Anda di halaman 1dari 11

BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI

(Glycine max (L.)

Nama: Depsy wulandari


Npm : 02110302111006
Prodi : Agroteknologi
Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang memegang
peranan penting di Indonesia, karena kedelai memiliki kandungan gizi yang tinggi,
Biji kedelai memiliki kandungan gizi yang terdiri dari 40% - 45% Protein, 18%
lemak, 24%- 36 % karbohidrat, 8% kadar air, asam amino dan kandungan gizi
lainnya yang bermanfaat bagi manusia. Disamping itu, kedelai juga dapat
digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan juga untuk pembuatan
minyak (Suprapto, 2002).
Klasifikasi Tanaman Kedelai

Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)


Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (Dikotil)
Pesanan: Fabales
Keluarga: Fabaceae (Kacang-kacangan)
Genus: Glisin
Spesies: Glycine max
Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
Iklim Media Tanam Ketinggian Tempat
Tanaman kedelai sebagian Pada dasarnya kedelai Varietas kedelai berbiji kecil,
besar tumbuh di daerah yang menghendaki kondisi tanah sangat cocok ditanam di lahan
beriklim tropis dan subtropis. yang tidak terlalu basah, tetapi dengan ketinggian 0,5-300 m
Tanaman kedelai dapat air tetap tersedia. dpl. Sedangkan varietasi
tumbuh baik di daerah yang Tanah-tanah yang cocok kedelai berbiji besar cocok
memiliki curah hujan sekitar yaitu: alluvial, regosol, ditanam di lahan dengan
100-400 mm/bulan. grumosol, latosol dan andosol. ketinggian 300-500 m dpl.
Sedangkan untuk Pada tanah-tanah podsolik Kedelai biasanya akan
mendapatkan hasil optimal, merah kuning dan tanah yang tumbuh baik pada ketinggian
tanaman kedelai mengandung banyak pasir tidak lebih dari 500 m dpl.
membutuhkan curah hujan kwarsa, pertumbuhan kedelai
antara 100-200 mm/bulan. kurang baik, kecuali bila diberi
Suhu yang dikehendaki tambahan pupuk organik atau
tanaman kedelai antara 21-34 kompos dalam jumlah cukup.
derajat C, akan tetapi suhu Tanah yang baru pertama kali
optimum bagi pertumbuhan ditanami kedelai, sebelumnya
tanaman kedelai 23 27 derajat perlu diberi bakteri Rhizobium
Cara Budidaya Tanaman Kedelai

Penyiapan Benih Persyaratan Benih


Pada tanah yang belum pernah ditanami Benih yang ditanam juga harus
kedelai, sebelum benih ditanam harus merupakan varietas unggul yang
dicampur dengan legin, (suatu inokulum berproduksi tinggi, berumur
buatan dari bakteri atau kapang yang genjah/pendek dan tahan terhadap
ditempatkan di media biakan, tanah, serangan hama penyakit. Beberapa
kompos untuk memulai aktifitas biologinya varietas unggul kedelai adalah: Ainggit
(Rhizobium japonicum). Cara pemberian (137), Clark 63, Davros, Economic
legin: (1) sebanyak 5-10 gram legin Garden, Galunggung, Guntur,
dibasahi dengan air sekitar 10 cc; (2) legin Lakon Limpo Batang Merbabu No 27
dicampur dengan 1 kg benih dan kocok
Teknik Penyemaian Benih
hingga merata (agar seluruh kulit biji
Penanaman dengan benih yang
terbungkus dengan inokulum; (3) setelah
mempunyai daya tumbuh agak rendah
diinokulasi benih dibiarkan sekitar 15
dapat diatasi dengan cara
menanamkan 3-4 biji tiap lubang, atau
d d kj kt
Penyiapan Lahan dan Penanaman

Penyiapan Lahan
Pada lahan kering, tanah dibajak 2 kali sedalam 30 cm, sedangkan pada lahan
sawah dengan tanaman monokultur, tanah dibersihkan dari jerami, kemudian tanah
diolah dua kali. Kemudian dibuat saluran drainase setiap 4 m, sedalam 20-25 cm,
lebar 20 cm. Pembuatan saluran drainase dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
penggenangan air, karena tanaman kedelai tidak tahan terhadap genangan. Jika
keadaan lahan masam, perlu diberi kapur bersamaan dengan pengolahan lahan
yang kedua atau paling lambat seminggu sebelum tanam. Pengapuran
menggunakan dolomit dilakukan dengan cara menyebar rata dengan dosis 1 5

Penanaman
Pilihlah waktu yang tepat, sehingga tidak mengalami kebanjiran
atau sebaliknya kekeringan. Penanaman dilakukan dengan
tugal, dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm atau 40 cm x 20 cm,
dua biji per lubang. Semakin subur lahan, sebaiknya jarak
tanam semakin lebar.
Pemeliharaan
Pemupukan Pengairan dan Penyiraman
Untuk lahan kering masam, Apabila ada irigasi dan tidak ada
dosis pupuk yang diberikan 75 hujan selama lebih dari 7 hari,
kg Urea + 100 kg SP36 + 100 tanah harus diairi. Caranya
kg KCl/ha + 500 kg CaO/ha tanaman digenangi air selama
(setara 1500 kg dolomit). Pupuk 30-60 menit. Pengairan seperti
urea, SP36 dan KCl diberikan ini diulangi setiap 7-10 hari.
paling lambat saat tanaman Pengairan tidak dilakukan lagi
berumur 14 hari. Pupuk apabila polong telah terisi
diberikan dengan cara ditugal penuh. Pada tanah yang keras
atau dilarik 5-7 cm dari (drainase buruk) kelebihan air
tanaman, kemudian ditutup akan meyebabkan akar
tanah. Sedangkan kapur membusuk. Di tanah
(dolomit) ditebar sebelum tanam berdrainase buruk harus dibuat
saat pengolahan lahan kedua saluran drainase di setiap 3 4
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada umur 15 dan
30 hari. Bila rumput masih banyak, maka
penyiangan dilakukan lagi pada umur 55
h i
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
Hama yang sering menyerang adalah lalat kacang (Ophiomyia phaseoli), ulat
pemakan daun seperti ulat grayak (Spodoptera litura), ulat jengkal (Chrysodeixis
chalcites), dan ulat Heliothis, serta penggulung daun (Lamprosema indicata),
pengisap polong (Riptortus linearis, Nezara viridula dan Piezodorus rubrofasciatus),
penggerek polong (Etiella zinckenella), penggerek batang (Melanagromyza sojae),
kutu kebul (Bemisia sp), dan kutu daun (Aphisglycines).

Pengendalian hama-hama tersebut dilakukan secara terpadu (PHT) dengan


komponen pengendalian sebagai berikut:
1. Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kedelai atau bukan kacang-
kacangan. Pergiliran kedelai dengan padi, jagung, atau ubijalar, merupakan
salah satu cara dalam pengendalian hama kedelai.
2. Tanam seawal mungkin dan serempak dengan beda waktu tanam kurang dari
10 hari dalam satu hamparan/wilayah.
3. Penggunaan varietas berumur genjah agar tanaman tidak terlalu lama menjadi
sasaran hama.
4. Penanaman secara tumpangsari atau strip cropping dengan tanaman bukan
kedelai atau bukan kacangkacangan.
5. Menghindari penanaman tanaman inang diluar musim tanam, seperti kacang
panjang kacang guda dan kacang hijau
Penyakit

Ada beberapa penyakit utama yang dominan pada tanaman kedelai, yaitu karat daun
(Phakopsora pachyrhizi), hawar batang (Sclerotium rolsii) dan Virus. Penyakit karat daun
dapat dikendalikan dengan fungisida mancozeb. Untuk penyakit hawar, perawatan benih
dengan fungisida mankozeb (Dithane M 45). Untuk penyakit yang disebabkan oleh virus
dapat dilakukan dengan upaya pencegahan dengan rotasi tanaman, pembakaran
tanaman inang, pemberantasan serangga vektor, penggunaan benih sehat dan
prmbuangan tanaman sakit.
Panen
Kriteria Panen
Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, lalu gugur,
buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau
polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. kedelai
yang akan digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari,
sedangkan untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100-110 hari, agar kemasakan biji
b t lb t l d t
Cara Panen
a) Pemungutan dengan cara mencabut
Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan terlebih dulu. Pada
tanah ringan dan berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Cara pencabutan
yang benar ialah dengan memegang batang poko, tangan dalam posisi tepat di bawah
ranting dan cabang yang berbuah. Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati
sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila tersentuh tangan.
b) Pemungutan dengan cara memotong
Alat yang biasanya digunakan untuk memotong adalah sabit yang cukup
tajam,sehingga tidak terlalu banyak menimbulkan goncangan. Di samping itu dengan
alat pemotong yang tajam, pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat dan jumlah buah
yang rontok akibat goncangan bisa ditekan. Pemungutan dengan cara memotong bisa
meningkatkan kesuburan tanah, karena akar dengan bintil-bintilnya yang menyimpan
banyak senyawa nitrat tidak ikut tercabut tapi tertinggal di dalam tanah Pada tanah
KHASAHAMNIDA

Anda mungkin juga menyukai