Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada jenis tanah alluvial, regosol, grumusol, latosol dan
andosol. Pertumbuhan tanaman kacang hijau kurang baik pada tanah pasir. Drainase (tata air)
dan aerasi (tata udara) tanah harus cukup baik. Curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 23 0C
- 300C, kelembaban 60%-70%, pH tanah 5,8-7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.
1. TEKNIK BUDIDAYA
2. BENIH
Penggunaan benih bermutu juga dapat mengurangi resiko serangan hama dan penyakit.
2. PENGOLAHAN TANAH
Tanaman kacang hijau sangat peka terhadap kandungan air sehingga harus
memperhatikan daerah tanam dan macam lahan yang ditanam. Pengolahan tanah dapat dilakukan
tergantung tipe lahan, kandungan air tanah. Lahan tanah bekas tanaman padi tidak perlu
melakukan pengolahan tanah. Apabila diperlukan pengolahan tanah maka langkah-langkahnya
sebagai berikut : tanah dibajak, digaru dan diratakan kemudian sisa-sisa gulma dibenamkan. Buat
saluran air dengan jarak sekitar 3-4 meter. Tanah dikeringanginkan selama tiga minggu baru
ditanami
3. PENANAMAN
Cara penanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan : tugal, bajak, tanam sebar dan
tanam dengan mesin penanam. Apabila menggunakan tugal maka buat lubang tugal sedalam 5
cm dan masukkan 2-3 benih per lubang. Jarak tanam antar tugalan berukuran 30x20 cm, 25x25
cm atau 20x20 cm. Kedalamannya 2-4 cm agar dapat cepat berkecambah dan tanaman dapat
tumbuh kokoh. Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan. Waktu tanam yang baik
adalah akhir musim hujan.
4. PEMELIHARAAN TANAMAN
a. Penyulaman
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari
b. Penyiangan
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, penyiangan kedua pada saat tanaman selesai berbunga
atau sekitar 6 minggu setelah tanam. Penyiangan kedua ini dilakukan bersamaan dengan
pemupukan kedua.
c. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran
tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
d. Pemupukan
Waktu
Urea (kg)
SP-36 (kg)
KCl (kg)
2 Minggu
Setelah Tanam
50
40
20
6 Minggu
Setelah Tanam
30
20
40
Total
80
60
60
Kacang hijau menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini
dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah
sebaiknya dalam keadaan kering.
5. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Aphis glycine
Kutu ini dapat menularkan virus SMV (Soybean Mosaik Virus). Menyerang pada awal
pertumbuhan dan masa pembentukan bunga dan polong. Gejalanya adalah tanaman menjadi layu
dan pertumbuhannya terhambat. Pengendalian : jangan menanam tanaman inang seperti terung-
terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan. Buang bagian tanaman yang terserang dan
dibakar. Penggunaan predator atau musuh alami dapat juga dilakukan
2. Kumbang Daun
Larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda bahkan seluruh tanaman.
Pengendalian dapat dengan penyemprotan apabila serangan cukup tinggi
Gejalanya : pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar
berubah warna, di dalam polong terdapat ulat berwarna hijau. Pengendaliannya dengan tanam
tepat waktu.
Hama ini menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendaliannya adalah saat benih
ditanam, tanah ditutup dengan jerami.
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari
rumpun lain. Pengendalian : dengan cara sanitasi, pemungutan ulat secara manual.
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. Pengendalian :
penggunaan varietas tahan, sanitasi kebun dan pergiliran tanaman.
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab dan tanaman yang
berjarak tanam pendek. Gejalanya : daun sedikit demi sedikit layu dan menguning. Penularan
melalui tanah dan irigasi. Pengendalian : tanam varietas tahan
Gejala : daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok,
polong muda yang terserang menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil. Pengendalian :
melakukan pola pergiliran tanam yang tepat.
Gejala : daun tampak bercak dan bintik coklat. Pengendalian : menanam kacang hijau yang tahan
terhadap penyakit ini
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati.
Pengendalian : memperbaiki drainase lahan
Panen harus dilakukan pada umur yang tepat agar menghasilkan jumlah dan mutu
produksi kacang hijau yang cukup tinggi. Panen terlalu awal mengakibatkan banyaknya biji
muda yang akan menjadi butir keriput dalam kondisi kering dan kurang tahan jika disimpan.
Panen terlambat dapat menimbulkan kerusakan di lapangan seperti berkecambah, berjamur,
busuk, dan berkutu serta kehilangan biji yang disebabkan polong pecah. Pada kondisi normal,
panen dapat dilakukan jika kadar air biji berkisar antara 20-24%. Kacang hijau sebagai bahan
konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari sedangkan untuk benih umur 100-110 hari agar
kemasakan biji benar-benar sempurna.
Tanda-tanda tanaman kacang hijau bisa dipanen adalah sebagai berikut :
1. Daun telah menguning tapi bukan karena serangan hama atau penyakit
2. Polong telah mengering dan berwana kecoklatan, retak-retak
3. Batang berwarna kuning agak coklat dan gundul
4. Kulit polong mudah dikupas
Pasca panen kacang hijau meliputi : pengumpulan, perontokan biji, pembersihan biji kedelai dari
kotoran dan biji yang terserang hama penyakit, pewadahan dan pengangkutan serta
penyimpanan.