ABSTRAK
Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Diit Rendah Garam, Keteraturan Kontrol
tekanan darah, Hipertensi
ABSTRACT
Key words: Family Support, Obedience Diit Low Salt, Blood pressure control Regularity,
Hypertension
PENDAHULUAN (48%) (Depkes, 2008, dalam Musayaroh,
2011, hlm.1).
Hipertensi adalah salah satu faktor risiko
paling berpengaruh sebagai penyebab Sementara itu prevalensi kasus hipertensi
penyakit kardiovaskular. Gangguan di Provinsi Jawa Tengah mengalami
jantung dan pembuluh darah seringkali peningkatan dari 1,87% pada tahun 2006,
bermula dari hipertensi atau tekanan darah menjadi 2,02% pada tahun 2007, dan
tinggi, yang merupakan suatu kelainan 3,30% pada tahun 2008. Prevalensi
vaskular awal. Hipertensi merupakan 3,305% artinya dalam setiap 100 orang
risiko morbiditas dan mortalitas prematur terdapat 3 orang penderita hipertensi
yang meningkat sesuai dengan primer (Profil Kesehatan Jawa Tengah,
peningkatan tekanan sistolik dan diastolik 2008, hlm.34).
(Smeltzer & Bare, 2001, hlm.897).
Menurut catatan medik RSUD Tugurejo
Hipertensi atau tekanan darah tinggi Semarang pasien yang menderita
adalah suatu peningkatan abnormal hipertensi yang berkunjung di poli
tekanan darah dalam pembuluh darah penyakit dalam pada tahun 2009 adalah
arteri secara terus-menerus lebih dari suatu 4103 pasien. Pria 1396 pasien (34%)
periode. Menurut WHO, batasan tekanan sedangkan wanita 2707 pasien (66%).
darah yang masih dianggap normal adalah Tahun 2010 pasien yang menderita
140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah hipertensi yang berkunjung di poli dalam
160/95 mmHg dinyatakan sebagai adalah 6526, terdiri pria 2141 pasien
hipertensi. Tekanan darah di antara (33%), wanita 4385 (67%).
normotensi dan hipertensi disebut
borderline hypertension (Garis Batas Peningkatan kasus ini disebabkan antara
Hipertensi). Batasan WHO tersebut tidak lain karena rendahnya kesadaran
membedakan usia dan jenis kelamin masyarakat untuk memeriksakan tekanan
(Udjianti, 2010, hlm.107). darahnya secara dini tanpa harus
menunggu adanya gejala. Paparan faktor
Data dari The National Health and risiko pola makan yang tidak sehat dan
Nutrition Examination Survey (NHNES) kurangnya olahraga juga bisa memicu
menunjukkan bahwa dari tahun 1999 peningkatan kasus tersebut (Profil
2000, insiden hipertensi pada orang Kesehatan Jawa Tengah, 2008, hlm.34).
dewasa sekitar 29-31% yang berarti
terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Konstriksi arteriole pada penderita
Amerika, hipertensi esensial sendiri hipertensi membuat darah sulit mengalir
merupakan 95% dari seluruh kasus dan meningkatkan tekanan melawan
hipertensi (Sudoyo, 2006, hlm.599). dinding arteri. Hipertensi menambah
beban kerja jantung dan arteri yang bila
Di Indonesia, hipertensi menempati berlanjut dapat menimbulkan kerusakan
peringkat ke-2 dari 10 penyakit terbanyak jantung dan pembuluh darah. Akibatnya
pada pasien rawat jalan di rumah sakit akan timbul berbagai komplikasi antara
pada tahun 2006 dengan prevalensi sebesar lain stroke, infark miokard, gagal ginjal
4,6%. Data Riset Kesehatan Dasar (2007) dan ensefalopati (kerusakan otak).
juga menyebutkan bahwa prevalensi
hipertensi di Indonesia berkisar 30% Hipertensi dan komplikasinya juga dapat
dengan insiden komplikasi penyakit diatasi dan dicegah dengan konsumsi obat
kardiovaskular lebih banyak pada secara teratur atau tanpa menggunakan
perempuan (52%) dibandingkan laki-laki obat dengan menjaga gaya hidup. Gaya
hidup pada pasien hipertensi yaitu
kepatuhan menjalankan diit, menurunkan Teknik sampling yang digunakan adalah
kegemukan, rajin olahraga, mengurangi stratified random sampling, yaitu suatu
konsumsi garam, diit rendah lemak, rendah teknik penetapan sampel secara acak
kolesterol, tidak merokok, tidak untuk setiap strata, kemudian hasilnya
mengkonsumsi alkohol, kurangi makan dapat digabungkan menjadi satu sampel
yang mengandung kalium tinggi, batasi yang terbebas dari variasi untuk setiap
kafein, hindari stres dan kontrol tekanan strata (Sastroasmoro & Ismael, 2008,
darah secara teratur (Tarney, 2002, dalam hlm.86).
Musayaroh, 2011, hlm.2).
Analisa data yang digunakan dalam
Upaya pencegahan dan penanggulangan penelitian ini adalah analisis univariat
hipertensi melalui pola makan sangat untuk menggambarkan distribusi masing-
penting bagi penderita hipertensi. masing variabel. Data berjenis numerik
Pengaturan diit pada penderita hipertensi digambarkan berdasarkan tendensi central.
dan keteraturan pemeriksaan tekanan darah Uji statistik yang dipakai adalah uji
akan berhasil apabila pasien patuh. korelasi Gamma dan Somersd. Uji ini
Kepatuhan merupakan tingkat seseorang dilakukan karena skala ukur ketiga
dalam melaksanakan aturanaturan variabel semuanya ordinal (Dahlan, 2011,
perilaku yang disarankan. Kepatuhan pada hlm. 180).
penderita hipertensi diartikan sebagai
ketaatan untuk melaksanakan sesuatu yang HASIL PENELITIAN DAN
dianjurkan dokter atau petugas kesehatan. PEMBAHASAN
Dukungan keluarga juga sangat
berpengaruh terhadap kepatuhan dalam 1. Karakteristik Umur Responden
menjalankan diet hipertensi.
Tabel 5.1
Distribusi rata-rata usia responden
Menurut Friedman (2010), dukungan di Poliklinik RSUD Tugurejo Semarang, bulan
keluarga adalah sikap, tindakan dan Januari 2012
penerimaan keluarga terhadap penderita (n=45)
yang sakit. Dukungan sosial keluarga Vari Mean Median Std. Min-
adalah sebuah proses yang terjadi abel (tahun) (tahun) Deviation Maks
sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis (tahun) (tahun)
dukungan sosial berbeda-beda dalam Usia 53,36 54,00 7,97 37,00-
berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. 70,00
(Friedman, 2010, hlm.65).
Berdasarkan data yang telah didapat,
METODE PENELITIAN diketahui bahwa usia responden berkisar
antara 37-70 tahun dengan rata-rata 53,36
Penelitian ini termasuk penelitian tahun dengan standart deviation 7,97
deskriptif korelatif dengan menggunakan tahun.
rancangan penelitian cross-sectional study,
jenis penelitian deskriptif korelatif ini Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan kelompok usia
merupakan rancangan penelitian dengan di Poliklinik RSUD Tugurejo Semarang, bulan
menggambarkan masalah keperawatan Januari 2012
yang terjadi pada kasus tertentu (n=45)
berhubungan dengan distribusinya ada Usia Jumlah Persentase
hubungan atau tidak dan seberapa erat 19-40th 3 6,67
41-65th 39 86,66
hubungan tersebut (Hidayat, 2007,
>65th 3 6,67
hlm.27). Jumlah 45 100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah hlm.551). Jika produksi esterogen
responden paling banyak adalah pada menurun, maka fungsi pemeliharaan
kelompok usia lebih dari 41-65 tahun struktur pembuluh darah juga akan
sebanyak 86,66%. menurun. Hal inilah yang menjadikan
wanita dalam hasil penelitian ini lebih
Semakin tua usia kejadian tekanan darah rentan terhadap hipertensi. Faktor pemicu
semakin tinggi. Hal ini dikarenakan pada lain terjadinya hipertensi pada perempuan
usia tua, perubahan struktural dan oleh karena penggunaan kontrasepsi
fungsional pada sistem pembuluh perifer hormonal (estrogen). Kontrasepsi oral
bertanggung jawab pada perubahan yang berisi estrogen dapat menyebabkan
tekanan darah yang terjadi pada usia hipertensi melalui mekanisme Renin-
lanjut. Perubahan tersebut meliputi aldosteron-mediated volume expansion
aterosklerosis, hilangnya elastisitas (Udjianti, 2010, hlm.113).
jaringan ikat, dan penurunan dalam
relaksasi otot polos pembuluh darah, yang 3. Karakteristik Pendidikan
pada gilirannya menurunkan kemampuan
distensi dan daya regang pembuluh darah Tabel 5.4
Distribusi responden berdasarkan kelompok
(Smeltzer & Bare, 2001, hlm.899). pendidikan di Poliklinik RSUD Tugurejo
Semarang, bulan Januari 2012
2. Karakteristik Jenis Kelamin (n=45)
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Tabel 5.3 Laki-laki 12 26,7
Distribusi responden berdasarkan kelompok Perempuan 33 73,3
jenis kelamin di Poliklinik RSUD Tugurejo Jumlah 45 100
Semarang, bulan Januari 2012
(n=45)
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian
SD 28 62,2 besar responden memiliki tingkat
SMP 4 8,9 pendidikan SD yaitu sebanyak 62,2%.
SMA 6 13,3 Data ini menunjukkan bahwa sebagian
PT 7 15,6 besar responden memiliki pendidikan yang
Jumlah 45 100
rendah.
Hasil penelitian pada tabel 5.3 Tingkat pendidikan rendah yang
menunjukkan sebagian besar responden menyebabkan kurangnya pengetahuan
berjenis kelamin perempuan sebanyak 33 kesehatan. Neutel dan Smith (2003, 13)
orang (73,3%). menyatakan bahwa pendidikan seseorang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
Menurut Smeltzer dan Bare (2011, seseorang. Pengetahuan juga akan
hlm.897) hipertensi lebih banyak mempengaruhi perilaku seseorang
menyerang wanita dari pada pria. Hal ini (Notoatmodjo, 2005), termasuk dalam
dikarenakan adanya faktor hormonal. Bagi perawatan hipertensi. Pengetahuan yang
wanita, usia di atas 40 tahun sudah mulai rendah kemungkinan bisa mempengaruhi
memasuki masa menopause. Menopause perilaku perawatan hipertensi dalam
menandai berhentinya masa reproduktif pengaturan diit.
alami wanita (Greenstein & Wood, 2010,
hlm.57).