I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Sasmita (2015), wanita dari dahulu sudah bekerja tetapi baru pada
masyarakat industri modern mereka itu berhak memasuki pasaran, tenaga kerja
sendiri dan untuk memperoleh pekerjaan tanpa bantuan dan perkenan para lelaki.
Wanita telah diberikan kedudukan yang tinggi dalam segala jenis pekerjaan.
Sekarang banyak wanita rumah tangga yang bekerja untuk menambah pendapatan
bagi keluarganya.
Menurut Baroleh (2016), meningkatnya jumlah angkatan kerja wanita dalam
kegiatan ekonomi disebabkan oleh berbagai hal. Pertama, makin terasa adanya
perubahan pandangan dan sikap dalam masyarakat. Kedua, adanya kemauan
wanita untuk mandiri dalam bidang ekonomi, yaitu berusaha untuk membiayai
kebutuhan hidup keluarganya. Kemungkinan lain yang menyebabkan peningkatan
partisipasi wanita dalam angkatan kerja adalah makin luasnya kasempatan kerja
yang bisa menyerap tenaga wanita. Namun ironisnya sebagian dari perempuan
berupaya menutupi kekurangan kebutuhan keluarga dengan alasan penghasilan
suami kecil dan tidak menentu.
Wanita keluarga merasa terpaksa bekerja dikarenakan pendapatan suami
yang kurang mencukupi. Banyaknya peran yang dilakukan wanita membuat
wanita itu semakin mandiri. Peran suami sebagai pencari nafkah keluarga lambat
laun bergeser dengan banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah tangga.
Hilangnya fungsi suami tersebut diterjemahkan sebagai kehilangan tempat
bergantung pendapatan keluarga, sedangkan kebutuhan keluarga semakin
meningkat. Hal ini membuat wanita berpartisipasi dalam peningkatan pendapatan,
(Ari, 2000).
Pekerjaan mencari nafkah yang sering dilakukan wanita dalam kehidupan
sehari-hari salah satunya sebagai pedagang. Bekerja sebagai pedagang di pasar
tradisional tidak membutuhkan modal yang besar dan persyaratan yang khusus,
sehingga banyak wanita yang menjadi pedagang kaki lima (PKL) atau pengecer.
Pedagang wanita mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan
pendapatan rumah tangga.
Banyak wanita berprofesi sebagai pedagang di pasar tradisional maupun
pasar dadakan. Di Provinsi Bangka Belitung sendiri terdapat banyak pasar-pasar
tradisional yang sudah terdata maupun yang belum terdata. Menurut data dari
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dihadapi
adalah :
1. Bagaimana pembagian waktu curahan kerja pedagang wanita di Pasar
Kerabut Kelurahan Jerambah Gantung?
2. Berapa tingkat pendapatan pedagang wanita dipasar Kerabut Kelurahan
Jerambah Gantung?
3. Berapa besaran kontribusi pendapatan pedagang wanita di Pasar Kerabut
Kelurahan Jerambah Gantung terhadap total pendapatan keluarga?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari dilakukannya
penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan pembagian waktu curahan kerja pedagang wanita di
Pasar Kerabut Kelurahan Jerambah Gantung.
2. Menghitung tingkat pendapatan pedagang wanita di Pasar Kerabut
Kelurahan Jerambah Gantung.
3. Menghitung besaran Kontribusi pendapatan pedagang wanita di Pasar
Kerabut Kelurahan Jerambah Gantung terhadap total pendapatan keluarga.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini
adalah:
1. Agar pedagang wanita mengetahui seberapa besar kontribusi
pendapatannya mampu membantu kesejahterahan keluarga.
2. Sebagai pemberi masukan bagi para pedagang wanita mengenai faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pendapatannya dalam
membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
3. Agar pemerintah bisa mengetahui apakah layak atau tidak kemitraan
ini di terapkan.
4. Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat dilakukan peneliti lain
dimasa yang akan datang.
5
A. Landasan Teori
1. Peran
Menurut Soekanto (2004) peran adalah segala sesuatu oleh seseorang atau
kelompok orang dalam melakukan suatu kegiatan karena kedudukan yang
dimilikinya. Peranan adalah seperangkat harapan yang dikenakan pada
masyarakat yang menempati kedudukan sosial tertentu. Peran merupakan aspek
yang dinamis dari kedudukan (status) seseorang. Apabila seseorang melaksanakan
hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan atau posisinya, maka hal ini
berarti ia menjalankan suatu peranan.
Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu
yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang
dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Selain
peranan yang melekat pada individu seperti yang telah dijelaskan, individu secara
langsung akan melakukan beberapa peranan dalam lingkungan tempat mereka
melakukan aktifitas keseharian (Alghaasyiyah, 2014).
Menurut Khairudin (2002), peranan yang dilakukan oleh individu dalam
lingkungannya adalah, antara lain:
a. Peranan Dalam Keluarga
Dalam lingkungan keluarga, individu akan bertindak sesuai dengan status
yang melekat pada dirinya. Misalnya orang tua akan mengemban tugas untuk
mengasuh dan mendidik anaknya. Kewajiban ini didasari oleh rasa kasih sayang
yang berarti ada tanggung jawab moral. Orang tua wajib membimbing anaknya
dari bayi sampai ke masa dewasanya, sehingga anak telah mampu mandiri.
b. Peranan Dalam Lingkungan Kerja
Dalam dunia kerja, menerima tanggung jawab seseorang berdasarkan atas
kemampuan atau kapasitas seseorang tersebut. Ada beberapa tanggung jawab
yang melekat dalam diri seseorang di lingkungan kerjanya, antara lain:
- Ketentuan-ketentuan yang bersifat formal sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
6
2. Peran Perempuan
Adapun pengertian peran adalah fungsi atau tingkah laku yang diharapkan
ada pada individu seksual sebagai status aktifitas yang mencakup peran domestik
maupun peran publik (Wulansari, 2011).
Menurut Hubies (dalam Alghaasyiyah, 2014), analisis alternatif pemecahan
atau pembagian peran wanita dapat dilihat dari perspektif dalam kaitannya dengan
posisinya sebagai manager rumah tangga, partisipan pembangunan dan pekerja
pencari nafkah. Jika dilihat dari peran wanita dalam rumah tangga, maka dapat
digolongkan, antara lain :
1. Peran Tradisional
Peran ini merupakan wanita harus mengerjakan semua pekerjaan rumah,
dari membersihkan rumah, memasak, mencuci, mengasuh anak serta
segala hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Pekerjaan-pekerjaan
rumah tangga dalam mengatur rumah serta membimbing dan mengasuh
anak tidak dapat diukur dengan nilai uang. Ibu merupakan figur yang
paling menentukan dalam membentuk pribadi anak. Hal ini disebabkan
7
karena anak sangat terikat terhadap ibunya sejak anak masih dalam
kandungan.
2. Peran Transisi
Adalah peran wanita yang juga berperan atau terbiasa bekerja untuk
mencari nafkah. Partisipasi tenaga kerja wanita atau ibu disebabkan
karena beberapa faktor, misalnya bidang pertanian, wanita dibutuhkan
hanya untuk menambah tenaga yang ada, sedangkan di bidang industri
peluang bagi wanita untuk bekerja sebagai buruh industri, khususnya
industri kecil yang cocok bagi wanita yang berpendidikan rendah. Faktor
lain adalah masalah ekonomi yang mendorong lebih banyak wanita untuk
mencari nafkah.
3. Peran kontemporer
Adalah peran dimana seorang wanita hanya memiliki peran di luar rumah
tangga atau sebagai wanita karier.
Sedangkan menurut Astuti (dalam Alghaasyiyah, 2014) mengenai peran
gender wanita terdiri atas:
1. Peran produktif
Peran produktif pada dasarnya hampir sama dengan peran transisi, yaitu
peran dari seorang wanita yang memiliki peran tambahan sebagai pencari
nafkah tambahan bagi keluarganya. Peran produktif adalah peran yang
dihargai dengan uang atau barang yang menghasilkan uang atau jasa yang
berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Peran ini diidentikan sebagai peran
wanita di sektor publik, contoh petani, penjahit, buruh, guru, pengusaha.
2. Peran domestik
Pada dasarnya hampir sama dengan peran tradisional, hanya saja peran ini
lebih menitik beratkan pada kodrat wanita secara biologis tidak dapat
dihargai dengan nilai uang/barang. Peran ini terkait dengan kelangsungan
hidup manusia, contoh peran ibu pada saat mengandung, melahirkan dan
menyusui anak adalah kodrat dari seorang ibu. Peran ini pada akhiranya
diikuti dengan mengerjakan kewajiban mengerjakan pekerjaan rumah.
8
3. Peran sosial
Peran sosial pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan dari para ibu
rumah tangga untuk mengaktualisasikan dirinya dalam masyarakat.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran
wanita merupakan tata laku atau fungsi seorang wanita yang dijalankan
sesuai kewajibannya sebagai seorang perempuan secara kodrati maupun
secara kontruksi sosial.
Secara keseluruhan, peran wanita dapat diklasifikasikan ke dalam peran
untuk mengatur rumah tangganya, peran untuk turut serta bekerja dan peran
aktualisasi diri dalam masyarakat.
Peranan wanita dalam aktivitas rumah tangga berarti wanita sebagai ibu
rumah tangga. Dalam hal ini wanita memberikan peran yang sangat penting bagi
pembentukan keluarga sejahtera sebagai unit terkecil dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang sehat sejahtera harus
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Pudjiwati dalam Dumais (2016) memaparkan bahwa tugas yang
disandang oleh seorang wanita yaitu :
- Wanita Sebagai Istri
Wanita tidak hanya sebagai ibu rumah tangga tetapi juga sebagai
pendamping suami seperti sebelum menikah, sehingga dalam rumah
tangga tetap terjalin ketentraman yang dilandasi kasih sayang yang sejati.
Wanita sebagai istri dituntut untuk setia pada suami agar dapat menjadi
motivator kegiatan suami.
- Wanita Sebagai Ibu Rumah Tangga
Sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab secara terus-menerus
memperhatikan kesehatan rumah dan tata laksana rumah tangga, mengatur
segala sesuatu didalam rumah tangga untuk meningkatkan mutu hidup.
Keadaan rumah harus mencerminkan rasa nyaman, aman tentram, dan
damai bagi seluruh anggota keluarga.
- Wanita Sebagai Pendidik
Ibu adalah wanita pendidik pertama dan utama dalam keluarga bagi putra-
putrinya. Menanamkan rasa hormat, cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta kepada masyarakat dan orang tua. Pada lingkungan keluarga,
peran ibu sangat menentukan perkembangan anak yang tumbuh menjadi
dewasa sebagai warga negara yang berkualitas dan pandai.
Dalam keluarga dan rumah tangga wanita berperan untuk mengatur
kehidupan rumah tangga, mulai dari keseharian keluarga pengeluaran keluarga
dan wanita dapat berperan sebagai istri bagi suaminya, ibu rumah tangga dan
pendidik bagi anak-anaknya. Ini memberikan wanita peranan yang vital dalam
kehidupan keluarga dan rumah tangga.
12
Dimana :
CP = kontribusi pendapatan dari berdagang ( % )
PDS = pendapatan dari usaha berdagang ( Rp/bln )
PTK = pendapatan total keluarga ( Rp/bln )
Untuk melihat kebutuhan hidup layak berdasarkan Upah Minimum
Kabupaten yang berlaku di Kecamatan Jerambah Gantung per anggota keluarga
per bulan kemudian dibandingkan dengan pendapatan total keluarga pedagang
serta jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berupa penelitian-penelitian yang bersifat hampir sama
dan digunakan sebagai referensi penelitian yang akan dilakukan. Tujuan
dicantumkannya penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui bangunan
keilmuan yang sudah diletakkan oleh orang lain sehingga penelitian yang akan
dilakukan benar-benar baru. Penelitian terdahulu juga digunakan sebagai
penghindar pengulangan atau bahkan plagiasi karya ilmiah atau penelitian
(Sulistiyono, 2010).
16
Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini dapat dilihat ditabel 1 berikut ini:
5 Kontribusi Pendapatan Ibu Metode yang digunakan Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kontribusi
Rumah Tangga Penjahit Kain adalah metode deskriptif pendapatan ibu rumah tangga penjahit kain perca terhadap
Perca Terhadap Pendapatan yang dijelaskan secara
pendapatan total keluarga sebesar 42,39%. Terhadap 30
Total Keluarga. kuantitatif dan kualitatif. ibu rumah tangga penjahit kain perca berkontribusi lebih
Reni Savita Sari (2014) dari 42,39%. Sedangkan 27 ibu rumah tangga penjahit
kain perca berkontribusi kurang dari 42,39%.
6 Kontribusi Pendapatan Metode yang digunakan Hasil dari penelitian ini adalah kontribuysi pendaptan
Perempuan Tani Pisang dalam penelitian ini adalah perempuan tani dari usaha tani pisang merupakan satu
Terhadap Pendapatan Keluarga analisis deskriptif melalui sumber kontribusi pendapatan keluarga terbesar setelah
Di Kecamatan Padang Tiji metode survey yang akan pendapatan suami, hal ini sesuai dengan tingkat prsentase
Kabupaten Pidie. dijelaskan secara kuantitatif kontribusi pendapatan perempuan terhadap total
Nadya Aiza Hikmah, Sofyan dan kualitatif. pendapatan keluarga sebesar 30% dari empat sumber
dan Nita Sari tarigan (2013% pendapatan keluarga perempuan tani. Dengan demekian
kontribusi ini sangat penting bagin keluarga perempuan
tani untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
18
C. Kerangka Pemikiran
Berdagang
Pendapatan
Total Pendapatan
Keluarga
Kontribusi Usaha
Pedagang Wanita
Keterangan: : Menghasilkan
: Melakukan
: Mempengaruhi
D. Definisi Operasional
1. Pedagang wanita adalah responden yang bermata pencarian sebagai wanita
yang berdagang, umurnya berkisar 15 sampai 63 tahun.
2. Curahan jam kerja pedagang wanita yaitu pemilahan waktu berapa jam per
hari dimana seorang pedagang wanita bersedia membagi waktunya dalam
sehari untuk mengerjakan kegiatan rumah tangga atau melakukan kegiatan
diluar urusan rumah tangga yang bersifat ekonomis (jam/hari).
3. Kegiatan rumah tangga merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan
dalam rumah tangga pedagang wanita yaitu memasak dan menyiapkan
makanan, mengasuh anak, membereskan rumah, mencuci alat rumah
tangga, pakaian serta urusan pribadi lainnya (jam/hari).
4. Kegiatan sosial adalah kegiatan yang dilakukan pedagang wanita
mencangkup arisan, pengajian, posyandu, dan menghadiri hajatan
(jam/hari).
5. Kegiatan produktif adalah kegiatan yang dilakukan pedagang wanita
mencangkup usaha berdagang yang bisa menghasilkan pendapatan bagi
wanita (jam/hari).
6. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang yang tinggal dalam satu
rumah tangga yang menjadi tanggungan dan harus dipenuhi kebutuhan
hidupnya (orang).
7. Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah jumlah tahun sukses yang telah
dilalui oleh responden dalam pendidikan formalnya (tahun).
8. Modal yang dimaksud adalah banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam
berdagang untuk dijual seperti: sewa tempat dan bahan baku (Rp/bln).
9. Pengalaman kerja adalah lamanya waktu yang telah dilakukan pedagang
wanita dalam kegiatan usaha berdagang (tahun).
10. Kontribusi pendapatan adalah persentase sumbangan pendapatan usaha
berdagang terhadap total pendapatan rumah tangga (%)
11. Penerimaan berdagang adalah hasil perkalian antara jumlah produk yang
dijual dengan harga jual produk (Rp/bln).
20
.
21
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif. Menurut Umar (2011) metode penelitian deskriptif adalah penelitian
yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat
sekarang. Penelitian ini memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual
sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung dalam kajian ini peneliti
melihat curahan waktu kerja pdagang wanita di pasar kerabut serta kontribusinya
terhadap pendapatan total keluarga. Melalui penelitian ini, peneliti berusaha
mendeskripsikan masalah tersebut tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap
masalah yang diteliti.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
(Umar, 2011).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada
beberapa metode, antara lain sebagai berikut:
1. Observasi (Pengamatan)
Metode observasi atau pengamatan langsung di lapangan dalam pengumpulan
data oleh peneliti dilakukan dengan teknik observasi. Pengamatan berupa
melihat secara langsung ke Pasar Kerabut Kelurahan Jerambah Gantung.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi antara peneliti
dengan narasumber atau responden di lapangan. Untuk mendukung
wawancara tersebut maka digunakan beberapa pertanyaan (kuisoner) yang
diajukan kepada narasumber atau responden.
3. Studi pustaka
Studi pustaka merupakan upaya untuk pengumpulan data yang
dilaksanakan dengan cara penelusuri buku-buku referensi dan menjelajah melalui
media elektronik untuk memperoleh data- data pendukung yang bersifat
melengkapi data yang diperoleh dari lapangan.
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh
dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu
berupa catatan transkip, buku, surat kabar dan lain sebagainya. Metode
dokumentasi juga dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mendukung
penelitian dengan pengambilan gambar atau foto keadaan yang ada di lapangan
selama penelitian berlangsung (Margono, 2007)
Menurut Hasan (2006), data yang dikumpulkan meliputi data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara
langsung dengan pedagang wanita sebagai responden dalam usaha berdagang di
Pasar Kerabut Kelurahan Jerambah Gantung yang telah ditentukan melalui tanya
23
jawab dengan alat bantu berupa kuesioner yang telah ditentukan sebelumnya. Data
primer dalam penelitian ini berupa: 1) identitas pedagang wanita, 2) bagaimana
curahan waktu kerja pedagang wanita, dan 3) berapa kontribusi pendapatan
pedagang wanita bagi total pendapatan keluarga. Sedangkan data sekunder berupa
data kependudukan dan keadaan umum lokasi penelitian diperoleh dari kantor
Desa, kantor Kecamatan dan instansi terkait dengan penelitian ini serta literatur
lainnya yang terkait dengan penelitian ini seperti: jurnal, skripsi, serta data dari
internet dan perpustakaan Universitas Bangka Belitung.
