Oleh:
BPP KECAMATAN SUMBANG
2
semua hara esensial seimbang sesuai kebutuhan
tanaman dan optimum untuk meningkatkan
produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi
pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari
pencemaran lingkungan. Jadi pemupukan
berimbang merupakan pemenuhan hara yang
berimbang dalam tanah, bukan berimbang dalam
bentuk dan jenis pupuk. Pemupukan diberikan bagi
hara yang kurang dalam tanah, yang sudah cukup
diberikan hanya untuk memelihara hara tanah
supaya tidak berkurang. Takaran pupuk yang
digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman
akan berbeda untuk masing-masing jenis tanah, hal
ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah
memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah
yang berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu
dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam
pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang
digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri, waktu
pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara
atau metode pemupukan. Peningkatan produksi
3
pertanian dapat dicapai melalui pendekatan
teknologi yang tepat antara lain dengan
menerapkan teknologi pemupukan berimbang
spesifik lokasi. Saat ini teknologi pemupukan
sesuai anjuran hampir tidak dilakukan oleh
sebagian petani Indonesia, sehingga menyebabkan
pemupukan menjadi tidak berimbang.
II. KEBUTUHAN HARA TANAMAN
Tanaman memperoleh makanan dapat
berasal dari udara, air, tanah, dan unsur-unsur
organik sebagai contoh :
1. Dari udara dan air tanah : Karbon (C )
Hidrogen ( H ), Oksigen (O)
2. Dari tanah, pupuk buatan dan kotoran hewan
: Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium ( K), Kalsium
(Ca), Magnesium (Mg), Sulfur ( S ), Besi (Fe),
Mangan (Mn), dan Klorin (Cl), Co ( Kobalt)
Unsur-unsur tersebut memiliki peranan
sangat penting dalam kehidupan tanaman,
masing-masing unsure memiliki fungsi yang
spesifik dan tidak dapat digantikan oleh unsure
4
yang lain. Dalam hal peningkatan produksi
pertanian penggunaan pupuk berimbang sangat
penting karena dengan pemberian pupuk yang
mengandung unsure N, P, K, S. dapat
meningkatkan produksi padi yang ada.
Fungsi & Manfaat Pemupukan Berimbang
1. Pupuk Nitrogen (N) yang dapat berupa
Amonium sulfat/ ZA (NH4)2SO4, Urea (CO
(NH2)2), Amonium nitrat (NH4NO3).
Fungsi dari pupuk nitrogen antara lain :
- Merangsang pertumbuhan akar, batang, daun
- Membuat warna daun lebih tampak hijau
- Memperbanyak anakan
- Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
2. Pupuk P ( Fosfor ) Yang termasuk pupuk ini
adalah super pospat tunggal (ES), Double
superfosfat (DS) dan Triple super fosfat (TSP ),
pupuk fosfor sebetulnya juga larut dalam air
tetapi tidak secepat pupuk urea, pupuk ini
berfungsi :
- Memperpanjang pertumbuhan akar, sehingga
5
tanaman mudah menyerap makanan
- Menguatkan batang dan mempercepat proses
pemasakan buah
- Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
3. Pupuk K ( Kalium) Yang termasuk dalam
pupuk kalium adalah pupuk kalium tunggal
antara lain kalium sulfat (ZK), kalium
magnesium sulfat.
Fungsi kalium bagi tanman :
- Memperbaiki pertumbuhan tanaman
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
serangan hama/penyakit
- Memperbaiki mutu hasil
6
Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan
mengukur tingkat kehijauan warna daun (BWD ).
Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil
analisis status hara tanah sawah dan kebutuhan
tanaman .
Kisaran dosis pemupukan berdasarkan Permentan
No.40/OT.140/4/2007
1. Apabila menggunakan pupuK tunggal
7
2. Apabila menggunakan kombinasi pupuk
tunggal dan pupuk majemuk Phonska
Avriliana Sukowati,SP
BPP Kec. Sumbang
19 Maret 2021
8
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, D. P. (2012). Pupuk Dan Pemupukan, 1–
9.Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret.
pertanian.go.id/pupuk/index.php/publikasi/102-pengertian-
pemupukan-berimbang,
diakses tanggal 24 September 2018.