Proyek Agribisnis
Konsep dan Aplikasi
Lily Publisher
Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis - Konsep dan Aplikasi
Oleh: Dr. H. Ali Musa Pasaribu, M.S.
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1. Judul
1. Agribisnis
DDC21 : 338.1
Perencanaan dan Evaluasi
Proyek Agribisnis
Konsep dan Aplikasi
х
| Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
KATA PENGANTAR V
DAFTAR TABEL XV
BAB I PENDAHULUAN.................... 1
ouauft
Prof. Dr. Ir. M. Yunus Musa, M.Sc
vi | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
lahan. “Tiada Gading Yang Tak Retak” mohon maaf atas segalanya.
Semoga buku ini dapat bermanfaat, amin.
Penulis
LAMPIRAN 159
Daftar Isi Xi
|
8.1.3 Lembaga Keuangan Non Bank 98
107
9.1 Pembangunan Sektor Pertanian
9.2 Sumber Daya Manusia 109
|
kan secara stakeholder mulai dari bawah (Bottom Up) sampai ke atas
(Top Down), melalui Musrembang sejak dari desa-kecamatan-kabupaten/
kota dan propinsi. Hal ini sekaligus fungsi koordinasi dalam sistem
pemerintahan desentralisasi dapat dilakukan sudah membuahkan hasil,
pembangunan proyek yang dibiayai oleh APBD dan APBN. Sedangkan
untuk proyek finansial (swasta), itu mengikuti apabila infrastruktur
berwujud, maka proyek bisnis (swasta) akan mengikuti dari belakang,
baik biaya individu maupun dari fasilitas bank (investasi).
Agar perencanaan dapat memperoleh hasil yang optimal maka dapat
dilihat lebih dahulu keuntungan-keuntungan apa yang membuat peren
canaan lebih efektif dalam fungsinya sebagai motor penggerak dari suatu
proyek meliputi hal-hal berikut:
1. Dapat menghasilkan kegiatan-kegiatan yang teratur dan sistematis
secara berkesinambungan dalam pencapaian sasaran suatu proyek
karena perencanaan memberikan pengarahan kegiatan dan pedoman
baku bagi pelaksanaan proyek tersebut,
2. Perencanaan dapat membuat suatu forecasting (prakiraan) tentang
potensi dampak dan prospek pengembangan suatu proyek baik
langsung maupun tidak langsung,
3. Suatu perencanaan yang baik dapat memberikan metode yang tepat
dan sistematis untuk menghadapi masalah-masalah pembangunan
yang spesifik, menemukan implikasi-implikasi yang tersembunyi dari
proyek-proyek yang tidak berhubungan, dan mengetahui secara pasti
kebutuhan dari proyek, baik dari segi pendanaan maupun jadwal
penyelesaian proyek tersebut,
4. Perencanaan dapat memberikan alternatif-alternatif pilihan yang
terbaik untuk dibiayai karena terbatasnya sumber daya keuangan
yang tersedia,
5. Perencanaan sebagai dasar untuk pengendalian/evaluasi suatu proyek
dapat mengukur hasil yang akan ditargetkan,
|
b. Strategi Investasi
Merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya,
apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agre
sif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,
strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi
divestasi, dan sebagainya.
c. Strategi Bisnis
Ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional,
strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang ber
hubungan dengan keuangan.
b. Subsistem Produksi
Usaha budi daya tanaman pangan/hortikultura,
Usaha-usaha tanaman perkebunan,
Usaha budi daya peternakan (Ruminansia-Unggas),
Usaha budi daya perairan laut (Marine Cultures),
Usaha Penangkapan ikan plagic kecil/besar,
→ Usaha budi daya non kayu (HTI, sutra alam, rotan, getah pinus,
kayu bakau).
Subsistem Agro Industri
Pengolahan selep gabah/beras,
Pengolahan pasca panen produksi tanaman hortikultura (sayuran/
buah-buahan),
• Pengolahan produksi biji kakao menjadi paste cokelat,
Pengolahan produksi minyak kelapa sawit,
Pengolahan produksi air kelapa/minyak kelapa,
Pengolahan kopi bubuk,
Pengolahan pabrik pengilingan daging sapi/ayam,
Pembuatan dendeng sapi/abon daging,
Pengolahan minuman buah-buahan hortikultura,
> Pengolahan Canning Factory Sardenella (Ikan sarden kaleng ),
Pengolahan Tepung Ikan (Fish Meal),
Pengolahan Ikan Asin/kering/pindang,
→ Pengolahan pabrik cat getah pinus,
Usaha pembuatan arang kayu mangrove,
Usaha pulp kayu pembuatan kertas,
Usaha mebel industri dari produksi batang bambu, HERE
Usaha sutra alam (tenun) kokon,
Usaha mebel kayu HTI,
Usaha Rotan (meubel),
- Industri Pengolahan Rumput Laut.
ü Subsistem Pemasaran
Perdagangan pengumpul hasil produksi tanaman pangan/
hortikultura,
Eksportir hasil produksi tanaman pangan/hortikultura,
Perdagangan produksi segar tanaman pangan/hortikultura,
Perdagangan biji kakao lokal/eksportir,
Perdagangan kopi dalam negeri/ekspor,
Perdagangan sapi/kambing antar pulau,
Pendahuluan 7
|
Perdagangan udang/ikan di dalam negeri/ekspor,
Perdagangan pupuk kimia/organik di dalam negeri.
|
3. Monitoring dan Evaluasi Proyek
Dalam hal ini perlu diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan
usaha proyek tersebut. Menentukan teknik apa yang dapat dipergu
nakan dengan mengidentifikasi semua kegiatan proyek.
4. Sarana yang Dibutuhkan Oleh Proyek
Hal-hal yang menyangkut kebutuhan seperti material, tenaga kerja,
peralatan serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti trans
portasi, jalan raya, dan lain sebagainya.
5. Hasil Kegiatan Proyek
Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditang
gung untuk memperoleh hasil tersebut.
6. Output yang Diperoleh
Akibat-akibat yang bermanfaat maupun tidak dari adanya proyek
tersebut. Hal ini sering disebut juga sebagai manfaat dan pengorba
nan ekonomi dan sosial.
a.
Analisis Finansial, hal di mana dilihat dari sudut pandang badan
badan usaha atau orang-orang yang menginvestasikan modalnya
dalam keproyekan atau berkepentingan langsung dalam proyek,
dengan mempunyai cukup 3 variabel, yaitu NPV, Net B/C Ratio, dan
IRR.
|
akan menurun sehingga dapat meningkatkan margin usaha. Dynamic
secondary effect, artinya dengan adanya suatu proyek, misalnya
pabrik benang jaring nilon towyn, maka masyarakat sekitarnya akan
dapat membuat jaring/pukat ikan atau sutra alam menjadi usaha tenun
benang dan kain sutra.
3. Manfaat Tidak Langsung (Indirect Benefit)
Adanya manfaat suatu proyek dari suatu kegiatan proyek yang tidak
dapat dihitung atau dinilai dengan uang. Misalnya Proyek Pendirian
Pabrik Pengalengan Ikan Sardine, waduk pengendalian banjir.
4. Intangible Benefit
Adalah manfaat yang diperoleh dari suatu kegiatan proyek yang tidak
dapat dihitung dengan uang, tetapi dirasakan manfaatnya pada jangka
waktu tertentu, misalnya: proyek restoking ikan terbang di Selat
Makasar, Proyek penghijauan garis pantai untuk mengatasi kerusakan
hutan mangrove, dan peningkatan produksi padi sawah dengan
varietas unggul inpari 7 & 8.
C. Pembelian mesin/peralatan,
d. Upah tenaga kerja,
e. Biaya lain-lain pada masa kontruksi proyek.
Pendahuluan | 17
Bagan Agribisnis
Subsistem
a. Subsistem Input
Alat/Mesin Pertanian (Alsintan),
Otomotif Peralatan Industri Pertanian,
Benih bermutu untuk tanaman,
-
Industri Agrokimia.
b. Subsistem Produksi (Farming)
Produksi Tanaman Pangan/Hortikultura,
Usaha Produksi Tanaman Perkebunan,
Usaha Produksi Peternakan,
Usaha Produksi Budi daya Air Laut/Air Payau, dan air tawar,
20 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
Output PR PM
Input
X ΔΧ Y. AY (YIX) (AYIAX)
0 0 0
75 10 0,13
75 10 0,13
75 30 0,40
150 40 0,27 Tahap 1
75 35 0,47
(increasing rate)
225 75 0,33
75 32 0,43
300 107 0,36
75 13 0,17
375 120 0,32
75 6 0,08
450 126 0,28 Tahap II
75 4 0,05
(decreasing rate)
525 130 0,25
75 2 0,03
600 132 0,22 (0)*
75 -2 -0,03 Tahap III
675 130 0,19 (negatif
75 -5 -0,06
750 125 0,17 decreasing rate)
150
130 132
126 130
TP
120
120
¡Y
107
90
75
60.
300
L
0 75 150
225 300 375 450 525 600 675 x
Y
0.60
0.4011
PR
0.20
Tahap I Tahap II Tahap III
Ep>1 Ep<1
75 150 225 300 375 450 525 600/675 х
PM
Tahapan dari Suatu Proses Produksi
P3 Place P4 Promotion
|
2.7 Kerja Sama Perdagangan Internasional
2.7.1 Justifikasi
logging yang menyebabkan bahan baku kayu menjadi semakin sulit serta
teknologi permesinan yang sudah usang sehingga mengurangi produkti
vitas. Untuk meningkatkan ekspor kayu, pemerintah harus secara konsis
ten memerangi illegal logging serta mengganti mesin-mesin tua yang
pada gilirannya dilakukan dengan mengundang investor asing.
TABEL 2.3 Kompetensi produk China dan negara ASEAN di pasar A.S.
(%)
Di mana :
W: World (Dunia).
Batasannya adalah “untuk mewujudkan visi yang telah ada secara riil
dapat dilaksanakan, tidak muluk-muluk (utopia), dapat dicapai me
lalui program strategis (action plant), dan dimulai dari awalan me -
kata kerja sehingga beberapa action (pointer-pointer) dapat dibuat.
Contoh sebuah misi untuk mewujudkan visi adalah:
1. Mewujudkan regionalisasi dan desentralisasi kegiatan pengkajian
teknologi pertanian dalam pengembangan komoditas unggulan,
2. Mengidentifikasi potensi SD Pertanian dan kebutuhan teknologi
spesifik lokasi lahan di Jawa Timur,
32 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
Sistem transportasi tidak Petani terlambat mengetahui Fungsi sistem terminal belum ada
memadai harga baru sayur mayur
Sarana transportasi jelek Papan informasi harga sayur mayur Pelaksanaan penjualan lewat terminal
terkini dan terpercaya belum ada agribisnis belum berjalan
|
POHON TUJUAN (+)
Sistem transportasi tidak Petani terlambat mengetahui Fungsi sistem terminal belum ada
memadai harga baru sayur mayur
Sarana transportasi jelek Papan informasi harga sayur mayur Pelaksanaan penjualan lewat terminal
terkini dan terpercaya belum ada agribisnis belum berjalan
Arah lalu lintas barang belum ada Informasi pasar terkini dan terpercaya Terminal Agribisnis belum berfungsi
melalui media massa belum ada sebagai penyangga supply dan demand
Peluang (Opportunity):
1. Potensi pasar untuk antar pulau cukup menjanjikan,
2. Permintaan pasar lebih kuat dibandingkan dengan jumlah pro
duksi (suplai),
34 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
Ancaman (Threat):
1. Belum ada waktu pola tanam yang berbeda antar waktu yang
memiliki produksi yang sama,
2. Produk impor memiliki kualitas yang baik, dan lebih murah
harganya di dalam negeri,
3. Era globalisasi menciptakan perdagangan bebas berdampak
negatif terhadap pasar dalam negeri,
4. Negara-negara produsen di kawasan ASEAN yang memproduksi
produk unggulan yang sama,
2. TAHAP ANALISIS
/
1. Tahap Pengumpulan Data
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan
seperti:
Analisis pasar,
.
Anali kompetitor,
Analisis komunitas,
Analisis pemasok,
Analisis pemerintah,
Analisis kelompok kepentingan tertentu.
Data Internal dapat diperoleh di dalam perusahaan itu sendiri, seperti :
Laporan keuangan (neraca, laba-rugi, Cash-Flow, Struktur pen
danaan),
Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan,
pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over),
.
Laporan kegiatan operasional,
Laporan kegiatan pemasaran.
Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga, yaitu:
Matrik faktor strategi eksternal,
Matrik faktor strategi internal,
Matrik profil kompetitif.
36 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
TABEL IFAS
BOBOT X
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI KOMENTAR
BOBOT RATING
INTERNAL RATING
0,05 3 0,15
0,15 3 0,45
0.10 0.10
0,05 0.05
TABEL EFAS
FAKTOR-FAKTOR BOBOT X
BOBOT RATING KOMENTAR
STRATEGI EKSTERNAL RATING
Agar lebih jelas, lihat Tabel EFAS. Jadi, sebelum strategi diterapkan,
perencana strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk
mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Masalah
strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini
mungkin dapat memengaruhi perusahaan di masa yang akan datang.
Untuk itu, penggunaan metode-metode kuantitatif sangat dianjurkan
untuk membuat peramalan (forecasting) dan asumsi seperti ekstra
polasi, brainstorming, statistical modeling, riset operasi, dan
sebagainya.
40 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
FAKTOR
STRATEGIS
Kesetiaan
3 0.3 3 0,3 3 0.3
konsumen
nya, juga akan dikenakan bunga pada periode selanjutnya. Pengertian ini
sangat penting bagi kita nantinya.
Tujuannya adalah untuk mencari nilai yang akan datang (future) yang
dinotasikan dengan huruf (F), berarti uang saat ini (present) yang
dinotasikan dengan (P), jika diketahui besarnya bunga dinotasikan (i)
interest dan jangka waktu investasi dinotasikan dengan (n).
Rumus Compounding adalah:
F = P (1 + i)" (01)
Diketahui : P Rp1.000.000.000,00
18%
n 5 Tahun
(FIA)
(1 + i)"-1
atau F = A (02)
i
Contoh Soal :
Penyelesaian Soal
:
Diketahui : A Rp100.000,00
i 15%
n
=
5 Tahun
(1 +0,15)" - 1
Jawaban : F A
0,15
F 100.000 (6.747)
F 674.700
Rumus :
(A/F)
i
atau A=F (03)
(1+i)" - 1
Contoh Soal :
n
-
4 Tahun
A 100.000 (0.049)
A 4.900
|
Rumus :
(P/F).
i
atau (04)
(1 + i)" - 1
Contoh Soal :
Penyelesaian Soal :
Diketahui : F Rp10.000.000,00
15%
n 4 Tahun
Rumus :
(PIA)
(1+i)" - 1
atau P=A ..(05)
i(1+i)"
Contoh Soal :
n 5 Tahun
Jawaban : Р 800.000
(1+0.15)" - 1
5
0.15(1+0.15)
Р 800.000 (3.352)
Р Rp2.681.600,00
Rumus
:
Capital Recovery Factor (ATP)
i(1+i)"
atau A=P (06)
(1+i)" - 1
Contoh Soal :
Diketahui : F Rp10.000.000,00
=
12%
n 6 Tahun
0.12(1 +0.12)
Jawaban : P 10.000.000
(1+0.12) - 1
Р 10.000.000 (0.243)
P Rp2.432.260,00
P= A + A (PIA),
50 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
1
atau P (07)
i(1+i)"
Contoh Soal :
n 6 Tahun
Penyelesaian Soal :
Diketahui : P Rp600.000,00
F =
Rp900.000,00
n 3 Tahun
Ditanya : Berapa tingkat bunga yang berlaku oleh BRI saat itu?
900.000
Jawaban : 1.5
600.000
i=0
03 25 20 5 0.658 3.29
04 35 10 25 0.572 14.30
05 45 5 40 0.497 19.88
06 60 5 55 0.432 23.76
07 75 5 70 0.376 26.32
08 90 10 80 0.327 26.16
7 8 9 10 11 12
Net B/C
B/C Ratio== Σ2B-4 2
Σ C -B,
1 1=
, ,
==
(09)
(1+i)(1+i)
' '
1=0 t0
tn
t=0
ten
ten
ten
(NPV) (+)
t=0
atau Net B/C Ratio (12)
ten
(NPV) (-)
t=0
Untuk lebih jelas, dari data TABEL 5.1, maka dapat dihitung Net B/C
Ratio yaitu:
ten
(NPV) (+)
atau Net B/C Ratio
t=0 189.76 (+)-= 1.25
152.20 (-)
(NPV) (-)
t=0
an
Net B/C Ratio = 1.25
Dengan demikian, Net B/C Ratio sebesar 1.25 lebih besar 1 (satu),
maka benefit yang diperoleh tersebut 1.25 kali lipat dari cost yang
dikeluarkan oleh investor cold storage sehingga proyek tersebut dapat
dikatakan Go!
Analisis kriteria Investasi | 57
atau
ten
Σ(Β,) (DF)
t=0
Gross B/C =
ten
(14)
(C) (DF)
1=0
4.91
IRR = 18% +
=
(20% - 18%)
4.91-9.63
IRR = 15.32
227.46
PR =
2.27
100
Dari kelima (5) kriteria investasi yang dinilai secara finansial cukup
hanya 3 (tiga) yang dihitung, yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit
Cost Ratio (Net B/C Ratio), dan Internal Rate of Return (IRR). Apabila
sudah memenuhi kaidah kelayakan, maka yang lain Gross Benefit Cost
Ratio (Gross B/C Ratio) dan Profitability Ratio (PR) tidak perlu dihitung
kembali.
898 (100.50)
7722 (+)
Net B/C : - 1.35
(5712) (-)
898
IRR 10% +
898-(-80.50)
IRR 16.50%
(5712) (-)
898
IRR 10% + (16% - 10%)
898-(-100.50)
IRR 16.78%
64 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribis
Enis
1 2 3 4
675.50
IRR selisih NB : 5% + (16%-5%)
675.50-(-382.00)
IRR selisih NB 30.32
NPV
90
80
70
Proyek A
60
50
30 Proyek B
20
Discount Rate
0 5 10 15 20 25 30 35
PV Biaya( Rp )
80
70
60
Proyek A
50
40
Cross Over Discount Rate
30
20
Proyek B
10
Discount Rate
0 5 7 10 15 20 25 30 35
Di mana :
I : Jumlah Investasi,
Rp.80.000
DRC: (20)
USA S 500-USA S 300
DRC : Rp400,00/US $
Rp.2.000.000 – Rp.1.000.000
ERP x 100% (22)
Rp.1.000.000
ERP 100%
Contohnya :
Tarif bea masuk tepung ikan (fish meal) 75%
Sehingga Bahan baku pakan udang menjadi
Rp10.000.000,00
Bea masuk barang pakan (pallet) impor Rp15.000.000,00
Nilai usaha industri pakan Rp 5.000.000,00
Rp.5.000.000 Rp.1.000.000
78 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
Usaha ekstensif sebesar 820.84 kg, semi intensif sebesar 1.552,03 kg,
dan intensif sebesar 5.458,55 kg. Selanjutnya biaya rata-rata produksi
udang Rp12.833,00 untuk ekstensif, Rp13.365,00 untuk semi
intensif, dan Rp10.158,00 untuk intensif. Sedangkan R/C ratio adalah
1.20 ekstensif, 1.16 untuk semi intensif, dan 1.23 untuk intensif.
Untuk lebih jelas, lihat TABEL 7.1.
TABEL 7.1 Produksi dan nilai usaha tani udang windu (P monodon) pada
berbagai tingkat teknologi di Desa Garangkong Kecamatan Barru Kab.
Barru Sulsel (1988).
Tambak
Volume Nilai (Rp) Volume Nilai (Rp) Volume Nilai (Rp)
No. (Kg) (Kg) (Kg)
1 300 4.650.000 600 9.300.000 1.726 21.575.000
TABEL 7.2 Biaya tetap usaha tani udang windu (P. monodon) pada
berbagai tingkat teknologi di Kab. Barru Sulsel (1988).
No Uraian Unit Ekstensif Semiintensif Intensif
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Sewa Tambah 2/2 600.000 600.000 600.000
TABEL 7.3 Biava variabel usaha tani udang windu (Pmonodon nada
Berbagai konsep dalam Pendekatan Evaluasi Proyek | 81
8 GM/CI (Ratio) 27 52
TABEL 7.5 Alokasi biaya usaha tani udang windu (P. monodon) pada
berbagai tingkat teknologi di Kab. Barru Sulsel (1988).
TRỰC
TR
TC
VC
FC
(-820,84) 10 20 30
Gambar 7.1 Break Event Point budi daya udang windu (P. monodon)
pada usaha tani tingkat teknologi ekstensif di Kab. Barru, Sulsel (1988)
Berbagai konsep dalam Pendekatan Evaluasi Proyek | 83
TR
111 TC
90
E
68
VC
84 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
BEP (Ha) =
X=
a. -B.
.)
Bi-a,
Berbagai Konsep dalam Pendekatan Evaluasi Proyek / 85
Di mana :
Y =
Fungsi biaya sama dengan TC,
Y2 Fungsi revenue sama dengan TR,
áo, ájầo dan â, adalah parameter regresi sederhana.
LEMBAGA KEUANGAN
Pasar Modal,
Pasar Uang.
Pasar Valas,
Syariah), Leasing,
Asuransi,
Anjak Piutang,
Modal Ventura,
BPR (Konvensional dan Syariah),
Koperasi Simpan Pinjam,
Dana Pensiun.
Adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pemba
yaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan
wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank Umum
sering disebut bank komersial (commercial bank).
Usaha utama bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat
luas yang dikenal dengan istilah funding, kemudian diputarkan kem
bali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman
atau lebih dikenal dengan istilah kredit. Dalam peng-himpunan dana,
90 Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
3. Kliring (Clearing),
4. Save Deposit Box,
5. Credit/Debit Card,
7. Bank Garansi,
8. Referensi Bank,
9. Bank Draft,
Mengenal Perbankan Sebagai Sumber Permodalan Investasi Agribisnis | 91
c) Koperasi,
Isthishna,
Ijarah,
Salam.
Musyarakah.
2. BPR Syariah
Isthishna,
Ijarah,
Salam.
Musyarakah,
Bagi Hasil lainnya.
Mengenal Perbankan Sebagai Sumber Permodalan Investasi Agribisnis | 97
|
katan yang telah dibuat. Jadi dalam hal ini perusahaan leasing lebih
banyak bergerak di bidang pembiayaan barang-barang kebutuhan
modal.
5. Perusahaan Asuransi
Saving Lending
Spending Intermediary: Spending
Bank,
Instrument Perusahaan Instrument:
Gambar 8.2 Bank dan lembaga keuangan bukan bank sebagai Financial
Intermediary
Mengenal Perbankan Sebagai Sumber Permodalan Investasi Agribisnis | 101
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
atau tercermin dari perkembangan laju inflasi,
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat
diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara lain.
Dengan stabilnya nilai rupiah, maka sangat banyak manfaat yang
akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Agar kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, Bank
Indonesia memiliki tugas sebagai berikut:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
Dalam analisis proyek pada Subbab 1.7, harga yang digunakan dalam
analisis finansial adalah harga yang berlaku di lokasi proyek atau market
prices, sedangkan dalam analisis ekonomi adalah harga bayangan
(shadow prices), yang merupakan biaya yang terluang (opportunity cost).
Dalam Bab IX ini akan dibahas hubungan pendekatan dari shadow prices
antara lain:
Contoh perhitungan:
Dalam suatu kegiatan proyek pembangunan saluran pertambangan
yang dibiayai dari pinjaman LOAN ADB di Jawa Timur dengan
mempekerjakan tiga (3) kategori tenaga kerja, yaitu 60% kasar,
menengah 30% dan tenaga ahli 10%. Dengan asumsi shadow wages
seperti tersebut di atas, besarnya biaya tenaga kerja adalah:
110 Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
|
10.2 Unsur dan Tujuan Pemberian Kredit
10.2.1 Bank Sentral (Bank Indonesia)
Pemberian kredit oleh perbankan mengandung beberapa unsur, yaitu:
1) Kepercayaan
Keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar
benar diterima kembali.
2) Kesepakatan
Suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak
dan kewajiban masing-masing.
3) Jangka Waktu
Masa pengembalian kredit yang telah disepakati bersama.
4) Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan
suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit.
5) Balas Jasa
Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau pembiayaan yang
dikenal sebagai bunga untuk bank konvensional atau bagi hasil untuk
bank syariah.
3. Membantu Pemerintah
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang 1 tahun atau paling lama
1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
10.3.3 Agunan
1. Kredit dengan agunan
Adalah kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, di mana jaminan
tersebut dapat berupa barang atau jaminan orang yang disepakati oleh
bank.
|
suami atau istri dari masing-masing pasangannya dalam perkawinan. Hal
ini menjadi penting karena terkait dengan masalah agunan dan pelunasan
kredit kepada bank, menyangkut harta suami atau istri yang bersang
kutan.
sinya (dalam hal ini para debitur disebut tanggung renteng), kepada
kreditur,
Pengajuan berkas
Permohonan pinjaman
Pemeriksaan berkas pinjaman
Wawancara I
On the soot
Wawancara 11
Keputusan Kredit
Realisasi Kredit
|
Secara detail, prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut:
10.4.1.3 Wawancara I
10.4.1.5 Wawancara II
b. Jangka waktu,
C.
Dan biaya-biaya yang harus dibayar.
|
10.4.1.10 Penyaluran/Penarikan
b. Secara Bertahap.
10.4.2.1 Prinsip 5C
Adapun penjelasan untuk analisis dengan 5C kredit sebagai berikut:
1. Character
2. Capacity
Kemampuan calon debitur dalam mengembalikan kredit yang
disalurkan.
3. Capital
Calon debitur dipersyaratkan memiliki sejumlah modal tertentu
sebelum mengajukan sejumlah kredit.
4. Collateral
10.4.2.2 Prinsip 7P
Penilaian berdasarkan prinsip 7P dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Personality
Penilaian calon debitur dari kepribadian atau tingkah lakunya.
2. Pas
Penilaian dengan mengklasifikasikan nasabah ke dalam golongan
tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.
3. Purpose
Penilaian dengan mengetahui tujuan penggunaan kredit.
4. Prospect
Penilaian terhadap prospek usaha calon debitur.
5. Payment
6. Profitability
Penilaian terhadap kemampuan calon debitur dalam mencari laba.
7. Protection
10.4.2.3 Prinsip 3R
Adapun yang dimaksud dengan 3R, yaitu:
1. Return (Pengembalian)
2. Repayment (Pembayaran)
Kemampuan dan kesanggupan untuk membayar kembali semua
pinjaman kredit yang diberikan.
Pengenalan Sistem Perkreditan dari Bank 123
|
3. Risk (Risiko)
STUDI KELAYAKAN :
Analisis Pemasaran
Analisis Teknis Produksi
Analisis Manajemen
Analisis Ekonomi dan Keuangan
Analisis Keuangan
Analisis Amdal
3 (TIGA) R
Duchom
IRR
)
PROJECT PROJECT BIC
Z
Return ROI
APPRAISAL VIABILITY Repayment
>
NPV
Risk
DII
7 (TUJUH) P
5 (LIMA) C Z
Personality
Collateral Party
Capital Purpose
Capacity Prospect
Character Payment
Condition Profitability
Protection
Periode perhitungan dapat per minggu, per bulan, per triwulan, per
caturwulan, per semester, per tahun, dst, tergantung sifat dari usaha
calon debitur. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya di sini adalah
biaya yang terdapat pada daftar Laba/Rugi Proekasi.
3. Menghitung besarnya kredit yang dapat diberikan calon debitur
dengan cara sebagai berikut:
a. Menghitung modal kerja yang tersedia pada calon debitur dengan
rumus:
Barang Kas
Penjualan
Dagangan
Tunai
Kredit
Bayar
Piutang Penagihan
Dagang
Analisis Kualitatif
Tunai
Kredit Bayar
Piutang
Penagihan
Dagang
|
yang memengaruhi, yaitu biaya dana (cost of loanable fund), biaya
operasional (overhead cost), biaya risiko (risk cost), dan margin (spread)
yang diproyeksikan. Penjumlahan dari komponen-komponen tersebut,
disebut sebagai dasar perhitungan harga kredit (base lending rate).
Kendatipun setiap bank telah menetapkan harga dasar kredit, dalam
praktiknya bank akan mempertimbangkan faktor lain sehingga harga
kredit yang ditetapkan tidak sama dengan hasil perhitungan harga dasar
kredit. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain pangsa
pasar, persaingan, pelayanan, kondisi lingkungan, dan sebagainya.
Dalam implementasinya, untuk kepentingan teknis ataupun kebu
tuhan nasabah, bank menerapkan berbagai sistem perhitungan suku bunga
kredit yang terkait dengan cara angsuran. Beberapa sistem perhitungan
tersebut yang umum digunakan, yaitu perhitungan suku bunga menurun
(sliding rates), suku bunga efektif (effective rates), suku bunga mendatar
(flat rates), dan suku bunga mengambang (floating rates). Secara lebih
mendalam, sistem perhitungan suku bunga kredit dibahas dalam
lampiran.
|
hubungan keluarga sangat dominan dalam menentukan penyaluran
kredit,
Antara lain :
|
dengan ukuran 8-10 ekor/kg dengan luas tambak masing-masing secara
intensif 0,6 ha dan tradisional 0,5 ha.
Jenis data yang dikumpulkan pada kedua petak tambak yang berbeda
teknologi tersebut meliputi parameter biologi sintasan (%) dan pertum
buhan ikan (berat dan panjang) setiap 15 hari sekali.
Metode Analisis meliputi analisis statistik, cost benefit (biaya dan
pendapatan) dalam SUT.
