Anda di halaman 1dari 27

“MANAJEMEN PEMANFAATAN LAHAN OLEH PETANI DALAM PENERAPAN

PROGRAM TJPS DI DESA MANUSAK ,KECAMATAN KUPANG TIMUR ,


KABUPATEN KUPANG” .

MARTHEN WAKE LULU


NIM. 1804020014

PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
LAPORAN MAGANG / KULIAH KERJA PROFESI

“MANAJEMEN PEMANFAATAN LAHAN OLEH PETANI DALAM PENERAPAN


PROGRAM TJPS DI DESA MANUSAK ,KECAMATAN KUPANG TIMUR ,
KABUPATEN KUPANG” .

Oleh :

MARTHEN WAKE LULU

NIM. 1804020014

Diterima dan disetujui

Tanggal……………………………………..

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing


Lapangan

Arthur Ximenes, S.H

NIP

Ir. Charles Kapioru,MS

NIP .19630324 198702 1 001

Ketua Prodi Agribisnis Ketua TPMJ Agribisnis

Ir. Lika Bernandina, M.Sc.Agr Dr.Ir. Leta R. Levis, M.Rur. Mnt

NIP . 19620223 198601 2 001 NIP. 19601128 198803 1 002


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Magang/KKP merupakan suatu sarana bagi mahasiswa untuk menambah ilmu
pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diproleh dengan cara menerapkannya
secara langsung kedunia kerja. Magang/KKP merupakan latihan kerja nyata yang
dilakukan mahasiswa dan hasilnya disusun dalam laporan kulia/praktik kerja. Kegiatan
magang diharapkan dapat menambah wawasan dan melatih ketanggapan mahasiswa
dalam mencermati masalah-masalah yang terjadi dilapangan dan mempunyai tanggung
jawab yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain.
Lahan kering di Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai potensi yang lebih besar
dibandingkan lahan sawah karena peluang pengembangan lahan kering sangat terbuka
untuk mengembangkan berbagai komoditas unggulan lahan kering. Gambaran ini
memberikan arti bahwa lahan kering di NTT merupakan sumber mata pencaharian
penting bagi sebagian besar penduduk di wilayah ini. Potensi pengembangan pertanian
lahan kering cukup besar dibandingkan dengan lahan sawah karena: (1) sangat
dimungkinkan untuk pengembangan berbagai macam komoditas pertanian untuk
keperluan eksport, (2) dimungkinkan untuk pengembangan pertanian terpadu antara
ternak dan tanaman, perkebunan/kehutanan serta tanaman pangan, (3) dimungkinkan
dapat membuka peluang kerja yang lebih besar dengan investasi yang relatif lebih kecil
dibandingkan membangun fasilitas irigasi untuk lahan sawah, dan (4) dimungkinkan
untuk pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan sebagian besar penduduk yang saat
ini menggantungkan hidupnya di lahan kering (Utomo, 2002).
Sebagian besar masyarakat di Desa Manusak kurang memanfaatkan lahan secara baik
yang membuat lahan tidak di kelola atau banyak lahan tidur dan juga petani setiap musim
tanam hanya memanen satu jenis komoditi yang di tanam maka dari itu pemerintah
mengajukan suatu program tentang TJPS (tanam jagung panen sapi) yang membuat
petani tidak hanya memanen hasil pertanian melainkan dapat juga memanen hasil ternak.
Dengan program tanam jagung panen sapi (TJPS), pemda mendukung agar sektor
pertanian menunjang produktivitas di bidang peternakan. Dari tanam jagung itu,
ketersediaan pakan sapi yang berkualitas bisa terjamin. Peternak pun dapat menghasilkan
sapi-sapi potong dengan kualitas dagingnya yang bagus. Dengan begitu, harga meningkat
dan ekonomi masyarakat terangkat.
Program TJPS di pulau timor akan diterapkan di Desa manusak tepatnya di kawasan
persawahan koludoki, dengan luas lahan 800 Ha dan yang ditarget adalah 300 Ha tetapi
yang sudah di garap saat ini sebanyak 30 Ha. Salah satu cara petani untuk meningkatkan
pendapatan petani adalah memanajemen dan memanfaatkan lahan kering yang tersedia.
Sehingga ada kesinambungan antara pertanian dan peternakan.
. Program TJPS ini bertujuan untuk meningkatkan luas tanam jagung, meningkatkan
produksi dan produktivitas, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, memanfaatkan
musim kemarau untuk berproduksi, meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi petani,
serta menurunkan tingkat kemiskinan petani. Karena tujuan program TJPS sangat
bermanfaat bagi petani maka dari itu penulis juga menulis suatu karya ilmiah tentang
“memanajemen pemanfaatan lahan oleh petani dalam penerapan program TJPS”.

1.2 Tujuan Magang


Adapun tujuan kegiatan magang adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manajemen pemanfaatan lahan dengan program oleh petani di
Desa Manusak ,Kecamatan Kupang Timur ,Kabupaten Kupang .
2. Melatih mahasiswa menjadi manusia yang disiplin, bertanggung jawab dan
berpikir maju.
3. Untuk mengembangkan cara berpikir mahasiswa agar bisa lebih cepat dalam
mengembangkan kemampuan diri.
1.3 Manfaat Magang

Adapun manfaat kegiatan magang adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di


bangku perkuliahan.
b. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia kerja
c. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian di bidang praktek
2. Bagi Instansi Magang dan Instansi Pendidikan

Terciptanya hubungan yang baik dan adanya pertukaran informasi antara pemerintah

Desa Manusak dengan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman Jagung


Jagung(Zea Mays L) adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga
rumput-rumputan(Graninaceae) yang sudag popular diseluruh dunia.Menurut
sejarahnya tanaman jagung berasal dari amerika dan menyebar ke daerah suptropis
dan tropis termasuk Indonesia(Warisno, 1998 dalam subarkah 2010).
Jagung merupakan tanaman semusim derminat dan satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari.Tanaman jagung merupakan tanaman dengan
klarisifikasi sebagai berikut;
Kingdom :Plantae
Devisio :Spermatopyta
Sub Devisio:Angiospermae
Class :Monokotyledonae
Ordo :Poales
Familia :Poaceae
Genus :zea
Speses :Zea mays L.

2.2 Sarat Tumbuh


Tanaman jagung dapat dibudidayakan didataran rendah maupun di dataran
tinggi,pada lahan sawah atau tegalan.Suhu optimal antara 21-34℃,pH.tanah antara
5,6-7,5 dengan ketinggian antara 1000-1800 m dpl.Dengan ketinggian optimum 50-
600 m dpl.Tanaman jagung membutuhkan air sekitar 100-140 mm/bulan.
Jagung Menghendaki tanah yang subur untuk dapat berproduksi yang baik.Hal ini
dikarenakan tanaman jagung membutuhkan unsur hara terutama
nitrogen(N),fosfor(P) dan Kalium(K) dalam jumlah yang banyak.
2.3 Pemanfaatan Lahan
Pemanfatan lahan untuk membantu bagi kebutuhan hidup manusia perlu pengolahan
yang lebih lanjut.Oleh karena itu di perlukansatu kebijakan atau keputusan satu
penggunaan lahan.Pengertian penggunaan lahan menurut Arsyad(1989 :207) dalam
nugraha,setia(2007),″Pengunaaan lahan adalah setiap bentuk intervensi(campur
tangan) Manusia terhadap lahan dalam ranggka memenuhi kebutuhan hidupnya baik
material maupun sprituai″.Penggunaan lahan dapat di kelompokan kedalam dua
golongan besar yaitu;Penggunaan Lahan Pertanian dan penggunaan lahan bukan
pertanian.penggunaan lahan dibedakan dalam garis besar penggunaan lahan berdasar
atas penyediaan air dan komuditi yang diusahakan,dimanfaatkan atau yang terdapat
diatas lahan tersebut.Besrdarsar hal inidapat dikenal macam-macam penggunaan
lahan seperti tegalan,sawah,kebun,hutan produksi,hutan lindung dan lain-
lain.Sedangkan penggunaa lahan bukan pertanian dapat dibedakan menjadi lahan
pemukiman industry dll.
Penggunaan lahan didefenisikan sebagai salah satu macam campur tangan manusia
terhadap sumberdaya lahan baik yang bersufat menetap atau pun merupakan siklus
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beberapa hal yang perlu di perhatikan
dalam praktek penggunaan lahan adalah persyaratan penggunaan lahan dan
hambatan-hambatannya.untuk sertiap pengunaan lahan di perlukan persyatan
penggunaan lahan yang spesifik(Sitorus, 1995) dalam Tupi,Rio Diharjo(2014).
Pemanfaatan lahan merupakan bentuk campur tangan manusia terhadap
sumberdaya lahan dalam rangga pemenuhan kebutuhan hidup,baik yang bersifat
material maupun spiritual(Juhadi, 2007) dalam Lahamendu Very (2013).Sedangkan
Meurut Yusran (2006) dalam Lahamendu Very (2013) ,Pemanfaatan lahan adalah
pengaturan pengunaan lahan utnuk mentukan pilihan terbaik dalam penggelokasian
fungsi tertentu,Sehingga dapat memberikan gambaran secara keseluruhan bagaimana
daerah pada satu kawasan tersebut seharusnya berfungsi,Pemanfaatan lahan harus
disesuaikan dengan fungsi arahan kawasan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.
Pendapat laintentang pemanfaatan lahan di kemuukakan pula oleh Dardak (2005)
dalam Lahamendu Very (2013) bahwa prespektif ekonomi,tujuan utama
pemanfaatan lahan adalah untuk mendpatkan nilai tambah tertinggi dari kegiatan
yang diselenggarakan di atas lahan.Namun harus di sadari bahwa kegiatan tersebut
memiliki keterkaitan baik dengan kegiatan lain maupun dengan lingkungan hidup
dan aspek sosiai budaya masyarakat.
Dari beberapa pengertian di atas pemanfaatan lahan merupakan satu bentuk
pengaturan yang di lakukan manusia terhadap lingkungan dimana pengunaan lahan
yang di tentukan sebagai pilihan untuk pengalokasian fungsi kawasa tertentu sudah
sesuai atau tidak dengan fungsi kawasan.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Magang/KKP

Kegiatan Magang/KKP ini dilakasanakan dalam waktu kurang lebih satu bulan
terhitung mulai tanggal 29 Juni-29 Juli 2021. Kegiatan Magang/KKP ini dilaksanakan di
Desa Manusak. Desa Manusak terletak di Jl.Raknamo KM.1, Kecamatan Kupang Timur,
Kabupaten Kupang. Penentu lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa Desa Manusak
salah satu desa yang begerak dibidang pertanian, dimana mempunyai banyak lahan dan
mempunyai peluang dalam meningkatkan usaha pertanian.

3.2 Metode Pelaksanaan

1. Praktik Kerja

Metode pelaksanaan praktik magang/KKP dilakukan dengan harapan peserta magang


mempu menerapkan tridharma perguruan tinggi yaitu sesuai dengan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian dalam bidang pendidikan. Sedangkan bidang penelitian dilakukan saat
mencari informasi atau data yang dibutuhkan selama kegiatan magang. Pengabdian dalam
kegiatan Magang/KKP di peroleh dari keaktifan perserta magang untuk menyelesaikan
kegiatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkaan oleh Desa Manusak.

2. Wawancara dan Observasi

Metode wawancara dalam kegiatan magang/KKP ini dilakukan untuk mendapatkan


informasi dengan cara menanyakan secara langsung kepada petani atau konsultasi untuk
memberikan informasi sesuai dengan topik yang dibahas.Sedangkan observasi adalah
pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan sesuai dengan topik yang dibahas oleh peserta magang.

3. Pencatatan Data

Data yang dibutuhkan dalam kegiatan magang/KKP dengan topik Pemanfatan lahan
adalah data primer dan sekunder. Data perimer dan sekunder yang di kumnpulkan oleh
peserta magang langsung dari sumber pertama yang selanjutnya dugunakan untuk
mendukung pembuatan laporan akhir kegiatan magang/kkp.

4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi informasi-informasi yang
diperoleh agar lebih lengkap serta menunjang kebenaran dan keterangan yang diberikan
sesuai dengan topik yang di bahas.

3.3Jadwal Kegiatan Magang

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang/KKP

Jadwal pelaksanaan magang disajikan pada Tabel berikut ini.

No Hari/Tangg Jenis Kegiatan Bulan Ket


al Juni Juli Agustu
s
Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Selasa, 1.1 Penyerahan Mahasiswa
29/06/2021 magang Dari panitia Magang
Kepada Kepala Desa
1.2 Pembekalan Singkat Dari
Panitia magang
1.3 Pembersihan Lingkungan
Tempat Penginapan
2 Rabu , 2.1 Penanaman Jagung di
30/06/2021 Lokasi Lahan Sekertaris P3A
3 Kamis, 1 3.1 Survey Lokasi TJPS di
/07/2021 kulodoki
4 Jumat , 4.1 Kerja Bakti sosia di
2/07/2021 Halaman Kantor Desa
Manusak , SD Negri Tetelek
dan Di sekitaran Lingkungan
Gereja Bersama Aparat Desa
5 Sabtu, 5.1 Pertemuan Dengan Dinas
3/07/2021 pertanian Provinsi,
Kabupaten , Teknis PU dan
P3A Di kulodoki
6 Senin , Pengolahan Lahan di
5/07/2021 Kelompok Tani Laselik
7 Selasa, 7.1 Pengolahan Lahan dan
6/07/2021 Pembuatan Bedeng Di
kelompok Tani Laselik
7.2 Pembuatan Bedeng dan
Penanaman Jagung di
Kulodoki
7.3 Konsultasi Judul Laporan
Magang
8 Rabu, 8.1 Pembuatan Bedengan di
7/07/2021 Kelompok Tani Laselik
8.2 Penanaman Jagung Di
Kulodoki
9 Selasa , 13 / Penanaman Jagung Di Dusun
07/2021 02
10 Rabu , 10.1 . Penanaman Jagung di
14/07/2021 Dusun 02
10.2 Pembuatan Bedengan Di
Kelompok Tani Laselik
11 Kamis , Penanaman Tomat Di
15/07/2021 kelompok Tani Laselik
12 Jumat , 16/ Pengendalian Gulma di
07/2021 Kelompok Tani Laselik
13 Senin , 19 / Penanaman Lombok di
07/2021 Kelompok tani Leselik
14 Selasa , Libur Idul Adha
20/07/2021
15 Rabu, 21 Pengendalian Hama pada
/07/2021 Tanaman Jagung di
kelompoK Tani Leselik
16 Kamis , Pengairan pada Tanaman
22/07/2021 Jagung di Kelompok tani
laselik
17 Senin , Pengairan Dan pemasangan
26/07/2021 MPHP di kelompok tani
laselik
18. Selasa 18.1 . Wawancara Petani
27/07/2021 18.2 pembersihan irigasi
Bapak Rektor Di Kuloduki
18.3 Kunjungan Dari Dekan
Faperta Dan Panitia Magang
19 Jumat 19.1 . Kunjungan Bapak
30/07/2021 Dekan Bersama Panitia
Magang
19. 2 Penanaman Jagung Di
Lahan Bapak Rektor Undana
20 Sabtu , 20.1 Penanaman Jagung
31/07/2021 Bersama Bapak Gubernur
NTT Di Kulodoku
20.2. Lanjut Tanam Jagung di
Lahan Bapak Rektor Undana
21 Selasa , 03 / Penarikan Mahasiswa
08/ 2021 Magang

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

4.1 Profil Desa Manusak


a. Profil Umum
 Nama Desa Manusak
 Kecamatan Kupang Timur

 Kabupaten Kupang

 Provinsi Nusa Tenggara Timur


2.500 ha
 Luas wilayah Desa
b. Geografis Desa
Batas Wilayah  Utara : Kelurahan naibonat dan Desa Naunu
 Timur: Desa Raknamo dan Desa Naunu.
 Selatan : Desa Pukdale ,Desa Fatuteta ,Desa
Kuanheum ,dan Oefeto.
 Barat : Kelurahan Naibonat
Kondisi geografis Ketinggian tanah dari permukaan laut .
 Banyaknya curah hujan : 4 bulan
 Topografi : 2 musim
 (kemarau dan hujan ).
 Daerah abrasi .
Orbitas  Jarak dari pusat kecamatan: 7 Km.
 Jarak dari ibu kota kabupaten : 5 Km
 Jarak dari ibu kota propinsi : 33 Km
c. pertanahan

 Status
 Tanah kas desa 8 ha
 Tanah bersertifikat 2.392,2 ha
 Peruntukan
Jalan 15.000 km
Permukiman 123 ha /m
Perkebunan 800 ha /m
Dan lain-lain
 Tanah basah
Sawah 850 /m
Hutan
Tambak
Rawa
Kolam /embung 5 buah
d. Penduduk
jumlah penduduk 4.226 jiwa
laki-laki 2.103 jiwa
perempuan 2.123 jiwa
jumlah KK
 Kewarganegaraan
WNI Laki- laki : 2.103 jiwa
Perempuan : 2.123 jiwa

WNA Laki- laki


Perempuan
 Keyakinan
Islam 140 jiwa
Kristen 1.284 jiwa
protestan 2.800 jiwa
Khatolik 1 jiwa
Hindu 1 jiwa
Budha
 Penduduk menurut usia 93 jiwa
<1 tahun 216 jiwa
1-4 tahun 629 jiwa
5-14 tahun 2.349 jiwa
15-39 tahun 731 jiwa
40-64 tahun 208 wa
60 tahun keatas
 Tingkat pendidikan 44 jiwa
 Tk 1201 jiwa
 SD 60 jiwa

 SMP 911 jiwa

 SMA 31 jiwa
3. iwa
 Akademi D1/D2/D3
45 jiwa
 Sarjana S1
 S2
e. Jumlah Jerangkat Desa
 Kepala desa 1 orang
 Sekertaris desa 2 orang
 Kepala seksi 2 orang
 kepala urusan 2 orang
 Staf desa 2 orang
 Kepala urusan 4 orang
4.2 Visi dan Misi
Tercapainya masyarakat yang aman dan sejahtera melalui pertanian dan optimalisasi
pelayanan publik.

4.3 Struktur Organisasi Desa Manusak

KEPALA DESA FKPM


KK BPD FKPM
Arthur Ximenes, S.H

SEKRETARIS DESA

Lidia Da Silva, A.md


PELAKSANA
TEKNIS

Kaur Kaur
Kasipem Kasi Pelayanan
Yanti Hambur Milda W. Siubelan
Edio C. Gonsalves Nofi Falukas
Staf Staf

Anselmo Da Silva, Delfina Sonresi,


S.pi A.md

DUSUN 1 KEPALA KEPALA


DUSUN 2
DUSUN 3 DUSUN 4
Antonio A.

RT/RW RT/RW RT/RW RT/RW

MASYARAKAT

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Kegiatan Magang

1.) Penanaman Jagung di Kuledoki


a. Persiapan Lahan
Luas lahan di Kuledoki yakni 760 Ha. Untuk luas lahan yang sudah diolah 76
Ha. Untuk lahan sendiri, sebelumnya sudah di olah oleh pemilik lahan.
Pengolahan lahan dilakukan dengan cara dibajak menggunakan traktor dengan
tujuan membalik tanah sehingga memudahkan dalam proses penanaman
jagung
b. Penanaman Jagung

Penanaman jagung yang dilakukan di Kuledoki merupakan bagian dari


program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Program TJPS ini adalah program
unggulan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertujuan
untuk meningkatkan produksi tanaman jagung, populasi ternak sapi, serta
untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Penanaman jagung dilakukan dengan cara manual yakni dituggal
menggunakan pipa plastik berukuran kecil. Sebelumnya, ujung pipa dibuat
runcing. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses penanaman
jagung tersebut. Selain itu penanaman menggunakan sistem tanam jajar
legowo, jajar legowo adalah suatu cara tanam yang didesain untuk
meningkatkan produktivitas tanaman dan pemanfaatan efek tanaman pinggir;
dimana penanaman dilakukan dengan merapatkan jarak tanaman dalam baris
dan merenggangkan jarak tanaman antar legowo. Badan penelitian dan
pengembangan pertanian (Balitbangtan) melakukan pengujian penanaman
jajar legowo pada jagung. Berbeda dengan padi, penerapan sistem legowo
pada tanaman jagung lebih diarahkan pada peningkatan penerimaan intensitas
cahaya matahari untuk optimalisasi fotosintesis dan asimilasi sera
memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan gulma baik secara
manual maupun dengan herbisida, pemupukan, serta pemberian air.
Pemanfaatan sistem legowo ini juga dikaitkan dengan upaya peningkatan
produksi melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) jagung. Dengan
peningkatan IP maka hasil panen dapat meningkat dan pengelolaan lahan
menjadi lebih produktif.
dimana jarak tanam yang diterapkan yaitu 20 cm x 40 cm, jarak lorong 80 cm
dan jarak baris 40 cm. Benih yang digunakan yakni benih jagung Hibrida
(pioner). Jumlah benih setiap lubang tanam yaitu 1-2 biji perlubang.
Keterangan Gambar; Proses Penanaman Jagung Hibrida (Pioner) dengan
Sistem Tanam Jajar Legowo

c. Pembersihan Saluran Irigasi


Keterangan Gambar: Pembersihan Saluran Irigasi

Tujuan pembersihan saluran irigasi ini adalah agar agar penyaluran air ke
lahan-lahan pertanian dapat lancar sehingga lahan tidak mengalami
kekurangan air, sekaligus menunjang peningkatan target panen jagung. Dan
untuk mensukseskan program tanam jagung panen sapi, yang dicanangkan
oleh Bapa Gubernur NNT.

5.2PEMBAHASAN

Manajemen pemanfatan lahan penerapan program TJPS di Desa Manusak


Fungsi-fungsi manajemen produksi pada pengolahan hasil pertanian
agrobisnis terdiri dari:
a. Perencanaan (planning)
Manajemen pengolahan hasil pertanian agrobisnis memerlukan perencanaan yang
cermat dalam menghasilkan barang dan jasa sesuai kehendak konsumen dalam
hal quantity, quality, price dan time. Menurut Downei dan Steven (1992:400)
factor pertimbangan yang terlibat adalah:
1. Lokasi (Location), dalam memilih tempat untuk fasilitas pada umumnya
manajer agrobisnis mempertimbangkan yang berkaitan dengan sumber bahan
baku atau perbekalan, ketersediaan tenaga kerja, lokasi pasar, dan insentif
khusus yang tersedia pada daerah tertentu. Lokasi untuk persiapan lahan dan
penanaman pada budidaya jagung yaitu di Persawahan Kuledoki. Dimana
luas lahan yang akan menjadi tempat dan tumbuh berkembangnya jagung
yang akan dibudidaya yaitu 760 hektar dan luas lahan yang suda diolah 76
hektar.
2. Ukuran pabrik (size of plant) yang optimal merupakan dimensi penting dari
agrobisnis. Umumnya unit-unit yang lebih besar lebih mudah dioperasikan.
Tetapi pabrik yang terlalu besar hanya merupakan pemborosan jika tidak
ditinjau dari berbagai factor. Factor yang terpenting dalam
mempertimbangkan ukuran pabrik adalah skala usaha yang ekonomis, sifat
musiman dan pola produksi, dampak inflasi, kuantitas keluaran yang
dibutuhkan, dan jumlah gilir kerja.
3. Tata letak (Layout), dalam perencanaan tata letak fisik suatu pabrik, perlu
dipertimbangkan semua proses dan prosedur yang akan dijalani pabrik,
kuantitas dan kualitas yang diperlukan, dan setiap perubahan jenis, mutu, atau
permintaan produk dimasa mendatang. Kategori utama tata letak adalah tata
letak proses dan tata letak produk.
b. Pengorganisasian (organizing)
Menurut Manullang (1996:19) merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembanganya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi
daya guna maksimal kepada organisasi. Staffing dan Organizing merupakan dua
fungsi manajemen yang sangat erat hubunganya, dimana organizing merupakan
penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus
dilaksanakan pada suatu organisasi agrobisnis, sedangkan staffing berhubungan
dengan orang-orang yang memangku masing-masing jabatan yang ada didalam
organisasi agrobisnis.
Pengorganisasian yang diterapkan dalam program TJPS adalah sebagai berikut :
1) Ketua (Bapak Yos Kiuk)
2) Sekertaris (Bapak Petrus Manoe)
3) Kelompok tani (kel. Tani Kamboja, kel.tani Luta, kel.tani dalehi, kel.
Tani cinta maju, kel.tani maju, kel. Tani Penabur, kel. Tani Agape, Kel.
Tani Wanita Harapan, kel. Ita Esa.
c. Pengarahan (Directing)
Program dan organisasi agrobisnis yang efektif saja belum tentu cukup menjamin
bahwa pekerjaan- pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, tetapi perlu diberikan
motivasi.dalam fungsi-fungsi manajemen menurut Manullang adalah pemberian
inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan agar bawahanya melakukan
kegiatan secara sukarela sesuai yang dikehendaki oleh atasan. Motivasi yang
diberikan oleh pimpinan atau manajer kepada kepada karyawan agar karyawan
bertambah kegiatanya atau mereka lebih bersemangat dalam melakukan tugas-
tugasnya. Motivasi dapat diwujudkan dengan hal yang bersifat moneter (upah,
gaji, dan insentif lain) dan bersifat non moneter (pujian atas hasil kerja produk
yang dihasilkan, pemberian cara kerja modern. Pemberian kesempatan
berpartisipasi, mengemukakan ide-ide lain), dan tentu kegiatan tersebut
dilakukan pada waktu yang tepat.
b. Pengawasan (controlling)
Fungsi pengawasan produksi (prodiction controlling function)
agrobisnis terdiri dari supervise yang menjamin agar kegiatan- kegiatan
dilaksanakan dengan baik, perbandingan berusaha mengecek apakah hasil
kerja sesuai dengan yang dikehendaki, koreksi-koreksi untuk menghilangkan
kesulitan-kesulitan atau penyimpangan-penyimpangan baik pekerjaan maupun
mengubah rencana yang dipandang terlalu tinggi. Menurut Reksonadiprodjo
dan Gitosudarmo (2000:10) manajemen harus meletakan dasar pengawasan
bagi setiap fungsi operatif produksi yaitu: penelitian dan pengembangan
produk seperti budget dasar evaluasi, kecakapan personalia, dan evaluasi
monitoring capacities pasaran sendiri, kegiatan penentuan letak pabrik, seperti
biaya transport, biaya produksi, bahan mentah seperti sumber-sumbernya,
pasar (volume), tenaga kerja (suplai), dan masyarakat (sikap), dan kegiatan
penentuan letak fasilitas fisik dalam pabrik, seperti sistem produksi, peralatan,
dan alat-alat pengendalian bahan.
Pada pengawasan program TJPS khususnya di Kuledoki penyuluh
berpartisipasi aktif dalam meningkatkan program TJPS.
c. Evaluasi
Evaluasi yang dilaksanakan mengenai manajemen penerapan program TJPS
di Persawahan Kuledoki dimana mahasiswa wawancara lansung kepada petani
yang bergabung dalam program TJPS tentang alat yang dibutuhkan dalam
penerapan program TJPS, penanaman dan persiapan benih jagung, pupuk yang
dibutuhkan, jarak tanam, dan system tanan yang diterapkan.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik di lahan persawahan Kuledoki tentang
manajemen pemanfatan lahan dalam penerapan program TJPS maka dapat
disimpulkan bahwa
1. Dalam manajemen penerapan program TJPS terdapat beberapa
tahap yaitu persiapan lahan, persiapan alat dan bahan, penanaman,
dan pengairan
2. Persiapan benih jagung yang berkualitas baik ciri-ciri: benih yang
memiliki kriteria unggul , sehat, berdaya tumbuh tinggi, dan bebas
dari gangguan hama dan penyakit. Jarak tanam sangat berpengaruh
terhadap jumlah populasi tanaman jagung
6.2 Saran
Dari laporan magang / kuliah kerja profesi penulis menyarankan bahwa
manajemen pemanfaatan lahan dalam penerapan program TJPS di lahan
persawan Kuledoki sebaiknya dilakukan pengairan terdahulu agar benih
jagung yang sudah ditanam tidak terbawa oleh air saat pengairan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. KEGIATAN HARIAN (LOG BOOK)

LOG BOOK/ CATATAN HARIAN

Nama :Marthen Wake Lulu

Nim :1804020014

Dosen Pa :Yakobus C.W Siubelan,SP.MSi

Jurusan :agribisnis

Lokasi Magang :Desa Manusak

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Tempat Manfaat Bagi


Mahasiswa
1 Selasa, 29 Juni 08:00-Selesai Pengantaran mahasiswa Kantor Desa Agar mahasiswa
2021 ke lokasi magang di Manusak mengetahui jadwal
Desa Manusak. kegiatan yang akan
Penyerahan mahasiswa dilaksanakan selama
ke Kepala Desa satu bulan. Terhitung
Manusak. mulai tanggal 29 Juli
Pembekalan singkat dari 2021 sampai 3 Agustus
panitia magang. 2021

2 Rabu, 30 Juni 08:00- 14:00 Melakukan penanaman Lahan Mendapat


2021 jagung. Sekertaris pengetahuan tentang
P3A cara tanam dan sistem
tanam jajar legowo
yang digunakan oleh
petani mulai dari jarak
tanam,lorong,baris dan
jumlah benih
perlubang tanam.
3 Kamis, 1 Juli 08:00-selesai Survey lokasi Kuledoki Untuk mengetahui
2021 jarak, kondisi medan,
akses jalan serta
keadaan lokasi
magang.

4 Jumat, 2 Juli 08:00-Selesai Bakti Sosial Lingkungan Untuk manjaga


2021 Kantor Desa kebersihan.
Manusak
5 Sabtu, 3 Juli 13:00-Selesai Pertemuan dengan Kuledoki Untuk mengetahui
2021 Dinas Pertanian pengairan bendungan
Kabupaten dan Propinsi irigasi kelahan TJPS

6 Senin, 5 Juli 08:00-12: 00 Pengolahan lahan yakni Leselik Untuk mengetahui


2021 melakukan penggunaan alat-alat
penggemburan tanah pertanian seperti
menggunakan mesin traktor serta untuk
traktor dan membuat mengetahui ukuran
bedengan bedengan.
menggunakan cangkul.

Istirahat siang
12:00-13:00
Dilanjutkan kembali
12:00-15:00 kegiatan yang sama
yaitu melakukan
penggemburan tanah
menggunakan mesin
traktor dan membuat
bedengan
menggunakan cangkul.

7 Selasa, 6 Juli 08:00-12:00 Pengolahan lahan yakni Leselik Untuk mengetahui


2021 melakukan penggunaan alat-alat
penggemburan tanah pertanian seperti
menggunakan mesin traktor serta untuk
traktor dan membuat mengetahui ukuran
bedengan bedengan.
menggunakan cangkul.

