Anda di halaman 1dari 22

LITERATURE REVIEW : FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEPATUHAN DIET PADA PASIEN HIPERTENSI


( A LITERATURE REVIEW : FACTORS RELATED TO DIET COMPLIANCE IN
HYPERTENSION PATIENTS )
Muhammad Ade Priyanto 1, Ratna Siti Hasanah2, Rossida BR Sitinjak3, Sri
Rahayu
Della Fuspita4, Tita Rohayati5, Vidya Ambarwati Caesar Gunawan6
Fakultas Ilmu Keperawatan - Universitas ARS
Antapani, Jl. Terusan Sekolah No. 1-2, Cicaheum,
Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40282

ABSTRAK
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah seseorang di atas normal, atau optimal
yaitu
120/80 mmHg, merupakan penyebab utama penyakit jantung, stroke, dan gagal
ginjal.
Keberhasilan pengobatan hipertensi adalah dengan kepatuhan melaksanakan diet.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
diet pada pasien hipertensi. Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode
literature review yang di ambil dari artikel jurnal yang dipublikasikan secara online.
Kriteria hasil pengambilan artikel sesuai dengan kata kunci dan terbit minimal dari
tahun
2015-2022,terdapat 18 artikel jurnal yang sesuai. Berdasarkan 18
jurnal
tersebut,didapatkan hasil bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan diet pada pasien hipertensi.
Kata kunci : Hipertensi, Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
melaksanakan diet pada pasien hipertensi

ABSTRACT
Hypertension is an increase in a person's blood pressure above normal, or optimal,
which is 120/80 mmHg, is the main cause of heart disease, stroke, and kidney failure.
The success of hypertension treatment is with adherence to diet. The purpose of this
study was to analyze factors related to dietary compliance in hypertensive patients.
The research method that the author uses is the literature review method taken from
journal articles published online. The criteria for the results of taking articles according
to keywords and published at least from 2015-2022, there are 18 appropriate journal
articles. Based on these 18 journals, it was found that there are several factors related to
dietary compliance in hypertensive patients.
Keywords: Hypertension, Factors related to adherence to diet in hypertensive
patients
1
PENDAHULUAN
Penyakit jantung dan pembuluh terbanyak yaitu sebesar 26,2%. Menurut
darah (kardiovaskuler) merupakan Dinkes Lamongan tahun 2018 tercatat
masalah kesehatan utama di negara
maju maupun negara berkembang. jumlah penduduk Kabupaten
Hipertensi menjadi penyebab kematian Lamongan yang menderita Hipertensi
nomor satu di dunia setiap tahunnya. sebanyak 74.266 (17,90%). Hasil data di
Hipertensi merupakan salah satu Kecamatan Deket jumlah penduduk
penyakit kardiovaskular yang paling yang terdiagnosis Hipertensi sebanyak
umum dan paling banyak disandang 6014 (220,54%).
masyarakat. Institute for Health Metrics and
Berdasarkan data World Health Evaluation (IHME) tahun 2017
Organization (WHO) 2015, satu menyatakan tentang faktor risiko
diantara lima orang dewasa di dunia penyebab kematian prematur dan
mengalami peningkatan tekanan darah disabilitas di dunia berdasarkan angka
prevalensi kejadian Hipertensi di Disability Adjusted Life Years
seluruh dunia sekitar 972 juta orang (DAILYs) untuk semua kelompok
atau 26,4% masyarakat dunia umur. Berdasarkan DAILYs tersebut,
mengalami Hipertensi. Angka ini tiga faktor risiko tertinggi pada laki-laki
kemungkinan akan mengalami yaitu merokok, peningkatan tekanan
peningkatan menjadi 29,2% di tahun darah sistolik, dan peningkatan kadar
2030. Terdapat 972 juta penderita gula, Sedangkan faktor risiko pada
Hipertensi, 333 juta berada di negara wanita yaitu peningkatan tekanan darah
maju dan sisanya (639 juta) berada di sistolik, peningkatan kadar gula darah
negara berkembang. Kemenkes RI dan IMT tinggi.
tahun 2015 disebutkan bahwa di Berdasarkan Riskesdas 2018
Indonesia tercatat bahwa Hipertensi prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
merupakan penyebab kematian urutan pengukuran pada penduduk usia 18
nomor ketiga setelah Stroke dan tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Tuberculosis. Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan
Berdasarkan data Riset terendah di Papua sebesar (22,2%).
Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018), Hipertensi terjadi pada kelompok umur
pravelansi Hipertensi di Indonesia 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
sebesar 34,1% dan cakupan diagnosis (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
Hipertensi oleh tenaga kesehatan Dari prevalensi hipertensi
mencapai 8,8% atau dengan kata lain sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar
sebagian besar Hipertensi dalam 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3%
masyarakat belum terdiagnosis orang yang terdiagnosis hipertensi tidak
sebesar minum obat serta 32,3% tidak rutin
91,2%. Berdasarkan urutan provinsi,
Jawa Timur menempati urutan ke 15
provinsi dengan kasus Hipertensi

2
minum obat. Hal ini menunjukkan diet meliputi diet rendah garam, rendah
bahwa sebagian besar penderita kolestrol, dan rendah lemak sangat
Hipertensi tidak mengetahui bahwa diperlukan. Seseorang yang paham
dirinya Hipertensi sehingga tidak tentang hipertensi dan berbagai
mendapatkan pengobatan. (Sitti Herliyanti penyebabnya maka akan melakukan
Rambu, 2020) tindakan sebaik mungkin agar

