I. LATAR BELAKANG
Tembakau adalah jenis tanaman musiman, yaitu biasanya
dibudidayakan oleh para petani pada saat musim kemarau. Berikut ini
kami akan membahas cara menanam tembakau berserta cara perawatan
tanaman ini. Mengapa dimusim kemarau? Jika tembakau ditanam pada
musim penghujan yaitu ditanam mulai dari bibit ke media tanam pada
ladang maka bibit tersebut tidak akan bertumbuh dengan baik dikarenakan
bibit tembaku akan mudah membusuk yang disebabkan oleh terlalu
banyaknya kandungan air di dalam tanah.
Pada masa-masa dewasa atau pada saat masa pertumbuhan,
tanaman tembakau akan mendapatkan hasil yang kurang baik karena
terlalu banyaknya curah hujan sehingga akan menyebabkan pada daun
yang tidak maksimal atau tidak baik. Harganya yang menurun karena
disebabkan oleh intensitas cahaya yang kurang atau cuaca panas yang
kurang.
Dengan adanya cuaca panas, biasanya digunakan sebagai
penjemuran tembakau yang sedang dilakukan proses pengolahan, karena
jika panas yang kurang dari terik matahari akan berefek pada penjemuran
yang kurang maksimal dan juga tidak mendapatkan hasil yang kurang
maksimal atau rokok menjadi kurang enak dan tidak sesuai yang
diharapkan. Oleh sebab itu dengan beberapa hal tersebut yang terjadi
maka harga tembakau pastinya akan anjlok.
III. PENANAMAN
Untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang seragam diusahakan
menanam bibit yang seragam umur dan besarnya, kemudian setiap lubang
tanam diberi pupuk kandang/organic masak sebagak 5 (lima) kg. Apabila
waktu penanaman kondisi iklim panas, maka lubang tanam disiram lebih
dahulu sebelum ditanami.
Untuk mencegah serangan hama pada bibit yang baru ditanam,
sebagian disekitar lubang tanam ditaburi furadan 3 G dengan dosis 2 gr
setiap tanaman. Waktu tanam sebaiknya sore hari, pukul 17.00- 19.30,
untuk menghindari bibit terkena terik sinar matahari yang dapat
menyebabkan kelayuan. Penanaman diusahakan agar bibit tidak terlipat
dan batang tidak patah. Pada tanah tersebut diberi lubang dengan jari
telunjuk sedalam 4 cm sebagai lubang tanam yang diberi pupuk
kandang/pupuk organik. Hal ini agar pangkal batang dan akar melekat
baik dengan tanah, selanjutnya siram sedikit air.
Sistem tanam yang digunakan berkaitan dengan ketersediaan air
dan suhu udara. Bila tersedia air irigasi atau banyak hujan/hari hujan
tinggi, maka sistem tanam yang diterapkan adalah single row (satu baris)
dalam satu guludan dengan jarak tanam (JT) 90 cm x 60 cm,
sedangkan bila suhu udara kering dan air irigasi terbatas maka system
tanam yang baik adalah double row (dua baris) dalam satu guludan.
Jarak tanam lebar menghasilkan daun tebal, luas dan nikotin tinggi
sedangkan jika Jarak Tanam rapat/sempit, maka akan menghasilkan daun
tembakau tipis, sempit/kecil dan kandungan nikotin rendah.
1. Waktu Tanam
Waktu tanam dapat dimulai awal musimkemarau untuk menghindari
genangan air dan paling lambat 12 dasarin sebelum akhir musim
kemarau. Tanam tembakau pada periode kering diperlukan air irigasi
untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Dalam skala operasional
pengelolaam tanam diperlukan informasi perkiraan cuaca kemarau maju
atau mundur ataukah lebih kering atau lebih basah dari keadaan normal.
Informasi tersebut diharapkan telah diketahui sebelum menebar benih
tembakau juga saat menjelang panen.
2. Jarak Tanam
Jarak tanam disesuaikan dengan kesuburan tanah, sedangkan jarak
tanam umum yang digunakan adalah 45-60 cm atau 90 – 140 cm.
IV. PEMELIHARAAN
1. Pemupukan
Terlebih dahulu buat lubang atau tugal disekitar tanaman kemudian
masukkan pupuk dalam lubang tanam tersebut sehingga pupuk diserap
Oleh tanaman tembakau dan tidak hilang/hanyut oleh hujan. Untuk
perumbuhan yang optimal, maka tanaman tembakau akan menyerap
unsur hara tertentu dalam tanah berdasarkan jenis tanah, mutu/kualitas
tembakau (kandungan Tar dan Nikotin), lihat d ibawah ini.
a. Tanah Berat (Vertisol) atau Tanah Liat
Kebutuhan Unsur N : 40-50 kg N/ha, atau 200-250 kg.ha
Kebutuhan unsur P : 70 kg P2O5, yang dapat dipenuhi dengan 200
kg SP36/ha. Pupuk ini diberikan sebelum atau menjelang tanam.
Kebutuhan unsur K : pemberian unsur K dapat bersamaan dengan
pemberian unsure (menghasilkan mutu daun tembakau berkualitas
tinggi diperlukan unsur (K) 3 kali lebih besar disbanding untuk
pertumbuhan normal. Unsur K dapat dipenuhi dengan KNO3 atau
unsur (K) yang lain.
b. Tanah Ringan
Kebutuhan Unsur N : 60-70 kg N/ha, yang dibeikan 2 kali seperti
tanah berat. Bila terjadi hujan yang cukup tinggi setelah
pemupukan
Perlu tambahan unsur/pupuk N antara 10-15 kg/ha, untuk
menggantikan, kehilangan/pencucian unsure N dari daerah perakaran.
