Anda di halaman 1dari 24

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada

Wanita Usia Produktif Di Kampung Selang Tengah Rt 06 Rw 02 Desa


Wanasari Kec.Cibitung Kab.Bekasi Tahun 2019

*Syuman Jaya

(110315361)

Syuman.jaya15@gmail.com

*Alumni Sarjana Keperawatan Institut Medika Drg. Suherman Cikarang Bekasi

ABSTRAK

Latar Belakang : Hipertensi atau tekanan darah adalah suatu peningkatan


abnormal tekanan darah dalam pembulu darah arteri secara terus menerus lebih
dari satu priode. Beberapa penelitian lain melaporkan bahwa hipertensi yang tidak
di kontrol dengan baik memberikan peluang tujuh kali lebih besar menyebabkan
stroke, enam kali lebih besar congestive heart failure, dan tiga kali lebih besar
serangan jantung. Perkembangan penyakit ini dapat ditekan tidak hanya dengan
pengobatan/kuratif tetapi juga dengan tindakan preventif. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Kampung Selang Tengah Desa
Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi Tahun 2017 mengatakan dari
30 wanita usia produktif dilakukan pengukuran tekanan darah di dapatkan data 27
orang (90%) masyarakat yang menderita hipertensi. Berdasarkan hasil dari
wawancara dengan masyarakat wanita usia produktif di RT 06/02 Kampung
Selang Tengah Desa Wanasari sebanyak 13 orang (3,5%) menderita hipertensi
dan tidak tahu penyebabnya, sebanyak 7 orang (1,8%) yang menderita hipertensi
mengatakan susah tidur, sebanyak 5 orang (1,3%) yang menderita hipertensi
mengatakan menyatakan suka makanan yang tinggi lemak dan garam.

Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor


yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia produktif di
kampung selang tengah rt 06 rw 02 desa wanasari kec.cibitung kab.bekasi tahun
2019.

1
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif
dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu
wanita usia produktif di RT 06 RW 02 kampung selang tengah desa wanasari
tahun 2019 dengan populasi yang berjumlah 30 warga. Sampel yang diambil
sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Instrument
yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner. Analisa data yang
digunakan adalah analisa univariat dan bivariat berupa uji chi-square dengan nilai
signifikan α < 0,05.

Hasil ; Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua faktor yang diteliti
terdapat pengaruh secara bermakna dengan kejadian hipertensi pda wanita usia
produktif di RT 06 RW 02 kampung selang. Variabel yang mempengaruhi adalah
pola makan (P value = 0,023), kualitas tidur (P value = 0,01), dan dukungan
keluarga (P value = 0,028). Dari hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh
faktor – faktor yang mempengaruhi hipertensi dengan wanita usia produiktif.

Kesimpulan : Ada pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi hipertensi


dengan wanita usia produiktif di RT 06 RW 02 kampung selang tengah.
Saran : Diharapkan Bagi penderita hipertensi perlu melakukan pemeriksaan
tekanan darah, pengobatan secara rutin, memperhatikan pola makan yang sehat,
mengatur pola tidur yang baik, dan perlu adanya edukasi di keluarga untuk dapat
meningkatkan tekanan darah untuk mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut.

Kata Kunci : Hipertensi, pola makan, pengetahhuan, kualitas tidur, dan dukungan
keluarga

2
PENDAHULUAN

Hipertensi adalah suatu kondisi dapat mengatasi kekambuhan atau

medis yang kronis dimana tekanan melakukan pencegahan agar tidak

darah meningkat di atas tekanan darah terjadi komplikasi. Pengetahuan

yang disepakati normal. Dengan nilai merupakan hasil dari tahu yang terjadi

sistolik >140 mmHg dan nilai diastolik setelah seseorang melakukan

> 90 mmHg yang di sebabkan antara penginderaan terhadap suatu objek

lain usia, stress, obesitas, merokok, tertentu , Apabila pengetahuan

alkohol, kelainan pada ginjal dan lain- seseorang semakin baik maka

lain. (Kowalski, 2010) perilakunya pun akan semakin baik.

Hipertensi bersifat diturunkan Akan tetapi pengetahuan yang baik

atau bersifat genetik. Individu dengan tidak disertai dengan sikap maka

keluarga hipertensi mempunyai risiko pengetahuan itu tidak akan berarti

dua kali lebih besar untuk menderita (Notoatmodjo, 2012) dalam jurnal

hipertensi daripada individu yang tidak Wahyuni , Susilowati, 2018.

mempunyai keluarga dengan riwayat Hipertensi saat ini masih

hipertensi. Keluarga dengan hipertensi menjadi masalah utama di dunia dan

merupakan upaya kesehatan yang harus diwaspadai karena merupakan

berkaitan dengan terutama masalah penyebab dominan terjadinya

pengetahuan. peningkatan angka mortalitas dan

Kurangnya pengetahuan akan mobiditas di masyarakat. Prevalensi

mempengaruhi pasien hipertensi untuk penyakit ini semakin meningkat di

3
seluruh dunia, diperkirakan satu dari dan biasanya tidak dibahas sebagai

empat orang penduduk di negara maju bagian dari evaluasi medis secara

menderita hipertensi. Jika penyakit ini lengkap. Kantuk meningkatkan risiko

tidak terkontrol maka akan menyerang kecelakaan kendaraan bermotor, kerja,

organ yang dapat menyebabkan suatu dan mengurangi kinerja dan kualitas

serangan jantung, stroke, gangguan hidup. Jika tidak diidentifikasi dan

ginjal, serta berbagai komplikasi diobati dengan baik, gangguan tidur

penyakit lainnya. Beberapa penelitian dapat menyebabkan atau

lain melaporkan bahwa hipertensi yang memperburuk gangguan medis dan

tidak di kontrol dengan baik psikiatris seperti hipertensi, penyakit

memberikan peluang tujuh kali lebih pembuluh darah koroner atau otak,

besar menyebabkan stroke, enam kali obesitas, dan depresi. Keinginan

lebih besar congestive heart failure, membatasi tidur menjadi masalah

dan tiga kali lebih besar serangan besar karena peningkatan kompleksitas

jantung. Perkembangan penyakit ini kehidupan dan ketersediaan hiburan

dapat ditekan tidak hanya dengan larut malam mendorong waktu tidur

pengobatan/kuratif tetapi juga dengan yang lambat. Kita tidur, rata-rata

tindakan preventif. (Sinuraya, Siagian, berkurang satu jam pada malam hari

Taufik, Destiani, Puspitasari, Lestari, daripada yang kita lakukan 100 tahun

Diantini. 2017) yang lalu, meskipun kebutuhan tidur

Kualitas tidur terjadi dalam kita tetap sama, sekitar 8 jam semalam

persentase yang besar pada populasi

4
(Remmes, 2012) dalam jurnal Intan dukungan keluarga pada pasien

Asmarita. J500100053. 2014. hipertensi selama menjalani perawatan

Hipertensi dapat terjadi karena apabila tidak dapat peran keluarga

pola makan tidak seimbang antara dengan baik maka perawatannya juga

asupan dengan kebutuhan baik jumlah tidak baik. Dukungan anggota

maupun jenis makanannya, seperti keluarga dalam membantu perawatan

makanan tinggi lemak, kurang akan dapat menentukan berhasil

mengkonsumsi sayuran, buah, dan tidaknya pelaksanaan perawatan

makan makanan yang melebihi tersebut. dukungan anggota keluarga

kebutuhan tubuh (Supariasa, 2011), tidak terbatas mengenai masalah

Pola makan yang menyebabkan keuangan, namun juga mengenai

terjadinya penyakit hipertensi karena kesediaan anggota keluarga menemani

pengkonsumsian makanan yang tidak pasien pada saat dibutuhkan.

sehat seperti jeroan, keripik asin, otak- Seluruh dunia terutama negara

otak, makanan dan minuman yang di – negara maju dan berkembang

dalam kaleng. Hal ini dikarenakan hipertensi merupakan masalah

makanan di atas tidak sesuai dengan kesehatan yang cukup lazim

kalori yang dibutuhkan dan ditemukan pada usia lanjut. Di

mengandung banyak bahan pengawet Amerika Serikat, sekitar 18-32%

(Muhammadun, 2010). penduduknya menderita hipertensi,

Berdasarkan penelitian Yunita sedangkan di Cina persentase

dan Kartinah menyatakan bahwa, khususnya lebih rendah yaitu 13%. Di

5
Indonesia prevelensi hipertensi lebih Selang Tengah Desa Wanasari,

tinggi di bandingkan Singapura yang Kecamatan Cibitung, Kabupaten

mencapai 27,3%. (Dhua, 2011) Bekasi Tahun 2017 didapatkan dari

Berdasarkan hasil utama 30 wanita usia produktif dilakukan

Riskesdas tahun 2018, prevalensi pengukuran tekanan darah di

hipertensi menurut diagnosis dokter dapatkan data 27 orang (8,1%)

atau minum obat, dan hasil wanita usia produktif yang menderita

pengukuran pada penduduk umur > 18 hipertensi.

tahun mencapai 34,1%, prevalensi Berdasarkan hasil dari

hipertensi di Jawa Barat berdasarkan wawancara dengan masyarakat wanita

diagnosis dokter pada penduduk umur usia produktif di RT 06/02 Kampung

>18 tahun mencapai 9,5% (Riskesdes Selang Tengah Desa Wanasari

2018). sebanyak 13 orang (3,5%) menderita

Kasus hipertensi di Puskesmas hipertensi dan tidak tahu penyebabnya,

Wanasari pada tahun 2017 penderita sebanyak 7 orang (1,8%) yang

hipertensi pada jumlah penduduk usia menderita hipertensi mengatakan

>18 tahun berdasarkan hasil susah tidur, sebanyak 5 orang (1,3%)

pengukuran tekanan darah sebesar yang menderita hipertensi mengatakan

10,3 % dari jumlah penduduk. menyatakan suka makanan yang tinggi

Berdasarkan hasil studi lemak dan garam.

pendahuluan yang dilakukan oleh Upaya penanganan penyakit

peneliti di RT 06/02 Kampung hipertensi dan komplikasi yang

6
mungkin terjadi perlu ditingkatkan komponen utama yaitu : Survailans

untuk menurunkan tingkat morbiditas penyakit hipertensi, Promosi dan

dan mortalitas, dan oleh karena itu Pencegahan penyakit hipertensi dan

dibutuhkan suatu upaya preventif yang Manajemen pelayanan penyakit

diberikan melalui pemahaman, hipertensi. Mengingat bahwa pada

pengetahuan, dan pengaturan pola angka prevalensi hipertensi yang terus

hidup pasien hipertensi. Tingkat meningkat setiap tahunnya. Maka dari

pengetahuan serta pemahaman pasien hal tersebut diperlukan suatu strategi

hipertensi terkait penyakitnya dapat yang dapat membantu petugas maupun

menunjang keberhasilan terapi masyarakat untuk dapat mengetahui

sehingga tekanan darah pasien dapat sedini mungkin kecenderungan

terkontrol dengan baik (Sinuraya, penyakit hipertensi (Depkes RI, 2008).

Siagian, Taufik, Destiani, Puspitasari, Peran perawat dalam upaya

Lestari, Diantini. 2017). promosi pelayanan keperawatan pada

Penatalaksanaan hipertensi kasus hipertensi adalah bahwa selain

dapat dilakukan dengan menggunakan memberikan pelayanan medis (care

obat-obatan, ataupun dengan cara giver), tetapi peran perawat sebagai

modifikasi gaya hidup. Departemen pemberi pendidikan kesehatan

Kesehatanpun telah membuat (educator) adalah jadi yang utama, di

kebijakan dan strategi nasional mana seorang perawat dituntut untuk

pencegahan dan penanggulangan mampu memberikan pendidikan

penyakit hipertensi yang meliputi 3 kesehatan sebagai bentuk tindakan

7
mandiri keperawatan untuk membantu PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah hasil
pasien dalam mengatasi masalah
penginderaan manusia, atau hasil tahu
kesehatannya melalui cara
seseorang terhadap objek melalui
memberikan informasi pengetahuan
indera yang dimilikinya (mata, hidung,
kesehatan mengenai penyakit
telinga dan sebagainya) (Notoatmodjo,
hipertensi. Sehingga dengan informasi
2010).
yang benar, diharapkan penderita
Notoatmodjo (2014)
hipertensi mendapat bekal
menyimpulkan “pengetahuan adalah
pengetahuan yang cukup untuk dapat
hal yang diketahui oleh orang atau
melaksanakan pola hidup sehat dan
responden terkait dengan sehat dan
dapat menurunkan risiko penyakit
sakit atau kesehatan, misal: tentang
degeneratif terutama hipertensi dan
penyakit (penyebab, cara penularan,
penyakit kardiovaskuler.
cara pencegahan), gizi, sanitasi,
Berbagai penelitian
pelayanan kesehatan, kesehatan
melaporkan faktor risiko hipertensi
diantaranya pada Penelitian Meylen lingkungan, keluarga berencana, dan

South, dkk (2014) di Minahasa Utara sebagainya”.


yang menyatakan bahwa ada hubungan
1. Faktor-Faktor yang
yang bermakna antara konsumsi
makanan dengan kejadian hipertensi di Mempengaruhi Pengetahuan

Puskesmas Kolongan Kecamatan dengan Hipertensi


Kalawat.
Notoatmodjo (2010)

menjelaskan, pengethauan seseorang

8
dapat dipengaruhi oleh beberapa Lingkungan adalah segala

faktor, yaitu : sesuatu yang ada disekitar individu,

a. Pendidikan baik lingkungan fisik, biologis,

Pendidikan adalah suatu usaha maupun sosial.

untuk mengembangkan kepribadian e. Pengalaman

dan kemampuan didalam dan diluar Pengalaman sebagai sumber

sekolah dan berlangsung seumur pegetahuan adalah suatu cara untuk

hidup. memperoleh kebenaran pengetahuan

b. Media masa/suber informasi dengan cara mengulang kembali

Sebagai sarana komunikasi, pengetahuan yang diperoleh dalam

berbagai bentuk media masa seperti memecahkan masalah yang dihadapi

televisi, radio, surat kabar, majalah, masa lalu.

internet, dan lain-lain mempunyai 1. Pengukuran Tingkat

pengaruh besar terhadap pembentukan Pengetahuan

opini dan kepercayaan orang. Pengukuran pengetahuan

c. Sosial budaya dan ekonomi penulis menggunakan pengkategorian

Kebiasaan dan tradisi yang yaitu (Machfoedz 2009) :

dilakukan oleh orang-orang tanpa a. Baik, bila subjek mampun

melalui penalaran apakah yang menjawab dengan benar 76-

dilakukan baik atau buruk. 100% dari seluruh pertanyaan.

d. Lingkungan

9
b. Cukup, bila subjek mampu (Konsep Kebutuhan Dasar
menjawab benar 56-75% dari
Manusia,2014. Hal:359).
seluruh pertanyaan.
c. Kurang, bila subjek mampu Kualitas tidur malam yang baik
menjawab dengan benar <56% akan membuat seseorang lebih
dari seluruh pertanyaan. produktif dan lebih menikmati
kegiatan keesokan hari. Para dokter
pun menyadari pentingnya tidur dan
KUALITAS TIDUR
betapa kurang tidur, yang sangat
Istirahat dan tidur merupakan
umum terjadi mengingat gaya hidup
kebutuhan dasar yang mutlak harus
super sibuk dimasa kini, dapat
dipenuhi oleh semua orang. Dengan berdampak negatif bagi kesehatan
melalui berbagai cara. Kebiasaan tidur
istirahat dan tidur yang cukup, tubuh
sangat mungkin memengaruhi tekanan
baru dapat berfungsi secara optimal.
darah (Kowalski 2010).
Istiraahat dan tidur itu sendiri 1. Faktor yang mempengaruhi

memilikai makna yang berbeda pada kualitas tidur Hipertensi

seetiap individu. Secara umum, Fiti (2014) menyebutkan “faktor yang

istirahat bearti suatu keadaan tenang, mempengaruhi kualitas tidur,

relaks, tanpa tekanan emosional, dan diantaranya adalah :

bebas dari perasaan gelisah. Jadi, a) Penyakit

beristirahat bukan bearti tidak Penyakit dapat menyebabkan

melakukan aktivitas sama sekali. nyeri atau distres fisik yang dapat

Terkadang berjalan-jalan ditaman juga menyebabkan gangguan tidur. Individu

bisa dikatakan suatu bentuk istirahat yang sakit membutuhkan waktu tidur

10
yang lebih banyak dari pada biasanya. Semakin lelah seseorang, semakin

Disamping itu, siklus bangun tidur pendek siklus tidur REM yang di

selama sakit juga dapat mengalami laluinya. Setelah beristirahat biasanya

gangguan ( Konsep Kebutuhan Dasar siklus REM akan kembali memanjang

Manusia,2014. Hal:363 ). ( Konsep Kebutuhan Dasar

b) Lingkungan Manusia,2014. Hal:363 ).

Faktor lingkungan dapat d) Gaya hidup

membantu sekaligus menghambat Individu yang sering berganti

proses tidur. Tidak adanya stimulus jam kerja hartis mengatur aktivitasnya

tertentu atau adanya stimulus yang agar bisa tidur pada watu yang tepat (

asing dapat menghambat upaya tidur. Konsep Kebutuhan Dasar

Sebagai contoh, temepratur yang tidak Manusia,2014. Hal:363 ).

nyaman atau ventilasi yang buruk e) Stress emosional

dapat mempengaruhi tidur seseorang. Ansietas dan depresi seringkali

Akan tetapi, seiring waktu individu mengganggu tidur seseorang. Kondisi

bisa beradaptasi dan tidak lagi ansietas dapat meningkatkan kadar

terpengaruh dengan kondisi tersebut ( norepinefrin darah melalui stimulus

Konsep Kebutuhan Dasar sistem sarafsimpatis. Kondisi ini

Manusia,2014. Hal:363 ). menyebabkan berkuranganny siklus

c) Kelelahan tidur NREM tahap IV dan tidur REM

Kondisi tubuh yang lelah dapat serta serinya terjaga saat tidur (

mempengaruhi pola tidur seseorang.

11
Konsep Kebutuhan Dasar Kebutuhan Dasar Manusia,2014.

Manusia,2014. Hal:364 ). Hal:364 ).

f) Stimulan dan alkohol h) Merokok

Kafein yang terkandung dalam Nikotin yang terkandung dalam

beberapa minuman dapat merangsang rokok memiliki efek stimulasi pada

SSP sehingga dapat mengganggu pola tubuh. Akibatnya, perokok sering kali

tidur. Sedangkan konsumsi alkohol kesulitan untuk tidur dan mudah

yang berlebihan dapat mengganggu terbangun dimalam hari ( Konsep

siklus tidur REM. Ketika pengaruh Kebutuhan Dasar Manusia,2014.

alkohol telah hilang, individu sering Hal:364 ).

