, dimana rasa panas ini dan malas untuk terus mengkonsumsi obat
dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan tersebut. Setelah Ny. H diberikan kompres
spasme otot atau terjadinya vasodilatasi hangat jahe intensitas nyeri Ny. H menjadi
pembuluh darah, manfaat yang maksimal menurun karena efek kompres hangat jahe
akan dicapai dalam waktu 20 menit sesudah dapat merelaksasikan otot, menghambat
aplikasi panas. Efek panas pada jahe inilah terjadinya inflamasi, memberi perasaan
yang dapat meredakan nyeri, kaku dan
nyaman, merangsang pengeluaran
spasme otot pada rheumatoid arthritis. Jahe
endhorpins dan antirematik (Margono,
juga banyak mempunyai kandungan seperti 2016).
minyak atsiri, oleoresin dan pati sehingga
Hal ini didukung oleh penelitian
dapat untuk menyembuhkan tubuh (Pairul,
Mantiri (2013), melihat perbandingan efek
Susianti, & Nasution, 2017), selain itu jahe
analgesik perasan rimpang jahe dengan
banyak mempunyai khasiat seperti
aspirin dosis terapi, adapun hasilnya tidak
antihelmintik (Ramadhani, 2016).
terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok perlakuan perasan rimpang jahe
Hasil penelitian yang dilakukan di dosis I, namun terdapat perbedaan yang
Dusun Patirobajo di kelurahan Kasiguncu signifikan antara pemberian aspirin dengan
pada Ny. H setelah dilakukan pemberian perasan jahe dosis II dan III, dan tidak
terapi kompres hangat jahe selama 1 terdapat perbedaan antara pemberian
minggu dengan 3 kali pemberian terapi perasan rimpang jahe dosis II dan III, jadi
kompres hangat jahe menunjukkan dosis maksimal perasan rimpang jahe
perubahan yang signifikan, Ny. H adalah 8 mg (Mantiri, Awaloei, & Posangi,
mengatakan sebelum diberikan kompres 2013). Adapun efek analgesik kompres
hangat jahe klien merasakan nyeri dengan hangat jahe berhubungan dengan unsur-
skala nyeri 6, tetapi setelah pemberian 3 unsur yang terkandung dalam jahe.
kali terapi kompres hangat klien merasakan Senyawa-senyawa gingerol, shogaol,
nyerinya sudah tidak ada dan dapat berjalan zingerole (heptanoids dan derivat)
secara normal. Sebelumnya Ny. H jarang
terutama paradol diketahui dapat
atau bahkan belum pernah melakukan terapi menghambat siklooksigenasi sehingga
pengobatan nyeri sendi rhematoid dengan terjadi penurunan pembentukan atau

biosintesis dari prostaglandin yang menyebabkan berkurangnya rasa nyeri


(Hernani & Winarti, 2010).
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
Penelitian lain Susanti (2014), tentang
pemberian terapi kompres hangat jahe
pengaruh kompres jahe terhadap intensitas
dengan 3 kali pemberian pada pagi hari
nyeri penderita reumathoid arthritis
selama 1 minggu dalam waktu 20 menit
sebanyak 20 orang lansia yang menderita
dapat menurunkan nyeri lutut yang
rheumathoid arthritis dengan rata-rata nyeri
dirasakan Ny. H karena jahe memiliki
sebelum kompres jahe (pre-test) yaitu 3,80
kandungan enzim siklo-oksigenasi dan efek
dengan standar deviasi 1,005 dan rata-rata
panas yang berfungsi sebagai antiinflamasi
nyeri setelah kompres jahe (post-test) yaitu
dan dapat menurunkan sensasi nyeri.
2,80 dengan standar deviasi 1,005
berdasarkan uji Wilcoxon didapatkan nilai
PENUTUP
p<0,001 (<0,05), berarti ada pengaruh yang
Dalam memberikan asuhan
signifikan terhadap penurunan intensitas
keperawatan semua masalah bisa teratasi
nyeri rheumatoid arthritis pada lansia
salah satunya masalah nyeri. Pemberian
(Susanti, 2014).
terapi kompres hangat jahe dengan 3 kali
Berdasarkan data penelitian yang telah
pemberian selama 1 minggu dapat
diperoleh, kompres jahe terlihat memiliki
menurunkan nyeri lutut yang dirasakan
pengaruh dalam mengurangi intensitas
klien. Skala nyeri sebelum diberikan
nyeri rheumathoid arthritis dimana Ny. H
kompres hangat jahe pada pasien
mengalami penurunan intensitas nyeri
rheumatoid arthritis yaitu dengan skala
setelah perlakuan kompres jahe selama 20
nyeri 6, setelah diberikan kompres hangat
menit.
jahe menjadi skala 3.

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, A. (2015). Pengaruh Ekstrak Jahe


(Zingiber Officinale) terhadap
Tanda dan Gejala Osteoartritis pada website:
Pasien Rawat Jalan di Puskesmas http://terbitan.litbang.depkes.go.id/
Pandan Wangi Kota Malang. penerbitan/index.php/lpb/catalog/d
Fakultas Ilmu Keperawatan, ownload/22/22/29-2
Universitas Indonesia, Depok. He, W., Goodkind, D., & Kowal, P. (2016).
Departemen Kesehatan R.I. (2008). Riset An Aging World: 2015.
Kesehatan Dasar Riskesdas 2007, https://doi.org/10.13140/rg.2.1.108
Laporan Nasional 2007. Retrieved 8.9362
from Badan Penelitian dan Hernani, & Winarti, C. (2010). Kandungan
Pengembangan Kesehatan Bahan Aktif Jahe dan
Kementerian Kesehatan R.I Pemanfaatnya Dalam Bidang
Kesehatan. Jakarta: Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian.
Karepowan, S. R., Wowor, M., & Katuuk, Kebidanan Universitas
M. (2018). Hubungan Kemunduran Muhammadiyah Semarang, 5(2), 7.
Fisiologis dengan Tingkat Stres Ramadhani, A. K. (2016). Efek Antelmintik
pada Lanjut Usia di Puskesmas Ekstrak Etanol Rimpang Jahe
Kakaskasen Kecamatan Tomohon Merah (Zingiber officinale Roscoe
Utara. e-Journal Keperawatan, 6(1), var. rubrum) terhadap Cacing
7. Ascaris suum Goeze secara in
Kementerian Kesehatan R.I. (2013). Riset Vitro. Universitas Sebelas Maret,
Kesehatan Dasar Riskesdas 2013. Surakarta.
Retrieved from Badan Penelitian Singh, J. A., Saag, K. G., Bridges, S. L.,
dan Pengembangan Kesehatan Akl, E. A., Bannuru, R. R.,
Kementerian Kesehatan R.I Sullivan, M. C., … McAlindon, T.
website:
(2016). 2015 American College of
http://www.depkes.go.id/resources/
Rheumatology Guideline for the
download/general/Hasil%20Riskes
Treatment of Rheumatoid Arthritis:
das%202013.pdf
ACR RA Treatment
Mantiri, N. C., Awaloei, H., & Posangi, J.
Recommendations. Arthritis Care
(2013). Perbandingan Efek
& Research, 68(1), 1–25.
Analgetik Perasan Rimpang Jahe
https://doi.org/10.1002/acr.22783
(Zingiber officinale var. rubrum
Smith, H. R. (2018, June 5). Rheumatoid
Thelaide) dengan Aspirin Dosis
Arthritis: Practice Essentials,
Terapi pada mencit (Mus
Background, Pathophysiology.
musculus). Jurnal E-Biomedik
Retrieved May 19, 2019, from
(EBM), 1(1), 518–523.
https://emedicine.medscape.com/art
Margono. (2016). Pengaruh Terapi Zinger
icle/331715-overview#a5
Officinale terhadap Intensitas Nyeri
Susanti, D. (2014). Pengaruh Kompres
Low Back Pain di Posyandu
Hangat Jahe terhadap Intensitas
Margomulyo Desa Ngrancah
Skala Nyeri Osteoarthritis pada
Kecamatan Grabag. Jurnal
Lansia di Panti Sosial Tresna
Keperawatan Muhammadiyah,
Werdha Kasih Sayang Ibu Batu
1(1), 58–62.
Sungkar 2014. Fakultas Kesehatan
Pairul, P. P. B., Susianti, & Nasution, S. H.
dan MIPA Universitas
(2017). Jahe (Zingiber Officinale)
Muhammadiyah Sumatera Barat,
Sebagai Anti Ulserogenik. Medula,
Padang.
7(5), 42–46.
Puskesmas Mapane. (2017). Laporan Rutin Wilkinson, J. M. (2014). Pearson Nursing
Diagnosis Handbook with NIC
Puskesmas Mapane. Mapane:
Interventions and NOC Outcomes.
Puskesmas Mapane.
Boston: Pearson.
Rahmawati, I. (2016). Pengaruh Pemberian
Minum Jahe Hangat dengan
Intensitas Nyeri pada Persalinan
Kala I di Rsia Kumalasiwi
Kabupaten Jepara. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai