Anda di halaman 1dari 10

The Indonesian Journal of Health Science

Volume 12, No.2, Desember 2020

Dukungan Keluarga dan Manajemen Hipertensi

Sri Wahyuni

Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,


Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No. 49 Kecamatan Sumbersari,
Jember, Jawa Timur
Email: sriwahyuni@unmuhjember.ac.id
Diterima : 3 November 2020
Disetujui : 30 November 2020
Dipublikasikan : 10 Desember 2020

Abstrak

Latar Belakang dan Tujuan: Manajemen hipertensi sangat penting dilakukan


untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan hipertensi dan mencegah
komplikasi. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
manajemen hipertensi.
Metode: Metode deskriptif dengan studi cross-sectional yang dilakukan terhadap
klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sukowono sejumlah 50 klien dengan
menggunakan teknik stratified random sampling.
Hasil: Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata usia pasien hipertensi 47.14
tahun (antara 44.49-49.79 tahun). Laki-laki 22 (44%) dan perempuan 28 (56%).
Mayoritas responden suku madura (87.2%), sudah menikah (100%),
berpendidikan hanya tamat SD (70%), dan pekerjaan ibu rumah tangga (48%).
Dukungan keluarga mayoritas rendah (52%) dan 67% pasien hipertensi tidak
melakukan manajemen hipertensi dengan baik. Klien hipertensi dengan dukungan
keluarga baik, mempunyai manajemen hipertensi lebih baik dibandingkan klien
hipertensi dengan dukungan keluarga kurang (p value < 0.05).
Simpulan dan Implikasi: Dukungan keluarga yang rendah diketahui menjadi
salah satu faktor rendahnya manajemen hipertensi pada pasien, sehingga
berdampak pada rendahnya angka keberhasilan pengobatan hipertensi atau
menjadi hipertensi yang tidak terkontrol. Salah satu strategi yang dapat dilakukan
adalah mengoptimalkan dukungan keluarga.

Kata Kunci: Dukungan keluarga; Hipertensi; Perawatan diri hipertensi

Sitasi: Wahyuni, S. (2020). Dukungan keluarga dan manajemen hipertensi. The Indonesian Journal of
Health Science. 12(2), 199-208

Copyright: © 2020 Wahyuni. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original author and source are credited.

Diterbitkan Oleh: Universitas Muhammadiyah Jember


ISSN (Print): 2087-5053
ISSN (Online): 2476-9614

199
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

Abstract

Background and Aim: Management of hypertension is very important to do to


improve the success of hypertension treatment and prevent complications. The
study assesed association between family support and management of
hypertension.
Methods: The study methode was descriptive cross-sectional study, consenting 50
adults patients who was diagnosed with hypertension in Sukowono Public Health
Center. Sampling technique used stratified random sampling.
Results: The results showed that the mean age of the patients was 58.12 years
(range 55.40-60.84years). There were 22 (44%) males and 28 (56%) females.
Most respondents were Madura (86%), married (96%), had primary education
(70%) and housewifes work. Most (52%) had poor family support and 58%
patients had poor management of hypertension. Patients with good family support
had better hypertension management compared to those with poor family support
(p value < 0.05).
Conclusion: Poor family support was identified as causes of poor management of
hypertension, so that the impact on the low success rate of treating hypertension
or becoming uncontrolled hypertension. One strategy that can be done is to
optimize family support.