rinci pada hasil penelitian dengan menggunakan konsep curahan waktu, yaitu:
tenaga kerja pedagang wanita mempunyai waktu 24 jam per hari yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan diantaranya kegiatan produktif, pribadi dan
sosial dengan rumus (Mastuti dan Hidayat, 2008):
C = Ca1 + Ca2 + Ca3
Keterangan:
C = curahan waktu kerja pedagang wanita (jam/hari)
Ca1 = curahan waktu kerja pedagang wanita untuk produktif (jam/hari)
Ca2 = curahan waktu kerja pedagang wanita untuk pribadi
(jam/hari)
Ca3 = curahan waktu kerja pedagang wanita untuk sosial (jam/hari)
Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dan ketiga yaitu tentang
tingkat pendapatan yang diperoleh pedagang wanita dan melihat kontribusi
pendapatan pedagang wanita terhadap pendapatan keluarga juga dianalisis
menggunakan metode deskriptif kuantitatif secara tabulasi dengan menghitung
jumlah uang yang dihasilkan dari suatu kegiatan ekonomis (pendapatan pedagang
wanita dari usaha berdagang) dan pendapatan total keluarga dengan menggunakan
rumus (Soekartawi, 2006 ) :
Pd = Pn - Bp
Keterangan:
Pd = pendapatan usaha berdagang (Rp/bln)
Pn = penerimaan usaha berdagang (Rp/bln)
Bp = biaya produksi usaha berdagang (Rp/bln)
Menurut Matuti dan Hidayat, (2008) rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
SP = x 100%
Keterangan:
SP = sumbangan pendapatan dari berdagang (Rp/bln)
PUPG = pendapatan usaha berdagang (Rp/bln)
TPK = total pendapatan keluarga (Rp/bln)
26
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2010 .Statistik Perdagangan Luar Negeri Sumatera Barat
Ekspor-Impor. Padang. Sumatera Barat.
Baroleh, J, Angelina Pesik, Rine Kaunang. 2016. Pola Alokasi Waktu Dan
Kontribusi Pendapatan Perempuan Pedagang Sayuran Di Pasar
Pinasungkulan Karombasan Manado. Agri-Sosio Ekonomi Unsrat, ISSN
19074298, Volume 12 Nomor 3, September 2016 : 65-76. Manado.
Burhan, M.U. 2004. Wawasan Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta.
Dewi Wulansari. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Refika Aditama. Bandung.
Mastuti Dan Hidayat. 2008. Peranan Tenaga Kerja Wanita Dalam Usaha Ternak
Sapi Perah Di Kabupaten Banyumas. Fakultas Peternakan Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Payaman, J.S. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. BPFE UI.
Jakarta.
Rohani, S. 2011. Alokasi Waktu Kerja Wanita Dalam Usaha Peternakan Kelinci
Di Kelurahan Salokaraja, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng. Vi
Edisi 2-Mei 2011, Hal. 9. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Sasmita Siregar, Khairunissa Rangkuti dan Yusuf Tri Darma. 2015. Peranan
Wanita Pedagang Sayur Terhadap Pendapatan Rumah Tangga. Agrium
ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online) Oktober 2015 Volume 19
No. 3
Soekartawi. 2006. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Suardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Sudarwati, Lina.2003. Wanita Dan Struktur Sosial (Suatu Analisa Tentang Peran
Ganda Wanita Indonesia). Universitas Sumatera Utara. Medan.
29
Umar, H. 2011. Metode Prnrlitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Edisi
Kedelapan). PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
A. Deskripsi Pedagang
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : P/L
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Berdagang Sebagai : (1) Pedagang Pengumpul
(2) Pedagang Pengecer
(3) Berdagang dari hasil usahatani sendiri
(4)
6. Alamat :
7. Asal daerah :.........................................
8. Tahun Mulai Berdagang :
9. Penerimaan perbulan dari berdagang :. . . . . . . . .
1. Fungsi pertukaran
No Uraian Ya Tidak
6. Keterbatasan modal
9. Lainnya...
No Uraian No Uraian
a. Tunai d. Lainnya............................
a. Ditentukan petani
b. Ditentukan pedagang
c. Ditentukan pemerintah
d. Tawar-menawar
No Uraian No Uraian
a. Tunai d. Tawar-menawar
b. Media massa
c. Kelompok petani
d. Lainnya....................
2. Fungsi Fisik
No Uraian Ya Tidak
3. Fungsi Penunjang
No Uraian Ya Tidak
C. Biaya Keseluruhan
1 Transportasi/Pengangkutan
2 Pengemasan
3 Tenaga Kerja
4 Retribusi
5 Penyusutan
6 Penyimpanan
8 Pisau/parang
9 Timbangan
10 Ember
11 Lainnya....
34