Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENGAIRAN BERSELANG PADA

TANAMAN PADI
Pemberian air pada padi sawah dalam jaringan irigasi, terdapat 3 sistem, yaitu : sistem irigasi
terus menerus, sistem irigasi rotasi, dan sistem irigasi berselang. Kebanyakan jaringan irigasi
yang ada di Indonesia, menerapkan sistem irigasi terus menerus (continous flow).

Tanaman padi bukanlah tanaman air tetepi tanaman yang memerlukan air. Jadi lebih bijaksana
apabila pengairan untuk tanaman padi dilakukan dengan pengairan berselang.

Pengairan berselang (intermittent irrigation) adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi
kering dan tergenang secara bergantian. Kondisi seperti itu ditujukan antara lain untuk :

 Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas
 Memberi kesempatan pada akar tanaman untuk mendapatkan udara sehingga dapat
berkembang lebih dalam
 Mengurangi timbulnya keracunan besi
 Mengurangi penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan
akar
 Mengaktifkan jasad renik mikroba yang menghambat
 Mengurangi kerebahan
 Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah)
 Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen
 Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah)
 Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng
coklat dan penggerek batang, dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus

1. PENGELOLAAN AIR BERSELANG

Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi
kering dan tergenang secara bergantian untuk:

 Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas.
 Memberi kesempatan kepada akar untuk mendapatkan udara sehingga  dapat berkembang
lebih dalam.
 Mencegah timbulnya keracunan besi.
 Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan
akar.
 Pengairan berselang memberi kesempatan kepada akar untuk berkembang lebih baik.
 Mengaktifkan jasad renik mikroba yang
 Mengurangi kerebahan.
 Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak  menghasilkan malai dan gabah).
 Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen.
 Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah).
 Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng
coklat dan penggerek batang,dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.

Dalam melakukan pengairan berselang perlu dipertimbangkan bahwa cara ini dilakukan
bergantung pada:

 Jenis tanah; tanah yang tidak bisa menahan air sebaiknya hati-hati dalam menerapkan
cara pengairan berselang; demikian pula jenis tanah berat.
 Pola pengairan di wilayah setempat; kalau pengairan sudah ditetapkan berselang setiap 3
hari maka pola pengairan yang sudah ada ini saja yang diikuti.
 Pada lahan sawah yang sulit dikeringkan karena drainase jelek, pengairan berselang tidak
perlu dipraktekkan.

1.
1. CARA PENGAIRAN BERSELANG:

Cara pengelolaan air pada sistem pengairan berselang:

1. Lakukan teknik pergiliran pengairan dalam satu musim tanam. Bibit ditanam pada
kondisi tanah jenuh air dan petakan sawah dialiri lagi setelah 3-4 hari. Pengelolaan air
selanjutnya diatur sebagai berikut :

1. Lakukan pergiliran air selang 3 hari. Tinggi genangan pada hari pertama lahan diairi
sekitar 3 cm dan selama 2 hari berikutnya tidak ada penambahan air. Lahan sawah diairi
lagi pada hari ke 4. Cara pengairan ini berlangsung sampai fase anakan maksimal. 
2. Mulai dari fase pembentukan malai sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus 
3. Sekitar 10-15 hari sebelum tanaman dipanen, petakan sawah dikeringkan 
4. Lakukan pengairan berdasar ketersediaan air. Perhatikan ketersediaan air selama musim
tanam. Apabila sumber air tidak cukup menjamin selama satu musim, maka lakukan
pengairan bergilir dengan periode lebih lama sampai selang 5 hari.
5. Lakukan pengairan dengan mempertimbangkan sifat fisik tanah. Pada tanah berpasir dan
cepat menyerap air, waktu pergiliran pengairan harus diperpendek.

Pengairan pada saat persemaian padi dapat dilakukan secara basah ataupun kering.

Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut : 

 Bedengan digenangi air selama 24 jam  


 Setelah genangan itu berlangsung  selama 24 jam, kemudian air  dikurangi hingga
keadakan macak-macak (nyemek-nyemek), kemudian benih mulai bisa disebar.
Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak ini
dimaksudkan agar benih  yang disebar dapat merata dan mudah melekat ditanah sehingga
akar mudah masuk kedalam tanah, benih tidak busuk akibat genangan air, ,emudahkan
benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga proses
perkecambahan lebih cepat, benih mendapat sinar matahari secara langsung.

Sedangkan pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan
yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat
berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau
rumput. Air berperan menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman
pengganggu / rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air  dan kedalamannya merupakan
faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan
secara basah.  

Agar benih dalam bedengan tidak hanyut, maka air harus diatur sesuai dengan keadaan, misalnya
: bila akan terjadi hujan maka bedengan perlu digenangi air, agar benih tidak hanyut.
Penggenangan air dilakukan lagi pada saat menjelang pemindahan bibit dari pesemaian kelahan
pertanaman, untuk memudahkan pencabutan. 

Irigasi akan mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah, dan perkembangan rumput-rumput liar, maka
teknik harus disesuaikan dengan tuntutan irigasi, hendaklah dipilih jenis-jenis tanaman yang
paling cocok dengan adanya irigasi itu. Sebab tujuan dari irigasi adalah untuk membuat unsur
hara mudah diserap tanaman padi itu. (Agus somantri, SP-WKPP Bumi Rapak, Kecamatan
Kaubun - UPT PPPP Kecamatan Kaubun)

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/81730/SISTEM-PENGAIRAN-BERSELANG-PADA-TANAMAN-
PADI/

PENGAIRAN BERSELANG PADA


TANAMAN PADI SAWAH
Pengairan berselang adalah penerapan teknis pengairan yang dimaksudkan untuk menghemat
penggunaan air. Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi
lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian sesuai fase pertumbuhan tanaman
dan kondisi lahan

Pengairan berselang memberi kesempatan kepada akar untuk berkembang lebih baik, pengairan
berselang mengurangi kerebahan, mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat,
mengurangi kerebahan, mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan
malai dan gabah), menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen,
memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah), memudahkan pengendalian
hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang,
mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.
1. Manfaat Pengairan Berselang

Manfaat Pengairan berselang adalah :

 Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas;
 Memberi kesempatan kepada akar untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang
lebih dalam;
 Mencegah timbulnya keracunan besi;
 Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan
akar.

1. Alat Kontrol

Alat Kontrol Pengairan Berselang Terbuat dari ;

1. Tabung paralon diameter 15 cm dengan panjang 40 cm


2. Separuh dari paralon diberi lubang-lubang
3. Bagian yang berlubang di benamkan kedalam tanah
4. Cara Pengairan Berselang

Cara pengairan berselang:

 Tanam bibit dalam kondisi sawah macak macak;


 Secara berangsur tanah diairi 2-5 cm sampai tanaman berumur 10 hari;
 Biarkan sawah mengering sendiri, tanpa diairi (biasanya 5-6 hari);
 Setelah permukaan tanah retak selama 1 hari, sawah kembali diairi setinggi 5 cm;
 Biarkan sawah mengering sendiri, tanpa diairi (5-6 hari) lalu diairi setinggi 5 cm.

Dalam melakukan pengairan berselang perlu  dipertimbangkan bahwa cara ini dilakukan
bergantung pada:

 Jenis tanah; tanah yang tidak bias menahan air sebaiknya hati-hati dalam menerapkan
cara pengairan berselang; demikian pula jenis tanah berat;
 Pola pengairan di wilayah setempat; kalau pengairan sudah ditetapkan berselang setiap 3
hari maka pola pengairan yang sudah ada ini saja yang diikuti

Pengairan berselang memerlukan pengaturan kapan lahan digenangi dan dikeringkan.  Ulangi hal
di atas sampai tanaman masuk stadia pembungaan.  Sejak fase keluar bunga sampai 10 hari
sebelum panen, lahan terus diairi setinggi 5 cm, kemudian lahan dikeringkan sepuluh hari
sebelum panen lahan dikeringkan

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/72081/PENGAIRAN-BERSELANG-PADA-TANAMAN-PADI-
SAWAH/
penerapan sistem irigasi berselang pada
tanaman padi sawah
penerapan sistem irigasi berselang pada tanaman padi sawah di kecamatan kademangan
kota probolinggo

pengairan sistem basah kering pada dasarnya merupakan pengembangan dari cara intermitten
(terputus-putus), dengan melengkapi alat bantu sederhana berupa paralon atau bambu yang
dibenamkan kedalam tanah. metode basah kering ini, dikembangkan oleh irri bekerjasama
dengan balai besar padi yang pada dasarnya mengatur pemberian air sesuai kebutuhan tanaman
padi. ditinjau dari penerapan konsep hemat air, cara pbk ini  merupakan salah satu teknik
penghematan dalam budidaya padi sawah yang mudah diterapkan melalui alternasi genangan air
(flooded) dan non genangan air berdasarkan fase pertumbuhan tanaman.

keunggulan intermitten

1. penghematan konsumsi air sampai 30%


2. tanaman lebih tahan rebah
3. memberi kesempatan akar untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang lebih dalam
4. mencegah penimbunan h2s dan asam organik yang dapat menghambat perkembangan akar
5. mengaktifkan jasad renik mikroba karena temperatur tanah meningkat
6. pengairan berselang atau intermitten efektif mengurangi emisi gas metan berkisar 17 - 66%
daripada pengairan terus menerus karena metoda ini dapat memutus daur hidup bakteri
methanogen (baskoro, 2011)
7. menghambat perkembangan hama (penggerek batang, wereng coklat, keong mas), dan penyakit
(busuk batang dan busuk pelepah daun)
8. dapat menekan keracunan tanaman akibat akumulasi besi (fe) dalam tanah

alat dan bahan

alat :                                                                                      

 bor/solder
 spidol
 pengaris
 ajir
 gergaji

bahan :

 paralon
 bambu/aji

pembuatan alat ukur ketinggian genangan air


bahan yang perlu disiapkan dapat berupa paralon berdiameter 4 “ (diameter 10 - 15 cm) dengan
tebal 2 mm atau bahan metal yang anti karat, tetapi lebih praktis mudah dan banyak tersedia,
gunakan  paralon karena mudah dalam pembuatan lubangnya.

cara membuat

potong paralon ( 4 “) sepanjang 30 cm atau 40 cm dengan gergaji besi. separuh dari tabung ( 20
cm) dibuat lubang-lubang ukuran 5 mm dengan  jarak antar lubang 2-5 cm sepanjang 20 cm, sisa
sepanjang 20 cm, tidak perlu dilubangi

aplikasi di lapangan

jumlah tabung per satuan luas jumlah tabung silinder yang dianggap mewakili untuk  luasan 0,25
ha pada daerah datar adalah 1 buah ( 4 buah per ha) dan jika lahannya memiliki kemiringan 5 %,
gunakan 2 alat  untuk luas lahan yang sama berarti 8 buah per ha nya.

cara peletakan/pemasangan

tabung silinder dipasang pada jarak 50 - 75 cm dari pematang.

cara pengamatan

1. pengamatan kondisi air dilakukan mulai tanam hingga 1 (satu) minggu sebelum tanaman
berbunga.
2. waktu pengamatan yaitu pada pagi hari cukup 1 kali, untuk mengamati perubahan tinggi air
dalam selinder dibutuhkan mistar (30 cm) dan ajir bambu.
3. tempat pengukuran tidak boleh berubah posisi, ajir bambu dimasukkan ke dalam silinder
selanjutnya diangkat dan bagian yang basah diukur dengan mistar.

kebutuhan air dalam satu siklus tanaman padi sawah

kebutuhan untuk pengolahan tanah, pembibitan, tanam sampai primordia, primordia sampai
pembungaan, bunga 10 % s.d penuh, bunga penuh s.d pemasakan dan pemasakan s.d panen.
kebutuhan air untuk tanaman padi sawah (agus handoko, 2002)  :

1. penggenangan 2- 5 cm setelah bibit ditanam


2. pada fase pembentukan anakan,ketinggian air dipertahankan antara 3 - 5 cm
3. pada masa bunting, ketinggian air 10 cm
4. pada masa pembungaan, ketinggian air 5 - 10 cm
5. ketika tampak keluar bunga, sawah perlu dikeringkan selama 4 -7 hari
6. saat bunga muncul serempak air segera dimasukan kembali
7. menjelang bunting sawah dikeringkan selama 4-5 hari

oleh : ali mughayat syah, a. md

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74007/penerapan-sistem-irigasi-berselang-pada-tanaman-
padi-sawah/
Pengairan Berselang Pada Tanaman Padi
Pengairan Berselang Pada Tanaman Padi

oleh:Endang soetarijani,Amd

Ada yang harus kita pahami bahwa tanaman padi bukan tanaman air, sehingga tanaman tersebut
tak harus selalu terendam air. Dengan memahami kaidah ini, maka diharapkan para petani dapat
menghemat dalam penggunaan air.

Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi
kering dan tergenang secara bergantian untuk: 1) Menghemat air irigasi sehingga areal yang
dapat diairi menjadi lebih luas; 2) Memberi kesempatan kepada akar untuk mendapatkan udara
sehingga dapat berkembang lebih dalam; 3) Mencegah timbulnya keracunan besi; 4) Mencegah
penimbunan asam organik dan gas H2O yang menghambat perkembangan akar.

Pengairan berselang memberi kesempatan kepada akar untuk berkembang lebih baik, pengairan
berselang mengurangi kerebahan, mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat,
mengurangi kerebahan, mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan
malai dan gabah), menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen,
memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah), memudahkan pengendalian
hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang,
mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.

Bagaimana cara penerapannya?

1. Sewaktu penanaman bibit baru di sawah, sebaiknya kondisi air di sawah dalam keadaan
macak-macak.

Hal ini dapat memudahkan para petani dalam menanam bibit padi. Selanjutnya secara bertahap
diberikan air setinggi 3-5 cm.

Biarkan kondisi ini sampai 10 hari. Pertanyaan adalah mengapa sampai dibiarkan selama 10
hari? Sebab bibit yang telah dicabut mengalami stress, oleh sebab itulah dengan adanya air ini
maka dapat mengurangi stess dari terik panas matahari.

Setelah lebih dari 10 hst, air dibiarkan sampai kondisi macak-macak kembali sampai 14 hst. Saat
inilah waktu yang pas untuk pemupukan pertama.

2. sekitar 2 hari kemudian sawah kembali digenangi air setinggi 3-5 cm. Begitu seterusnya
3. Setelah tanaman padi memasuki masa generatif pembungaan, maka sebaiknya sawah
selalu tergenang air setinggi 3-5 cm. Tapi, hal ini pun tak mutlak. Dalam keadaan air
macak-macak pun masih diperbolehkan.

Mengapa? sebab pada fase ini, tanaman membutuhkan air dalam jumlah yang banyak untuk
pengisian bulir padi.

4. Sekitar 10-14 hari sebelum memasuki masa panen, sawah sebaiknya dibiarkan dalam
kondisi macak-macak sampai kering. Sebab bila dalam kondisi tersebut digenangi air
maka hasil panen padi akan kurang bagus. Hal ini didapat diperumpamakan seperti
tanaman buah yang pas ingin matang selalu keguyur hujan, maka hasil dari buahnya
kurang bagus. 

by Endang soetarijani,Amd

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73588/pengairan-berselang-pada-tanaman-padi/

Pengairan berselang (intermittent irrigation)


27.07.2015

BBPadi

7408

Pengairan berselang (intermittent irrigation) adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi
kering dan tergenang secara bergantian. Kondisi seperti ini ditujukan antara lain untuk :

 menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas
 memberi kesempatan kepada akar tanaman untuk mendapatkan udara sehingga dapat
berkembang lebih dalam.
 mencegah timbulnya keracunan besi
 mencegah penimbunan asam organik dan gas H 2S yang menghambat perkembangan akar
 mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat
 mengurangi kerebahan
 mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah)
 menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen
 memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah)
 memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan
penggerek batang, dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.

http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/tahukah-anda/pengairan-berselang-
intermittent-irrigation

Cara Pengairan Berselang pada Padi Sawah


21 Sep 2011

Pengairan berselang atau disebut juga intermitten


adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian untuk: 1)
Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas; 2) Memberi
kesempatan kepada akar untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang lebih dalam; 3)
Mencegah timbulnya keracunan besi; 4) Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S yang
menghambat perkembangan akar.

Pengairan berselang memberi kesempatan kepada akar untuk berkembang lebih baik, pengairan
berselang mengurangi kerebahan, mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat,
mengurangi kerebahan, mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan
malai dan gabah), menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen,
memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah), memudahkan pengendalian
hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang,
mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.

Dalam melakukan pengairan berselang perlu dipertimbangkan bahwa cara ini dilakukan
bergantung pada: 1) Jenis tanah; tanah yang tidak bias menahan air sebaiknya hati-hati dalam
menerapkan cara pengairan berselang; demikian pula jenis tanah berat; 2) Pola pengairan di
wilayah setempat; kalau pengairan sudah ditetapkan berselang setiap 3 hari maka pola pengairan
yang sudah ada ini saja yang diikuti.

Pada lahan sawah yang sulit dikeringkan karena drainase jelek, pengairan berselang tidak perlu
dipraktekkan.

Cara pengairan berselang: 1) Tanam bibit dalam kondisi sawah macakmacak; 2) Secara
berangsur tanah diairi 2-5 cm sampai tanaman berumur 10 hari; 3) Biarkan sawah mengering
sendiri, tanpa diairi (biasanya 5-6 hari); 4) Setelah permukaan tanah retak selama 1 hari, sawah
kembali diairi setinggi 5 cm; 5) Biarkan sawah mengering sendiri, tanpa diairi (5-6 hari) lalu
diairi setinggi 5 cm.
Pengairan berselang memerlukan pengaturan kapan lahan digenangi dan dikeringkan.  Ulangi hal
di atas sampai tanaman masuk stadia pembungaan.  Sejak fase keluar bunga sampai 10 hari
sebelum panen, lahan terus diairi setinggi 5 cm, kemudian lahan dikeringkan.  Sepuluh hari
sebelum panen lahan dikeringkan.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan.

http://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/995/

Anda mungkin juga menyukai