Oleh :
KELOMPOK 9
Intan Prasetyarini
Monika Tasikkaraeng
Nina Astuti
Norhabibah
Sarmiah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Kesimpulan
BAB I
A.PENDAHULUAN
Penanganan benih perlu dilakukan secara khusus dan serius. Kelalaian atau
benih ortodoks atau rekalsitran (benih yang tidak tahan desikasi) atau intermediate
(semi-rekalsitran). Melalui cara panen dan penanganan benih yang optimal, mutu
Hasanah, 2003). Produksi benih sendiri bisa dengan cara persilangan pada
tanaman tersebut. Sama dg produksi biji, tetapi harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan BPSB yang telah memberi persyaratan untuk kelas benih tertentu. Hal
komersial
mewariskan kekuatan (viabilitas, vigor suatu benih) yang dimiliki tetua kepada
anaknya. atau menciptakan suatu kekuatan baru yang lebih baik dari yang sudah
ada baik dari segi kualitas maupun harga. Benih suatu tanaman atau varietas
selain nutrisi dan budidaya tanaman yang tepat pada suatu tanaman, faktor-faktor
ini pun perlu diketahui. Dengan ini maka kita dapat mengetahui pula proses
BAB II
BAB II
menjadi fase reproduktif (ketika tanaman menghasilkan kuncup bunga, bunga dan
belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga. Oleh karena itu terdapat
beberapa rangsangan eksternal untuk menyebabkan perubahan itu terjadi. Berikut
1. Iklim
a. Cahaya
fotosintesis dan pembungan. Cahaya merupakan salah satu kunci penentu dalam
mulai dari proses perkecambahan biji sampai tanaman dewasa. Respon tanaman
terhadap cahaya berbeda-beda antara jenis satu dengan jenis lainnya. Ada tanaman
yang tahan (mampu tumbuh) dalam kondisi cahaya yang terbatas atau sering
disebut tanaman toleran dan ada tanaman yang tidak mampu tumbuh dalam
aktivitas transpirasi.Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula,
Cahaya sebagai sumber energi dan terutama untuk vegetasi mempunyai tiga faktor
penting, meliputi sebagai berikut:
i. Intensitasnya
tersebut, semakin tinggi suatu tempat maka semakin rendah suhu tempat tersebut.
Demikian juga intensitas matahari semakin berkurang. Suhu dan penyinaran inilah
yang nantinya kan digunakan untuk menggolongkan tanaman apa yang sesuai
alami suatu biji yang sudah masak makan terlepas dari pohonya dan jatuh ke tanah
benih akan berkecambah dengan cahaya maupun tanpa cahaya. Pemberian cahaya
pada benih dengan cahaya merah akan merubah Fm dalam biji menjadi Fim dan
radiasi yang terkait fotosintesis yaitu ketika klofofil memegang peranan penting
alasan mengapa biji gulma tidak dapat berkecambah jika kanopi tanaman
menutupi sempurna.
ii. Kualitasnya
Cahaya matahari yang sampai pada tajuk atau kanopi tanaman tidak
ditentukan oleh proporsi relatif panjang gelombangnya, selain itu kualitas cahaya
tidak selalu konstan namun bervariasi dari musim ke musim, lokasi geografis serta
radiasi yang terlihat (visible) oleh mata, dan hanya sebagian kecil saja yang
diterima dari radiasi total matahari. Radiasi matahari terbagi dua, yaitu yang
(short wave radiation).Batas terakhir dari radiasi gelombang pendek adalah radiasi
inframerah. Radiasi dengan panjang gelombang antara 400 hingga 700 um adalah
diserap oleh lapisan ozon (O3) di atmosfer, sedangkan cahaya gelombang panjang
permukaan bumi.
cahaya biru saja daunnya akan berkembang secara normal, namun batangnya akan
tinggi dan kurus dengan buku (internode) yang panjang dan daunnya kecil-kecil.
Hal tersebut telah membuktikan bahwa cahaya biru dan merah memegang peranan
lama waktu ber-cahaya.Di daerah tropis dengan intensitas yang tinggi fotooksidasi
lebih kecil dibandingkan di daerah sedang karena itu foto respirasinya cepat.Hal
Kita ketahui bahwa panjang gelombang distribusinya dari pagi-sore berbeda. Pada
pagi hari kebanyakan panjang gelombang pendek dan semakin sore panjang
karena itu fotosintesis paling efektif sesudah siang hari (Anonimb, 2010).
panjang.Dalam hal ini kita mengenal tanaman hari panjang, dan tanaman hari
pendek.
sebelum hari pendek), tanaman berhari pendek-panjang (short long day, yang
panjang atau hari pendek tetapi bukan hari medium) (Mugnisjah, 2004).
Kelompok tanaman hari pendek, tanaman hari panjang, tanaman hari netral seperti
lombok, okra,
dikekang. Tanaman hari panjang jika tanaman pada daerah yang panjang
lebih pendek dan cenderung membentuk roset dan pembungaan tanaman hari
a. Fotosintesis
d. Transpirasi
Heliophytes
yang dapat hidup baik pada keadaan yang penuh dengan sinar
matahari.
Sciophytes
dan sebagainya, faktor cahaya tidak merupakan faktor yang membatasi dalam
selain cahaya, misalnya temperatur dan lembab relatif dapat mengadakan suatu
perbandingan adalah jika pada situasi yang sama heliophytes tahan pada intensitas
kondisi suhu. Dalam tanaman berhari pendek, suhu rendah dapat memperpanjang
b. Suhu
suhu terendah bagi kelangsungan hidup spora, biji dan bahkan lumut kerak dan
lumut daun tertentu pada kondisi kering.Batas suhu terendah untuk bertahan hidup
pada keadaan yang lebih normal sangat tergantung pada spesies dan sejauh mana
jaringan telah diadaptasikan terhadap embun es. Tumbuhan yang sedang tumbuh
aktif sering dapat bertahan hidup hanya pada beberapa derajat di bawah 0C,
sedangkan banyak yang dapat bertahan pada sekitar 40C. Beberapa tumbuhan
es memasuki ruang udara di luar sel dan di dalam sel hidup dapat terjadi
pembekuan es secara alami. Selain itu, aktivitas enzim pada suhu rendah
Pada kondisi suhu tinggi yang ekstrem, enzim dapat mengalami denaturasi dan
pemutusan asam nukleat pada sebagian besar organisme. Sifat merusak pada
tumbuhan terutama pada fungsi fotosintesis yang tidak terjadi karena fotosistem
c. Curah Hujan
Curah hujan secara langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan
waktu dan ruang dalam pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis.
panen.Adapun titik yang kritis adalah saat pembungaan. Apabila saat pembungaan
banyak hujan turun, maka proses pembungaan akan terganggu. Tepung sari
menjadi busuk dan tidak mempunyai viabilitas lagi.Kepala putik dapat busuk
Tipe iklim (jumlah bulan basah). Jumlah bulan kering Jenis bebuahan
durian, mundu, pepaya, pisang dan rambutan lebih dari 4 bulan. Jambu biji, jambu
monyet, nangka.
tinggi.apabila terjadi kerusakan pada tepung sari dan kepala puti berarti
penyerbukan telah gagal. Hal ini juga berarti bahwa pembuahan dan
tanaman padi tidak memerlukan hujan selama masa berbunga. Sehingga terjadi
d. Kelembaban Nisbi
kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau apda kapasitas
uap air yang sebenarnya terhadap jumlah uap air yang maksimal dapat dikandung
pada suhu dan tekanan itu. Perbandingan dinyatakan dalam persen (%) (Anonimc,
2010). RH mempengaruhi kadar air benih, dan kadar air benih mempengaruhi
lingkungan
Setiap penurunan kadar air 1% menggandakan masa hidup dua kali, dan setiap
penurunan suhu ruang simpan 5oC akan menggandakan masa hidup benih dua
kali.
Sebagai contoh, padi hirida memerlukan kelembaban relatif 80% untuk proses
e. Angin
usaha produksi benih yang dihasilkan, hal ini tergantung pada kencang tidaknya
beberapa masalah seperti akan banyaknya air yang hilang baik pada tanaman
bermanfaat dalam penyebaran serbuk sari sehingga akan terjadi penyerbukan yang
dibantu oleh angin. Namun dalam proses menjelang pemanenan benih, benih yang
dihasilkan.
Pada saat penyebaran serbuk sari dengan adanya bantuan angin sangat
akan mendapatkan varietas tanaman yang lebih beraneka ragam. Agar dalam
kurang baik maka dalam menghasilkan benih yang bermutu ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu memperhatikan cuaca yang terjadi, suhu udara karena
jika suhu udara lembab dengan angin yang ada maka akan mengakibatkan angin
dalam angin akan mengakibatkan benih yang dihasilkan juga terdapat kandungan
airnya dan itu akan mengakibatkan kualitas benih menurun karena benih tidak
murni.
