Anda di halaman 1dari 10

Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang

Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum


Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG


HIPERTENSI DENGAN KEPATUHAN DALAM MEMINUM
OBAT DI POSYANDU LANSIA DRUPADI

Hannys Shely Permata Sari1), Joko Wiyono2), Ragil Catur Adi.W 3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Email : honney_shelly@yahoo.com

ABSTRAK

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian karena


dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun negara berkembang.
Berdasarkan data yang diperoleh posyandu di Bululawang sebagian besar warga menderita
penyakit Hipertensi dengan jumlah 70 orang. Pada studi pendahuluan didapatkan sekitar
30 orang yang tidak mengerti tentang hipertensi karena mayoritas pendidikan warga
adalah SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan lansia tentang hipertensi dengan kepatuhan dalam meminum obat. Desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian korealisonal. Data penelitian dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner dan hasilnya dianalisa dengan menggunakan chi square.
Hasil penelitian menunjukan pengetahuan lansia tentang hipertensi 46% baik dan klien
patuh dalam meminum obat 69%. Hasil dari analisa korelasi didapatkan kurang dari p-
value 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
tingkat kepatuhan lansia tentang hipertensi dengan kepatuhan dalam meminum obat,
semakin tinggi tingkat kepatuhan seseorang tentang penyakit hipertensi maka akan
semakin tinggi pula tingkat kepatuhan dalam meminum obat. Saran dari hasil penelitian
hendaknya petugas kesehatan meningkatkan pengetahuan lansia dengan penyuluhan pada
saat posyandu lansia.

Kata Kunci : Kepatuhan Minum Obat, Lansia, Pengetahuan tentang Hipertensi.

214
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

CORRELALION OF ELDERLY KNOWLEDGE LEVEL ABOUT HYPERTENSION


WITH MEDICINE OBEDIENCE IN POSYANDU LANSIA DRUPADI

ABSTRACT

Hypertension is general healthy problem that needed more foccus because can affect a
death both developed and developing countries. Based on the data collect from posyandu
Bululawang, most of citizens suffer hypertension disease as 70 peoples. And on the
preliminary study that obtained about 30 peoples who don’t know about hypertension
because most of citizens education is junior high school. The research aimed to knowing
the correlation between elderly knowledge level about hypertension with medicine
obedience. The research design is correlational design. The research data were used by
questionnaire and the result analyzed by chi square. The results showed that elderly
knowledge about hypertension in a good category is 45% and the client medicine
obedience is 69%. The result from correlation analyzed obtained less than P value 0,005.
So the conclusion of this research have significant correlation between elderly knowledge
level about hypertension with medicine obedience, and a higher knowledge level about
hypertension disease so higher a level of to medicine obedience too. Suggestions from the
results of the research are improvement elderly knowledge from the paramedic’s with
counseling at posyandu lansia.

Keywords: Medicince Obedience, Elderly, Knowledge About Hypertension

PENDAHULUAN pegal-pegal, perasaan tidak nyaman di


tengkuk, perasaan berputar atau ingin
Pengetahuan adalah segala apa jatuh, berdebar-debar, detak jantung
yang diketahui berdasarkan pengalaman cepat, telinga berdering, gagal jantung,
yang didapatkan oleh setiap manusia. berkembangnya plak lemak dalam
Hipertensi adalah keadaan dimana dinding pembuluh darah (artheroclerosis)
seseorang mengalami tekanan darah dan arteriosclerosis, stroke dan pecahnya
diatas normal yang mengakibatkan pembuluh darah kapiler di otak. Dampak
peningkatan angka kesakitan dan angka jika tidak minum obat secara teratur yaitu
kematian. Hipertensi dapat menimbulkan tekanan darah tidak akan terkontrol.
dampak bagi penderita yaitu sakit kepala,

