Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Orang tua


tentang ISPA terhadap prilaku merawat balita di puskesmas siantan hulu kecamatan
Pontianak utara Tahun 2018. Penelitian dilakukan dari bulan Maret – Mei di
puskesmas Siantan Hulu dengan menggunakan data primer yang diambil oleh peneliti
dengan menggunakan kuesioner. Responden yang digunakan adalah semua Ibu yang
memiliki balita dan berkunjung poli KIA di puskesmas siantan Hulu Kecamatan
Pontianak utara.

2. Analisa Univariat
Analisa univariat berikut menjelaskan distribusi frekuensi dan karakteristik
responden (umur,jeniskelamin,pekerjaan,pendidikan )serta pengetahuan orang tua
dan prilaku dalam merawat Balita . Gambaran dari variabel bebas (hubungan
Pengetahuan Orang tua tentang ISPA ) terhadap variabel terikat (Prilaku merawat
Balita)dengan uraian sebagai berikut:
a. Karakteristik responden
1) Umur
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur

No Umur Jumlah Presentase %


1. 20 – 30 Tahun 35 60,3
2. 31 – 40 Tahun 19 32,8
3. >40 Tahun 4 6,9

Berdasarkan tabel 5. 1 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan


umur Ibu yang berkunjung ke Poli KIA dari 58 responden yaitu terdapat
sebagian besar responden yaitu 35 responden atau 60,3 % berumur 20 – 30
tahun serta sebagian lagi berusia 31- 40 tahun sebanyak 19 orang (32,8%) dan
kecil lainnya berjumlah 4 responden atau 6,9 % berumur > 40 tahun .

34
35

2) Jenis kelamin

Berdasarkan data yang diambil pada saat melakukan penelitian di poli


KIA puskesmas Siantan Hulu semua responden yaitu 58 orang berjenis kelamin
perempuan .

3) Pekerjaan
Table 5.2
Dristribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan

No Jenis pekerjaan Jumlah Presentasi %


1. Wiraswata 10 17,2
2. Petani 0 0
3. Ibu rumah Tangga 46 79,3
4. PNS/TNI/POLRI 2 3,4

Berdasarkan table 5.2 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan


pekerjaan responden yang berkunjung ke Poli KIA Puskesmas Siantan Hilir
dari 58 responden terdapat sebagian besar adalah seorang ibu rumah tangga
yaitu sebanyak 46 orang ( 79,3 %) dan sebagian kecil responden yaitu 10
responden atau (17,2 %) serta sangat sedikit dari responden yang bekerja
sebagai PNS /TNI /POLRI hanya terdapat 2 orang responden ( 3,4%).

4) Pendidikan
Tabel 5.3
Dristribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentasi %


1. Tidak sekolah 2 3,4
2. SD 6 10,3
3. SMP 13 22,4
4. SMA 33 56,9
5. Diploma 2 3,4
6 Sarjana 2 3,4
7 Magister 0 0
36

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan


pendidikan dari 58 responden yang berkunjung ke Poli KIA Puskesmas siantan
Hulu sebagian besar dari responden terdapat 33 responden atau (56,9%)
berpendidkan SMA ,sebagian lainya berpendidikan SMP sebanyak 13 orang
responden (22,4 %) , sebagian kecil lainnya yaitu SD terdapat 6 orang
responden ( 10,3 %) dan responden dengan pendidikan diploma ,sarjana serta
responden yang tidak bersekolah masing- masing berjumlah 2 orang responden
( 3,4 %)

5) Pengetahuan Orang Tua


Tabel 5.4
Distribusi frekuensi Pengetahuan Orang Tua

No Pengetahuan Orang Tua Jumlah Presentasi %


1. Baik 20 34,5
2. Cukup 6 10,3
3. Kurang 32 55,2

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat distribusi frekuensi berdasarkan


Pengetahuan orang tua dimana terdapat sebagian besar responden dengan
kategori pengetahuan kurang berjumlah 32 responden (55,2 %) , dan
sebagian lainnya yaitu 20 responden ( 34,5 %) memilki pengetahuan yang
baik .serta sebagian kecilnya memilki pengetahuan cukup yaitu 6 orang
responden ( 10,3 %).

6) Prilaku Merawat Balita


Tabel 5.5
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Prilaku Merawat Balita

No Prilaku Merawat Balita Jumlah Presentasi %


1. Baik 21 36,2
2. Cukup 7 12,1
3. Kurang 30 51,7

Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan


Prilaku dalam merawat balita dari 58 responden terdapat sebagian besar
37

dari responden yang berjumlah 30 responden (51,7%) memiliki prilaku


yang kurang dalam merawat balita sedangkan sebagian lainya yaitu 21
orang ( 36,2%) memilki prilaku yang baikserta sebagia kecilnya memiliki
Prilaku yang cukup dalam merawat balita yaitu sebanyak 7 orang (12,1%)

3. Analisis Bivariat

Analisi bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas


dengan variabel terikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan orang tua terhadap prilaku dalam merawat balita di puskesmas siantan
hulu Pontianak utara. . Pengujian Hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji
chi- squere. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan di peroleh hasil analisis
sebagai berikut:
Tabel 5.6

Distribusi hubungan Pengetahuan orang tua terhadap prilaku dalam


merawat balita di puskesmas siantan Hulu Pontianak Utara tahun 2018

No Variabel Variabel dependen


independen Prilaku Jumlah % P-Value
Baik Cukup Kurang
1. Pengetahuan
Baik 8 1 11 20 36,
2 0,015
Cukup 3 3 0 6 10,
3
Kurang 10 3 19 32 55,
2
Total 21 7 30 58 100

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan hasil analisis dari 58 responden yang


di jadikan sampel pada penelitian terdapat sebagian besar yaitu 32 orang
responden (53,4 %) yang memiliki pengetahuan kurang, 6 orang (10,3 %)
memiliki kategori pengetahuan cukup dan 20 orang (34,4 %) memiliki
pengetahuan baik. Responden dengan prilaku yang baik terdapat 21 orang
responden ( 36,2%), sedangkan sebagian kecilnya memilki prilaku yang cukup
38

yaitu 7 orang (12,1 %) yang memiliki prilaku kurang sebanyak 30 orang ( 51,7%).
Hasil uji uji statistik di dapatkan nilai P-value =0,015 (p< 0,05) artinya terdapat
hubungan signifikan antara Pengetahuan orang tua tentang ISPA terhadap prilaku
dalam merawat Balita.

B. Pembahasan
Pada penelitian ini akan diuraikan makna hasil penelitian serta membandingkan
dengan teori dan penelitian yang terkait, berikut hasil analisis unuvariat dan bivariat
1. Univariat
a. Karakteristik responden
penelitian mengenai Hubungan pengetahuan orang tua dengan
prilaku dalam merawat balita di puskesmas Siantan Hulu dari 58
responden yang di jadikan sempel terdapat 35 orang (60,3 %) berusia 20 -
30 tahun ,19 orang ( 32,8 %) berusia 31 -40 tahun dan 4 orang (6,9%)
berusia > 40 tahun usia pada seseorang terutama pada orang tua
mempengaruhi tingkat kematangan seseorang dalam mengambil ke
putusan dan melakukan segala sesuatu dalam merawat balita. Semakin
matang usia yang di miliki orang tua maka semakin banyak pengalaman
yang di milikinya dan semakin baik pula cara orang tua dalam melakukan
perawatan pada balita.
Pendidikan yang dimiliki pada 58 responden diantaranya tidak
sekolah 2 orang (3,4% ) ,SD 6 Orang (10,3 %), SMP 13 Orang (22,4
%) ,SMA 33 orang (56,9 %), diploma dan sarjana 2 orang (3,4%) . dalam
melakukan perawatan pada balita orang tua yang memiliki pendidikan
tinggi biasanya lebih mengerti dan memilki pengetahuan yang baik dalam
melakukan perawatan pada balitanya.
b. Bivariat
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan respon
seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang masih bersifat
terselubung, sedangkan tindakan nyata seseorang yang belum otomatis
terwujud sebagai respon terhadap stimulus merupakan overt behaviour.
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana
39

pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil


jangka menengah (intermediateimpact) dari pendidikan kesehatan,
selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya
indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran dari pendidikan.Faktor
pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Semakin
tinggi pendidikan seseorang, maka wawasan yang dimilikinya akan
semakin luas sehingga pengetahuan pun juga akan meningkat, sebaliknya
rendahnya pendidikan seorang ibu akan mempersempit wawasannya
sehingga akan menurunkan tingkat pengetahuan terhadap masalah
kesehatan. Reponden yang berpendidikan tinggi akan cenderung memiliki
wawasan yang luas serta mudah dalam menerima informasi dari luar,
seperti dari televisi, koran, dan majalah. Pada tingkat pendidikan
menengah, seseorang telah mempunyai wawasan dan tingkat pengetahuan
yang cukup baik sehingga terbuka terhadap hal-hal baru, termasuk juga
responden untuk berusaha menjaga kebersihan disekitar lingkungan
rumahnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berhubungan
dengan sikap kesehatan masyarakat, sehingga berpengaruh pada
pembentukan sikap dan perilaku seseorang terkait dengan tingkat
pengetahuan dan wawasan dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan ISPA. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa 32 responden atau 55,2 % memiliki kategori
pengetahuan kurang dan 20 responden ( 36,2 %) berpengetahuan baik
serta 6 responden ( 10,3 %) berpengetahuan cukup sedangkan yang
memiliki prilaku baik sebanyak 21 orang (36,2 %) dan 7 orang ( 12,1 %)
memiliki prilaku cukup serta sebagian besarnya memilki prilaku yang
kurang sebanyak 30 orang (51,7 %).Hasil ini dapat dilihat dari uji statitik
yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan prilaku orang tua dalam melakukan perawatan pada balita dengan
hasil penelitia p=0.015 < 0.005 yang berarti Ho di tolak dan Ha di terima.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
paramitha anjanata Maramis tahun 2013 tentang hubungan tingkat
40

pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kemampuan ibu


merawat balita di puskesmas Bahu Kota Manado yang mengatakan bahwa
tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kemampuan
ibu merawat balita dari 76 responden 48 orang (63,1%) diantaranya
memiliki pengetahuan yang kurang dan 38 orang (50 %) memilki prilaku
yang juga kurang dengan hasil uji statistik p= 0,036< 0,05 yang berarti Ha
di tolak Ho di terima.

Anda mungkin juga menyukai