Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PROTEKSI TANAMAN

Unsur-Unsur Hara dan Perananya


dalam Fotosintesis dan Proteksi Makanan

Disusun oleh:
Tiara Hafidsya
D1F118045
Kelas PTP-A

Program studi Proteksi Tanaman


Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo
Kendari
2021
Makalah Proteksi Tanaman

Unsur – Unsur Hara dan Peranananya


dalam Fotosintesis dan Proteksi Makanan

Disusun oleh:
Tiara Hafidsya
D1F118045
Kelas PTP-A

Program studi Proteksi Tanaman


Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo
Kendari
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Unsur – Unsur Hara
dan Peranananya dalam Fotosintesis dan Proteksi Makanan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
prodi Proteksi Tanaman ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang unsur hara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen, pada prodi Proteksi
Tanaman fakultas Pertanian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR JUDUL ..................................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

I.1 LATAR BELAKANG ....................................................................... 1

I.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................... 3

I.3 TUJUAN ............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 5

II.1 UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL BAGI TANAMAN ............... 5

II.2 PERANAN UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL DALAM


FOTOSINTESIS ............................................................................................ 8

II.3 pERANAN UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL DAN


BENEFISIAL DALAM PROTEKSI TANAMAN ..................................... 14

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 17

III.1 KESIMPULAN ................................................................................ 17

III.2 SARAN ............................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18


1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Indonesia adalah negara berkembang yang luas dengan letak yang strategis, memiliki
iklim tropis, curah hujan yang relatif tinggi dan didukung keberadaan berbagai gunung
api. Gunung api membuat kondisi tanah yang ada di Indonesia menjadi relatif subur,
sehingga memiliki beragam tumbuhan yang mampu hidup. Kondisi tanah yang relatif
subur tersebut dimanfaatkan masyarakat dalam sektor pertanian maupun perkebunan.
Indonesia yang disebut sebagai negara agraris juga disebabkan oleh sebagian besar
penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan mampu meengolah
berbagai macam hasil dari komoditas pertanian & perkebunan. Pertumbuhan dan
perkembangan dari tumbuh-tumbuhan dapat berlangsung dengan baik apabila tersedia
unsur-unsur kimia tertentu yang disebut unsur-unsur hara (Utami, 2018). Diperkirakan
terdapat 60 unsur dalam jaringan tanaman, namun tidak semua unsur yang terdapat
dalam jaringan dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Desaussara, 1987).

Berdasarkan keesensialitasnya, unsur hara dalam tanaman terbagi menjadi unsur hara
esensial dan unsur hara benefisial (Utami, 2018). Pembagian tersebut bertujuan untuk
memudahkan dalam mempelajari bidang nutrisi tanaman berdasarkan jumlah yang
dibutuhkan dan mobilitas dalam floem. Unsur hara esensial menjadi penting bagi
tanaman dikarenakan tanpa adanya hara esensial maka tanaman tidak dapat
menyelesaikan siklus hidupnya secara penuh (Utami, 2018). Selain itu juga berperan
penting dalam proses fisiologis dan tidak dapat digantikan. Sedangkan unsur hara
benefisial bersifat menstimulir pertumbuhan tetapi tidak bersifat esensial untuk spesies
tertentu.

Unsur hara merupakan unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,
pada unsur hara memegang peranan penting dalam produksi energi biokimia
Adenosine Diphosphate (ADP) dan Adenosine Triphosphate (ATP), energi-energi

Universitas Halu Oleo


2

tersebut nantinya dibutuhkan dalam proses fotosintesis dan daur glikogen (Campbell,
N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, , 2012).
Berbagai penggunaan lahan dapat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah, baik dari
sifat kimia, fisika, maupun biologi. Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai
pangan melalui produksi, distribusi, dan pertukaran. Produksi pangan ditentukan oleh
berbagai jenis faktor, termasuk kepemilikan lahan dan penggunaannya; jenis dan
manajemen tanah; pemilihan, pemuliaan, dan manajemen tanaman pertanian;
pemuliaan dan manajemen hewan ternak; dan pemanenan. Produksi tanaman pertanian
dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan, air,
dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali berkompetisi dengan
kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah menjadi
pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah karena praktek
pertanian yang tidak lestari. Berikut merupakan gambaran unsur hara penyusun
tanaman (KATAM Terpadu Modern, 2019)

Gambar 1. Unsur Hara Penyusun tanaman

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa unsur hara meerupakan unsur yang enting
bagi sebuah tanaman. Tanaman sendiri menjadi komoditas yang cukup penting bagi
masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan negara agraris
dan kondisi tanah yang realtif subur. Oleh karena itu diperlukan gerakan perlindungan

Universitas Halu Oleo


3

tanaman dengan cara membudidayakan tanaman tertentu dengan tujuan untuk


memenuhi kebutuhan pangan, sandang, maupun papan serta kebutuhan lainya seperti
rasa estetika, kesehatan lingkunga dan sebagainya (Sulistiya, 2010). Kerusakan pada
tanaman dapat terjadi meskipun usaha masyarakat untuk meminimalisasi dampak
negatif gangguan pada tanaman telah dilakukan. Serangan hama pada tanaman
merupakan salah satu jenis gangguan yang hingga saat ini masih terus mendapat fokus
oleh para ahli, peneliti maupun masyarakat pada umumnya.

I.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut.
a. Bagaimana unsur hara dapat berpengaruh pada perlindungan tanaman /
proteksi tanaman?
b. Bagaimana peran dari masing-masing unsur hara dalam metabolisme yang
beralngsung pada tumbuhan?

I.3 TUJUAN DAN MANFAAT


Berikut merupakan tujuan dari penelitian ini serta manfaat yang dapat diambil.
I.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari unsur-unsur hara esensial bagi
tanaman.
b. Melakukan pemahaman mengenai peranan masing-masing unsur hara
esensial dalam proses fotosintesis
c. Melakukan pemahaman mendalam terkait dengan ilmu pada bidang proteksi
tanaman.

I.3.2 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Mahasiswa mengetahui unsur- unsur hara esensial bagi tanaman.
b. Mahasiswa mengetahui peranan unsur-unsur hara esensial dalam fotosintesis

Universitas Halu Oleo


4

c. Mahasiswa mengetahui peranan unsur-unsur hara esensial dan benefisial


dalam proteksi tanaman.

Universitas Halu Oleo


5

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL BAGI TANAMAN


Nutrisi yang dibutuhkan pada suatu tanaman pada umumnya merupakan bagian unsur-
unsur hara, dimana unsur hara esensial yang secara garis besar terbagi menjadi dua,
yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan dalam
jumlah relatif banyak. Unsur hara makro sendiri terdiri Carbon (C), Oksigen (O),
Hidrogen (H), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
Belerang atau sulfur (S). Sedangkan unsur hara mikro merupakan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Unsur hara Mikro terdiri dari Boron (B),
Tembaga (Cu), Seng atau Zinc (Zn), Besi atau ferro (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan
(Mn), Khlor (Cl), dan Nikel (Ni). Tiap bagian dari unsur hara tersebut memiliki
peranan dalam fisiologi dan biokimia tanaman. Berikut merupakan tabel komparasi
unsur hara dengan funsi fisiologisnya.

Unsur Hara Fungsi Fisiologis Bentuk tersedia


Carbon (C) Sebagai komponen dasar
molekuler karbohidrat, protein, CO2
lipid dan asam nukleik
Oksigen (O) Seperti halnya karbon, oksigen
merupakan penyusun senyawa- O2
senyawa organik tanaman
Hidrogen (H) Memegang fungsi sentral dalam
proses metabolisme tanaman.
Penting dalam keseimbangan H2O
ion dan sebagai unsur pereduksi
utama (reducing agent)

Universitas Halu Oleo


6

Unsur Hara Fungsi Fisiologis Bentuk tersedia


misalnya terlibat dalam proses
reduksi nitrat menjadi amoniak
Nitrogen (N) Komponen penyusun banyak
senyawa organik penting di
NH4+ dan
dalam tanaman (protein, enzim,
NO3
vitamin B complek, hormon,
klorofil)
Forfor (P) Berfungsi dalam transfer
energi,
H2PO4- dan HPO4
metabolisme karbohidrat dan
protein serta transport
karbohidrat di dalam sel daun
Kalium (K) Sebagai kofaktor dan aktifator
enzim-enzim dalam
metabolisme karbohidrat dan
protein, serta membantu K+
mengatur tekanan osmotik dan
keseimbangan ion di dalam
tanaman.
Kalsium (Ca) Menyusun lamela tengah,
menjaga kestabilan integritas
Ca2+
membran dan terlibat dalam
proses pembelahan sel.
Magnesium (Mg) Komponen penyusun klorofil,
bertindak sebagai kofaktor pada
banyak reaksi enzimatik,
berfungsi mengatur pH sel Mg2+
tanaman dan menjadi unsur
perantara (bridging element)
pada sintesis protein

Universitas Halu Oleo


7

Unsur Hara Fungsi Fisiologis Bentuk tersedia


Sulfur (S) Menyusun protein, terlibat
dalam masalah energi sel SO4 dan SO2
tanama
Seng (Zn) sebagai sumber Zn tanah adalah
sphalerit, ZnS dan smitsonit
(ZnCO3) dan hemimorfit
(Zn4(OH)2Si2O7.H2O), zincit Zn+2
( ZnO). Zn total tanah berkisar
10 – 300 ppm dan Zn rata-rata
tanah 50 ppm
Molibdenum (Mo) Sumber molibdenum tanah
banyak ditemukan
pada mineral molibdenit,
powelit, ferimolibdit,
wulfenit, ilsemanit dan jordisit MoO4-2
(Hodges 2011).
Molibdenit, ferimolibdit, dan
jardisit banyak
ditambang.
Khlor (Cl) Berperanan dalam
pertumbuhan tanaman. Kahat
Cl, tanaman menunjukkan layu
pucuk daun, khlorosis daun, NaCl
berwarna tembaga, nekrosis
daun, dan tanaman tidak
menghasilkan buah
Tembaga (Cu) Berperanan penting dalam
sistem enzim tanaman, bagian
Cu+2
khlorofil, katalisator respirasi,
karbohidrat, dan protein.

Universitas Halu Oleo


8

Unsur Hara Fungsi Fisiologis Bentuk tersedia


Mangan (Mn) Dibutuhkan beberapa enzim
dalam metabolisme asam
organik, fosfor, dan nitrogen.
Mangan mereduksi nitrat ke Mn-karbonat, dan
amonia dan terlibat dalam Mn-silikat
fotosintesis. Terlibat dalam
beberapa enzim dalam respirasi
dan sintesis protein.

Dari tabel di atas, didapati bahwa unsur-unsur hara esensial memiliki fungsi masing-
masing dalam menajalankan jaringan pada sebuah tanaman. Antara satu unsur hara
dengan unsur hara lainnya saling berkaitan dan berkesinambungan sehingga dalam
menjalankan metabolisme dan sistem jaringan pada tanaman, unsur hara menjadi
factor yang penting. Oleh karena itu proteksi tanaman dilakukan dengan hal-hal dasar
berupa pemilihan tanah tanaman yang baik yang menghasilkan banyak unsur hara.

II.2 PERANAN UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL DALAM


FOTOSINTESIS
Menurut Brown et al (1987) dalam Salisbury and Ross, meneyebutkan bahwa unsur-
unsur hara esensial dan konsentrasinya berperan dalam jaringan yang diperlukan agar
tumbuhan dapat tumbuh dengan baik. Tabel berikut menjelaskan terkait Unsur
Essensial bagi sebagian besar tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasinya pada
jaringan (Brown et. al., 1992).

Universitas Halu Oleo


9

Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap peranan unsur hara sensial dalam
proses foto sintesis. Didapatkan bahwa terdapat tiga unsur makro yang paling banyak
dibutuhkan karena semua senyawa organik mengandung unsur tersebut. Tiga unsur ini
adalah C, H yang terkandung pada semua unsur organic serta unsur O yang terkandung
pada hampir semua unsur organik. Selain tiga unsur yang telah dijelaskan sebelumnya,
terdapat unsur lain yang banyak digunakan pada proses fotosintesis yaitu unsur N.
Unsur N digunakan untuk membentuk pigmen yang terduru dari klorofil dan
karotenoid, polipeptida yang terdiri dari D1 dan D2, enzim-enzim dan protein lainnya,
serta NADPH dan ATP.

Pada pembentukan satu molekul klorofil dibutuhkan empat unsur N, yang digunakan
untuk struktur porphrin ring. Unsur N ini berfungsi untuk mensintesis enzim rubisco
yang merupakan enzim yang berperan penting pada proses fotosintesis dan memiliki
daya katalis yang rendah. Unsur selanjutnya adalah P. Unsur ini berguna dalam
mendukung proses pembnetukan ADP dan ATP, NADP dan NADPH, fospolipida,
RuBP, PGA dan PGald, dan sebagainya. Unsur ini juga menyebabjan terhambatnya

Universitas Halu Oleo


10

proses sintesis ATP dan NADPH yang sangat dibutuhkan pada reaksi gelap
fotosintesis.

Unsur S dibutuhkan dalam struktur FD atau ferediksin yang berperan dalam


melakukan serah terima electron di kompleks PSI daRI PROTEIN 4Fe-4s kr NADP+
di stroma sehingga terbentuk NADPH di bagian stroma PSI. Unsur Mn berperan dalam
kompleks OEX yang merupakan kompleks pembentukan oksigen dari fotolisis H2O
atau air. Mn juga melakukan unteraksi dengan ion lain dan protein ekstrinsik dalam
mengoksidasi H2O dan mereduksi P680+.

Unsur berikutnya adalah Zn. Unsur ini berperan penting dalam proses fotosintesis
karena ikut dalam aktivitas enzim RUBP dan enzim carbonic anhydrase. Cl berepran
dalam melakuka pengaturan ukuran sel daun, meningkatkan efisiensi penggunaan air
dan fotosintesis. Cl dibutuhkan dalam fotosintesi karena terlibat dalam fotolisis air di
OEC dan dalam transport elektrok untuk memproteksi kloroplas dari phptpdamage.
Cl- juga berperan dalam regulasi buka tutup stomata yang berpengaruh terhadap
fotosintesis.

Unsur K tidak berperan langsung pada proses fotosintesis namun mengambil andil
dalam proses pembukaan stomata daun. Unsur ini banyak tertimbun pada sel penjaga
stomata. Kurangnya kandungan unsur K pada sel penjaga stomata dapat menghambat
proses difusi CO2 k dalam daun, sehingga laju fotosintesis menurun (Salsibury, F.B,
and Ross, C.W, 1992). Unsur Mg Juga dibuthkan pada proses terbentuknya porphyin
ring yang menjadi inti dari molekul klorofil dengan mengikat keempoat unsur N. Saat
klorofil kehilangan unsur Mg dan digantikan dengan unsur H akan disebut dengan
pheophtin, yang berbperan dalam proses ETC. Mg juga berperan sebagai kofaktor
daro 200 enzim.

No Nama Unsur Fungsi


Penysusnan karbohidrat, protein,
1 C, H, O lemak, asam nukleat dan senyawa
organik

Universitas Halu Oleo


11

Membentuk pigmen yang terduru dari


klorofil dan karotenoid, polipeptida
yang terdiri dari D1 dan D2, enzim-
2 N
enzim dan protein lainnya, serta
NADPH dan ATP, Mensintesis enzim
rubisco
3 Cl Menentukan ukuran sel daun
ikut dalam aktivitas enzim RUBP dan
4 Zn
enzim carbonic anhydrase
5 K Pembukaan stomata daun
6 Mg Inti molekul klorofil
Mendukung proses pembnetukan ADP
dan ATP, NADP dan NADPH,
7 P
fospolipida, RuBP, PGA dan PGald,
dan sebagainya
8 S Melakukan serahterima electron
9 Mn Fotolisis H2O

Unsur C, H dan O merupakan unsur yang paling banyak dibutuhkan pada tahap
fotosintesis karena semua senyawa-senyawa organik yang terlibat dalam fotosintesis
mengandung unsur C dan H, dan hampir semuanya juga mengandung unsur O. Setelah
unsur C, H dan O, unsur berikutnya yang paling banyak dibutuhkan dalam fotosintesis
adalah N. Nitrogen dibutuhkan dalam pembentukan pigmen klorofil dan karotenoid,
enzim-enzim dan NADPH dan ATP. Berikut adalah gambaran N dan Mg sebagai
komponen penting dalam klorofil (Arsana).

Universitas Halu Oleo


12

Menurut Pasad & Power, Munson, Hakim dkk, dan Hodges, unsur hara yang berperan
pada proses fotosintesis adalah sebagai berikut (Riwandi & Hasanudin, 2017):
a. Fosfor (P), berperan dalam pernapasan dan asupan energi. Juga P membangun
akar tanaman muda. Juga berpengaruh positif terhadap jumlah biji dan berat
biji. Fosfor juga ikut aktif dalam proses transfer metabolit, ATP, ADP,
fotosintesis, dan respirasi, juga komponen fosfolipid (Prasad & Power 1998).

b. Kalium (K), berperan memperkokoh berdirinya tanaman, translokasi


karbohidrat, ketebalan dinding sel dan kekuatan batang tanaman. Kalium juga
berperanan aktifasi, stabilitas dan konfigurasi enzim, membuka dan menutup
stomata, fotosintesis, mengatur tekanan osmotik sel, transportasi fotosintat,
sintesis protein, netralisasi asam organik, dan fotoresprasi (Munson 1982).

c. Magnesium (M), berperan sebagai penyusun khlorofil yang dibutuhkan


tanaman untuk fotosintesis dan membantu translokasi fosfor dalam tanaman
(Hakim dkk 1986, Prasad & Power 1998).
d. Mangan (Mn), dibutuhkan beberapa enzim dalam metabolisme asam organik,
fosfor, dan nitrogen. Mangan mereduksi nitrat ke amonia dan terlibat dalam
fotosintesis. Terlibat dalam beberapa enzim dalam respirasi dan sintesis

Universitas Halu Oleo


13

protein. Mangan juga terlibat dalam fotosintesis, evolusi oksigen, proses


oksidasireduksi, dekarboksilasi, dan hidrolisis (Prasad & Power 1998).

e. Khlor (Cl), berperanan dalam pertumbuhan tanaman. Kahat Cl, tanaman


menunjukkan layu pucuk daun, khlorosis daun, berwarna tembaga, nekrosis
daun, dan tanaman tidak menghasilkan buah (Hodges 2011). Khlor juga terlibat
dalam evolusi fotosistem II dalam fotosintesis, dan meningkatkan tekanan
osmotic sel (Prasad R, Power J.F. , 1997).

Sedangkan Nitrogen sendiri juga berperan dalam fotosintesis, tepatnnya berada pada
klorofilnya. Berikut merupakan Daur Nitrogen pada fotosintesis tanaman.
Proses Keterangan
1 Fiksasi Nitrogen - Industri fiksasi nitrogen
Di bawah tekanan besar, pada suhu 600
C, dan dengan penggunaan katalis besi,
nitrogen atmosfer dan hidrogen dapat
dikombinasikan untuk membentuk
amonia (NH3).
- Fiksasi biologis
Beberapa bakteri simbiotik dan beberapa
bakteri yang hidup bebas dapat
memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen
organik. Sebuah contoh dari bakteri
pengikat nitrogen adalah bakteri
Rhizobium mutualistik
- Reaksi : N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 +
H2

2 Asimilasi Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah


melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion
nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka
makan.

Universitas Halu Oleo


14

3 Amonifikasi Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen


organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh
bakteri dan jamur.
4 Nitrifikasi NH3+ CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2–
+ H2O +H+
NO2–+ CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3–
NH3+ O2 → NO2− + 3H+ + 2e−
NO2−+ H2O → NO3− + 2H+ + 2e

II.3 PERANAN UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL DAN BENEFISIAL


DALAM PROTEKSI TANAMAN
Unsur-unsur hara baik esensial dan benefisial mempunyai peranan masing-masing
pada tanaman, terlebih pada upaya proteksi tanaman. Hal tersebut dikarenakan upaya
proteksi tanaman yang dilakukan oleh masyarakat pasti melibatkan unsur hara yang
ada pada jaringan tanaman. Peranan unsur hara esensial dalam tanaman secara umum
dikelompokan ke dalam 4 bagian, yaitu:

a. kelompok 1 unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan
belerang (S) berperanan sebagai bahan utama senyawa organik;
b. kelompok 2 unsur fosfor (P) dan boron (B) berperanan transfer energi dalam
reaksi kimia dan pergerakan karbohidrat;
c. kelompok 3 unsur kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan khlor
(Cl) berperanan memelihara keseimbangan ion, bagian senyawa organik;
d. kelompok 4 unsur tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum
(Mo), dan seng (Zn) berperanan transportasi elektron dan katalisator enzim
(Mengel, K., and Kirkby, E. A., 1987)

Masing-masing kelompok tersebut memiliki fungsi masing-masing dalam melakukan


proteksi tanaman, hal tersebut terangkum pada tabel berikut ini.

Universitas Halu Oleo


15

Unsur Hara Fungsi Biokimiawi


Kelompok 1, Nutrisi yang menjad bagian senyawa karbon
Nitrogen (N) Penyusun asam amino, amida, protein, asam
nukleat, nukleotida, ko-enzim, dll
Kelompok 2, Nutrisi yang penting sebagai penyimpanan energi dan kesatuan
struktur
Fosfor (P) Memiliki peran kunci dalam reaksi yang
melibatkan ATP
Boron (B) Membentuk kompleks dengan manitol, manan,
asamp polimanuronat dan senyawa lain
penyusun dinding sel, berperan dalam
pemajangan sel dan metabolism asam nukleat
Kelompok 3, Nutrisi yang tetap berada dalam bentuk ion
Kalium (K) Sebagai ko-faktor lebih dari 40 enzim dalam
tumbuhan
Kalsium (Ca) Sebagai ko-faktor beberapa enzim yang terkait
dengan hidrolis ATP dan fosfolipid
Magnesium (Mg) Bagian dari molekul klorofil, diperlukan enzim
terkait dengan transfer fosfat
Kelompok 4, Unsur hara yang terkait dengan reaksi reduksi dan osidasi (ks)
Besi (Fe) Menjadi bagian sitokrom dan nonheme Fe
protein
Seng (Zn) Bagian enzim alcohol dehidrogenase, glutamate
dehydrogenase, karbonik anhydrase
Molibdenum (Mo) Bagian enzim nitogrenase, nitrat reductase

Sedangkan Unsur Hawa Benifisial yang pertama adalah Alumunium. Alumunium ini
memiliki fungsi hampir sama dengan unsur Silikon yaitu dapat menahan serangan
herbivora. Selain itu unsur ini memiliki peran untuk mencegah kerancunan Fe.
Alumunium juga berfungsi untuk mempercepat P update.

Universitas Halu Oleo


16

Unsur hara benifisial selanjtunya Silikon ini memiliki fungsi untuk menahan serangan
atau ganggua luar tanaman yang terdiri dari patogen dan herbivora. Unsur ini juga
memiliki peranan pernting dalam melakukan pertahanan tanaman dari tanaman itu
sendiri karena resisten terhadap antibiotik stres. Unsur ini juga berperan dalam bagian
dari komponen dinding sel. Si juga memiliki peran mencegah lodging

Unsur hara benifisial yang ketiga adalah Selenium. Selenium memiliki fungsi yang
sama dengan usnur silicon yaitu dapat menahan serangan pathogen dan herbivora.
Unsur ini juga memiliki fungsi yang mirip dengan unsur Alumunium yaitu mencegah
keracunan pada unsur P. Funsi yang terakhir adalah sebagai antioksidan.

Unsur hara benifisial yang terakhir adalah Sodium. Unsur yang memiliki symbol Na
ini memiliki fungsi sebagai esensial untuk metabolism tanaman C4/CAM. Unsur ini
juga osmolit dan alternatif kofaktor yang menggantikan unsur K (Husnain, A. Kasni,
S. Rochayatu, 2016).

Universitas Halu Oleo


17

BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Unsur Hara yang terbagi menjadi
beberapa jenis memiliki manfaat masing-masing. Unsur-unsur hara tersebut memiliki
peranan penting dalam proses fotosintesis ataupun proteksi terhadap tanaman. Unsur
Hara berperan mengangkut energi, akan tetapi diperlukan dalam jumlah yang kecil.
Magnesium ialah salah satu penyusun molekul klorofil.

Pada penelitian ini juga, tercapainya rumusan masalah yaitu bagaimana unsur hara
dapat berpengaruh pada perlindungan tanaman / proteksi tanaman dan bagaimana
peran dari masing-masing unsur hara dalam metabolisme yang beralngsung pada
tumbuhan. Penelitian atau kajian ini bermanfaat bagi mahasiswa prodi proteksi
tanaman fakultas pertanian.

III.2 SARAN
Penelitian atau kajian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penelitian atau
kajian yang berakitan dengan proteksi tanaman dengan tingkatan lebih lanjut. Penulis
juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk menambah studi literatur
dari referensi lainnya agar dapat melengkapi informasi yang masih kurang pada
makalah ini.

Universitas Halu Oleo


18

DAFTAR PUSTAKA

Arsana, I. M. (t.thn.). Dampak Cekaman Abiotik terhadap Fotosintesis Pertumbuhan


Perkembangan Tanaman.
Brown et. al. (1992). Salisbury and Ross. 50-65.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, .
(2012). Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Desaussara. (1987). Suastika. Paris.
KATAM Terpadu Modern. (2019, December 14). MENGENAL HARA PENTING
TANAMAN PADI. Diambil kembali dari Cybext:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88311/MENGENAL-HARA-
PENTING-TANAMAN-PADI-/
Mengel, K., and Kirkby, E. A. (1987). Princple of plant nutrition. 4th edition.
International Potash Institute.
Prasad R, Power J.F. . (1997). Soil Fertility Management for Sustainable Agriculture.
New York: : John Wiley dan Sons.
Riwandi, P., & Hasanudin, I. C. (2017). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Bengkulu:
Yayasan Sahabat Alam Rafflesia.
Sulistiya. (2010). Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Fakultas
Pertanian, Universitas Janabadra.
Utami. (2018). Gejala Simtomatik Unsur Hara Essensial pada Beberapa Jenis
Tanaman. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Udayana.

Universitas Halu Oleo

Anda mungkin juga menyukai