215
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

Hipertensi adalah salah satu faktor posyandu di Bululawang sebagian besar


risiko utama penyakit kardiovaskular, warga menderita penyakit Hipertensi
secara global merupakan penyebab utama dengan jumlah 70 orang. Dan dalam studi
peningkatan mortalitas kardiovaskular, pendahuluan didapatkan sekitar 30 orang
kematian mendadak, stroke, penyakit yang tidak mengerti tentang hipertensi
jantung koroner, gagal jantung, fibrilasi karena mayoritas pendidikan warga
atrium, penyakit arteri perifer, dan adalah SMP.
insufisiensi ginjal. Hipertensi Di sisi lain, pada manusia proses
mempengaruhi sekitar 25% orang dewasa penuaan akan menyebabkan perubahan
di seluruh dunia dan diperkirakan anatomis, fisiologis dan biokimia pada
menyebabkan lebih dari tujuh juta tubuh, sehingga akan mempengaruhi
kematian setiap tahun, dan sekitar 13% fungsi dan kemampuan tubuh secara
dari jumlah total kematian di seluruh keseluruhan. Memasuki masa tua berarti
dunia (Rampengan, 2015). mengalami kemunduran, misalnya
Hipertensi merupakan masalah kemunduran fisik yang ditandai dengan
kesehatan global yang membutuhkan kulit yang mengendur, rambut memutih,
perhatian karena dapat menyebabkan gigi mulai ompong, pendengaran kurang
kematian utama di negara-negara maju jelas, penglihatan semakin memburuk,
maupun negara berkembang. Menurut gerakan lambat dan figur tubuh yang
survey yang dilakukan oleh Word Health tidak proporsional. Semua sistem dalam
Organization (WHO) pada tahun 2000, tubuh lansiamengalami kemunduran,
jumlah penduduk dunia yang menderita termasuk pada sistem muskuloskeletal
hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan lansia sering mengalami rematik,
wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan penyakit gout, nyeri sendi dan lumbago
pada tahun 2025 jumlahnya akan (Handono, 2013).
meningkat menjadi 29,2%. Prevalensi Studi pendahuluan yang dilakukan
hipertensi di Indonesia sebesar 31,7 % pada tanggal 1 November 2016 di
dimana hanya 7,2 % penduduk yang posyandu lansia Bululawang dengan
sudah mengetahui memiliki hipertensi jumlah 70 orang lansia Terdiri dari 45
dan hanya 0,4 % kasus yang minum obat orang perempuan dan 25 orang laki-laki.
hipertensi. Pada tahun 2010 data dari Sebagian besar di posyandu lansia ini
Dinkes rovinsi Jawa Timur terdapat banyak yang tidak patuh dalam meminum
275.00 jiwa penderita hipertensi. Dinkes obat hipertensi dan 45 orang tidak
kabupaten Malang tahun 2005 sebanyak mengetahui tentang penyakit tersebut dan
39.082 jiwa penderita hipertensi. menganggapnya biasa saja. Berdasarkan
Berdasarkan data yang diperoleh hasil wawancara beberapa lansia,

216
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

sebagian lansia hanya minum obat ketika memperkirakan, dan menguji berdasarkan
tekanan darah naik, sedangkan kalau teori yang ada. Hubungan korelatif
tekanan darahnya sudah turun banyak mengacu pada kecenderungan bahwa
lansia yang tidak minum obat karena variasi suatu variabel diikuti oleh variabel
masih banyak lansia yang tidak mengerti – variabel lain (Nursalam, 2011). Pada
tentang hipertensi dan pentingnya minum penelitian ini peneliti menggunakan jenis
obat secara teratur. penelitian korelasional, dan
Hipertensi pada lansia dapat menggunakan pendekatan kuantitatif
menambah beban kerja jantung dan arteri dengan penelitian yang dilakukan adalah
yang bila berlanjut dapat menimbulkan membandingkan variabel.
kerusakan jantung dan pembuluh darah. Subyek penelitian adalah lansia
Sehingga memerlukan kepatuhan yang menderita hipertensi yang ada di
pengobatan yang rutin untuk menurunkan Posyandu Lansia Drupadi di Wilayah
tekanan darah. Sedangkan lansia dengan Bululawang. Populasi dalam penelitian
hipertensi harus minum obat secara ini adalah 70 responden. Pada penelitian
teratur karena kepatuhan serta ini sampling yang digunakan adalah
pemahaman yang baik dalam purposive sampling, yang dilakukan
menjalankan terapi dapat mempengaruhi dengan mencari subyek penelitian sesuai
tekanan darah dan mencegah terjadinya kriteria subyek penelitian berdasarkan
komplikasi. Dari hasil penelitian ini pada hasil penghitugan maka sampel
lansia dengan hipertensi dapat minum dalam penelitian ini digunakan sebanyak
obat secara teratur dan mengetahui 26 orang.
tentang hipertensi. Instrumen penelitian adalah alat
Berdasarkan pada latar belakang atau fasilitas yang digunakan oleh
di atas maka peneliti mengambil judul peneliti dalam mengumpulkan data agar
Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan lebih baik, dalam arti lebih cermat,
Minum Obat. lengkap dan sistematis (Arikunto, 2010).
Instumen yang digunakan dalam
pengumpulan data dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN adalah kuesioner dan lembar observasi.
Pada penelitian ini, analisa
Jenis penelitian yang digunakan Variabel dependen dilakukan secara
dalam penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan statistik deskriptif
korelasional yang dilakukan dengan cara yaitu hasil dari jawaban responden
menjelaskan suatu hubungan, jumlah dan dibandingkan dengan jumlah

217
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

jawaban yang diharapkan kemudian Berdasarkan pada Tabel 1 dapat


dikalikan 100%, dengan rumus : diketahui bahwa lansia yang memiliki
x 100% tingkat pengetahuan yang baik tentang
hipertensi sebanyak 34,60%, cukup baik
Pada variabel kepatuhan minum
sebanyak 23,10% dan kurang baik
obat peneliti menggunakan teknik pill
sebanyak 42,3%.
count, dimana pengukuran ini mengukur
jumlah obat yang diminum dibagi jumlah
Tabel 2. Tingkat Kepatuhan Meminum
obat yang seharusnya diminum dikali
Obat
100%. Hasil dari pengukuran ini adalah
Tingkat
80-100%, dan 0 – 79% Cara yang
Kepatuhan
digunakan untuk menetapkan skor yaitu
jumlah dari skor masing – masing item Meminum Obat f (%)
(pertanyaan) dibagi jumlah dari skor item Patuh 16 61,50
total dikalikan 100% dengan Tidak Patuh 10 38,5
menggunakan rumus : Total 26 100

Berdasarkan pada Tabel 2 dapat


Nilai akhir = x 100%
diketahui bahwa responden yang patuh
dalam meminum obat sebanyak 61,5%
Untuk mengetahui hubungan sedangkan responden yang tidak patuh
antara variabel independen dan variabel sebanyak 38,5%.
dependen dilakukan uji statistik yaitu
korelasi Chi Square . Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Hipertensi
Berdasarkan Tabel 1 hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Gumarang yang berjudul
Tabel 1. Tingkat Pengetahuan Lansia Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
tentang Hipertensi Keluarga Terhadap Diet Hipertensi Pada
Tingkat Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pengetahuan Rawasari Kota Jambi Tahun 2014. Hasil
Lansia f (%) penelitian Gumarang (2014) dari 42
Baik 9 34,60 responden yang memiliki pengetahuan
Cukup 6 23,1 yang kurang baik sebanyak 27 (64,3%)
Kurang 11 42,3 sedangkan responden yang memiliki
Total 26 100 pengetahuan yang baik sebanyak 15

218
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

(35,7%). Hasil kedua penelitian tersebut pula mereka menerima informasi, dan
sama-sama menunjukan bahwa tingkat pada akhirnya pengetahuan yang
pengetahuan responden secara umum dimilikinya akan semain banyak.
adalah kurang baik, sedangkan responden Sebaliknya, jika seseorang memiliki
yang mempunyai pengetahuan baik tingkat pendidikan yang rendah, maka
kurang dari 40%. akan menghambat perkembangan sikap
Menurut Bruner (1915) pada orang tesebut terhadap penerimaan
dasarnya pengetahuan akan terus informasi dan nilai – nilai yang baru
bertambah dan bervariatif sesuai dengan diperkenalkan. Lingkungan pekerjaan
proses pengalaman manusia yang dapat membuat seseorang memperoleh
dialami., proses pengetahuan tersebut pengalaman dan pengetahuan, baik secara
melibatkan tiga aspek, yaitu proses langsung maupun tidak langsung.
mendapatkan informasi, proses Berdasarkan pada pembahasan di
transformasi, dan proses evaluasi. atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
Informasi baru yang didapat merupakan pengetahuan lansia tentang hipertensi
penyempurnaan informasi sebelumnya. sebagian besar adalah kurang baik yaitu
Proses transformasi adalah proses sebanyak 42,3%. Hal ini dapat
memanipulasi pengetahuan agar sesuai dipengaruhi oleh faktor pendidikan yang
dengan tugas – tugas baru. Hal-hal yang sebagian besar SMP dan SD. Selain itu
mempengaruhi pengetahuan antara lain rendahnya tingkat pengetahuan tentang
adalah pendidikan, pekerjaan, umur, dan hipertensi juga disebabkan oleh
pengalaman. rendahnya sumber informasi yang mereka
Adanya perbedaan pengetahuan dapatkan dan bervariasinya jenis
pada lansia yang diteliti menunjukan pekerjaan yang dilakukan oleh
adanya perbedaan lansia dalam proses responden.
mendapatkan informasi, proses
transformasi, dan proses evaluasi. Tingkat Kepatuhan Meminum Obat
Adanya perbedaan tersebut dapat Berdasarkan pada Tabel 2 hasil
disebabkan oleh adanya tingkat penelitian lainya tentang kepatuhan
perbedaan dan jenis pekerjaan yang dalam meminum obat pernah
dimiliki oleh para lansia. Pendidikan dipublikasikan Hardiyanti dengan judul
berarti bimbingan yang diberikan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Status
seseorang kepada orang lain agar dapat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
memahami sesuatu hal. Tidak dapat Bajoe Kabupaten Bone Tahun 2016.
dipungkiri bahwa semakin tinggi Hasil penelitiannya adalah risiko
pendidikan seseorang, semakin mudah kelompok yang tidak patuh minum obat