Istirahat siang
12:00-13:00
Dilanjutkan kembali
15:00 kegiatan yang sama
yaitu melakukan
penggemburan tanah
menggunakan mesin
traktor dan membuat
bedengan
menggunakan cangkul.

08:00-12:00 Melakukan penanaman Kuledoki Untuk mengetahui cara


jagung dengan sistem menanam jagung
tanam jajar legowo. dengan sistem tanam
jajar legowo mulai dari
Istirahat siang jarak tanam, jarak
12:00-13:00 lorong, jarak antar
Dilanjutkan kembalik baris dan jumlah benih
13:00-15:00 kegiatan yang sama tiap lubang tanam.
yakni penanaman
jagung dengan sistem
tanam jajar legowo.
8 Rabu, 7 Juli 08:00-12:00 Membuat bedengan. Leselik Untuk mengetahui
2021 ukuran bedengan.
12:00-13:00 Istirahat siang

13:00-15:00 Dilanjutkan kegiatan


yang sama membuat
bedengan.
08:00-12:00 Melakukan penanaman Kuledoki Untuk mengetahui cara
jagung menggunakan menanam jagung
tugal dengan sistem dengan sistem tanam
jajar legowo. jajar legowo mulai dari
jarak tanam, jarak
Istirahat siang lorong, jarak antar
12:00-13:00 baris dan jumlah benih
Dilanjutkan kembali tiap lubang tanam.
13:00-15:00 kegiatan yang sama
yakni melakukan
penanaman jagung
menggunakan tugal
dengan sistem jajar
legowo.
9 Selasa, 13 Juli 08:00-12:00 Melakukan penanaman Dusun 02 Mengetahui teknik
2021 jagung menggunakan penanaman jagung
tugal. menggunakan tugal.

10 Rabu, 14 Juli 08:00-12:00 Melakukan penanaman Dusun 02 Mengetahui teknik


2021 jagung menggunakan penanaman jagung
tugal. menggunakan tugal.

08:00-11:00 Membuat bedengan. Leselik Mengetahui ukuran


bedengan.

11 Kamis, 15 Juli 08:00-11:00 Melakukan penanaman Leselik Untuk mengetahui cara


2021 tomat di bedeng yang menanam tomat.
sudah disiapkan terlebih
dahulu.
12 Jumat, 16 Juli 08:00-11:00 Pengendalian gulma Leselik Untuk mengetahui cara
2021 pengendalian gulma
dan jenis pestisida
yang digunakan.
13 Senin, 19 Juli 08:00-11:00 Penanaman lombok Leselik Untuk mengetahui cara
2021 menanam lombok.
14 Rabu, 21 Juli 08:00-11:00 Pengendalian hama Leselik Untuk mengetahui cara
2021 pengendalian hama
dan jenis pestisida
yang digunakan.
15 Kamis, 22 Juli 08:00-11:00 Melakukan pengairan Leselik Untuk mengetahui cara
2021 pada tanaman jagung penyiraman yang baik
menggunakan pipa air pada tanaman jagung
serta mengetahui cara
penggunaan mesin
dinamo.
16 Senin, 26 Juli Melakukan pengairan Leselik Untuk mengetahui cara
2021 dan pemasangan mulsa penyiraman yang baik
plastik hitam perak dan mengetahui cara
untuk menekan
pertumbuhan gulma.

17 Selasa, 27 Juli 08:00-11:00 Melakukan wawancara Kuledoki Untuk mendapatkan


2021 terhadap beberapa informasi mengenaik
petani sekaligus kegiatan yang
pembersihan saluran dilaksanakan.
irigasi lahan bapak
rektor Undana
menggunakan sabit dan
parang

18 Jumat, 30 Juli 08:00-12:00 Melakukan penanaman Kuledoki Untuk menyukseskan


2021 jagung dilahan Bapak program TJPS.
Rektor Undana

Istirahat siang
12:00-13:00
Dilanjutkan kegiatan
13:00-15:00 yang sama yaitu
melakukan penanaman
jagung dilahan Bapak
Rektor Undana

19 Sabtu, 31 Juli 08:00-12:00 Penanaman jagung Kuledoki Untuk menyukseskan


2021 bersama Bapak program TJPS
Gubernur

12:00-13:00 Istirahat siang

13:00-15:00 Dilanjutkan kembali


penanaman jagung
dilahan Bapak Rektor
Undana
20 Selasa, 3 15:00-Selesai Penarikan mahasiswa Kantor Desa Semua Kegiatan selesai
Agustus 2021 magang Manusak dan mahasiswa di
kembaliakan ke
Fakultas Pertanian,
Universitas Nusa
Cendana Kupang.

Anda mungkin juga menyukai