Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama setiap negeri

karena bisa menimbulkan penyakit jantung dan stroke otak yang mematikan.

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan

tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan penigkatan angka

kesakitan/morbiditas dan angka kematian/mortalitas (Triyanto, 2014).

Penderita hipertensi lebih banyak dialami oleh wanita di banding pria, hal

ini disebabkan karena terdapatnya hormon estrogen pada wanita. Hormon

estrogen berperan dalam regulasi tekanan darah, berhentinya produksi

estrogen akibat proses penuaan berdampak pada peningkatan tekanan darah

pada wanita. Gaya hidup sering menjadi faktor resiko penting bagi timbulnya

hipertensi pada seseorang. Beberapa di antaranya adalah kebiasaan makan

seperti konsumsi lemak dan garam tinggi, kegemukan atau makan secara

berlebihan. Gaya hidup yang tidak sehat seperti minum-minuman

mengandung alcohol, stress, emosional dan kurangnya aktivitas fisik yang

dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan juga menjadi penyebab

hipertensi yang lebih banyak kasus terjadinya.

Kepatuhan pengobatan pasien hipertensi merupakan hal penting karena

hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi harus

selalu dikontrol atau dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat

berujung pada kematian (Palmer dan William, 2007). Problem ketidakpatuhan


2

umum dijumpai dalam pengobatan penyakit kronis yang memerlukan

pengobatan jangka panjang seperti hipertensi. Obat-obat antihipertensi yang

ada saat ini telah terbukti dapat mengontrol tekanan darah pada pasien

hipertensi, dan juga sangat berperan dalam menurunkan risiko berkembangnya

komplikasi kardiovaskular. Namun demikian, penggunaan antihipertensi saja

terbukti tidak cukup untuk menghasilkan efek pengontrolan tekanan darah

jangka panjang apabila tidak didukung dengan kepatuhan dalam menggunakan

antihipertensi tersebut (Saepudin dkk, 2011 dikutip dalam skripsi Puspita,

2016).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 Hipertensi

memberikan kontribusi untuk hampir 9,4 juta kematian akibat penyakit

kardiovaskuler setiap tahun. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit

jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24%.

Data Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010 dari WHO,

menyebutkan 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita

hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35%. Depkes RI (2013), Kawasan

Asia Tenggara, terdapat 36% orang dewasa yang menderita hipertensi dan

telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Jumlah penderita hipertensi

akan terus meningkat tajam, diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29% atau

sekitar 1,6 miliar orang dewasa di selurih dunia menderita hipertensi (Puspita,

2016).

Pada tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu

menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita

penyakit hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458


1
3

jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi (Kemenkes RI,

2014).

Menurut Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2008, penyakit

hipertensi di Sulawesi Utara diderita oleh hampir satu diantara tiga penduduk

umur >18 tahun dengan persentase mencapai 31,2%. Di Kota Manado

hipertensi menempati urutan ke-5 untuk 10 penyakit menonjol (Rumagit,

2012).

Berdasarkan catatan medis Puskesmas Ranotana weru, penderita

hipertensi yang datang untuk berobat dari bulan Januari – Agustus 2016

adalah sebanyak 90 orang, laki-laki sebanyak 28 Orang dan perempuan

sebanyak 62 Orang. Berdasarkan usia, pada usia < 45 tahun sebanyak 6

Orang, usia 45 – 65 sebanyak 53 Orang dan > 65 tahun sebanyak 31 Orang.

Berdasarkan masalah yang terjadi di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengambil sebuah judul yaitu “Faktor-faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Ranotana weru”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti membuat rumusan

masalah “Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat

pada pasien hipertensi di Pskesmas Ranotana weru?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan

berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Ranotana weru.

2. Tujuan Khusus
4

a. Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan

berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Ranotana weru.

b. Mengidentifikasi hubungan motivasi dengan kepatuhan berobat pada

pasien hipertensi di Puskesmas Ranotana weru.

c. Mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan

berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Ranotana weru.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat Penelitian

Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi diwilayah kerja

Puskesmas Karombasan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

upaya peningkatan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi.

2. Bagi Peneliti

Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat,

khususnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan

penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan serta menambah

pengalaman dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama

perkuliahan.

3. Bagi Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian berikutnya tentang ilmu

kesehatan masyarakat khususnya mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani

pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai