Anda di halaman 1dari 3

TELAAH JURNAL DENGAN METODE PICO

GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA RHEUMATOID


ARTHRITIS DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUD Dr. H. ABDUL
MOELOEK

Problem:

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian


(biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi
pembengkakan, nyeri seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam
sendi. Prevalensi RA lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan
perbandingan sebesar 3:1, insiden meningkat dengan bertambahnya usia, terutama
pada perempuan. Insiden puncak adalah antara usia 40-60 tahun. Beberapa
gambaran klinis pada Rheumatoid Arthritis, misalnya biasanya mengeluhkan
kekakuan dan nyeri sendi yang progresif dan terkenanya banyak sendi secara
simetris dalam waktu beberapa minggu sampai bulan, Populasi penelitian ini
adalah seluruh pasien Rheumatoid Arthritis yang terdaftar di bagian penyakit
dalam dan memiliki catatan Rekam Medik mulai dari Umur, Jenis Kelamin,
Keluhan Utama dan Sendi yang terkena di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung 2013 berjumlah 78 orang dengan sampel total populasi. Jenis data
skunder yang tercatat di Bagian Rekam Medik. Analisis data dengan
menggunakan tabel frekuensi.

Intervention:

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif retrospektif


yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dengan melihat kebelakang
(backward looking).18 Sumber data penelitian menggunakan data sekunder yaitu
dengan melihat variabel-variabel penelitian yang tercatat dalam rekam medik
yang menderita penyakit Rheumatoid Arthritis di Bagian Penyakit Dalam RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek 2013.
Comparation:

1. “ FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA”
Hasil penelitian :

Hasil analisa univariat diperoleh sebagaian besar responden memiliki pola


makan yang kurang baik berjumlah 42 responden (58,3%). Jenis kelamin
perempuan yang berjumlah 43 responden (59,7%), dan yang memiliki
riwayat trauma berjumlah 39 responden (54,2%) dan Reumatik atritis 44
responden (61,1%) berdasarkan hasil analisa bivariat didapatkan hasil p
value = 0,000 untuk variabel makanan, 0,006 untuk variabel riwayat
keluarga dan 0,019 variabel jenis kelamin.. Saran: Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan masukan kepada pimpinan Puskesmas dalam
membuat kebijakan terkait Rheumatoid arthritis dan dapat menambah
pengetahuan mengenai penyakit Rheumatoid arthritis sehingga angka
kejadian Rheumatoid arthritis dapat berkurang dengan adanya
peyebarluasan hasil penelitian ini.
2. “SENAM LANSIA PADA REUMATOID ARTHRITIS DENGAN NYERI
LUTUT DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BINJAI”
Kesimpulan:
Gambaran tekanan darah pada lansia hipertensi hampir seluruh dari
responden mengalami hipertensi sedang sebanyak 338 responden atau
(96%), sangat sedikit dari responden mengalami hipertensi ringan sebnyak 9
atau (2,6%) dan  sangat sedikit dari responden mengalami hipertensi
beratsebnayak 5 atau (1,4%) lansia.  Untuk lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi lansia dan membangun posbindu untuk meningkatkan
pelayanan khusus untuk lansia dan mengadakan penyuluhan tentang
pencegahan penyakit hipertensi. 
Outcome :
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil uji statistik menggunakan
wilcoxon di proleh nilai p-value 0,001 yang berarti sig < α (0,05). Nilai
signifikansi 0,001 < senam lansia ini efektif mengatasi nyeri lutut pada lansia di
UPT Pelayanan sosial lanjut usia Binjai. Pelaksanaan senam lansia dapat
dilakukan pada pagi hari sebelum serapan selama kurang lebih 15-45 menit.

Anda mungkin juga menyukai