Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa atas
yang berjudul “Kajian Beberapa Sifat Fisik Tanah pada Areal Padi Ladang Di
waktunya.
Penulis meyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
PRISCILLIA JACOBUS
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
ii
Kajian Beberapa Sifat Fisik Tanah pada Areal Padi Ladang Di Desa
Koreng Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan
Penyusun
PRISCILIA JACOBUS
18031102004
Dr. Ir. Verry Christ Warouw, MS Prof. Dr. Zetly E. Tamood, SP, MSi
NIP 195812251985031004 NIP 197309182000031002
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ladang atau Huma adalah lahan pertanian yang bukan sawah (lahan kering)
atau dua musim yang kemudian akan ditinggalkan bila sudah tidak subur
tanah belukar bekas ladang dan hutan menjadi tempat mata pencarian bagi
Padi (Oryza sativa L.) adalah jenis tanaman serealia yang dibudidayakan
di lahan kering sawah dan lahan pasang surut, dengan syarat tumbuh pada
ketinggian lahan sampai 1.300 mdpl dengan suhu rata-rata 28-38 0C dan
2000).
kebutuhan pangan.
1
desa ini terdapat lahan padi ladang yang diusahakan oleh masyarakat.
lahan untuk tanaman pangan adalah padi ladang dengan produksi sebanyak
1,875 ton diikuti komoditi ubi kayu 1,640 ton, padi sawah 1,292 ton.
mengetahui sifat fisik tanah diantaranya tekstur, bobot isi, bobot jenis,
porositas, dan kadar air pada tanah yang ditanami padi lading di Desa
Bagaimanakah keadaan sifat fisik tanah pada lahan padi ladang di Desa
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui keadaan sifat fisik tanah pada lahan padi ladang yang
meliputi tekstur tanah, bobot isi, bobot jenis, dan poristas di Desa Koreng,
1.4 Manfaat
tanah diantaranya tekstur tanah, bobot isi, bobot jenis, dan porositas pada
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
tumbuhan dan hewan, yang merupakan media atau tempat tumbuhnya tanaman
dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi factor-
faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu
termasuk sawah. Darmawijaya (1990) menjelaskan bahwa sifat fisik tanah sangat
sifat fisik dan kimia maupun biologi tanah. Sifat fisik tanah merupakan unsur
lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap ketersedian air dan udara dalam
tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman.
Sifat ini juga akan mempengaruhi potensi tanah untuk berproduksi secara
Padi ladang merupakan salah satu tanmana pangan yang berpotensi untuk
dikembangkan. Padi ladang ialah tanaman padi yang ditanam di tanah tegalan,
padi gogo tidaklah membutuhkan air yang banyak dalam penanamannya. Pada
umumnya ditanami di daerah tanah kering sehingga banyak kita jumpai di daerah
yang berbukit-bukit. Tanaman padi dapat tumbuh pada dataran rendah sampai
4
dataran tinggi. Di dataran rendah padi dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 650mdpl
padat, dan diameter akan lebih besar dibandingkan padi sawah serta memiliki
daya tembus akar yang lebih tinggi (AAK, 1990). Padi gogo yang toleran
seehingga pada saat kekeringan akar yang dalam dapat memanfaatkan air (Azwir
debu, dan fraksi liat di dalam sistem tanah, yang juga menggambarkan tingkat
kekasaran atau kehalusan suatu jenis tanah. Setiap jenis tanah memiliki presentase
laboratorium akan memunculkan angka presentase pasir, debu, dan liat. Angka-
angka ini kemudian digunakan untuk menetapkan kelas tekstur tanah dengan
5
Bobot isi atau kerapatan isi (bulk density) adalah perbandingan antara
massa partikel tanah dengan volume tanah. Kerapatan isi dapat diekspresikan
dalam satuan g/cm3. Kerapatan isi tanah mineral pada umumnya berkisar pada
Kerapatan isi tanah berkaitan dengan porositas tanah. Bila tanah mengalami
pori tanah berkurang, dan berat tanah per satuan volumenya bertambah.
Sebaliknya, bila ruang pori tanah bertambah misalnya karena pengolahan tanah
maka berat tanah per satuan volume atau kerapatan isinya menurun.
antara berat tanah dibagi volume total tanah. Untuk tanah mineral , kerapatan isi
berkisar pada rataan 1.3 – 1.35g cm-3 dan kerapatan partikel sekitar 2.6 – 2.7g cm-
3
. Kerapatan isi selalu lebih rendah daripada kerapatan partikel tanah, semakin
tinggi porositas tanah akan semakin jauh perbedaan antara kerapatan partikel
Seperti telah diungkapkan, kerapatan isi tanah bersifat dinamik, tergantung pada
porositas tanah. Tanah yang baru saja diolah akan memiliki kerapatan isi lebih
rendah, sebaliknya tanah yang telah mengalami pemadatan memiliki kerapatan isi
lebih tinggi. Sebaliknya, kerapatan partikel tanah relatif stabil, kecuali bila ke
dalam tanah diintroduksi padatan lain yang memiliki berat jenis berbeda dengan
2.6 Porositas
6
Porositas adalah perbandingan antara volume pori dengan volume total
tanah. Pori tanah diisi oleh air, udara, dan mikroorganisme. Secara kualitatif, pori
tanah dibagi menjadi tiga kelompok : pori mikro, pori meso, dan pori makro.
Secara teori, dalam keadaan normal (kapasitas lapang), air menempati pori mikro
dan sebagian pori meso, sedangkan udara mengisi sebagian pori meso dan pori
makro. Dalam keadaan basah, misalnya pada saat dan setelah hujan, seluruh pori
diisi oleh air. Udara yang sebelumnya mengisi pori tanah terdesak ke luar dari
pori tanah. Sebaliknya dalam keadaan kering seluruh pori tanah berisi udara.
Kadar air tanah adalah konsetrasi air dalam tanah, air tanah berada dalam
pori tanah. Dalam keadaan jenuh, seluruh pori tanah berisi air. Oleh karena itu,
kadar air tanah tergantung pada jenis pori. Kapasitas menyimpan air tanah akan
semakin baik bila tanah mengandung pori mikro dan pori meso dengan jumlah
yang cukup banyak. Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran pori tanah seperti
tekstur dan struktur tanah dan porositas total tanah dengan sendirinya sangat
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan
Sampel tanah, air, bahan kimia yang digunakan dalam analisis sifat
Fisik Tanah
Alat
Sekop, cangkul, ring sampel, kantong plastik sampel, alat tulis (buku,
pulpen dan spidol), GPS, camera, pisau, dan alat laboratorium yang
untuk analisis.
8
Survey lahan
satu minggu
1. Tekstur tanah
2. Bobot isi
3. Bobot jenis
4. Porositas
2 (d 1−d 2)
V = g .r 2
9 n
Keterangan:
9
V = kecepatan pengendapan
g = gravitasi
r = jari – jari butiran
d1= berat jenis butiran
d2 = berat jenis cairan
n = kekentalan cairan, tergantung pada suhu.
2. Bobot Isi
berdasarkan persamaan:
Keterangan:
BD = Bulk density
BR = Berat ring
3. Bobot Jenis
ρf M₃
ρ ₛ=
M ₁+ M ₂−M ₃
Keterangan :
4. Porositas
10
Penentuan porositas, data ρₛ biasa digunakan untuk menghitung porositas
ρb
f =1
ρₛ
Keterangan :
f = Porositas tanah = volume total pori/volume total contoh tanah tidak terganggu
Metode analisis kadar air tanah yang digunakan adalah gravimetric water
content, perbandingan berat air tanah terhadap berat tanah kering udara (lembab)
dengan persamaan :
BTB−BTK
W= x 100%
BTK
Keterangan:
Data-data hasil analisi yang terkumpul kemudian disusun dalam bentuk tabel kemudian
11
5 Pengambilan
Sampel
6 Analisis
Laboratorium
7 Analisis Data
8 Penyusunan
Laporan
9 Ujian Skripsi
12
DAFTAR PUSTAKA
Azwir & Syafrial, A., 2001. Pengaruh umur dan jumlah bibit terhadap
Darmawijaya, I .1990. Klasifikasi Tanah : Dasar Teori bagi Peneliti Tanah dan
Naldo, R.A., 2011. Sifat Fisika Utisol Limau Manis Tiga Tahun Setelah
Nuraida., N. Alim., & M. Arhim.. 2021. Analisis Kadar Air, Bobot Isi, dan
Salam, A.K. 2020. Ilmu Tanah. Global Madani Press. Bandar Lampung.
13
Taufik, M., A. Hasan., A. Rahayu. M., & A. Khaeruni. R. 2016. Padi Gogo si
Yogyakarta.
14