Oleh:
Desi Dwi Winati
(4520031005)
Dosen Pengampuh:
Dr. Amirudin, S.P., M.P
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan Makalah.................................................................................................3
1.3 Manfaat Makalah...............................................................................................3
1.4 Metodologi.........................................................................................................4
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
3
1. Memberikan informasi kepada mahasiswa dan juga banyak orang tentang
cara memperaktekan teknik budidaya tanaman tumpang sari jagung manis
dan kacang tanah.
2. Memberikan informasi tentang cara melakukan pengamatan kualitatif dan
kuantitatif secara benar terhadap setiap perubahan pertumbuhan tanaman
dan dapat menkorelasikan antara data perubah ke dalam bentuk informasi
sedarhana dan lengkap.
1.4 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi.
Observasi merupakan metode yang sifatnya akurat dan spesifik untuk
mengumpulkan data dan mencari informasi mengenai segala kegiatan yang
dijadikan objek kajian penelitian.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
2.4 Syarat Tumbuh Jagung Manis
Adapun syarat tumbuh jagung yaitu sebagai berikut:
1. Iklim
Tanaman jagung dapat tumbuh baik pada daerah yang beriklim sedang
hingga subtropik atau tropis yang basah dan di daerah yang terletak antara 0-
50°LU hingga 0-400 LS. Tanaman jagung menghendaki penyinaran matahari
yang penuh dan suhu yang diinginkan berkisar 21-34°C akan tetapi bagi
pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum 23-27°C
(Budiman 2016). Tanaman jagung membutuhkan sinar matahari penuh, suhu
optimum antara 26°C - 30°C, curah hujan yang dikehendaki 8 - 200 mm/bulan
dengan curah hujan yang optimal adalah 1200-1500 mm/tahun. Tanaman
jagung yang ternaungi, pertumbuhannya maka akan menjadi terhambat
(Barnito, 2009).
2. Tanah
Menurut Barnito (2009) tanaman jagung dapat tumbuh pada semua jenis
tanah dengan memiliki tingkat keasaman Ph tanah antara 5,5 - 7,5 dengan Ph
optimal yang diinginkan berkisar 5,5 - 6,5. Tanaman jagung menghendaki
tanah kaya unsur hara. Tanaman jagung membutuhkan unsur hara terutama
nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak.
(Wirosoedarmo dkk, 2011).
3. Ketinggian
Tanaman jagung yang banyak ditanam di Indonesia mulai dari dataran
rendah hingga daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800
mdpl. Daerah dengan ketinggian antara 0-600 mdpl merupakan ketinggian
yang optimal bagi pertumbuhan tanaman jagung (Budiman 2016). Tanah
dengan kemiringan tidak lebih 8% masih bisa ditanami jagung dengan arah
baris tegak lurus agar mencegah erosi ketika terjadi hujan.
2.5 Kacang Tanah
Kacang tanah atau Arachis hypogaea L merupakan tanaman polong-polongan
yang termasuk kedalam suku Fabaceae. Tanaman ini berasal dari benua Amerika
khususnya dari daerah Brazillia atau Amerika Selatan. Pada awalnya tanaman ini
10
dibawa dan disebarkan ke benua Eropa yang kemudian menyebar luas ke daerah
benua Asia sampai ke Indonesia. Kacang tanah dapat tumbuh dengan subur pada
daerah dengan ketinggian 500 meter diatas permukaan laut. Curah hujannya
berkisar antara 800 mm sampai 1300 mm per tahunnya. Suhu yang dibutuhkan
dalam budidaya tanaman ini yaitu berkisar antara 28C sampai 32C. Jika suhunya
dibawah 10C maka dapat menghambat pertumbuhan kacang tanah, karena bunga
tidak tumbuh dengan sempurna. (Suwardjono, 2004).
2.6 Klasifikasi Kacang Tanah
Menurut Suprapto (1998) adapun klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyte
Sub divisi : Anglospermae
Kelas : Dicotyleoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilonaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
2.7 Morfologi Kacang Tanah
Adapun morfologi kacang tanah menurut Hidayat dkk, 2004 sebagai berikut:
1. Akar
Tanaman kacang tanah memiliki jenis akar tunggang, namun akar akar ini
hanya tumbuh hingga kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Dari akar
tunggang tumbuh akar cabang yang memiliki bulu akar yang fungsinya
menyerap unsur hara. Namun, keberadaannya tidak seluruhnya permanen,
karena akar ini juga bisa mati. Pada akar tanaman kacang tanah terdapat bintil
– bintil akar atau nodula. Nodula merupakan tempat bakteri Rhizobium
radicicola yang bersimbiosis dengan tanaman kacang tanah. Bakteri ini dapat
mengikat nitrogen bebas di udara, sehingga kebutuhan unsur nitrogen tanaman
kacang tanah dapat terpenuhi.
11
2. Batang
Ada dua tipe tanaman kacang tanah, ada yang tumbuh tegak dan ada yang
menjalar. Pada tanaman kacang tanah yang bertipe tegak batangnya tumbuh
lurus ke atas, sedangkan pada tipe menjalar, cabangnya tumbuh ke samping
namun ujungnya tetap mengarah ke atas. Pada tipe menjalar, batang utama
panjangnya sekitar 33-66 cm.
3. Daun
Tanaman kacang tanah memiliki tipe daun majemuk, terdapat empat helai
anak daun dalam satu tangkai. Bentuknya agak lonjong dengan tipe tulang
daun yang menyirip. Warna daun pada saat masih muda adalah hijau muda
dan agak kekuningan, namun warnanya akan semakin gelap jika daun sudah
mulai tua. Daun tanaman kacang tanah juga akan gugur mulai dari bawah ke
atas di akhir masa pertumbuhan tanaman.
4. Bunga
Bentuk bunga tanaman kacang tanah mirip dengan sayap kupu-kupu,
semua ordo Leguminales atau kacang-kacangan memiliki bentuk bunga yang
agak mirip. Warna bunga tanaman kacang tanah adalah kuning terang dan
tumbuh dari ketiak daun. Bunganya seperti memiliki tangkai panjang yang
sebenarnya bukanlah tangkai bunga melainkan tabung kelopak. Bunga
tanaman kacang tanah melakukan penyerbukan sendiri karena sifat geotropis
positif yang dimilikinya. Umur bunganya pun cukup singkat, jika bunga
mekar di pagi hari, maka pada sore hari bunganya akan layu.
5. Buah dan Biji
Polong ini berkembang dibawah tanah, karena setelah terjadi pembuahan,
bakal buah akan tumbuh memanjang atau disebut dengan tangkai polong
(ginofora). Tangkai polong akan masuk ke dalam tanah dan tumbuh menjadi
polong. Polongnya berwarna coklat agak putih dan keras. Polong inilah yang
berisi biji kacang. Ada yang isinya hanya 2, biji atau bahkan lebih. Biji kacang
sendiri bentuknya bulat agak lonjong dan memiliki kulit yang tipis warnanya
pun bervariasi ada yang merah, pink, putih bahkan ungu.
12
2.8 Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Adapun syarat tumbuh kacang tanah menurut Suwardjono 2004 sebagai
berikut:
1. Curah hujan
Dengan daun yang terbilang tipis, kecil dan tingginya yang hanya berkisar
puluhan centimeter, tanaman kacang tanah merupakan salah satu tanaman
yang kurang menyukai curah hujan keras atau tanah yang basah. Curah
hujannya rata-rata berkisar 800 – 1.300 mm disetiap tahun. Apabila hujan
yang didapatkan terlalu keras, ini akan menyulitkan bunga dalam penyerbukan
oleh serangga dan juga menyebabkan daerah disekitar kacang tanah menjadi
lembab, hal ini tidak baik untuk tumbuh kembang kacang tanah. Tanah yang
cenderung kering akan lebih sehat untuk bertumbuh.
2. Suhu
Suhu yang diperlukan adalah 28 – 32 derajat celcius. Suhu yang terlalu
rendah akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan lambat bertumbuh.
3. Kelembaban Udara
Kacang tanah tidak tahan pada embun yang dingin. Kelembaban rata-rata
yang diperlukannya adalah 65 – 75 %.
4. Intensitas Cahaya
Cahaya yang diperlukan adalah penuh. Dengan sinar yang penuh ini,
kacang tanah akan tumbuh subur dan menghasilkan kacang yang besar.
Terkena sinar matahari secara langsung juga akan menghasilkan kacang yang
lebih baik.
5. Media
Syarat-syarat tumbuh tanaman kacang tanah selanjutnya adalah media.
Tentu saja media tanam haruslah tanah yang gembur, kaya akan nutrisi dan
juga bertekstur ringan. Ph tanah antara 6,0 – 6,5. Sekalipun kacang tanah tidak
terlalu menyukai curah hujan tinggi, namun pastikan ia tidak kekurangan air
yang bisa saja menyebabkan kelayuan dan berakhir pada matinya tanaman.
Ingat untuk tidak membiarkan lahan terlalu basah dan membuat lahan menjadi
kering jauh lebih baik.
13
6. Ketinggian
Ketinggian lahan yang digunakan dalam penanaman kacang tanah
optimumnya 50 – 500 m diatas permukaan air laut. Namun kacang tanah
masih bisa tumbuh secara lambat dengan ketinggian maksimal 1.500 m.
7. Bibit
Bibit yang digunakan haruslah baru dan berkualitas unggul. Pisahkan jenis
bibit satu dengan yang lainnya untuk tau kualitas masing-masing bibit. Bibit
juga akan lebih baik jika memiliki daya tahan hidup lebih dari 90% dengan
kulit yang mengkilap dan tidak pucat keriput atau cacat.
2.9 Teknik Budidaya Tumpang Sari
Tumpangsari merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman
pada lahan dan waktu yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam barisan-
barisan tanaman. Penanaman dengan cara ini bisa dilakukan pada dua atau
lebih jenis tanaman yang relatif seumur, misalnya jagung dan kacang tanah
atau bisa juga pada beberapa jenis tanaman yang umurnya berbeda-beda.
Untuk dapat melaksanakan pola tanam tumpangsari secara baik perlu
diperhatikan beberapa faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh di
antaranya ketersediaan air, kesuburan tanah, sinar matahari dan hama
penyakit. Sekarang ini untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan
meningkatkan pendapatan, tidak sedikit petani yang kembali menerapkan budi
daya dengan teknik tumpang sari. (Agus, 2020)
Adapun tahap – tahap pelaksanaannya yaitu:
1. Pengolahan tanah
Tanah digemburkan menggunakan cultivator. Selanjutnya dibuatkan
bedengan sebanyak tiga bedengan. Lebar 1 meter dan panjang sesuai
dengan kebutuhan. Antara guludan dibuat saluran 20-30 cm untuk
mengalirkan air.
2. Penanaman
Pada pola tumpang sari ini, jagung manis ditanam terlebih dahulu
sebelum menanam kacang tanah. Jarak tanaman jagung manis adalah 80 x
40 cm. Jagung ditanam pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2
14
cm dan diisi 2 pada tiap lubangnya, dengan jarak barisan tanaman dari
tepi yaitu 20 cm, dengan jarak antar barisan tanaman 80 cm dan jarak
dalam barisan 40 cm.
Selanjutnya buat lubang ditengah untuk ditanami kacang tanah. Jarak
tanam kacang tanah 40 x 20 cm. Benih kacang tanah yang akan ditanam
sebelumnya direndam selama 10 menit. Lubang tanam dibuat sedalam 2
cm dan diisi 2 benih, dengan jarak antar barisan tanaman 80 cm dan jarak
dalam barisan 40 cm. Sehingga dalam setiap bedengan terdapat 2 baris
tanaman jagung dan 1 baris tanaman kacang tanah.
Tunggu beberapa hari maka jagung akan tumbuh dengan subur bersama
dengan tanaman kacang tanah. Akar jagung yang bersimbiosis dengan
kacang tanah akan langsung menyerap nitrogen sebanyak-banyaknya
sehingga cepat tumbuh besar.
Kalau sudah ditami jagung, maka anda bisa sesekali melakukan pengairan
pada bedengan dengan interval 10-14 hari sekali.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat tanam dan pada
saat tanaman telah berumur 3 minggu. Dosis pupuk keseluruhan yang
digunakan adalah untuk jagung dan kacang tanah 150 kg pupuk kandang.
