Anda di halaman 1dari 11

ORDO

OLEH :
DONNI DARMAWAN
NIM.200200323021

JURUSAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakuasa karena telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Ordo” tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh ibu
Nining Sri Sukasih, S.P, M.MA yang selaku dosen di Fakultas Pertanian
Universitas Kapuas Sintang.
Makalah ini dibuat semata-mata untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman” yang diberikan oleh Dosen Fakultas
Pertanian Universitas Kapuas Sintang.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada ibu Nining Sri Sukasih, S.P,
M.MA yang telah membimbing dan teman-teman yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya akan sangat menghargai kritikan
dan saran untuk membangun makalah ini jadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat meberikan manfaat bagi kita semua.

Sintang, 21 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Ordo protura..................................................................................................2
B. Ordo diplura..................................................................................................3
C. Ordo thyssanura............................................................................................4
D. Ordo collembola............................................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Insecta (serangga) dalam bahasa latin disebut dengan Insectum
yang artinya trpotong menjadi bagian-bagian yang disebut dengan
serangga. Ukuan dari tubuh serangga sendiri bermacam-macam, dengan
panjangnya 2-40mm. Ada juga serangga dengan ukuran mikroskopis da
nada juga yang mempunyai ukuran panjang sampai 260mm, contohnya
seperti Phobaeticus serratipes, tubuh serangga sendiri terdiri dari tiga
bagian yaitu kepala (kaput), dada (toraks), serta perut (abdomen).\
Apterygota yaitu kelompok serangga yang tidak mempunyai sayap,
sedikit atau tidak mengalami proses metamorphosis, empunyai appendage
pada bagian ventral abdomen, serta pada umumnya mempunyai ukuran
kurag dari 5mm. Appendage sendiri yaitu bagian tubuh yang menonjol,
bisa digerakkan dan berfungsi sebagai alat gerak, untuk makan, alat indra.
Dan apterygota sendiri hidupnya di tempat lembab dimana mengandung
humus atau sampah organic, da nada juga yang memakan buku atau
pakaian. Serangga yang termasuk ke dalam apterygota yaitu ordo
Thysanura(lepisma saccharina-kutubuku) dan Archaeognatha (petrobius
martimus).
B. Rumusan masalah
1. Apa itu ordo protura?
2. Apa itu ordo diplura?
3. Apa itu ordo thyssanura?
4. Apa itu ordo collembolan?
C. Tujuan
1. Mengetahui ordo protura?
2. Mengetahui ordo diplura?
3. Mengetahui ordo thyssanura?
4. Mengetahui ordo collembolan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ordo protura
Protura berasal dari kata Prot memiliki arti pertama dan ura yang
berarti ekor, ordo protura memiliki ukuran tubuh yang kecil berbentuk
oval memanjang (Lilies, 1991). Tubuhnya bewarna keputih-putihan, pada
bagian kepalanya tidak terdapat mata maupun sungut. Mulutnya tidak
digunakan untuk mengigit tetapi untuk menggerogoti partikel makananya
yang kemudian akan dicampur dengan air liurnya kemudian barulah
dihisap masuk ke dalam mulutnya. Sepasang tungkai yang pertama
memiliki fungsi untuk sensorik dan terletak dalam posisi terangkat seperti
sungut (Borror, 1996). Ciri utama dalam mengidentifikasi yaitu tidak
memiliki antena dan memiliki ukuran tubuh yang snagat kecil kurang lebi
1,5 mm (Lilies, 1991).

Gambar 1. Ordo Protura


a. Ciri-ciri
Protura merupakan serangga jenis heksapoda yang kecil
berwarna keputih-putihan, bentuk tubuhnya kecil berwarna keputih-
putihan, panjangnya sekitar 0,6-1,5 mm. Bagian kepala berbentuk
konis, serangga ini tidak memiliki sungut ataupun mata. Pada bagian-
bagian mulut tidak menggigit, tetapi digunakan untuk mengerok
partikel-partikel makanan yang kemudian dicampur dengan air liur dan
dihisap masuk ke dalam mulut. Pada pasangan tungkai pertama
berfungsi sebagai sensorik dan terletak dalam posisi yang mengangkat

2
3

seperti sungut. Pada ordo protura terbagi atas beberapa family atau
anggota yaitu: Eosentomidae, Protentomidae, Acerentomidae
b. Habitat
Protura berada di dalam tanah yang lembab, serasah, di bawah
lapisan kulit kayu atau di dalam kayu yang lapuk.
Contoh : Acerentulus barberi Ewing.
B. Ordo diplura
Diplura berasal dari kata Dipl memiliki arti dua dan ura yang
berarti ekor (Lilies, 1991). Ordo diplura bertubuh kecil berbentuk oval
memanjang dan tubuhnya bewarna pucat. Tubuhnya tidak tertutup oleh
sisik, tidak mempunyai mata majemuk maupun mata tunggal, tarsi
mempunyai satu ruas, pada mulutnya terdapat mandibula yang tertarik
kedalam kepala (Borror, 1996).
Pada ordo Diplura ciri utama dalam mengidentifikasi yaitu
memiliki antena yang panjang dengn banyak ruas, abdomennya terdapat
ruas-ruas kurang lebih 9 ruas, kaki terdapat pada bagian sisi ventral dan
mempunyai cerci (Lilies, 1991).

Ordo Diplura
a. Ciri-ciri
Serangga jenis adalah ini mempunyai 2 filamen ekor atau
embelan-embelan. Bagian tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik-sisik,
pada bagian mata, tidak terdapat mata majemuk dan mata tunggal, tarsi
memiliki 1 ruas, dan bagian-bagian mulut adalah mandibula dan
tertarik ke dalam kepala. Terdapat stili pada ruas-ruas abdomen 1-7
atau 2-7. Panjang ±6 mm dan warnanya pucat. Serangga ini hidup di
tempat yang lembab yaitu di dalam tanah, di bawah kulit kayu, pada
4

kayu yang sedang membusuk, di gua-gua, dan di tempat lembab yang


serupa. Anggota dari ordo diplura terbagi atas beberapa famili yaitu:
Japygidae, Campodeidae, Procampodeidae, dan Anajapygidae.
b. Habitat
Serangga ini biasanya hidup di tumpukan jerami, tanah atau di
bawah kulit kayu, batu dan dalam lingkungan yang lembab.
C. Ordo thyssanura
Thysanura berasal dari kata Thysan memiliki arti bulu dan ura
yang berarti ekor. Ordo Thysanura memiliki tubuh berbentuk pipih,
panjang, ciri utama dalam mengidentifikasi yaitu hampir seluruh tubuhnya
tertutupi oleh sisik dan tidak memiliki sayap. Pada bagian ujung posterior
abdomen terdapat tiga ekor yang ramping dan memiliki type mulut
pengunyah (Lilies, 1991).
Pada bagian mulutnya terdapat mandibulat dan masing-masing
madibel mempunyai dua tempat artikulasi dengan kapsula kepala,
memiliki mata majameuk yang kecil dan sangat lebar terpisah. Tarsi
mempunyai tiga sampai lima ruas, abdomennya terdiri dari sebelas ruas
(Borror, 1996).

Ordo Thyssanura
a. Ciri-ciri
Serangga jenis ini berukuran sedang sampai kecil, biasanya
bentuknya memanjang dan tampak seperti gepeng, mempunyai
embelan seperti ekor pada ujung posterior abdomen. Bagian tubuh
serangga ini hampir seluruhnya ditutupi oleh sisik-sisik. Bagian-bagian
mulutnya adalah mandibula. Bagian mata, berupa mata majemuk kecil
dan sangat lebar terpisah. Pada bagian a9bdomennya terdapat 11 ruas
tetapi ruas yang terakhir seringkali sangat menyusut. Adapun anggota
5

dari ordo Tysanura terbagi atas tiga family yaitu: Lepidotrichidae,


Lepismatidae dan Necoletiidae.
b. Habitat
Kebanyakan terdapat pada serasah, di bawah kulit kayu, batu,
kotoran, buku, pakaian, serta di lingkungan gelap dan lembab.
D. Ordo collembola
Collembola berasal dari kata Coll yang memiliki arti lem dan
embola yang berarti bedesakan. Ordo Collembola tubuhnya kecil, bewarna
hitam, beruas nampak merapat dan saling berlekatan satu sama lain, tidak
memiliki sayap, ciri utama dalam mengidentifikasi yaitu memilik antena
pendek yang terdiri dari enam ruas, abdomen terdiri kurang lebih 6 ruas
dan mempunyai ekor seperti pegas yang berfungsi untuk melompat (Lilies,
1991).

Ordo Collembola
a. Ciri-ciri
Pada serangga jenis ini bagian abdomen mempunyai 6 segmen,
bentuk tubuh kecil sekitar 025-6 mm, panjang 3-6 mm, serangga ini
tidak memiliki sayap, tetapi memiliki antena yang beruas 4, dan kaki
dengan tarsus beruas tunggal. Pada bagian tengah abdomennya
terdapat alat tambahan untuk meloncat yang disebut furcula. Furcula
tersebut timbul dari sisi ventral ruas abdomen yang keempat, dan bila
dalam keadaan istirahat, terlipat ke depan di bawah abdomen.
Serangga jenis ini mempunyai alat untuk mengunyah dan mata yang
majemuk.
6

Anggota dari ordo Colembolla terbagi atas beberapa family


yaitu: Onychiuridae, Podiridae, Hypogastruridae, entomobrydae,
Isotomidae, Sminthuridae, dan Neelidae.
b. Habitat
Sering dijumpai di dalam tanah, di bawah serasah, di bawah
kulit kayu yang lapuk, dalam bahan organik yang membusuk dan pada
permukaan air. Kebanyakan collembola sebagai pemakan bahan
organik (saprofag) dan cendawan (misetofag).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya Subkelas Apterygota memiliki ciri-
ciri berupa serangga primitif berukuran kecil, tidak bersayap sejak nenek
moyang, mempunyai alat tambahan seperti style pada ujung abdomen dan
metamorfosisnya masih sederhana (ametabola), Subkelas Apterygota
meliputi ordo Protura, Diplura, Thysanura dan Collembola.
B. Saran
Dikarenakan makalah ini masih bersifat tugas mata kuliah sehingga
belum tepat untuk dijadikan referensi tugas ataupun karya ilmiah lainnya.
Sangat disarankan untuk mencari referensi yang lebih tepat mengenai
klasifikasi ordo yang beredar luas diinternet maupun buku-buku.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://pei-pusat.org/berita/11/pengertian-klasifikasi-serta-ciri-ciri-insecta-
serangga.html (Diakses, 21 Juni 2022)
http://digilib.iainpalangkaraya.ac.id/120/3/BAB%20II%20Kajian%20%28SW
%29.pdf (Diakses, 21 Juni 2022)
https://www.kajianpustaka.com/2016/02/klasifikasi-dan-ordo-serangga.html
(Diakses, 21 Juni 2022)
https://eprints.umm.ac.id/45450/3/jiptummpp-gdl-finanticah-45723-3-babii.pdf
(Diakses, 21 Juni 2022)

Anda mungkin juga menyukai