KAJIAN LITERATURE
Konsep penyakit Hipertensi penyakitnya tidak berlanjut
Hipertensi atau yang lebih (Setiawan,
dikenal dengan sebutan penyakit darah 2008).
tinggi merupakan suatu keadaan dimana World Health Organization
tekanan darah seseorang berada di atas (WHO) mencatat pada tahun 2012
normal, atau optimal yaitu 120 mmHg sedikitnya sejumlah 839 juta kasus
untuk sistolik dan 80 mmHg untuk Hipertensi, dan diperkirakan
diastolik. Hipertensi yang terjadi dalam menjadi
jangka waktu lama dan terus menerus 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar
bisa memicu stroke, serangan jantung, 29% dari total penduduk dunia, dimana
gagal jantung dan merupakan penyebab penderitanya lebih banyak pada wanita
utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 30% dibanding pria 29%. Sekitar 80%
2009). kenaikan kasus hipertensi terjadi
Beberapa faktor resiko yang terutama di negaranegara berkembang
dapat menyebabkan terjadinya (WHO, 2012).
tekanan darah tinggi yaitu usia lanjut, Hasil penelitian yang pernah
adanya riwayat tekanan darah tinggi dilakukan oleh Arista (2013) yang
dalam keluarga, kelebihan berat badan berjudul faktor yang berhubungan
yang diikuti dengan kurangnya dengan kepatuhan diet pasien hipertensi
berolahraga. Fenomena ini disebabkan menunjukan bahwa, responden yang di
karena perubahan gaya hidup kategorikan dalam pengetahuan baik
masyarakat secara global, seperti sebanyak 83,3% dan hubungan faktor
semakin mudahnya mendapatkan pengetahuan dengan kepatuhan
makanan siap saji membuat konsumsi melaksanakan diet hipertensi diperoleh
sayuran segar dan serat berkurang, nilai ρ= 0,022%. Sehingga hasil
kemudian konsumsi garam, lemak, gula, didapatkan, adanya hubungan yang
dan kalori yang terus meningkat bermakna antara pengetahuan dengan
(Palmer A, 2007). kepatuhan dalam menjalankan diet
Keberhasilan pengobatan hipertensi (Arista, 2013).
hipertensi tidak luput dari pengetahuan, Riset Kesehatan Dasar
sikap dan kepatuhan seseorang (Riskesdas) Nasional tahun 2013
menjalankan diet. Kepatuhan menunjukkan hasil survei dari 33
terhadap

3
Provinsi di Indonesia terdapat 8 beraktifitas secara teratur dapat
provinsi yang kasus penderita membantu menurunkan tekanan darah
Hipertensi melebihi rata - rata nasional dan memperbesar penurunan berat
yaitu : Bangka Belitung (30,9%), badan dan batasi minum alcohol
Kalimantan Selatan (30,8%), berlebih dapat menyebabkan resistensi
Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat pada terapi antihipertensi dan beresiko
(29,4%), Gorontalo (29%), Sulawesi terjadinya beberapa penyakit lain,
Tengah (28,7%), Kalimantan Barat seperti stroke dan jantung (Anonim,
(28,3%) Sulawesi Utara (27,1%) 2009).
(Riskesdas, 2013).
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah
proses yang terjadi sepanjang masa
kehidupan, sifat dan jenis dukungan
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
sosial berbeda-beda dalam berbagai
DENGAN KEPATUHAN DIET
tahap-tahap siklus kehidupan. Namun
PASIEN HIPERTENSI
demikian, dalam semua tahap siklus
Banyak factor yang berperan untuk kehidupan, dukungan sosial keluarga
terjadinya hipertensi melipui factor membuat keluarga mampu berfungsi
resiko yang tidak dapat dikendalikan dengan berbagai kepandaian dan
(mayor) dan factor resiko yang dapat akal.Sebagai akibatnya, hal ini
dikendalikan (minor). Factor resiko meningkatkan kesehatan dan adaptasi
yang tidak dapat dikedalikan (mayor) keluarga .
seperti keturunan, jenis kelamin, ras,
Wills (1985) dalam Friedman (1998)
dan umur. Sedangkan factor resiko yang
menyimpulkan bahwa baik efek-efek
dapat dikontrol (minor) yaitu olahraga,
penyangga (dukungan sosial menahan
makanan (kebiasaan makan garam),
efek-efek negatif dari stres terhadap
alcohol, stress dan kelebihan berat
kesehatan) dan efek-efek utama
badan (obesitas) (Palmer, 2007).
(dukungan sosial secara langsung
Gaya hidup dapat diklsifikikasikan mempengaruhi akibat-akibat dari
menjadi beberapa komponen yang kesehatan) pun ditemukan
berkaitan dengan kejadian hipertensi Sesungguhnya efek-efek penyangga dan
yang terdiri dari merokok, merawat utama dari dukungan sosial terhadap
berat badan tetap ideal, aktif kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi
beraktifitas, dan minum alkohol. Dari berfungsi bersamaan.Secara lebih
hal-hal ini tersebut dapat mentebabkan spesifik, keberadaan dukungan sosial
terjadinya penyakit hipertensi seperti yang adekuat terbukti berhubungan
dijelaskan berikut ini : merokok dapat dengan menurunnya mortalitas, lebih
merusak jantung dan sirkulasi darah dan mudah sembuh dari sakit dan
meningkatkan resiko penyakit jantung dikalangan kaum tua, fungsi kognitif,
dan stroke, merawat berat badan tetap fisik dan kesehatan emosi (Ryan dan
ideal yaitu aktif beraktifitas dapat Austin,
melindungi dari penyakit hipertensi, 2012). Berkaitan dengan gaya hidup,
selain itu aktif maka pengetahuan, sikap dan kepatuhan