2. Biologis
Untuk biologis disini, kita artikan adalah serangga baik yang merugikan
memerlukan untuk penyerbukan, jika kerapatan lebah menjelang tengah hari pada
hari yang sangat cerah adalah rendah. Perhatian harus diberikan untuk mengurangi
bunga dari pohon, perdu atau tanaman lainnya yang berbunga puncak pada waktu
Serangga terutama lebah, tidak akan bekerja dengan baik dalam kondisi cuaca
yang sangat basah (Sanusi, 2009). Tempat untuk pertanaman benih karenanya
optimum.angin yang terlalu cepat tidak disenangi lebah penyerbuk sehingga dapat
hama, maka jika terjadi serangan hama, tanaman tersebut tidak mampu
berproduksi secara maksimum. Kualitas produksi juga yang diserang juga dapat
3. Tanah
Tanah yang dapat meningkatkan produksi benih adalah tanah yang subur.
Tanah yang subur disini diartikan sebagai tanah yang memiliki sifat fisika, kimia
tanah tersebut bukanlah tanah yang asam maupun basa, memiliki drainase baik
agar terhindar dari rendaman air tetapi cukup menyimpan air agar tidak
dari faktor tanah meliputi : 1) Sejumlah air yang tersedia didalam tanah, 2) Jarak
yang ditempuh pergerakan air yang tersedia, 3) Kecepatan pergerakan air yang
musim, dan hal ini dapat menangguhkan pertumbuhan awal dan pemasakannya
berikutnya.Sebagai contoh, tomat baik ditanam pada tanah yang berdrainase baik,
dengan pH optimum 6.0 -7.0 pada kondisi pengapuran. Persiapan tanah dan
pemupukan hampir sama dengan untuk produksi buah, atau lebih tinggi terutama
(Anonima, 2010).
1. Genetik
kondisi pertumbuhan yang lebih baik. Genetik pada kali ini yang akan dibahas
adalah tentang kualitas genetik itu sendiri. Hal ini disebabkan, dengan mengetahui
Pada biji, biasanya embrio terbentuk setelah proses pembuahan sel telur oleh sel
jantan. Sel jantan dan sel betina masing-masing memberikan satu set kromosom
atau inti DNA. Betina dan jantan masing-masing memberikan sitoplasma yang
tidak terjadi sampai benih tumbuh mencapai ukuran penuh, sifat benih yang
bersamaan dengan struktur lainnya sel jantan asing pasti akan berpengaruh.
Adanya perbedaan masa hidup benih yang diturunkan pada turunannya tidak
terbatas hanya pada tingkat spesies saja, namun juga dijumpai pada tingkat
kultivar. Pada penelitian yang membandingkan masa hidup beberapa kultivar dari
spesies yang sama menunjukkan adanya perbedaan masa hidup yang nyata. Pada
perbedaan pada daya kecambah setelah empat tahun disimpan, yakni dari 21
antara 95 sampai 99 %.
dibedakan terutama pada lot-lot yang mengalami kemunduran cepat. Terlepas dari
mengalami kemunduran cepat mengandung benih yang bervigor rendah dan benih
semakin lamanya benih disimpan sampai akhirnya semua benih mati. Lot benih
yang baru dan vigor mempunyai daya simpan lebih lama dibanding dengan lot
benih yang lebih tua yang mungkin sedang mengalami proses kemunduran secara
kondisi penyimpanan, keseragaman lot benih serta cendawan gudang, biar kondisi
mewakili benih pada waktu masih vigor dan kemunduran fungsi kehidupannya
berlangsung hingga ketingkat 25 hingga 10%. Akhirnya bagian ketiga yang proses
benihnya mati.Kurva vigor sangat mirip dengan kurva viabilitas hanya saja
induknya.Pada saat kematangan fisiologis itu benih memiliki viabilitas dan vigor
tanaman induk yang baik merupakan syarat yang mantap sewaktu kematangan
benihnya.Hal inilah yang menjamin tingginya viabilitas dan vigor benih tersebut.
Selanjutnya penyakit dan hama, kekurangan air serta kekurangan makanan, baik
tuanya biji dan mencapai maximum germination jauh sebelum masak fisiologis
atau berat maksimum tercapai.Sampai masak fisiologis tercapai 100% ini konstan.
Sesudah itu akan menurun dengan kecepatan yang sesuai dengan keadaan jelek
pucuk yang kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan serta bebas dari
kecepatan berkecambah menjadi lemah dan berat kering atau bobot benih saat
Uji kedalaman tanam tergolong uji kekuatan benih dengan lingkungan sub
viabilitas benih kedelai selama penyimpanan adalah benih kedelai yang disimpan
memiliki vigor awal yang rendah, benih disimpan atau dikemas pada kadar air
yang tinggi, kondisi penyimpanan yang lembab dan panas, dan kerusakan
beniholeh hama, penyakit terbawa benih dan kerusakan benih secara mekanis
(Purwantoro, 2009).
PENUTUP