Cara pemupukan yaitu semua pupuk yang akan diberikan dicampur jadi
satu, kemudian diberikan pupuk 2 karung tiap bedengan 1 karung pupuk
memiliki berat 25 kg per karung.
4. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penyiangan dan
pembumbunan. Penyulaman untuk tanaman kacang tanah dilakukan
setiap minggu, sedangkan untuk jagung manis tidak dilakukan
penyulaman. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan paling tidak
sebanyak dua kali atau menyesuaikan dengan kondisi gulma. Pada
penyiangan ketiga sekaligus dilakukan pembumbunan yaitu dengan
menggemburkan tanah dan menaikkan tanah ke sekitar batang dan di
tambah pupuk kandang disekitar tanaman.
15
2.10 Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama utama yang menyerang jagung manis adalah ulat dan kaki seribu.
Hama tersebut dapat dikendalikan dengan insektisida endosulfan, klorfirifos,
monokrotofos, metamidofos, diazinon. Untuk pencegahan, pestisida tersebut
dapat diaplikasikan pada umur 25, 35 dan 45 hari.
Penyakit utama kacang tanah antara lain adalah layu bakteri, bercak
daun, dan penyakit karat. Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam
varietas tahan atau menggunakan fungisida benomil, mankozeb, bitertanol,
karbendazim, dan klorotalonil. Untuk pencegahan fungisida tersebut dapat
diaplikasikan pada umur 35, 45 dan 60 hari. .(Riyanto,2009)
2.11 Analisis Usaha Tani
Adapun rincian analisa usahatani tanaman tumpang sari jagung manis
dan kacang tanah sebagai berikut:
No Uraian Unit Harga Jumlah (Rp)
A. Modal
1. Benih Jagung Manis 1 pcs Rp 90.000 Rp 90.000
2. Benih Kacang Tanah 2 kg Rp 30.000/kg Rp 60.000
3. Pupuk Kandang Ayam 7 (120 kg) Rp 40.0000/kg Rp 240.000
Jumlah Modal A Rp 390.000
16
BAB III
METODE PRAKTIKUM
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Kegiatan Per Minggu
Tanggal Kegiatan Keadaan Tanaman Keterangan
15 Penanaman benih Masih berbentuk biji Benih jagung manis
Oktober jagung manis dan ditanam dengan
2022 kacang tanah yang jarak 80×40 cm, dan
telah dipilih kacang tanah dengan
jarak 40×20 cm
dengan lubang
sedalam 2 cm
22 Pengamatan Untuk tanaman Untuk tanaman
Oktober pertama jagung manis sudah jagung manis sudah
2022 (Mengukur tinggi mulai tumbuh. Untuk mulai tumbuh, dan
tanaman, diameter tanaman kacang tanaman kacang
batang dan jumlah tanah tiap bedengan tanah mati.
daun) mati.
29 Pengamatan kedua Sudah tumbuh Dalam masa
Oktober (Mengukur tinggi dengan baik untuk pertumbuhan
2022 tanaman, diameter tanaman jagung
batang dan jumlah manis, dan tanaman
daun) kacang tanah
bedengan satu semua
mati.
20
5 Pengamatan Tumbuh dengan baik Terjadi pertumbuhan
November minggu ketiga untuk tanaman yang cukup
2022 (Mengukur tinggi jagung, dan untuk signifikan
tanaman, diameter kacang tanah
batang, dan bedengan satu dalam
jumlah daun) proses penyulaman.
21
Tabel 4.2 Pengamatan Tanaman Jagung Manis Minggu Ke – 1
Tinggi Jumlah Diameter
Bedengan Tanaman
Tanaman Helai Daun Batang
1 10,6 cm 6 helai 2,4 mm
2 9,5 cm 6 helai 2,7 mm
1 3 9,5 cm 6 helai 3,9 mm
4 6,5 cm 6 helai 3,7 mm
5 7,5 cm 6 helai 3,9 mm
1 10,1 cm 6 helai 3 mm
2 10 cm 6 helai 2,3 mm
2 3 10 cm 6 helai 2,9 mm
4 10 cm 6 helai 2,7 mm
5 9,8 cm 6 helai 2,3 mm
1 10,6 cm 6 helai 2,6 mm
2 9,9 cm 6 helai 3 mm
3 3 9,5 cm 6 helai 3,1 mm
4 8 cm 6 helai 2,7 mm
5 8,1 cm 6 helai 3,4 mm
22
Tabel 4.4 Pengamatan Tanaman Jagung Manis Minggu Ke – 2
Tinggi Jumlah Diameter
Bedengan Tanaman
Tanaman Helai Daun Batang
1 30 cm 12 helai 9,56 mm
2 34 cm 12 helai 8,60 mm
1 3 37 cm 12 helai 6,59 mm
4 36 cm 12 helai 4,05 mm
5 43 cm 12 helai 6,07 mm
1 35 cm 12 helai 4,42 mm
2 32 cm 12 helai 5,58 mm
2 3 34,5 cm 12 helai 4,23 mm
4 33,5 cm 12 helai 4,34 mm
5 37 cm 12 helai 4,94 mm
1 37 cm 12 helai 4,25 mm
2 39 cm 12 helai 4,61 mm
3 3 31 cm 12 helai 5,48 mm
4 39 cm 12 helai 5,05 mm
5 31 cm 12 helai 4,34 mm
23
Tabel 4.6 Pengamatan Tanaman Jagung Manis Minggu Ke – 3
Tinggi Jumlah Diameter
Bedengan Tanaman
Tanaman Helai Daun Batang
1 54 cm 16 helai 10,62 mm
2 60 cm 15 helai 15,24 mm
1 3 65 cm 17 helai 17,14 mm
4 69 cm 15 helai 19,56 mm
5 70 cm 16 helai 19,83 mm
1 60 cm 15 helai 15,68 mm
2 60 cm 15 helai 16,41 mm
2 3 68 cm 15 helai 16,28 mm
4 64 cm 17 helai 14,84 mm
5 72 cm 15 helai 13,41 mm
1 71 cm 16 helai 17,08 mm
2 70 cm 17 helai 16,77 mm
3 3 60 cm 16 helai 15,14 mm
4 65 cm 16 helai 16,65 mm
5 60 cm 13 helai 19,13 mm
24
Tabel 4.8 Pengamatan Tanaman Jagung Manis Minggu Ke – 4
Tinggi Jumlah Diameter
Bedengan Tanaman
Tanaman Helai Daun Batang
1 61 cm 21 helai 18,88 mm
2 97 cm 20 helai 19,08 mm
1 3 112 cm 23 helai 22,29 mm
4 113 cm 24 helai 27,66 mm
5 115 cm 20 helai 26,13 mm
1 93 cm 18 helai 24,42 mm
2 101 cm 23 helai 25,50 mm
2 3 102 cm 21 helai 23,61 mm
4 103 cm 20 helai 20,86 mm
5 109 cm 20 helai 23,20 mm
1 112 cm 20 helai 25,85 mm
2 115 cm 21 helai 25,26 mm
3 3 102 cm 20 helai 22,86 mm
4 102 cm 17 helai 24,21 mm
5 105 cm 20 helai 25,71 mm
25
Tabel 4.10 Pengamatan Tanaman Jagung Manis Minggu Ke – 5
Tinggi Jumlah Diameter
Bedengan Tanaman
Tanaman Helai Daun Batang
1 140 cm 25 helai 20,76 mm
2 173 cm 25 helai 25,2 mm
1 3 172 cm 25 helai 27,61 mm
4 171,5 cm 27 helai 28,96 mm
5 149,5 cm 27 helai 26,80 mm
1 154,5 cm 25 helai 26,36 mm
2 170 cm 24 helai 27,78 mm
2 3 153,5 cm 24 helai 26,99 mm
4 155 cm 25 helai 24,40 mm
5 153,5 cm 22 helai 23,52 mm
1 173 cm 26 helai 30,32 mm
2 172 cm 22 helai 26,86 mm
3 3 160 cm 27 helai 25,56 mm
4 156,5 cm 23 helai 29,3 mm
5 152 cm 21 helai 29,48 mm
26
Tabel 4.12 Pengamatan Tanaman Jagung Manis Minggu Ke – 6
Tinggi Jumlah Diameter
Bedengan Tanaman
Tanaman Helai Daun Batang
1 173 cm 26 helai 23,45 mm
2 203 cm 26 helai 25,81 mm
1 3 203 cm 26 helai 29,71 mm
4 20 cm 28 helai 29,77 mm
5 186 cm 28 helai 27,68 mm
1 196 cm 26 helai 27,67 mm
2 203 cm 25 helai 28,56 mm
2 3 196 cm 25 helai 27,64 mm
4 203 cm 26 helai 31,10 mm
5 195 cm 23 helai 27,01 mm
1 208 cm 27 helai 31,32 mm
2 202 cm 23 helai 27,86 mm
3 3 217 cm 28 helai 28,01 mm
4 205 cm 24 helai 30,30 mm
5 190 cm 22 helai 30,48 mm
27
Tabel 4.14 Pengamatan Tanaman Jagung Manis Minggu Ke – 7
Tinggi Jumlah Diameter
Bedengan Tanaman
Tanaman Helai Daun Batang
1 1,5 m 29 helai 25,30 mm
2 2,10 m 27 helai 27,22 mm
1 3 2,40 m 28 helai 28,15 mm
4 2,40 m 29 helai 35,40 mm
5 2,30 m 31 helai 28,93 mm
1 2,25 m 27 helai 27,67 mm
2 2,30 m 28 helai 28,56 mm
2 3 2,25 m 27 helai 24,64 mm
4 2,40 m 28 helai 31,10 mm
5 2,25 m 30 helai 27,01 mm
1 2,25 m 29 helai 32,52 mm
2 2,40 m 27 helai 30,04 mm
3 3 2,25 m 27 helai 29,16 mm
4 2,25 m 26 helai 30,83 mm
5 2,40 m 30 helai 30,70 mm
28
Tabel 4.16 Jumlah Tongkol Jagung Manis Minggu Ke – 7
Jumlah
Bedengan Tanaman
Tongkol
1 3
2 3
1 3 3
4 3
5 2
1 2
2 3
2 3 2
4 3
5 3
1 4
2 2
3 3 4
4 3
5 4
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum budidaya tumpang sari tanaman jagung dan
kacang tanah yang dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan jagung dan
kacang tanah pada minggu pertama, pada tanaman jagung rata – rata
memiliki jumlah 6 helai, rata – rata tinggi 10 cm, dan diameter batang
tertinggi 3,9 mm. Pada tanaman kacang tanah semua tanaman tiap bedengan
mati dimakan hama semut.
Berdasarkan hasil praktikum budidaya tumpang sari tanaman jagung dan
kacang tanah yang dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan jagung dan
kacang tanah pada minggu kedua, pada tanaman jagung rata – rata memiliki
jumlah 12 helai, rata – rata tinggi 30 cm, dan diameter batang 9,56 mm. Pada
tanaman kacang tanah sudah mulai tumbuh rata – rata memiliki daun 60
helai, rata – rata tinggi 83 cm, dan diameter batang 0,27mm.
Berdasarkan hasil praktikum budidaya tumpang sari tanaman jagung dan
kacang tanah yang dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan jagung dan
kacang tanah pada minggu ketiga, pada tanaman jagung rata – rata memiliki
29
jumlah 17 helai, rata – rata tinggi 70 cm, dan diameter batang 19,83 mm.
Pada tanaman kacang tanah tumbuh rata – rata memiliki daun 152 helai, rata
– rata tinggi 26 cm, dan diameter batang 7,56 mm.
Berdasarkan hasil praktikum budidaya tumpang sari tanaman jagung dan
kacang tanah yang dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan jagung dan
kacang tanah pada minggu keempat, pada tanaman jagung rata – rata
memiliki jumlah 24 helai, rata – rata tinggi 115 cm, dan diameter batang
25,26 mm. Pada tanaman kacang tanah tumbuh rata – rata memiliki daun 269
helai, rata – rata tinggi 36 cm, dan diameter batang 13,07 mm.
Berdasarkan hasil praktikum budidaya tumpang sari tanaman jagung dan
kacang tanah yang dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan jagung dan
kacang tanah pada minggu kelima, pada tanaman jagung rata – rata memiliki
jumlah 27 helai, rata – rata tinggi 173 cm, dan diameter batang 30,32 mm.
Pada tanaman kacang tanah tumbuh rata – rata memiliki daun 386 helai, rata
– rata tinggi 36,5 cm, dan diameter batang 14,17 mm.
Berdasarkan hasil praktikum budidaya tumpang sari tanaman jagung dan
kacang tanah yang dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan jagung dan
kacang tanah pada minggu keenam, pada tanaman jagung rata – rata memiliki
jumlah 28 helai, rata – rata tinggi 208 cm, dan diameter batang 30,48 mm.
Pada tanaman kacang tanah tumbuh rata – rata memiliki daun 510 helai, rata
– rata tinggi 56 cm, dan diameter batang 14,77 mm.
Berdasarkan hasil praktikum budidaya tumpang sari tanaman jagung dan
kacang tanah yang dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan jagung dan
kacang tanah pada minggu ketujuh, pada tanaman jagung sudah tumbuh
bunga dan tongkol tiap pohon rata – rata tongkol yaitu 4 biji, rata – rata
memiliki jumlah 30 helai, rata – rata tinggi 2,40 m, dan diameter batang
30,70 mm. Pada tanaman kacang tanah tumbuh rata – rata memiliki daun 795
helai, rata – rata tinggi 53 cm, dan diameter batang 13,45 mm.
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumpangsari merupakan salah satu jenis pola tanam yang termasuk.pola
tanam poli kultur karena pada suatu lahan ditanami lebih dari satu jenis
tanaman. Lebih detail, tumpangsari merupakan suatu pola pertanaman dengan
menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu hamparan lahan dalam
periode waktu tanam yang sama. Pada awalnya, tumpang sari merupakan pola
tanam yang banyak digunakan oleh petani-petani yang melakukan usaha tani
guna mencukupi kebutuhan sendiri dan keluarga (subsisten). Resiko
kegagalan yang tinggi dalam usaha pertanian membuat petani menanam lebih
dari satu jenis tanaman sehingga ketika terjadi kegagalan panen satu
kamoditas masih dapat memanen komoditas yang lain. Tumpangsari pada
awalnya juga lebih dilakukan untuk tanah marginal modal petani yang kecil.
Dalam perkembangan yang lebih lanjut, tumpangsari bukan hanya milik
petani subsisten yang hanya melakukan usaha tani pada lahan yang dapat
dikatakan marginal dengan modal yang seadanya. Tumpangsari sudah banyak
diterapkan petani baik semi-komersial maupun komersial dan juga diterpakan
pada lahan-lahan yang subur yang memang optimal untuk pertumbuhan dan
perkembangan berbagai macam tanaman.
5.2 Saran
Setelah selesainya laporan dengan tema ”Budidaya Tanaman Pangan
Utama Tumpang Sari Jagung Manis dan Kacang Tanah”, saya sebagai penulis
memberi saran pemilihan varietas unggul baik kacang tanah dan jagung
mutlak diperlukan agar daya hasil bisa tinggi dan faktor pemeliharaan juga
harus dilakukan secara intensif agar produksi bisa ditingkatkan.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Surtinah, Surtinah. "Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis
(Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru." Jurnal Ilmiah Pertanian 13.2
(2017).
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1637/4/128210011_file4.pdf
http://eprints.stiperdharmawacana.ac.id/166/6/BAB%202%40.pdf
http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/11/empat.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/82006/BUDIDAYA-TANAMAN-
JAGUNG/
https://ews.kemendag.go.id/sp2kplanding/assets/pdf/
120116_ANK_PKM_DSK_Jagung.pdf
33
LAMPIRAN GAMBAR
34
Lampiran Gambar 3. Benih Jagung Manis
35
Lampiran Gambar 5. Penggemburan Tanah Menggunakan Cultivator
36
Lampiran Gambar 7. Pencampuran Pupuk Kandang
37
Lampiran Gambar 9. Penanaman Benih Kacang Tanah dan Jagung Manis
38
Lampiran Gambar 11. Pengukuran Minggu Ke-3
39
Lampiran Gambar 13. Pemberian Pupuk Kandang Minggu Ke-3
40
Lampiran Gambar 15. Bungkus Benih Jagung Manis
41