4
menjalankan menjadi factor utama agar kunci yaitu Faktor yang berhubungan
penyakit hipertensi ini tidak dengan kepatuhan pengobatan pada
berkembang menjadi komplikasi yang pasien hipertensi dari tahun 2015-2022.
lebih parah. Kepatuhan terhadap diet Jenis penelitiannya menggunakan cross
meliputi diet rendah garam, rendah sectional, study cohort dan quantitative.
kolestrol, dan rendah lemak sangat Jumlah jurnal yang ditemukan adalah
diperlukan.Kepatuhan sendiri sangat 7.850 ( faktor yang berhubungan dengan
diperngaruhi oleh pengetahuan dan kepatuhan diet pada pasien hipertensi ),
sikap penderita. Pengetahuan akan dan 156.000 ( Hipertensi ) jurnal dan 18
mempengaruhi kompetensi perasaan artikel jurnal yang diambil sesuai
dalam mengatur gejala. Seseorang yang dengan topik tersebut.
paham tentang hipertensi dan berbagai
penyebabnya maka akan melakukan
tindakan sebaik mungkin agar HASIL
penyakitnya tidak berlanjut (Scher dan
Bruce, 2001). Dari 18 penelitian yang terpilih
penelitian ini dilakukan di Indonesia
Factor kepatuhan yang lain adalah dan Korea. Dengan metode penelitian
sikap. Sikap menjadi factor yang paling tersebut, maka faktor yang berhubungan
kuat karena dengan sikap ingin sembuh dengan kepatuhan diet pada pasien
dan keinginan untuk menjaga kondisi hipertensi diantaranya :
tubuh tetap sehat akan berpengaruh
terhadap penderita untuk mengontrol 1. Terdapat hubungan
diri dalam berperilaku sehat pengetahuan,sikap dan motivasi
(Notoadmodjo, petugas kesehatan dengan
2007). kepatuhan melaksanakan diet
Salah satu faktor pendukung pasien taat pada penderita hipertensi di
dalam menjalankan diet hipertensi wilayah kerja Puskesmas
adalah dukungan keluarga, dimana Wolaang kecamatan Langowan
dukungan ini berupa dukungan Timur
2. Banyak orang dewasa Korea
emosional, materil serta psikis.
memiliki kepatuhan yang rendah
Dukungan keluarga sangat penting
terhadap pedoman diet untuk
dalam menjalan kepatuhan diet
pencegahan dan pengobatan
hipertensi karena akan memotifasi
hipertensi. Kami menemukan
pasien dengan adanya perhatian yang
bahwa pengetahuan, praktek, dan
diberikan oleh keluarga.
faktor-faktor yang berhubungan
METODE TINJAUAN dengan kepatuhan diet berbeda
antara mereka dengan dan tanpa
Literature review dilakukan
hipertensi. Untuk menetapkan
melalui jurnal yang berbasis elektronik
strategi yang lebih efektif untuk
yaitu database google scholar. Jurnal
yang digunakan sesuai dengan
kata

5
mengontrol tekanan darah pada hipertensi perlu
skala tingkat populasi, penting diimplementasikan dalam
untuk memahami kesenjangan meningkatkan kepatuhan diet
ini. pada pasien hipertensi, Hasil dari
3. Tidak ada hubungan antara 18 artikel yang telah di review
umur, seluruhnya membuktikan bahwa
jenis kelamin, pekerjaan, terdapat beberapa faktor yang
pengetahuan, dengan kepatuhan berhubungan dengan kepatuhan
diet hipertensi dan ada diet hipertensi yaitu Umur, Jenis
hubungan antara tingkat Kelamin, Tingkat pendidikan,
pebdidikan, pengetahuan, peran dan pekerjaan.
petugas kesehatan dengan a. Umur Menurut
kepatuhan diet pasien hipertensi penelitian (Kii et al., 2021)
4. pasien yang mendapatkan didapatkan responden di
dukungan dengan baik dari Puskesmas Dinoyo Kota Malang
keluarganya cenderung lebih terbanyak berusia 61-80 tahun
mudah patuh dalam melakukan sebanyak 29 responden (55,8%),
diet hipertensinya. usia 48- 60 tahun sebanyak 23
5. Efikasi diri merupakan responden (44,2%). Hal ini
keyakinan individu tentang sejalan dengan teori yang
kemampuannya untuk dikemukakan oleh Dalimartha
menghasilkan tindakan yang (2015), bahwa penyakit
ingin dicapainya (Woolfolk hipertensi paling dominan pada
dalam Ramadini, 2011). Anggai kelompok umur 31-55
(2015) berpendapat bahwa tahun.Penyakit hipertensi
efikasi diri memberikan umumnya berkembang pada saat
pengaruh sebesar 9,1% sebagai umur seseorang mencapai paruh
faktor yang mempengaruhi baya yakni cenderung meningkat
perilaku individu terhadap khususnya yang berusia lebih
kesehatan khususnya dalam dari 40 tahun bahkan pada usia
menjalankan diet hipertensi. lebih dari 60 tahun ke atas
Menurut Bandura dalam Semakin tua usia berbanding
Rahmadini (2012) faktor-faktor lurus dengan terjadinya
yang mempengaruhi efikasi diri peningkatan tekanan darah. Hal
yaitu usia, jenis kelamin, dan ini disebabkan pada usia tua
pendidikan. terjadi perubahan struktural dan
fungsional pada sistem
PEMBAHASAN pembuluh darah perifer yang
Beberapa literature yang bertanggung jawab pada
direview dapat diketahui bahwa perubahan tekanan darah.
faktor yang berhubungan Perubahan tersebut meliputi
dengan kepatuhan diet pada aterosklerosis,hilangnya
pasien

6
elastisitas jaringan ikat, dan patuh dalam pelaksanaan diet
penurunan kemampuan relaksasi hipertensi, begitu pun penelitian
otot polos pembuluh darah yang menurut (Ayu et al,.2021)
pada gilirannya menurunkan menyatakan bahwa terdapt 39
kemampuan distensi dan daya responden pada tingkat
regang pembuluh darah pendidikan akhirnya ialah
b. Jenis Kelamin Menurut rendah (43,3%), serta sebanyak
penelitian (Kii et al., 2021) 51 responden tingkat pendidikan
menunjukkan bahwa dari 52 akhirnya ialah tinggi, tingkat
responden, terbanyak adalah pendidikan responden (p = 0,08).
berjenis kelamin perempuan d. Pekerjaan Menurut Penelitian
sebanyak 36 responden (69,2 %) (Anisaet al., 2017) pada faktor
dan diikuti oleh responden laki- pekerjaan diketahui bahwa
laki sebanyak 16 responden pekerjaan adalah suatu hal yang
(30,8%). Hasil penelitian ini tidak dapat terpisahkan dari
didukung oleh penelitian individum pekerjaan dapat
Herlinah (2013) yang menjadikan seseorang stress, hal
memperoleh hasil bahwa ini dapt memicu naiknya tekanan
mayoritas penderita hipertensi darah, seperti yang didapat pada
adalah dengan jenis kelamin penelitian ini bahwa pasien
perempuan yaitu sebesar 70,7 %. hipertensi lebih banyak pada
c. Tingkat Pendidikan Menurut kategori yang bekerja, dan lebih
Penelitian (May et al., 2021) banyak yang tidak patuh
pada faktor tingkat pendidikan, terhadap pola makan yang baik
diketahui bahwa pada tingkat untuk hipertensi, ini disebabkan
pendidikan seseorang karena kesibukkan dalam bekerja
disebabkan oleh rendahnya sehingga makan diluar atau
motivasi dan kurangnya sikap makanan siap saji, begitu pun
yang kurang baik dalam penelitian menurut (Ayu et
pelaksanaan diet hipertensi, al,.2021) diketahui bahwa 18
selain itu juga ditemukkan responden tidak bekerja (20%),
pendidikan pasien tinggi dan dan sebanyak 72 responden
patuh dalam pelaksanaan diet memiliki pekerjaan
hipertensi karena semakin tinggi (80%).sehingga pada pekerjaan
pendidikan seseorang semakin menghasilkan responden (p =
banyak ilmu yang didapatkan 0,063).
dan ada juga pasien yang
pendidikannya rendah
cenderung tidak patuh dalam
pelaksanaan diet hipertensi,
sedangkan pasien yang
pendidikannya tinggi akan

7
Tabel 1. Tabel literature review
NO PENULIS JENIS TUJUAN Hasil
PENELITIA PENELITIAN
N DAN
METODE
1. Imran Tumenggung (2018) observasional untuk Hasil penelitian diperoleh
mengetahui
Hubungan dukungan social analitik bahwa dukungan sosial
hubungan
keluarga dengan kepatuhan dukungan sosial keluarga sebagian besar
keluarga
diet pasien hipertensi di dengan berkategori baik (86,7%),
RSUD Toto kabila kepatuhan diet dan kepatuhan diet pasien
pasien hipertensi.
kabupaten bone bolango hipertensi sebagian besar
juga berkategori baik
(80%). Uji statistik
menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara
dukungan sosial keluarga
dengan kapatuhan pasien
hipertensi dalam
menjalankan diet, dengan
nilai p = 0,001 pada α =
0,05.

2. SittiHerliyantiRambu Cross mengetahui Hasil analisis brivariat di


Sectional faktor-faktor dapatkan ada hubungan
(2021) yang antara dukungan
Faktor Yang Berhubungan berhubungan keluarga, gaya hidup
dengan dan jenis hipertensi
dengan kepatuhan dalam
kepatuhan diet dengan kepatuhan
menjalankan diet pada pada pasien menjalankan diet
hipertensi di hipertensi dengan nilai
penderita hipertensi di Puskesmas dukungan keluarag (p =
wilayah kerja puskesmas Kemantan Tahun 0,002), gaya hidup
2020. dengan nilai (p = 0,005)
wundulako kabupaten
dan jenis hipertensi
kolaka dengan nilai (p = 0,009).

8
Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah ada
hubungan antara faktor
yang berhubungan
dengan kepatuhan dalam
menjalankan diet
hipertensi di wilayah kerja
puskesmas Wundulako
Kabupaten Kolaka

3. RirisFriandi (2021) Descriptivecr Tujuan penelitian Hasil penelitian71,7%


oss sectional ini Untuk pasien Hipertensi
Faktor-faktor yang study. mengetahui berpengetahuan rendah,
berhubungan dengan faktor apa yang 75,5% pasien
berhubungan berpendidikan rendah,
kepatuhan diet pada pasien
dengan 52,8% pasien Hipertensi
hipertensi di puskesman kepatuhan dalam tidak mendapatkan
menjalankan diet dukungan dari keluarga
kemantan
hipertensi di dalam kepatuhan diet
wilayah kerja Hipertensi, terdapat
Puskesmas hubungan pengetahuan p=
Wundulako 0,027, tingkat pendidikan
kabupaten p= 0,029, dan dukungan
Kolaka keluarga p= 0,000
dengan kepatuhan diet
Hipertensi di Puskesmas
Kemantan Kabupaten
Kerinci Tahun
2020.Penelitian ini
menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan,
pendidikan, dan
dukungan keluarga ada
hubungannya dengan
kepatuhan diet
Hipertensi.
4. Jee-Seon Shim, Cohort study - Di antara orang
JiEunHeodanHyeon Chang tanpahipertensi, 95,5%
Kim (2020) Factor
associated with dietary (343/359) dan 95,8%
adherence to the guidelines (344/359)menjawab
for prevention and
bahwa mereka masing-
treatment of hypertension
among Korean adults with masingakan membatasi

9
and without hypertension” asupan natrium dan
(Faktor yang mengonsumsi makanan
terkaitdengankepatuhan
diet sehat, jika didiagnosis
terhadappedomanpencegah hipertensi. Namun, di
andanpengobatanhipertensi
antara orang-orang
di antara orang dewasa
Korea denganhipertensi, hanya
dengandantanpahipertensi ) 79,7% (110/138) dan
77,5% (107/138) yang
melaporkan bahwa
mereka masing-masing
membatasi asupan
natrium dan menjalani
diet sehat.
Frekuensipengelolaan
diet
tidakberbedaantarakelom
poknormotensif (34,0%)
danhipertensi (35,5%).
Dibandingkan dengan
normotensif, orang
hipertensi lebih
cenderung memiliki skor
kepatuhan diet yang
lebihrendah, berpikir
mereka perlu mengubah
diet mereka, menganggap
perubahan pola makan
tidak mungkin, dan
melaporkan efikasi diri
yang lebih rendah untuk
mengikuti pedoman diet.
Manajemen diet

10
secarasignifikanterkaitde
nganfaktorrisikokardiome
tabolik (OR: 1,63)
danpendidikan diet (OR:
2,19) di
antaranormotensif,
sementaraituhanyadikaitk
andengankesadaranbahw
amodifikasigayahidupdip
erlukanterlepasdariobatan
tihipertensi (OR: 6,29) di
antarapenderitahipertensi.
Kepatuhan diet yang
baikmemilikihubungan
yang
signifikandenganhambata
n yang dirasakan (OR:
0,71), selfefficacy (OR:
3,71), danpendidikan diet
(OR: 1,98) di
antaranormotensif;
dandenganhambatan yang
dirasakan (OR: 0,54),
self-efficacy (OR: 4,06),
danmanajemen diet (OR:
4,16) di antara orang-
orang hipertensi.

5. Rifinda Finny Deskriptif untuk Uji statistic chi square


Runtukahu, analitik menganalisis (x2)tentang pengetahuan
SeftyRompas, dengan faktor-faktor dengan kepatuhan
LinniePondaag(2015) “ pendekatan yang melaksanakan diet
Analisis factor-faktor cross berhubungan diperoleh nilai ρ= 0,026 <
yang sectional dengan α = 0,05. Hasil uji statistic

11
berhubungandengankepa kepatuhan chi square (x2)tentang
tuhanmelaksanakan diet melaksanakan sikap dengan kepatuhan
padapenderitahipertensi diet hipertensi di melaksanakan diet ρ=
diwilayahkerjapuskesma wilayah kerja 0,008 < α = 0,05. Hasil uji
swolaangkecamatanLan Puskesmas statistic chi square
2
gowanTimur ” Wolaang (x )tentang motivasi
Kecamatan petugas kesehatan dengan
Langowan kepatuhan melaksanakan
Timur. diet diperoleh nilai ρ=
0,007 < α = 0,05.
6. Arista Novian (2014) Explanation Untuk Analisis data dilakukan
FAKTOR YANG research mengetahui secara univariat dan
BERHUBUNGAN dengan factor yang bivariat menggunakan uji
DENGAN pendekatan berhubungan Chi Square dengan nilai
KEPATUHAN DIIT secara cross dengan signifikansi alpha 5% ( =
PASIEN HIPERTENSI ( sectional l kepatuhan diit 0,05) dengan uji fisher
studi pada pasien rawat pasien hipertensi sebagai alternatifnya.
jalan di rumah sakit islam ( studi pada Kesimpulan dari penelitian
sultan agung semarang pasien rawat ini adalah adanya
tahun 2013 )” jalan di rumah hubungan antara tingkat
sakit islam sultan pendidikan (p=0,036),
agung semarang tingkat pengetahuan
) (p=0,022), peran keluarga
(p=0,008), peran petugas
kesehatan (p=0,011)
dengan kepatuhan diit
pasien hipertensi dan tidak
ada hubungan antara umur
(p=0,240), jenis kelamin
(p=0,421), pekerjaan
(p=0,403) dengan
kepatuhan diit pasien.
Saran bagi keluarga yaitu
selalu memberikan
motivasi dan kepedulian
terhadap kesembuhan
pasien.
7. Wahyudi, T,W.et. Al. Penelitian Diketahui Diketahui dukungan
(2020). Dukungan kuantitatif hubungan keluarga kategori negatif
Keluarga, Kepatuhan dan dengan dukungan 58,7%, responden tidak
Pemahaman Pasien rancangan keluarga, patuh 57,2%, dan sedikit
Terhadap Diet Rendah analitik kepatuhan dan yang memiliki
Garam pada Pasien Dengan dengan perahaman pemahaman diet rendah
Hipertensi pendekatan pasien terhadap garam (p-value=0,000),

12
cross diet rendah ada hubungan antara
sectional garam pada dukungan keluarga (p-
pasien dengan value = 0,032), kepatuhan
hipertensi dan pemahaman pasien
terhadap diet rendah
garam pada pasien
dengan
8. Mathavan, J, & Pinatih, G, Studi Tujuan penelitian hipertensi.
Penelitian ini
N, I. (2017). Gambaran Deskriptif ini dilaksanakan mendapatkan hasil,
Tingkat Pengetahuan cross- agar dapat Responden dengan tingkat
Terhadap Hipertensi dan sectional melihat pengetahuan tinggi
Kepatuhan Minum Obat gambaran sebesar 48,0%, sedangkan
Pada Penderita Hipertensi tingkat tingkat pengetahuan
Di Wilayah Kerja pengetahuan rendah sebesar 52,0%.
Puskesmas Kintamani terhadap Sebanyak 70% pasien
I,Bangli-Bali hipertensi dan mempunyai kepatuhan
kepatuhan rendah terhadap minum
minum obat pada obat hipertensi, sedangkan
penderita 30% pasien mempunyai
hipertensi di kepatuhan tinggi. Untuk
wilayah mendukung angka
Kintamani I. keberhasilan pengobatan
hipertensi perlu dilakukan
penyuluhan terkait
penyakit hipertensi
sehingga kepatuhan
minum obat penderita
hipertensi dapat meningkat
9. (Puspita, T, et. Al 2019) Deskriptif Pencegahan Hasil penelitian
. Hubungan Efikasi Diri korelatif komplikasi menunjukkan sebagian
dengan Kepatuhan Diet penderita besar responden berjenis
Pada Penderita Hipertensi hipertensi dapat kelamin perempuan 70,3
dilakukan % (109 orang), berusia 46-
dengan aktif 65 tahun 52,3% (81
melaksanakan orang), dan berpendidikan
diet. SD 79,4% (123 orang).
Selain itu, sejumlah 38,7%
(60 orang) responden
memiliki efikasi diri yang
rendah dan tidak patuh
untuk menjalankan diet
hipertensi 42,6% (66
orang). Uji chi-square
menunjukkan hubungan

13
positif antara efikasi diri
dengan kepatuhan diet
hipertensi pada penderita
hipertensi (p= 0,013).
Nilai Odds Ratio (OR)
sebesar 2,296.
Diharapkan, tenaga medis
terutama perawat, dapat
membantu klien untuk
patuh terhadap dietnya,
dengan meningkatkan
efikasi diri.

10. Rostini Mapagerang1 , kuantitatifden Tujuan penelitian Hasil


Muhammad Alimin2 , gandesaindesk ini adalah untuk penelitianiniyaituadahub
Anita3 riptifanalitikm mengetahui unganpengetahuanpadap
Tahun 2018 enggunakanpe hubungan enderitahipertensidengan
HubunganPengetahuan ndekatan pengetahuan dan kontrol diet rendah
Dan cross sectional sikap pada garam di
SikapPadaPenderitaHipert study penderita PuskesmasAnggerajaKa
ensiDenganKontrol Diet hipertensi bupatenEnrekangTahun
Rendah Garam dengan kontrol 2018 dengannilai P=
diet rendah 0,007
garam di danadahubungansikappa
Puskesmas dapenderitahipertensiden
Anggeraja gankontrol diet rendah
Kabupaten garam di
Enrekang Tahun PuskesmasAnggerajaKa
2018. bupatenEnrekangTahun
2018 dengannilai P=
0,0004.
11. Qorry Putri Rasajati, Jenispenelitia Tujuan penelitian Hasil
Bambang Budi Raharjo, niniadalahsur ini adalah untuk penelitianmenunjukkanba
Dina Nur veianalitikden mengetahui hwafaktor-faktor yang
AnggrainiNingrum ganpendekata faktor-faktor berhubungandengankepat
Faktor-Faktor Yang n cross yang uhanpengobatanhipertensi
BerhubunganDenganKe sectional. berhubungan adalah status pekerjaan (p
dengan value=0,035),

14
patuhanPengobatanPada kepatuhan jarakrumahterhadappelaya
PenderitaHipertensi Di pengobatan pada nankesehatan (p
Wilayah penderita value=0014),
KerjaPuskesmasKedung hipertensi di tingkatpengetahuantentan
mundu Kota Semarang wilayah kerja gtatalaksanahipertensi (p
(2015) Puskesmas value=0,000),
Kedungmundu motivasiuntukberobat (p
Kota Semarang value=0,000),
dandukungankeluarga (p
value=0,000). Variabel
yang
tidakberhubunganadalahje
niskelamin (p
value=0,444),
tingkatpendidikan (p
value=0,232),
pendapatankeluarga (p
value=1,000).
12. HubunganDukunganKelu Metodepenelit penelitian ini Berdasarkanhasilujistatisti
argaDenganKepatuhan ianiniadalahje bertujuan untuk kdengan chi squaretest,
Diet PasienHipertensi Di niskuantitatifd mengetahui makadiperolehnilai p-
PuskesmasPayungSekaki enganpendeka adakah hubungan value adalah0,002
PekanbaruTahun 2017 tanstudikolera antara dukungan (p<0,05) yang
Yureya Nita1, Dina si. keluarga dengan berartibahwaadahubungan
Oktavia2 1,2 Program kepatuhan diet dukungankeluargaterhada
StudiIlmuKeperawatanS pasien hipertensi pkepatuhan diet
TIKesPayungNegeriPeka di Puskesmas pasienhipertensi di
nbaru Payung Sekaki PuskesmasPayungSekakiP
Pekanbaru ekanbaruTahun 2017.
Kesimpulan :pasien yang
mendapatkandukunganden
ganbaikdarikeluarganyace
nderunglebihmudahpatuhd
alammelakukan diet
hipertensinya.
13. DewiRuryArindari, Rina Cross Menganalisis Hasil penelitiandidapatkan
Puspita (2010-2020) sectional hubungan 54 respondenlansia di
HubunganDukunganKeluar dukungan PuskesmasAriodillah yang

15
gaDenganKepatuhan Diet keluarga dengan patu pada diet
Hipertensi Pada Lansia Di kepatuhan diet hipertensiadalahsebanyak
PuskesmasAriodillah hipertensi pada 37 orang (68,5%) dan 17
lansia orang tidakpatuh (31,5%).
Penelitianinisesuaidengant
eoriDevita (2014)
menyatakanbahwapatuhad
alahsukadalammenurutper
intah dan
taatsedangkankepatuhanad
alahperilakusesuaiaturan.
Kepatuhanseseorangdipen
garuhikeyakinanlansiaterh
adapmanfaat diet
hipertensisepertimenghind
ariberlemak,
makananmengandung
garam terlalutinggi.
Sehingga pada
akhirnyadapatmenimbulka
nkepercayaandirinyauntuk
menghadapi dan
mengelolapenyakitnyaden
ganlebihbaik.
Penelitianinisejalandengan
Tumenggung (2013)
menyatakanbahwaterdapat
hubungandukungankeluar
gadengankepatuhan diet
penderitahipertensidengan
nilai𝜌 0,001.
Penelitianlainnya oleh
Oktavia (2018) dari 49
responden yang
mendapatkandukungandar
ikeluargamayoritaspatuhte
rhadap diet
hipertensinyayaitusebesar

16
39 responden (48,1%), dan
dari 32 responden yang
tidakmendapatkandukung
andarikeluargamayoritasti
dakpatuhterhadap diet
hipertensinyayaitusebesar
17 responden (21%).
14. Santi Miyuslianidan Penelitianinim Untuk melihat Secarastatistikbeberapavar
JasridaYunita, 2011 erupakanpenel faktor faktor iabelbebasberhubungansec
FaktorResiko yang itiankuantitati yang arabermaknadengankepatu
BerpengaruhTerhadapKepa fdengandesain berhubungan hanpasienterhadap diet
tuhan Diet Hipertensi The Crossectional dengan hipertensidiantaranyapeng
Risk Factors that Influence Study kepatuhan etahuan, usia,
in Discipline of Dietary penderita jeniskelamin, status
Hypertension terhadap diet sosialekonomi dan
hipertensi motivasi.
Variabelpengetahuandeng
annilai P value = 0,005 dan
nilai OR = 0,37 yang
berartirespondendengantin
gkatpengetahuanrendahbe
rpeluang 0,37 kali
untuktidakpatuhterhadap
diet
hipertensidibandingkande
nganrespondenyagberpeng
etahuantinggi.
Variabelusiadengannilai P
value 0,004 dan nilai OR =
4,42 yang
berartirespondendenganus
ia> 55 tahunberpeluang
4,42 kali
untuktidakpatuhterhadap
diet
hipertensidibandingdenga
nresponden yang berusia ≤
55 tahun.

17
Variabeljeniskelamindeng
annilai P value 0,003 dan
nilai OR = 0,35 yang
berartirespondendenganje
niskelaminlaki-
lakiberpeluang 0,35 kali
untuktidakpatuhterhadap
diet
hipertensidibandingdenga
nresponden yang berjenis
kelamin perempuan.
Variabel status social
ekonomi dengan nilai P
value 0,009 dan nilai OR =
2,63 yang berarti
responden dengan status
social ekonomi menengah
kebawah berpeluang 2,63
kali untuk tidak patuh
terhadap diet hipertensi
disbanding dengan
responden yang status
social ekonomi menengah
keatas. Variabel motivasi
dengan nilai P value 0,004
dan nilai OR = 0,34 yang
berarti responden dengan
motivasi rendah
berpeluang 0,34 kali untuk
tidak patuh terhadap diet
hipertensi disbanding
dengan responden yang
mempunyai motivasi
tinggi
15. Mai Anisa, Metodepenelit Tujuan penelitian Hasil penelitian dan
TeukuSamsulBahri, 2019 ian yang ini adalah untuk pembahasan yang
Faktor-Faktor yang digunakanadal mengetahui diuraikan diatas dapat
MempengaruhiKepatuhan ahdeskriptifek gambaran faktor- disimpulkan bahwa usia

18
Diet Hipertensi ,FACTORS sploratifdenga faktor yang terbanyak ialah dewasa
INFLUENCING DIET ndesainpenelit mempengaruhi menengah dengan rentang
OBEDIENCE OF ianmengguna kepatuhan diet usia 40 – 65 tahun yaitu 97
HYPERTENSION kancross pada pasien responden (64,7%), laki-
sectional hipertensi laki 81 responden (54%),
study. pendidikan dasar (SD,
SMP) yaitu 61 responden
(40,7%), bekerja (PNS,
swasta, pengusaha, petani,
pedagang, nelayan, supir,
montir) yaitu 78
responden
(52%), lama menderita
hipertensi ≤5 tahun 72,7%,
100% mengikuti asuransi
kesehatan, pengetahuan
responden baik yaitu
89,3%, dukungan keluarga
juga dalam kategori
baikyaitu 84,7%, peran
tenaga kesehatan baik
78%, motivasi tentang diet
pada responden berada
dalam kategori kurang
yaitu 59,3% dan
responden yang tidak
patuh terhadap
pola makan 60,7%.
Direkomendasikan kepada
perawat agar dapat
memberikan informasi dan
meningkatkan perhatian
terhadap kepatuhan diet
pasien, bagi pasien sendiri
agar lebih sadar dan peduli
terhadap kesehatannya
karena obat saja tidak
cukup untuk mengontrol
tekanan darah.

