Anda di halaman 1dari 16

PARASITOID

OLEH:
Nurul Pertiwi F1C416006
Mita Septa Vani F1C416016
Dinda Riskia Chairunnisa F1C416032
PENDAHULUAN

Agen pengendali hayati

PREDATOR

PARASITOID

PATOGEN
PENDAHULUAN

Latar Belakang
• Hama pengganggu
• Efek samping penggunaan pestisida
• Alternatif pengganti pestisida
Rumusan Masalah

• Apa saja agen parasitoid yang telah digunakan


dan diterapkan di Indonesia?
• Apa saja agen parasitoid yang telah digunakan
dan diterapkan di negara lain?
• Apa dampak yang disebabkan oleh agen
parasitoid ?
Tujuan
• Untuk mengetahui agen parasitoid yang telah
digunakan dan diterapkan di Indonesia
• Untuk mengetahui agen parasitoid yang telah
digunakan dan diterapkan di negara lain
• Untuk mengetahui dampak yang disebabkan
oleh agen parasitoid
Parasitoid

serangga berukuran kecil atau sama besar


dengan inang yang memarasit inang &
melanjutkan satu siklus hidup dalam inang
dan mematikan inang
Parasitoid di Negara Indonesia Parasitoid di Negara lain
• Ephiates caudatus (Ratzeburg) di introdusikan ke California dari
• Anagrus nilaparvatae (parasitoid telur Spanyol untuk mengendalikan ngengat Laspeyresia pomonella.
wereng batang padi cokelat • Pengendalian Plutella xylostella dengan Diadegma fenestralis di
Belanda
• Hemiptarsenus varicornis, Opius
• Di Indonesia Pengendalian Plutella xylostella oleh Diadegma
chromatomyiae, Asecodes deluchii, eucerophaga yang berasal dari Selandia Baru
Neochrysocharis formosa, Gronotoma • Scutellista cyanea Motschulsky sebagai pengendali kutu hitam.
micromorpha , Neocrhysocharissp. • (Parasitoid ini di introduksi ke California dari Afrika Selatan)
• Ephiates caudatus (Ratzeburg) di introdusikan ke California dari
Q.liriomyzae Spanyol untuk mengendalikan ngengat Laspeyresia pomonella.
• Apanteles sp • Pengendalian Plutella xylostella dengan Diadegma fenestralis di
Belanda
• - Eriborus argenteopilosus (Hymenoptera;
• 2013 untuk mengendalikan Tuta absoluta peneliti di Amerika
Ichneumonidae) dan Snellenius manilae menggunakan parasitoid Trichogramma (Hymenoptera:
(Hymenoptera; Braconidae) Trichogrammatidae) (Chailleux,2013).
• Lipaphis erysimi (Kalt.) (Hemiptera: Aphididae) adalah hama
• Trichogramma japonicum, T.minitum,T. eksotik yang berasal dari Benua Eropa (Tsitsipis et al., 2007). Saat
chailatracea, Telonomus sp., ini, L. erysimi telah menyebar ke Benua Australia (Donald et al.,
2000). Hama in juga telah ditemukan di Benua Asia, seperti di
• Tetrastichus schoenobii, Diaerretiella rapae negara India (Patel et al. 2004) dan Jepang (Omatsu et al., 2004).
(McIntosh), Aphidius sp., Ooencyrtus sp. dan Di Indonesia, hama ini ditemukan oleh Irsan (2007) di Ciloto,
Aphiidencyrtus sp Cianjur, Jawa Barat menyerang brokoli di sana. Penggunaan
parasitoid Diaerretiella rapae (.(Herlinda, dkk.,2012).
• Diglyphus sp. dan Neochrysocharis sp. • Pengendalian Bemisia tabaci oleh Encarsia sp. Di Israel (Wise,
• Aphytis sp., Maeirtta sp., dan Promuscidea sp. 1986).

• Psytallia fijiertsis, P. Jletcheri dtn Opius sp


Contoh Agen Parasitoid
Pada tahun 1776 ledakan hama larva Pieris rapae
di Amerika dikendalikan oleh Cotesia glomerata
• 1770, Aphidius sp.
memarasit kutu daun di
Belanda
Scutellista cyanea sebagai Bessa remota diintroduksi ke Indonesia
pengendali kutu hitam pada dari Malaysia untuk mengendalikan
tanaman hortikultura. Artona catoxantha. Setelah berhasil di
(Parasitoid ini di introduksi ke Indonesia, B. Remota juga diintroduksi
California dari Afrika Selatan) ke Fiji untuk mengendalikan Leavuana
viridescent
Pengendalian Brontispa longissima di Pada 1927 di Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan menggunakan diaplikasikan Chilocorus politus
Tetrastichus brontispae untuk mengendalikan Kutu
Aspidiotus destructor (hama kelapa)
Parasitoid di Indonesia

Diglypus sp.

Hemiptarsenus varicornis

Liriomyza spp. lalat pengorok daun


Liriomyza sativae ( hama pada
ketimun)
• Di Amerika digunakan Trichogramma untuk
mengendalikan Tuta absoluta
B. tabaci Encarsia sp

• Pengendalian Bemisia tabaci oleh Encarsia sp.


Di Israel.
Pengendalian hayati memiliki keuntungan dan kelemahan
diantaranya yaitu :
a. Keuntungan
• 1). relatif aman baik terhadap lingkungan maupun tidak
menimbulkan keracunan terhadap manusia dan binatang ternak,
• 2). tidak menyebabkan hama sasaran menjadi resisten,
• 3). agen pengendalian hayati bekerja secara selektif terhadap
inangnya, dan
• 4). lebih murah dan dapat digunakan dalam waktu yang relatif
panjang
b. Kelemahan
• 1). waktu pengendalian yang diperlukan relatif lebih lama bila
dibandingkan dengan penggunaan pestisida,
• 2). serta teknik aplikasi di lapangan belum banyak dikuasai oleh
petani( Jumar,2000).

Anda mungkin juga menyukai