Keywords: Family support; Hypertension; Management of hypertension

PENDAHULUAN koroner, infark (penyumbatan


pembuluh darah yang menyebabkan
Hipertensi atau tekanan darah kerusakan jaringan) jantung (54%),
tinggi merupakan masalah kesehatan stroke (36%), dan gagal ginjal (32%)
global utama yang paling banyak (WHO, 2013). Survei faktor risiko
terjadi pada semua wilayah di penyakit kardiovaskular (PKV) oleh
seluruh dunia (Hedner, et.al, 2012). proyek WHO pada data Riskesdas
Sekitar 31,1% dari populasi orang (2018) menunjukan angka prevalensi
dewasa dunia hidup dengan hipertensi di Indonesia sebesar
hipertensi, dan 28,5% berada di 34,1%, dengan tekanan darah diatas
negara berpenghasilan tinggi, 140/90 mmHg pada dua kali
sementara 31,5% berada di negara pengukuran dan pada keadaan cukup
berpenghasilan rendah dan istirahat. Berdasarkan survei
menengah (Milss, et.al, 2016). tersebut, terlihat bahwa hipertensi
Menurut World Health Organization masih menjadi permasalahan dan
(WHO) dan The International akan semakin meningkat seiring
Society of Hypertension (ISH), dengan komplikasi dari hipertensi.
terdapat 600 juta penderita hipertensi Tingginya angka kejadian
di seluruh dunia, dengan 3 juta hipertensi akan mempengaruhi
diantaranya meninggal setiap derajat kesehatan masyarakat.
tahunnya. Tujuh dari setiap 10 Hipertensi memberikan dampak
penderita tersebut tidak mendapatkan negatif terhadap fisik, psikologis,
pengobatan secara adekuat. ekonomi dan sosial. Hipertensi
Hipertensi dapat menyebabkan memiliki dampak yang signifikan
komplikasi berupa penyakit jantung pada peningkatan risiko penyakit

200
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

kronis dan dinyatakan bahwa manajemen hipertensi dan tingginya


hipertensi meningkatkan risiko infark risiko untuk mengalami gangguan
myocard, penyakit ginjal, stroke dan mental, banyak pasien hipertensi
gagal jantung (Kabacki, 2010). mungkin membutuhkan dukungan
Hipertensi persisten dapat mengarah untuk mengelola tekanan darah
pada kondisi gagal ginjal terminal mereka dengan sukses. Seperti
atau End Stage Renal Failure dukungan dari keluarga, teman, dan
(ESRF) dimana 80-90% pasien tenaga profesional.
diharuskan menjalani cuci darah Tingkat dukungan keluarga
(Whitworth, 2005). Black & Hawks secara signifikan terkait dengan
(2014) menyatakan hipertensi penurunan tekanan darah (Connel &
merupakan faktor resiko utama untuk Moseley, 2005). Hasil penelitian
terjadinya masalah kesehatan seperti kualitatif oleh Widihastuti (2010)
stroke, infark miokard, gagal menyatakan bahwa banyak orang
jantung, aneurisma arteri, penyakit yang tidak mengubah pola diet,
arteri perifer dan penyakit ginjal meskipun mereka sudah terdiagnosa
kronik. hipertensi. Alasan yang
Permasalahan tersebut akan menyebabkan pasien tidak mengubah
terus muncul apabila terapi yang perilakunya adalah kurangnya
dilakukan oleh pasien hipertensi perhatian dari keluarga mengenai
tidak teratur. Sebagaimana kita tahu manajemen hipertensi. Oleh karena
terapi hipertensi bersifat kontinu itu, keluarga diperlukan untuk
dengan tujuan untuk membantu pasien dalam menerapkan
mempertahankan kadar tekanan manajemen nonfarmakologis
darah yang normal dan harus disertai hipertensi.
dengan perubahan gaya hidup.
Progresivitas menuju hyperetension METODE PENELITIAN
related disease akan meningkat
seiring dengan ketidakteraturan Desain penelitian
dalam mengonsumsi obat anti menggunakan desain deskriptif
hipertensi. dengan studi cross-sectional
Hipertensi biasanya merupakan menggunakan kuesioner terstruktur
kondisi seumur hidup, membutuhkan untuk mengukur dukungan keluarga
pengobatan berkelanjutan. dan manajemen hipertensi. Penelitian
Manajemen hipertensi melibatkan ini dilakukan di wilayah kerja
usaha harian yang substansial, Puskesmas Sukowono Kabupaten
termasuk konsumsi obat Jember. Sampel penelitian yaitu
antihipertensi, pemantauan tekanan klien hipertensi sejumlah 50 orang
darah, dan modifikasi aktivitas fisik, dengan menggunakan stratified
diet, dan kebiasaan sehari-hari random sampling. Melalui metode
lainnya (Chobanian, et.al, 2003). tersebut, dari 8 desa sampel dipilih
Perubahan gaya hidup yang demikian sesuai dengan strata yang telah
dan mekanisme koping terhadap ditentukan, kemudian dari strata
manajemen hipertensi, dapat yang telah ditentukan, dipilih secara
menyebabkan pasien berisiko acak untuk menentukan sampel.
mengalami gangguan mental Pengumpulan data dilakukan bulan
(Hamer, et.al, 2010; Johansen, et.al, Mei sampai dengan Juni Tahun 2019.
2012). Mengingat kompleksitas Penelitian ini telah mendapatkan

