Anda di halaman 1dari 12

PENGKAJIAN POTENSI DESA DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATIF

DI DESA MAWAI INDAH KECAMATAN BATU AMPAR


KABUPATEN KUTAI TIMUR

KELOMPOK 3 Revaldy Andika 165040201111154

Fanisa Faljila 175040200111045

Marcella Nur Wijayanti 175040200111099

Bagus Zharfan Zakaria 175040207111001

Boby Akbar Faris 175040207111086

Nahdlia Putri Alayya 175040207111233

PRESENT AGROEKOTEKNOLOGI
“PENDAHULUAN”
Latar Belakang dan
Tujuan

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem. Hutan


merupakan salah satu modal dasar pembangunan
nasional, meliputi kawasan seluas kurang lebih
53% dari wilayah Indonesia. Masyarakat desa
sekitar hutan memanfaatkan hasil hutan karena
rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan
rendahnya pendapatan. Disamping meningkatnya
jumlah penduduk maka ada perubahan missal :
penurunan kualitas lingkungan, penebagan tanpa
ijin, ladang berpindah.
Untuk melihat peran serta dan kemampuan masyarakat
perlu adanya penelitian dengan tujuannya yaitu
mengetahui potensi, permasalahan dan pemecahan
masalah yang ada di Desa Mawai Indah
Data Penelitian Diambil dengan Menggunakan Teknik
Participatory Rural Appraisal (PRA) yang Terdiri Dari:

Teknik Pembuatan
Teknik Teknik Bagan
Penelusuran Alur Penelusuran Desa Kecenderungan dan
Sejarah Desa (Transek) Perubahan Mata
Pencaharian

Teknik Teknik
Penyusunan Teknik Bagan
Pembuatan Kegiatan Harian
Kalender Musim Peta/Sketsa Desa

Teknik Kajian
Kelembagaan
Desa (Diagram
Venn)

KELOMPOK 3
HASIL
Sketsa Desa Mawai Indah
Pada sketsa desa ini tergambar lokasi
perkebunan/pertanian mengelilingi
perkampungan. Desa Mawai Indah mempunyai
sungai yang cukup besar untuk menjamin
ketersediaan air namun sering terjadinya banjir
akibat tingginya debit air sungai. Desa juga
mempunyai cekdam bendungan pengendali
untuk pengendalian banjir namun sepertinya
belum berhasil dalam mengatasi terjadinya
banjir.

KELOMPOK 3
Transek Desa Mawai Indah

KELOMPOK 3
PENELUSURAN DESA (TRANSEK)
Transek merupakan salah satu teknik PRA
(Participatory Rural Appraisal) yang digunakan
untuk melakukan pengamatan langsung
terhadap lingkungan dan sumberdaya
masyarakat.
• Potensi desa berupa tersedianya lahan yang
cukup luas yang digunakan untuk
perkebunan, pertanian, perumahan dan areal
perkantoran.
• Jenis tanaman yang diusahakan oleh
masyarakat berupa lada, kelapa sawit dan
karet.
• Status kepemilikan tanah di desa ini adalah
berupa hak milik dan milik umum.
• Hasil perkebunan yang cukup
• Tersedianya SDM
• Aksesibilitas berupa jalan.
PEMBAHASAN

Identifikasi Potensi dan


Masalah POTENSI YANG DIMILIKI MASYARAKAT DESA
1. Penduduk yang berada dalam usia produktif cukup tinggi
sebesar 64% dari jumlah penduduk desa.
2. Mempunyai lahan yang luas.
3. Sudah adanya fasilitas umum di desa ini.
4. Adanya lembaga dan kelompok masyarakat yang sudah
terbentuk.
5. Masih ada lembaga yang belum maksimal dimanfaatkan.
6. Adanya perusahaan yang berlokasi di desa.
7. Panen hasil perkebunanan seperti lada, sawit dan karet yang
cukup baik dan cenderung meningkat hasilnya.
MASALAH YANG DIHADAPI

1. Seringnya terjadi banjir yang mengganggu aktifitas masayarakat.


2. Berkurangnya lapangan kerja karena ditutupnya perusahaan HTI.
3. Terjadinya serangan hama walang sangit dan fusarium yang menyerang tanaman lada masyarakat serta
sulitnya mendapatkan bibit lada serta pupuk.
4. Sulitnya pemasaran hasil pertanian dan perkebunan masyarakat seperti lada, karet dan sawit.
5. Peternak sapi merasakan kurangnya sapi pejantan untuk meningkatkan produksi sapi masyarakat serta
tidak adanya kebun pakan ternak.
6. Koperasi belum terbentuk.
7. Belum optimalnya pembinaan oleh PPL.
8. Belum optimalnya kegiatan kelembagaan dan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.
9. Kurangnya pembinaan terhadap lembaga dan kelompok masyarakat.
Langkah-Langkah Menyelesaikan
Masalah yang Dihadapi

1. Masyarakat memiliki lahan luas yang belum dioptimalkan,


bisa bekerjasama dengan perusahaan membuat
perkebunan yang dikelola secara modern dan baik.
2. Pemasaran hasil panen dapat bekerjasama dengan
perusahaan dan dinas terkait. Selain itu juga bisa
membangun sebuah pasar di Desa Mawai Indah.
3. Mengatasi serangan hama dan fusarium terhadap
tanaman lada bisa dengan memanfaatkan pengalaman
anggota kelompok tani.
4. Lahan yang luas milik masyarakat juga bisa ditanami
dengan pakan

KELOMPOK 3
1. Pemanfaatan bendungan yang ada
2. Mengurangi kendala dalam pembentukan
koperasi dengan memanfaatkan PPL dan
Dinas Pertanian membantu dan mendampingi
proses pembentukan dan pengurusan
koperasi.
3. Meminimalisir kurangnya SDM masyarakat
dengan memanfaatkan perusahaan yang
berlokasi di desa. Perusahaan bisa
mengadakan pelatihan keterampilan seperti
budi daya tanaman karet dan budi daya ikan.
4. Mengatasi kurangnya sapi pejantan bisa
dengan mengoptimalkan koordinasi dengan
Dinas Peternakan. Masyarakat bisa
berkonsultasi cara mendapatkan bantuan sapi
pejantan dan cara pemeliharaan bantuan
tersebut.
Kesimpulan
Solusi :
adanya kerja sama dengan
perusahaan untuk membuat
Permasalahan : sistem perkebunan yang baik,
Potensi : pemasaran hasil pertanian dan serta untuk menampung hasil
produksi panen lada yang baik, perkebunan yang sulit, adanya produksi, meningkatkan Sumber
luas lahan, dan adanya serangan hama dan fusaarium Daya Masyarakatnya,
perusahaan yang beroperasi di yang menyerang tanaman lada di menyelesaiakn pembentukan
desa tersebut Desa Mawai Indah, dan koperasi desa, mengatasi hama
seringnya terjadi banjir dan fusarium dengan tepat,
serta mengoptimalkkan
bendungan pengendalian yang
dimiliki Desa Mawai Indah.
◦THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai