OLEH :
MUHAMMAD ANDRI
NPM : 134110121
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
TA. 2014/2015
ii
LAPORAN PRATIKUM
NAMA
: MUHAMMAD ANDRI
NPM
: 134110121
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI
KELAS
:C
MENYETUJUI
Dosen Pengasuh
Asisten Dosen
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan mata kuliah
Dasar - Dasar Perlindungan Tanaman yang berjudul Budidaya Tanaman Sawi
Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas Dasar - Dasar Perlindungan
Tanaman, dengan terselesaikannya laporan ini, saya ucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr.Ir.Saripah Ulpah selaku dosen mata kuliah Dasar - Dasar Perlindungan
Tanaman.
Penulis sudah berusaha dengan semaksimal mungkin melaksanakan
penulisan laporan ini dengan baik, Jika menurut Bapak/Ibu dan saudara masih
ditemukan kekurangan dan kelemahannya, mohon kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan Laporan ini. Atas bantuan semua pihak,
penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
a. Latar Belakang.....................................................................................................1
b. Tujuan..................................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
III. BAHAN DAN METODE..................................................................................6
IV. PEMBAHASAN................................................................................................9
V. PENUTUP.........................................................................................................13
a. Kesimpulan.........................................................................................................13
b. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................15
DESKRIPSI...........................................................................................................18
iii
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Tanaman Sawi {Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran
yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, jenis sayuran ini mempunyai prospek
yang baik untuk dikembangkan karena mempunyai kandungan gizi yang cukup
tinggi. Keadaan alam Indonesia memungkinkan dilakukannya pembudidayaan
berbagai jenis tanaman sayuran, baik yang lokal maupun yang berasal dari luar
negeri. Hal tersebut menyebabkan Indonesia ditinjau dari aspek klimatologis
sangat potensial dalam usaha bisnis sayur-sayuran (Haryanto dkk, 2000).
Produksi sawi di daerah Riau mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
dengan disertai luas penanaman yang juga meningkat. Pada tahun 2007 dengan
luas panen 454 ha produktivitasnya 4,03 ton/ha, sedangkan pada tahun 2008 luas
panen 403 ha produktivitasnya 4,05 ton/ha. Daerah penghasil sawi yaitu Indragiri
Hilir, Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Riau dan Pekanbaru (Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2009).
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan
dalam kegiatan sehari-hari manusia, selain itu hama juga merupakan pengganggu
tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, menurunkan kualitas dan
kuantitas yang menyebabkan kerusakan mutu hasil tanaman serta kerugian dalam
pertanian (Alvegas, 2012).
iv
b. Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui dan memahami hama
dan penyakit yang terjadi pada tanaman sawi dengan perlakuan yang berbeda.
vi
sawi
ini
diantaranya
ulat
krop
kubis
atau
lebih
dikenal
dengan
Crocidolomiabinotalis, Zell. Serangga ini dikenal juga sebagai hama yang sangat
rakus dan secara berkelompok dapat menghabiskan semua daun dan hanya
meninggalkan tulang daun saja. Kerusakan yang ditimbulkannya dengan cara
memakan daun, terutama daun yang masih muda dan menuju ke bagian titik
tumbuh sehingga titik tumbuh habis dan tanaman dapat mati (Kalshoven 1981).
Sistematika ulat krop kubis menurut Kalshoven (1981) adalah: Filum:
Arthropoda; Kelas: Insecta; Ordo: Lepidoptera; Famili: Pyralidae; Genus:
Crocidolomia; Spesies: C. binotalis Zell. Crocidolomia binotalis Zell merupakan
hama yang menyerang tanaman dari famili Brassicacea (Cruciferae) seperti kol,
sawi, lobak petsai dan radish (Suyanto, 1994).
Daerah sebaran Crocidolomia binotalis adalah meliputi Afrika selatan,
Australia, Kepulauan Pasifik, Asia Tenggara (Kalshoven, 1981). Sedangkan
menurut Sastrosiswojo (1983) hama ini terdapat di daerah-daerah beriklim tropik
seperti Philipina, Guam, Australia bagian Utara, Afrika Selatan, Malaysia dan
Indonesia (Suyanto, 1994).
Crocidolomia binotalis Zell merupakan serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna yang melewati stadia telur, larva, pupa dan imago
(Suyanto, 1994). Sastrosiswojo (1983) mengemukakan bahwa telur serangga ini
umumnya diletakkan berkelompok pada bagian bawah daun sawi. Pada awalnya
telur berwarna hijau muda, jernih dan mengkilap namun pada saat akan menetas
vii
warna telur berubah menjadi coklat muda dengan bintik hitam ditengahnya
(Suyanto, 1994).
Seekor betina dapat meletakkan 11 sampai 18 kelompok telur dan setiap
kelompok telur terdapat 30 sampai 80 butir. Jadi selama hidupnya ngengat dapat
bertelur sampai 1460 butir. Diameter telur 2,5 mm x 3 mm sampai 4 mm x 5 mm
(Pracaya, 2007). Stadia telur berlangsung selama 3 hari, 4 sampai 5 hari (Suyanto,
1994).
Phyllotreta vittata merupakan hama yang berasal dari filum arthropoda,
kelas insect, ordo Coleoptera dan termasuk dalam family Chrysomelidae.
Serangga yang termasuk dalam family Chrysomelidae pada fase larva maupun
imago umumnya bersifat fitofag, namun banyak dari anggotanya yang termasuk
dalam spesies hama serius. Perilaku yang umum dari serangga Chrysomelidae
adalah mengumpulkan dedaunan. Kutu anjing (Phyllotreta vittata) umumnya
dikenal dengan kumbang anjing atau leaf beetle, dan mempunyai daerah
penyebaran di Indonesia.
viii
C. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Islam Riau menggunakan polybag cara pelaksanan praktikum :
1. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah diperlukan dalam pengisian tanah kedalam polybag
sebanyak 6 polybag per tanaman.
2. Pemasangan Lebel
Pemasangan lebel dilakukan 1 hari sebelum penanaman, lebel diberi
nama dan npm.
3. Penanaman
Benih sawi di tanam kedalam polybag yang telah disiapkan. Benih yang
ix
D. Pemeliharaan
1. Pemupukan
Pemberian pupuk yang dilakukan dalam tanaman sawi yaitu pemberian
puradant, puradant di berikan agar daun pada sawi tidak diserang hama.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan seminggu sekali dengan cara mencabut gulma
yang tumbuh disekitar tanaman menggunakan tangan.
3. Penyiraman
Penyiraman dilakuakan setiap hari pada sore hari, jika turun hujan
penyiraman tidak dilakukan.
4. Penyulaman
Penyulaman dilakukan secepatnya bagi tanaman yang mati/sakit dengan
mengganti tanaman yang sakit dengan bibit yang baru. Hal ini dilakukan agar
produksi dari suatu lahan tetap maksimal walaupun akan mengurangi
keseragaman umur tanaman.
yang ada, dan pengendalian cukup di berikan pestisida yang sesuai dengan
ketentuan.
IV. PEMBAHASAN
Jenis
Serangga/Pathogen
1. Hama
Crocidolomia
binotalis. Zell
2. Phyllotreta
vittata
Peran
Hama
Hama
Bagian yang
diserang
Menghabiskan
seluuh daun
Merusak bagian
dasar daun
Gambar
xi
(melubangi daun)
xii
xiii
menanam dua jenis tanaman yang disukai ulat crop berdekatan. (3) Secara
biologis, yaitu dengan menggunakan musuh alami dari hama ini, (4) Secara
mekanis dengan menangkapi langsung hama ini dan di musnahkan. (5)
Melakukan pemangkasan agar lingkungan tajuk tidak terlalu rimbun. (6)
Melakukan pemangkasan terhadap tanaman yang terserang berat. (7) Dengan
menggunakan perangkap yaitu berupa perangkap cahaya. (8) Membuat
persemaian di tempat yang tidak terlindung atau mengurangi naungan. (9) Secara
kimia, yaitu dengan penggunaan Insektisida alami seperti akar tuba, daun pucung
tembakau dan lengkuas dan disemprotkan pada pada daun, batang dan bagian
lainnya yang belum terserang.
2. Hama Phyllotreta vittata
Phyllotreta vittata merupakan hama yang berasal dari filum arthropoda,
kelas insect, ordo Coleoptera dan termasuk dalam family Chrysomelidae.
Serangga yang termasuk dalam family Chrysomelidae pada fase larva maupun
imago umumnya bersifat fitofag, namun banyak dari anggotanya yang termasuk
dalam spesies hama serius. Perilaku yang umum dari serangga Chrysomelidae
adalah mengumpulkan dedaunan. Kutu anjing (Phyllotreta vittata) umumnya
dikenal dengan kumbang anjing atau leaf beetle, dan mempunyai daerah
penyebaran di Indonesia.
Daun sawi yang terserang P. vittata berlubang-lubang kecil. Larvanya
seringkali merusak bagian dasar tanaman dekat dengan permukaan. Tanaman
inang P. vittata adalah petsai, lobak, dan sawi. Untuk pengendaliannya dapat
dilakukan secara kultura dan secara kimia.
xiv
V. PENUTUP
a. Kesimpulan
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan
dalam kegiatan sehari-hari manusia, selain itu hama juga merupakan pengganggu
tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, menurunkan kualitas dan
kuantitas yang menyebabkan kerusakan mutu hasil tanaman serta kerugian dalam
pertanian.
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang
dapat merusak, menggangu kehidupan atau menyebabkan kematian pada
tumbuhan. Organisme pengganggu tanaman meliputi hama tanaman dan
organisme lain yang dapat menyebabkan ataupun membawa hama penyakit bagi
tanaman. Organisme pengganggu tanaman (OPT), terdiri atas binatang, mikroorganisme, dan tumbuhan liar (gulma). Organisme penganggu tanaman mikroorganisme dapat berupa jamur patogen tanaman, bakteri, virus, mikoplasma,
protozoa.
Pemberantasan hama dapat dilakukan dengan pemberantasan secara
biologi, kimiawi, dan mekanik.
b. Saran
Dalam kegiatan praktikum perlu adanya keseriusan karena pengendalian
hama dan penyakit merupakan salah satu hal yang utama di bidang pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Alvegas. 2009. Abstrak penelitian Efektifitas Penggunaan Cendawan
Entomopatogen Metarrhizium anisopliae Sorokin dan Nomuraea rileyi
Samson Terhadap Hama Kubis Plutella xylostella Curt, dan Crocidolomia
pavonana. http://library.unib.ac.id: Bengkulu.(Online 05 Mei 2015).
Pradjo. 2012. http://www.Hama dan Penyakit Utama serta Penanganan Panen dan
Pasca Panen Tanaman Sawi Caisim dan Pakcoy.htm. (Online 05 Mei 2015).
LAMPIRAN
Febuari
1 2 3 4
Maret
1 2 3 4
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4
lampiran.2
DESKRIPSI
Sawi
adalah
sekelompok
tumbuhan
dari
marga
Brassica
yang
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar
maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang
mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi
hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso,
caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok
pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan.
Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sawi sayur
(untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok
alboglabra) adalah sejenis sayuran lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih
tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy)
merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal dalam dunia boga
Indonesia (Wikipedia Indonesia).
Sedangkan petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa
dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.