Anda di halaman 1dari 94

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN 2019

DESA : Maktihan
KECAMATAN : Malaka Barat
KABUPATEN : Malaka
PROVINSI : Nusa Tenggara Timur

Disusun Oleh :

NO NAMA NIM PRODI/FAKULTAS


1. Jeni Rambu Yaku Danga 1504060112 FAPERTA
2. Luis Bianco Amaral 1504020111 FAPERTA
3. Amson S. Makleat 1505030038 FAPET
4. Rosina Kalista Menge 1522010038 FH
5. Avelino Putra Panggur 1406090040 FST
6. Agustina Funan 1501070014 FKIP
7. Albina Ristantiwa Tonge 1501160026 FKIP
8. Ambrosia Novita Sabu Sinuor 1501040035 FKIP

9. Maria Gaudensia Bano 1513020003 FKP


10. Anjelina Lonek 1501020015 FKIP
11. Yolantri D. Lapudooh 1505030285 FAPET
12. Anna Maria Dhone Luna 1521020003 FKIP
13. Agkis Urbanus Samoy 1501080006 FKIP
14. Arnoldus S. Koten 1501150022 FKIP
15. Maria Magdalena Dora 1501040022 FKIP
PUSAT PENGEMBANGAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASAYARAKAT
( LP2M ) UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur TIM penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNYA, sehingga Laporan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) di Desa
Maktihan, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka dapat terselesaikan sesuia
dengan yang direncanakan. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelasikan mata kuliah KKN yang wajib ditempuh oleh semua Mahasiswa
Universitas Nusa Cendana di semester genap.

TIM Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat. Selain
itu, dapat pula memperkaya ilmu pengetahuan dengan mengetahui sedikit tentang
Kabupaten Malaka terutama di Desa Maktihan Kecamatan Malaka Barat. Laporan ini
dapat terselesaikan bukan hanya dari bantuan TIM Penulis saja, melainkan atas
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini TIM
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M. Si., Ph. D selaku Rektor Universitas Nusa
Cendana yang telah memberikan izin untuk penyelanggran KKN.
2. Ir. Melkianus Tiro, M.Si selaku Kepala Pusat LP2M yang telah
melancarkan segala proses jalannya kegiatan KKN pada semester genapa
ini.
3. Dantje A. T. Sina, Ph.d selaku Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL )
yang telah membantu dan memberikan pengarahan, bimbingan dan
nasehat, serta selalu memantau dalam setiap kegiatan.
4. Pejabat Kepala Desa bapak Vinansius Bian Seran S.Ag yang telah
memberikan tempat, arahan, serta banyak bantuan dalam program yang
dijalankan.
5. Kepada para staf dan aparat Desa Maktihan yang selalu membantu dan
memberikan masukan dalam setiap program yang dijalankan.

2
6. Kepada seluruh Warga Desa Maktihan yang telah menerima kedatangan
kami dengan sangat ramah dan membantu kami ketika mengalami
kendala.
7. Kepada seluruh teman-teman KKN yaitu Ka Jeni , Ka Alvian, Ka Akis,
Ka Amson, Ka Arkon, Ka Luna, Ka Anjel, Ka Novi, Ka Leni, Ka Rista,
Ka Osin, Ka Densi, Ka Asti, Ka Yolan. Yang selalu memberi semangat,
kerjasama dan memberikan hiburan canda tawa bersama sehingga laporan
KKN dapat berjalan dengan lancar.

TIM Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih kurang


sempurna. Oleh karena itu TIM Penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi kesempurnaan Laporan ini. Mudah-mudahan Laporan ini member
manfaat.

Maktihan, Juni 2019

TIM Penulis

3
DAFTAR ISI

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penyuntikan Vitamin Pada Ternak Sapi

Gambar 2. Kegiatan Pembuatan Silase dan sosialisasi

Gambar 3. Kegiatan mengsosialisasikan di SMKN BADARAI

Gambar 4. Kegiatan mengsosialisasikan masyarakat di Desa Maktihan

Gambar 5 . Kegiatan Pembuatan Aquarium di Kantor Desa Maktihan

Gambar 6. . Kegiatan Sosialisasi di Dusun Hoaraek

Gambar 7. Praktek Pembuatan Pestisida Nabati dari Bawang Merah bersama

Petani Dusun Hoaraek

Gambar 8. Kegiatan Penanaman Bunga di halaman Kantor Desa Maktihan

Gambar 9. Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris di SMP Kristen Besikama

Gambar 10. Kegiatan Bimbingan Belajar

Gambar 11. Praktek Di lapangan Bersama Siswa-Siswa SMP Kristen Maktihan

Gambar.12 Mengajar mata pelajaran Ilmu ekonomi di Sma Kristen Maktihan

Gambar 13. Kegiatan penyuntikan B complex

gambar 14. Kegiatan penyuntikan B complex

5
BAB I
KONDISI UMUM WILAYAH

1.1 Geografis
Secara geografis Desa Maktihan tidak berbatasan dengan pantai, hanya
berbatasan dengan wilayah Desa lainnya :
1. Sebelah utara : Desa Naas, Desa Motaulun, dan Desa wederok
2. Sebelah selatan : Desa Raimataus
3. Sebelah timur : Desa Besikama
4. Sebelah barat : Desa Lakulo
Selain itu wilayah Desa Maktihan tersebar mengitari Kecamatan Malaka Barat
yang terletak di pinggir wilayah Kabupaten Malaka. Dengan luas wilayah di Desa
ini adalah 6,09 km.

1.2 Wilayah Administarsi (Jumlah Dusun, RT, RW, dll)


Secara administrati jumlah dusun di desa ini yaitu 14 dusun yaitu Dusun
Umaklaran, dusun Uma Badut, Dusun Naas, Dusun Tualaran, Dusun Nularan A,
Dusun Basat, Dusun Umanaas, Dusun Hoaraek, Dusun Onu, Dusun Akaburi, Dusun
Laenleten, Dusun Wetulan, Dusun Nularan B, Dusun Haelisat. Berdasarkan Data
Dinas Kependudukan tahun 2018 Jumlah Rumah Tangga (RT) yaitu 28 dan jumlah
Rukun Warga (RW) ada 14.

1.3 Kependudukan (Jumlah penduduk, Pertumbuhan Penduduk, Komposisi


Penduduk)
Dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) adalah 508 terdiri dari laki-laki 921 jiwa
dan perempuan 927 jiwa. Sehingga jumlah keseluruhan untuk 14 Dusun adalah 1848
jiwa. Selain itu di desa ini juga terdapat angka kematian dan angka kelahiran.
Dimana angka kelahiran terdiri dari 1 jiwa dan adanya jumlah pendatang yaitu 3 jiwa
yang terdiri dari 2 perempuan dan 1 laki-laki sedangkan angka perpindahan penduduk

6
cenderung lebih kecil karena dilihat dari segi wilayah desa ini mempunyai sekolah
dari tingkat SD hingga SMA yang tidak melibatkan anak-anak pindah lokasi. Jumlah
penduduk yang beragama katolik 1218 jiwa dan yang beragama Kristen protestan 622
jiwa.

1.4 Kondisi Sosial


1.4.1 Pendidikan Penduduk
Didesa sekolah dari jenjang Taman Kanak-Kanak hingga jenjang Sekolah
Menangah Atas. Dilokasi Dusun Wetulan terdapat PAUD Firdaus I,II,III.
Sekolah ini memiliki peserta sebanyak 99 jiwa, yang terdiri dari 43 laki-laki dan
56 perempuan. Jumlah tenaga pendidik di sekolah ini berjumlah 6 orang yang
semuanya perempuan. Dengan jenjang pendidikannya 5 SMA dan 1 S1 yang
penangung jawabnya Lambertus K. Nahak, S.
Pada jenjang tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah ini berada di Dusun
Laenleten yang berdiri tahun 1960 dan dikepalai Frederik Benu yaitu SD GMIT
yang memiliki jumlah murid 329 jiwa dengan jumlah jiwa laki-laki 192 dan
jumlah jiwa 137 jiwa. Dengan jumlah tenaga pendidiknya laki-laki 5 jiwa dan
perempuan 9 jiwa, yang rata-rata jenjang pendidikannya S1. Kondisi sekolah ini
sangat baik dan hanya beberapa bagian yang mengalami kerusakan, dan memiliki
2 MCK.
Sekolah Menengah Pertama didirikan pada tahun 2010 yang berada di Dusun
Laenleten dan dikepalai oleh Imanuel Liu. Para peserta berjumlah 200 jiwa
dengan rincian laki-laki 103 jiwa dan perempuan 07 jiwa. Sekolah ini memiliki
jumlah tenaga pendidik 28 orang yang semua jenjang pendidikannya S1.
Sekolah Menengah Atas (SMA) didirikan pada tahun 2015 yang berada di
Dusun Laenleten dan dikepalai oleh Aplonia M. Ndun. Sekolah ini memiliki
jumlah muridnya sebanyak 128 jiwa, dengan murid laki-laki berjumlah 57 jiwa
dan murid perempuan 71 jiwa. Mereka juga memiliki jumlah tenaga
kependidikan sebanyak 21 orang yang jenjang pendidikanya S1 lebih banyak.

7
Dari ketiga sekolah yang berada di Desa Maktihan untuk jenjang SD biasanya
proses pembelajaran dimulai pada waktu pagi hari. Sedangkan untuk jenjang
SMP dan SMA dimulai pada waktu siang hari. Karena kondisi bangunan sekolah
yang masih kurang dan minim sehingga untuk jenjang SMP dan SMA masih
meminjam bangunan SD.
1.4.2 Kesehatan penduduk
Di desa ini sudah sangat maju dari segi kesehatannya yaitu dengan adanya
tenaga kesehatan yang berjumlah 4 orang. Dimana desa ini ada masing –masing
tenaga kesehatan yaitu perawat berjumlah 2 orang, yang semuanya perempuan.
Semantara bidan berjumlah 2 orang yaitu semuanya perempuan. Dimana
masing-masingnya masih status tenaga kontrak.
1.4.3 Pola relasi sosial
Pola relasi sosial antara masyarakakat yang terjadi di Desa Maktihan,
Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka. Interaksi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok
dalam kehidupan sehari –hari merupakan suatu hal yang lazim dilakukan,
mengingat manusia merupakan mahkluk sosial yang tentunya tidak dapat hidup
sendiri, saling membutuhkan dan dibutuhkan. Dimana setiap individu
mempunyai nilai positif yaitu pengenalan jati diri dan harga diri, kepercayaan
diri, saling peduli, di dalam menyelesaikan perrmasalahan atau tantangan yang
dihadapi. Masyarakat di berbagai dusun di Desa Maktihan masih memilki
kepedulian yang tinggi terhadap warga masyarakat setempat. Semangat gotong
royong masih relative tinggi terutama pada saat ada tetangga yang terkena
musibah (kematian). Masih adanya kepedulian dimasyarakat tersebut
merupakan suatu poin untuk meningkatkan rasa toleransi.
Relasi yang terjadi di desa ini sangat baik antara sesama karena mereka
sangat menjunjung tinggi nilai sosial. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari
dalam mengunjungi kerabat atau saudara, atau hanya sekedar silahturahmi
masyarakat memberikan dengan sirih dan pinang. Arti dari pemberian itu untuk
menunjukan penghargaan atau penghormatan terhadap orang lain. Di tempat itu

8
juga masyarakat sangat membantu dalam hal ekonomi ataupun kendala yang
dihadapi.

1.5 Kondisi Ekonomi


1.5.1 Mata Pencaharian Penduduk
Mayoritas masyarakat lokal Desa Maktihan bermatapencaharian sebagai
petani yang merupakan padi, jagung, umbi-umbian, dan kacang –kacangan.
Luas pertanian dengan masing-masing Luas Lahan Basah (L-BH) 188, 48 Ha,
Luas Lahan Kering ( L-HK ) 186,60 Ha dan Lahan Tidur 12, 44 Ha dan Mantri
Taninya yaitu Yani Nenometa. Sistem irigasi pada daearh persawahan yaitu
berpusat pada mata air yang biasanya mereka membuat menggunakan sumur.
Karena dari struktur tanah sendiri, tempat ini masih tergolong tanah bekas
rawa-rawa atau cocok untuk potensi pertanian. Bagi mastarakat di desa ini
kebanyakan menggarap tanah miliknya sendiri (tidak memperkerjakan orang
lain). Pada umumnya masyarakat pergi ke sawah sejak pagi kurang lebih pukul
07.00 sampai dengan sore hari (fleksibel). Masa panen pada umumnya dalam 1
tahun terjadi 2 kali. Hasil panen mayoritas biasanya diperuntukan untuk
konsusmsi pribadi dan hanya sebagagian kecil yang digunakan untuk penjualan.
Hasil panen yang dihasilkan stidaknya mencapai 5 Kwintal per penggarapan,
namun variasinya bergantung pada besernya lahan yang dimiliki. Alat yang
digunakan pada yaitu Handtraktor, perontok, dan Handsprayer. Biasanya 1
sampai 2 Kwintal dapat disisakan untuk dijual untuk menmabah penghasilan.
Mereka juga membuat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yaitu Taman
Firdaus yang diketuai oleh Lambertus K. Nahak yang berjumlah 11 orang dann
berdiri pada tahun 2006.
Mereka juga memanfaatkan perekebunan yang biasanya dilakukan diwaktu
luang, misalnya setelah melakukan aktivitas di sawah atau ketika menunggu
musim panen padi tiba. Tetapi ada beberapa masyarakat yang mata
pencahariannya sebagai peternak, tetapi hewan yang dipelihara hanya
dikonsumsi sendiri atau mungkin dijual pada hari-hari raya. Kelompok peternak

9
biasanya terdiri dari 2 atau 3 orang dengan hewan babi, sapi, ayam, bebek,
burung merpati, kambing. Yang masing-masing ternak paling banyak yaitu
ayam 1251 ekor, jumlah ternak babi 852 ekor, jumlah ternak sapi 673 ekor,
jumlah ternak kambing 27 ekor dan jumlah ternak itik/bebek 12 ekor.
1.5.2 Potensi ekonomi unggulan
Didesa ini belum dijalankannya program BUMDES ( Badan Usaha Milik
Desa ) karena belum teralokasinya dana secara baik dan tidak adanya
manejemen yang baik dalam mengatur BUMDES yang dijalankan. Sehingga
ekonomi unggulan yang ada didesa ini yaitu dalam sector pertanian dengan
adanya kelompok tani bernama Taman Firdaus yang berjumlah 11 orang yang
berdiri tahun 2006 di Dusun Nularan A, dengan alokasi dana yang diterima
sebesar 100 juta yang dananya dikelolai oleh PUAP (Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan). Program ini merupakan program dari kementrian
pertanian untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat tani.

1.6 Fasilitas sosial ekonomi

Fasilitas social ekonomi yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan


pemukiman di Desa Maktihan meliputi fasilitas kesehatan, pendidikan,
rekreasi/budaya. Prasarana yang berbentuk pelayanan umum (social) yaitu
posyandundu dan pemukiman. Prasarana kehidupan ekonomi yaitu tokoh, swah, dan
pasar. Prasarana kebudayaan misalnya bangunan pemerintah, sekolah dan tempat
ibadah. Didesa ini juga memiliki sistem komunikasi yaitu PLN yang jumlah
pelannganya 112 jiwa, dan sistem irigasinya meliputi sungai dan kali yang berada di
Dusun Nularan dan Dusun Hoaraek. Kondisi infrasturktur jalan di Desa ini yaitu
pengerasan yangbberada di 5 Dusun yaitu Dusun Laenleten panjangnya 1,5 km,
Dusun Basat panjangnya 1 km, Dusun Akaburi panjangnya 1,2 km, Dusun Hoaraek
kondisi jalannya tanah dengan panjang 1, 5 km, dan Dusun Naas panjangnya 2,5 km.

10
Pada umumnya kondisi social ekonomi di Desa Maktihan sudah sangat tergolong
maju baik infrastrukturnya.

1.7 Potensi Desa

Pemanfaatan potensi desa di wilayah Maktihan dapat memacu pertumbuhan suatu


wilayah dan meningkatan pendapatan masyarakat. Dalam bidang ini yaitu Tanaman
pangan dan perkebunan.