201
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

persetujuan etik dari Komite Etik melakukan manajemen hipertensi


Penelitian Fakultas Ilmu Kesehatan dengan baik.
Universitas Muhammadiyah Jember Berdasarkan hasil uji statistik
dengan nomor Rank Spearman diperoleh nilai P
310/KEPK/FIKES/III/2019. Setelah value 0,02 < 0,05 sehingga dapat
data terkumpul, maka dilanjutkan dikatakan terdapat hubungan yang
dengan analisis data. Uji statistik signifikan antara dukugan keluarga
menggunakan korelasi spearman rho dengan manajemen hipertensi,
dengan tingkat kemaknaan 95% (α artinya klien hipertensi dengan
0.05). yang diuji dengan SPSS 23.0. dukungan keluarga baik, mempunyai
manajemen hipertensi lebih baik
HASIL dibandingkan klien hipertensi dengan
dukungan keluarga kurang. Semakin
Tabel 1 menunjukkan bahwa baik dukungan keluarga maka
rata-rata usia pasien hipertensi adalah semakin baik pula manajemen
58.12 tahun, mayoritas diantara usia hipertensi yang dilakukan oleh klien
40 – 60 tahun (n=30, 60%), jenis hipertensi.
kelamin perempuan (n=41, 82%),
agama islam (n=50, 100%), suku PEMBAHASAN
madura (n=43, 86%), dan status
perkawinan menikah (n=48, 96%). Penelitian ini mengeksplor
Dari total responden, 35 (70%) tingkat dukungan keluarga dan
berpendidikan sekolah dasar, bagaimana pengaruhnya terhadap
mayoritas bekerja sebagai petani 35 manajemen hipertensi klien yang
(70%), sebagian besar memiliki mengalami hipertensi. Dari seluruh
riwayat keluarga dengan hipertensi responden, diketahui bahwa 48%
31 (62%), mengalami hipertensi mempunyai manajemen hipertensi
lebih dari 2 tahun 23 (46%) dan yang kurang baik. Rendahnya
sebagian besar tidak pernah manajemen hipertensi berhubungan
mendapat informasi kesehatan dengan peningkatan hipertensi yang
mengenai hipertensi 33 (66%). tidak terkontrol (Ademe, Aga &
Berdasarkan tabel 2 diketahui Gela, 2019). Penelitian terdahulu
bahwa pasien yang memiliki menunjukkan bahwa terjadi
dukungan keluarga baik, melakukan peningkatan angka hipertensi yang
manajemen hipertensi dengan baik tidak terkontrol (Stabile, et.al, 2017).
24 (48%), dan hanya terdapat 2 Rendahnya manajemen hipertensi
pasien yang kurang baik dalam juga berkontribusi terhadap
melakukan manajemen hipertensi meningkatnya komplikasi hipertensi
(4%). Sedangkan pasien yang sendiri seperti masalah renovaskular
memiliki dukungan keluarga kurang seperti gagal ginjal dan penyakit
ternyata mayoritas juga melakukan jantung seperti left ventricular
manajemen hipertensi kurang 22 hypertrophy dan congestive heart
(44%), dan hanya 2 (4%) yang failure.

202
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

Tabel 1: Karakteristik Responden (n = 50)


Karakteristik n (%)
Umur (Dalam tahun): < 40 tahun 8 (16)
Mean: 58.12 40 – 60 tahun 30 (60)
> 60 tahun 12 (24)
Jenis kelamin Laki-laki 9 (18)
Perempuan 41 (82)
Agama Islam 50 (100)
Suku Madura 43 (86)
Jawa 7 (14)
Status Pernikahan Menikah 48 (96)
Janda 2 (4)
Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 6 (12)
SD 35 (70)
SMP 8 (16)
SMA 1 (2)
Pekerjaan Petani 35 (70)
Wiraswasta 4 (8)
Ibu Rumah Tangga 4 (8)
Tidak Bekerja 7 (14)
Pendapatan < Rp 1.700.000 40 (80)
> 1.700.000 – 3.000.000 8 (16)
> 3.000.000 2 (4)
Riwayat hipertensi dalam Ada 31 (62)
keluarga Tidak ada 19 (38)
Sumber informasi Buku 2 (4)
kesehatan Berita 10 (20)
Pendidikan kesehatan 5 (10)
Tidak pernah mendapat informasi 33 (66)
Lama menderita < 6 bulan 6 (12)
hipertensi 6 bulan – 2 tahun 21 (42)
> 2 tahun 23 (46)

Tabel 2: Dukungan Keluarga dan Manajemen Hipertensi

Manajemen Hipertensi
Baik Kurang Total P value Nilai r
n % n % n %
Dukungan Baik 24 48 2 4 26 52
Keluarga Kurang 2 4 22 44 24 48 0,02 0,540
Total 26 52 24 48 50 100

Hipertensi yang tidak kerusakan organ target. Kerusakan


terkontrol dapat menimbulkan organ target tersebut seperti
komplikasi yang berdampak pada hipertrofi ventrikel kiri, peningkatan
sistem kardiovaskular dan ketebalan intima media dari
serebrovaskular, ginjal dan retina pembuluh darah, mikroalbuminuria
yang sering disebut dengan yang mengikuti disfungsi

203
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

glomerulus, penurunan kognitif dan pasien untuk mengontrol penyakit.


retinopati hipertensi lalu terjadi Suatu penelitian di Brazil
komplikasi mayor, yaitu stroke, menemukan bahwa kelurga
gagal jantung kongestif dan miokard berpengaruh positif dalam
infark, gagal ginjal dan oklusi mengontrol penyakit. Kesulitan
vaskular retina (Kabedi, et.al, 2014). dalam hubungan keluarga, perhatian
Target pengobatan pasien keluarga terhadap keturunannya, dan
hipertensi menurut Eighth Joint keterlibatan kecil dalam perawatan
National Committee (JNC 8) adalah pasien mempengaruhi kesembuhan
<140/90 mmHg untuk usia kurang pasien (Li, et.al, 2013). Pasien yang
dari 60 tahun dan <150/90 mmHg memiliki dukungan dari keluarga
untuk usia 60 tahun keatas. Namun, mereka menunjukkan perbaikan
pada pasien hipertensi yang disertai perawatan dari pada yang tidak
penyakit diabetes elitus atau penyakit mendapat dukungan dari keluarga.
ginjal kronik, target tekanan darah Dukungan keluarga dapat berupa
harus mencapai <140/90mmHg tanpa perhatian mengenai penyakit mereka
memandang usia pasien (James, et.al, atau mengingatkan untuk minum
2014). Terapi pasien hipertensi obat (Olowookere, et.al, 2015).
diawali dengan intervensi gaya Menurut Duvall, keluarga
hidup, kemudian pemberian obat- adalah sekumpulan orang yang
obatan. Modifikasi gaya hidup dapat dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
menurunkan risiko penyakit lain dan adopsi, kelahiran yang bertujuan
menghindari kebutuhan terapi obat. menciptakan dan mempertahankan
Menjaga gaya hidup tetap sehat saja budaya yang umum, meningkatkan
tidak cukup untuk menurunkan perkembangan fisik, mental,
tekanan darah, kebanyakan pasien emosional, dan sosial dari tiap
membutuhkan terapi farmakologi anggota keluarga. Keluarga
untuk mengontrol tekanan darah merupakan lembaga pertama dalam
mereka. kehidupan anak, tempat anak belajar
Menurut JNC 8, gaya hidup dan mengatakan sebagai makhluk
yang dilakukan adalah membatasi sosial. Keluarga adalah unit terkecil
merokokmengontrol diet dengan dari masyarakat yang terdiri dari
mengurangi konsumsi alkohol, suami, istri atau suami, istri dan anak
membatasi sodium tidak lebih atau ayah dan anak atau ibu dan
dari2.400 mg/hari, serta melakukan anak. Dukungan keluarga merupakan
aktivitas fisik 3-4 hari per minggu sesuatu yang esensial untuk pasien
dengan rata-rata 40 menit per sesi. dalam mengontrol penyakit (Bahari,
Terapi obat-obatan dibutuhkan jika 2019). Keluarga merupakan
modifikasi gaya hidup tidak dukungan utama bagi pasien
mencapai targettekanan darah secara hipertensi dalam mempertahankan
adekuat. kesehatan (Nyaaba, et.al, 2019).
Progresivitas hipertensi Keluarga memegang peran penting
berkembang menjadi hypertension dalam perawatan maupun
related disease dapat diturunkan pencegahan kesehatan pada anggota
dengan beberapa faktor seperti social keluarga lainnya. Oleh sebab itu,
support, environmental factors,dan keluarga harus memiliki pengetahuan
familiy support. Dukungan keluarga tentang hal tersebut. Pengetahuan
atau Family support dibutuhkan keluarga mengenai penyakit

204
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

hipertensi merupakan hal yang terlihat dimana keluarga sebagai


sangat penting. Apabila pengetahuan tempat yang aman dan damai untuk
keluarga semakin baik maka istirahat dan belajar serta membantu
perilakunya akan semakin baik. penguasaan terhadap emosi,
Namun, jika pengetahuan yang baik diantaranya menjaga hubungan
tidak disertai dengan sikap, maka emosional meliputi dukungan yang
pengetahuan itu tidak akan berarti diwujudkan dalam bentuk afeksi,
(Grant, 2013). adanya kepercayaan, perhatian dan
Keluarga memiliki peran dalam mendengarkan atau didengarkan saat
manajemen penyakit pasien, dimulai mengeluarkan perasaanya (Efendi &
dari makan harian, aktivitas fisik, Larasati, 2017).
serta manajemen stres. Anggota Harmonitas keluarga
keluarga memutuskan makanan apa diperlukan dalam menurunkan
yang akan dikonsumsi, aktivitas fisik mortalitas penyakit hipertensi,
yang sesuai dan bagaimana dimana dengan menurunnya tingkat
kesehatan menjadi prioritas dalam stress kejadian peningkatan tekanan
keluarga (Rosland, 2009). darah dapat dimungkinkan untuk
Penanganan hipertensi dari sisi menurun. Keseimbangan finansial
asupan makanan dimulai dengan sangat diperlukan dimana terapi
pembatasan natrium dan lemak dalam hipertensi bersifat kontinus.
dalam diet, pengaturan berat badan Sehingga keseimbangan finansial
(jumlah kalori sesuai dengan BMI), sangat diperlukan untuk
perubahan gaya hidup, program mempertahankan terapi yang sedang
latihan, dan tindak lanjut asuhan dilaksanakan. Dalam kontrol
kesehatan dengan interval teratur. kesehatan sangat diperlukan
Ketidak patuhan terhadap program dukungan keluarga. Dikarenakan
terapi merupakan masalah yang besar keluarga berperan sebagai suatu
pada penderita hipertensi. Bila pasien kelompok utama yang bertindak
berpartisipasi secara aktif dalam sebagai pengingat. Dukungan
program termasuk pemantauan diri keluarga juga memiliki peran
mengenai tekanan darah dan diet, bersamaan dengan manajemen diri
kepatuhan cenderung meningkat dalam mengontrol penyakit kronik.
karena dapat segera diperoleh umpan Keluarga memberikan peranan
balik sejalan dengan perasaan penting dalam mendorong dan
semakin terkontrol (Susanto, 2016; memperkuat perilaku pasien.
Suprianto, et.al, 2009).
Anggota keluarga juga SIMPULAN
memberikan dukungan emosional
yang membantu pasien untuk Sebagian besar klien hipertensi
menangani stres akibat penyakitnya. dalam penelitian ini ternyata
Ketika keluarga memberikan memiliki manajemen hipertensi yang
dukungan kepada pasien, maka masih rendah. Sebagian besar
keadaan pasien akan membaik. mempunyai tingkat pendidikan
Dukungan keluarga yang meningkat rendah dengan status perekonomian
akan berhubungan dengan kontrol juga rendah. Rendahnya tingkat
tekanan darah yang lebih baik pada pengetahuan disebabkan juga salah
pasien hipertensi (Leelacharas, satunya adalah sebagian besar
2005). Dukungan emosional keluarga mereka belum mendapatkan

