Anda di halaman 1dari 9

120 ___ Faktor Yang Berhubungan Dengan....

Sitti Herliyanti Rambu

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Dalam Menjalankan Diet


Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wundulako
Kabupaten Kolaka

Sitti Herliyanti Rambu


Prodi Ilmu Keperawatan STIKES Amanah Makassar

ABSTRAK :
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada
diatas normal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolic. Diet
adalah pengaturan jenis makanan dengan maksud mempertahankan kesehatan,
serta status nutrisi dan membantu kesembuhan penyakit dan mempercepat lama
perawatan. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan
dengan kepatuhan dalam menjalankan diet hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Wundulako kabupaten Kolaka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif analitik dengan metode penelitian Cross Sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah 36 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total
Sampling dengan mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian
sebanyak 36 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang
telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan program
Komputer. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi
frekwensi, analisis brivariat dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (p
< 0,05) untuk mengetahui hubungan antara variable. Hasil analisis brivariat di
dapatkan ada hubungan antara dukungan keluarga, gaya hidup dan jenis
hipertensi dengan kepatuhan menjalankan diet hipertensi dengan nilai dukungan
keluarag (p = 0,002), gaya hidup dengan nilai (p = 0,005) dan jenis hipertensi
dengan nilai (p = 0,009). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan
antara faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet
hipertensi di wilayah kerja puskesmas Wundulako Kabupaten Kolaka

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Gaya Hidup, Jenis Hipertensi, Kepatuhan


Diet Hipertensi

PENDAHULUAN Hipertensi belum diketahui


Hipertensi atau yang lebih factor penyebabnya, namun ditemukan
dikenal dengan sebutan penyakit darah beberapa factor resiko yang dapat
tinggi adalah suatu keadaan dimana menyebabkan terjadinya tekanan darah
tekanan darah seseorang berada diatas tinggi yaitu usia lanjut dan adanya
normal atau optimal yaitu 120 mmHg riwayat tekanan darah tinggi dalam
untuk sistolik dan 80 mmHg untuk keluarga. Selain itu juga terdapat
diastolic.Penyakit ini dikategorikan factor-faktor yang dapat menyebabkan
sebagai the silent disease karena terjadinya tekanan darah tinggi yaitu
penderita tidak mengetahui dirinya kelebihan berat badan yang diikuti
mengidap hipertensi sebelum dengan kurangnya berolahraga, serta
memeriksakan tekanan darahnya. mengkomsumsi makanan yang
Hipertensi yang terjadi dalam jangka berlemak dan berkadar garam tinggi
waktu lama dan terus menerus bisa (Palmer, 2007). Begitu banyaknya
memicu stroke, serangan jantung, gagal hipertensi sehingga menyebabkan
jantung (Purnomo, 2009).
121

