Anda di halaman 1dari 15

BULOG DALAM PILAR

KETAHANAN PANGAN
INDONESIA
Anggota:
Raga Glegar Wicaksono14312359
Fatwa Naratama Romadani 14312370
Febriyanto Dwi Prabowo 14312373
Nufairi Hatif Khairusy 14312375

Rumusan Masalah
Apa pengertian dan manfaat bulog?
Apa saja kebijakan bulog?
Bagaimana upaya bulog dalam ketahanan

pangan di Indonesia?
Apa itu program raskin?
Apa manfaat dari program raskin?
Bagaimana pelaksanaan program raskin?

BULOG
Apa itu BULOG?
Merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang
logistik pangan.
Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan,
survei, dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha
angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran.
BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian
untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan
beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan.

1)
2)
3)
4)

Manfaat BULOG
Meningkatkan kesejahteraan petani.
Mlindungi rumah tangga berpendapatan rendah
Mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan
Memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik
dan sosial.

Kebijakan BULOG

1) Ketahanan Pangan
2) Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri Memperkuat Pilar Ketersediaan
3) RASKIN Untuk Memperkuat Pilar Keterjangkauan
4) Cadangan Beras Pemerintah Memperkuat Pilar Stabilitas

Ketahanan Pangan
Dari sisi ketersediaan
Pemerintah melalui Inpres memberikan jaminan harga dan pasar bagi
hasil produksi petani melalui penyerapan/pengadaan Perum BULOG
sehingga petani memiliki semangat untuk terus berproduksi. Peningkatan
produksi akan memperkuat ketersediaan beras dalam negeri tanpa
tergantung adanya impor.

Dari sisi keterjangkauan


Pemerintah telah menyediakan beras di setiap rumah tangga dengan harga
terjangkau, khusus bagi rumah tangga miskin.

Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri


Memperkuat Pilar Ketersediaan
Untuk melindungi petani dari tingkat harga yang rendah karena kurang

kuatnya nilai tawar petani saat panen, pemerintah menggunakan instrumen


HPP.
Pengadaan dalam negeri akan mampu menjadi jaminan pasar dan harga bagi

produksi dalam negeri sehingga petani masih tetap bersemangat untuk


memproduksi pangan (beras) dalam negeri untuk menjaga ketersediaan
pasokan pangan nasional.
Suplai yang melimpah terutama saat panen raya, mengakibatkan terjadinya

marketed surplus di pasar yang perlu penyerapan.


Dari kegiatan pengadaan gabah dan beras dalam negeri diantaranya adalah

mampu
menggerakkan
perekonomian
pedesaan
dan
mendorong
pembangunan pedesaan dengan mengalir sekitar Rp. 19 triliun melalui
peningkatan pendapatan dan perluasan lapangan kerja. Pengadaan juga
berfungsi mendorong harga produsen agar memberi keuntungan dan insentif
bagi usaha tani padi, yang juga berarti meningkatkan kesejahteraannya.

RASKIN Untuk Memperkuat Pilar


Keterjangkauan
Beras pengadaan dalam negeri diantaranya disalurkan kepada Rumah Tangga Miskin

(RTM) yang menjadi sasaran dalam program penanggulangan kemiskinan.


RASKIN saat ini telah menjadi program perlindungan sosial (social protection programme

bukan lagi program darurat. Dengan demikian RASKIN telah diakui memiliki dampak
dalam perkonomian dan perberasan nasional.
Program RASKIN juga memiliki keunggulan sebagai program yang bersifat people

oriented dengan sasaran yang jelas berupa RTM serta sekaligus juga bersifat commodity
oriented berupa beras yang merupakan bahan pokok strategis.
Dari sisi RTM, RASKIN telah membuka akses secara ekonomi dan fisik terhadap pangan,

sehingga dapat melindungi rumah tangga rawan pangan dari malnutrition terutama energi
dan protein.
Dari sisi permintaan, RTS yang biasanya menerima RASKIN, tidak lagi mendapat

RASKIN sehingga belasan juta rumah tangga menambah permintaan beras ke pasar.
Kekurangan suplai di satu sisi dan peningkatan permintaan di sisi lain mengakibatkan harga
beras naik.

Cadangan Beras Pemerintah Memperkuat


Pilar Stabilitas (CBP)
CBP diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah

tangga dalam situasi darurat, seperti bencana alam


(banjir/kekeringan, serangan hama/ penyakit, gunung meletus,
dan sebagainya) dan bencana yang dibuat oleh manusia (konflik
sosial) serta kondisi rawan daya beli akibat gejolak harga.
Dengan CBP yang tersedia setiap saat, di setiap tempat, maka

stabilitas pangan (beras) nasional dapat terwujud. Rumah tangga


pada situasi darurat dan saat terjadi kenaikan harga pangan
yang tinggi dapat mengharapkan stabilitas pasokan dan harga
dari CBP ini. Dengan demikian CBP dapat menjadi salah satu alat
untuk memperkuat pilar stabilitas ketahanan pangan.

Program RASKIN
Program Raskin menjadi program nasional yang dikelola secara lintas
sektoral.
Tujuannya untuk mengurangi beban Rumah Tangga Sasaran melalui
pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras.
Pemerintahan Pusat berperan dalam membuat kebijakkan program.

Sasaran Program Beras Miskin (Raskin)


Sasaran Program Raskin Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 adalah

berkurangnya beban pengeluaran RTS (Rumah Tangga Sasaran)


berdasarkandata PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial)
2011 yang dikelola dalam Basis Data Terpadu oleh Tim Nasional
PercepatanPenanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dalam mencukupi
kebutuhan panganberas melalui pendistribusian beras bersubsidi
sebanyak 225 kg / RTS / tahun atau setara dengan 15 kg / RTS /
bulan dengan harga tebusRp.1.600,00 / kg netto di TD, termasuk
alokasi Raskin tambahan tahun 2013 yang disalurkan bulan
Juni(Raskin ke-13), Juli (Raskin ke-14), dan September (Raskin ke15).Adapun sasaran RTS-PM (Rumah Tangga SasaranPenerima
Manfaat) program Raskin2013 Provinsi Jawa Barat adalah 2.615.790
RTS untuk alokasi RaskinReguler dan tambahan tahun 2013.

Manfaat
Program
RASKIN

1. Stabilisasi harga beras dipasaran.


2. Membantu pertumbuhan ekonomi daerah.
3. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi.
4. Peningkatan akses pangan baik secara fisik ( beras tersedia di TD)
maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) di RTS.
5. Pengendalian inflasi melalui intervensi Pemerintahan dengan
menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp.1.600 / kg dan
menjaga stok pangan nasional.
6. Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran,
sekaligus mekanisme perlindungan soisal dan penanggulangan
kemiskinan.

Pelaksanaan Program Raskin


Awal Pelaksanaan Program Raskin

Diawali dengan adanya program Operasi Pasar Khusus (OPK) pada


pertengahan 1998 yang operasionalnya dilaksanakan oleh BULOG, dan
akan selalu terkait dengan awal munculnya krisis moneter dan ekonomi.
Bantuan pangan diberikan dalam bentuk beras karena beras merupakan
pangan pokok mayoritas penduduk dan porsi pengeluaran untuk pangan
bagi penduduk miskin adalah cukup tinggi.
Program OPK dievaluasi tiap tahun dan terus melakukan penyempurnaan.
Pada 2002, nama program diubah dengan RASKIN (Beras untuk Keluarga
Miskin) dengan tujuan agar lebih dapat tepat sasaran. Keluarga yang tidak
miskin akan menjadi malu untuk ikut dalam antrian mendapatkan jatah
beras RASKIN.
Program ini terus berjalan sampai saat ini dengan mengikuti kemampuan
subsidi yang dapat diberikan pemerintah kepada keluarga miskin dan
perkembangan data keluarga miskin yang terus dilakukan penyempurnaan.

Alur Distribusi RASKIN dan Pengadaannya

Tugas publik Perum BULOG merupakan amanat dari Inpres No. 3 tahun
2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Berita dan Penyaluran Beras
oleh Pemerintah.
Tiga tugas publik BULOG yaitu:
1) Melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras dalam negeri dengan
ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), diwujudkan dalam
bentuk pengadaan gabah dan beras dalam negeri oleh Perum
BULOG.
2) Menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok
masyarakat berpendapatan rendah yang diwujudkan dalam
pelaksanaan program RASKIN.
3) Menyediakan dan menyalurkan beras untuk menjaga stabilitas harga
beras, menanggulangi keadaan darurat, bencana, dan rawan pangan,
yang dilaksanakan Perum BULOG dalam bentuk pengelolaan
Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Ketiga tugas publik tersebut saling terkait dan memperkuat satu sama lain
sehingga dapat mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga maupun
nasional yang lebih kokoh.

Kesimpulan
Bulog atau Badan Urusan Logistik adalah perusahaan

umum milik negara yang tugasnya mengurus logistik


dan pangan (beras). Bulog ini menjadi Badan Usaha
Milik Negara sejak 2003 dan dibentuknya Bulog
terjadi pada 10 Mei 1967 yang dasarnya adalah
keputusan nomor 114/Kep/1967. Bulog memiliki
peranan antara lain megelola pendistribusian RASKIN
kepada rumah tangga sasaran berpendapatan
rendah. Bulog memiliki kebijakan tentang pangan,
ketahanan pangan dan gizi, pengadaan gabah /
beras dan penyaluran beras oleh pemerintah.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai