Hipertensi merupakan penyakit tidak menular sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan secara global. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan istirahat. Pada umumnya hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejala yang khas sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Oleh karena itu hipertensi dikatakan sebagai the silent killer.(1) Hipertensi umumnya terjadi pada seseorang yang sudah berusia lebih dari 40 tahun atau yang sudah masuk pada kategori usia pertengahan.(2) Menjadi tua (menua) merupakan suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (3) Lanjut usia rentan mengalami penyakit yang berhubungan dengan proses menua, salah satunya hipertensi. (4) Berdasarkan data WHO pada tahun 2014, terdapat sekitar 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia. Prevalensi tertinggi diwilayah Afrika yaitu sebesar 30% dan Prevalensi terendah terdapat diwilayah Amerika sebesar 18%. RISKESDAS pada tahun 2013 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% dengan prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung (30,9%), kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%).(1) Penelitian Oktara (dalam Anggraini, 2009) terhadap penderita hipertensi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi meningkat pada kelompok umur 45-54 tahun, yaitu 24,07%. (5) Arum (2001) menemukan hasil bahwa tingkat pengetahuan masyarakat yang baik tentang hipertensi sebesar 48,69%, Ginting (2008) melakukan penelitian pada masyarakat kecamatan Belawan dan menemukan hasil bahwa tingkat pengetahuan masyarakat yang baik mengenai hipertensi sebesar 48,2%. (6) Angka hipertensi yang meningkat dapat disebabkan oleh pengetahuan masyarakat tentang hipertensi yang masih kurang sehingga terwujud pula perilaku yang kurang baik. Perilaku dapat terbentuk dari pengetahuan dan perubahan sikap, yang kemudian dilaksanakan dalam suatu perilaku.(7) Secara umum individu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang suatu obyek, maka individu tersebut akan mempunyai sikap yang kurang baik serta perilaku yang kurang baik juga terhadap obyek tersebut, begitu pula sebaliknya.(7) Adapun faktor lain yang memicu timbulnya penyakit hipertensi adalah status gizi yang tidak seimbang di sebabkan karena ketidakseimbangan antara konsumsi karbohidrat dan konsumsi energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi akan menimbulkan kegemukan atau obesitas. Perubahan status gizi yang ditandai dengan peningkatan berat badan dapat secara langsung mempengaruhi perubahan tekanan darah.(8) Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yang berada di daerah Jakarta Timur adalah salah satu pusat pelayanan kesehatan yang melayani masyarakat dengan beragam usia dan permasalahan kesehatannya. Dalam wilayah kerja Puskesmas kecamatan Pasar Rebo terdapat 5 kelurahan yaitu Kelurahan Gedong, Cijantung, Baru, Kalisari, dan Pekayon. Berdasarkan data tahun 2016 dari 10 penyakit terbanyak pada pra lansia 45-59 tahun, hipertensi masih menduduki urutan pertama mencapai 2.368 kasus, dengan kasus hipertensi tertinggi untuk 5 kelurahan ini ada pada kelurahan Cijantung 665 kasus. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Status Gizi Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi “di Kelurahan Cijantung Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan data sekunder yang peneliti peroleh di Puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2016, dari 10 penyakit terbanyak pada pra lansia 45-59 tahun, hipertensi merupakan penyakit tertinggi atau menduduki urutan pertama dengan 2.368 kasus, dan Kelurahan Cijantung merupakan kelurahan dengan angka tertinggi kasus hipertensi sebanyak 665 kasus. Dengan tingginya kasus hipertensi pada kelompok umur 45 – 59 tahun, jika tidak di perhatikan pengetahuan, sikap dan status gizinya tentang risiko penyakit hipertensi, di kawatirkan dampaknya akan membahayakan yang bersangkutan.
1.3. Pertanyaan Penelitian
a) Bagaimana Pengetahuan, Sikap dan Status gizi Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi di kelurahan Cijantung Puskesmas kecamatan Pasar Rebo ? b) Apakah ada Hubungan Pengetahuan Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi di kelurahan Cijantung Puskesmas kecamatan Pasar Rebo ? c) Apakah ada Hubungan Sikap Pra lansia denganPenyakit Hipertensi di kelurahan Cijantung Puskesmas kecamatan Pasar Rebo ? d) Apakah ada Hubungan Status Gizi Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi di kelurahan Cijantung Puskesmas kecamatan Pasar Rebo ?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum Mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Status Gizi Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi.
1.4.2. Tujuan khusus
a) Mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Status Gizi Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi. b) Mengetahui Hubungan Pengetahuan Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi. c) Mengetahui Hubungan Sikap Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi. d) Mengetahui Hubungan Status Gizi Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Kelurahan Cijantung Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah Pengetahuan serta cara mencegah terjadinya Hipertensi pada penduiduk usia 45 tahun keatas.
1.5.2. Bagi Puskesmas
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan masukan mengenai Pengetahuan, Sikap dan Status Gizi masyarakat mengenai Penyakit Hipertensi sehingga menjadi evaluasi untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah hipertensi melalui sikap masyarakat.
1.5.3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang penyakit hipertensi dan menjadi masukan bagi peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya. 1.6. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membahas mengenai Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Status Gizi Pra Lansia dengan Penyakit Hipertensi, di lakukan di Kelurahan Cijantung Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pra Lansia yang berumur 45-59 tahun yang berada di kelurahan Cijantung. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan kriteria Inklusi dan Eksklusi dengan menggunakan Non Random Sampling. Penentuan besar sampel menggunakan rumus Slovin, maka diperoleh besar sampel dalam penelitiana ini adalah sebanyak 87 responden. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder yaitu laporan bulanan 10 penyakit terbanyak selama tahun 2016 dan data primer yaitu data yang dikumpulkan peneliti dengan menggunakan instrument kuesioner, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi badan dan mengukur berat badan. Penelitian ini adalah penelitian deskritif dengan jenis rancangan penelitian cross cectional untuk mencari kolerasi yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua veriabel.