Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

Latar belakang
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah
penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan
teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan media penyuluhan. Berbagai media penyuluhan dapat digunakan
untuk megemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai
pengguna teknologi seperti: media cetak, media audio, media audio visual, media
berupa obyek fisik atau benda nyata. Secara umum dapat dikatakan bahwa media
merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar.
Dalam bidang pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, kemampuan literasi
visual sangat penting, khususnya bagi para guru, dosen, penyuluh, maupun
pelatih/fasilitator lainnya karena dengan demikian mereka dapat lebih efektif dan
efisien dalam menyampaikan materi penyuluhan, pelajaran/pelatihannya.Media
apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan
kelancaran proses belajar terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga
dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan, keterampialn dan
sikap) dikalangan kelompok sasaran. Selain dari pada itu media diharapkan dapat lebih
mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada komunikan (sasaran),
sehingga sasaran lebih mudah dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat
sasaran akan terkesan lebih lama dibandingkan dengan didengar dan media mampu
memotivasi dan mampu memusatkan perhatian. Dalam hal ini media yang digunakan
untuk memudahkan dalam penyampaian materi berupa powerpoint dan leaflet..
Materi penyuluhan pada hakekatnya merupakan segala pesan yang ingin
dikomunikasikan oleh seorang penyuluh kepada masyarakat penerima manfaatnya.
Pesan yang disampaikan dalam proses penyuluhan harus bersifat inovatif yang
mampuh mengubah atau mendorong terjadinya perubahan kearah pembahruan dalam
segala aspek kehidupan masyarakat. Ragam materi yang disiapkan dalam setiap
kegiatan penyuluhan antara lain mencakup : a) Kebijakan dan peraturan yang berkaitan
drngan pelaksanaan pembangunan pertanian, b) Hasil-hasil penelitian atau pengujian

1
dan rekomendasi teknis, c) Pengalaman petani yang berhasil, d) Informasi pasar, e)
petunjuk teknik budidaya, f) Informasi tentang kelembagaan dan peningkatan kualitas
dan kuantitas produk serta g) Dorongan untuk terciptanya swakarsa, swakarya dan
swadaya masyarakat (Vedemcum Bimas). Pemilihan materi penyuluhan harus selalu
mengacu pada kebutuhan petani, akan tetapi dalam praktiknya seringkali penyuluh
kesulitan untuk memilih dan manyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan
masyarakt. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
materi penyuluhan pertanian merupakan pesan atau informasi yang ingin disampaikan
penyuluh kepada petani sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa materi
penyuluhan pertanian merupakan pesan atau informasi yang ingin disampaikan
penyuluh kepada petani sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan hasil
identifikasi di Desa Mangunkerta ditemukan beberapa permasalahan, permasalahan
tersebut diantaranya: 1) belum melakukan budidaya kedelai secara SOP, 2) serangan
hama keong mas, 3) penerapan pestisida nabati masih jarang dilakukan, Dari ketiga
permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa materi yang dibutuhkan petani di
Desa Mangunkerta antara lain: 1) Teknik budidaya kedelai , 2) Pengendalian hama dan
penyakit keong mas, dan 3) pestisida nabati bawang putih. Ketiga materi tersebut akan
dituangkan dalam bentuk LPM dan sinopsis.
Tujuan
Adapun tujuan dari media dan materi Penyuluhan Pertanian sebagai berikut:
1. Untuk memudahkan penyampaian informasi dalam kegiatan penyuluhan
dengan media dan materi penyuluhan.
2. Untuk melancarkan proses belajar mengajar dan memudahkan jalannya
kegiatan penyuluhan.
3. Memberikan pengalaman konkrit sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan
penyuluhan.

2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Media Penyuluhan Pertanian
Media Penyuluhan Pertanian bisa juga disebut sebagai alat bantu Penyuluhan
Pertanian. Tentang hal ini, Mardikanto (2009), menyebutkan alat bantu Penyuluhan
Pertanian adalah alat-alat atau perlengkapan Penyuluhan Pertanian yang diperlukan
oleh seorang Penyuluh guna memperlancar proses mengajarnya selama kegiatan
Penyuluhan Pertanian itu dilaksanakan.
Alat ini diperlukan, untuk mempermudah Penyuluh selama melaksanakan
kegiatan Penyuluhan Pertanian, baik dalam menentukan/memilih materi Penyuluhan
Pertanian atau menerangkan inovasi yang disuluhkan. Alat bantu Penyuluhan
Pertanian terdiri dari kurikulum, lembar persiapan Penyuluhan Pertanian, papan tulis
atau papan penempel, alat tulis, proyektor, dan perlengkapan ruangan.
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni
dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam proses
komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari
peragaan. Prosedur pemilihan media penyuluhan pertanian perlu mendapat perhatian
sebagai berikut :
1. Tetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran yakni kebutuhan
petani.
2. Rumuskan tujuan yang hendak dicapai yakni perubahan prilaku petani dengan
aspek pengetahuan keterampilan dan sikap.
3. Lakukan pemilihan terhadap media penyuluhan yang tersedia, potensi lingkungan
petani yang dapat dimanfaatkan sebagai media penyuluhan dan penilaian terhadap
tahap adopsi sasaran
4. Perhitungan biaya yang diperlukan untuk persiapan pembuatan atau pengadan
media penyuluhan.
5. Tetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode penyuluhan yang telah
ditetapkan.
6. Lakukan evaluasi pemilihan dan penggunaan metode

3
Evaluasi penting dilakukan untuk mengukur sejauh mana media penyuluhan
pertanian yang telah dipilih dan digunakan. Dirasakan manfaatnya terhadap pemilihan
bahan perbaikan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan
media penyuluhan pertanian pada periode berikutnya secara berkesinambungan. Jenis
media yang dipilih tergantung dengan materi yang disampaikan.
Media dipilih berdasarkan kebutuhan petani, serta harus memperhatikan situasi dan
kondisi yang ada, selain itu pemilihan media tersebut tergantung pada tujuan yang
ingin dicapai. Jenis media penyuluhan tersebut dikelompokkan ke dalam media
penyuluhan tercetak, media penyuluhan audio, media penyuluhan audio-visual dan
objek fisik atau benda nyata.
Adapun jenis media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di
Desa Mangunkerta berupa powerpoint, dan leaflet. Adapun output dari kegiatan ini
berupa media penyuluhan pertanian sesuai materi serta dokumentasi kegiatan. Adapun
Jenis media penyuluhan pertanian yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 1. Media Penyuluhan Pertanian
NO Materi Media yang digunakan

1. Teknik Budidaya Kedelai Powerpoint

2. Pengendalian hama dan penyakit


Powerpoint
keong mas

3. Pestisida nabati daun mimba Leaflet

Sumber : Data Primer Desa Mangunkerta 2018


Materi Penyuluhan Pertanian
Materi Penyuluhan Pertanian pada hakekatnya merupakan segala pesan yang
ingin dikomunikasikan oleh seorang Penyuluh kepada masyarakat penerima
manfaatnya. Dengan kata lain, materi Penyuluhan Pertanian adalah pesan yang ingin
disampaikan dalam proses komunikasi pembangunan Mardikanto, (2009). Menurut
UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, materi Penyuluhan Pertanian didefinisikan sebagai bahan Penyuluhan
Pertanian yang akan disampaikan oleh para Penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku

4
usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial,
manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan. Ditinjau dari sifatnya,
Mardikanto (1985), dalam Mardikanto (2009), membedakan adanya tiga macam materi
Penyuluhan Pertanian, yaitu:
1. Berisi pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.
2. Berisi petunjuk dan rekomendasi yang harus dilaksanakan.
3. Materi yang bersifat instrumental.
Apapun materi Penyuluhan Pertanian yang disampaikan oleh seorang
Penyuluh, pertama-pertama harus diingat bahwa materi tersebut harus selalu mengacu
kepada kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat penerima manfaatnya. Tetapi
didalam praktek, sering kali Penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan
menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyrakat penerima manfaatnya.
Penyusunan materi penyuluhan berdasarkan masalah yang berada dilapangan.
Penyusunan materi dilakukan untuk dijadikan bahan dalam melakukan penyuluhan
kepada pelaku utama, materi penyuluhan pertanian yang sudah ditetapkan dituangkan
kedalam Sinopsis dan LPM. Materi yang dibutuhkan petani dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Penyusunan materi penyuluhan
No. Materi
1 Budidaya tanaman kedelai
2 Pengendalian hama dan penyakit keong mas
3 Pestisida nabati daun mimba
Sumber : Data Primer Desa Mangunkerta 2018
Dapat dilihat dalam tabel 2 pemilihan materi berdasarkan pada permasalahan dan
kebutuhan atau sesuai dengan kondisi dilapangan yang dibutuhkan petani.
1. Teknik Budidaya Kedelai
Kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting setelah beras
disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90% digunakan
sebagai bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi faktor yang cukup penting
(Anonimous, 2004c). Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman palawija yang kaya
akan protein yang memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati untuk

5
peningkatan gizi dan mengatasi penyakit kurang gizi seperti busung lapar
Perkembangan manfaat kedelai di samping sebagai sumber protein, makanan berbahan
kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun cholesterol darah yang dapat mencegah
penyakit jantung. Selain itu, kedelai dapat berfungsi sebagai antioksidan dan dapat
mencegah penyakit kanker. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan
meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat. Produk
kedelai sebagai bahan olahan pangan berpotensi dan berperan dalam
menumbuhkembangkan industri kecil menengah bahkan sebagai komoditas ekspor.

Upaya untuk menekan laju impor tersebut dapat ditempuh melalui strategi
peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan efisiensi produksi,
penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai
tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infra
struktur, serta pengaturan tataniaga dan insentif usaha (Anonimous, 2004c; 2005c).
Mengingat Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dan industri pangan
berbahan baku kedelai berkembang pesat maka komoditas kedelai perlu mendapat
prioritas untuk dikembangkan di dalam negeri untuk menekan laju impor (Anoniomus,
2005b).

2. Pengendalian hama dan penyakit keong mas


Tanaman padi merupakan komoditas utama yang dibudidayakan di Desa
Mangunkerta, salah faktor penyebab kegagalan petani dalam berusaha tani di Desa
Mangunkerta yakni dikarenakan oleh serangan hama dan penyakit, maka dari itu untuk
meminimalisir atau membasmi serangan hama dan penyakit kita harus telaten dalam
melakukan perawatan tanaman padi, di dalam tanaman padi banyak sekali serangan
hama dan penyakit yang dapat menyebabkan petani gagal panen, sehingga berdampak
negatif bagi pendapatan serta kesejahteraan petani, salah satu hama dan penyakit pada
tanaman padi yaitu hama keong mas maka dari itu penulis menyiapkan materi atau
informasi yang akan disampaikan kepada petani mengenai pengendalian hama keong
mas pada tanaman padi. Dalam penyampaian materinya diharapkan petani mampu

6
menyerap dan mengaplikasikan materi yang telah disampaikan dengan baik
dilapangan.

3. Pestisida nabati bawang putih


Pengendalian OPT tak selamanya harus dengan menggunakan pestisida
kimiawi. Pengendalian secara alami dengan memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat
di alam dan ada disekitar kita, yaitu dengan membuat pestisida nabati. Pestisida nabati
adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan tumbuhan. Pestisida nabati dapat
membunuh atau mengganggu serangan hama dan penyakit melalui cara kerja yang
unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja
pestisida nabati sangat spesifik, yaitu : merusak perkembangan telur, larva dan pupa,
menghambat pergantian kulit, mengganggu komunikasi serangga, menyebabkan
serangga menolak makan, menghambat reproduksi serangga betina, mengurangi nafsu
makan, memblokir kemampuan makan serangga, mengusir serangga, menghambat
perkembangan patogen penyakit.
Pestisida nabati dapat dibuat dari beberapa hasil tanaman yang ada disekitar kita,
contohya adalah daun mimba. Daun mimba mampu mengendalikan hama jenis
insektisida. Biji dan daun mimba mengandung azadirachtinmeliantriol, salanin dan
nimbin yang dapat mengusir dan mempengaruhi perkembangan hama. Daun atau biji
mimba dapat mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dan lain-
lain. Selain sebagai insektsida tumbuhan tersebut juga memiliki sifat sebagai fungisida,
virusida, nematoda, bakterisida, mitisida dan rondentisida.
Permasalahan dalam unit ini yaitu sulitnya menggalih informasi mengenai
permasalahan yang mereka hadapi. Solusi dari permasalahan tersebut dengan
melakukan anjangsana ke setiap Poktan dan mencatat setiap kendala yang mereka
hadapi dalam melakukan usahatani. Output kegiatan dari ketiga materi penyuluhan
pertanian berkelanjutan tersebut berupa lembar persiapan menyuluh (LPM), sinopsis
materi penyuluhan.
Penyusunan materi dan media penyuluhan berdasarkan masalah yang berada
dilapangan tersebut dilakukan untuk dijadikan bahan dalam melakukan penyuluhan

7
kepada pelaku utama, materi penyuluhan pertanian yang sudah ditetapkan. Penyusunan
materi dan media yang dilakukan dalam persiapan penyuluhan diatas dibuat dalam
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dan sinopsis yang disusun sebelum dilakukan
penyuluhan. Dokumen LPM dan sinopsis tersebut dapat dilihat dibawah ini sebagai
berikut :
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1 Judul : Teknik Budidaya Kedelai
2 Sasaran : Kelompok Tani Nyengked Penerima Program
Kedelai.
3 TIK : diharapkan setelah pembelajaran ini
petani/kelompok tani mampu memahami
tentang cara budidaya kedelai yang baik dan benar
sehingga menghasilkan produktivitas yang baik.
4 Hari/Tanggal : Jum’at, 27 Desember 2018
5 Waktu Pertemuan : 60 menit
6 Tempat : Rumah Ketua Kelompok Nyengked
7 Metode : Ceramah dan Diskusi
8 Alat bantu : Laptop, Proyektor/In Focus
9 Langkah Kerja :

No. Waktu Uraian kegiatan Petunjuk


1. 10 Menit Pendahuluan
- Salam pembukaan dan perkenalan
1. Pembukaan
- Memberi sekilas gambaran
2. Pengantar dan
mengenai materi yang disampaikan
Perkenalan
2. 30 Menit Pelaksanaan - Menggunakan metode ceramah dan
penyampaian materi: diskusi agar lebih terfokus dalam
penerimaan materi dan sasaran aktif
bertanya.

8
a. Tahapan budidaya
kedelai
b. Syarat tumbuh
tanaman kedelai
c. Melakukan
pemeliharaan yang
benar
3 15 menit Diskusi dan tanya - Untuk mengetahui sasaran sejauh
jawab mana menerima materi yang
diberikan.
- Memperjelas penyampaian materi
yang belum dipahami.
- Menyelesaikan hal yang belum
dimengerti sasaran.
3. Kesimpulan
10 e dan
penutup n Menyampaikan kesimpulan materi dan
i ucapan terima kasih
t

Catatan : Waktu istirahat disesuaikan.

Cianjur, 27 Juli 2018

Pelaksana

Peni Kania
04.1.15.0734

9
SINOPSIS

TEKNIK BUDIDAYA KEDELAI

Kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting setelah beras
disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90% digunakan
sebagai bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi faktor yang cukup penting
(Anonimous, 2004c). Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman palawija yang kaya
akan protein yang memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati untuk
peningkatan gizi dan mengatasi penyakit kurang gizi seperti busung lapar
Perkembangan manfaat kedelai di samping sebagai sumber protein, makanan berbahan
kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun cholesterol darah yang dapat mencegah
penyakit jantung. Selain itu, kedelai dapat berfungsi sebagai antioksidan dan dapat
mencegah penyakit kanker. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan
meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat. Produk
kedelai sebagai bahan olahan pangan berpotensi dan berperan dalam
menumbuhkembangkan industri kecil menengah bahkan sebagai komoditas ekspor.

Upaya untuk menekan laju impor tersebut dapat ditempuh melalui strategi
peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan efisiensi produksi,
penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai
tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infra
struktur, serta pengaturan tataniaga dan insentif usaha (Anonimous, 2004c; 2005c).
Mengingat Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dan industri pangan
berbahan baku kedelai berkembang pesat maka komoditas kedelai perlu mendapat
prioritas untuk dikembangkan di dalam negeri untuk menekan laju impor (Anoniomus,
2005b).

10
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1 Judul : Pengendalian hama keong mas Pada Tanaman
Padi
2 Sasaran : Kelompok Tani Nyengked
3 TIK : diharapkan setelah pembelajaran ini
petani/kelompok tani mampu Mengendalikan
Hama Keong Mas pada tanaman padi
4 Hari/Tanggal : Senin, 28 Desember 2018
5 Waktu Pertemuan : 50 menit
6 Tempat : Rumah Ketua Kelompok Nyengked
7 Metode : Ceramah dan Diskusi
8 Alat bantu : Laptop, Proyektor/In Focus
9 Langkah Kerja :
No. Waktu Uraian Materi Petunjuk
1. 5 Menit Pendahuluan
a. Pembukaan - Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Pengantar dan Petani Mengendalikan hama Keong
Perkenalan Mas pada Tanaman Padi
2. 30 Menit Pelaksanaan - Menjelaskan hama Keong Mas
penyampaian materi: - Gejala Serangan Pengendalian
a. Penjelasan - Tanya jawab dan berbagi
b. Diskusi pengalaman
3 15 menit Pengakhiran - Menyampaikan kesimpulan dan
salam penutup
Catatan : Waktu istirahat disesuaikan.
Cianjur, 13 Agustus 2018
Pelaksana

Peni Kania
04.1.15.0734

11
SINOPSIS
Keong mas hidup dan berkembang berkembang biak pada rawa,dan lahan yang
selalu tergenang pada sawah di daerah tropic dan sub tropic Dengan temperature
terendah 10 derajat hewan ini mempunyai insang dan organ dan organ yang berpungsi
sebagai paru- paru yang digunakan untuk adaftasi didalamair maupun didarat selain itu
beberapa petani mulai melepaskan keong mas keladang mereka sebagai biologi
kontrioluntuk gulma.
5 Cara mengendalikan keong mas pada tanaman padi :
a. Membuat parit pada petakan sawah Pengendalian ini sebelum bibit padi sebelum
bibit padi ditanam atou saat pengolahanlahan
b. Pengairan intermiten atou pengairan berselang berpengaruh terhadap penyebaran
hama keong mas
c. Mengumpulkan keong dan telurnya setelah terkumpul bisa di manpaatkan dibuat
seperti mikroorganisme loka berbahan keong mas atou disebut dengan mol keong
mas.
d. Melepas musuh alami dengan cara melepaskan bebek di lahan sawah setelah panen
e. Menggunakan pestisida penggunaan pestisida sebenarnya antisipasi cara terahir
jika keong mas melebihi ambang batas sesuai anjuran.
Dengan berbagai upaya Pengendalian ini diharapkan dapat meminimalisir
kerugian bagi petani dan dapat meningkatkan hasil produksinya.

12
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pembuatan Insektisida Nabati dengan Daun Mimba


TIK : Petani mampu membuat dan mempraktikkan cara pembuatan pestisida
nabati ..dengan tingkat keberhasilan diatas 75%
Tempat : Rumah ketua kelompoktani
Hari/tanggal : Sabtu, 07 Juli 2019
Metode : Ceramah dan demonstrasi cara
Media : Leaflet materi dan Power point
Waktu : 60 menit
Alat Bantu : Alat tulis, kamera dan infocus
Alat dan - Daun mimba 1 kg - Air 10 liter
Bahan - Ember - Bawang putih 20 siung
- Penumbuk - Telur 1 butir
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Pendahuluan - Pembukaan/salam 5 menit
- Perkenalan diri
- Maksud dan tujuan
- Pengenalan materi
Isi/Materi Penyampaian materi 30 menit
- Menjelaskan pengertian Pestisida
nabati, manfaat pestisida nabati,
kandungan, cara penggunaan dan
pengaplikasian pestisida nabati
Praktik pembuatan pestisida nabati
- Tahapan persiapan alat dan bahan
- Tahapan cara pembuatan
Pengakhiran - Tanya jawab 25 menit
- Diskusi
- Evaluasi/Kesimpulan
- Penutup/salam
Catatan : Waktu istirahat disesuaikan.

13
Cianjur, 16 Agustus 2018

Pelaksana

Peni Kania
04.1.15.0734

14
SINOPSIS

Pengendalian OPT tak selamanya harus dengan menggunakan pestisida


kimiawi. Pengendalian secara alami dengan memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat
di alam dan ada disekitar kita, yaitu dengan membuat pestisida nabati. Pestisida nabati
adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan tumbuhan. Pestisida nabati dapat
membunuh atau mengganggu serangan hama dan penyakit melalui cara kerja yang
unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja
pestisida nabati sangat spesifik, yaitu : merusak perkembangan telur, larva dan pupa,
menghambat pergantian kulit, mengganggu komunikasi serangga, menyebabkan
serangga menolak makan, menghambat reproduksi serangga betina, mengurangi nafsu
makan, memblokir kemampuan makan serangga, mengusir serangga, menghambat
perkembangan patogen penyakit.
Pestisida Nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya bersumber dari tumbuh-
tumbuhan, seperti akar, daun, batang atau buahnya. Pestisida nabati memiliki
kandungan relatif aman, ramah lingkungan, lebih murah dan bahan mudah didapatkan,
tidak menyebabkan keracunan tanaman dan tidak menyebabkan hama resisten. Salah
satu bahan pestisida nabati untuk mengendalikan hama jenis insektisida adalah daun
mimba. Biji dan daun mimba mengandung azadirachtinmeliantriol, salanin dan nimbin
yang dapat mengusir dan mempengaruhi perkembangan hama. Daun atau biji mimba
dapat mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dan lain-lain.
Selain sebagai insektsida tumbuhan tersebut juga memiliki sifat sebagai fungisida,
virusida, nematoda, bakterisida, mitisida dan rondentisida.
Cara pembuatan insektisida nabati daun mimba yaitu: 1) Tumbuk halus 200-
300 gr biji mimba, 2) rendam dengan 10 liter air selama 1 malam, 3) aduk rata dan
saring, 4) tambakan putih telur sebagai perekat. Cara kedua mengunakan daun mimba
yaitu: 1) Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar, 2)
tambahkan 20 siung bawang putih yang sudah dihaluskan, 3) campurkan dan rendam
dalam 10 liter air semalam, 4) aduk rata dan saring, 5) tambakan 1 sendok sabun cair

15
sebagai perekat. Insektisida daun mimba siap disemprotkan ke tanaman. Dosis yang
digunakan yaitu 1 liter dicampur dengan 14 liter air.
Sumber:
Mimba Pestisida Nabati Ramah Lingkungan http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/ diundug
05 Juli 2019

16

Anda mungkin juga menyukai