5 Tepat Pemupukan &

Pengendalian OPT
(Jagung dan Cabai)

5 TEPAT PEMUPUKAN
1.Tepat Jenis

5. Tepat Tempat/
Sasaran

4. Tepat Waktu

2. Tepat Dosis

3. Tepat Cara/
Metode

Jenis pupuk disesuaikan

dengan unsur hara yg
dibutuhkan tanaman.

Tepat
Dosis

Pemberian pupuk disesuaikan

Tepat
Waktu

dengan jumlah unsur hara

yang dibutuhkan tanaman.

Harus sesuai dengan kebutuhan

hara setiap fase/umur tanaman,
dan kondisi iklim/cuaca

Tepat Cara:
Cara
pengaplikasian
pupuk
disesuaikan
dengan bentuk fisik
pupuk, pola tanam,
kondisi lahan dan sifat
fisik, kimia & biologi
tanah.

Tepat
Tempat/
Sasaran:
Pemupukan harus
tepat pada sasaran
yg ingin dipupuk
(Tanaman/ Tanah)

Cara Aplikasi Pupuk

1 Disebar
2 Dibenamkan bersamaan pengolahan tanah
3 Disamping bibit (Tugal)
4 Ditempatkan pada lubang/larikan penanaman
5 Disemprotkan
6 Disiramkan pada sekitar perakaran
7 Fertigation

Penyakit Bulai pada Jagung

Gejala: Terjadi klorosis pada daun, daun menjadi kaku, runcing, dan mengering. Pada
permukaan sisi bawah daun terbentuk lapisan putih seperti tepung, sehingga tanaman
tampak putih (bule).
Patogen: Peronosclerospora maydis

Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Bulai

Banyak di temukan di dataran
Patogen

terbawa

biji

dan

rendah, dan lebih banyak

perkembangan penyakit didukung

dijumpai pada jagung musim

oleh cuaca.

hujan

Kelebihan Pupuk Nitrogen

menambah

kerugian,

Pupuk

Kalium mengurangi kerugian

4
Ketahanan tanaman terhadap
penyakit
bervariasi)

(sifatnya

sangat

Cara Pengendalian Penyakit Bulai

1

Mengatur waktu tanam

Menanam jenis genjah

Rotasi tanaman dengan menanam tanaman dari bukan

sereal
Sanitasi dengan mencabut
dan membakar tanaman
muda yang terserang.
6

Perawatan
benih
dengan
fungsisida yang sistemik
(Ridhomil atau Saromil)

Menanam jenis/varietas yang tahan (Hibrida Bima-1,

Bima-3, Bima-9, Bima-14 dan Bima-15, Hibrida IPB-4
komposit varietas Lagaligo dan Lamuru, Bogor
composit, Harapan baru.)

Penggerek batang (Ostrinia furnacalis Meyr.)

Gejala: Larva membuat gerekan di dalam
batang dan membuat terowongan di dalam
batang. Batang menjadi lemah dan mudah
patah.

1. Sanitasi sisa-sisa tanaman jagung. Pengolahan

tanah (tanah dibalik).
2. Tanam serentak dan tidak menanam jagung
dua kali pada lahan yang sama.
3. Penggunaan parasitoid telur Trichogramma
spp.,
parasiotod
larva Xanthopimpla
etenimta, predator dermapterans (cecopet).

Penyakit Virus kuning (Gemini Virus)

Gejala: Daun muda cekung dan mengkerut dengan
warna mosaik ringan, tulang daun menebal dan daun
menggulung ke atas.
Penyebab : gemini virus
Sumber : gulma, tanaman sakit
lainnya (cabai, tomat)
Cara menular : kutu kebul
Pemicu perkembangan penyakit:
Populasi kutu kebul tinggi

Cara Pengendalian Penyakit Virus kuning

1

Mengendalikan
serangga
vektor virus kuning yaitu kutu
kebul (Bemisia tabaci).

Penanaman
varietas tahan.

Melakukan sanitasi lingkungan terutama tanaman

inang seperti ciplukan, terong.

Pemupukan berimbang

Kultur teknik perendaman

benih, penggunaan mulsa plastik

Penanaman tanaman pembatas seperti jagung

dan tagetes.

Rebah semai / Busuk Batang, Akar & Buah Phytophthora

Penyebab : Phytophthora capsici
Sumber : tanah, sisa tanaman sakit
Cara menular : aliran air, percikan
air, tanah terinfeksi
Penyebab perkembangan penyakit:
1. Drainase jelek
2. Pupuk N (Urea) terlalu tinggi
3. Pupuk kandang tidak matang
4. Banyak nematoda
5. Sebelumnya lahan ditanam cabai
atau ketimun

Pengendalian Penyakit Busuk Batang

1

Pengurangan dosis
Nitrogen (ZA, Urea)

pupuk

Perbaikan drainase &

Pengaturan
jarak
tanam

Sanitasi dengan mencabut dan membakar tanaman yang terserang.

Daya Ikat Kuat

Daya Ikat Lemah

Cara sederhana menguji kesuburan tanah

1. Mengambil sampel tanah dan

masukkan tanah yang akan
diuji ke dalam gelas
2. Siram dengan air sampai air
jenuh, air yang jatuh dari pot
di uji dengan menggunakan
jack untuk melihat kesuburan
tanahnya.
3. Indikator dalam uji ini yaitu
nyala lampu.
4. Apabila Semakin terang nyala
lampu berarti tanah yang
digunakan semakin subur.

SEKIAN
TERIMA KASIH