219
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

untuk hipertensi hanya signifikan pada Rendahnya tingkat kepatuhan dalam


kelompok yang memiliki kebiasaan meminum obat dapat dipengaruhi oleh
mengkonsumsi makanan asin. Sedangkan jenis kelamin, usia, pendidikan, status
untuk kelompok yang tidak memiliki sosial ekonomi dan suku bangsa. Oleh
kebiasaan konsumsi makanan asin tidak karena itu diperlukan strategi-strategi
signifikan terhadap status hipertensi, hal yang sesuai untuk meningkatkan
ini dikarenakan Sebagian besar resonden kepatuhan dalam meminum obat
yang mengkonsumsi makanan asin adalah misalnya tenaga kesehatan memberi
mereka yang memiliki tingkat pendidikan informasi tentang penyakit dan cara
yang rendah. Mereka yang berpendidikan pengobatannya yang diberikan kepada
tinggi akan mempunyai pengetahuan pasien dan keluarganya secara jelas.
yang luas. Dengan pengetahuan yang Hasil dari penelitian ini
diperoleh maka pasien hipertensi akan menunjukan bahwa hipotesis dalam
mengetahui manfaat dari saran atau penelitian ini diterima, Hipotesis dalam
nasihat petugas kesehatan sehingga akan penelitian ini adalah ada hubungan antara
termotivasi untuk lebih patuh menjalani tingkat kepatuhan lansia tentang
pengobatan yang dianjurkan oleh petugas hipertensi dengan kepatuhan dalam
kesehatan. meminum obat. Untuk menguji hipotesis
Hasil penelitian ini diperkuat tersebut di dalam penelitian ini dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh Boima et dengan menggunakan Uji Chi Square.
al (2015) yang menyatakan terdapat Hasil dari analisis data diperoleh nilai
hubungan antara tingkat pendidikan signifikan 0,005. Karena signifikan 0,00
dengan kepatuhan pengobatan hipertensi. < 0,05, maka dapat diambil keputusan
Ditemukan bahwa responden dengan untuk menolak H0 dan menerima H1 atau
pendidikan tinggi akan lebih patuh 85% dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
dibandingkan dengan responden yang yang signifikan antara tingkat kepatuhan
tidak patuh 15% (Hardiyanti, 2016). lansia tentang hipertensi dengan
Berdasarkan pada pembahasan kepatuhan dalam meminum obat.
diatas dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian ini sejalan dengan
kepatuhan responden dalam meminum hasil penelitian Khomaini dkk (2007)
obat sebanyak 61,5% dapat diyatakan dengan Judul Pengaruh Edukasi
patuh sedangkan responden yang tidak Terstruktur dan Kepatuhan Minum Obat
patuh sebanyak 38,5%. Hasil penelitian Antihipertensi terhadap Penurunan
ini mennggabarkan bahwa tingkat Tekanan Darah PasienHipertensi Usia
kepatuhan responden dalam Lanjut: Uji Klinis Acak Tersamar Ganda.
mengkonsumsi obat masih rendah. Pada penelitian Khomaini dkk,

220
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

didapatkan bahwa pemberian edukasi menyebabkan tekanan darah lebih sulit


terstruktur selama 90 hari pada pasien terkontrol. Hal lain yang secara teoritis
usia lanjut dengan hipertensi dapat menyulitkan penurunan tekanan darah
menurunkan tekanan darah sistolik adalah karakteristik subjek penelitian
(TDS). Penelitian Figar (2008) yang yang didominasi wanita. Tekanan darah
menguji pengaruh edukasi terstruktur pada wanita usia lanjut telah diketahui
pada pasien hipertensi usia lebih dari 60 lebih sulit dikontrol dibandingkan pria
tahun juga mendapati penurunan tekanan usia lanjut. Namun, penyebabnya belum
darah sistolik yang juga mencapai diketahui pasti, apakah disebabkan oleh
kemaknaan statistik (p-value = 0,02). kurangnya intensitas pengobatan,
Hubungan yang bermakna tersebut pemilihan obat yang tidak tepat,
menunjukkan bahwa penurunan TDS kurangnya kepatuhan berobat atau
terkait dengan pemberian edukasi resistensi pengobatan yang disebabkan
terstruktur. oleh faktor biologis. Data dari National
Pada penelitian ini, juga Health and Nutrition Examination Survey
didapatkan penurunan median tekanan (NHANES) menyebutkan bahwa sulitnya
darah sistolik yang lebih tajam pada kontrol tekanan darah
kedua kelompok yang mendapatkan Hasil penelitian tersebut
edukasi dibandingkan dengan tekanan menunjukan bahwa semakin tinggi
darah sistolik awal masing-masing. tingkat kepatuhan seseorang tentang
Penurunan tekanan darah ini ini semakin penyakit hipertensi maka akan semakin
baik apabila disertai dengan pemberian tinggi pula tingkat kepatuhan dalam
edukasi yang terstruktur terhadap pasien meminum obat, dan sebaliknya semakin
seperti yang terlihat pada kelompok rendah tingkat pengetahuan tentang
edukasi terstruktur dengan checklist. penyakit hipertensi maka akan semakin
Penurunan tekanan darah pada ketiga rendah pula tingkat kepatuhan dalam
kelompok ini juga sejalan dengan hasil meminum obat. Hasil penelitian ini
penelitian Figar (2008). menunjukan bahwa tingkat keapatuhan
Penurunan TDS yang besar pada dalam meminum obat masih rendah
penelitian ini secara teoritis sulit dicapai sehinggha perlu adanya peningkatan
mengingat penelitian ini menggunakan peningkatan dalam kepatuhan meminum
subjek usia lanjut yang memiliki obat. Hasil penelitian ini juga sejalan
patofisiologi hipertensi yang khusus. dengan hasil penelitian Khomaini (2017),
Pada hipertensi usia lanjut, penurunan bahwa dengan edukasi tersetruktur maka
distensibilitas arteri besar akan tingkat kepatuhan dalam meminum obat
meningkatkan kekakuan arteri yang juga mengalami peningkatan sehingga

221
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

tekanan darah pada penderita hipertensi hipertensi maka semakin tinggi


lebih dapat dikontrol. pula tingkat kepatuhan dalam
meminum obat.

KESIMPULAN
SARAN
1) Tingkat pengetahuan lansia
tentang hipertensi sebagian besar Penelitian ini hanya mengkaji pada
adalah kurang baik yaitu sebanyak persoalan tingkat pengetahuan tentang
42,3%. Hal ini dapat dipengaruhi penyakit hipertensi dengan tingkat
oleh faktor pendidikan yang kepatuhan dalam meminum obat. Pada
sebagian besar SMP dan SD. penelitian selanjutnya diharapakan
Selain itu rendahnya tingkat adanya pengetahuan yang lebih lanjut dan
pengetahuan tentang hipertensi memdalam tentang tingkat kepatuhan
juga disebabkan oleh rendahnya meminum obat dengan dorongan dari
sumber informasi yang mereka lingkungan keluarga serta adanya
dapatkan. penelitian yang lebih mendalam
2) Hasil dari penelitian ini hubungan antara tingkat pengetahuan
menggambarkan bahwa tentang suatu penyakit dengan tingkat
kepatuhan responden dalam pendidikan.
meminum obat sebanyak 61,5%
dapat diyatakan patuh sedangkan
responden yang tidak patuh DAFTAR PUSTAKA
sebanyak 38,5%. Hasil penelitian
ini mennggabarkan bahwa tingkat Arikunto S.2010. Prosedur Penelitian,
kepatuhan responden dalam Suatu Pendekatan Praktik – Edisi
mengkonsumsi obat masih Revisi., Cetakan. 14, - Jakarta :
rendah. Reneka Cipta.
3) Hasil penelitian ini Handono, Sri. 2013. Upaya Menurunkan
menggambarkan bahwa ada Keluhan Nyeri Sendi Lutut Pada
hubungan yang signifikan antara Lansia Di Posyandu Lansia
tingkat kepatuhan lansia tentang Sejahtera. Jurnal STIKES. Volume
hipertensi dengan kepatuhan 6, No. 1, Juli 2013
dalam meminum obat. Hal ini Khomaini, Ayatullah. 2017. Pengaruh
berarti bahwa semakin tinggi Edukasi Terstruktur dan Kepatuhan
tingkat pengetahuan tentang Minum Obat Antihipertensi

222
Nursing News Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Volume 3, Nomor 1, 2018 Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum
Obat Di Posyandu Lansia Drupadi

terhadap Penurunan Tekanan


Darah Pasien Hipertensi Usia
Lanjut: Uji Klinis Acak Tersamar
Ganda. Jurnal Penyakit Dalam
Indonesia Vol. 4, No. 1 Maret
2017.
Nursalam.2011.Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika
Rampengan, Starry H. 2015. Hipertensi
Resisten Jurnal Kedokteran Yarsi
23 (2) : 114-127 2015.R.Siti
Maryam. 2008. Mengenal usia
lanjut dan perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika
Tamher, S. 2011. Kesehatan Usia Lanjut
dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Udjianti, Wajan Juni. 2013. Keperawatan
Kardiosvakuler. Jakarta : Salemba
Medika.

223

Anda mungkin juga menyukai