205
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

informasi kesehatan yang cukup. Puskesmas; 4) Hasil dari penelitian


Dalam penelitian ini juga diketahui ini dapat menjadi acuan bagi peneliti
bahwa dukungan keluarga terhadap selanjutnya untuk melakukan
manajemen hipertensi anggota penelitian mengenai intervensi untuk
keluarganya juga rendah. Hal ini juga optimalisasi dukungan keluarga
menjadi salah satu penyebab dalam meningkatkan manajemen
rendahnya manajemen hipertensi hipertensi.
yang dilakukan oleh klien hipertensi.
Dengan demikian semakin rendah DAFTAR PUSTAKA
dukungan keluarga maka perilaku
manajemen hipertensi klien Li, G., Hu, H., Dong, Z., & Arao, T.
hipertensi juga kurang baik yang (2013). Development of the
mengakibatkan hipertensi tidak chinese family support scale
terkontrol. Hal ini tentu in a sample of chinese
membutuhkan strategi yang tepat patients with
untuk meningkatkan dukungan hypertension. PLoS
keluarga agar pengobatan hipertensi One, 8(12) doi:http://e-
berhasil dan menurunkan risiko resources.perpusnas.go.id:216
komplikasi. 6/10.1371/journal.pone.00856
82
SARAN Olowookere, A., Olowookere, S.,
1) Petugas kesehatan Talabi, A., Etonyeaku, A.,
disarankan melakukan optimalisasi Adeleke, O., & Akinboboye,
dukungan keluarga melalui O. (2015). Perceived family
kunjungan rumah secara rutin untuk support and factors
memantau manajemen hiupertensi. influencing medication
Optimalisasi dukungan keluarga ini adherence among
dapat dilakukan melalui edukasi hypertensive patients
bersama seluruh anggota keluarga, attending a nigerian tertiary
pemantaua secara berkala aktivitas hospital. Annals of Tropical
keluarga melalui kunjungan rumah, Medicine and Public
dan memperbanyak sharing session Health, 8(6) doi:http://e-
dengan petugas kesehatan; 2) resources.perpusnas.go.id:216
Puskesmas dapat menyusun program 6/10.4103/1755-6783.162668
kunjungan keluarga untuk Bahari, G. M. (2019). Family social
mengoptimalkan dukungan keluarga support, self-efficacy, and
untuk meningkatkan perawatan pada self-care behaviors among
penderita hipertensi. Salah satu saudi adult males with
program tersebut dapat menjadi hypertension in saudi
target utama dalam program arabia (Order No.
pemberantasan penyakit; 3) Dinas 13878209). Available from
Kesehatan sebagai koordinator utama ProQuest Dissertations &
dalam setiap kegiatan Puskesmas Theses Global: The
dapat melakukan follow up secara Humanities and Social
berkala terkait kunjungan keluarga Sciences Collection.
yang berjalan di puskesmas untuk (2247120043). Retrieved
mengoptimalkan jumlah kunjungan from https://e-
keluarga yang dilakukan oleh resources.perpusnas.go.id:235