Persiapan pengkajian meliputi:
2. Jenis pakan untuk 1 bulan diberi pakan butiran kecil tingkat grower,
selanjutnya medium untuk umur 30-90 hari, sedangkan untuk dewasa
agak lebih besar butirannya,
TABEL 11.1 Data pertumbuhan berat dan panjang rata-rata ikan bandeng
(Chanos chanos F)
Waktu (Bulan)
Parameter
Awal II IV
Intensif
Berat (g) 1.39 25.94 70.00 110.56
Tradisional
pH Air
Pagi 6.5-80.07 (7.3) 6.5-8.0 (7.3)
( ) = Rata-rata
f. Samonin 25 Kg @ Rp 4.000,00
Rp 100.000,00
Racun 2 liter Rp 35.000,00
h. Upah jaga 3 bulan Rp 300.000,00
i. Solar/Olie Rp 200.000,00
Suplemen 1: Sistem Usaha Tani Bandeng Umpan di Propinsi Sulawesi Selatan | 141
1.4 Pendapatan
a. Produksi 17.000 ind @Rp1.550,00 Rp26.350.000,00
25.500.000
1.5 R/C Ratio 1.17
21.837.000
3.663.000
1.6 Rentabilitas Ekonomi x 100% = 167%
-
21.837.000
c. Pupuk kimia
TSP 100 Kg @Rp2.000,00 Rp 200.000,00
|
Beberapa faktor yang harus diperhatikan pada budi daya bandeng
umpan secara intensif di antaranya oksigen terlarut, salinitas, suhu,
warna, pH serta senyawa beracun amonia dan asam belerang yang
berkaitan erat satu sama lain lingkungan keseimbangan dan pada kondisi
konsentrasi optimal.
Pada TABEL 11.2, pengelolaan air relatif sama di antara petakan
tambak intensif (A) dengan tradisional (B). Oksigen terlarut (Dissolved
Oxygen) dan kedalaman air cukup berfluktuasi, hal mana DO yang paling
kritis adalah pukul 02.00-05.00 WITA.
12.1 Pendahuluan
Kaling
12 Kemiri Ton
32.500 52 Rotan
30.000 Gondorukem
27.500 O Darnariresin
25.000
O Terpentin
Arang
22.500
O Gambir
20.000
Minyak atsiri
17.500
O Gaharu
15.000
Sagu
12.500 Jelutung
10.000 O Kolang-kaling
A Kemiri
7.500
Bambu
5.000
2.500
Tahun
Suplemen 2: Kebijakan Hasil Hutan Bukan Kayu 149
|
TABEL12.3 Devisa ekspor HHBK (dalam US Dollar)
Devisa Per Tahun
No Komoditas Satuan
2000 2001 2002 2003 2004
80,00
70,00
Rotan
60.00
Terpentin
50,00 O Gambir
40,00 O Minyak atsiri
30,00 Tanaman obat
20,00 o Kopal
s Bambu
10.00
In
2000 2001 2002 2003 2004
Tahun
12.5 Permasalahan
12.7.1 Maksud
12.7.2 Tujuan
1. Meningkatkan jumlah dan mutu serta usaha pemanfaatan HHBK
melalui pemanfaatan budi daya tanaman dan pemanfaatan hutan alam
secara lestari,
Suplemen 2: Kebijakan Hasil Hutan Bukan Kayu 153
|
6. Fasilitas Promosi,
ode 3% 4% 8% 9%
1% 2% 5% 6% 7% 10%
01. 0,990 0,980 0,971 0,962 0,952 0,943 0.935 0,926 0,917 0,909
02. 0,980 0,961 0.943 0,925 0,907 0.890 0.873 0,857 0,842 0,826
03. 0,971 0,942 0,915 0,889 0,864 0,840 0,816 0,794 0,772 0.751
04. 0.961 0,924 0,888 0,855 0,823 0.792 0.769 0,735 0,708 0,683
05. 0,981 0.906 0,863 0.822 0.784 0,747 0,713 0,681 0,650 0,621
06. 0,942 0,868 0,837 0.790 0,746 0.705 0,666 0,630 0,596 0,564
07. 0,933 0,871 0,813 0,760 0,711 0,665 0,623 0,583 0,547 0,513
08. 0,923 0,853 0,789 0,731 0.677 0,627 0,582 0,540 0.502 0,467
09. 0,914 0,837 0,766 0,703 0,645 0.592 0,644 0,500 0,460 0,424
10. 0.905 0,820 0,744 0,676 0,614 0,568 0,508 0,463 0,422 0.386
12. 0,896 0,804 0.722 0,650 0,585 0,527 0,475 0,429 0.388 0.360
12. 0,887 0,788 0,701 0,628 0,557 0,497 0,444 0,397 0,366 0,319
13. 0,879 0,773 0,681 0.601 0,530 0,469 0,413 0.368 0,326 0,290
14. 0,870 0,758 0.661 0.677 0,605 0.142 0.888 0,808 0.299 0.263
15. 0,861 0.743 0,642 0,555 0,481 0,417 0,362 0,315 0,275 0,239
16. 0.863 0,726 0.623 0,534 0.488 0,394 0,339 0.292 0.252 0,218
17. 0,844 0,714 0.605 0,513 0,436 0,371 0.917 0,270 0,231 0.198
18. 0,836 0.700 0,687 0,494 0,416 0,350 0,296 0,250 0,212 0,180
19. 0.828 0.686 0,670 0,475 0.396 0,331 0,277 0.232 0,194 0.164
20. 0.820 0,673 0,554 0.456 0.377 0,312 0,258 0,216 0,178 0,149
21. 0,811 0.660 0,838 0,439 0,369 0,294 0,242 0.199 0.164 0.135
22. 0,803 0,647 0,822 0,422 0.342 0,278 0.226 0,184 0,180 0.123
23. 0,795 0,634 0,507 0,406 0,326 0.262 0,211 0,170 0,138 0,112
24. 0,788 0.622 0,492 0,390 0,310 0,247 0.197 0,168 0,126 0,102
25. 0,780 0,610 0,478 0,375 0,295 0,233 0,184 0,146 0,116 0.092
26. 0.772 0,598 0,464 0,361 0.281 0.220 0,172 0.135 0,106 0,084
27. 0.764 0,686 0,450 0,347 0,268 0.207 0,161 0,125 0,089 0,076
28. 0,757 0,674 0,437 0,333 0.255 0.196 0,150 0,116 0,090 0,069
29. 0.749 0,853 0,424 0,321 0,243 0,185 0,141 0,107 0,082 0.063
30. 0,742 0,552 0,412 0,808 0,231 0.174 0.131 0,099 0,075 0,057
40. 0,672 0,453 0,307 0.208 0,142 0.097 0,067 0,046 0,032 0.022
80. 0,608 0,372 0.228 0.141 0,087 0.054 0,034 0.021 0,013 0.009
Lampiran-lampiran | 171
Tingkat Bunga
Peri
ode
11% 129 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20%
01. 0.901 0.893 0,883 0.877 0,870 0,862 0.855 0.847 0.840 0.833
02. 0,812 0.797 0,783 0,769 0.756 0.743 0,731 0,718 0,706 0,694
03. 0.731 0,712 0.893 0,675 0,658 0,641 0,624 0,609 0,593 0,579
04. 0.659 0,636 0,613 0,692 0,672 0,652 0,534 0,516 0,499 0,482
06. 0.593 0,567 0.543 0,519 0,497 0,476 0,456 0,437 0,419 0,482
06. 0.535 0,507 0,480 0,456 0.432 0,410 0,390 0.370 0.362 0,335
07. 0,482 0,452 0.425 0,400 0,376 0,354 0,333 0,814 0.296 0,279
08. 0,434 0,404 0,376 0,351 0.327 0,305 0,285 0.266 0.219 0.233
09. 0,391 0.361 0,333 0.308 0,284 0,263 0,243 0,225 0,209 0.194
10. 0,352 0,322 0,295 0,270 0.247 0.227 0,208 0,191 0,176 0.162
11. 0,317 0.287 0,261 0,237 0,215 0,195 0.178 0.162 0.148 0.135
12 0,286 0,257 0,231 0,208 0,187 0,168 0.162 0,137 0,124 0,112
13. 0.258 0.229 0.204 0.182 0,103 0.145 0,130 0,116 0,104 0,093
14. 0,232 0,205 0.181 0,160 0.141 0,125 0.111 0,099 0.088 0.078
15. 0,209 0.183 0.160 0,140 0,123 0,108 0,095 0,084 0,074 0,065
16. 0.188 0,163 0.141 0,123 0,107 0,093 0.081 0,071 0,062 0.054
17. 0,170 0,146 0.125 0,108 0,093 0.080 0,069 0,060 0,052 0,045
18. 0.153 0,130 0,111 0,095 0,081 0,069 0,059 0.051 0,044 0,038
172 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
ode 21% 22% 23% 24% 25% 26% 27% 28% 29% 30%
01. 0,826 0.820 0,813 0,806 0,800 0,794 0,787 0,781 0,775 0,769
02. 0.683 0,672 0,661 0,650 0,640 0,630 0,620 0,610 0.601 0.592
03. 0.551 0,537 0,524 0,512 0,500 0,488 0,477 0,466 0,455
0,864
04. 0,467 0,451 0,437 0.423 0,410 0,397 0,384 0.373 0,361 0,950
05. 0,386 0.370 0.355 0,341 0,328 0,315 0,303 0,291. 0,280 0,269
06. 0,319 0,303 0,289 0,275 0,262 0,250 0,238 0,227 0,217 0,207
07. 0.263 0,249 0,235 0.222 0.210 0.198 0,188 0,178 0.168 0.169
08. 0.218 0,204 0,191 0,179 0,168 0,157 0,148 0,139 0,130 0,123
09. 0,180 0,167 0,155 0.144 0,134 0,125 0.116 0,108 0.101 0,094
10. 0,149 0.137 0.126 0,116 0.107 0,099 0,092 0,085 0,078 0,073
11. 0,123 0.112 0,103 0,094 0,086 0,079 0,072 0.066 0,061 0,056
12. 0,102 0,083 0,076 0,069 0,062 0.057 0.052 0,047 0.043
0,092
18. 0.084 0,075 0,068 0,061 0,055 0,050 0.945 0.040 0,037 0,039
14. 0,069 0,062 0.055 0,049 0,044 0.039 0.035 0,032 0.020 0,025
15 0.057 0.051 0.045 0.040 0,035 0.031 0.028 0,025 0,022 0.020
LO. WA vive
V
0,012 0,011 0.009 0,008 0,007 19. 0,027 0,023 0,020 0,017 0,0
12 0,010 0,008 0.007 0,006 0.005 20. 0,022 0,019 0,016 0,014 0,0
09 0,008 0.007 0.006 0.005 0.004 21. 0,018 0,015 0,013 0,011 0,0
06 0,005 0,004 0,003 0.003 0.002 23. 0.012 0.010 0,009 0,007 0,0
05 0,004 0.003 0.003 0,002 0.002 24. 0,010 0.008 0,007 0.006 0,0
04 0,003 0,003 0,002 0.002 0,001 25. 0,009 0.007 0,006 0,005 0,0
03 0,002 0.002 0,002 0,001 0,001 26. 0,007 0.006 0,005 0,004 0.0
0,002 0,002 0.001 0,001 0.001 27. 0,006 0,005 0.004 0,003 0.0
02 0,002 0.001 0,001 0,001 0.000 28. 0.005 0,004 0,003 0,002 0,0
02 0,001 0.001 0.001 0,001 0.000 29. 0,004 0,003 0,002 0,002 0,0
01 0.001 0,001 0.001 0,000 0,000 30. 0.009 0.003 0,002 0,002 0,0
00 0,000 0,000 0.000 0.000 0,000 40. 0.000 0,000 0,000 0,000 0,0
00 0,000 0,000 0.000 0,000 0,000 50. 0,000 0,000 0,000 0,000 0,0
Lampiran-lampiran | 173
01. 0,263 0,758 0.752 0.746 0,741 0.795 0,730 0,725 0;719 0,716
02 0,689 0,574 0,665 0,857 0,649 . 0,541 0,633 0,828 0,518 0,510
03. 0,446 0,435 0,428 0,416 0,406 0,393 0,389 0,381 0,872 0,364
04. 0,340 0,829 0,320 0,310 0,301 0,292 0,284 0,276 0,268 0,260
OS. 0,259 0,250 0,240 0,231 0,223 0,216 0,207 0,200 0,193 0,186
06. 0,198 0,189 0,261 0,173 0,165 0,158 0,161 0,145 0,139 0,238
07. 0.151 0,143 0,136 0,129 0,122 0,116 0,110 0,105 0,100 0,096
08. 0,1-26 0,108 0,102 0,096 0,091 0,085 0,081 0,076 0,072 0,068
09. 0,088 0,082 0.077 0,072 0,067 0.063 0,059 0,055 0,052 0,048
10. 0,067 0,062 0,058 0,054 0,050 0,046 0,043 0,040 0,037 0,035
11. 0,052 0,047 0,043 0,040 0,097 0,034 0,031 0,029 0,027 0,025
12 0,039 0,036 0,033 0,030 0,027 0.025 0,023 0,021 0,019 0,028
13. 0,030 0,027 0,025 0,022 0,020 0,018 0,017 0,016 0,014 0,013
14. 0,023 0,021 0,018 0,017 0,018 0.014 0.012 0,011 0,010 0,009
16. 0,017 0,016 0,014 0,012 0,011 0,010 0,009 0,008 0,007 0,006
16. 0,013 0,012 0,010 0,009. 0,008 0,007 0,006 0,006 0.005 0,000
17. 0,010 0,009 0,008 0,007 0.006 0,006 0,005 0,004 0,004 0,003
18. 0,008 0,001 0,006 0,005 0,006 0,004 0,003 0,009 0,003 0,002
19. 0,006 0,006 0,004 0,004 0,003 0,003 0,003 0,002 0.002 0,002
20. *0,005 0,004 0.008 0,003 0,002 0,002 0,002 0,002 0,001 0,007
21. 0.003 0,003 0,003 0,002 0.002 0,002 0,001 0.001 0,001 0,001
0:00 0,002 0.002 0.002 0.001 0,001 0,001 0,001 0,001 0.001
23. 0.002 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0.001 0,001 0,000
24. 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000
20. 0,001 0,001 0.001 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
26. 0,001 0,001 0,001 0,000 0.000 0.000 0,000 0,000 0,000 0,000
27. 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
28. 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
29. 0,000 0,000 0,000 0.000 0.000 0,000 0,000 0,0000,000 0,000
80. 0,000 0.0000,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0.000 0,000 0,000
40. 0,000 0.000 0.000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0.000
80. 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0.000 0,000
174 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
ode
41% 42% 43% 44% 45% 46% 17% 48% 49% 80%
01. 0.709 0.704 0.699 0.694 0.690 0.685 0.680 0,676 0,671 0.007
02. 05.03 0496 0.489 082 1.16 0169 182 K2
Lampiran-lampiran | 175
olle 2% 3% 5% 6% 8% 9% 10%
1%
01. 0.990 0.980 .971 0,962 0.952 0.943 0.9315 0,926 0.917 0.909
02. 1.970 1.9-12 1.913 1.886 1.859 1.833 -1.808 1.783 1.759 1.736
03. 2.941 2.884 2.829 2.775 2.723 2.673 2.62 2,577 2.531 2.-467
04. 3.902 3.808 3,717 3.630 3.546 3.465 3.387 3,312 3.240 3.170
05. 1.853 -4.713 4.580 4,452 4.329 4.212 1.100 3.993 3.890 3,791
06. 3.795 5.601 5.417 5.242 5.076 1.917 1.767 4.623 4. 486 4.355
07. 6.728 6. 172 6.230 6.002 5.786 5.582 5.389 5.206 5.093 4.888
08. 7,652 7,325 7.020 6.733 6.463 6.210 5.971 5.747 5,535 5.335
09. 8.566 8.162 7.786 7.4355 7,108 6.802 6.515 6.247 5.995 5.759
10. 9. 171 8.983 8.530 8.111 7.722 7.360 7.024 6.710 6,418 6.1.45
11. 10.368 9.787 9.253 8,760 8.306 7.887 7. 199 7.139 6.805 6.-195
12. 11.2155 10,575 9.954 9.385 8.863 8.384 7.9-13 7.536 7.161 6.814
13. 12,134 11.3.18 10.635 9.986 9.39-1 8.853 8.358 7,904 7,487 7.103
13.00-4 12.106 1.296 10,563 9.899 9.295 8.7-45 8.214 7,786 7.367
- 16. 13.865 12.8 19 11.938 11.118 10.380 9.712 9.108 8.559 8.061 7.60G
16. 1-4,718 13.578 12.561 11.652 10.838 10.106 9.137 8.8.51 8,313 7.825
17. 15.562 14.292 13.166 12,166 11.274 10.477 9.763 9,122 8.5.4.1 8.024
18. 16.398 14.992 13.75-3 12.659 11,690 10.828 10.059 9.372 8.756 8.204
19. 17.226 15.678 14,324 13.134 12.085 11.158 10.336 9.604 8.950 8.382
20. 18.046 16,351 14,877 13.590 12. 462 11. 170 10.594 9.818 9,129 8.511
21. 18.857 17.011 15.115 14.029 12.821 11.764 10,836 10.017 9.209 6.6-49
22. 19.660 17.658 15,837 14.451 13.163 12.042 11.061 10.201 9.12 8.772
23. 20.-456 18.292 16.444 14.857 13.489 12.303 11.272 10.371 9,580 &.883
21. 21.2-13 18.914 16.936 15.2-17 13.799 12.550 11.169 10.529 9.707 8.985
25. 22.023 19.523 17.13 15.622 14.094 12.783 11.65 10.675 9.823 9.077
26. 22.795 20.121 17.877 15.983 14.375 13.003 11.826 10.810 9.929 9.161
27. 23.560 20.707 18327 16.330 14.6.13 13.211 11.987 10.935 10,027 9.237
28. 24.316 21.281 18.764 16.663 14.898 13.406 12.137 11.051 10.116 9..307
29. 25.066 21.844 19.188 16.984 15.141 13.591 12.278 11,158 10,198 9,370
30. 25.808 22.396 19.600 17.292 15.372 13.765 12,409 11.258 10.274 9.427
10. 32.835 27.355 23.115 19.793 17,159 15.046 13.332 11.925 10.757 9.779
80. 39.196 31.424 25.730 21.482 18,256 15,762 13.801 12.233 10.962 9.915
176 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
01. 0.901 0,893 0,885 0,877 0.870 0,862 0,855 0,847 0,840 0.833
02. 1,713 1,690 2,668 1,647 1,626 1,605 1,585 1,566 1,347 1,528
03. 2,444 2,402 2,361 2,322 2,283 2,246 2,210 2,174 2,140 2,106
04. 3,102 3,307 2,974 2,914 2,855 2,798 2,743 2,690 2,639 2,589
3,605 3,517 3,433 3,352 3,274 3,199 3,121 3,058 2,991
05. 3,696
06. 4,231 4,111 3,998 3,889 3,784 3,685 3,689 3,498 3,410 3,326
07. 4,712 45564 4,423 4,288 4,160 4,039 3,922 3,812 3,706 3.605
08. 5,146 4,968 4,799 4,639 4,487 4,344 4,207 4,078 3,954 3,837
09. 5,537 5,328 5,132 4.946 4,772 4.607 4.451 4.303 4,163 4,031
10. 5.889 5,650 5,426 5,216 5,019 4,833 4,669 4.494 4,339 4,192
11. 6,207 5.938 5,687 5,453 5,234 5,029 4,836 4,656 4,486 4,327
12. 6.492 6,194 5,918 5,660 5,421 5,197 4,988 4,793 4,611 4,439
13. 6,750 6,424 6,122 5,842 5,583 5,342 5,118 4,910 4,715 4,533
14. 6,982 6,628 6,302 6,002 5,724 5,468 5,229 5,008 4:802 4,611
15. 7.191 6,811 6,462 6,142 6,847. 5,675 5,324 5,092 -4,876 4,675
21. 8,075 7,662 7,102 6,687 6,312 3,973 5,665 5,384 5,127 4,891
22. 8,176 7,645 7,170 6,743 6,359 6,011 8,696 5,410 5,149 4,909
23. 8,266 7,718 7,230 6,792 6,399 6,044 5,723 5,432 5,167 4,926
24. 8,348 7,784 7,283 6,835 6,434 6,073 5,746 5,461 5,182 4,837
25. 8,422 7,843 7,330 6,873 6,464 6.097 6.766 8,467 5,195 4,948
26. 8,488 7,896 7,372 6,906 6,491 6,118 5,783 5.480 5,206 4,956
27. 8,548 7,943 7.409 6,986 6,514 6,136 5,798 5,492 5,216 4,964
5,502 5.223
5,229,970
28. 8,602 7,984 7,441 6,961 6,834 6,182 6,810
29. 8,650 8.022 7,470 6,983 6,581 6,166 5,820 5,610 4,876
30. 8,694 8,058 7,496 7;003 6.566 6,177 5,829 5,517 5,236 4,979
|
Lanjutan 2. (Lampiran B.2. Discount Factor/Present Value Annully)
Tingkat Bunga
Peri
ode 21% 22% 23% 24% 25% 26% 27% 28% 29% 30%
01. 0.826 0,820 0.813 0,806 0.800 0,794 0,787 0.781 0,775 0.769
02. 1,509 1.492 1,474 1,457 1,440 1,424 1,407 1.392 1,376 1.361
03. 2,074 2,042 2,011 1.981 1,952 1,923 1,896 1,868 1,842 1.816
04. 2,5-40 2.494 2,448 2,404 2.362 2,320 2,280 2,241 2,203 2,166
05. 2,926 2.864 2,83 2,745 2,689 2,635 2,583 2,532 2,483 2.436
06. 3,245 3,167 3,092 3.020 2,951 2,885 2,821 2,759 2,700 2,643
07. 3,508 3,416 3,327 3,242 3,161 3,083 3.009 2,937 2.868 2,802
08. 3,726 3,619 3,518 3,421 3,329 3,241 3.156 3,076 2,999 2,926
09. 3.905 3,786 3,673 3,566 3.463 3,386 3.273 3,184 3.100 3,019
10. 4.054 3,923 3,799 3.682 3,571 3,465 3,364 3.269 3,178 3,092
11. 4,177 4.035 3.902 3,776 3,656 3,543 3.437 3,335 3,239 3.147
12. 4,278 4,127 3,985 3.851 3,725 3,606 3.493 3.387 3,286 3,190
13. 4,362 4,203 4,053 3.912 3,780 3.656 3,538 3.127 3,322 3.223
14. 4,432 4,265 4,108 3,962 3,824 3,695 3.573 3,459. 3,351 3,249
15. 4,489 4.315 4,153 4,001 3,859 3,726 3.601 3,483 1,373 3.268
16. 4,536 4,357 4,189 4,033 3,887 3,751 3.623 3.503 3,390 3,283
17. 4,576 4,391 4,219 4,059 3,910 3,771 3,640 3,518 3,403 3,295
18. 4,608 4,419 4,243 4.080 3,928 3,786 3,654 3,529 3,413 3,304
19. 4,635 4,442 4,263 4,097 3,942 3,799 3,664 3,339 3,421 3.311
20. 4.667 4,460 4,279 4,110 3,954 3,808 3,673 3,546 3,427 3,316
21. 4,675 4.476 4,292 4,121 3,963 3,816 3,679 3,551 3,432 3,200
22. 4.690 4,488 4,302 4.130 3,970 3.822 3,684 3,566 3,436 3,329
23. -4,703 4.499 4,311 4,137 3,976 3,827 8.689 8,559 3,438 3,325
A. 4,713 4,507 4.318 4,143 3,988 3,831 3,692 3,562 3.443 3,327
25. 4,721 4,514 4,323 4,147 3,985 3,834 3,694 3.864 3,442 3.329
25. 4,728 4,520 4,328 4,151 3,988 9,837 3,696 3,566 3,330
27. 4,734 4,524 4,332 4,15-4 3,990 3,839 9,698 3,567 3,445 8.330
28. 4,739 4,828 4.335 4,157 3,992 3,840 3,699 3,868 3.446 3,331
29. 4,743 4,531 4,337 4,158 3,994 3,841 3.700 3,569 3,446 8,332
30. 4,746 4,534 4,339 4,160 3,995 3,842 3,701 3.570 3,447 3,332
4,760 3,544 4,347 . 4,166 3,910 3.8.46 3.703 3.571 3.448 3.333
30. 5,762 4,845 4,348 4,167 3,910 3,846 3,703 8,671 3.448 9,339
1781 Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
ode 31% 32% 33% 3-4% 35% 36% 37% 38% 39% 10%
01. 0,763 0.758 0,752 0.746 0,741 0.735 0,730 0.725 0.719 0.71-4
02. 1.346 1.331 1,317 1.303 1,289 1.276 1,263 1.250 1,237 1.224
04. 2,130 2.096 2,062 2,029 1,997 1.966 1.935 1,906 1,877 1,849
05. 2,390 2,345 2,302 2,260 2.220 2,181 2,143 2.106 2,070 2.035
06. 2,588 2.534 2.483 2.433 2.385 2,339 2,294 2.251 2,209 2,168
07. 2.739 2,677 2.619 2,562 2.308 2,455 2.404 2,355 2.308 2,263
08. 2.854 2,786 2.721 2,658 2.598 2.540 2,485 2.432 2.380 2.331
09. 2.942 2.868 2.798 2,730 2.665 2.603 2.544 2,487 2.432 2,379
3,009 2.930 2.855 2.784 2,715 2,6-49 2,587 2,527 2.469 2,41
10.