kali mengalami mimpi buruk ( Konsep i) Medikasi

Kebutuhan Dasar Manusia,2014. Obat-obatan tertentu dapat

Hal:364 ). mempengaruhi kualitas tidur

g) Diet seseorang. Hipnotik dapat

Penurunan berar badan meengganggu tahap III dan tahap IV

dikaitkan dengan penurunan waktu tidur NREM, beta bloker dapat

tidur dan seringnya terjaga dimalam menyebabkan insomnia dan mimpi

hari. Sebaliknya, penambahan berat buruk, sedangkan narkotik

badan dikaitkan dengan peningkatan (mis.,memperidinhidroklorida dan

total tidur dan sedikitnya priode morfin) diketahui dapat menekan tidur

terjaga dimalam hari ( Konsep REM dan menyababkan seringnya

terjaga di malam hari ( Konsep

12
Kebutuhan Dasar Manusia,2014. POLA MAKAN
Pola makan adalah cara
Hal:364 ).
seseorang atau sekelompok orang yang
j) Motivasi
memilih dan mengkonsumsi makanan
Keinginan untuk tetap terjaga
sebagai tanggapan terhadap pengaruh
terkadang dapat menutupi perasaan
fisiologis, psikologi, budaya dan
lelah seseorang. Sebaliknya, perasaan
sosial. Pola makan sehari-hari
bosan atau tidak adanya motivasi
merupakan pola makan seseorang
untuk terjaga sering kali
berhubungan dengan kebiasaan makan
mendatangkan kantuk ( Konsep
setiap harinya (Sediaoetama, 2011).
Kebutuhan Dasar Manusia,2014.
Pola makan individu meliputi
Hal:365 ).
bahan makanan pokok (sumber
2. Pengukuran Kualitas tidur
karbohidrat), lauk pauk (sumber
Pengukuran kualitas tidur,
protein hewani dan nabati), sayur dan
penulis menggunakan pengkategorian
buah. Pola makanan yang tidak baik
yaitu (Sardjito 2018) :
akan menimbulkan beberapa gangguan
a. Kualitas baik (cukup) antara 6-8
seperti kolesterol tinggi, tekanan darah
jam perhari.
meningkat dan kadar gula yang
b. Kualitas tidur kurang dari 6 Jam
meningkat. Diet kaya buah-buahan,
perhari
sayuran, mengurangi asupan natrium,

rendah lemak dan kolesterol dapat

13
menurunkan tekanan darah asin dengan kejadian hipertensi dan

(Sediaoetama, 2011). menyatakan bahwa seseorang yang

Konsumsi natrium yang terbiasa mengkonsumsi makanan asin

terdapat di dalam garam secara akan berisiko 3,95 kali dibandingkan

berlebihan menyebabkan konsentrasi orang yang tidak terbiasa konsumsi

natrium di dalam cairan ekstraseluler makanan asin.

meningkat. Akibatnya, terjadi Kebutuhan akan serat yang

peningkatan cairan ekstraseluler. dapat larut dalam air seperti apel,

Tubuh berupaya menormalkannya jeruk, pir, kacang merah dan kedelai

dengan menarik cairan intraseluler juga perlu untuk tubuh. Selain sebagai

sehingga volume ekstraseluler sumber serat, buah dan sayuran juga

bertambah. Upaya ini menyebabkan merupakan sumber vitamin dan

terjadinya peningkatan volume darah mineral. Mengonsumsi serat dan buah

dan berdampak kepada timbulnya sangat penting untuk tubuh untuk

hipertensi. Badan kesehatan dunia mencegah sulit buang air besar. Selain

(WHO) merekomendasikan jumlah itu konsumsi susu dapat menambah

garam yang sebaiknya dikonsumsi kebutuhan air yang kurang pada tubuh.

tidak lebih dari 6 gram per hari Beberapa hal yang perlu diperhatikan

(Pratiwi Erlita & Mumpuni Yekti, dalam merencanakan makan adalah:

2017). Hasil penelitian Sugiharto porsi makan jangan terlalu kenyang

(2007), yang membuktikan bahwa ada akan lebih baik jika porsi makannya

hubungan antara konsumsi makanan sedikit tapi sering, banyak minum air

14
putih sekitar 7-8 gelas/hari dan batasi dalam bentuk dukungan emosional,
penghargaan, informasi, dan
minum kopi dan teh, kurangi garam,
instrumental yang dapat diberikan
makanan hendaknya mudah dicerna,
pada lansia. Dukungan keluarga
lembek tidak keras, hindari makanan mengacu pada dukungan-dukungan
yang dipandang anggota keluarga
yang terlalu manis, terlalu asin dan
sebagai sesuatu yang dapat di akses
yang terlalu gurih/gorengan (Sunita,
atau dilakukan untuk keluarga”.
2008). 1. Jenis Jenis Dukungan Keluarga
Friedman (2010) dalam
Pola makanan yang tidak
Ningtiyas (2017) menyebutkan
seimbang antara asupan dengan
“terdapat empat tipe dukungan
kebutuhan baik jumlah maupun jenis
keluarga yaitu:
makanannya, seperti makan makanan
a. Dukungan Emosional
tinggi lemak, kurang mengonsumsi
Keluarga adalah tempat
sayuran, buah dan sebagainya juga
yang aman dan damai untuk
makan makanan yang melebihi
istirahat dan juga menenangkan
kebutuhan tubuh bisa menyebabkan
pikiran. Individu yang
obesitas atau kegemukan (Supariasa,
menghadapi persoalan atau
2011).
masalah akan merasa terbantu
DUKUNGAN KELUARGA
jika ada keluarga yang
Bomar (2004) dalam Mangasi
(2013) menyimpulkan “dukungan memperhatikan dan membantu

keluarga adalah suatu bentuk melayani dalam penyelesaian terbantu jika


yang dilakukan oleh keluarga baik
ada keluarga yang

15
memperhatikan dan membantu d. Dukungan Informasi

dalam penyelesaian masalah


Keluarga berfungsi sebagai
yang sedang dihadapinya. pemberi informasi yang baik dan

b. Dukungan Penilaian benar. Dalam hal ini juga diharapkan


bantuan informasi yang disediakan
Keluarga bertindak
keluarga dapat digunakan oleh
sebagai penengah dalam individu dalam mengatasi masalah-

penyelesaian masalah dan juga masalah yang sedang dihadapi”.

sebagai orang yang memfasilitasi


METODE PENELITIAN
dalam pemecahan masalah yang Pada penelitian ini metode

sedang dihadapi. Dukungan dan yang dipakai adalah analitik kuantitatif


dengan rancangan penelitian cross
perhatian dari keluarga
sectional yaitu merupakan rancangan
merupakan bentuk penghargaan penelitian dengan melakukan

positif yang diberikan kepada pengukuran atau pengamatan pada saat


bersamaan (sekali waktu) antara faktor
individu.
resiko atau paparan dengan penyakit
c. Dukungan Instrumental (Notoatmodjo, 2012). Variabel terikat

Keluarga merupakan yang akan diteliti adalah hipertensi.


Sedangkan variabel bebas yang akan
sebuah sumber pengawasan
diteliti adalah pengetahuan, pola
dalam kebutuhan individu. makan, kualitas tidur, dan dukungan

Keluarga turut mencari dan keluarga.


Populasi dan sampel dalam
memberi solusi yang dapat
penelitian ini adalah wanita usia
membantu individu dalam produktif RT 06 RW 02 kampung

melakukan kegiatan sehari-hari.

16
selang tengah yang berjumlah 30 sebanyak 15 orang (50%) menderita
orang. hipertensi sedang/berat dengan
Instrumen yang digunakan tekanan darah 160-179/100-109
untuk mengetahui hipertensi dengan mmHg dan sisanya sebanyak 15 orang
menggunakan data sekunder yaitu (50%) menderita hipertensi ringan
hasil ukur tekanan darah selama satu dengan derajat tekanan darah 140-
kali pengukuran. 159/90-99 mmHg.
Instrumen yang digunakan Variabel Pengetahuan
pada penelitian ini adalah kuesioner, responden tingkat pengetahuan yang
pada variabel pengetahuan, kualitas diterapkan oleh 30 wanita penderita
tidur, pola makan, dan dukungan hipertensi usia produktif (23-61 tahun)
keluarga yang sudah di uji validitas di Kampung Selang Tengah RT 06
terlebih dahulu. RW 02 Desa Wanasari Kecamatan
Analisis data di lakukan secara Cibitung Kabupaten Bekasi yang
univariat dan bivariat menggunakan uji menjadi sampel dalam penelitian ini,
Chi-Square dengan nilai signifikan yaitu sebanyak 17 orang (56,7%) yang
alpha 5% (α = 0,05) dengan uji chi- tingkat pengetahuan baik, sebanyak 10
square sebagai alternatif nya. orang (33,3%) tingkat pengetahuan
kurang, dan sisanya sebanyak 3 orang
HASIL (10%) tingkat pengetahuan cukup.
Karakteristik hipertensi pada Variabel pola makan yang diterapkan
wanita usia produktif dapat dilihat oleh 30 wanita penderita hipertensi
yang mengalami hipertensi dari 30 usia produktif (23-61 tahun) di
wanita penderita hipertensi usia Kampung Selang Tengah RT 06 RW
produktif (23-61 tahun) di Kampung 02 Desa Wanasari Kecamatan
Selang Tengah RT 06 RW 02 Desa Cibitung Kabupaten Bekasi yang
Wanasari Kecamatan Cibitung menjadi sampel dalam penelitian ini,
Kabupaten Bekasi yang menjadi yaitu sebanyak 19 orang (63,3%)
sampel dalam penelitian ini, yaitu menerapkan pola makan yang kurang

17
baik dan sisanya sebanyak 11 orang Kampung Selang Tengah Rt 06
(36,7%) menerapkan pola makan yang
Rw 02 Desa Wanasari
baik. Variabel kualitas tidur yang
Kecamatan Cibitung Kabupaten
diterapkan oleh 30 wanita penderita
hipertensi usia produktif (23-61 tahun) Bekasi Tahun 2019
di Kampung Selang Tengah RT 06
Berdasarkan hasil uji statistik
RW 02 Desa Wanasari Kecamatan
dengan menggunakan uji Chi-Square
Cibitung Kabupaten Bekasi yang
menjadi sampel dalam penelitian ini, maka diperoleh nilai p=0,023 < α
yaitu sebanyak 16 orang (53,3%)
=0,05 yang berarti H0 ditolak. Dengan
menerapak kualitas tidur baik, sisanya
demikian dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 14 orang (46.7%) menerapka
kualitas tidur kurang. Dan variabel ada hubungan antara pola makan
dukungan keluarga yang diterapkan
dengan kejadian hipertensi pada
oleh 30 wanita penderita hipertensi
wanita usia produktif di Kampung
usia produktif (23-61 tahun) di
Kampung Selang Tengah RT 06 RW Selang Tengan RT 06 RW 02 Desa
02 Desa Wanasari Kecamatan
Wanasari Kecamatan Cibitung
Cibitung Kabupaten Bekasi yang
Kabupaten Bekasi Tahun 2019.
menjadi sampel dalam penelitian ini,
yaitu sebanyak 15 orang (50%) ada 2. Hubungan Pengetahuan
dukungan, sisanya sebanyak 15 orang
Dengan Kejadian Hipertensi
(50%) tidak ada dukungan.
Pada Wanita Usia Produktif Di

PEMBAHASAN Kampung Selang Tengah RT 06


1. Hubungan Pola Makan Dengan
RW 02 Desa Wanasari
Kejadian Hipertensi Pada
Kecamatan Cibitung Kabupaten
Wanita Usia Produktif Di
Bekasi Tahun 2019

18
Berdasarkan hasil uji statistik ada hubungan antara kualitas tidur

dengan menggunakan uji Chi- dengan kejadian hipertensi pada

Square maka diperoleh nilai wanita usia produktif di Kampung

p=0,532 > α =0,05 yang berarti H0 Selang Tengan RT 06 RW 02 Desa

diterima. Dengan demikian dapat Wanasari Kecamatan Cibitung

disimpulkan bahwa tidak ada Kabupaten Bekasi Tahun 2019.

hubungan antara pengetahuan 4. Hubungan Dukungan Keluarga

dengan kejadian hipertensi pada Pola Makan Dengan Kejadian

wanita usia produktif di Cibitung Hipertensi Pada Wanita Usia

Kabupaten Bekasi Tahun 2019. Produktif Di Kampung Selang

3. Hubungan Kualitas Tidur Pola Tengah RT 06 RW 02 Desa

Makan Dengan Kejadian Wanasari Kecamatan Cibitung

Hipertensi Pada Wanita Usia Kabupaten Bekasi Tahun 2019

Produktif Di Kampung Selang Berdasarkan hasil uji statistik

Tengah RT 06 RW 02 Desa dengan menggunakan uji Chi-Square

Wanasari Kecamatan Cibitung maka diperoleh nilai p=0,028 < α

Kabupaten Bekasi Tahun 2019 =0,05 yang berarti H0 ditolak. Dengan

Berdasarkan hasil uji statistik demikian dapat disimpulkan bahwa

dengan menggunakan uji Chi-Square ada hubungan antara dukungan

maka diperoleh nilai p=0,01 < α =0,05 keluarga dengan kejadian hipertensi

yang berarti H0 ditolak. Dengan pada wanita usia produktif di

demikian dapat disimpulkan bahwa Kampung Selang Tengan RT 06 RW

19
02 Desa Wanasari Kecamatan wanita usia produktif di Kampung

Cibitung Kabupaten Bekasi Tahun Selang Tengah RT 06 RW 02

2019. Desa Wanasari Kecamatan

Cibitung Kabupaten Bekasi tahun


KESIMPULAN
1. Kejadian hipertensi dari 30 2019 (p=0,023 < α =0,05 dan

wanita penderita hipertensi usia Odds Ratio 3,763).

produktif (23-61 tahun) di 3. Tidak ada hubungan antara

Kampung Selang Tengah RT 06 pengetahuan dengan kejadian

RW 02 Desa Wanasari Kecamatan hipertensi pada wanita usia

Cibitung Kabupaten Bekasi yang produktif di Kampung Selang

menjadi sampel dalam penelitian Tengah RT 06 RW 02 Desa

ini, yaitu sebanyak 15 orang Wanasari Kecamatan Cibitung

(50%) menderita hipertensi Kabupaten Bekasi tahun 2019

sedang/berat dengan tekanan (p=0,532 > α =0,05).

darah 160-179/100-109 dan ≥ 4. Ada hubungan antara kualitas

180/110 dan sisanya sebanyak 15 tidur dengan kejadian hipertensi

orang (50%) menderita hipertensi pada wanita usia produktif di

ringan dengan derajat tekanan Kampung Selang Tengah RT 06

darah 140-159/90-99. RW 02 Desa Wanasari Kecamatan

2. Ada hubungan antara pola makan Cibitung Kabupaten Bekasi tahun

dengan kejadian hipertensi pada 2019 (p=0,01 < α =0,05 dan Odds

Ratio 3,143).

20
5. Ada hubungan antara dukungan ubah melalui : penurunan berat

keluarga dengan kejadian badan, batasi konsumsi alcohol ,

hipertensi pada wanita usia kurangi konsumsi natrium , berhenti

produktif di Kampung Selang merokok dan kurangi makanan yang

Tengah RT 06 RW 02 Desa berlemak serta tinggi kolestrol untuk

Wanasari Kecamatan Cibitung kesehatan jantung, lakukan olahraga,

Kabupaten Bekasi tahun 2019 meningkatkan konsumsi sayuran ,

(p=0,028 < α =0,05 dan Odds dan kontrol tekanan darah secara

Ratio 2,750). teratur dan mengkonsumsi obat

antihipertensi sesuai dengan anjuran


SARAN
dokter.
1. Bagi Penderita Hipertensi
2. Bagi Masyarakat
(Wanita Usia Produktif)
Bagi masyarakat terutama pada
Perlunya melakukan
keluarga penderita hipertensi agar
pemeriksaan tekanan darah,
dapat saling mengingatkan untuk
pengobatan secara rutin,
melakukan gaya hidup yang sehat
memperhatikan pola makan yang
agar terhindar dari komplikasi yang
sehat, mengatur pola tidur yang baik,
lebih lanjut, peneliti menyarankan
dan perlu adanya edukasi di keluarga
untuk dapat lebih memberikan
untuk dapat meningkatkan tekanan
dukungan untuk memotivasi
darah untuk mencegah timbulnya
penderita dan memperhatikan
komplikasi lebih lanjut. Dapat di
keadaan fisik maupun psikisnya.

21
Tidak mengajarkan penderita untuk wawasan yang luas untuk ilmu

memakan makanan yang dikonsumsi keperawatan khususnya di

orang sehat pada umumnya, Keperawatan Medikal Bedah.

mengatur kualitas tidur yang baik. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya

3. Bagi Profesi Keperawatan Disarankan bagi peneliti

Pemberian informasi selanjutnya lebih memperhatikan

mengenai faktor faktor yang faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi hiprtensi (pola menyebabkan terjadinya hipertensi

makan, kualitas tidur, dan dukungan pada wanita usi produktif. Bagi

keluarga) agar penderita mampu peneliti sendiri, penelitian ini

melakukan penyesuain diri terhadap berguna bagi peneliti karena

perubahan yang terjadi dan penderita mempunyai tanggung jawab untuk

bisa mengetahui apa saja hal-hal menjadi seorang perawat yang

yang dilarang serta dampak apabila professional dalam mengatasi

tidak mengikuti aturan yang sudah masalah apapun didunia

ditetapkan. keperawatan.

4. Bagi Program Studi / Institusi


DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan 1. Ambrawati, F. R. SKM,M.kes

Disarankan bagi program studi (2014).Konsep Kebutuhan Dasar

bahwa penelitian ini dapat digunakan Manusia.Yokyakarta : Dua Satria

sebagai bahan acuan bagi peneliti Offset.

selanjutnya dan dapat menambah

22
2. Alwi, I (2012).Penyakit Hipertensi Di Rumah Sakit Umum

Kardiovaskular.Jakarta : Salembe Daerah

3. Muttaqin, Arif (2009).Pengantar Karanganyar,file:///C:/Users/Syu

Asuhan Keperawatan dengan man%20Jaya/Documents/BAB%2

Gangguan Sistem 0I%20TPMHP/NASKAH_PUBLI

Kardiovaskular.Jakarta : Salambe KASI-3.pdf,di akses Pada 2 Maret

Medika 2014

4. Notoatmodjo, S. (2012). Metode 8. Jayanti Wulansari, Burhannudin

Penelitian Kesehatan. Cetakan Ichsan, Devi Usdiana

Pertama. Edisi Revisi. Jakarta : (2013).Hubungan Pengetahuan

Rineka Cipta. Tentang Hipertensi Dengan

5. Priscilla, L. (2016). Buku Ajar Pengendalian Tekanan Darah

Keperawatan Medikal Bedah. Pada Pasien Hipertensi Di

Alih bahasa, Nike Budhi Subekti : Poliklinik Penyakit Dalam Rsud

Editor edisi Bahasa Indonesia, Dr.Moewardi Surakarta,

Ayu Linda. Edisi 5. Jakarta : EGC file:///C:/Users/Syuman%20Jaya/

6. Udjianti (2011).Keperawatan Documents/BAB%20I%20TPMHP

Kasdiovaskular.Jakarta : Salambe /jurnal/271-2118-1-PB.pdf,di

Medeika akses pada 1 February 2013

7. Asmirata, Intan (2014).Hubungan 9. Rano K. Sinuraya dkk (2017),

Antara Kualitas Tidur Dengan Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Tekanan Darah Pada Pasien tentang Hipertensi pada Pasien

23
Hipertensi di Kota Bandung, AN/JENI/KELAMIN/pdf,di akses

file:///C:/Users/Syuman%20Jaya/ pada 1 Februari 2018

Documents/BAB%20I%20TPMHP

/jurnal/15968-45737-1-PB.pdf,di

akses 3 Desember 2017

10. Rachmawati,Yunita Ayu

(2013).Dukungan Keluarga

Dalam Penatalaksanaan

Hipertensi Di Puskesmas

Candirejo Magetan,

file:///C:/Users/Syuman%20Jaya/

Documents/BAB%20I%20TPMH

P/NASKAH_PUBLIKASI-2.pdf,

di akses pada 21 Januari 2013

11. Wahyuni, Tri Susilowati (2018).

Pola Makan Dan Jenis Kelamin

Dan Hubungan Pengetahuan

Terhadap Kejadian Hipertensi Di

Kalurahan Sambung Macan

Srage,http://www.HUBUNGAN/P

ENGETAHUAN/POLA/MAKAN/D

24

Anda mungkin juga menyukai