206
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

0/dissertations-theses/family- 6/10.1007/s11739-019-
social-support-self-efficacy- 02075-7
care/docview/2247120043/se- Cornwell, E. Y., & Waite, L. J.
2?accountid=25704 (2012). Social network
Stabile, E., Izzo, R., Rozza, F., Losi, resources and management of
M. A., De Luca, N., & hypertension. Journal of
Trimarco, B. (2017). Health and Social
Hypertension survey in italy: Behavior, 53(2), 215-31.
Novel findings from the doi:http://e-
campania salute resources.perpusnas.go.id:216
network. High Blood 6/10.1177/002214651244683
Pressure & Cardiovascular 2
Prevention, 24(4), 363-370. Ademe, S., Aga, F., & Gela, D.
doi:http://e- (2019). Hypertension self-
resources.perpusnas.go.id:216 care practice and associated
6/10.1007/s40292-017-0220- factors among patients in
5 public health facilities of
Grant, A. M. (2013). Hypertension dessie town, ethiopia. BMC
knowledge, expectation of Health Services
care, social support, and Research, 19 doi:http://e-
adherence to prescribed resources.perpusnas.go.id:216
medications of african 6/10.1186/s12913-019-3880-
americans with hypertension 0
framed by the roy adaptation Leelacharas, S. (2005). Illness
model (Order No. 3561785). representations in thai
Available from Publicly women diagnosed with
Available Content Database. hypertension and
(1366760616). Retrieved relationships to medication-
from https://e- taking behavior (Order No.
resources.perpusnas.go.id:235 3192702). Available from
0/dissertations- ProQuest Dissertations &
theses/hypertension- Theses Global: The
knowledge-expectation-care- Humanities and Social
social/docview/1366760616/s Sciences Collection.
e-2?accountid=25704 (305455765). Retrieved from
Nyaaba, G. N., Stronks, K., Meeks, https://e-
K., Beune, E., Ellis Owusu- resources.perpusnas.go.id:235
Dabo, Addo, J., . . . 0/dissertations-theses/illness-
Agyemang, C. (2019). Is representations-thai-women-
social support associated with diagnosed-
hypertension control among with/docview/305455765/se-
ghanaian migrants in europe 2?accountid=25704
and non-migrants in ghana? Hedner T, Kjeldsen SE, Narkiewicz
the RODAM study. Internal K. State of global health –
and Emergency hypertension burden and
Medicine, 14(6), 957-966. control. Blood Press.
doi:http://e- 2012;21(Suppl 1):1–2.
resources.perpusnas.go.id:216

207
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020

Mills KT, Bundy JD, Kelly TN, Kabedi NN, Kayembe DL, Kayembe
Reed JE, Kearney PM, TK. Hypertensive retinopathy
Reynolds K, Chen J, He J. and its association with
Global disparities of cardiovascular, renal and
hypertension prevalence and cerebrovascular morbidity in
control: a systematic analysis congolese patients.
of population-based studies Cardiovasc J Afr [internet].
from 90 countries. 2014; 25: 228-32.
Circulation. 2016; 134:441– James PA, Oparil S, Carter BL,
50. Cushman WC, Dennison-
Chobanian AV, Bakris GL, Black Himmelfarb C, Handler J, et
HR, Cushman WC, Green LA al,. Guideline for the
et al. (2003) The Seventh management of high blood
Report of the Joint National pressure in adults: report
Committee on Prevention, from the panel members
Detection, E valuation, and appointed to the eighth joint
Treatment of High Blood national committee. J Am
Pressure: the JNC 7 report. Med Assoc [internet]. 2014
JAMA 289: 2560-2572. Rosland AM. Sharing the care: the
doi:10.1001/jama. role of family in chronic
289.19.2560. PubMed: illness [internet]. California
12748199. Healthcare Foundation; 2009
Hamer M, Batty GD, Stamatakis E, Susanto Y. Hubungan dukungan
Kivimaki M (2010) keluarga dengan kepatuhan
Hypertension awareness and minum obat pasien hipertensi
psychological distress. lansia di wilayah kerja
Hypertension 56: 547-550. puskesmas sungai cuka
doi: kabupaten tanah laut. Jurnal
10.1161/HYPERTENSIONA Ilmiah Manuntung [internet].
HA.110.153775. PubMed: 2015 [disitasi tanggal 4
20625078. Oktober 2016]; 1(1):62-67.
Johansen A, Holmen J, Stewart R, Suprianto PK, Arna YD,
Bjerkeset O (2012) Anxiety Kuspiantiningsih T.
and depression symptoms in Hubungan dukungan sosial
arterial hypertension: the keluarga dengan kepatuhan
influence of antihypertensive menjalankan program
treatment. The HUNT study, pengobatan pasien hipertensi
Norway. Eur J Epidemiol 27: di urj jantung RSU dr.
63-72. doi:10.1007/s10654- soetomo surabaya. Jurnal
011-9641-y. PubMed: Keperawatan. 2009;
22183137. 2(2):3781-9.

208

Anda mungkin juga menyukai