19
SIMPULAN
Berdasarkan 15 penelitian di Indonesia DENGAN KEPATUHAN DIIT
dan 1 jurnal korea dari tahun 2015- PASIEN HIPERTENSI ( studi
2022, menunjukkan bahwa terdapat pada pasien rawat jalan di rumah
beberapa faktor yang mempengaruhi sakit islam sultan agung
kepatuahan diet pada pasien semarang tahun 2013 )". Unnes
hipertensi, Tidak ada hubungan antara Journal of Public Health Jurusan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, Ilmu Kesehatan Masyarakat,
pengetahuan, dengan kepatuhan diet Fakultas Ilmu Keolahragaan,
hipertensi dan ada hubungan antara Universitas Negeri Semarang,
tingkat pebdidikan, pengetahuan, peran Indonesia (2015) : 1-9.
petugas kesehatan dengan kepatuhan 4. Imran Tumenggung (2018)
diet pasien hipertensi.
HUBUNGAN DUKUNGAN
REFERENSI SOSIAL KELUARGA DENGAN

1. Jee-Seon Shim, Ji Eun KEPATUHAN DIET PASIEN


Heo,Hyeon Chang Kim. " Factor HIPERTENSI DI RSUD TOTO
associated with dietary
KABILA KABUPATEN BONE
adherence to the guidelines for
prevention and treatment of BOLANGO,Volume 7 Nomor
hypertension among Korean 1,2013 : 1-12.
adults with and without
hypertension ”. Clinical 5. SittiHerliyantiRambu (2021)
Hypertension Departemen FAKTOR YANG
Kedokteran Pencegahan, BERHUBUNGAN DENGAN
Fakultas Kedokteran Universitas KEPATUHAN DALAM
Yonsei, (2020) : 1-11. MENJALANKAN DIET PADA
2. Rifinda Finny Runtukahu, Sefty PENDERITA HIPERTENSI DI
Rompas, Linnie Pondaag. " WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Analisis factor-faktor yang WUNDULAKO KABUPATEN
berhubungan dengan kepatuhan KOLAKA Jurnal
melaksanakan diet pada Mitrasehat,Volume XI Nomor 1,
penderita hipertensi diwilayah Mei 2021 : 1-9.
kerja puskesmas wolaang 6. RirisFriandi (2021)
kecamatan Langowan Timur ". KEPATUHAN DIET PADA
Ejournal keperawatan (e-Kp) PASIEN HIPERTENSI DI
Volume 3, Nomor 2, Mei 2015 : PUSKESMAS KEMANTAN
1-9. TAHUN 2020 Volume 01 Nomor
3. Novian Arista, " FAKTOR 2, Desember 2021 : 1-8.
YANG BERHUBUNGAN

20
7. Yureya Nita, Dina Oktavia. 10. Mai Anisa, Teuku Samsul Bahri,
“Hubungan dukungan keluarga FAKTOR-FAKTOR YANG
dengan kepatuhan diet pasien MEMPENGARUHI
hipertensi di Puskesmas Payung KEPATUHAN DIET
Sekaki Pekanbaru tahun 2017” HIPERTENSI, Vol 2 No 3, 2017
Program Studi Ilmu : 1-9.
Keperawatan STIKes Payung 11. Santi Miyusliani, JasridaYunita,
Negeri Pekanbaru. JURNAL Faktor Resiko yang Berpengaruh
ILMU KESEHATAN VOL. 6 Terhadap Kepatuhan Diet
NO. 1 JUNI 2018 :1-8. Hipertensi , Vol. 1, No. 3,
8. Rostini Mapagerang , November 2011 : 1-9.
Muhammad Alimin , Anita. 12. Dewi Ruri Arindari, Rina
“HUBUNGAN Puspita, HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP DUKUNGAN KELUARGA
PADA PENDERITA DENGAN KEPATUHAN DIET
HIPERTENSI DENGAN HIPERTENSI PADA LANSIA
KONTROL DIET RENDAH DI PUSKESMAS
GARAM. Program Studi Profesi ARIODILLAH,Vol 5 No 1, 2022
Ners STIKES Muhammadiyah : 1-10.
Sidrap Program Studi Ilmu 13. Mathavan, J.(2017). Gambaran
Keperawatan STIKES tingkat pengetahuan terhadap
Muhammadiyah Sidrap hipertensi dan kepatuhan minum
3Puskesmas Anggeraja obat pada penderita hipertensi di
Kabupaten Enrekang. Volume 7 wilayah kerja Puskesmas
Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2018 kintamani I, Bangli-Bali. Intisari
: 1-8. Sains Medis 2017, Volume 8,
9. Qorry Putri Rasajati , Bambang Number 3: 176-180
Budi Raharjo, Dina Nur 14. Puspita, T. et, al.(2019). THE
Anggraini Ningrum. “FAKTOR- CORRELATION BETWEEN
FAKTOR YANG SELF-EFFICACY AND DIET
BERHUBUNGAN DENGAN COMPLIANCE OF PEOPLE
KEPATUHAN PENGOBATAN WITH HYPERTENSION. Jurnal
PADA PENDERITA Kesehatan Indra Husada Vol 7,
HIPERTENSI DI WILAYAH No1 2019 : 1-9
KERJA PUSKESMAS 15. Wahyudi, W.T. et, al.(2020).
KEDUNGMUNDU KOTA Dukungan keluarga, kepatuhan
SEMARANG” . Jurusan Ilmu dan pemahaman pasien terhadap
Kesehatan Masyarakat, Fakultas diet rendah garam pada pasien
Ilmu Keolahragaan, Universitas dengan hipertensi. Holistik
Negeri Semarang 2015 : 1-8. Jurnal Kesehatan, Volume 14,
No.1 2020 : 1-12.

21
22

Anda mungkin juga menyukai