Anda di halaman 1dari 4

AGROINDUSTRI PEDESAAN DAN

PEREKONOMIAN RAKYAT

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
SUMBAWA
2017
NAMA-NAMA KELOMPOK

Disusun oleh:
Fitrina Utari Rinjani
Armansyah
Habib Gunawan
Erza Febriansyah
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Selama ini kontribusi sektor pertanian terhadap penerimaan devisa lebih banyak
diperoleh dari produk segar (primer) yang relatif memberi nilai tambah kecil dan
belum mengandalkan produk olahan (hilir) yang dapat meberikan nilai tambah lebih
besar, walaupun pada akhir-akhir ini ekspor produk olahan telah semakin besar.
Dengan mengekspor produk primer, maka nilai tambah yang besar akan berada di
luar negeri, padahal sebaliknya bila Indonesia mampu mengekspor produk
olahannya, maka nilai tambah terbesarnya akan berada di dalam negeri. Belajar
dari kelemahan tersebut, sejak Pelita VI pembangunan pertanian dilakukan melalui
pendekatan agribisnis yang pada hakekatnya menekankan pada tiga hal, yaitu : (1)
Pendekatan pembangunan pertanian reorientasi dari pendekatan produksi ke
pendekatan bisnis, dengan demikian sejak aspek usaha dan pendapatan menjadi
dasar pertimbangan utama, (2) Pembangunan pertanian bukan semata
pembangunan sektoral, namun juga terkait dengan sektor lain (lintas/inter-
sektoral), (3) Pembangunan pertanian bukan pengembangan komoditas secara
parsial, melainkan sangat terkait dengan pembangunan wilayah,khususnya
perdesaan yang berkaitan erat dengan upaya peningkatan petani
RUMUSAN MASALAH
1. Jenis dan contoh agroindustri skala usah?
2. Sebutkan minimal 5 contoh agroindustri pedesaan?
3. Peranan startegis agroindustri pedesaan demi
pembangunan ekonomi nasional?
4. Gambaran peranan agroindustri pedesaan bagi ekonomi
rakyat?
5. Masalah yang dihadapi industry kecil atau menengah?
6. Jenis kemitraan yang dapat meningkatkan agroindustri
skala kecil atau menengah?

Anda mungkin juga menyukai