1. Kebutuhan unsur P : lebih rendah dari pada tanah berat, karena
fraksi mengingat P lebih kecil. Pupuk/unsur P diperlukan sekitar
45 kg P2O5, yang dapat dipenuhi dengan 100 kg SP36/ha. Pupuk
ini diberikan sebelum atau menjelang tanam.
2. Kebutuhan unsur K : pemberian unsur K dapat bersamaan
dengan pemberian unsure dengan dosis sekitar 150-200 kg
K2O/ha dan pemupukan unsur Magnesium (Mg) 30 kg Mg/ha.
Hal ini disebabkan tanah ringan ketersediaan unsur Mg rendah.
Waktu Pemupukan :
Pemupukan I : pada umur tanaman 7-10 hari setelah tanam dengan
cara tugal kurang lebih 5 cm disisi tanaman, kemudian ditutup dengan
tanah. Dosis sesuai anjuran. Setelah pemupukan dilanjutkan dengan
pendangiran/pembumbunan I (saat tanaman umur 7-10 hari).
Pemupukan II : Pada umur 21 – 25 hari setelah tanam dengan cara
tugal 10-15 cm disisi tanaman (sejajar dengan bagian terluar daun
tembakau). Kemudian dilanjutkan dengan pendangiran/pembumbunan
II, daun pasir dan koseran dibuang dan timbun tanah.
Penting diingat :
Tanaman tembakau tidak boleh diberikan pupuk yang ada kandungan
klor-nya (Cl) seperti : ZA, ZK, NPK Phonska, SP36, NPK Kebo Mas
Pemupukan dengan Dosis N rendah akan menghasilkan daun sempit,
tipis, total hasil dan kandungan nikotin rendah.
Pemupukan dengan Dosis N tinggi akan menghasilkan daun tebal,
lebar, total hasilberat dan nikotin tinggi
Pemupukan dengan Dosis N terlalu tinggi, daun menjadi keropos dan
hasil panen tidak laku.
2. Pengairan
Tanaman tembakau ditanam mengalami musim kering/kemarau,
sehingga pengairan dan penyiraman sangat diperlukan, agar kebutuhan
air tanaman tembakau terpenuhi. Tanaman yang memperoleh cukup
air, maka akan diperoleh pertumbuhan daun tembakau maksimal 400-
600 mm, rajangan daun tembakau berwana terang, berkadar minyak,
mengandung nikotin, alkaloid dan N total lebih rendah. Sedangkan bila
kurang suplai/persediaan air bagi kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tembakau maka akan menghasilkan daun
rajangan yang tinggi kandungan karbohidaratnya.
Periode umur tanaman 5-9 minggu (mulai setinggi lutut sampai
berbunga) maka akan terjadi pertumbuhan tajuk yang cepat. Pada
periode ini tanaman tembakau memerlukan air yang cukup banyak guna
mempertahankan kelembaban tanah yang cukup. Apabila tidak ada
tanda-tanda tanaman layu sebelum jam 11.00, menandakan air tanah
masih cukup sehingga tidak perlu diairi. Tapi jika kadar air sekitar akar
turun sampai 20% maka perlu dilakukan pengairan sampai kapasitas
lapang. Bila umur tanaman 9-12 minggu atau memasuki periode panen
atau pemasakan daun tembakau terjadi kekeringan maka masih perlu
dilakukan pengairan.
Pada saat buka tanah dan atau saat tanam bibit tembakau umur 1-5 hari
setelah tanam terjadi cuaca kering, maka harus dilakukan
penyiraman/dikocor dengan air sebanyak 2 ltr pertanaman, disiram
pelan-pelan sehingga tidak menimbuni tanaman.
Saat umur tanaman 20 hari setelah tanam terjadi cuaca kering dilakukan
penyiraman atau pengairan sampai tanah basah, tapi tidak tergenang.
Tinggi leb pada tanah ½ guludan bagi tanah berat, dan tanah ringan 2/3
guludan.
Apabila umur tanaman 35 hari setelah tanam terjadi kekeringan atau
cuaca sangat kering, guludan diairi sampai tanah menjadi basah tetapi
tidak tergenang. Tinggi air leb (pengairan) pada tanah berat 1/3 guludan
dan ditanah ringan 2/3 guludan.
Penyiraman/pengairan ini pada guludan diulan setiap 3-4 hari hingga
tanaman memasuki fase panen (pemasakan daun) jika cuaca
kering/kemarau.
Lokasi pertanaman tembakau tidak ada pengairan dan kuran hujan maka
harus disiram air setiap hari tiap tanaman hingga umur 2 bulan
3. Penyiangan dan Pendangiran (Pembumbunan)
Penyiangan merupakan pengolahan tanah lebih lanjut setelah bibit
ditanam dan selama pertumbuhan tanaman. Dalam melakukan
penyiangan yang perlu diperhatikan adalah bahwa tembakau berakar
dangkal. Walaupun tanaman sudah tua sebagian besar berada pada
lapisan tanah 30-40 cm karena, system akarnya yang dangkal, maka
harus hati-hati dalam melakukan penyiangan, usahakan agar sedikit
mungkin terpotongnya akar.
DAFTAR PUSTAKA
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87921/CARA-MENANAM-
TEMBAKAU-DAN-PERAWATANNYA/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/82321/Pengendalian-Hama-dan-Penyakit-
Tembakau/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/50612/HAMA-DAN-PENYAKIT-
TANAMAN-TEMBAKAU/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/69800/BUDIDAYA-TEMBAKAU/