Anda di halaman 1dari 20

CARA MENANAM PADI UNTUK

PEMULA
ANDI MANSYUR NENGNGA, SP
Pendahuluan
 Menanam atau budidaya Padi banyak sekali caranya. Di Era Teknologi yang
makin maju Budidaya Padi sudah sangat beragam jenisnya.
 Misalnya saja dari teknologi benih unggul yang memangkasi masa panen (umur
lebih pendek atau genjah), atau teknik tanam SRI yang bias menghemat
penggunaan air dan meningkatkan produktivitas tanaman.
 Selain itu Teknologi modern itu juga berkaitan dengan alat-alat pertanian
(farm machinery) yang sangat canggih dan membantu sekali proses budidaya
padi seperti alat/mesin penanam padi, pengolah tanah, pemanen padi serta
perontok padi.
 Aspek-aspek penting dalam Budidaya atau menanam padi seperti Klasifikasi
Padi, Varietas benih unggul padi, Fase pertumbuhan serta Syarat tumbuh
Padi.
Padi dan Jenisnya
Padi berdasarkan tempat tumbuhnya dibedakan menjadi 2 Jenis yakni :
1. Padi Sawah yakni padi yang tumbuh dan ditanam ditempat cukup air seperti
sawah
2. Padi Kering yakni padi yang bias tumbuh dan ditanam ditempat yang minim air
seperti tegalan contoh padi gogo yang ditanam dilahan tadah hujan

Dalam menanam Padi, agar mampu meningkatkan produksi, hendaknya menerapkan


program Intensifikasi tanaman yaitu :
1.Pengelolaan tanah
2. Penggunaan Varietas Benih unggul
3. Pengelolaan irigasi yang benar
4. Pemupukan tepat dan berimbang
5. Pengendalian Hama Penyakit
Penggunaan Varietas Padi Unggul
 Penggunaan Varietas Benih padi Unggul sangat berdampak nyata dalam upaya
peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi. Oleh sebab itu, memilih
Varietas benih unggul adalah salah satu point penting dalam menunjang
keberhasilan usaha tani padi.
 Varietas beih unggul ini berperan selain untuk peningkatan hasil juga mengurangi
potensi kehilangan hasil akibat hama penyakit dan cekaman lingkungan
 Ciri-ciri Varitas Benih Unggul adalah sebagai berikut :
1. Potensi hasil/produktivitas yang tinggi
2. Daya adaptasi yang luas terhadap tipe iklim dan jenis tanah
3. Toleran terhadap hama penyakit
4. Vigor tanaman lebih kuat
5. Genjah (berumur pendek)
6. Dan yang terpenting adalah rasa disukai oleh konsumen
Syarat Tumbuh/karakteristik Tanaman Padi
1. Padi dapat tumbuh dengan baik di daerah ber-iklim tropis dan subtropics, dengan rata-rata
curah hujan 1500-2000 mm/tahun
2. Padi bias ditanam pada Musim Kemarau maupun musim hujan. Pada saat musim kemarau,
produksinya cenderung meningkat karena proses penyerbukan berlangsung sempurna tanpa
gangguan hujan. Hanya saja air harus tersedia
3. Pada Musim Hujan padi tumbuh subur namun hasil cenderung menurun karena penyerbukan
terganggu oleh hujan.
4. Padi dapat tumbuh dengan baik pada Ketinggian (altitude) 0-650 mdpl (dataran rendah-
menengah) dengan Suhu 22-27 C, dan pada ketinggian 650-1500 mdpl (dataran tinggi) dengan
kisaran suhu 19-23 C
5. Pengaruh suhu terhadap tanaman adalah mempengaruhi jadi tidaknya penyerbukan dam saat
pengisian biji (bernas atau hampa)
6. Lokasi/Lahan dengan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Sinar matahari berguna
dalam proses fotosintesis (khususnya saat pembungaan dan pemasakan biji)
7. Kondisi Angin tidak terlalu kencang, karena berguna untuk proses polinasi
(penyerbukan/pembuahan). Namun jika terlalu kencang bias merusak padi
8. Tanah yang cocok untuk padi adalah jenis tanah lumpur dengan ketebalan kurang lebih 20 cm.
Atau bias juga di tanah lempung (liat). Tidak cocok pada tanah pasir karena sifatnya poros
(tidak mengikat air)
9. Indeks keasaman tanah (pH) tanah untuk padi berkisar 4-7
Mengenal Fase-fase Pertumbuhan Padi
Padi mempunyai 3 Fase proses pertumbuhan, mulai
dari semai sampai panen antara lain:
1. Fase Vegetatif/Pertumbuhan yakni fase
pembentukan akar, batang dan daun, mulai dari
perkecambahan sampai terbentuknya
malai(rangkaian bulir padi). Lama fase ini berkisar
50-6- hari.
2. Fase generative/pembungaan yakni fase
pembentukan bulir sampai dengan pembungaan.
Lama fase ini berkisar 30-35 hari
3. Fase pembentukan gabah/biji yakni pembungaan
sampai pemasakan biji padi.
Langkah-langkah cara Menanam/Budidaya Padi
1. Pembuatan Bedengan untuk Persemaian/pembibitan Padi
Bedengan semain dibuat rata dengan ukuran lebar 1-1,5 m (lebar got 40-50 cm),
panjangnya menyesuaikan ukuran lahan. Luas bedengan semai biasanya 1/20 luas
penanaman. Pilih lahan untuk bedengan semai yang mudah pengairannya dan bebas hama
penyakit,
Untuk menambah kesuburan tanah tempat persemaian, tambahkan bahan organic (kompos
atau pupuk kandang 1 kg/m2). Tebarkan pupuk NPK 10 gram/m2 serta insektisida
karbofuran 10 gram/m2
2. Persiapan benih dan Cara menyemai benih padi
a. Diwaktu bedengan semai dibuat, siapkan benih padi yang akan disemai (biji yang bernas)
b. Rendam benih padu kurang lebih 24 jam, dan ganti air rendaman setiap 6 jam sekali
c. Kemudian peram selama 1-3 hari sampai benih berkecambah semua
d. Setelah diperam 1-3 hari dan benih berkecambah (muncul radikula/akar baru), benih
sudah bisa disebar pada bedengan yang telah dibuat dengan kerapatan 50 gram untuk 1
m2
e. Setelah benih padi berkecambah disebar, genangu selama 2-3 hari dengan air secara
macak-macak
3. Penyiapan Lahan Padi
a. Pembersihan lahan dilakukan dengan aplikasi herbisida
baik kontak atau sistemik sehingga lahan bersih dari
gulma atau rumput.
b. Penggenangan lahan bertujuan agar hama penyakit
yang ada dalam tanah bisa mati, dan struktur tanah
menjadi lebih lunak. Dilakukan selama kurang lebih 1
minggu.
c. Olah tanah atau bajak sebelum lahan dibajak sebarkan
pupuk kandang atau kompos kurang lebih 5-10 ton/ha.
Kemudian lakukan bajak untuk membolak balik tanah
dan menghancurkan bongkahan tanah
d. Penggaruan bertujuan untuk meratakan lahan,
Lakukan penggaruan serata mungkin sehingga tanaman
padi dapat tumbuh dengan baik. Penggaruan dilakukan
setidaknya 1 hari menjelang penanaman. Dan jangan
lupa untuk mengurangi air saat penggaruan.
4. Pindah tanam dan perawatan masa vegetative padi
 Pindah tanam bibit padi adalah saat berusia 3-4 minggu (kurang lebih 5-7
daun). Cara penanamannya yakni bibit padi jangan ditanam terlalu dalam
karena berakibat pertumbuhan tanaman menjadi lambat.
 Jarak tanaman yang direkomendasikan 20-25 x 20-25 cm atau system jajar
legowo. Jarak tanam jangan terlalu rapat dikarenakan pertumbuhan akan
memanjang, anaman saling menaungi, sehingga berpotensi menyebabkan
anakan sedikit.
 Setelah 2-4 hari setelah pindah tanam akar-akar baru akan terbentuk dan
pada umur 5-10 hari akan terjadi pertumbuhan anakan
5. Pengairan/irigasi tanaman padi
 Pengairan dilakukan dengan pola irigasi berselang
yaitu tanah dialiri air dalam kondisi macak-macak
 Urutannya adalah setelah tanaman sampai umur
10 hari diairi setinggi 2-5 cm.
 Saat umur 11 hari, pengairan dihentikan sampai
dipetk sawah habis dengan sendirinya
 Kemudian lakukan penggenangan lagi setinggi 5
cm selama 5 hari.
 Ulangi kegiatan pengeringan dan penggenangan
sampai masuk fase pembungaan
 Pada fase pembungaan, lakukan penggenangan
lagi setinggi 5 cm sampai menjelang panen
 Setelah itu lahan dikeringkan untuk proses
pemasakan gabah
6. Pemupukan Padi
Untuk menghasilkan 1 ton gabah dibutuhkan unsur hara sebagai berikut :
 N sebanyak 17,5 kg (setara 39 kg Urea)
 P sebanyak 3 kg (setara 9 kg SP36)
 K sebanyak 17 kg (setara 34 kg KCl)

Pemupukan disarankan untuk mengkombinasikan pupuk anorganik (kimia) dengan


pupuk organic agar selain produktivitas bias tinggi juga kesuburan tanah tetap
terjaga
Pemupukan padi harus berdasarkan fase pertumbuhan, dengan dosis yang berbeda
pula untuk masing-masing jenis pupuk yaitu :
 Pemupukan 1 : umur 7-10 hst (Urea 50-70 kg/ha, SP36 100-150 kg/ha, KCl 50
kg/ha)
 Pemupukan 2 : umur 21 hst (Urea 100-150 kg/ha)
 Pemupukan 3 : umur 40 hst (Urea 50-00 kg/ha, KCl 50-100 kg/ha)
7. Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi
 Gulma pada tanaan padi perlu dikendalika agar tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman padi. Di lahan, gulma berebut unsur hara, air ruang
tumbuh dan sinar matahari dengan tanaman padi.
 Penyiangan dilakukan secara manual yakni dengan cara mencabut gulma satu
persatu, namun hal ini tidak efektif dan efisien.
 Saat ini ada teknik dan cara pengendalian gulma dengan aplikasi herbisida
selektif.
8. Panen Padi
 Masa/umur panen padi biasanya dilakukan setelah umur 30 hari setelah masa
pembungaan atau bias dilihat dari kondisi fisik gabah yakni sudah mengalami
masak fisiologis 90% yang artinya 90% gabah telah berubah warna menjadi
kuning.
 Panen yang terlalu awal yakni saat banyak bulir hijau makan akan banyak
terbentuk bulir patah pucuk sehingga dapat menurunkan kualitas beras.
 Begitupula jika panen terlambat, makan akan terjadi potensi kehilangan
karena banyak gabah yang rontok di sawah.
HAMA DAN PENYAKIT UTAMA TANAMAN PADI
1. Wereng Coklat (Nilavarpata lugens)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai