Anda di halaman 1dari 14

JURNAL PENELITIAN MANAJEMEN NYERI DAN

NONFARMAKOLOGI METODE HERBAL


TERAPI AIR HANGAT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. Anugrah 11.Nasa
2. Ayu Novita 12.Rasiqoh
3. Yudi sebayang 13.Sari Deni Lubis
4. Raduseh Sebayang 14.Vicha Edrianti
5. Masitoh marpaung 15.Lastri Sitorus
6. Evi dayanti 16.Nikmah Matondang
7. Jasa kamarunan 17.Taqwa Arjami
8. Taufik Hidayah ilham 18.Teqku Ade
9. Resha 19.Fitria Simanjuntak
10. Yusnita 20.Dhana Las Mawa
21. Tengku Azwar

UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA


FAKULT AS KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
MEDAN 2023
PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP
SKALA NYERI ARTHRITIS RHEUMATOID

Romliyadi

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIK Bina Husada Palembang


romliyadi2013@gmail.com
DOI: 10.36729

ABSTRAK
Latar belakang: Arthritis Rheumatoid. Nyeri pada sendi karena atritis rheumatoid sangat menganggu
sehingga mempengaruhi kualitas hidup atau aktivitas penderita, oleh karena itu perlu penanganan
salah satunya terapi kompres air hangat. Tujuan: megetahui pengaruh terapi kompres air hangat
terhadap skala nyeri arthritis rheumatoid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan One Group Pre test-Post test Design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17-
30 april 2021. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien dengan penyakit
Arthritis Rheumatoid yang pernah berobat ke UPTD Puskesmas Banyuasin. Sampel diambil secara
Accidental Sampling berjumlah 38 responden. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan
menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa ada pengaruh terapi kompres air hangat terhadap skala nyeri Arthritis Rheumatoid
di wilayah UPTD Puskesmas Banyuasin dengan p value 0,000. Saran: Diharapkan bagi puskesmas
agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan tentang penyakit
arthritis rheumatoid serta dasar acuan untuk memberikan penyuluhan secara terjadwal dalam setiap
bulan dan memperaktekkan secara langsung kepada pengunjung yang datang berobat dengan teknik
terapi kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri arthritis rheumatoid tersebut.
Kata kunci : Kompres Air Hangat, Nyeri Sendi, Atritis Rheumatoid

ABSTRACT
Background: Rheumatoid Arthritis. Pain in the joints due to rheumatoid arthritis is very disturbing so
that it affects the quality of life or activities of the patient, therefore it is necessary to treat one of them
with warm water compress therapy. Objective: to know the effect of warm water compress therapy on
rheumatoid arthritis pain scale. Methods: This research is a quantitative research using One Group
Pre-test-Post test Design. This study was conducted on 17-30 April 2021. The population used in this
study were all patients with Rheumatoid Arthritis who had been treated at the UPTD of the Banyuasin
Health Center. Samples were taken by accidental sampling totaling 38 respondents. Data analysis
includes univariate and bivariate using the Wilcoxon test because the data are not normally distributed.
Results: Based on the results of the study, it was found that there was an effect of warm water
compress therapy on the Rheumatoid Arthritis pain scale in the UPTD area of the Banyuasin Health
Center with a p value of 0.000. Suggestion: It is hoped for the puskesmas that this research can be
useful as additional material for knowledge about rheumatoid arthritis and a reference base to provide
scheduled counseling every month and practice directly to visitors who come for treatment with warm
water compress therapy techniques to reduce arthritis pain scale. the rheumatism