11
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KKN

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin


2.1.1 Pemberian Vitamin B kompleks pada ternak sapi
Berdasarkan hasil observasi dibeberapa peternak di masyarakat Maktihan
ditemukan ada hewan ternak yang pertumbuhan dan kondisinya tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh peternak, banyak ternak sapi yang kurus karena tidak
adanya napsu makan, dari peternak mengatakan bahwa ada sapi yang sampai mati
karena tidak makan, setelah diskusi dengan teman-teman dan para peternak ternyata
ternak sapi mengalami kekurangan Vitamin.
Berdasarkan urain masalah yang ditemukan, maka saya sebagai mahasiswa
KKN yang memiliki pengetahuan dalam bidang peternakan mengadakan Program
ini yaitu melakukan penyuntikan Vitamin B pada sapi yang kurus dan kurang napsu
makan. Tujuan darin program ini adalah membantu para peternak untuk
menyelamatkan ternak dari hal-hal yang tidak diinginkan. Program ini dilaksanakan
pada Sabtu, 19 Mei 2019.

Gambar 1. Penyuntikan Vitamin Pada Ternak Sapi

2.1.2 Praktek Pembuatan Silase dan Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Ternak


untuk dijadikan Pupuk yang dapat digunakan sebagai pupuk Organik
untuk proses Budidaya Tanaman.

12
Berdasarkan hasil diskusi dan observasi di lapangan sterdapat cukup banyak
petani yang memiliki persawahan, dan rata-rata petani setelah mereka panen,
jerami padi hanya dibuang atau dibakar saja, padahal bisa diolah untuk menjadi
pakan untuk ternak di musim kemarau, dimana pada musim ini pakan ternak
lebih sulit untuk didapat, juga dapat diolah menjadi pupuk organik untuk
digunakan dalam budidaya tanaman.
Berdasarkan uraian masalah di atas maka saya sebagai seorang calon serjana
Peternakan, saya mengadakan program pembuatan silase dari jerami padi,
dengan tujuan agar peternak mampu memanfaatkan jerami padi, dapat
menyediakan pakan ternak dimusim kemarau serta Sosialisasi tentang
pemnafaatan jerami padi untuk dijadikan sebagai pupuk organik untuk
dimanfaatakan dalam proses budidaya tanaman, tujuan dari sosialisasi ini
adalag agar petani mampu melihat bahwa jerami padi dapat diolah menjadi
pupuk organik yang dapat dipakai untuk proses pemupukan terhadap tanaman
budidaya tanpa harus membeli pupuk buatan yang akan memberikan dampak
yang negatif dan harga yang cukup mahal jika dibandingkan dengan pupuk dari
jerami padi yang bahannya mudah di dapat dan tidak mahal. Program ini
dilaksanakan pada Kamis, 16 Mei 2019.

13
Gambar 2. Kegiatan Pembuatan Silase dan sosialisasi

2.1.3 Mengsosialisasi peran pentingnya kelautan dan perikanan dalam bidang


Manajemen Sumberdaya Perairan dan dampak sampah terhadap ekosistem atau biota
dilautan di SMKN Badarai dan masyarakat Desa Maktihan

Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di masyarakat di Desa itu merupakan sangat kekurangan dalam bidang budidaya ikan
dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan, sumberdaya alam dan tidak melihat dengan
adanya sampah yang ada di sekitarnya. Di desa ini yang hanya pengelolahan kebun tani dalam
bidang perikanan sangatlah kurang sekali. Dengan adanya sosialisasi mengenai peran pentinya
perikanan dalam bidang manajemen sumberdaya hayati perairan merupakan suatu hubungan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan
tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi, dan berbagai avertebrata
penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan serta lingkungan. Kegiatan yang termasuk dalam
perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan, perikanan dapat di anggap merupakan usaha
agribisnis. Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi
manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan),
dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.
Kegiatan perikanan tersebut terdapat banyak peranan dan manfaat. Didalam kehidupan perikanan
memliki banyak peran. Bahkan jauh dari sebelum peradaban saat ini. Manfaat dari perikanan itu
tidak bisa dibilang sedikit, perikanan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, perikanan

14
merupakan sumber protein yang tinggi. Peran perikanan yang lainnya yaitu, berupa sebagai
penghasil bahan pangan.
Kegiatan pengsosialisasi terkait persoalan pengurangan sampah plastik atau jangan
membuang sampah sembarangan, satu hal yang sangat penting demi kelangsungan
keberhasilan pelaksanaannya, yakni kesadaran diri sendiri akan pentingnya menjaga
lingkungan. Pasalnya, dalam Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah, disetiap individu berkewajiban atas sampah-sampahnya masing-masing. Artinya,
pengelolaan sampah melibatkan semua aspek, mulai dari individu, industry, maupun
pemerintah. “kita jangan lagi manja, sedikit-sedikit buang sampah sembarangan karena
berpikirnya ada pemerintah, jangan lagi seperti itu. Sampah adalah tanggung jawab kita
semua, oleh karenanya kita harus bijak dalam menggunakan plastik ini.”
Mensosialisasikan pemilahan sampah kepada masyarakat hingga berlangsungnya program
penjemputan sampah. Hal itu diupayakan agar tidak ada lagi sampah yang dialirkan
keperairan melalui sungai dan bermuara kelautan seperti yang terjadi. “yang terjadi saat
ini, kan semua jenis sampah, termasuk plastik itu masuk kelautan. Ini berbahaya bagi
ekosistem.
Gambar 3. Kegiatan mengsosialisasikan di SMKN BADARAI

Gambar 4. Kegiatan mengsosialisasikan masyarakat di Desa Maktihan

15
2.1.4 Pembuatan Aquarium Di Kantor Desa
Kegiatan pembuatan aquarium ini merupakan tempat pengganti kolam. Ikan hias seperti
ikan cupang atau jenis ikan lainnya. Agar terlihat lebih cantik dapat ditempatkan dalam
aquarium. Aquarium dapat ditempatkan dalam ruang tamu atau ruang santai di kantor Desa
Maktihan. Kegunaan aquarium dapat mempercantik dekorasi rumah tepatnya di Kantor desa
maktihan. Kegiatan pembuatan aquarium ini menggunakan berbagai alat dan bahan antara
lain; Kaca Sebagai bahan dalam pembuatan.Lem kaca, yang digunakan adalah lem silikon
yaitu lem khusus untuk merekatkan kaca agar melekat dengan baik dan tidak bocor.Lakban,
yang digunakan dalam merakit aquarium sebaiknya lakban plastik yang berwarna coklat atau
hitam.Lakban ini berfungsi untuk membantu berdirinya kaca dengan kaca lainnya agar tidak
bergeser yang memudahkan dalam pemberian lem kaca.
Cara Pembuatan Aquarium :Menempelkan lem kaca (lem silicon) pada bidang pertemuan
potongan kaca lem kaca.Bila lem sudah terpasang dengan baik kaca bagian sisi kecil bisa
dipasang.Kedua sisi lainnya selanjutnya bisa dipasang.Setelah semua kaca menempel, jaga
posisi mereka dengan menggunakan "plak band". Biarkan dalam kondisi demikian hingga
lem mengering. Setelah bagian dalam sambungan antar kaca perlu dilapisi dengan lem, untuk
mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran akibat perekatan yang tidak sempurna
sebelumnya. Lakukan hal ini dengan hati-hati agar hasil akhirnya rapi tetapi kuat. Bila
diperlukan, bagian dalam dan atas kaca bisa diperkuat dengan potongan kaca sedemikian
rupa. Kaca penguat ini bisa juga berfungsi sebagai dekorasi. Pada saat menempelkan lem
silicon ke kaca sebaiknya ketebalan lem pada seluruh permukaan kaca sama. Hal ini akan

16
membuat ketebalan lem sama pada setiap sudut. Setelah seluruh kaca terakit menjadi
akuarium, langkah selanjutnya adalah mengeringkan akuarium tersebut minimal selama 24
jam agar lem silikon tersebut benar-benar kering. Langkah terakhir dalam merakit akuarium
adalah melakukan uji coba terhadap akuarium tersebut. Ujicoba tersebut dilakukan dengan
mengisi air ke dalam akuarium selama 24 jam dan perhatikan apakah ada bagian yang bocor.
Gambar 5 . Kegiatan Pembuatan Aquarium di Kantor Desa Maktihan

2.1.5 Sosialisasi Bahaya menggunakan pestisidapada lahan pertanian yang secara


terusmenerus memberikan dampak buruk bagi manusia dan lingkungan,
Memperkenalkanpestisidaalami untuk mengendalikan kutu putih pada beberapa
tanamanfamily solanase, pengaruh pola tanaman yang tidak beraturan serta
solusinya.
Program ini diadakan berdasarkann hasil observasi langsung di lahan pertanian
kelompok tani Dusun Hoaraek yang menunjukkan bahwa petani menggunakan pestisida
buatan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan pengaplikasian yaitu memenuhi 5T
(tepat waktu, tepat cara, tepat sasaran, tepat dosis dan tepat apliksi ). Hal ini dibuktikan
dengan hasil beberapa tanaman sayur yang sama sekali tidak dihinggapi oleh serangga dan
permukaan sayur yang benar-benar bersih. Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan
untuk mengendalikan hama. Bila hal ini terus menerus dilakukan buakan hanya membunuh
serangga hama saja, juga membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia, hewan
pemeliharaan, tanah dan air, oleh karena itu maka sosialisasi ini perlu untuk dilakukan
terhadap kelompok tani. Faktor yang mempengaruhi hal ini ternjadi adalah kurangnya
pengetahuan tentang penggunaan pestisida, tidak adanya penyuluhan serta konsumen yang
suka membeli sayur yang benar-benar berkualitas, seperti daun yang tidak berlubang, tidak
ada bercak-bercak dan berwarna hijau penuh.

17
Meski penggunaan pestisida dianggap sangat ampuh untuk mengendalikan serangga
hama, pestisida juga dapat menjadi racun bagi organisme lain, berikut dampak negatif dari
pestisida:
1. Pada manusia pestisida menyebabkan:
Gangguan reproduksi, gangguan hormon yang disebabkan oleh pestisida dapat
mengakibatkan penurunan produksi sperma, selain itu perempuan yang sering bersentuhan
dengan pestisida juga sering kurang subur dan beresiko melahirkan secara prematur
Kanker, telah banyak penelitian yang mengkaitkan dengan pestisida dengan munculnya
tumor dan meningkatnya resiko terkena kanker, kanker ginjal kulit, otak, linfoma,
payudara, prostat, hati, paru-paru dan biokimia.
2. Pada hewan pemeliharaan, pestisida yang terpapar di rumput atau di tanaman yang akan
digunakan sebagai pakan, ketika hewan ternak mengkonsumsi akan keracunan karena ada
residu yang tertinggal di pakan sehingga meyebabkan hewan peliharaan sakit dan bahkan
sampai mati.
3. Pada tanah dan air, pestisida merupakan senyawa kimia, jika digunakan secara tidak
sesuai dengan aturan dan digunakan secara terus menerus dapat mencemari tanah dan air,
sehingga dapat merunkan kualitas air, produktivitas tanah menurun, karena fauna tanah
yang bermanfaat untuk membantu kesuburan tanah juga akan ikut mati.
Berdasarkan permasalahan di atas maka saya sebagai mahasiswa yang memiliki
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut memberikan sosialisasi kepada
petani Dusun Hoaraek untuk menghindari dampak buruk yang akan terjadi pada kesehatan
petani sendiri dan lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan
pengetahuan nmengenai dampak buruk dari penggunaan pestisida pada lahan pertanian
yang secara teruus menerus. Program ini dilaksanakan pada Minggu, 28 April 2019.

18
Gambar 6. Kegiatan Sosialisasi di Dusun Hoaraek

2.1.6 Pembuatan pestisida Nabati dari Bawang Merah untuk Mengendalikan Kutu Putih
Paracocus marginatus dan penyuluhan
Program ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan kelompok Tani
di Dusun Hoaraek, kelompok tani belum tahu bahwa ternyata begitu banayak bahan alami yang
dapat dijadikan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama, salah satunya pemanfaatan
bawang merah untuk mengendalikan Kutu Putih Paracocus marginatus pada beberapa family
solanase dan cara pembuatannyapun sangat sederhana. Karena itu saya melakukan praktik
pembuatan Pestisida Nabati kepada kelompok tani di Dusun Hoaraek, memberikan pengertian
dan masukkan dari manfaat menggunakan pestisida nabati dalam mengendalikan hama pada
tanaman.
Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pemahaman dan praktek langsung
kepada petani bahwa selain pestisida buatan yang dibeli di Toko kita sendiripun mampu
membuat pestisida yang dari alam tanpa mengeluarkan biaya yang besar dan tidak memberikan
dampak buruk bagi manusia serta lingkungan, juga cara pembuatannya yang cukup sederrhan
sehingga mudah untuk dilakukan oleh petani itu sendiri, program ini dilaksanakan pada Senin,
29 April 2019

19
Gambar 7. Praktek Pembuatan Pestisida Nabati dari Bawang Merah bersama
Petani Dusun Hoaraek

2.1.7 Sosialisasi KepadaKelompok Tani di DusunHoaraek tentang: Pertanian Skala


Bisnis.
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi yang telah di lakukan terhadap
beberapa kelompok tani yang menunjukkan bahwa ternyata petani di dusun tersebut hanya
bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga, tanpa adanya pemikiran
mengenai pertanian yang berskala bisnis, padahal jika dilihat dari luas lahan dan hasil
pertanian yang mereka miliki sangat menjajikan, apabila mereka memiliki pemikiran untuk
menjual atau memasarkan hasil pertanian dan dari hasil yang diperoleh mereka bisa
membiayai anak-anak mereka untuk sekolah, dapat memenuhi kebutuhan yang lain
dibandingkan jika hasil pertaniannya hanya dimakan saja, maka mereka tidak ada pemasukan
keuangan sama sekali dari hasil kerja mereka.
Berdasarkan uraian di atas maka saya sebagai mahasiswa pertanian yang berkesempatan
melakukan KKN di desa Maktihan Khususnya di dusun Hoaraek, saya melakukan sosialisasi

20
kepada kelompok tani. Tujuan dariprogram ini adalah memberikan motivasi kepada setiap
petani untuk memiliki pemikiran bahwa mereka bertani bisa juga mendapatkan uang,
sehingga mereka mampu untuk memenuhi semua kebuthan hidup. Program ini dilaksanakan
pada Minggu, 28 April 2019.

Gambar 7. kegiatan Sosialisasi di dusun pengamatan Hoaraek

2.1.8 Pemanfaatan Pekarangan Kantor Desa untuk Menanam Bunga


Di kantor Desa Maktihan memiliki pekarangan yang kosong dan cukup luas dan belum
dimanfaatkan secara maksimal, padahal jika digunakan untuk menanam tanaman salah satunya
tanaman bunga akan menjadikan kantor desa indah dan sejuk. Dari uraian masalah di atas saya
sebagai seorang mahasiswa yang kuliah dibidang pertanian dan KKN di Kantor Desa Maktihan
tergerak untuk melakukan penanaman bunga di halaman depan kantor Desa. Tujuan dari
Program ini adalah untuk memanfaatkan pekarangan kantor desa yang masih kosong, selain itu
juga dapat memberikan nilai keindahan bagi kantor desa sendiri. Program ini dilaksanakan sejak
20 mei- 1 juni 2019.

21
Gambar 8. Kegiatan Penanaman Bunga di halaman Kantor Desa Maktihan

2.1.9 Mengajar Bahasa Inggris di SMP Kristen Besikama


Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di SMP Kristen Besikama masih kekurangan tenaga pendidik dalam hal ini guru,
sehingga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung ternyata belum efektif. Umumnya para
guru mengajar sesuai dengan keahlian (spesialis) pada bidang masing-masing, namun dilembaga
ini seorang guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar dengan harus menguasai seluruh
mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Misalnya seorang guru kelas V111 berarti beliau
memiliki tanggung jawab penuh sebagai wali kelas V111 dan guru mata pelajaran pada semua
tingkat kelas, hal ini selain memberatkan pihak tenaga pendidik dalam menyelesaikan
Rancangan Program Pembelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran lainnya, juga
menuntut guru untuk profesional dalam menjalankan tugas yang merupakan kewajibannya
sebagai seorang pendidik. Namun bila dilihat dari tingkat keefektifannya, maka menurut saya hal
ini merupakan suatu masalah dan membuat pembelajaran kurang efektif. Selain itu, terdapat pula
permasalahan yang mungkin timbul pada sisi siswa-siswi dimana tingkat kejenuhan atau bosan
dengan guru tersebut tinggi dan menyebabkan banyak siswa-siswi yang tidak mengikuti
pembelajaran dengan baik, bahkan ada pula yang berkeliaran di jalan, halaman dan sekitarnya
sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMP Kristen Besikama dalam mencapai
Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara
lain yakni selain membantu guru yang ada di SMP tersebut juga membantu siswa-siswi sehingga
mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya penuh inovasi dan
kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk mahasisiwa sendiri ingin
meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun langsung ke dunia kerja.
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM SMP Kristen Besikama yaitu pada tanggal
30April, 3 Mei, 7 Mei, 14 Mei, 21 Mei 2019.Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
mengajar yang sudah diatur dari pihak sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas V111. Kegiatan
ini diawali dengan melaporakan diri ke pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan kegiatan

22
observasi. Metode pengajaran yang diterapkan dalam bentuk pengajaran langsung (Direct
Instuction) dengan menggunakanbuku pelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran
yang telah direncanakan. Selain itu, pada setiap akhir pembelajaran diberikan tugas rumah
sebagai evaluasi pemebelajaran Pemilihan materi pembelajaran melanjutkan materi yang telah
diajarkan oleh guru kelas sehingga pembelajaran terarah dan tidak menimbulkan pendobelan
materi yang sama.
Kegiatan mengajar Bahasa Inggris ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan
sesuai jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme
yang cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
mahasiswa, tersedianya buku panduan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga siswa cenderung
aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu kegiatan ini juga
mendapat respon positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah.
Gambar 9. Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris di SMP Kristen Besikama

2.1.10 Mengajar Bahasa Inggris di SMA Kristen Maktihan


Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di SMA Kristen Maktihan masih kekurangan tenaga pendidik dalam hal ini guru,
sehingga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung ternyata belum efektif. Umumnya para
guru mengajar sesuai dengan keahlian (spesialis) pada bidang masing-masing, namun dilembaga
ini seorang guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar dengan harus menguasai seluruh
mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Misalnya seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris
kelas X beliau masih memiliki ikatanuntuk mengajar di sekolah lain, atau menjadi pegawai di
desa tertentu. Hal ini selain memberatkan pihak tenaga pendidik dalam menyelesaikan

23
Rancangan Program Pembelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran lainnya, juga
menghambat proses belajar siswa disekolah. Namun bila dilihat dari tingkat keefektifannya,
maka menurut saya hal ini merupakan suatu masalah dan membuat pembelajaran kurang efektif.
Selain itu, terdapat pula permasalahan yang mungkin timbul pada sisi siswa-siswi dimana tingkat
kejenuhan atau bosan dengan guru tersebut tinggi dan menyebabkan banyak siswa-siswi yang
tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, bahkan ada pula yang berkeliaran di jalan, halaman
dan sekitarnya sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMA Kristen Maktihan dalam mencapai
Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara
lain yakni selain membantu guru yang ada di SMA tersebut juga membantu siswa-siswi sehingga
mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya penuh inovasi dan
kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk mahasisiwa sendiri ingin
meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun langsung ke dunia
kerja.Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM SMA Kristen Maktihan yaitu pada tanggal
30April, 3 Mei, 10 Mei, 17 Mei, 24 Mei 2019.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal mengajar yang sudah diatur dari pihak
sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas X. Kegiatan ini diawali dengan melaporakan diri ke
pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan kegiatan observasi. Metode pengajaran yang diterapkan
dalam bentuk pengajaran langsung (Direct Instuction) dengan menggunakan buku pelajaran yang
disesuaikan dengan materi pembelajaran yang telah direncanakan. Selain itu, pada setiap akhir
pembelajaran diberikan tugas rumah sebagai evaluasi pemebelajaran Pemilihan materi
pembelajaran melanjutkan materi yang telah diajarkan oleh guru kelas sehingga pembelajaran
terarah dan tidak menimbulkan pendobelan materi yang sama.
Kegiatan mengajar Bahasa Inggris ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan
sesuai jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme
yang cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
mahasiswa, tersedianya buku panduan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga siswa cenderung
aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu kegiatan ini juga
mendapat respon positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah. Adapun faktor yang

24
menghambat dalam kegiatan pembelajaran yaitu rendahnya tingkat kehadiran siswa di sekolah
yang membuat proses pentransferan ilmu tidak merata.

Gambar. Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris di SMA Kristen Maktihan

2.1.11 Bimbingan belajar Bahasa Inggris pada anak-anak tingkat Sekolah Dasar.
Program ini dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa, yang
melihat bahwa di sekolah belum adanya pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SD. Karena itu saya
melakukan bimbingan belajar (pengenalan Bahasa Inggris) kepada siswa. Bimbingan belajar ini
merupakan suatu metode yang di gunakan untuk mengenalkan pelajaran Bahasa Inggris kepada
anak-anak usia dini.
Tujuan dari program ini adalah untuk membantu siswa untuk mengenal pelajaran Bahasa
Inggris sejak dini dan dapat membantu mereka agar lebih mudah memahami pelajaran Bahasa
Inggris di jenjang pendidikan yang lebih tinggi nantinya. Biasanya, setelah bimbel (bimbingan
belajar) dilanjukan dengan praktek oleh siswa sendiri dengan teman belajar mereka. Sebagai
hasil, siswa akan memperoleh pengalaman belajar bahasa Inggris, siswa sudah bisa
mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan benar, siswa bisa menyanyikan lagu-lagu
anak dalam bahasa Inggris. Bimbingan belajarbahasa Inggris ini tidak hanya memberikan
bembelajaran bahasa Inggris dasar, tetapi juga diselingi dengan beberapa lagu anak-anak dalam
bahasa Inggris agar siswa tidak jenuh dalam belajar dn membuat suasana belajar lebih ceria.
Lagu-lagu yang diajarkan adalah lagu-lagu anak yang mudah diucapkan dan mudah juga untuk

25
diingat. Pengenalan bahasa Inggris yang diajarkan kepada siswa merupakan pelajaran bahasa
Inggris dasar yang dapat siswa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 10. Kegiatan Bimbingan Belajar

2.1.12 Mengajar Mata Pelajaran Penjaskes


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, saya sebagai mahasiswa menemukan bahwa di
SMP Kristen Maktihan tidak memiliki guru mata pelajaran penjaskes, sehingga proses balajar
mengajar tidak berjalan efektif. Selama ini mata pelajaran Penjaskes di lakukan oleh guru mata
pelajaran Penjaskes dari SMP Negeri 1 Besikama yang hanya dapat dilakukan apabila guru yang
bersangkutan memiliki waktu luang.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru penjaskes ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMP Kristen Maktihan dalam
mencapai Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini
antara lain yakni selain membantu guru yang ada di SMP Kristen Maktihan juga membantu
siswa-siswi sehingga mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda
tentunya penuh inovasi dan kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk
mahasisiwa sendiri ingin meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun
langsung ke dunia kerja.
Kegiatan mengajar Penjaskes ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan sesuai

26
jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme yang
cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa,
tersedianya buku panduan pembelajaran sehingga siswa cenderung aktif dan tidak bosan dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu kegiatan ini juga mendapat respon positif baik
dari pihak Desa maupun pihak sekolah. Sedangkan faktor-faktor penghambat/kendala yang
dihadapi ketika menjalankan kegiatan ini adalah minimnya media pembelajaran yang dimiliki
pihak sekolah sehingga mahasiswa sedikit kesulitan dalam kelengkapan alat terkait materi
pembelajaran sehingga menimbulkan keributan.

Gambar . Kegiatan Mengajar Di Kelas


2.1.13 Melakukan Praktek di Lapangan Dengan Memodifikasi Permainan Tradisional
Dengan Alat-Alat Yang Sederhana.
Berdsarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap siswa SMP Kristen Maktihan
Banyak siswa SMP yang tidak mempunyai kegiatan yang positif setelah mereka melaksanakan
kegiatan belajar, sehingga mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan oleh
sekolah contohnya perkelahian. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya olahraga
dengan memodifikasi permainan tradisional yang ada di sekitar lingkungan sekolah, dari
permainan ini juga bisa melatih mereka untuk bisa melukakan aktivitas yang membuat jiwa dan
tubuh mereka sehat dan juga melatih mereka untuk tahu cara bermain bola yang benar di
lapangan meskipun hanya menggunakan alat yang tradisional.
Berdasarkan uraian di atas, maka saya sebagai seorang calon Sarjana guru Penjeskes yang
KKN di Desa Maktihan mengadakan program tentang Praktek di lapangan dengan memodifikasi
permainan tradisional dengan alat-alat yang sederhana bersama dengan siswa-siswa SMP Kristen
Maktihan. Taujuan dari Program ini adalah untuk melatih siswa- siswa untuk memanfaatkan alat

27
olah raga yang ada di lingkungan sehingga mereka memiliki aktivitas yang positif serta mereka
belajar bagaimana cara bermain bola yang benar di lapangan meskipun mereka hanya
menggunakan alat yang dimodifikasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Mei –20 Juni 2019.

Gambar 11. Praktek Di lapangan Bersama Siswa-Siswa SMP Kristen Maktihan

2.1.14 Sosialisasi Mengenai Pentingnya Pengurusan Dokumen Administrasi


Kependudukan.
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukan bahwa
ternyata masyarakat Desa Maktihan kurang memahami akan pentingnya pengurusan dokumen
administrasi kependudukan. Hal ini menyebabkan adanya anggota warga masyarakat yang belum
terdaftar atau memiliki dokumen kependudukan sehingga menyulitkan masyarakat ketika
membutuhkan pelayanan publik gratis bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah seperti
pelayanan di fasilitas kesehatan yang memerlukan kartu identitas seperti KTP dan Kartu
Keluarga, atau untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan
(PKH).
Data kependudukan merupakan segala tampilan data penduduk dalam bentuk resmi maupun
tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan (pemerintah maupun
non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain-lain.
Adapun manfaat dari pencatatan data kependudukan antara lain:
a. Pelayanan publik antara lain untuk penerbitan surat izin mengemudi, izin usaha,
pelayanan wajib pajak, pelayanan perbankan, pelayanan penerbitan sertifikat tanah,
asuransi, jaminan kesehatan masyarakat, dan jaminan sosial tenaga kerja.

28
b. Perencanaan pembangunan yakni untuk perencanaan pembangunan nasional,
perencanaan pendidikan, perencanaan kesehatan, perencanaan tenaga kerja, dan
pengentasan kemiskinan.
c. Alokasi anggaran meliputi penentuan Dana Alokasi Umum (DAU) dan perhitungan
potensi perpajakan.
d. Pembangunan demokrasi meliputi penyiapan Data Agregat Kependudukan per
kecamatan (DAK2) dan dan penyiapan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu
(DP4).
e. Penegakkan hukum dan pencegahan kriminal antara lain untuk memudahkan
pelacakan pelaku kriminal, mencegah perdagangan orang dan mencegah pengiriman
tenaga kerja illegal.
Oleh karena kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pengurusan kumen
administrasi kependudukan, saya sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
melakukan sosialisasi mengenai pentingnya pengurusan dokumen administrasi kependudukan
dan manfaatnya kepada masyarakat. Dari sosialisasi yang dilakukan saya menemukan bahwa
banyak masyarakat belum paham betul mengenai administrasi kependudukan dan bahwa ada
masyarakat yang melakukan pmalsuan dokumen dengan alasan mendesak seperti membantu
anggota keluarga yang sedang sakit parah tetapi tidak memiliki dokumen kependudukan seperti
KTP dan Kartu Keluarga.
Kendala yang ditemui dalam melakukan sosialisasi adalah kendala bahasa sehingga
memerlukan penerjemah. Dalam kegiatan sosialisasi masyarakat sangat antusias untuk berdiskusi
sehingga meskipun terkendala bahasa tetapi sosialisasi berjalan lancar yang di ketahui dari
banyaknya masyarakat yang berdiskusi dan bertanya mengenai administrasi kependudukan.

29
2.1.15 Pengenalan Hukum Sejak Dini Dikalangan Remaja.
Program Pengenalan Hukum Sejak Dini khususnya meahami pengertian hukum dan dasar-
dasar mengapa kita harus patuh terhadap aturan hukum untukanak-anak usia remaja serta
memberikan contoh bagaimana taat kepada hukum dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini
dilaksanakan di SMA Kristen Maktihan pada tanggal 08 Mei 2019 pukul 15.30- 17.00. Tujuan
dilakukannya sosialisasi ini adalah remaja dapat menjadi pribadi yang taat hukum.
Dalam sosialisasi yang dilakukan, mahasiswa memilih materi mengenai Bahaya
Perundungan yang sering dilakukan oleh remaja terhadap sesamanya. Adapun efek samping dari
perundungan antara lain korban mengalami depresi dan bahkan sering berakhir pada kasus bunuh
diri. Sebagai mahasiswa saya merasa perlu melakukan pencegahan terjadinya tindakn
perundungan dikalanga remaja mengingat efek yang ditimbulkan tidak dapat dianggap remeh.
Adapun kendala yang ditemui adalah ketiadaan alat pendukung seperti LCD yang
menyebabkan mahasiswa kesulitan memberidalam materi mengenai bahaya perundungan dalam
bentuk film pendek yang seharusnya ditayangkan.

30
2.1.16 Memberikan Layanan Klasikal di kelas XI SMA Kristen Maktihan
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di SMA Kristen Maktihan baru dibuka 2 tahun lalu, SMA tersebut masih kekurangan
tenaga pendidik dalam hal ini guru, sehingga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung belum
efektif, ditambah lagi dengan gedung sekolah yang bukan milik sendiri melainkan meminjam
SDI GMIT Maktihan, sehingga siswa/siswi harus bersekolah pada siang hari. Guru jarang masuk
ke kelas untuk mengajar karena adanya urusan pribadi. Siswa/siswi juga demikian, mereka
sering disuruh untuk membantu kedua orangtua yaitu memanen padi di sawah ataupun menjaga
ternak. Ada juga siswa/siswi yang malas datang ke sekolah karena merasa jenuh dengan
pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Guru Bimbingan Konseling di sekolah tersebut baru masuk 4 bulan yang lalu dan hanya
memiliki 1 buku panduang Bimbingan Konseling yaitu Buku Perkembangan Peserta Didik. Guru
di sekolah tersebut juga belum memiliki pengalaman mengajar yang cukup lama, karena baru
saja di wisuda. Layanan konseling yang diberikan hanyalah Layanan Bimbingan Klasikal pada
bidang pribadi yang berkaitan dengan individu dan karakter dari siswa tersebut. Pada dasarnya
layanan bimbingan konseling ada 4 yaitu: layanan bimbingan klasikal, layanan bimbingan
kelompok, layanan konseling kelompok dan layanan konseling individu. Menurut kurikulum
pendidikan mata pelajaran bimbingan konseling memiliki waktu hanya 45 menit, bukan 1 jam
pelajaran seperti mata pelajaran pada umumnya.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMA Kristen Maktihan dalam mencapai

31
Kegiatan Pemberian LayananKlasikal yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan
ini antara lain yakni selain membantu guru yang ada di SMA tersebut juga membantu siswa-
siswi sehingga mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya
penuh inovasi dan kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk
mahasisiwa sendiri ingin meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun
langsung ke dunia kerja.
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM di SMA Kristen Maktihan yaitu pada tanggal
29 April 2019, 8 Mei 2019, dan 15 Mei 2019.Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
mengajar yang sudah diatur dari pihak sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas XI. Kegiatan ini
diawali dengan melaporakan diri ke pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan kegiatan observasi.
Metode pemberian layanan yang diberikan yaitu ceramah dengan menggunakan media gambar
sederhana yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang telah direncanakan. Bantuan alat
peraga sederhana memberikan motivasi belajar sehingga pemberian layanan ini lebih aktif dan
menyenangkan.
Kegiatan pemberian layanan klasikal ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan
sesuai jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme
yang cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
mahasiswa, ditambah media gambar yang diberikan oleh mahasiswa cukup menarik sehingga
siswa cenderung aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu
kegiatan ini juga mendapat respon positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah.
Sedangkan faktor-faktor penghambat/kendala yang dihadapi ketika menjalankan kegiatan ini
adalah minimnya media pembelajaran yang dimiliki pihak sekolah sehingga mahasiswa sedikit
kesulitan dalam menayangkan video animasi terkait materi pembelajaran sehingga menimbulkan
keributan.

32
2.1.17 Memberikan Layanan Bimbingan Kelompok di kelas XI SMA Kristen Maktihan
Program ini dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa, saya
melihat bahwa di sekolah belum dilakukan layanan bimbingan kelompok. Karena itu saya
memberikan layanan bimbingan kelompok untuk mengenalkan kepada siswa/siswi bagaimana
layanan bimbingan kelompok tersebut serta tujuan dari layanan tersebut dengan topik layanan
Emosi dan Cara Mengendalikannya. Pembahasan topik-topik secara mendalam akan mendorong
pembangan perasaan, pikiran, presepsi, wawasan, keaktifan, dan sikap yang menunjang
diwujudkannya dalam tingkah laku yang lebih efektif, siswa sebagai anggota kelompok saling
berinteraksi, saling mengungkapkan pendapatnya membahas topik yang ada dalam bimbingan
kelompok sehingga keaktifan dari siswa sangat dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan
bimbingan kelompok.
Layanan bimbingan kelompok adalah salah satu jenis layanan konseling yang diterapkan
di sekolah, dilakukan dalam bentuk kelompok terdiri dari guru sebagai konselor dan siswa/siswi
6-8 orang sebagai klien. Yang bertujuan untuk membahas suatu topik secara bersama-sama dan
pada akhir pertemuan membuat kesimpulan. Alasan kenapa saya menggunakan layanan
bimbingan kelompok adalah karena tidak dapat dipungkiri, pengaruh teman sebaya kepada
seorang anak begitu tinggi. Bahkan, sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan pengaruh
kedua orang tuanya atau guru-gurunya. Melalui pemberian layanan bimbingan kelompok
tersebut siswa diarahkan untuk mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Karena bimbingan
kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa.
Layanan bimbingan kelompok mengutamakan perkembangan kemampuan komunikasi dan

33
sosialisasi. Melalui layanan bimbingan kelompok keaktifan siswa dapat terbina dan berkembang.
Dengan layanan bimbingan kelompok diharapkan siswa dapat mengikuti diskusi dengan baik.
Sebab yang mendasari siswa mengalami kesulitan dalam diskusi kelompok antara lain karena
kurangnya kemampuan dan berkomunikasi serta bersosialisasi.

2.1.18 Mengajar mata pelajaran biologi kelas X SMA


Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di SMA Kristen Maktihan masih kekurangan Media pembelajaran dan tenaga pendidik
dalam hal ini guru,sehingga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung ternyata belum efektif.
Namun bila dilihat dari tingkat keefektifannya, maka menurut saya hal ini merupakan suatu
masalah dan membuat pembelajaran kurang efektif. Selain itu, terdapat pula permasalahan yang
mungkin timbul pada siswa-siswi dimana tingkat kejenuhan atau bosan dengan guru tersebut
tinggi dan menyebabkan banyak siswa-siswi yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai calon
guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMA Kristen Maktihan dalam mencapai
Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara
lain yakni selain membantu guru yang ada di SMA tersebut juga membantu siswa-siswi sehingga
mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya penuh inovasi dan
kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk mahasisiwa sendiri ingin
meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun langsung ke dunia kerja.
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM SMA Kristen Maktihan yaitu pada tanggal
24 Juli, 25 Juli, 26 Juli, 27 Juli, 28 Juli, 29 Juli 2019.Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal mengajar yang sudah diatur dari pihak sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas V.
Kegiatan ini diawali dengan melaporakan diri ke pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan

34
kegiatan observasi. Metode pengajaran yang diterapkan dalam bentuk pengajaran langsung
(Direct Instuction) dengan menggunakan alat peraga sederhana yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang telah direncanakan. Bantuan alat peraga sederhana memberikan motivasi
belajar sehingga pembelajaran Biologi di kelas x ini lebih aktif dan menyenangkan. Selain itu,
pada setiap akhir pembelajaran diberikan tugas rumah sebagai evaluasi pemebelajaran Pemilihan
materi pembelajaran melanjutkan materi yang telah diajarkan oleh guru kelas sehingga
pembelajaran terarah dan tidak menimbulkan pendobelan materi yang sama.
Kegiatan mengajar Biologin ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan sesuai
jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme yang
cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa,
tersedianya buku panduan pembelajaran biologi sehingga siswa cenderung aktif dan tidak bosan
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu kegiatan ini juga mendapat respon
positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah. Sedangkan faktor-faktor
penghambat/kendala yang dihadapi ketika menjalankan kegiatan ini adalah minimnya media
pembelajaran yang dimiliki pihak sekolah sehingga mahasiswa sedikit kesulitan dalam
menayangkan video animasi terkait materi pembelajaran sehingga menimbulkan keributan.

2.1.19 Bimbingan Belajar


Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata siswa – siswi SD Kristen Maktihan masih kesulitan dalam memahami materi yang
diajrakan di sekolah. Kegiatan bimbingan belajar ini dilakukan oleh Mahasiswa memberikan
bantuan kepada murid – murid SD Kristen Maktihan agar terhindar dari kesulitan memahami
pelajaran yang diberikan disekolah. Adapun masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa dalam

35
memberikan bimbingan belajar kepada murid SD Kristen Maktihan masih ada murid kelas
1,2,dan 3 yang belum bisa mengenal huruf, membaca dan berhitung dengan baik. Dalam
bimbingan belajar ini diharapkan Murid SD Kristen Maktihan bisa melakukan penyesuaian
yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan potensi – potensi, bakat, dan
kemampuan yang ada padannya.
Bimbingan belajar ini membantu untuk membentuk murid – murid SD Kristen Maktihan
yang mengalami maslah dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya.
Setelah selesai memberikan bimbingan Mahasiswa memberikan tes dan juga penugasan untuk
mengukur atau mengetahui sejauh mana siswa menguasai berbagai hal yang pernah diajarkan
sehingga diperoleh gambaran tentang pencapainan program pendidikan menyeluruh.

2.1.20 Mengajar mata pelajaran biologi kelas X SMA


Kegiatan program KKN salah satunya yaitu mengajar. Dengan melakukan observasi di
SMA dan SMP Kristen Maktihan, maka dikondisikan untuk memilih pada tingkat SMA. Hal ini
dilakukan karena masih kekurangan tenaga pendidik dalam hal ini guru, dan media pembelajaran
sehingga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung ternyata belum efektif. Selain itu, terdapat
pula permasalahan yang mungkin timbul pada sisi siswa-siswi dimana tingkat kejenuhan atau
bosan dengan guru tersebut tinggi dan menyebabkan banyak siswa-siswi yang tidak mengikuti
pembelajaran dengan baik, bahkan ada pula yang berkeliaran di halaman sekolah dan sekitarnya
pada saat jam pelajaran berlangsung sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai yang
diharapkan. Berdasarkan permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMA Kristen Maktihan dalam mencapai

36
Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara
lain yakni selain membantu guru yang ada di SMA tersebut juga membantu siswa-siswi
sehingga mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya penuh
inovasi dan kreatif. Sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk mahasisiwa
sendiri ingin meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun langsung ke dunia
kerja.
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM di SMA Kristen Maktihan yaitu pada setiap
hari senin, rabu dan kamis yang di mana jatuh pada tanggal 28 April, 8 mei, 9 mei, 15 mei dan
16 mei 2019. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal mengajar yang sudah diatur dari
pihak sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas X. Kegiatan ini diawali dengan melaporakan diri
ke pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan kegiatan observasiselama 1 hari. Dalam pelaksanaan
kegiatan di kelas X SMA, mata pelajaran biologi yaitu pada sub materi tentang hewan. Pada
pembelajaran sebelumnya guru menyampaikan model pembelajaran dalam bentuk ceramah. Hal
ini dapat membuat siswa maupun siswi akan merasakan titik jenuh proses Kegiatan Belajar
Mengajar yang terjadi pada siang hari. Maka dari itu, pada proses KBM yang berlangsung saya
melakukan model pembelajaran yang berbeda yaitu Discovery Learning yaitu pembelajaran yang
berpusat pada siswa.Kegiatan mengajar pelajaran biologi ini dilaksanakan dengan waktu yang
telah disesuaikan sesuai jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini
adalah antusiasme yang cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang
dilontarkan oleh mahasiswa, tersedianya buku panduan pembelajaran biologi sehingga siswa
cenderung aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu
kegiatan ini juga mendapat respon positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah.
Dalam kegiatan yang berlangsung didalam kelas, saya menemukan beberapa hambatan
yaitu siswa maupun siswinya masih lamban dalam menyampaikan informasi atau materi yang
diberikan. Tetapi pada media pembelajarannya masih tergolong sangat kurang yaitu tidak adanya
arus listrik di tiap kelas dan sekolah tersebut masih menggunakan kapur tulis dalam media
pembelajarannya. Hal ini sangat tidak mendukung para pendidik dalam melakukan inovasi
terbaru untuk media pembelajaran yang lebih modern. Sehingga peserta didik kurang memahami
materi yang bersifat abstrak dan mereka cenderung untuk pasif dalam proses pembelajaran
berlangsung. Tetapi selama kegiatan mengajar beberapa hari siswa maupun siswinya mengalami

37
peningkatan pada tingkat ketangkasan dalam hal menyampaikan materi maupun informasi yang
diberikan oleh guru.

2.1.21 Melakukan bimbingan belajar terhadap anak sekolah dasar tentang pengetahuan
umum.
Kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan saya yaitu tiap sore hari. kegiatan bimbel
dilakukan pukul 16.00 – 18.00 dengan jumlah anak 15 orang. Dimana terdiri dari 3 murid SD
kelas 1, 2 murid kelas 2 SD, 3 murid kelas 2 SD, 3 murid kelas 4 SD, 2 murid kelas 5 SD, dan 2
murid kelas 26 SD. Dimana bimbingan belajar digunakan untuk membantu anak SD
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan,
serta menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Belajar
merupakan inti dari kegiatan pengajaran di sekolah, maka wajiblah peserta didik dibimbing agar
tercapai tujuan belajarnya. Tujuan bimbingan belajar atau bimbel untuk kalangan anak SD secara
umum adalah membantu anak mampu melakukan penyesuain diri dengan baik. Sehingga anak
belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan
secara optimal.
Tolak ukur keberhasilan anak dalam menempuh pendidikan ialah kesuksesan karir anak di
masa mendatang. Namun dalam rangka mencapai kecemerlangan karir tersebut, muncul berbagai
tuntutan yang akan dihadapi oleh anak. Sehingga saya terkhususnya membuat bimbingan belajar.
Bimbingan belajar ini dilakukan di Kantor Desa, sebagai tambahan jam belajar. Dimana
tujuannya sama yakni untuk membimbing belajar anak rumah atau diluar jam belajar di sekolah.
Munculnya bimbel ini untuk membantu siswa dalam belajar. Karena di desa itu sendiri

38
kurangnya guru dan fasilitas pembelajaran serta pengaruh era digiyal seperti sekarang ini seperti
gadget dan Hp. Sehingga banyak anak yang tidak konsentarasi belajar dan mengakibatkan
prestasinya menurun.
Bimbingan belajar yang dilakukan untuk memfasilitas anak untuk lebih semangat belajar.
Jika anak semangat belajar , maka nilai yang bagus pun akan mudah diperoleh. Motif utama anak
desa ini ingin mengikuti bimbel yaitu mereka beranggapan belum memahami materi di sekolah.
Bimbel memfasilitas mereka mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah. Untuk
membantu mempersiapkan dalam mengerjakan soal-soal ujian. Tetapi pada bimbel yang saya
buat ini tidak memungut biaya sepeser pun karena melihat kondisi dari masyarakat desa tersebur
dengan perekonomian yang sangat lemah atau serba berkecukupan. Bimbingan belajar yang
dilakukan untuk semua mata pelajaran umum anak SD. Bimbingan belajar yang dilakukan
biasanya berlangsung kurang lebih 1 jam dan berikutnya diisi dengan cerita dan bermain.
Tujuannya agar anak lebih rilekx dan tidak mudah bosan dalam pengejaran yang diberikan.
Materi yang diajarkan berdasarkan standar kurikulum yang dipakai di sekolah-sekolah. Kendala
yang dialami yaitu anak-anak di sini kurang dalam bahasa indonesia sehingga dalam
pengajarannya harus lebih pelan-pelan. Tetapi secara keseluruhan bimbingan belajar yang
dilakukan mengalami peningkatan baik dari sehingga akedemik dan perilaku mereka. Saya
melakukan bimbingan belajar juga dibantu oleh beberapa teman saya, dalam hal bahasa.

2.1.22 Mengajar Bahasa Inggris di SMP Kristen Besikama


Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di SMP Kristen Besikama masih kekurangan tenaga pendidik dalam hal ini guru,

39
sehingga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung ternyata belum efektif. Umumnya para
guru mengajar sesuai dengan keahlian (spesialis) pada bidang masing-masing, namun dilembaga
ini seorang guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar dengan harus menguasai seluruh
mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Misalnya seorang guru kelas V111 berarti beliau
memiliki tanggung jawab penuh sebagai wali kelas V111 dan guru mata pelajaran pada semua
tingkat kelas, hal ini selain memberatkan pihak tenaga pendidik dalam menyelesaikan
Rancangan Program Pembelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran lainnya, juga
menuntut guru untuk profesional dalam menjalankan tugas yang merupakan kewajibannya
sebagai seorang pendidik. Namun bila dilihat dari tingkat keefektifannya, maka menurut saya hal
ini merupakan suatu masalah dan membuat pembelajaran kurang efektif. Selain itu, terdapat pula
permasalahan yang mungkin timbul pada sisi siswa-siswi dimana tingkat kejenuhan atau bosan
dengan guru tersebut tinggi dan menyebabkan banyak siswa-siswi yang tidak mengikuti
pembelajaran dengan baik, bahkan ada pula yang berkeliaran di jalan, halaman dan sekitarnya
sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMP Kristen Besikama dalam mencapai
Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara
lain yakni selain membantu guru yang ada di SMP tersebut juga membantu siswa-siswi sehingga
mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya penuh inovasi dan
kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk mahasisiwa sendiri ingin
meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun langsung ke dunia kerja.
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM SMP Kristen Besikama yaitu pada tanggal
29April, 3 Mei, 7 Mei, 14 Mei, 21 Mei 2019.Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
mengajar yang sudah diatur dari pihak sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas V11. Kegiatan
ini diawali dengan melaporakan diri ke pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan kegiatan
observasi. Metode pengajaran yang diterapkan dalam bentuk pengajaran langsung (Direct
Instuction) dengan menggunakanbuku pelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran
yang telah direncanakan. Selain itu, pada setiap akhir pembelajaran diberikan tugas rumah
sebagai evaluasi pemebelajaran Pemilihan materi pembelajaran melanjutkan materi yang telah
diajarkan oleh guru kelas sehingga pembelajaran terarah dan tidak menimbulkan pendobelan

40
materi yang sama.
Kegiatan mengajar Bahasa Inggris ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan
sesuai jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme
yang cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
mahasiswa, tersedianya buku panduan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga siswa cenderung
aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu kegiatan ini juga
mendapat respon positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah
Gambar. Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris di SMP Kristen maktihan

2.1.21 Mengajar Bahasa Inggris di SMA Kristen Maktihan


Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di SMA Kristen Maktihan masih kekurangan tenaga pendidik dalam hal ini guru, serta
minimnya buku-buku pelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran terkait,sehingga kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung ternyata belum efektif. Umumnya para guru mengajar sesuai
dengan keahlian (spesialis) pada bidang masing-masing, karena kekurangan buku paket
membuat para siswa tidak terlalu aktif dalam kegiatan Tanya jawab bersama pengajar, namun
dilembaga ini seorang guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar dengan harus menguasai
seluruh mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Misalnya seorang guru mata pelajaran Bahasa

41
Inggris kelas Xbeliau masih memiliki ikatanuntuk mengajar di sekolah lain, atau menjadi
pegawai di desa tertentu. Hal ini selain memberatkan pihak tenaga pendidik dalam
menyelesaikan Rancangan Program Pembelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran
lainnya, juga menghambat proses belajar siswa disekolah. Namun bila dilihat dari tingkat
keefektifannya, maka menurut saya hal ini merupakan suatu masalah dan membuat pembelajaran
kurang efektif. Selain itu, terdapat pula permasalahan yang mungkin timbul pada sisi siswa-siswi
dimana tingkat kejenuhan atau bosan dengan guru tersebut tinggi dan menyebabkan banyak
siswa-siswi yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, bahkan ada pula yang berkeliaran
di jalan, halaman dan sekitarnya sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMA Kristen Maktihan dalam mencapai
Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara
lain yakni selain membantu guru yang ada di SMA tersebut juga membantu siswa-siswi sehingga
mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya penuh inovasi dan
kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk mahasisiwa sendiri ingin
meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun langsung ke dunia kerja.
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM SMA Kristen Maktihan yaitu pada tanggal
29April, 3 Mei, 10 Mei, 17 Mei, 24 Mei 2019.Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
mengajar yang sudah diatur dari pihak sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas X. Kegiatan ini
diawali dengan melaporakan diri ke pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan kegiatan observasi.
Metode pengajaran yang diterapkan dalam bentuk pengajaran langsung (Direct Instuction)
dengan menggunakan buku pelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang telah
direncanakan. Selain itu, pada setiap akhir pembelajaran diberikan tugas rumah sebagai evaluasi
pemebelajaran Pemilihan materi pembelajaran melanjutkan materi yang telah diajarkan oleh guru
kelas sehingga pembelajaran terarah dan tidak menimbulkan pendobelan materi yang sama.
Kegiatan mengajar Bahasa Inggris ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan
sesuai jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme
yang cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
mahasiswa, tersedianya buku panduan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga siswa cenderung
aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu kegiatan ini juga

42
mendapat respon positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah. Adapun faktor yang
menghambat dalam kegiatan pembelajaran yaitu rendahnya tingkat kehadiran siswa di sekolah
yang membuat proses pentransferan ilmu tidak merata.

Gambar. Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris di SMA Kristen Maktihan

2.1.22 Mengajar mata pelajaran Ekonomi di kelas X SMA KRISTEN MAKTIHAN


Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa
ternyata di Sma Kristen Maktihan masih kekurangan tenaga pendidik dalam hal ini guru,
sehingga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung ternyata belum efektif. Sma Kristen
Maktihan baru berdiri dua tahun dan itupun gedung yang dipakai untuk KBM masih
menumpang/menggunakan lahan dari Sd Gmit Maktihan. proses pembelajarannya kurang
efektif, dimana siswa-siswi Sma Kristen Maktihan pergi ke sekolah pada siang hari dimana saat
lonceng tanda berakhirnya KBM dari Sd Gmit Maktihan di bunyikan.
Kurangnya tenaga pendidik serta beberapa masalah lainnya mengakibatkan proses
pembelajaran berjalan kurang baik diantaranya, siswa malas ke sekolah karena mengetahui guru
yang akan mengajar di kelasnya tidak masuk. hal ini selain memberatkan pihak tenaga pendidik
dalam menyelesaikan Rancangan Program Pembelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran

43
lainnya, juga menuntut guru untuk profesional dalam menjalankan tugas yang merupakan
kewajibannya sebagai seorang pendidik. Namun bila dilihat dari tingkat keefektifannya, maka
menurut saya hal ini merupakan suatu masalah dan membuat pembelajaran kurang efektif. Selain
itu, terdapat pula permasalahan yang mungkin timbul pada sisi siswa-siswi dimana tingkat
kejenuhan atau bosan dengan guru tersebut tinggi dan menyebabkan banyak siswa-siswi yang
tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, bahkan ada pula yang berkeliaran di jalan, halaman
dan sekitarnya sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka sebagai mahasiswa yang sekaligus sebagai
calon guru ingin membantu guru maupun siswa-siswi di SMA Kristen Maktihan dalam mencapai
Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif dan efesien. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara
lain yakni selain membantu guru yang ada di SMA tersebut juga membantu siswa-siswi sehingga
mereka tidak jenuh karena pembelajaran dari para calon guru muda tentunya penuh inovasi dan
kreatif sehingga dapat menarik minat siswa-siswi tersebut dan untuk mahasisiwa sendiri ingin
meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebelum nanti terjun langsung ke dunia kerja.
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal KBM SMA Kristen Maktihan yaitu pada tanggal
30 April, 3 Mei, 7 Mei, 10 Mei, 14 Mei,2019.Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
mengajar yang sudah diatur dari pihak sekolah, sasaran utamanya yaitu di kelas X. Kegiatan ini
diawali dengan melaporakan diri ke pihak sekolah dan sekaligus pelaksanaan kegiatan observasi.
Metode pengajaran yang diterapkan dalam bentuk pengajaran langsung (Direct Instuction)
dengan menggunakan alat peraga sederhana yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang
telah direncanakan. Bantuan alat peraga sederhana memberikan motivasi belajar sehingga
pembelajaran Ekonomi di kelas X ini lebih aktif dan menyenangkan. Selain itu, pada setiap akhir
pembelajaran diberikan tugas rumah sebagai evaluasi pemebelajaran Pemilihan materi
pembelajaran melanjutkan materi yang telah diajarkan oleh guru kelas sehingga pembelajaran
terarah dan tidak menimbulkan pendobelan materi yang sama.
Kegiatan mengajar Ilmu Ekonomi ini dilaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan
sesuai jam pelajaran dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme
yang cukup tinggi dari siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
mahasiswa, tersedianya buku panduan pembelajaran Ilmu Ekonomi sehingga siswa cenderung
aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ini, selain itu kegiatan ini juga

44
mendapat respon positif baik dari pihak Desa maupun pihak sekolah.

Gambar.12Mengajar mata pelajaran Ilmu ekonomi di Sma Kristen Maktihan

2.1.23 Sosialisasi akan pentingnya Menabung


Program ini sangat membantu siswa karena selain kebutuhan untuk kedepannya, juga bisa
membantu untuk kebutuhan yang mendesak.Mahasiswa memilih program ini karena
melihat/mendengar dari para siswa tentang kondisi perekonomian di keluarganya yang bisa
dikatakan sangat lemah, karena kebanyakan dari orang tua murid yang bekerja sebagai petani.
Tidak ada salahnya bila menanamkan kasadaran sejak dini terhadap siswa agar menabung dan
hidup mandiri.
Menabung merupakan kegiatan menyisihkan sebagian uang atau pendapatan yang dimiliki
untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut. Manfaat menabung bisa diperoleh
hasilnya ketika kita menjalani kegiatan menabung ini secara rutin dan tekun. Hal tersebut
bertujuan untuk menjalankan pola hidup hemat dan juga merupakan pembangunan karakteristik
untuk tidak menghamburkan uang yang semestinya diterapkan sejak dini.
Manfaat menabung memang tidak bisa dipungkiri kegunaannya bagi kehidupan, terlebih
pada bidang keuangan. Tidak jarang orang yang berpenghasilan tinggi, namun tidak terlihat
hasilnya. Hal tersebut bisa saja terjadi karena cara mengatur yang belum benar yang ditambah
pula dengan kebiasaan tidak menabung. Kegiatan menabung memang sering dirasakan sulit
untuk dilakukan oleh sebagian orang, padahal jika kita mengetahui manfaat menabung ini, tidak
ada alasan untuk tidak melakukannya, seperti berikut ini :

 Belajar hidup hemat – kegiatan menabung yang dilakukan secara rutin setelah gajian

45
misalnya, akan membuat seseorang menyisahkan pendapatannya sehingga menghindari
jajan-jajan yang kurang berguna. Uang tersebut sudah dialokasikan untuk menabung.
 Ketersediaan uang disaat mendesak – kita tidak pernah mengetahui apa yang terjadi di
masa depan, salah satunya ketika jatuh sakit. Saat sakit tentunya kita membutuhkan
pengobatan, uang tabungan ini bisa dipergunakan untuk mangantisipasi keadaan
mendadak yang bisa saja datang tiba-tiba.

Seseorang melakukan kegiatan menabung secara garis besar memiliki tujuan untuk dana
darurat, untuk dana masa depan dan untuk mengelola uang agar tidak terjadi sifat konsumtif pada
dirinya. Pada intinya motif seseorang menabung adalah sebagai dana untuk jaga-jaga jika terjadi
sesuatu dan seseorang tersebut memang mempunyai penghasilan lebih.

Untuk menabung ada beberapa media yang bisa digunakan, yang paling tua tata cara
dalam menabung dan turun temurun dari nenek moyang adalah dengan menabung di sebuah
benda yaitu bernama celengan, namun sering dengan perkembangan jaman maka cara itu
dianggap kurang efektif dan menguntungkan karena kini sudah berkembang badan usaha yang
bernama bank.

Foto kegiatan Sosialisasi akan Pentingnya Menabung di Sma Kristen Maktihan


kelas X

2.1. 25 Program Kerja Individu Utama


Program kerja utama yang dibentuk sesuai dengan perencanaan awal dari hasil survei
ketempat lokasi dengan melihat, dan memperhatikan serta meminta masukan, saran dan berbagai

46
pertimbangan dari bapak kapala Desa, tokoh masyarakat dan warga dusun serta teman-teman
kelompok sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.
Program tersebut yaitu:
a. Desain kantor desa
Deskripsi kegiatan Keterangan
Tujuan Perencanaan desain kantor desa ini diprogramkan karena Desa
Maktihan belum memiliki denah yang sesuai untuk
pembangunan, akan tetapi dana pembangunan telah tersedia.
Tujuannya agar desa Desa Maktihan dapat melaksanakan
pembangunan secepatnya ketika desain kantor telah sesuai.
Manfaat Meningkatkan pelayanan Desa Maktihan yang optimal dengan
menyediakan fasilitas lengkap.
Sasaran Pemerintah dan masyarakat Desa Maktihan
Kegiatan Menerapkan kegiatan sesuai dengan kompetensi yang
dikuasai oleh mahasiswa KKN

b. Pembuatan selasar depan kantor desa (permanen)


Deskripsi kegiatan Keterangan
Tujuan Untuk menciptakan pembatas gedung dengan selokan dan
dapat menyimpan pekarangan bunga berupa pot bunga
Manfaat Meningkatkan nilai estetis dan kenyamanan kantor tersebut
Sasaran Pemerintah dan pengguna kantor desa maktihan
Kegiatan Menerapkan kegiatan sesuai dengan kompetensi yang
dikuasai oleh mahasiswa KKN

c. Pembuatan pondasi tiang bendera (permanen)


Deskripsi kegiatan Keterangan
Tujuan Untuk menghargai dan menjujung tinggi nama NKRI dengan
menyediakan tempat yang layak dan kokoh,dimana lambing

47
Negara/bendera dikibarkan
Manfaat Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat,betapa
pentingnya kita menjaga perbedaan kita.
Sasaran Masyarakat desa maktihan dan umumnya
Kegiatan Menerapkan kegiatan sesuai dengan kompetensi yang
dikuasai oleh mahasiswa KKN

Progrm kerja individu penunjang


Program kerja individu yang dibentuk atau dikerjakan untuk mendukung program
individu utama dan insidental (tambahan), sehingga dalam program individu satu dengan
yang lain dapat sinergi dan saling melengkapi. Program tersebut antara lain :
Bimbingan belajar
Deskripsi kegiatan Keterangan
Tujuan Membantu siswa dan siswi SD , SMP Desa Jagalan
dalamtercapainya penyesuaian akademis sehingga dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.
Manfaat Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
belajar dan manfaat pendidikan sejak usia dini
Sasaran Siswa dan siswi SD dan SMP
Kegiatan Semua mahasiswa KKN

48
2.1.26 Penyuntikan vitamin B complex pada ternak babi
Berdasarkan survei yang dilakukan di setiap dusun yang ada, ternyata banyak
ternak babi yang memiliki bobot badan yang sangat memrihatinkan sedangkan pakan
yang di berikan itu dudah dikatakan mencukupi, hal ini di sebabkan ternak tersebut
tidak memiliki napsu makan yang baik atau napsu makan nya menurun, maka dari itu
saya melakukan penyuntikan vitamin guna untuk memperbaiki namsu makan pada
ternak babi yang ada.Kegiatan ini di langsungkan pada setiap dusun yang ada di desa
Maktihan, guna untuk memperbaiki konsumsi pakan pada ternak babi, kegiatan
penyuntikan ini di lakukan pada pagi dan sore hari ,
gambar 13. Kegiatan penyuntikan B complex

penyuntikan ferdex pada anak babi


Berdasarkan hasil survei di setiap dusun di desa maktihan, adalah masalah
angka kematian pada anak babi yang semakin meningkat, sehingga harus ditangani
sebelum terserang penyakit, maka dari itu saya melekukan penyuntikan ferdex guna
untuk menambah kekebalan tubu pada anak babi sehingga tidak mudah terserang
penyakit.

49
Kegiatan ini di lakukan pada masyarakat yang memiliki anak babi yang
umurnya berkisar antara 2- 4 minggu, dengan cara penyuntikan ferdex yang di
lakukan peda pagi dan sore hari.
gambar 14. kegiatan penyuntikan ferdex pada anak babi

2.2 Pelaksanaan Kegiatan Tematik Interdisiplin

No Kegiatan Tujuan Masyraka Metode Capaian Kendala Sara


Kegiatan t Sasaran Pelaksanaa Pelaksanaa Pelaksana n
n n an
1 Pengambila Melengka Masyaraka Wawancara Belum Mayoritas
n Profil pi data t Desa tuntas msarakat
Desa Kependud Maktihan sasaran
ukan di tidak dapat
Pemerinta berbahasa
han Indonesia
2 Pembuatan Mengetah Masyaraka Praktek Belum Cuaca
papan nama ui t Desa Kerja Tuntas
Desa Identitas Maktiahan
Desa
3 Pembuatan Mengetah Masyaraka Obsevasi Belum Cuaca
Papan ui t Desa dan praktek Tuntas
Nama Identitas Maktiahan Kerja
Dusun dari
masing-

50
masing
Dusun
yang ada
di Desa
Maktihan
4 Sosialisasi Menerapk Ibu Hamil sosialisasi Tuntas
Stunting an Pola dan Balita
Hidup
sehat
kepada
Masyrakat
Desa
Maktihan
4 Pembuatan Menjaga Beberapa Obsevasi Tuntas
Kloset Pola hidup Dusun di dan Praktek
Sehat Desa kerja
Maktihan
(Naas,
Uma
Badut dan
Uma
Naas)

Gambar. Pengisian data profil desa

51
Gambar: pembuatan papan nama desa

52
Gambar: pembuatan papan nama dusun

Gambar sosialisasi stunting

53
2.3 Pelaksanaan Kegiatan Layanan Sosial

NO Rencana Tujuan Masyarakat Metode Sumber Waktu


Kegiatan Kegiatan sasaran Pelaksanaan*) Pembiayaan* Pelaksanaan
*) Tgl/Bln
1 Bakti Sosial Membangun Masyarakat Praktek gotong Desa Setiap Hari
Bersama hubungan Desa Royong Jumat(
Masyarakat yang baik Maktihan 08.00-
dengan Selesai )
masyarakat
2 Turut Membangun Masyarakat Praktek gotong Masyarakat 11-05-2019
membantu hubungan Desa Royong
14-05-2019
masyarakat yang baik Maktihan
(Panen padi, dengan
16-05-2019

54
) masyarakat 27-05-2019
3 Bimbingan Membantu Anak Mengajar dan MHS Setiap sore
Belajar para pengajar Sekolah membimbing hari( 16:00-
untuk Dasar 18:00)
mendidik
anak-
anak(SD)
4 Pengumuman Turut Sekolah Gotong royong Sekolah 13 Mei 2019
Hasil Belajar membantu
dari Menyukseskan
SMAKER acara
Maktihan sekaligus
Menjalin
hubungan
yang baik
dengan
Masyarakat

Gambar. Turut membantu masyarakat dalam panen

55
56
Gambar. Bimbingan belajar

57
BAB III

PENGALAMAN-PENGALAMAN PRIBADI/BERSAMA

Avelino Putra Panggur

Sebagai bentuk pengabdian seorang mahasiswa kepada masyarakat umum


dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dimana mahasiswa berbaur dengan
masyarakat Desa dan saling berbagi cerita atau pengalaman.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan sebuah kesempatan bagi seorang
mahasiswa berbagi ilmu yang didapat di bangku kuliah kepada masyarakat Desa,
pengalaman yang sangat menarik, sepertiyang kami alami selama melaksanakan
KKN di Desa Maktihan,Kec Malaka Barat,Kab Malaka,NTT. Desa Maktihan
memiliki 14 Dusun.Di setiap dusun mahasiswa di tempatkan dengan kelompoknya
untuk membantu dan bekerja sama, saling bertukar pikiran dengan masyarakat
umum. Sebuah dusun yang terdapat di Desa Maktihan ini,walaupun ini sebuah dusun
(dusun hoaraek), tapi masyarakatnya sejahtera,kegiatan di dusun ini sangatlah banyak
seperti libat aktif dalam kegiatan gotong royong yang diadakan di tiap RTnya,
suasana kekeluargaannyapun masih sangat kental dan erat.
Masyarakat Dusun Hoaraek ini memiliki pekerjaan rutinitas yaitu petani.Setiap
hari masyarakatnya harus berkebun demi untuk menafkai keluarga mereka.Namun

58
demikian masyarakat dusun ini tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan
mereka,karena penghasilan yang mereka dapat dari pekerjaan mereka sangan
mencukupi kehidupan mereka.
Bersyukurnya kami melaksanakan KKN di Desa ini karena kami sangat di
dukung penuh oleh setiap dusun,RT dan RW,sehingga Program kerja yang sudah
dibuat pun lebih mudah untuk dikerjakan. Kami sangat berterima kasih kepada warga
Desa Maktihanatas pengertiannya dan membantu dalam melaksanakan program kerja
yang telah kami buat. Dengan rasa kebersamaan,meskipun kita berangkat dari
berbagai Suku, Budaya, dan Keyakinan, namun perbedaan bukanlah suatu
penghalang bagi kita. Kita tetap selalu mengutamakan kebersamaan dan berjuang
bersama lewat program KKN, kita harus sadari bahwa tanpa kebersamaan kita tidak
akan bisa menyelesaikan dan melakukan hal apapun, selama sekian lama kita duduk
dibangku kuliah dengan berbagai Mata Kuliah yang kita tempuh melalui belajar teori,
kini saatnya kita langsung belajar praktisi lewat program KKN. Saya sangat
bersyukur memiliki banyak teman dari berbagai keyakinan, karena hidup tidak
sendirian, KKN adalah salah satu bentuk pembelajaran, kebersamaan, dan memahami
masalah sosial.
Thanks………

Ambrosia Nivita Sabu Sinuor

Desa Maktihan itulah desa tempat pengabdian saya selama kurang lebih 2
bulan. Banyak kisah menarik dan sedih yang saya alami selama saya disana bersama
dengan teman-teman. Pada saat tiba di lokasi yang menerima pertama kali kami
disana yaitu Bapak Camat, kemudian rombongan KKN berpisah dan melanjutkan
perjalanan ke desa masing –masing. Penerimaan kami di desa Maktihan diterima
sangat baik oleh Bapak Desa dan para aparat Desa. Rombongan desa kami dari
Kupang tidak membawa perlengkapan tidur dan perlengkapan mandi, sehingga aparat
desa yang menyiapakan. Dari situ saya merasa malu dan perasaan saya bercampur
sedih karena mereka rela menyediakan segala kebutuhan kami, dan menganggap

59
kami seperti anak sendiri. Hari pertama yang kami lakukan saat tiba dilokasi KKN
yaitu melakukan pembersihan disekitaran kantor desa.

Selama kurang lebih dari 2 minggu disana, kami mendapatkan masalah.


Sehingga membuat hubungan antara kami dan juga Bapak desa agak renggang.
Bapak desa selalu memberikan aturan yang menurut kami itu tidak sepadan dengan
karakter dan sifat masing-masing orang. Sehingga ada satu momen yang mungkin
kami teloder di mata Bapak desa, yang membuat kami mendapatkan masalah.
Masalah tersebut sebenarnya sepele tetapi ada kurang informasi antara kami dan
bapak desa, sehingga membuat masalah tersebut semakin bertambah besar. Hal inilah
yang mengakibatkan kami mendapat masalah dari LP2M Undana. Mungkin ini
pengalaman pertama yang saya alami selama berkuliah, saat itu otak dan badan saya
tidak menjernih secara baik yang mengakibatkan saya bersedih atau menangis. Tetapi
hal tersebut mengajarkan saya untuk lebih dewasa dalam menyikapi setiap masalah
yang dialami. Dan syukurnya, masalah tersebut dapat selesai dan kami tidak
mendapatkan sanksi atau hukuman baik dari pihak desa maupun LP2M Undana.

Disana banyak hal yang saya pelajari mulai dari budaya dan adat istiadat. Hal
menarik yang saya bisa petik yaitu rasa solidaritas dan rasa kekeluargaan yang sangat
tinggi. Hal ini buat saya terharu karena ketika kami mengalami kendala atau masalah
yang menyangkut urusan makan minum. Orang-orang disana sangat terbuka dan mau
membantu kami. Ini yang membuat saya tidak akan melupakan pengelaman itu. Dan
jujur juga saya baru pertama kalinya untuk pergi ke sawah. Dan itu adalah
pengelaman yang sangat lucu dicampur bahagia, karena di sana kami melakukan
kegiatan potong padi dan mencari ikan bersama warga. Hal yang sangat lucu karena
kita harus mandi keringat dan juga merasakan kelelehan. Ternyata memotong padi
adalah hal yang sangat tidak mudah, kita sering tidak menghargai nasi yang sering
kita makan. Tetapi ada pengelaman yang saya merindukan sampai saat ini yaitu
kebersamaan kami di sana mulai dari makan, minum dan setiap masalah dengan
bapak desa. Hal-hal konyol yang kami lakukan sampai membuat bapak desa marah-
marah. Itu membuat pengalaman lucu dan juga sedih karena banyak hal yang kami

60
alami, dari sini pengelaman tersebut tidak akan saya lupakan. Karena biarpun bapak
desa keras maupun tertib dalam segala hal tapi melatih kami untuk menjadi seorang
yang bertanggung jawab dalam hal ini yaitu waktu. Satu pesan yang bisa saya ambil
dari pengelaman disana yaitu kita harus saling menghargai dan membantu serta saling
menyanyangi.

Anna Maria Dhone Luna

“Maktihan” salah satu desa di Kabupaten Malaka Kecamatan Malaka Barat,


desa yang tidak pernah terlintas dipikiran dan impian saya untuk berada disana
selama kurang lebih 2 bulan (23 April 2018 – 25 Juni 2019). Untuk pertama kalinya
pergi ketempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya dalam waktu yang
lama. Mendengar nama Desa Maktihan sangatlah asing bagi saya, untuk
mengucapkan namanya saja begitu sulit dan terkadang terbata-bata “Mak-ti-han”
hahahaha. Pergi ketempat yang jauh bersama orang-orang yang sebelumnya tidak
saya kenal, dengan asal dan karakter yang berbeda-beda pula membuat saya merasa
sangat canggung.Kami hanya bertemu pada 3 hari pembekalan KKN dan beberapa
kali pertemuan sebelum berangkat ke lokasi KKN itupun tak semua bisa menghadiri
pertemuan sehingga kami masih merasa asing satu dengan yang lain. Kamipergi
dengan membawa keegoisan kami masing-masing.

Dari Kupang (kampus UNDANA) , kami menempuh perjalanan menuju desa


Maktihan selama kurang lebih 8 jam, sungguh perjalanan yang sangat melelahkan,
belum lagi ditambah jalanan menuju lokasi tersebut yang rusak parah dan sangatlah
berdebu yang membuat suasana semakin tidak menyenangkan. Selama perjalanan
saya bertanya dalam hati “Masih jauh kah? Kapan sampainya ini?”, tak jarang kami
dertanya kepada supir atau konjaknya “Om ini masih jauh kah? Om kira-kira berapa
jam lagi kita sampai? Karena perjalanannya cukup jauh, jadi kami beristirahat sejenak
sekaligus makan siang di Niki Niki setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Kami
sampai di lokasi KKN sekitar puku 17.00 dan disambut dengan hangat oleh Bapak

61
Camat, Bapak Penjabat Kepala Desa, para aparat desa dan warga desa. Kami sangat
senang karena kami diterima dengan baik di desa Maktihan.

Setelah berkenalan dan berbincang-bincang sejenak dengan bapak penjabat


kepala desa dan aparat desa kami di berikan ijin untuk menempati kantor desa sebagai
tempat penginapan kami, dan kami diberikan perlengkapan tidur dan peralatan dapur
untuk kami gunakan selama 2 bulan kedepan. Kami merasa sangat bersyukur
mendapatkan perhatian yang begitu besar dari bapak penjabat, aparat desa dan
warganya. Kami juga bersyukur karena kami ditempatkan pada penginapan yang
berfasilitas cukup memadai yang sesuai dengan kebutuhan kami selama berada di
desa itu. Pada awalnya kami gunakan dua ruangan untuk tidur yaitu ruangan sekdes
menjadi kamar wanita dan ruang kerja pegawai menjadi kamar pria sekaligus menjadi
ruang kerja dan ruang pertemuan mahasiswa KKN. Setelah 3 hari berjalan, karena
ruangan sekdes tidak cukup untuk menampung 10 orang jadi kami diijinkan untuk
menempati ruang kepala desa juga.

Hari-hari yang kami lalui disana sangatlah menyenangkan dan berjalan sesuai
dengan apa yang kami rencanakan. Kami merasa nyaman berada disana karena
seluruh masyarakat menerima keberadaan kami di desa mereka. Tidak hanya
dikalangan orang tua saja, kami juga berhubungan baik dengan para pemuda-pemudi
dan anak-anak. Disana kami belajar bagaimana hidup bermasyarakat, bersosialisasi
dengan masyarakat yang berbeda budaya dangan dan masih banyak lagi. Kami juga
membantu masyarakat menyelesaikan masalah yang mereka hadapi misalnya masalah
dalam bidang pertanian, peternakan dan pendidikan sesuai dengan besik pendidikan
kami masing-masing.

Kehidupan masyarakat disana sangatlah sederhana dan mereka sangat


mejunjung tinggi nilai kebudayaan dan persaudaraan yang ditunjukan dalam
bergotong royong membersihkan lingkungan desa, memanen padi secara bersama-
sama dan lain sebagainya.

62
Namun tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dijalankan tanpa masalah,
begitupun dengan apa yang kami lalui. Kami mengalami beberapa masalah dalam
menjalankan program kerja kami, mulai dari ]masalah yang ditimbulkan oleh kami
mahasiswa KKN sampai dengan masalah dari penjabat desa sendiri. Tapi dengan
adanya semua masalah itu kami bisa belajar untuk tidak berputus asah dan terus
berjuang untuk mendapatkan hasil kerja yang baik, dan dari masalah itu juga kami
bisa belajar bagaimana cara menghadapinya jika disuatu saat nanti kami menemukan
masalah serupa.

Disana kami juga belajar mengenai adat dan kebiasaan yang ada dalam
masyarakat, belajar bahasa yang digunakan masyarakat setempat. Mengenai bahasa
yang digunakan oleh masyarakat ini menjadi salah satu masalah yang kami hadapi,
karena sebagian besar masyarakat disana tidak dapat berbicra dalam bahasa
Indonesia, mereka menggunakan bahasa daerah ( bahasa Fehan) sebagai alat
komunikasi setiap hari, sedangkan kami tidak mengerti bahasa itu. Disaat kami tidak
mengerti apa yang mereka ucapkan kami hanya bisa mengangguk atau
menggelangkan kepala.

Tali pertemanan diantara kami mahasiswa KKN juga semakin erat. Masing-
masing pribadi dengan karakteristik yang berbeda-beda kini disatukan dengan
pengertian dan kasih sayang. Bagi saya, mereka adalah teman terbaik yang pernah
saya miliki. Mengenal mereka, membuat saya mengerti bahwa kebersamaan adalah
hal utama dalam membangun persahabatan yang baik. Satu pelajaran berharga yang
mengubah pikiran serta cara pandang dan perasaan saya sampai pada detik hari ini
adalah: Bagaimana cara saya menghargai diri saya sendiri sebagaimana mereka
menghargai dan memandang saya mempunyai nilai yang berarti dimata mereka.

Banyak kejadian-kejadian menarik yang kami alami mulai dari berselisih


pendapat, tingkah lucu, keharmonisan yang berujung romantisme sesaat, gurauan
mengundang tawa, curahan menguras air mata, sampai kepada aksi mengundang
amarah yang kami lakukan, entah masuk kategori sengaja atau tidak dan itu semua

63
menjadi kenangan yang tak akan terlupakan bagi kami semua. Disini juga saya
mendapat pengalaman baru yaitu: tahu tarian adat daerah setempat, tahu caranya
memanen pagi dan tahu bagaimana susahnya mendapatkan beras.

Hari Senin tanggal 24 Juni 2019 adalah hari dimana kami melangsungkan acara
perpisahan bersama bapak penjabat aparat desa dan warga. Pada acra itu kami
diberikan cendramata dari bapak penjabat dan aparat desa berupa sebuah bingkisan
dan selendang tenun Malaka, kami juga memberikan sebuah bingkisan sebagai
kenang-kenangan yang kami tinggalkan untuk kantor desa Maktihan. Acara itu
berjalan dengan baik dan meriah karna dilanjutkan dengan pesta sederhana bersama
pemuda-pemudi desa Maktihan.

Kepulangan kami tanggal 25 Juni 2019 tepatnya hari Selasa, kami dilepas
pergikan oleh bapak camat Malaka Barat bersama para kepala desa dan dosen
pembimbing lapangan di kantor camat Malaka Barat.Perpisahan tidak menjadi akhir
dari semua kisah ini. Kalian semua yang nanti akan saya ceritakan karena terlalu
banyak kisah yang harus dikenang, namun tak sedikit pula yang harus dilupakan.
Sampai disini.

Kiranya Tuhan Yesus Memberkati desa Maktihan agar desa ini menjadi berkat
untuk orang-orang yang datang kesini.

Agkis Urbanus Samoy

Hidup bersama orang-orang dengan karakter yang berbeda-beda bukanlah hal


yang baru bagi semua orang. Mengenal satu sama lain, saling menjaga sudah tentu
membuat kita yang awalnya tidak mengenal menjadi akrab dan dekat seperti keluarga
sendiri. Saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya ketika mendapat
penempatan KKN di Desa Maktihan, Kec.Malaka Barat, Kabupaten Malaka, NTT.

Pada tanggal 23 april 2019 tepat dimana pelepasan mahasiswa KKN


Universitas Nusa Cendana Kupang. Kami mahasiswa yang satu lokasi penempatan
KKN berjumlah 15 orang, antara lain 10 perempuan dan 5 laki-laki. kami berangkat

64
ke Lokasi KKN yang sudah ditentukan pihak kampus tepat jam 08.00 dan sampai ke
tujuan sekitar jam 16.00. perjalanan yang jauh dan bisa dikatakan sangat melelahkan
bagi kami yang tidak terbiasa dengan perjalanan sejauh itu. Setibanya di sana kami
melapor diri terlebih dahulu ke kecamatan agar mendapat izin dari pihak kecamatan
sebagai tanda penerimaan mahasiswa KKN. Setelah mendapatkan izin kami langsung
melanjutkan perjalanan ke kantor desa Maktihan. Sesampainya di kantor desa kami di
sambut oleh kades dan beberapa masyarakat serta beberapa Kaur dan aparat desa.
Dari kejauhan terlihat senyuman dari mereka yang membuat kami merasa kalau kami
mungkin akan disambut dengan baik, dan ternyata benar kami disambut dan
diperlakukan sangat ramah.

Setelah kami masing-masing mahasiswa memperkenalkan diri sambil sedikit


gurauan dari teman-teman Kkn, untuk memecah suasana yang begitu tenang agar
tidak canggung saat bercerita bersama Kades serta warga setempat. Sesudah
berbincang-bincang kami dipersilahkan untuk membersihkan diri karena terasa sudah
sangat gerah dan mengatur perlengkapan kami masing-masing ke tempat yang sudah
disediakan.

Singkat cerita, selama KKN saya merasa bahwa saya beruntung ditempatkan di
desa Maktihan karena selain tempat yang kami tinggali terasa tenang, teman-teman
yang awalnya masih canggung untuk bercanda, setelah beberapa hari sudah terlihat
kocaknya sangat kelewatan Hahah...untuk saya pribadi sudah menganggap mereka
seperti keluarga sendiri. Peduli satu sama lain, kerja sama, ego yang tidak terlihat
selama KKN dari teman-teman, itu yang membuat saya merasa kalau saya beruntung
dipertemukan dengan orang-orang hebat seperti mereka. Selain teman-teman yang
sudah saya anggap seperti keluarga sendiri ada juga orang-orang hebat dibelakang
kami yang siap membantu kami saat kami mengalami hambatan dan keputusasaan,
Mereka adalah Kades dan Masyarakat desa Maktihan. tidak ada kata yang bisa
menggambarkan betapa baiknya mereka yang selalu ada di saat kami butuh.

65
Hari berganti, cerita pula berganti sampai saat dimana yang dikatakan orang-
orang, dimana ada pertemuan disitu juga ada perpisahan.

Tanggal 24 Juni 2019, hari dimana perpisahan itu datang. Kami mahasiswa
KKN sibuk mengurus acara perpisahan atau pelepasan bersama warga setempat.
Tepat tanggal 25 Juni 2019 kami Mahasiswa KKN ditarik dari Lokasi KKN yaitu
kantor desa Maktihan, kecamatan malaka barat, kabupaten Malaka. Penarikan di
lakukan di kantor kecamatan Malaka, Besikama.

Sangat sulit untuk melupakan semua kenangan yang indah saat bersama dengan
teman-teman dan warga desa Maktihan namun apalah daya, kami harus kembali
untuk menyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa di kampus. Kami hanya
bisa memohon doa agar warga desa Maktihan selalu diberkati oleh yang Kuasa, dan
kiranya kita diijinkan untuk dipertemukan lagi dilain waktu dengan cerita dan
kesempatan yang berbeda.

Terima kasih Desa Maktihan untuk Waktu 2 bulannya...............

Luis Bianco Amaral

Desa Maktihan, itulah desa yang terlintas dipikiran dan mimpi saya untuk ada
selama 2 bulan (23 April-25 juni). Mendengar Desa Maktihan tidak asing lagi dan
sangat senang bagi saya karena Desa Maktihan sangat dekat degan tempat tinggal
saya di Desa kobalima. Pergi ke tempat jauh dengan orang-orang yang sebelumnya
tidak saya kenal, kami hanya berkenalan satu hari sebelum berangkat Pergi dengan
penuh keegoisan masing-masing. Dari kota kupang, kami menempuh jarak delapan
jam sungguh perjalanan yang melelahkan. Sampai di Kantor Camat Besikama kami
melapor diri dan disambut oleh Bapak Camat dan Aparat setempat. Setelah itu, kami
berpisah ke desa masing-masing, kami ke Kantor Desa Maktihan di sambut oleh
Bapak Desa dan masyarakat.

66
Malam pertama kami tidak masak karena kami tidak membawah alat
perlengkapan masak dan perlengkapan tidur. Kami tidur di kantor desa, diberikan
perlengkapan dapur dan perlengkapan tidur oleh Bapak Desa dan masyarakat.

Pagi pertama di Desa Maktihan ialah pagi yang indah, pemandangan yang
indah, udara yang sejuk di timpah sinar mentari pagi. Di minggu pertama hari
pertama kami masih membersihkan Kantor Desa tempat kami nginap, setelah itu hari
berikutnya kami mulai berkenalan dengan aparat desa dan warga sekitar di dekat
Kantor Desa. Di minggu ke dua kami mulai menjalankan program masing-masing
baik individu maupun kelompok. Pelaksanaannya ada yang didusun dan ada yang di
Kantor Desa. Setelah program individu terlaksana dengan baik, kita menjalankan
program kelompok.

Hal yang paling saya senang ialah saat panen padi bersama warga di Desa
Maktihan sambil bercerita tentang bagaimana kehidupan petani di Desa Maktihan.
Kehidupan petani di Desa Maktihan ialah sangat bergantung pada hasil pertanian.
Dimana warga di Desa Maktihan adalah orang-orang yang sangat ramah. Penuh
dengan ketulusan ketika membatu orang lain.

Ketika lauk tidak ada kami laki-laki pergi memancing di tambak ikan Bapak
Desa, kami juga bersyukur dapat Bapak Desa yang baik hati dan sangat
memperhatikan kami. Ketika beras dan lauk tidak ada Bapak Desa sering kali
membantu kami saat kesusahan dan juga warga Desa Maktihan mereka dengan
senang hati mengajak kami untuk ke kebun mengambil sayur, kelapa, dan mereka
mengajak kami makan bersama dengan mereka.

Selama dua bulan KKN yang telah saya lewati, saya belajar banyak hal yang
pertama bagaimana hidup bersosialisasi dengan masyarakat umum yang memiliki
karakter yang berbeda-beda. Saling bekerja sama, saling membantu, bagaimana hidup
berpolitik. Saya juga sangat bersyukur dengan teman-teman KKN yang saya cintai
dari mereka saya belajar bagaimana hidup yang saling melengkapi, saling berbagi,
saling membantu, belajar memaafkan ketika ada teman yang berbuat salah dan yang

67
paling utama adalah bagaimana kami merasakan hidup susah maupun senang selama
di desa.

Waktupun begitu cepat berlalu dan kata perpisahan mulai terungkap dari kami
semua, dan disitulah kami duduk bersama-sama membicarakan tentang perpisahan
dan sejak saat itu hati kami mulai sedih rasanya tidak ingin pulang, tidak ingin
berpisah dengan teman-teman, dengan warga Desa Maktihan dan terlebih lagi dengan
adik-adik yang masih SD dan masih sangat polos yang setia menemani kami selama
dua bulan, rasanya tidak tega untuk memberitahukan kepada mereka bahwa tidak
lama lagi kami akan pulang. Namun apalah daya waktupun sudah tiba untuk kami
segera pulang ke kota karang untuk melanjutkan tanggungg jawab kami sebagai
mahasiswa. Dua hari sebelum pulang ke kota karang kami mengadakan acara
perpisahan dengan aparat dan warga Desa Maktihan. Dalam kesempatan itu kami
menyampaikan ucapan terimakasih dan permohonan maaf apabila selama kami KKN
di Desa Maktihan. Di akhir acarapun tanpa di sangka kami diberikan kenang-
kenangan oleh Bapak Desa dan warga Desa Maktihan di saat-saat itulah kami tidak
bisa menahan air mata. Doa kami semoga Bapak Desa dan aparat di Desa Maktihan
selalu di berkati oleh TUHAN.

Terimakasih Desa Maktihan dan teman-teman tercinta. Sampai jumpa di lain


waktu dan kesempatan.

Yolantri Destiani Lapudo’oh

Pengalaman pribadi saya saat mendapat KKN Di Desa Maktihan, Kecamatan


Malaka Barat, Kabupaten Malaka. Dalam benak saya ialah KKN di tempat yang jauh
dari keluarga, apakah disana mempunyai jaringan,listrik,dan sumber air. Saya ingin
pindah lokasi di kampus undana tapi lama kelamaan saya berpikir sejenak untuk
mencari pengalaman di luar sana dengan teman baru dan suasana yang baru.

Pada tanggal 23 april-25 juni 2019 selama dua bulan KKN Di Desa Maktihan.
Dalam perjalanan dari Kota Kupang menuju Kabupaten Malaka kami melewati kali,

68
melewati hutan yang begitu sejuk, jalan yang berliku-liku, pemandangan yang sangat
indah sehingga waktu delapan jam tidak terasah kami sudah tiba di lokasi KKN.
Setiba di kantor desa kami di terima dengan senang hati oleh Bapak Desa bersama
aparat desa. Tidak lama kemudian mereka bertanya apakah kami membawa peralatan
masak dan makan serta peralatan tidur dengan rasa malu dan rendah hati kami
menjawab tidak membawa apa-apa, kami hanya membawa beras dan pakaian.
Merekapun mengatakan akan mencari perlengkapan masak dan tidur untuk kami.
sebelum masuk minggu pertama ketua kelompok membagi piket masak untuk setiap
hari dan membuat peraturan selama KKN.

Kegiatan di minggu pertama kami masih membersihkan kantor desa,


berbincang-bincang dengan Bapak Desa serta staf yang akan membantu kami
berkunjung kerumah dusun, RT/RW dan berbaur dengan warga Desa Maktihan,
karena kami nantinya akan melakukan program-progran dari kampus oleh karena itu
kami terlebih dahulu melakukan observasi di lapangan untuk menemukan masalah-
masalah yang ada sehingga kami menjadikan sebagai program individu dan
kelompok.

Pada minggu berikutnya kami mulai menjalankan program individu, saya


sebagai seorang calon sarjana peternakan menemukan masalah bahwa beberapa
penduduk yang memiliki ternak mengalami masalah setelah di amati ternyata ternak
tersebut memiliki nafsu makan yang rendah oleh karena saya melakukan penyuntikan
vaksin.

Saya juga sangat bersyukur, lewat KKN saya bisa belajar bagaimana kehidupan
yang sederhana, bagaimana bekerja sama dengan orang lain, memberikan masukan
dan menerima kritik dari orang lain, bagaimana saling berbagi meskipun ada dalam
kekurangan, dan saya juga bersyukur karena yang lewat KKN saya belajar berbicara
di depan banyak orang dan hal yang paling berubah dari saya adalah yang dulu saya
tidak disiplin untuk bangun pagi namun sekarang saya sudah bisa untuk bangun pagi,
karena di tempat KKN di wajibkan bagi yang bertugas piket untuk masak di hari itu

69
harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan pagi untuk lima belas orang. Di sana
juga karakter saya di bentuk dari malas menjadi rajin, belajar saling menghargai, bisa
masak langsung di tungku merupakan pengalaman pertama bagi saya.

Di kelompok saya terdiri dari lima belas orang tentunya mempunyai sifat
masing-masing ada yang humoris, ada yang pendiam, ada yang kelihatan egois tapi
ternyata menyenangkan, ada yang bisa masak, ada yang tahu dansa, ada suara bagus,
ada yang bisa main gitar dengan sikap semua ini kami saling melengkapi antara satu
dengan yang lain. Ketika kami sudah sampai di pertengahan bulan yang kedua kami
sudah kehabisan bahan makanan. Kami beruntung sekali bisa KKN di Desa Maktihan
karena Bapak Desa sangat memperhatikan kami, Bapak Desa memberikan kami beras
dan sayur.

Ketika kami membuat acara perpisahan yang diikuti oleh Bapak Desa dan
masyarakat acara tersebut berjalan dengan baik, salah satu teman kami mewakili
berbicara. Setelah itu kami mulai menetaskan air mata, kami sangat sedih karena
harus berpisah dengan masyarakat. Saatnya tiba untuk kami berpisah di Desa
Maktihan dan kami mau melanjutkan studi kami di kota kupang.

Terimakasih Desa Maktihan untuk dua bulan yang telah kami lalui bersama-
sama. Terimakasih untuk Bapak Desa, aparat dan masyakarat setempat karena sudah
membantu kami selama kami KKN. TUHAN memberkati.

Maria Magdalena Dora

Pengalaman dihari pertama tentu merupakan suatu hal yang paling berkesan
baik bagi pribadi mahasiswa maupun kelompok.Ketika tiba pertama kali di desa
Maktihan kami di sambut oleh aparat desa. Kami tidak membawa perlengkap tidur
dan perlengkapan masak,kami bersyukur karena warga desa Maktihan sangat
menolong kami, mereka memberi kami perlengkapan masak dan perlengkapan tidur.
Keesokan harinya kami bersosialisai dengan lingkungan sekitar kami.Warga desa
maktihan sangat ramah dan baik menyambut kedatangan kami.

70
Minggu kedua di desa maktihan masing – masing individu mulai menjalankan
program individu kami.Saya sendiri menjalankan program individu saya, saya
mengajar di SMA Kristen Maktihan dan Paud Imanuel Besikama. Setiap jam 04.00
sore saya melakukan bimbingan belajar di kantor desa maktihan. Ada banyak hal
yang saya temukan selama menjalankan program individu. Saya mengajar di SMA
Kristen Maktihan ada banyak siswa – siswi belum memahami materi biologi dan juga
tidak ada media penunjang proses pembelajaran. Seadangkan selama saya
memberikan bimbingan belajar kepada siswa SD GMIT Maktihan di kantor desa
setiap jam 04.00 sore sampai jam 08.00 sore. Banyak kendala yang saya temukan
selama proses bimbingan belajar banyak siswa – siswi SD GMIT Maktihan yang
duduk di bangku sekolah dasar kelas 4 belum bisa membaca dengan benar dan belum
bisa menghitung dengan benar juga.

Minggu keempat di desa Maktihan saya dan teman – teman membantu waraga
memotong padi di sawah. Kami memotong padi sampai jam 01.00siang kami istrahat
makan siang.Setelah makan kami istrahat 20 menit setelah itu kami lanjut memotong
padi sampai jam 05.00 sore.Setelah selesai memotong kami membantu warga
mengikat dan mengangkat padi. Keesokan harinnya kami menjalankan program
kelompok kami. Saya bersyukur saya memiliki teman – teman dengan karakter yang
berbeda – beda tapi, dari masing – masing karakter ini saya bisa belajar untuk sabar
dan memahami karakter teman- teman. Selama kurang lebih dua bulan KKN ada
banyak pengelaman baru yang saya dapatkan disana. Masyarakat desa Maktihan
sangat ramah dan baik. Masyarakt desa Maktihan sangat membantu kami, ketika
kami kehabisan makanan mereka memberi kami bantuan kepda kami.

Minggu terahkir persiapan perpisahan kami, warga membantu kami dengan


memberikan sumbanagan berupa sayur, aayam dan beras untuk persiapan perpisahan
kami. Trima kasih desa Maktihan sampai jumpa di lain waktu.

Albina Ristantiwa Tonge

71
Pada saat pembekalan KKN, kami sudah di suruh oleh dosen untuk duduk
berdasarkan kabupaten masing-masing dan saya bersama teman-teman yang lain
duduk di kabupaten malaka. Kami semua masih canggung satu sama lain, namun
kami mencoba untuk akrab dengan saling berkenalan satu sama lainnya. Pada saat
selesai pembekalan, teman saya Jenny selaku koordinator menyebarkan kertas
bertuliskan Desa Maktihan, dia menyuruh kami untuk menulis nama dengan nomor
HP masing-masing supaya bisa membuat Grup WA, dan kami bisa saling kontak satu
sama lain.

Pada tanggal 23 April 2019 kami berangkat dari Kupang menuju Malaka, kami
semua sudah mulai akrab. Dalam perjalanan, kami saling bercerita dan bercanda satu
sama lain. Sekitar jam 16:00 kami sampai di Malaka, dan kami harus mengikuti
kegiatan penerimaan Mahasiswa KKN di Kantor Camat Malaka Barat oleh Bapak
Camat. Setelah selesai mengikuti kegiatan tersebut kami pun langsung menuju ke
Kantor Desa Maktihan. Sampai disana kami di terima dengan hangat oleh Bapa Desa,
Aparat Desa dan juga warga desa. Bapa desa sudah menyiapkan Kantor Desa sebagai
tempat penginapan kami selama 2 bulan.

Seminggu pertama kami sudah mulai menjalankan program-program yang telah


direncanakan sebelumnya. Program individu sudah di laksanakan pada minggu
pertama dan kedua, untuk minggu-minggu selanjutnya dijalankan program kelompok
sambil bersosialisasi dengan warga masyarakat setempat. Setiap sore di kantor desa
selalu rame dengan kedatangan anak-anak SD yang ingin bermain bersama. Melihat
hal tersebut, maka kami semua sepakat untuk mengajari adik-adik kami membaca,
menulis, dan berhitung. Keesokan harinya mereka datang ke kantor desa dengan
membawa buku tulis serta perlengkapan tulis lainnya.

Saya merasa senang karena mereka mau belajar bersama-sama dengan kami,
beda sekali dengan anak di kota yang tidak mau belajar, melainkan lebih memilih
untuk bermain HP. Namun, disini kami belajar sambil bermain, karena kami juga
menyadari bahwa belajar terus itu membosankan maka perlu ada selingan dengan

72
permainan atau menyanyi bersama. Ternyata banyak dari mereka yang belum bisa
membaca, menulis dan berhitung, dengan sabar saya dan teman-teman saya
mengajari mereka.

Sebelum pertama berlalu, kami mempunyai sedikit masalah, yaitu


kesalapahaman antara Bapak Camat dan Bapak Desa yang menjadikan kami sasaran
perkelahian mereka. Hingga Bapak Camat mengatakan akan melaporkan dan
memulangkan kami ke kampus. Saya dan teman-teman saya merasa sangat sedih, tapi
kami tidak tau harus berbuat apa. Hingga koordinator mendapat telfon dari pihak
LP2M yang mengatakan kami tidak bersalah, kami tidak akan dipulangkan ke
kampus. Pihak LP2M mencoba menenangkan kami semua agar kami tidak gegabah
dalam megambil keputusan. Hingga pada esok harinya koordinator menumui Bapak
Camat dan meminta maaf kepadanya secara langsung.

Setelah melewati masalah kami menjadi semakin kuat dan akrab, setiap hari
kami selalu bergurau satu sama lain, kami juga saling membatu satu sama lain, bila
ada yang sakit, kami selalu memberikan perhatian lebih kepadanya dan saling
mengingatkan satu sama lain. Saya sudah mengaangkap teman-temannya seperti
saudara dan saudari saya. Mereka semua sudah seperti keluarga bagi saya. Saya
sangat bersyukur bisa bertemu dengan mereka dan menghabiskan waktu selama
kurang lebih 2 bulan bersama dengan orang-orang yang begitu menyenangkan.

Arnoldus S. Koten

Pengalaman saya disuatu desa ialah desa maktihan yang berada di suatu
kabutaten baru yang sudah mekar yaitu kabupaten malaka, kecamatan malaka barat.
Di desa dan kabupaten inilah tempat pengabdian selama kurang lebih dua bulan. Di
desa maktihan ini membawa saya kesesuatu momen atau pengalaman yang saya
alami beberapa bulan ini, yang saya alami saat itu ialah buruk dan baikpun semuanya
berjalan dengan baik- baik saja. Karena saya bisa belajar dari lima belas orang

73
termasuk saya mereka membawa karakter yang berbeda-beda disitulah saya bisa
belajar yang baik dan yang tidak baik.

Sudah satu minggu lamanya saya dengan teman-teman saya masing-masing


menjalankan programnya baik individu maupun kelompok. Berjalannya program
berlancar seiringan dengan namanya tugas masak setiap pagi siang dan malam dan
disinilah saya kena mengamok terus dari teman kelompok masak karena disaat tugas
masak saya jujur tidak pernah membantu mereka memasak, hhhehe...tetapi disaat jam
untuk makan mereka selalu panggil untuk makan dan disitulah saya bangga punya
teman seperti mereka semua walaupun saya malas mereka sayang saya, dan satu lagi
momen yang saya tidak lupa yaitu para perempuan yang selalu buli saya disaat saya
berbicara tetapi saya hanya senyum saja ketika mereka omong kesalahan saya, tetapi
disitulah kita saling menyayangi dan untuk kebersamaannya.

Sudah sekian lamanya didesa maktihan sekitar satu bulan lebih pengalaman
yang saya alami dan ada dibenak saya yaitu desa maktihan inilah yang mengajarkan
bagaimna cara sopan santun adat istiadat, hidup kekeluargaan dan bagaimana
berbicara bahasa tetun untuk saling tegur satu sama yang lain contohnya salah satu
bahasa yang saya ingat “ami liun” itu artinya kami terus sudah jujur itu salah satu
bahasa yang membuat saya merasa lucu sekali tetapi bahasa yang halus dan lembut
itulah bahasa mereka setiap hari. Sudah seiring waktunya berjalan kami diajak oleh
masyarakat untuk pergi ke sawah untuk pemotongan padi, dan disitulah pengalaman
saya yang pertama kali potong padi dan jujur saya seorang laki-laki yang tidak tahu
potong padi dan lucunya juga berjalannya potong padi akhirnya saya bisa tahu potong
padi juga walaupun merasa capeh sekali itulah kisah saya didesa maktihan seru
sekali. Desa maktihan ini juga membawa saya melihat suatu tempat wisata biasa
disebut “motadikin” itu salah satu tempat wisata yang masih alami dan pesisir pantai
yang sangat indah.

74
Terimah kasih untuk desa maktihan ini karena engkaulah yang bisa membuat
saya mempertemukan teman-teman terbaik saya dalam selama KKN berlangsung dan
bapa desa maktihan, aparat-aparat desa dan masyaratakat setempat.

Maria Gaudensia Bano

Pengalaman saya disuatu kabupaten malaka kecamatan malaka barat ini


terletak beberapa desa dan salah satu desa yang dimana saya tinggal adalah desa
maktihan. Desa maktihan inilah salah satu tempat pengabdian saya selama kurang
lebih dua bulan lamanya. Didesa yang kecil ini banyak kisah yang menarik dan
bahagia serta maupun sedih pula yang saya alami selama saya berada ditempat KKN
bersama teman-teman saya, teman-teman saya mereka adalah salah satu teman paling
terbaik yang saya kenal dan mereka saya sudah anggab mereka saudara saya sendiri
rasa saling mengerti dan perhatian, dan disitulah saya tidak ingin berpisah sama
mereka tetapi karna waktu yang memisahkan dan mempertemukan dilain waktu ini
pengalaman saya yang tidak pernah saya lupakan untuk kebersamaan dan rasa
kekeluargaan.

Masuk pada minggu pertama saya bersama teman-teman menjalankan tugas


program masing-masing baik individu maupun program kelompok. Dengan seiring
waktunya masuk pada minggu yang kedua kami sedikit mengalami masalah,
sehingga membuat hubungan kami antara bapa desa agak renggang, tetapi bapa desa
selalu memberikan arahan dan aturan terhadap kami yaitu salah satu aturan adalah
“WAKTU” yang ia berikan. Dan itu menurut kami itu tidak sepadan dengan pikiran
kami dan sifat kami masing-masing orang. Mungkin masalah ini adalah satu yang
mungkin dimata bapa desa yang membuat kami mendapat masalah. Masalah ini
sebenarnya sepeleh saja tetapi mungkin ada kekurangan informasi antara kami
bersama bapa desa, sehingga membuat masalah ini besar saya anggab masalah ini
besar karena ini pertama kali yang saya alami saat itu. Hal ini yang mengakibatkan
kami sampai sampai dari LP2M undana, dengan ini pertama kali saya alami, saat itu
maslah ini terjadi saya sangat pikiran dan susah makan, tetapi hal tersebut

75
mengajarkan saya untuk lebih dewasa lagi dan bagaimana cara mengadapi suatau
masalah tersebut dan mengajarkan hidup yang sabar, dan puji Tuhan, masalah
tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan kami tidak mendaptkan sanksi ataupun
dari pihak desa maupun dari LP2M undana.

Didesa yang kecil ini (desa maktihan) banyak hal yang saya pelajari yaitu
mulai dari budaya adat istiadat sopan santun terhadap sesama melalui tutur kata yang
baik. Hal yang sangat menarik dari saya dan satu kata yang ada dalam benak saya
ialah rasa solidaritas dan kekurangan yang sangat tinggi. Hal itu saya merasa terharu
ketika kami merasa kekurangan makan minum mereka selalu membantu kami dari
segala macam dan itu semua membuat saya merasa ingin menangis bagaimna bisa
menbalas kebaikan mereka tetapi membalas hanya lewat doa. Dan ini semua
membuat saya suatu pengalaman yang tidak dilupakan. Dan pengalaman yang satu ini
adalah pergi ke sawah dan potong padi, jujur saya baru pertama kali pergi kesawah
untuk potong padi. Dan itu adalah pengalaman yang sangat lucu atau dicampur sangat
bahagia sekali karena tidak tahu potong padi menjadi tahu itu merupakan pengalaman
yang sangat berarti bagi saya. Tetapi ternyata memotong padi itu adalah pekerjaan
yang sangat tidaklah muda, kita tidak pikir bahwa kita sering tidak menghargai hasil
yang sering kita makan. Dan pengalaman yang membuat saya merasa sedih ketika
pulang dari sawah atau potong padi disitu saya merasakan suatu kesakitan di
pinggang, tetapi syukurlah karena diberi obat alami dari seorang pahlawan biasa
disebut bapak saya sehingga saya merasa agak mendingan.

Tetapi ada pengalaman yang saya sangat rindukan sampai saat ini ialah
kebersamaan kami disana mulai dari makan minum dan berbagai macam, dan juga
bapa desa yang sudah anggab kami sebgai anak-anaknya sendiri biarpun kami selalu
membuat bapa desa marah tetapi beliau selalu berbuat baik dan saying pada kami
semua. Ada satu pesan penting yaitu kebersamaan kami dan saling menyayangi satu
sama yang lain.

Terimah Kasih Untuk Waktu yang Singkat!!!!!!

76
Jeni Rambu Yaku Danga

kerja nyata adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh kami
mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah
tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung selama 2 bulan dan
bertempat di Desa- Desa. KKN yang kami lakukan di mulai dari 23 April- 25 juni
yang lalu , kami melakukan KKN di Desa Maktihan Kecamatan Malaka Barat
Kabupaten Malaka.

Pengalaman saya selama mengikuti KKN sangat banyak sekali yang pertama
karena dalam kelompok saya mahasiswanya terdiri dari berbagai jurusan dan prodi
yang berbeda, itu yang membuat kami bertemu pada awalnya tidak akrab menjadi
akrab, tercipta rasa kekeluargaan itu adalah yang terpenting dalam satu team, namun
menghilangkan perbedaan memang sangat sulit bagi kami, kami bersyukur bahwa
selama KKN ini mengajarkan kami bahwa kami adalah saudara yang terlahir dari
orangtua yang berbeda, kami saling berbagi antara satu dengan yang lain, kami saling
menegur ketika ada yang salah, kami saling memaafkan ketika ada pertikaian.

Hal yang paling sulit untuk saya lupakan adalah ketika kami kekurangan
beras, kami hanya masak seadanya dan kami makan bersama-sama pada piring yang
sama yang awalnya rasanya sedih namun ketika makan bersama-sama kami tertawa.
Tidak ada sayur kami pergi ke kebun warga untuk minta sayur selalu bersama-sama,
cari kayu api sambil menyeberang sungai yang deras kami bergandengan tangan, dan
ketika yang lain ada yang rasa lelah dan tidak bisa kumpul kayu kering terlebih kami
yang perempuan, saudara kami yang laki-laki dengan tulus hati mereka membantu
kami mencarikan kayu kering untuk kami bisa bawa pulang, ketiaka ada sesuatu yang
kami bawa terasa berat kami saling membantu, dalam segala hal kami saling berbagi.
Saya sangat bersyukur bisa punya rekan-rekan KKN yang masing-masing punya
kelebihan dan kekurangan, dari mereka banyak hal yang saya dapatkan.

77
Dan inilah rekan-rekan saya: K Rosiana (punya Jiwa seorang kaka bagi saya,
suka menasihati orang yang punya masalah) K Asti (Orang pertama yang ajar saya
Dansa sampai tahu, orangnya suka bicara terbuka) K Alvian (saya belajar dari kaka
ini bagaimana kita lebih mementingkan kepentingan umum dari ada kepentingan
pribadi dan orang ini banyak bicaranya,orangnya humoris) K Arkon (Penuh dengan
empati kepada siapa saja,suka mengahayati sesuatu dan saking menghayatinya
sampai-sampai menangis, suka menolong orang dengan tulus dan suka kedamian dan
tahu main gitar). K Akis, ( awalnya saya takut sekali dengan kaka ini,kelihatannya
seperti orang yang pendiam kenyataannya tidak,kalau bicara to the point alias tidak
bertele-tele , pintar main gitar dan nyanyi, punya jiwa yang mampu melindungi orang
lain, penyayang dan murah hati). K Amson (orangnya rajin, pintar masak, pintar
dansa, humoris, baik hati, suka menolong dan paling heboh dari antara lima orang
laki-laki). K luis ( Penyayang, tukang lapar malam-malam, pada saat ulang tahun
dapat kue ulang tahun paling besar eh termyata di bawakan“kompor yang lagi
menyala) K Novi( awal kenal dia dikirain cuek eh ternyata orangnya asik diajak
diskusi, pintar, paling kurus, dewasa, bijak suka menolong, suka berdoa dan murah
hati) K Angel ( Pintar masak, penyayang, cantiknya alami, suka membantu, di
kalangan anak muda di tempat KKN cukup terkenal, punya jiwa seorang ibu) K Rista
(paling lain dari antara antara kami semua, sukanya nonton film dan tersenyum
sendiri- sendri kalau diajak ngobrol baru bicara, jarang keluar di tempat KKN dan
susah untu saya mendiskripsikan orang ini paling beda sudah) K Luna (suara bagus,
pintar masak, pintar dansa,tegas ,paling rajin kerja di sawah dengn warga) K Densi (
tuan tanah, rajin berdoa,mirip salah satu artis tanah air, tegas,suka menasihati orang
dan dia yang bawa saya untuk menjelajah tempat wisata di Malaka). K Leni ( rajin,
cerewet, baik hati, ceria tapi ada saatnya dia murung tapi haya beberapa orang yang
tahu pintar dance dan dansa terkenal) dan K Yolan ( murah hati, dewasa, calon orang
Malaka, tidak gengsi dan tidak sombong dan kalau omong sesuatu to the point, yang
pelajaran paling berharga adalah bagaimana memperlakukan dengan baik seseorang
yang special dalam hidupnya).

78
KIRANYA WAKTU DAN KESEMPATAN YANG BERBEDA MERESTUI KITA
UNTUK BISA BERJUMPA LAGI. TERIMA KASIH KALIAN……………..

Amson S. Makleat

Kabupaten Malaka,Kecamatan Malaka Barat Desa Maktihan, bukanlah


pilihan saya untuk ber KKN selama dua bulan. Ketika membaca pengumuman
pembagian tempat KKN oleh LP2M rasanya tidak terima, berpikir untuk minta
pindah tempat KKN saja, alasan yang paling mendasar adalah karena Malaka adalah
daerah yang belum pernah saya tahu, dan satu hal lagi yang membuat saya mau
pindah tempat KKN adalah rasa takut, dari cerita orang-orang mengatakan bahwa
kalau KKN di Malaka “Hati-hati” di sana ada banyak Buaya, orang-orangnya begini-
begitu, belum lagi saya tidak ada teman dekat yang satu lokasi dengan saya. Setelah
saya melewati pembekalan , pada hari terakhir kami beberapa orang sudah mulai
akrab antara satu denagan yang lain dari situlah saya memutuskan untuk tidak pindah
tempat KKN. Kelopok kami terdiri dari 15 orang, laki-laki 5 orang perempuan 10
orang, dimana mana setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda.

Tanggal 23 April 2019 dimana itu adalah hari keberangkatan kami dari
LP2M Ke Lokasi KKN, selama diperjalanan banyak pertanyaan yang muncul di
pikiran saya adalah, apakah mereaka akan menerima kami atau tidak, bisa bantu kami
atau tidak, nanti akan tidur di mana, makannya bagaimana, apakah di sana dekat
dengan tempat belanja atau tidak, apakah di sana jauh dari sumer aiar atau tidakdan
yang paling saya pikirkan adalah nanti masak pakai apa,makan pakai apa, karena
team kami tidak membawa perlengkapan untuk masak dan makan. Setelah tiba di
desa Maktihan kami diterima dengan baik oleh aparat Desa dan beberapa orang
warga yang hadir mereka sangat menerima kami dengan senang hati, kami semua
masih malu-malu pada saat perkenalan, aparat dan warga desa Maktihan dengan
senang hati mereka menanyakan apakah kami punya perlengkapan masak dan makan
atau tidak deangan rendah hatikami menjawab bahwa kami tidak membawa apa-apa,

79
kami hanya membawa beras saja, dan malam itu juga tanpa sepengetahuan kami
mereka mencari perlengkapan untuk kami masak dan makan dan untuk tidur. Pada
malam pertama kami dibelikan makan oleh bapa pejabat desa Maktihan jadi kami
tidak masak, bapak desa meminta kami untuk menyimpan barang-barang kami
masing-masing. Selama 2 bulan KKN kami banyak belajar banyak hal, kami yang
awalnya tidak peduli menjadi peduli satu sama lain, kami belajar arti kebersamaan,
kerja sama. Terimakasih untuk teman-teman KKN dan warga Maktiahan yang telah
bersedia menerima kami untuk belajar selama dua bulan, kiranya Desa Maktihan
selalalu diberkati Tuhan.

Sekian dan terima kasih…….

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pembahasan program KKN-PPM yang telah


kami lakukan di Desa Maktihan Kecamatan Malaka Barat, maka kami menarik
kesimpulan sebagai berikut:

80
1. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN–PPM)
yang berlokasi di desa Maktihan, Kecamatan Malaka Barat telah di
laksanakan ± 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal 23 April s/d 24 Juni 2019.
2. Tidak semua program kerja dapat dilaksanakan, minimnya infrastruktur
pendukung didesa dan waktu penempatan mahasiswa peserta KKN-PPM yang
dirasa kurang tepat dan kendala cuaca merupakan kendala utama yang ditemui
mahasiswa di lapangan.
4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan program KKN-PPM yang telah kami lakukan di


Desa Maktihan, maka kami menyampaikan beberapa saran sebagai berikut

 Untuk pusat pengembangan KKN PPM Undana :


1. Sangat perlu diadakan penjelasan dari pihak kampus mengenai fungsi dan
tujuan pelaksanaan KKN untuk tiap tiap Kepala Desa sehingga program
KKN PPM di desa dapat berjalan dengan lebih optimal.
2. Karena kami dibawah pengawasan dari pemegang jabatan sementara Kepala
Desa, kami menemui berbagai masalah dalam menjalankan program kami
sehingga banyak permasalahan yang belum sempat kami selesaikan. Untuk
itu kami merekomendasikan agar program KKN Undana dapat kembali
dilaksanakan di Desa Maktihan, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten
Malaka.
 Untuk masyarakat desa :

Masyarakat telah sangat membatu dalam program yang dijalankan


mahasiswa baik individu maupun kelompok dalam berbagai kegiatan, semoga
masyarakat dapat mempraktekan dan mengaplikasikan kegiatan yang telah
dibuat dalam kehidupan sehari-hari.

81
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pelayanan Pengembangan KKN. 2018. Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata.
Kupang : Universitas Nusa Cendana

82
LAMPIRAN

Foto Kegiatan gotong royong

83
84
Foto Kegiatan pemotongan rumput di dusun umnaas

Kegiatan foto bersama bapak desa dan bapa camat

Foto bersama masyarakat didusun hoaraek

85
Foto pengisian data profil desa

Foto Kegiatan bersama LSM (lembaga swadaya masyarakat)

86
Foto kegiatan kerja papan nama desa

87
Foto Kegiatan sosialisasi

88
Foto kegiatan penempelan papan nama dusun

89
90
Foto kegiatan jumat bersih

Foto bersama bapak-bapak dari LP2M undana

Foto kegiatan bimbingan belajar

91
Foto kegiatan upacara bendera hari lahir pancasila

Foto rumah adat

92
Foto kegiatan acara perpisahan

93
94

Anda mungkin juga menyukai