hipertensi merupakan penyakit dengan sumatera dan kawasan Indonesia


penderita banyak. Timur. Sedangkan menurut penelitian
Hampir 1 miliar atau sekitar yang dilakukan oleh Prof. DR dr.
seperempat dari seluruh populasi orang H. Mochammad Sja’bani, M. Med Sc,
dewasa di dunia menyandang tekanan SpPD-KGH di Indonesia pada tahun
darah tinggi, dan jumlah ini cenderung 2008, penderita hipertensi berkisar
terus meningkat. Penyakit ini antara 22,8% sampai 34,7% terutama
diperkirakan mengenai lebih dari 16 hipertensi esensial (Eharmayaku,
juta orang di inggris, dengan 34% pria 2008).
dan 30% wanita menyandang tekanan Stroke, hipertensi dan penyakit
darah tinggi diatas 140/90 mmHg. Pada jantung meliputi lebih dari sepertiga
populasi usia lanjut, angka penyandang penyebab kematian, dimana stroke
tekanan darah tinggi lebih banyak lagi, menjadi penyebab kematian terbanyak
dialami oleh lebih dari separuh 15,4%, ke dua hipertensi 6,8%,
populasi orang berusia diatas 60 tahun. penyakit jantung iskemik 5,1%, dan
Pada tahun 2025 diperkirakan penderita penyakit jantung 4,6% ( hasil
tekanan darah tinggi mencapai hamper Riskesdes 2007). Data Riskesdes 2007
1,6 miliar orang di dunia (Palmer, juga disebutkan prevalensi hipertensi di
2007). Indonesia berkisar 30% dengan insiden
Berdasarkan data departemen komplikasi penyakit kardiovaskuler
kesehatan Indonesia, prevalensi lebih banyak pada perempuan (52%)
hipertensi di Indonesia mencapai 31,7 dibandingka laki-laki (48%).
% dari populasi pada usia 18 tahun ke Surveilans rutin penyakit tidak
atas. Sekitar 60% penderita hipertensi menular pada Puskesmas Wundulako
berakhir pada stroke. Sedangkan Kabupaten Kolaka pada tahun 2012,
sisanya mengakibatkan penyakit ditemukan sebanyak 99,862 kasus
jantung., gagal ginjal, dan kebutaan. penyakit tidak menular yang terdiri dari
Riskesdas (2007) menyebutkan perempuan (50,862) kasus dan laki
hipertensi sebagai penyebab kematian (48,449) kasus.
nomor 3 setelah stroke dan Lima penyakit urutan terbesar
tuberculosis, jumlahnya mencapai 6,8 ditemukan pada Puskesmas wundulako
% dari proporsi penyebab kematian Kabupaten Kolaka tahun 2011 antara
pada semua umur di Indonesia (Yoga, lain hipertensi (57,48%), kecelakaan
2009). Fenomena ini disebabkan lalu lintas (16,77%), asma (13,23%),
karena perubahan gaya hidup diabetes mellitus (7,95%) dan
masyarakat secara global, seperti osteoporosis (1,20%).
semakin mudahnya mendapatkan Dan 2012 antara lain hipertensi
makanan siap saji membuat komsumsi (49,56%), kecelakaan lalu lintas
sayuran segar dan serat berkurang, (16,96%), asma (14,21%), diabetes
kemudian komsumsi garam, lemak, mellitus (7,31%), dan tumor (6,91%).
gula, dan kalori yang terus meningkat Banyak factor yang berperan untuk
sehingga berperan besar dalam terjadinya hipertensi melipui factor
meningkatkan angka kejadian resiko yang tidak dapat dikendalikan
hipertensi. (mayor) dan factor resiko yang dapat
Hasil survey kesehatan rumah dikendalikan (minor). Factor resiko
tangga (SKRT) tahun 2001 prevalensi yang tidak dapat dikedalikan (mayor)
di daerah jawa dan bali sedikit lebih seperti keturunan, jenis kelamin, ras,
tinggi dibandingkan dengan kawasan dan umur. Sedangkan factor resiko

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


122 ___ Faktor Yang Berhubungan Dengan.... Sitti Herliyanti Rambu

yang dapat dikontrol (minor) yaitu Sesungguhnya efek-efek penyangga


olahraga, makanan (kebiasaan makan dan utama dari dukungan sosial
garam), alcohol, stress dan kelebihan terhadap kesehatan dan kesejahteraan
berat badan (obesitas) (Palmer, 2007). boleh jadi berfungsi bersamaan.Secara
Gaya hidup dapat lebih spesifik, keberadaan dukungan
diklsifikikasikan menjadi beberapa sosial yang adekuat terbukti
komponen yang berkaitan dengan berhubungan dengan menurunnya
kejadian hipertensi yang terdiri dari mortalitas, lebih mudah sembuh dari
merokok, merawat berat badan tetap sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi
ideal, aktif beraktifitas, dan minum kognitif, fisik dan kesehatan emosi
alkohol. Dari hal-hal ini tersebut dapat (Ryan dan Austin, 2012).
mentebabkan terjadinya penyakit Berkaitan dengan gaya hidup,
hipertensi seperti dijelaskan berikut ini maka pengetahuan, sikap dan
: merokok dapat merusak jantung dan kepatuhan menjalankan menjadi factor
sirkulasi darah dan meningkatkan utama agar penyakit hipertensi ini tidak
resiko penyakit jantung dan stroke, berkembang menjadi komplikasi yang
merawat berat badan tetap ideal yaitu lebih parah. Kepatuhan terhadap diet
aktif beraktifitas dapat melindungi dari meliputi diet rendah garam, rendah
penyakit hipertensi, selain itu aktif kolestrol, dan rendah lemak sangat
beraktifitas secara teratur dapat diperlukan.Kepatuhan sendiri sangat
membantu menurunkan tekanan darah diperngaruhi oleh pengetahuan dan
dan memperbesar penurunan berat sikap penderita. Pengetahuan akan
badan dan batasi minum alcohol mempengaruhi kompetensi perasaan
berlebih dapat menyebabkan resistensi dalam mengatur gejala. Seseorang yang
pada terapi antihipertensi dan beresiko paham tentang hipertensi dan berbagai
terjadinya beberapa penyakit lain, penyebabnya maka akan melakukan
seperti stroke dan jantung (Anonim, tindakan sebaik mungkin agar
2009). penyakitnya tidak berlanjut (Scher dan
Dukungan sosial keluarga Bruce, 2001). Factor kepatuhan yang
adalah sebuah proses yang terjadi lain adalah sikap. Sikap menjadi factor
sepanjang masa kehidupan, sifat dan yang paling kuat karena dengan sikap
jenis dukungan sosial berbeda-beda ingin sembuh dan keinginan untuk
dalam berbagai tahap-tahap siklus menjaga kondisi tubuh tetap sehat akan
kehidupan. Namun demikian, dalam berpengaruh terhadap penderita untuk
semua tahap siklus kehidupan, mengontrol diri dalam berperilaku
dukungan sosial keluarga membuat sehat (Notoadmodjo, 2007).
keluarga mampu berfungsi dengan Salah satu faktor pendukung
berbagai kepandaian dan akal.Sebagai pasien taat dalam menjalankan diet
akibatnya, hal ini meningkatkan hipertensi adalah dukungan keluarga,
kesehatan dan adaptasi keluarga .Wills dimana dukungan ini berupa dukungan
(1985) dalam Friedman (1998) emsoional, materil serta psikis.
menyimpulkan bahwa baik efek-efek Dukungan keluarga sangat penting
penyangga (dukungan sosial menahan dalam menjalan kepatuhan diet
efek-efek negatif dari stres terhadap hipertensi karena akan memotifasi
kesehatan) dan efek-efek utama pasien dengan adanya perhatian yang
(dukungan sosial secara langsung diberikan oleh keluarga.
mempengaruhi akibat-akibat dari Tujuan penelitian ini untuk
kesehatan) pun ditemukan. mengetahui faktor-faktor yang
123

berhubungan dengan kepatuhan dalam Dukungan keluarga yang


menjalakan diet hipertensi di Wilayah mendukung sebanyak 23 orang (63,9
Kerja Puskesmas Wundulako %) dan yang tidak mendukung
Kabupaten Kolaka. sebanyak 13 orang (36,1%). Responden
yang menjalani gaya hidup sehat
Metode dan Bahan sebanyak 22 orang (61,1%) dan yang
Lokasi dan Desain Penelitian tidak menjalani hidup sehat sebanyak
Lokasi penelitian adalah di 14 orang (38,9%).
Wilayah Kerja Puskesmas Wundulako Dari tabel 2 diatas
Kabupaten kolaka. Jenis penelitian ini menunjukkan bahwa dari 36 responden
adalah deskriptif analitik dengan berdasarkan kepatuhan menjalankan
rancangan cross sectional study. diet, responden yang patuh sebanyak
Populasi dan sample 21 orang 58,3 %, dan yang memiliki
Populasi dalam penelitian ini pengetahuan kurang sebanyak 15 orang
adalah seluruh penderita Hipertensi di 41,7 %.
wilayah kerja puskesmas Wundulako Berdasarkan tabel di atas
dan sample dalam penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang
berjumlah 36 orang. menderita Hipertensi Primer dan patuh
Tekni pengambilan sampel pada menjalankan diet sebanyak 15 orang
peneltian ini adalah Total sampling (41,7%), sedangkan responden yang
yaitu teknik pengambilan seluruh menderita hipertensi sekunder tetapi
sampel. tidak patuh menjalani diet sebanyak 4
Analisa dan penyajian data orang (11,1%). Penderita hipetensi
Analisa univariat dilakukan sekunder yang dan patuh menjalani diet
terhadap setiap variabel dari hasil sebanyak 16 orang (16,7%), sedangkan
penelitian, analisa univariat bertujuan Penderita hipetensi sekunder yang dan
untuk menjelaskan atau tidak patuh menjalani diet sebanyak 11
mendeskripsikan karakteristik setiap orang (30,6%).
variabel penelitian. Analisis Bivariat Berdasarkan tabel di atas
dilakukan untuk melihat hubungan menunjukkan bahwa responden yang
antara variabel independen dengan mendapatkan dukungan keluarga dan
variabel dependen. Uji coba yang patuh menjalani sebanyak 18 orang
digunakan yaitu Uji Chi Square. Uji ini (50,0%), sedangkan responden yang
digunakan karena variabel dependen mendapatkan dukungan keluarga dan
dan variabel independen dalam tidak patuh menjalani sebanyak 5 orang
penelitian ini bersifat kategorik, selain (13,9%), sedangkan responden yang
itu juga untuk mengetahui apakah tidak mendapatkan dukungan keluarga
terdapat hubungan yang signifikan atau dan patuh menjalani sebanyak 3 orang
tidak antara kedua variable dengan (8,3%), dan responden yang tidak
batas kemaknaan 0,05. mendapatkan dukungan keluarga dan
tidak patuh menjalani sebanyak 10
HASIL orang (27,8%).
Dari tabel 1 diatas Berdasarkan tabel di atas
menunjukkan bahwa dari 36 responden menunjukkan bahwa responden yang
yang menderita Hipertensi Primer menjalani gaya hidup sehat dan patuh
terdapat 19 orang (52,8%) dan menjalani diet sebanyak 17 orang (47.2
Hipertensi sekunder 19 orang ( 47,2 %). sedangkan responden yang
%). menjalani gaya hidup sehat dan tidak

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


124 ___ Faktor Yang Berhubungan Dengan.... Sitti Herliyanti Rambu

patuh menjalani diet sebanyak 5 orang penyebabnya. Adapun penyakit yang


(13.9 %) responden yang menjalani memicu timbulnya hipertensi sekunder
gaya hidup tidak sehat dan patuh di antaranya penyakit-penyakit pada
menjalani diet sebanyak 4 orang ginjal, pada kelenjar adrenal (kelenjar
(11.1%) . sedangkan responden yang yang duduk di atas ginjal), pada
menjalani gaya hidup tidak sehat dan kelenjar tiroid, efek obat-obatan dan
tidak patuh menjalani diet sebanyak 10 karena kelainan pembuluh darah, serta
orang (27,8 %). pada kehamilan (pre-eklamsi).
Dari uraian diatas dapat
PEMBAHASAN dikemukakan bahwa diet hipertensi
sangat tergantung pada jenis hipertensi
a. Hubungan jenis hipertensi yang diderita. Misalnya hipertensi
dengan kepatuhan menjalankan sekunder merupakan penyakit ikutan
diet hipertensi di wilayah kerja dari penyakit yang sebelumnya diderita
Puskesmas Wundulako sehinggga penderita harus
Kabupaten Kolaka menjalalankan diet lain selain diet
Berdasarkan hasil penelitian di hipertensi atau kepatuhan yang berbeda
wilayah kerja Puskesmas Wundulako jenisnya. Pada kesimpulannya peneliti
Kabupaten Kolaka dari 36 responden beransumsi bahwa jenis hipertensi
dapat diketahui jumlah penderita sangat berpengaruh terhadap kepatuhan
hipertensi yang tertinggi yaitu menjalankan diet hipertensi.
hipertensi primer sebanyak 19
responden (52,8%) dan terendah adalah b. Hubungan Dukungan Keluarga
hiperensi sekunder sebanyak 17 Dengan Kepatuhan Menjalankan
responden (47,2%). Diet Hipertensi di wilayah kerja
Berdasarkan uji statistik uji Puskesmas Wundulako
Chi-Square diperoleh nilai p = 0,009, Kabupaten Kolaka
dengan demikian Ha diterima Ho Dukungan yang dibutuhkan
ditolak dengan demikian ada hubungan klien bukan hanya dari perawat, tetapi
antara faktor jenis hipertensi dengan juga dukungan dari keluarga.Bentuk
kepatuhan menjalankan diet hipertensi. dukungan keluargalah yang
Hipertensi dapat dikelompokkan mempunyai pengaruh besar terhadap
berdasarkan tinggi rendahnya sistol dan kesehatan klien.Untuk memenuhi
diastole. Nilai tekanan darah dapat kebutuhan klien terhadap dukungan
bervariasi karena brbagai kondisi, keluarga ini maka perawat dapat
termasuk waktu dalam sehari. Oleh menjalan perannya sebagai fasilitator
karena itu, evolusi tekanan darah yang memfasilitasi klien dengan
sebaiknya dilakukan dua kali dalam keluarganya.Selain itu perawat perlu
satu kali pemeriksaan. Hipertensi dapat melibatkan peran serta keluarga dalam
dikelompokkan dalam dua kategori pemberian asuhan keperawatan
besar, yaitu hipertensi primer dan (Sarwono, 2007). Berdasarkan hasil
hipertensi sekunder. Pengelompokan penelitian terhadap 36 responden di
ini ditinjau dari unsur penyebabnya. wilayah kerja Puskesmas Wundulako
Hipertensi sekunder merupakan Kabupaten Kolaka diketahui jumlah
penyakit ikutan dan penyakit yang dukungan kelurga dalam menjalankan
sebelumnya diderita. Hipertensi primer diet hipertensi yaitu yang mendukung
atau disebut juga hipertensi esensial sebanyak 23 responden (63,9%) dan
hingga saat ini masih belum diketahui yang tidak mendukung sebanyak 13
125

responden (36,1%). Berdasarkan uji c. Hubungan Gaya Hidup Dengan


statistik uji Chi-Square diperoleh nilai Kepatuhan Menjalani Diet Di
p = 0,002, dengan demikian Ha Wilayah Kerja Puskesmas
diterima Ho ditolak dengan demikian Wundulako Kabupaten Kolaka
ada hubungan antara fakor dukungan Berdasarkan hasil penelitian di
keluarga dengan kepatuhan wilayah kerja Puskesmas Wundulako
menjalankan diet hipertensi. Menurut Kabupaten Kolaka dari 36 responden
Khomsan dan Faizal 2008, dukungan dapat diketahui jumlah responden yang
keluarga adalah sikap, tindakan dan memiliki gaya hidup sehat dalam
penerimaan keluarga terhadap menjalankan diet hipertensi yaitu
penderita yang sakit. Anggota keluarga responden yang memiliki gaya hidup
memandang bahwa orang yang bersifat sehat sebanyak 22 responden (61,1%)
mendukung selalu siap memberikan dan yang tidak memiliki gaya hidup
pertolongan dan bantuan jika sehat sebanyak 14 responden (38,9%).
diperlukan. Keluarga dapat menjadi Berdasarkan uji statistik uji Chi-Square
faktor yang sangat berpengaruh dalam diperoleh nilai p = 0,005, dengan
menentukan keyakinan dan nilai demikian Ha diterima Ho ditolak
kesehatan individu serta dapat juga dengan demikan ada hubungan antara
menemukan tentang program factor gaya hidup dengan kepatuhan
pengobatan yang dapat mereka terima. menjalankan diet hipertensi. Gaya
Dukungan yang dibutuhkan klien hidup menurut adalah pola hidup
bukan hanya dari perawat, tetapi juga seseorang di dunia yang iekspresikan
dukungan dari keluarga.Bentuk dalam aktivitas, minat, dan opininya.
dukungan keluargalah yang Gaya hidup menggambarkan
mempunyai pengaruh besar terhadap “keseluruhan diri seseorang” dalam
kesehatan klien.Untuk memenuhi berinteraksi dengan lingkungannya.
kebutuhan klien terhadap dukungan Gaya hidup menggambarkan seluruh
keluarga ini maka perawat dapat pola seseorang dalam beraksi dan
menjalan perannya sebagai fasilitator berinteraksi di dunia. Secara umum
yang memfasilitasi klien dengan dapat diartikan sebagai suatu gaya
keluarganya.Selain itu perawat perlu hidup yang dikenali dengan bagaimana
melibatkan peran serta keluarga dalam orang menghabiskan waktunya
pemberian asuhan keperawatan (aktivitas), apa yang penting orang
(Sarwono, 2007). Menurut asumsi pertimbangkan pada lingkungan
peneliti, berdasarkan hasil penelitian (minat), dan apa yang orang pikirkan
dan uraian teori diatas pada dasarnya tentang diri sendiri dan dunia di sekitar
dukungan keluarga dapat menjadi (opini). Gaya hidup adalah perilaku
faktor yang sangat berpengaruh dalam seseorang yang ditunjukkan dalam
menentukan keyakinan dan nilai aktivitas, minat dan opini khususnya
kesehatan individu serta dapat juga yang berkaitan dengan citra diri untuk
menemukan tentang program merefleksikan status sosialnya (Awan,
pengobatan yang dapat mereka terima. 2009).
Dukungan keluarga sangat penting Hasil penelitian di wilayah
dalam menjalan kepatuhan diet kerja Puskesmas Wundulako
hipertensi karena akan memotifasi Kabupaten Kolaka sesuai dengan apa
pasien dengan adanya perhatian yang yang dikemukakan oleh Khomsan dan
diberikan oleh keluarga. Faizal, 2008 dimana mereka
mengatakan adanya perubahan gaya

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


126 ___ Faktor Yang Berhubungan Dengan.... Sitti Herliyanti Rambu

hidup telah terbukti mempengaruhi keperawatan di masa yang akan


pola makan, dan kesehatan. Pergeseran datang
gaya hidup akibat pengaruh urbanisasi, 2. Kepada Dinas Kesehatan
globalisasi, dan industrialisasi Kabupaten Kolaka dan Puskesmas
menyeret sebagian masyarakat Wundulako Kabupaten
Indonesia untuk cenderung menyukai Wundulako agar lebih
makanan siap saji, yang kandungan memperhatikan pasien hipertensi
gizinya tidak seimbang. Pada dalam menjalankan dietnya karena
umumnya, makanan siap saji ini hiprtensi dapat mengakibatkan
mengandung lemak dan garam tinggi penyakit jantung, gagal ginjal, dan
dengan kandungan serat yang rendah. kebutaan bahkan kematian dengan
Gaya hidup tidak sehat seperi inilah memberikan penyuluhan -
yang berkembang dalam kelompok penyuluhan kesehatan mengenai
professional muda atau eksekutif muda cara yang benar dalam melakukan
di kota-kota besar. Menurut asumsi diet hipertensi.
peneliti, berdasarkan hasil penelitian 3. Di harapkan kepada penelitian
dan uraian di atas pada dasarnya berikutnya hendaknya hasil
perubahan gaya hidup akan penelitian ini dapat dijadikan
mempengaruhi pola makan, dan referensi untuk mengadakan
kesehatan. Sehingga seseorang dengan penelitian lanjutan.
gaya hidup sehat maka kepatuhan 4. Perlu dilakukan penyuluhan
dalam menjalankan diet hipertensi akan kepada masyarakat tentang faktor
baik. penyebab hipertensi
5. Perlunya keluarga memberikan
KESIMPULAN dukungan terhadap anggota
Berdasarkan hasil penelitan keluarga yang sakit untuk
yang dilakukan dapat disimpulkan, meningkatkan motivasi penderita
sebagai berikut : dalam menghindari atau mencegah
1. Ada hubungan antara faktor terjadi penyakit yang lebih parah.
dukungan keluarga dengan
kepatuhan menjalankan diet DAFTAR PUSTAKA
hipertensi Alimul H. aziz. 2007. Metode
2. Ada hubungan antara faktor gaya Penelitian Keperawatan dan
hidup dengan kepatuhan Teknik Analisa Data. Penerbit
menjalankan diet hipertensi. Salemba Medika : Jakarta
3. Ada hubungan antara faktor jenis Anonim. 2010. Hubungan Penyakit
hipertensi dengan kepatuhan Jantung Koroner dengan
menjalankan diet hipertensi.. Tingkat Hipertensi di RSUP
Adam Malik . Universitas
SARAN Sumatera Utara : Medan
Berdasarkan hasil penelitian Anonim. 2011. Gaya Hidup (Bergaya
dan kesimpulan, maka peneliti Untuk Hidup).
memberikan saran sebagai berikut : http://sosiologibudaya.wordpres
1. Di harapkan kepada institusi s.com/2011/05/08/gaya-hidup/.
pendidikan agar hasil penelitian Diakses pada tanggal 29
ini dapat di jadikan referensi untuk November 2012.
meningkatkan pengembangan Anonim. 2009. Pengertian Gaya Hidup
ilmu pengetahuan khususnya Menurut KBBI.
127

http://carapedia.com/pengertian Aplikasi. Jakarta : PT Rineka


gaya hidup menurut kbbi. Info. Cipta.
1832.httml/. Diakses Pada Palmer, A & Williams, B. Simple
Tanggal 28 November 2012. Guide., 2007, Tekanan Darah
Anonim, 2010. Ilmu Penyakit Dalam Tinggi. (Yasmine, Penerjemah),
(online) (www.medscape.com, Erlangga: Jakarta
diakses pada tanggal 2 Pedoman Makan Untuk Kesehatan
Desember 2012). Jantung Indonesia, PERKI
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Pusat dan Yayasan Jantung
Keperwatan: Konsep dan Indonesia; Jakarta, 2002
Aplikasi Kebutuhan Dasar, Purnomo, H., 2009, Pencegahan dan
Penerbit Salemba Medika: Pengobatan Penyakit Yang
Jakarta Paling Mematikan, Buana
Awan. 2009. Life Style (Hidup Pustaka, Yogyakarta
Sederhana, Modern, Penuh Sudewo, Bambang. 2009. Hidup Sehat
Semangat). http://lifesyleawan- Cara Mas Dewo. PT Agro
blogspot.com/2009/03/Pengerti Media Pustaka: Tangerang.
an gaya hidup/. Diakses pada Sarwono, 2007. Psokologi sosial. Balai
tanggal 29 November 2012. pustaka, Jakarta
Achmad Djaeni S. M.Sc, Ilmu Gizi, Suprayanto, dr. 2011. Konsep
Jakarta, 2007 dukungan.
Biokimia Nutrisi dan Metabolisme http://www.idionline.com/httml
dengan Pemakaian Secara /. Diakses Pada tanggal 28
Klinis, Maria C. Linder, Ph.D, November 2012
Department of Chemistry, Syamrina. 2011. Darah Tinggi/
Fullertor, diterjemahkan oleh Hipertensi.
Aminudin Parakkasi; Penerbit http://dan20%lagi.com/hiperten
UI Press, 2005. si/html/. Diakses pada Tanggal
Hartono, Andry, 2007. Patofisiologi; 29 November 2012.
Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 4. EGC. Jakarta
Khomsan dan Faizal. 2008. Sehat Itu
Mudah, Wujudkan Hidup Sehat
Dengan Makanan Tepat.
Penerbit Hikmah (PT Mirzan
Publika) : Jakarta.
Mansjoer, Arif . 2007. Kapita selekta
Kedokteran jilid 1. FKUI:
Jakarta
Nursalam, 2008, Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penerapan Ilmu Keperawatan.
Salemba medika. Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. Dr. 2005.
Metode Penelitian Kesehatan.
Rineka Cipta : Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. Dr. 2007.
Promosi Kesehatan Teori dan

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


128 ___ Faktor Yang Berhubungan Dengan.... Sitti Herliyanti Rambu

Lampiran :

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Respoden Berdasarkan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Kepatuhan Dalam Menjalankan Diet Penderita Hipertensi
Variabel Kriteria n Persentase (%)
Jenis Primer 19 52,8
Hipertensi Sekunder 17 47,2
Total 36 100
Dukungan Mendukung 23 63,9
Keluarga Tidak 13 36,1
Total 36 100
Gaya Hidup Sehat 22 61,1
Tidak sehat 14 38,9
Total 36 100

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan kepatuhan dalam


menjalakan diet hipertensi di Puskesmas Wundulako Kabupaten Kolaka
Variabel Kriteria n Persentase (%)
Kepatuhan Patuh 21 58,3
Menjalankan Tidak patuh 15 41,7
Diet Total 36 100

Tabel 3 Hubungan jenis hipertensi dengan kepatuhan menjalankan diet hipertensi


di wilayah kerja Puskesmas Wundulako Kabupaten Kolaka
Jenis Kepatuhan Menjalankan Diet
Total p 0,009
Hipertensi Patuh Tidak Patuh
Primer 15 (41,7%) 4 (11,1%) 19 (52,8%)
Sekunder 16 (16,7%) 11 (30,6%) 17 (42.7%)
Total 21 (58,3%) 15 (41,7%) 36 (100%)

Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menjalankan Diet


Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wundulako Kabupaten Kolaka
Dukungan Kepatuhan Menjalani Diet
Total P 0,002
Keluarga Patuh Tidak Patuh
Mendukung 18 (50,0%) 5 (13,9%) 23 (63,9%)
Tidak mendukung 3 (8,3%) 10 (27,8%) 13 (36,1%)
Total 21 (58,3%) 15 (41,7%) 36 (100%)

Tabel 5. Hubungan Gaya Hidup Dengan Kepatuhan Menjalani Diet Di Wilayah


Kerja Puskesmas Wundulako Kabupaten Kolaka
Kepatuhan Menjalani Diet Total
Gaya Hidup
Patuh Tidak Patuh P 0,005
Sehat 17 (47,2%) 5 (13,9%) 22 (61,1%)
Tidak sehat 4 (11,1%) 10 (27,8%) 14 (38,9%)
Total 21 (58,3%) 15 (41,7%) 36 (100%)

Anda mungkin juga menyukai