11. 3,060 2,978 2.899 2.824 2.752 2,683 2,608 2,655 2,496 2.438
12. 3,100 3.013 2,931 2.853 2.779 2.708 2,641 2,676 2.515 2,456
13. 3.129 3,040 2.956 2.876 2,799 2.727 2,658 2,592 2.529 2,469
14. 3,152 3,061 2,974 2,892 2,814 2.740 2.670 2.603 2,539 2.478
16. 3,170 3,076 2.988 2,905 2,825 2.750 2,679 2.611 2,5-46 2,484
16. 3.183 3,088 2,999 2,914 2.834 2,757 2,685 2,616 2,551 2,489
17. 3,193 3,097 3.007 2.921 2,840 2.763 2,690 2,621 2,555 2.492
18. 3.201 3.104 3,012 2.926 2,844 2,767 2.693 2.624 2.557 2.494
3.207 3.109 3,017 2,930 2.848 2.770 2,696 2.626 2.559 2,496
19.
3.211 3,113 3,020 2,933 2,850 2.772 2,698 2,627 2,561 2,497
20.
21. 3.218 3.116 3,023 2.935 2.852 2.773 2.699 2.629 2,562 2, 488
22. 3.217 3.118 3,025 2,936 2,853 2,775 2.700 2,629 2,562 2,198
23. 3,219 3,120 3.026 2,938 2,854 2.778 2,701 2,630 2,563 2.499
24. 3,221 3.121 3,027 2,939 2,856 2,776 2,701 2,630 2,863 2.499
25. 3.222 3,122 3,028 2,939 2.856 2,777 2.702 2.631 2.563 2,499
26. 3,223 3,123 3.028 2,940 2,856 2,777 2,702 2,631 2,564 2,500
27. 3,224 3.123 3.029 2.940 2,856 2.777 2.702 2.631 2,564 2,500
28. 3.224 3,124 3,029 2,940 2,857 2,777 2,702 2.631 2,564. 2,500
29. 3.225 3.124 3.030 2,941 2,857 2.777 2.702 2.631 2,564 2,500
30. 3,225 3,124 3,030 2,94 2.857 2,778 2,702 2,631 2,564 2 500
50. 8,226 3,125 3,030 2,941 2,857 2,778 2,703 2,632 2,864 2,500
Lampiran-lampiran | 179
01. 0.709 0.70-1 0.699 0.694 0.690 0,685 0.680 0.676 0.671 0.667
02 1,212 1.200 1.188 1.177 1.165 1.151 1.143 1.132 1.122 1.111
03. 1.569 1.5-19 1.530 1,512 1,193 1.175 1.458 1.12 1.407
04. 1.822 1.795 1.769 1.744 1.720 1,695 1.672 1.649 1.627 1.605
05. 2.001 1.969 1.937 1.905 1.876 1.8-16 1.818 1.790 1.763 1.737
06 2.129 2.091 2.054 2.01 1.983 1.9.49 1.917 1.885 1.85.1 1.824
07. 2.219 2.176 2.135 2.096 2.057 2.020 1.98.1 1.949 1.916 1.883
08. 2.283 2.237 2.193 2.150 2.109 2.069 2.030 1.993 1.957 1.922
09 2.328 2.280 2.233 2,187 2.1.14 2.102 2.06) 2.022 1.981 1.918
10. 2,360 2.310 2.261 2.213 2.168 2.1255 2.003 2.042 2,003 1.965
11. 2.383 2.331 2.280 2.232 2.185 2.140 2.097 2.055 2,015 1.977
12. 2.100 2.316 2.294 2.2.1.1 2.196 2.151 2.107 2.06-4 2.024 1.985
13. 2.-111 2.356 2.303 2.253 2.20-1 2,158 2. 1 13 2.071 2.029 1,990
14. 2,419 2.363 2.310 2.259 2.210 2.163 2,118 2.075 2.033 1.993
15. 2. 125 3.369 2.3 1.5 2,26-3 2.214 2.166 2,121 2.078 2.036 1.995
16. 2,429 2.372 2.318 2.266 2,216 2.169 2.123 2.079 2.037 1.997
17. 2.432 2.975 2.320 2.268 2.218 2,170 2.125 2.081 2.038 1.998
18. 2.43.1 2.377 2.322 2.270 2.219 2.172 2.126 2.082 2.039 1.999
19 2.4135 2:378 2.323 2.271 2.220 2.172 2.126 2,082 2.0.10 1.999
20. 2. 136 2.379 2.32-1 2.271 2.221 2.173 2.127 2.083 2.0 10 1.999
21. 2.437 2.379 2.321 2.272 2.221 2. 173 2.127 2.083 2.0-30 2.000
22. 2.-438 2.380 2.325 2.272 2.222 2. 173 2. 127 2.083 2.041 2.000
23. 2. 438 2.380 2.325 2.272 2.222 2.174 2.127 2.083 2.041 2.000
24. 2.438 2.380 2.325 2.272 2.222 2.174 2.127 2.083 2.041) 2.000
25 2,439 2.38 2.325 2.272 2.222 2,171 2.128 2.083 2.0-11 2.000
26. 2,439 2.381 2.325 2.273 2.222 2.174 2.128 2.083 2.041 2.000
27 2.439 2.381 2.325 2.273 2.222 2.17.1 2.128 2.083 2.041 2.000
28. 2.-139 2.381 2.325 2.273 2.222 2.174 2.128 2.083 2.041 2.000
29. 2.439 2.381 2.326 2.273 2.222 2.17.1 2.) 28 2.083 2.041 2.000
30. 2.439 2.381 3.326 2.273 2.222 2.174 2.128 2.083 2.0.11 2.000
40. 2.439 2.381 2.326 2.273 2.222 2.174 2.128 2.083 2.041 2.000
30. 2.439 2.381 2.326 2.273 2.222 2.174 2.128 2.083 2.041 2.000
180 | Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis
TENTANG PENULIS