Keywords: Warm Compresses, Joint Pain, Rheumatoid Arthritis


PENDAHULUAN menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-
Dengan bertambahnya usia, wajar nosiseptor) dalam reseptor yang sama
saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun seperti pada cedera (Zakiyah, 2015).
makin menurun. Tak heran bila pada usia Nyeri merupakan suatu fenomena
lanjut, semakin banyak keluhan yang yang sulit dipahami, kompleks dan bersifat
dilontarkan karena tubuh tak lagi mau misteri yang mempengaruhi seseorang,
bekerja sama dengan baik seperti kala serta ekstensinya diketahui bila seseorang
muda dulu. Dari beberapa masalah yang mengalaminya (Zakiyah, 2015). Pada
kerap muncul pada usia lanjut salah setiap orang gejala reumatik yang
satunya adalah penyakit yang menyerang dirasakan berbeda-beda. Sakit atau radang
sendi yaitu Arthritis Rheumatoid. Arthritis dan terkadang bengkak di bagian
Rheumatoid adalah peradangan sendi persendian pergelangan jari, tangan, kaki,
kronis yang disebabkan oleh gangguan bahu, lutut (dengkul), pinggang, punggung
autoimun (Haryono & Setianingsih, 2013). dan sekitar leher. Saki treumatik dapat
Mengompres dengan air hangat berpindah-pindah tempat dan bergantian
berarti memberikan rasa hangat pada klien bahkan sekaligus di berbagai persendian
dengan menggunakan cairan atau alat yang (Haryono & Setianingsih, 2013).
menimbulkan rasa hangat pada bagian Penderita Artritis Rheumatoid
tubuh tertentu yang memerlukannya diseluruh dunia telah mencapai angka 355
(Rivai, 2011). Terapi kompres air hangat juta dari 2.130 juta jiwa, artinya 1 dari 6
merupakan terapi nonfarmakologi yang orang di dunia ini menderita rheumatoid.
memberikan manfaat positif. Kompres air Diperkirakan angka ini terus meningkat
hangat ini meningkatkan relaksasi otot dan hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
mobilitas, menurunkan nyeri sendi dan dari 25% akan mengalami kelumpuhan.
menghilangkan kekakuan sendi dipagi hari Organisasi kesehatan dunia (WHO)
(Lukman dan Ningsih, 2013). Kompres melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia
panas adalah memberikan rasa hangat pada terserang Artritis Rheumatoid. Dimana 5-
daerah tertentu dengan menggunakan 10% adalah mereka yang berusia 5-20
cairan atau alat yang menimbulkan hangat tahun dan 20% mereka yang berusia 55
pada bagian tubuh yang memerlukan. tahun (Wiyono, 2010).
Kompres panas dapat dijadikan salah satu Berdasarkan data, di Indonesia
strategi untuk menurunkan nyeri yang jumlah penderita gangguan sendi mencapai
efektif pada beberapa kondisi, terapi 7,30% dari populasi, hanya 15,55% yang
kompres panas bekerja dengan pergi kedokter, karakteristk jumlah
terbanyak dari jenis kelamin perempuan Terdapat pengaruh pemberian kompres
8,46%, dan berdasarkan tempat tinggal panas, sejalan juga dengan penelitian di
paling terbanyak mengalami radang sendi philipina oleh Lorica (2019) kompres
di pedesaaan 7,83% dari total populasi. hangat dalam menurunkan nyeri AR, t-test
(Riskesdas, 2018) adalah 6.000 dan p-value lebih kecil dari
Prevalensi penyakit sendi di Provinsi 0,05. artinya kompres hangat dapat
Sumatera Selatan sebesar 6,48% dan digunakan untuk menurunkan intensitas
prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga nyeri. Sejalan juga penelitian Dwipayanti
kesehatan adalah 11,8%. Prevalensi (2018) uji Wilcoxon P value 0,003 (α˂
penyakit sendi, hipertensi, maupun stroke 0,05). Ada pengaruh kompres air hangat.
tampak meningkat sesuai peningkatan Berdasarkan pengambilan data awal
umur responden. Menurut jenis kelamin yang peneliti lakukan di Puskesmas
prevalensi penyakit sendi lebih tinggi pada Banyuasin pada tanggal 25 februari 2021
perempuan dan buruh/ petani 9,86% dari didapatkan data bahwa terdapat720 pasien
total populasi, (Riskesdas,2018). dengan penyakit atritis rheumatoid pada
Data penyakit Arthritis Rheumatoid tahun 2017 dan mengalami penurunan
di Palembang pada tahun 2013 yaitu mejadi 625 pasien dengan penyakit
sebanyak 49.292, sedangkan pada tahun arthritis rheumatoid pada tahun 2018
2014 yaitu sebanyak 45.153, dan pada namun mengalami peningkatan menjadi
tahun 2015 tercatat 37.551 orang pasien 747 pasien dengan penyakit arthritis
dengan penyakit reumatik (Data Dinkes rheumatoid pada tahun 2019 (Data UPTD
Palembang, 2017). Sedangkan data di Puskesmas Banyuasin, 2019).
Kabupaten Banyuasin didapatkan bahwa Nyeri pada sendi karena atritis
data penyakit Atritis Rheumatoid menjadi rheumatoid sangat menganggu sehingga
sistem otot dan jaringan (penyakit tulang- mempengaruhi kualitas hidup atau
belulang, radang sendi termasuk rematik) aktivitas penderita. Dan banyak para
sehingga menghasilkan jumlah data pada penderita tidak dapat menghindari faktor-
tahun 2015 yaitu sebanyak 19.211, faktor pencetus terjadinya nyeri tersebut,
sedangkan pada tahun 2016 sebanyak baik secara langsung maupun secara tidak
12.576 orang (Data Dinkes Kabupaten langsung seperti yang terjadi pada wilayah
Banyuasin, 2017). kerja UPTD Puskesmas Kabupaten
Menurut penelitian Noorhidayah, el Banyuasin dimana wilayah tersebut
at (2013) dengan hasil penelitian yaitu sebagian besar penduduknya bertani karet,
menunjukkan bahwa p = 0,000 (p<0,05). masyarakatnya banyak melakukan aktifitas
dari pagi hingga sore harinya, disebabkan digunakan dalam penelitian ini adalah
oleh tuntutan untuk memenuhi kebutuhan semua pasien dengan penyakit Arthritis
hidup dalam sehari-hari, kebiasan ini Rheumatoid yang pernah berobat ke UPTD
dilakukan oleh masyarakat setiap harinya Puskesmas Kabupaten Banyuasin. Cara
tidak ada hari libur, hal ini membuat pengambilan sampel dalam penelitian ini
meningkatnya penderita radang sendi akan menggunakan teknik Accidental
diwilayah binaan tersebut. sampling. sampel dalam penelitian ini
Berdasarkan latar belakang diatas berjumlah 38 orang sampel dengan kriteria
maka peneliti tertarik melakukan penelitian inklusi bersedia menjadi responden,
yang berjudul pengaruh terapi kompres air mampu mengikuti terapi yang akan
hangat terhadap skala nyeri Arthritis diberikan, bersedia mengikuti dan
Rheumatoid di wilayah UPTD Puskesmas melakukan terapi kompres air hangat,
Banyuasin Tahun 2021. selama terapi tidak mendapatkan terapi
farmakologi/ pengobatan sendi lainnya.
METODE PENELITIAN Analisa data digunakan mengunakan
Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis univariat dan analisis bivariat
kuantitatif dengan menggunakan desain dengan uji Wilcoxon karena data tidak
Pre-Eksperimental dengan menggunakan berdistribusi normal. Selanjutnya Untuk
One Group Pretest-Posttest Desain. melihat hasil kemaknaan menghitung
Kelompok subjek diobservasi sebelum statistik digunakan batas kemaknaan 0,05.
dilakukan intervensi kemudian diobservasi Apabila nilai p<0,05 (ada
lagi setelah intervensi (Nursalam, 2013) perbedaan/pengaruh yang bermakna)
Pada penelitian ini peneliti ingin sedangkan penerimaan terhadap hipotesa
mengetahui pengaruh terapi kompres air apabila nilai p> 0,05 (tidak ada
hangat terhadap skala nyeri arthritis perbedaan/pengaruh yang bermakna).
rheumatoid. Etika penelitian sebelem
dilakukan responden diberikan lemaran HASIL PENELITIAN
persetujuan/informed Consent dan AnalisisUnivariat
Sekala Nyeri Arthritis Rheumatoid
menjelaskan dijaga confidentiality serta
Sebelum dilakukan Kompres Air
anonymity demi menjaga kerahasiaan. Hangat
Waktu penelitian dimana Variabel skala nyeri sebelum
pengambilan data pada tanggal 30 Maret kompres air hangat pada penelitian ini.
2021 dan penelitian dilaksanakan pada Adapun tabel frekuensinya adalah sebagai
tanggal 17-30 april 2021. Populasi yang berikut.
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid
Sebelum di Lakukan Kompres Air Hangat
No Sekala Nyeri Sebelum Frekuensi (f) Persentase (%)
Kompres Air Hangat
1 Nyeri Ringan 2 5,3
2 Nyeri Sedang 19 50,0
3 Nyeri Berat Terkontrol 17 44,7
4 Nyeri Berat Tidak Terkontrol - -
Jumlah 38 100

Berdasarkan table 1 dapat dilihat Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid


bahwa dari 38 responden didapatkan paling Setelah dilakukan Kompres Air Hangat
variabel skala nyeri sebelum
terbanyak yang mengalami nyeri sedang
kompres air hangat pada penelitian ini.
19 responden (50,0%) dan nyeri berat
adapun tabel frekuensinya adalah sebagai
terkontrol sebanyak 17 responden (44,7%).
berikut:
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid
Setelah di Lakukan Kompres Air Hangat
No Sekala Nyeri Setelah Frekuensi (f) Persentase (%)
Kompres Air Hangat
1 Nyeri Ringan 23 60,5
2 Nyeri Sedang 15 39,5
3 Nyeri Berat Terkontrol - -
4 Nyeri Berat Tidak Terkontrol - -
Jumlah 38 100

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat Rata-rata sekala nyeri sebelum dan


sesudah dilakukan kompres air hangat
bahwa dari 38 responden nilai distribusi
Adapun hasil analisis variabel rata-
frekuensi skala nyeri pada pasien Arthritis
rata sekala nyeri sebelum dan setelah
Rheumatoid setelah dilakukan kompres air
kompres air hangat pada penelitian ini,
hangat 23 responden nyeri ringan (60,5%),
sebagai berikut:
adapun nyeri sedang 39,5% .
Tabel 3.
Rata-Rata Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid Sebelum dan Setelah
di Lakukan Kompres Air Hangat
Variabel Median Standar Minimum- Normality
Deviasi Maximum Test
Sebelum Kompres 2,00 0,595 1–3 0,000
Air Hangat
Setelah 1,00 0,495 1–2 0,000
Kompres Air Hangat

Berdasarkan table 3 dapat dilihat tidak normal sehingga harus dilakukan uji
bahwa rata-rata skala nyeri sebelum alternative dengan uji Wilcoxon.
dilakukan kompres air hangat yaitu 2,00 Pengaruh Sebelum dan Sesudah
Kompres Air Hangat Terhadap Skala
dengan standar deviasi 0,595 dan rata-rata
Nyeri Pada Pasien Arthritis Theumatoid
skala nyeri setelah air kompres hangat Adapun hasil analisis pengaruh
adalah 1,00 dengan standar deviasi 0,495. variabel skala nyeri sebelum dan setelah
Setelah dilakukan uji normalitas data dilakukan kompres air hangat pada pasien
didapatkan p value 0,000 (> 0,05) yang Arthritis Rheumatoi, sebagai berikut.
berarti data pada penelitian ini berdistribusi

Tabel 4.
Pengaruh Sebelum dan Sesudah Kompres Air Hangat Terhadap
Skala Nyeri pada Pasien dengan Arthritis Rheumatoid
Std. Minimum-
Variabel Median N p Value
Deviation maximum
Sebelum Kompres
Air Hangat 2,00 0,595 1–3
38 0,000
Sesudah kompres
Air hangat 1,00 0,495 1–2

Berdasarkan table 4 diatas dapat Hasil penelitian setelah dilakukan uji


dilihat rata-rata pengaruh skala nyeri pada statistik dengan uji Wilcoxon karena data
pasien dengan Arthritis Rheumatoid tidak berdistribusi normal, didapatkan nilai
sebelum diberikan kompres hangat adalah p value = 0,000, maka dapat disimpulkan
2,00 dengan standar deviasi 0,595. ada pengaruh sebelum dan sesudah
Sedangkan rata-rata skala nyeri Arthritis kompres air hangat terhadap skala nyeri
Rheumatoid sesudah diberikan kompres air pada pasien dengan arthritis rheumatoid
hangat adalah 1,00 dengan standar deviasi
0,495.
PEMBAHASAN berat terkontrol, begitu juga menurut
Sebelum Kompres Air Hangat Damanik (2019) terdapat nyeri sedang
Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien 56,25%.
Dengan Arthritis Rheumatoid
Berdasarakan hasil penelitian, teori,
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
dan penelitian terkait peneliti berasumsi
bahwa dari 38 responden didapatkan paling
bahwa nyeri atritis rheumatoid dapat
terbanyak yang mengalami nyeri sedang
memberikan sensasi persepsi setiap orang
19 responden (50,0%) dan nyeri berat
menyampaikanya berbeda-beda antara satu
terkontrol sebanyak 17 responden (44,7%).
individu dengan individu lainnya, dengan
Sejalan dengan teori bahwa Kompres
adanya kompres air hangat ini dapat
dengan air hangat berarti memberikan rasa
membantu menurunkan ketika penderita
hangat pada klien dengan menggunakan
mengalami nyeri.
cairan atau alat yang menimbulkan rasa
hangat pada bagian tubuh tertentu yang Setelah Kompres Air Hangat Terhadap
Skala Nyeri Pada Pasien dengan
memerlukannya (Rivai, 2011). Pada setiap Arthritis Rheumatoid
orang gejala reumatik yang dirasakan Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
berbeda-beda. Sakit atau radang dan bahwa dari 38 responden nilai distribusi
terkadang bengkak di bagian persendian frekuensi skala nyeri pada pasien Arthritis
pergelangan jari, tangan, kaki, bahu, lutut Rheumatoid setelah dilakukan kompres air
(dengkul), pinggang, punggung dan sekitar hangat 23 responden nyeri ringan (60,5%),
leher. Sakit reumatik dapat berpindah- adapun nyeri sedang 39,5%.
pindah tempat dan bergantian bahkan Sejalan dengan teori bahwa Kompres
sekaligus di berbagai persendian pada dengan air hangat berarti memberikan rasa
setiap tubuh. (Haryono & Setianingsih, hangat pada klien dengan menggunakan
2013). cairan atau alat yang menimbulkan rasa
Hasil penelitian diatas sejalan dengan hangat pada bagian tubuh tertentu yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh memerlukannya (Rivai, 2011). Nyeri
Noorhidayah el at (2013). dimana merupakan suatu fenomena yang sulit
didapatkan terapi kompres panas terhadap dipahami, kompleks dan bersifat misteri
penurunan sekala nyeri pada lansia dengan yang mempengaruhi seseorang, serta
Arthritis Rheumatoid sebagian besar ekstensinya diketahui bila seseorang
(57,69%) lansia dengan penyakit rematik mengalaminya (Zakiyah, 2015).
sebelum perlakuan mengalami nyeri Hasil penelitian diatas sejalan dengan
sedang, dan (34,61%) lansia dengan nyeri penelitian Noorhidayah el at (2013).
dimana setelah dilakukan kompres air menggunakan cairan atau alat yang
hangat 57,69% lansia mengalami nyeri menimbulkan hangat pada bagian tubuh
ringan, menurut Damanik (2019) terdapat yang memerlukan. Kompres panas dapat
52% mengalami nyeri ringan, setelah dijadikan salah satu strategi untuk
dilakukan kompres air hangat, menurut menurunkan nyeri yang efektif pada
Isnawati (2018) terdapat nilai mean 4,6%. beberapa kondisi, terapi kompres panas
setelah dilakukan kompres air hangat. bekerja dengan menstimulasi reseptor tidak
Berdasarkan hasil penelitian, teori nyeri (non-nosiseptor) dalam reseptor yang
dan penelitian terkait peneliti berasumsi sama seperti pada cedera. Area pemberian
bahwa ketika sesorang mengalami nyeri kompres dapat menimbulkan respon
atritis rheumatoid dapat menggunakan air sistemik dan respon lokal (Zakiyah, 2015).
hangat dalam menurunkan/mengurangi Hasil penelitian ini juga sesuai
nyeri yang dialami seseorang, pengunjung dengan hasil penelitian Sinaga el at (2015).
dapat melakukannya tanpa mengkonsumsi Hasil uji menunjukkan selisih mean pada
obat farmakologi secara terus menerus dan kelompok intervensi lebih tinggi yaitu
ternyata ada pengaruh terapi kompres air sebesar 2,200 dibanding dengan kelompok
hangat dalam mengurangi nyeri rematik.. kontrol dengan selisish mean 0,466 yang
Rata – Rata Sebelum dan setelah artinya penurunan skal nyeri sendi lansia
Kompres Air Hangat Serta Test pada kelompok intervensi jauh lebih tinggi
Normalitas Data Terhadap Skala Nyeri
dibanding kelompok kontrol. Hasil uji
pada Pasien dengan Arthritis
Rheumatoid menunjukkan saat pengukuran kedua ada
Berdasarkan table 3 dapat dilihat perbedaan skala nyeri dalam kelompok
bahwa rata-rata skala nyeri sebelum kontrol dan kelompok intervensi. Hal ini
dilakukan kompres air hangat yaitu 2,00 menunjukkan terdapat penurunan nyeri
dengan standar deviasi 0,595 dan rata-rata sendi secara signifikan baik pada
skala nyeri setelah air kompres hangat kelompok control maupun intervensi,
adalah 1,00 dengan standar deviasi 0,495. tetapi pada kelompok intervensi penurunan
Setelah dilakukan uji normalitas data nyeri sendi lebih besar dibandingkan
didapatkan p value 0,000 (> 0,05) yang kelompok kontrol.
berarti data pada penelitian ini berdistribusi Sedangkan menurut penelitian
tidak normal sehingga harus dilakukan uji Noorhidayah el at (2013). didapatkan hasil
alternative dengan uji Wilcoxon penelitian menggunakan uji Wilcoxon yaitu
Kompres panas adalah memberikan menunjukkan bahwa p = 0,000 (p<0,05).
rasa hangat pada daerah tertentu dengan Terdapat pengaruh pemberian kompres
panas terhadap penurunan tingkat nyeri hangat pada daerah tertentu dengan
pada pasien lansia dengan rematik, sejalan menggunakan cairan atau alat yang
juga menurut penelitian damanik (2019) menimbulkan hangat pada bagian tubuh
nilai rerata 15,96 dengan nilai p 0,000 yang memerlukan. Kompres air panas
(p<0,05) ada pengaruh kompres air hangat. dapat dijadikan salah satu strategi untuk
Berdasarkan hasil penelitian, teori menurunkan nyeri yang efektif pada
dan penelitian terkait peneliti berasumsi beberapa kondisi, terapi kompres air panas
bahwa terjadi penuruan rata-rata skala bekerja dengan menstimulasi reseptor tidak
nyeri atritis rehumatoid setelah dilakukan nyeri (non-nosiseptor) dalam reseptor yang
terapi kompres air hangat, ada perngaruh sama seperti pada cedera. Area pemberian
setelah dilakukan kompres air hangat, kompres dapat menimbulkan respon
maka perlu dilakukan uji Wilcoxon untuk sistemik dan respon lokal (Zakiyah, 2015).
menjawab apakah ada pengaruh kompres Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
air hangat dalam menurunkan skala nyeri Wulan (2015). dimana terapi kompres air
pada penderita yang mengalami nyeri hangat terhadap penurunan skala nyeri
reumatik. yaitu menunjukkan nilai significancy 0,000
Pengaruh Sebelum Dan Sesudah (p<0,05). Sejalan juga menurut penelitian
Kompres Air Hangat Terhadap Skala Isnawati (2018) dari hasil uji statistik
Nyeri pada Pasien dengan Arthritis
wilcoxon didapatkan p-value (0,000)≤ α
Rheumatoid
Berdasarkan table 4 dapat dilihat (0,05) artinya Ha ditolak Ho diterima
rata-rata skala nyeri pada pasien dengan dengan begitu terdapat pengaruh kompres
Arthritis Rheumatoid sebelum diberikan air hangat dalam menurunkan nyeri.
kompres hangat adalah 2,00 dengan Menurut Wijaya. (2020) uji Mann Whitney
standar deviasi 0,595. Sedangkan rata-rata dengan 0,05. Hasil penelitian ini
skala nyeri Arthritis Rheumatoid sesudah menunjukkan p value 0,001 (p<0,05) ada
diberikan kompres air hangat adalah 1,00 pengaruh.
dengan standar deviasi 0,495. Hasil uji Berdasarkan hasil penelitian, teori
statistik didapatkan nilai p value = 0,000, serta penelitian terkait maka peneliti
maka dapat disimpulkan ada pengaruh berasumsi bahwa ada pengaruh kompres
terapi kompres air hangat terhadap skala air hangat ketika seorang mengalami nyeri
manajemen nyeri Arthritis Rheumatoid. Arthritis Rheumatoid, selanjutnya dapat
Hasil penelitian diatas didukung memberikan pengobatan non farmakologi
dengan teori yang menjelaskan bahwa kepada pengunjung yang datang berobat
kompres panas adalah memberikan rasa untuk dapat melakukannya dirumah
masing-masing ketika penyakit ringan yaitu sebanyak 2 responden
reumatiknya mengalami kekambuhan/nyeri (5,3%).
2. Distribusi frekuensi skala nyeri pada
KESIMPULAN DAN SARAN pasien Arthritis Rheumatoid setelah
Kesimpulan dilakukan kompres air hangat paling
Berdasarkan hasil penelitian dan banyak mengalami nyeri ringan yaitu
pembahasan maka peneliti mengambil sebanyak 23 responden (60,5%) dan
kesimpulan sebagai berikut : nyeri sedang sebanyak 15 responden
1. Distribusi frekuensi skala nyeri (39,5%).
Arthritis Rheumatoid sebelum 3. Ada pengaruh terapi kompres air
dilakukan kompres air hangat paling hangat terhadap skala manajemen nyeri
banyak mengalami nyeri sedang Arthritis Rheumatoid.
sebanyak 19 responden (50,0%) dan
nyeri berat terkontrol sebanyak 17
responden (44,7%) sedangkan nyeri

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Rivai tim Poltekkes Kemenkes Maluku. (2011). Penuntun Praktikum Keterampilan
Kritis II :Untuk Mahasiswa D-3 Keperawatan. Jakarta :SalembaMedika
Aspiani, RenyYuli. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Aplikasi NANDA, NIC
dan NOC. Jilid I. Jakarta : Trans Info Media
Atifah, Nurul Khoirin. (2015). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Skala Nyeri
Sendi Pada LansiaDi Dusun RejosoWijimulyoNanggulanKulonProgo. Diakses pada
tanggal 20 April 2017 Pukul 20.20 Wib di http://repository. stikesayaniyk.ac.id
Corwin, Elizabeth. (2013). BukuSakuPatofisiologi. Jakarta :PenerbitBukuKedokteran EGC.
Devi Novita Damanik. (2019). Pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri pada
lansia yang mengalami reumatoid artritis di Desa Kotasan Kec Galang. Jurnal
Kesehatan ilmiah indonesia, vol. 4 No. 1 Juni 2019.
DinkesKabupatenBanyuasin. (2017). Data Penyakit Kabupaten Banyuasin 2015-2016.
Dinkes Kota Palembang. (2017). Daftar 10 Pemyakit Terbanyak Dinas Kesehatan Pelembang
2013-2015.
Puteri Indah Dwipayanti (2018) The Effect Of Warm Ginger Compress Towards Joint Pain
Of The Elderly At Upt Panti Werdha Mojopahit, Mojokerto District. Accepted:
October 15, 2018 http://ejournal-kertacendekia.id/index.php/jnh/
Findi Nur isa Isnawati. (2018). Efektifitas terapi kompres air hangat terhadap intensitas nyeri
pada lansia yang menderita arthritis reumatoid di posyandu lansia mawar indah
dusun Janggan Desa Janggan Kecamatan poncol Kab. Magetan. Skripsi.Madiun.
Haryono, Rudi & Sulis Setianingsih. (2013). Musuh-Musuh anda setelah usia 40 tahun.
Yogyakarta :Gosyen Publishing
Judha, Mohamad. (2016). Rangkuman sederhana Anatomi &Fisiologi Untuk Mahasiswa
Kesehatan. Yogyakarta :Gosyen Publishing.
Judha, Mohamad dkk. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta
:NuhaMedika
Josephine Lorica (2019). Warm Compress Reduced Pain Intensity of Arthritis Rheumatoid
for Elderly People; Pre- and Post-test Design Study. School of Nursing, Saint Paul
University Philippines, Tuguegarao City
Lukman dan ningsih, N. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika
Mardiono, Sasono. (2013). Pengaruh Terapi Range Of Motion (ROM) dalam Menurunkan
Skala Nyeri Atritis Rheumatoid pad Lansia di Panti Sosial Trena Werdha Warga
Tama Indralaya Tahun 2012. Diaskes pada tanggal 19 agustus 2017 pukul 23.00
WIB di
http://psik.binahusada.ac.id/sites/default/files/files/JURNAL%20SASONO%202012.
pdf
Maryunani, Anik. (2010). Nyeri dalam Persalinan : Teknik dan cara penanganannya. Jakarta
: Trans Info Media.
Noorhidayah, dkk. (2013). Terapi Kompres Panas Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Klien
Lansia Dengan Nyeri Rematik. Diakses pada tanggal 20 April 2017 Pukul 20.15 Wib
di http://www.ppjp.unlam.ac.id
Notoadmojo, Soekijdo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT RinekaCipta
Nursalam. (2011). Proses dan dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktis, Edisi 2.
Jakarta :SalembaMedika
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan. Pendekatan Praktis Edisi3.
Jakarta :Salemba Medika
Pratintya, Ani Dwi, dkk. (2012). Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Persendian
Osteoarthritis Pada Lanjut Usia.Diakses pada tanggal 20 April 2017 Pukul 20.25
Wib di http://ejournal.unisayogya.ac.id.
Puskesmas Banyuasin. (2020). Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Banyuasin Tahun 2020.
PuskesmasBanyuasin. (2020). Daftar 10 Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Banyuasin
2015-2020.
Riset kesehatan dasar. (2013). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI. Diakses 11 Februari 2017 Pukul 20.12 WIB di
http://www.depkes.go.id.
Riyadi, Sujono & H Harmoko. (2012). Standart Operating Procedure dalam Praktik Klinik
Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sibagariang, Eva Elly. dkk. (2010). Buku Saku Metodologi Penelitian untuk Mahasiswa
Diploma Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.
Supardi, Sudibyo&Rustika, (2013). Buku Ajar MetodologiRisetKeperawatan. Jakarta : CV
Trans Info Media
Steffi Eka Nindyastuti Wijaya. (2020). Effect Of Giving Warm Compress Therapy And Bay
Leaf Decoction To Scale Level Gout Arthritis Pain, Proceedings of the International
Conference on Nursing and Health Sciences, Volume 1, No 1, November 2020,
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/PICNHS, Global Health
Science Group
Syafuddin. (2013). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi2.Jakarta
: EGC.
Tim Dosen (2017). riset kuantitatif dan kualitatif. Panduan petunjuk tekhnis penulisan riset
kuantitatif dan kualitatif. STIK Bina Husada Palembang.
Wulan, Rifda Angelina. (2015). Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Sendi Pada Wanita Lanjut Usia. Diakses pada tanggal 20 April 2017
Pukul 20.10 Wib di http://jurnal.untan.ac.id/index
.php/jmkeperawatanFK/article/viewFile/9438/9323
Zakiyah, Ana. (2015). Nyeri :Konsep dan Penatalaksanaan dalam Praktik Keperawatan
Berbasis Bukti.Jakarta :Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai