LITERATUR REVIEW
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
RHEUMATOID ATHRITIS
Oleh :
A. Latar Belakang
Intervention
Intervensi senam rematik
Comparasion
Terdapat perbandingan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol
Outcome
Berdasarkan Tabel di atas didapatkan bahwa dari uji Independen dengan nilai p value
<0.05 maka Ho diterima, artinya ada perbedaan tingkat nyeri pada pasien rheumatoid
arthritis kelompok intervensi dan kelompok control, menunjukkan bahwa terjadi
penurunan nyeri pada pasien rheumatoid arthritis setelah dilakukan senam rematik.
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh senam rematik terhadap
tingkat nyeri pada pasien rheumatoid arthritis.
D. Manfaat
Manfaat dalam penelitian ini adalah terdapat intervensi keperawatan dalam
mengurangi nyeri sendi pada pasien rheumatoid arthritis.
BAB II
TELAAH JURNAL
A. DESKRIPSI JURNAL :
JUDUL JURNAL 1
PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN SENAM REMATIK TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA RHEUMATOID
ARTHRITIS DI DESA MANCASAN KEC.BAKI KAB.SUKOREJO
Rheumathoid Arthtritis sendiri merupakan penyakit yang berada di peringkat ke-42 tertinggi
yang dapat menyebabkan kecacatan, dengan morbiditas wanita dua kali lipat lebih tinggi
dibandingkan dengan laki-laki (Dargham et al., 2018). Prevalensi penyakit Rheumatoid
Arthtritis (RA) di seluruh dunia sekitar 0,5% hingga 1% di antara orang dewasa (Handa et al.,
2016). Menurut organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) pada tahun
2016 dalam Widiastuti (2017) dilaporkan bahwa angka kejadian Rheumathoid Arthtritis di
dunia pada tahun 2016 mencapai 20% penduduk dunia dimana, 5-10 % adalah mereka yang
berusia 5-20 tahun dan 20% adalah mereka yang berusia 55 tahun. Para peneliti Rheumatoid
Arthtritis telah mencatat bahwa prevalensi di Amerika Utara dan Eropa dapat lebih tinggi
dibandingkan prevalensi di Asia. Tidak jelas apakah hasil prevalensi ini diakibatkan
perbedaan letak geografis, genetik, faktor lingkungan atau metode penelitian yang digunakan
(Handa et al., 2016).
Jika peradangan pada penyakit Rheumatoid Arthtritis tidak terkendali, maka dapat
menyebabkan rusaknya tulang rawan, jarak sendi antara tulang bisa menjadi lebih kecil,
mengakibatkan rasa nyeri, gangguan mobilitas, Serta dapat mengakibatkan kelainan bentuk
sendi yang tidak dapat kembali lagi (Arthritis Foundation, 2019).
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari senam rematik terhadap
intensitas nyeri pada pasien rheumatoid arthtritis di Desa Mancasan Kec. Baki
Kab.Sukoharjo tahun 2020.
Desain penelitian apa yang digunakan?
Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?
Sampel dalam penelitian ini adalah penderita rheumatoid arthtritis di Desa Mancasan
Kec.Baki Kab.Sukoharjo.Kriteria inklusi dan eksklusi sampel tidak disebutkan dalam
penelitian.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
ANALISIS DATA
Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Metode analisa data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji wilcoxon rank test
untuk mengetahui pengaruh pretest dan posttest senam rematik dan uji mann-whitney untuk
mengetahui beda pengaruh antar dua kelompok.
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik yang
drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out
dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan tidak
diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis data?
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian bahwa ada dilakukan uji hipotesis
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal- hal yang ditemukan dalam
penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
Beradsarkan hasil uji wilcoxon diperoleh p value sebesar 0,00 ( maka Ho diterima,
artinya ada perbedaan intensitas nyeri pada pasien rheumatoid arthritis kelompok
intervensi dan kelompok kontrol di di Desa Mancasan Kec.Baki Kab.Sukoharjo
tahun 2020, Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai mean pada kelompok
intervensi sebelum dilakukan senam rematik pre test sebesar 4,66 dan post test pada
kelompok intervensi sebesar 2,33. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan
skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan senam rematik
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
JUDUL JURNAL 2
Pengaruh Senam Rematik Terhadap Perubahan Skor Nyeri Sendi Pada Lansia Dengan
Rheumatoid Arthritis di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kelurahan Sungai Jawi
Luar Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak
Menurut WHO (2015) untuk angka kejadian reumatoid arhtritis ini mencapai 20% dari
penduduk dunia, dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% adalah
mereka yang berusia 55 tahun.4 Menurut Arhtritis Foundation (2015), sebanyak 22% atau
lebih dari 50 juta orang dewasa di Amerika Serikat berusia 18 tahun atau lebih didiagnosa
arhtiritis. Dari data tersebut, sekitar 3% atau 1,5 juta orang dewasa mengalami reumathoid
arthritis (WHO,2015).
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
Quasi Eksperimen
Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
Observasi terstruktur
ANALISIS DATA
Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik yang
drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out
dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan tidak
diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis data?
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Responden yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian akan dijelaskan
mengenai penelitian setelah responden setuju untuk ikut dalam penilitian kemudian
peneliti akan melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang tela h ditetapkan,
selanjutnya selama penelitian dilakukan monitoring untuk melihat hasil sebelum dan
sesudah intervensi diberikan
Karakteristik usia responden terbanyak pada kelompok perlakuan adalah kelompok umur 60-65
tahun yang memiliki persentase sebesar 63,8%, karakteristik jenis kelamin dalam penelitian ini
yaitu berjumlah 6 orang dengan persentase 7,5% dan untuk perempuan sebesar 74 orang atau
92,5%., untuk tingkat pendidikan yang menjadi mayoritas yaitu SMP (Sekolah Menengah
Pertama) berjumlah 39 orang dengan persentase sebesar (48,8%).
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable) dalam
data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang apa
dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variable perancu?
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh p value sebesar 0,000. Karena p value < 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perubahan skor nyeri sendi sebelum dan
sesudah intervensi senam rematik. Dengan demikian, ada pengaruh pemberian senam rematik
terhadap skor nyeri sendi pada lansia dengan rheumatoid arhtritis terbukti dengan adanya
perubahan skor nyeri yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian senam rematik.
perubahan yang terjadi pada skor nyeri sendi sebelum dan sesudah intervensi senam rematik.
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal- hal yang ditemukan dalam
penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Alianyang Kota
Pontianak pada tanggal 10 Mei 2018 sampai tanggal 31 Mei 2018 peneliti mulai melakukan
penelitian pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa
Karakteristik responden dalam penelitian ini berada dalam rentang 60-74 tahun yang di
kategorikan dalam lanjut usia/elderly. Dengan kelompok paling banyak dengan rentang usia
60-65 tahun. Jenis kelamin didominasi oleh perempuan (92,5%) dan tingkat pendidikan
responden tertinggi adalah SMP (48,8%) Rata-rata skala nyeri sendi lansia sebelum
dilakukan pemberian senam rematik yaitu 3.05. Skor nyeri pretest memiliki kategori nyeri
sedang. Ratarata skala nyeri sendi lansia sesudah dilakukan pemberian terapi senam rematik
sebasar 0.93. Sedangkan pada skor nyeri posttest tidak memiliki skor nyeri sedang.
Wilcoxon-Smirnov menunjukan nilai p value = 0.000 (p < 0.05) sehingga ada pengaruh
senam rematik terhadap perubahan skor nyeri sendi lanjut usia dengan rheumatoid artritis
sebelum dan sesudah senam rematik di UPTD Puskesmas Kelurahan Sungai Jawi Luar
Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak.
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-penelitian
terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya relevansi?
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
JUDUL JURNAL 3
Pada 2017, terdapat 19.965.115 kasus Rheumatoid Arthritis (RA) di seluruh dunia,
meningkat 7,4% sejak tahun 1990 (Safiri et al., 2019). Penyakit ini lebih sering terjadi
pada wanita dan dapat terjadi pada semua usia, dengan usia paling umum antara 50-60
tahun (Huizinga & Pincus, 2010).
Dampak masalah jika tidak diatasi?
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti ?
Dilakukan Randomisasi
Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?
Populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu semua artikel tentang rheumatoid
arthritis yang telah melewati ekstraksi
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel dalam penelitian ini yaitu semua artikel tentang rheumatoid arthritis yang telah
diekstraksi.Kriteria inklusi adalah 1) RCT yang memeriksa latihan di RA, 2)
diterbitkan dalam bahasa Inggris, 3) peserta adalah orang dewasa dengan RA.
Intervensinya adalah olahraga atau aktivitas fisik sedangkan pembandingnya adalah
olahraga lain, daftar tunggu, perawatan biasa, atau olahraga mobilitas. Kami
mengecualikan ulasan RCT yang intervensi utamanya adalah non-olahraga (yaitu
pendidikan kesehatan, manajemen diri).
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan pelatihan
khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?
ANALISIS DATA
Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik yang
drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out
dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai selesai
saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan
dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis data?
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Untuk ikhtisar ulasan kami, kami mengambil 3.588 artikel, di antaranya 2.620 tersisa
setelah duplikat dihapus. Setelah menjelajahi file judul dan ringkasan, 45 ulasan yang
berpotensi relevan diidentifikasi. Kami menghapus 35 studi setelah membaca teks
lengkap, menyisakan total dari 10 ulasan (Baillet et al., 2010, 2012; Cairns & McVeigh,
2009; Hammond & Prior, 2016; Han et al., 2004; Hurkmans dkk., 2009; Peres dkk.,
2017; Rongen- van Dartel dkk., 2015; Salmon dkk., 2017; Williams et al., 2018)
termasuk 97 studi dan 7.190 peserta.
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable) dalam data
base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang apa dilakukan
peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variable perancu?
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah hipotesis
penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )? Apakah
hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian bahwa ada dilakukan uji hipotesis
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal- hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan
rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
Hasil dari 3.588 artikel, setelah dilakukan ekstraksi data didapatkan 10 artikel
termasuk 7.190 responden. Menurut kriteria AMSTAR 2, semua ulasan berkualitas
rendah. Ini terutama karena tidak ada yang menyediakan protokol, yaitu domain
kritis. Hasil PRISMA dan evaluasi kualitas pelaporan menunjukkan bahwa skor
rata-rata adalah 20,1 poin (kisaran 13-24). Satu ulasan menerima ≤ 15 poin; empat
menerima 15–21 poin; dan lima menerima > 21 poin.
Untuk meta-analisis kami, kami memasukkan 30 ulasan yang telah dilaporkan
dalam satu atau lebih tinjauan sistematis. Intervensi latihan aerobik dipelajari
dalam tiga ulasan termasuk seorang Tai Chi intervensi, Latihan tangan dipelajari
dalam dua ulasan sementara latihan resistensi diperiksa dalam satu ulasan. Latihan
aerobik dan latihan kekuatan memainkan peran positif dalam aerobik kapasitas,
fungsi fisik, dan kelelahan; Latihan tangan memainkan peran positif dalam
kekuatan genggaman.SMD dan 95% CI tidak berubah secara substansial dengan
mengecualikan ulasan berkualitas rendah dari meta-analisis. Tes Egger
menunjukkan bahwa tidak ada bias publikasi yang signifikan (p> 0,05).
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil penelitian dapat
diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan,
sumber daya manusia, dan aspek legal?
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
Kesimpulannya, untuk
manfaat maksimal pasien
Rheumatoid Arthritis
(RA), metode latihan yang
berbeda harus dipilih sesuai
dengan gejalanya. Untuk
Pasien RA, olahraga apa
pun lebih baik daripada
tidak sama sekali, tetapi
intensitas, frekuensi dan
periode latihan untuk hasil
yang lebih baik tidak
ditentukan. Untuk pasien
RA dengan gejala yang
berbeda, peneliti perlu
menyesuaikan program
latihan spesifik yang sesuai
di langkah berikutnya,
yaitu untuk menentukan
parameter latihan untuk
memaksimalkan efek di
bawah premis keamanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penatalaksanaan pada penyakit rheumatoid arthritis dapat dilakukan dengan cara
farmakologi dan non farmakologi. Berbagai terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan
untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien antara lain kompres hangat, kompres
dingin, relaksasi nafas dalam, guide imagery serta senam rematik. Senam rematik adalah
metode gerak tubuh yang digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan status
fungsional untuk meningkatkan kebugaran dan mengurangi nyeri pada penderita
Rheumatoid Arthtritis. Berdasarkan hasil penelitian intensitas nyeri penderita
Rheumatoid Arthtritis sebelum diberikan pelatihan senam rematik menunjukkan bahwa
rata rata responden mengalami nyeri sedang untuk pada kelompok intervensi dan kontrol.
Intensitas nyeri penderita Rheumatoid Arthtritis setelah dilakukan pelatihan senam
rematik pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa hampir keseluruhan berubah
menjadi skala nyeri ringan.
B. Saran
Arfitasari, B., Abi Muhlisin, S. K. M., & Kep, M. (2020). Pengaruh Pemberian
Pelatihan Senam Rematik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada
Penderita Rheumatoid Arthtritis di Desa Mancasan Kec. Baki Kab.
Sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Hu, H., Xu, A., Gao, C., Wang, Z., & Wu, X. (2020). The effect of physical exercise
on rheumatoid arthritis: An overview of systematic reviews and meta‐analysis.
Sari, M. N. Pengaruh Senam Rematik Terhadap Perubahan Skor Nyeri Sendi Pada
Lansia Denganrheumatoid Arhtritis Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas
Kelurahan Sungai Jawi Luar Kecamatan Pontianak Barat Kota
Pontianak. Jurnal ProNers, 4(1).