Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN ALAT UKUR EVALUASI PENYULUHAN

PERTANIAN

PEMBUATAN ALAT UKUR


EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN

Disarikan Oleh : Azhar, APi,MM

Pembuatan Alat Ukur Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Salah satu langkah terpenting dalam melaksanakan evaluasi penyuluhan pertanian adalah
membuat atau menyusun alat ukur. Alat ukur harus memenuhi persyaratan tertentu agar data yang
dikumpulkan benar-benar akurat dan hasilnya dapat dipercaya. Penyusunan alat ukur dalam evaluasi
penyuluhan pertanian merupakan langkah yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan proses
evaluasi penyuluhan pertanian.

Persyaratan Alat Ukur

1. Absah atau Sahih (Validity)


Suatu alat ukur dikatakan sahih apabila alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur
2. Dapat Dipercaya ( Reliability)
Hasil evaluasi penyuluhan harus dapat dipercaya. Hal ini dapat dicapai apabila alat ukur yang
digunakan reliable, artinya bila alat ukur tersebut digunakan lagi pada situasi dan kondisi yang sama,
akan memberikan hasil yang sama. Realible dapat diartikan juga repeatable artinya walaupun alat
ukur tsb digunakan berkali-kali hasilnya tetap sama.
3. Objektif (Objectivity)
Alat evaluasi penyuluhan harus objektif artinya tidak ada unsur memihak (subjectif), oleh karena
itu alat ukur evaluasi harus konkrit (nyata), jelas hanya memiliki satu interpretasi, operasional, efektif
dipergunakan untuk melakukan pengamatan dan pengujian (soedijanto, 1996).
4. Praktis
Alat ukur evaluasi penyuluhan pertanian harus bersifat praktis artinya dapat digunakan dengan
mudah dan efektif.
5. Sederhana
Alat ukur evaluasi penyuluhan pertanian harus bersifat sederhana, tidak rumit atau berbelit-belit,
singkat tapi jelas, sehingga mudah dimengerti oleh responden dan mudah mengisi atau
menjawabnya.

Jenis-jenis Alat Pengukur Data

Ada 6 Jenis alat ukur untuk mengumpulkan data dalam evaluasi penyuluhan:

1. Daftar Pertanyaan untuk mengukur pengetahuan


Daftar pertanyaan ini berisi pertanyaan untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap
materi yang disampaikan oleh penyuluh. Pertanyaan harus singkat dan jelas sehingga mudah
dipahami oleh petani, biasanya pertanyaan dalam bentuk esai atau tes objektif (tes pilihan ganda, B
atau S atau tes isian).
2. Daftar pertanyaan untuk mengukur pengertian
Pertanyaan mengukur pengertian bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap
materi yang disuluhkan. Memahami atau mengerti tidak hanya mengetahui, tetapi petani harus dapat
menjelaskan atau menerangkan dengan rinci dan benar tentang materi yang diberikan. Contoh;
Jelaskan cara-cara mencangkok pohon mangga
3. Daftar pertanyaan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan petani menggunakan prinsip-prinsip dan
konsep-konsep yang mudah dikuasai untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Contoh :
Apabila tanaman padi bapak terserang hama wereng, apa yang akan bapak lakukan?. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut petani harus menguasai:
- ambang ekonomi wereng
- Cara hidup wereng
- pestisida yang digunakan
- dosis pestisida
- waktu, cara, dan frekuensi penyemprotan

4. Alat ukur keterampilan


Untuk mengukur tingkat keterampilan petani, dapat digunakan tes kegiatan yaitu petani
melakukan mempraktekkan materi yang sudah diberikan, kemudian dinilai berdasarkan indikator
keterampilan yaitu :
- Kekuatan
- Kecepatan
- Ketepatan
- keseimbangan
- Kecermatan
Contoh: Petani membajak sawah dengan hand traktor, indikatornya adalah kecepatan, buat standar
dan kriterianya. Langkah-langkah mengukur keterampilan : menentukan indikator, standar dan
kriteria.

Contoh mengukur keterampilan dengan skoring


BUTIR SKOR

2 3 4 5
1. Kecepatan memupuk 2 3 4 5

2. Kesesuaian dengan 2 3 4 5
rekomendasi

3. Kerataan menyebar

Interpretasi : - Skor maksimum 15


- Skor minimum 3
Kriteria penilaian : Terampil
Sedang
Kurang terampil
5. Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap petani terhadap sesuatu hal. Sikap adalah
kecenderungan untuk melakukan hal tertentu. Salah satu alat ukur sikap yang sering digunakan
adalah Skala likert.
Dengan menggunakan skala likert dapat diukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
suatu inovasi pertanian yang direkomendasikan
Jawaban setiap pertanyaan mempunyai gradasi yang bergerak dari sangat positif samapai sangat
negatif berupa kata-kata;
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu ragu (R)
Tidak setuju (TS)
Sangat tidak setuju (STS)
Contoh mengukur sikap petani terhadap penggunaan pupuk
6. Skala Nilai/Rating Scale
Dengan menggunakan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka yang dapat
ditafsirkan kuantitatif, sehingga dalam menyusun rating scale harus dapat mengartikan setiap angka
yang diberikan sebagai jawaban. Contoh: Seberapa jauh pemahaman anda terhadap prinsip-prinsip
PHT setelah mengikuti SLPHT. Berilah jawaban dengan angka :
4 = bila sangat memahami
3 = bila memahami
2 = bila cukup memahami
1 = bila kurang memahami
0 = bila angat tidak memahami

Prinsip PHT
- Budidaya tanaman sehat
- Pelestarian musuh alami
- Pengamatan mingguan
- Petani ahli PHT

Macam-macam Data hasil Pengukuran

Data yang dikumpulkan dalam evaluasi penyuluhan pertanian ada bernacam-macam yaitu :
1. Data Berskala Nominal
Data berskala nominal hanya mengenal penggolongan (menghitung, mengkategorikan, memberi
nama, dan lain-lain), dan belum melakukan pengukuran dalam arti yang sebenarnya. Contoh:
Mengkategorikan sasaran penyuluhan, misalnya: petani, wanita tani, pemuda tani
Memberi nama dari hasil pengamatan, misalnya: ketua, anggota.

2. Data Berskala Ordinal


Data berskala ordinal tingkatannya lebih tinggi daripada data yang berskala nominal. Data
berskala ordinal mengenal: penggolongan dan jenjang. Data berskala ordinal adalah data yang
berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dibandingkan dengan yang lainnya. Jarak antara satu
jenjang dengan jenjang yang lain tidak sama. Contoh: Kelas kemampuan kelompok tani: Kelas
pemula, Lanjut, madya, Utama. Data berskala ordinal tidak dapat dilakukan penjumlahan,
pengurangan, pembagian atau pelipatan.
3. Data Berskala Interval
Data berskala interval tingkatannya lebih tinggi daripada data berskala ordinal atau nominal. Data
berskala interval selain memiliki penggolongan dan jenjang, juga telah memiliki jarak yang sama
antara data yang satu dengan data berikutnya.
Contoh: Skala thermometer adalah skala interval 1oC ke 2oC jaraknya sama dengan 2o C ke 3oC
namun harap diingat bahwa 0oC tidak sama dengan 0oF jadi walaupun mempunyai jarak yang sama,
tetapi tidak memiliki titik nol absolut yang sama. Skala Likert dengan kuantifikasi adalah data berskala
interval.
4. Data Berskala Rasio
Data berskala rasio adalah data yang paling tinggi tingkatannya dibandingkan data yang berskala
nominal, ordinal maupun interval yang dapat diperoleh dalam kegiatan evaluasi penyuluhan
pertanian. Data berskala rasio, disamping memiliki penggolongan jenjang dan jarak yang sama, juga
memiliki titik nol absolut. Contoh: Pengukuran panjang, berat, isi, luas, umur, gaji, dan lain-lain.
Terhadap data yang berskala rasio boleh melakukan operasi matematis apa saja seperti
pengurangan, penjumlahan, perkalian, pembagian, kuadrat akar, dan lain-lain.
Langkah-Langkah dalam menyusun skala Likert :
1. Mengumpulkan atau membuat pernyataan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau
dievaluasi
2. Pernyataan dinilai oleh responden dengan cara memilih salah satu katergori mulai dari yang positif
(sangat setuju) sampai dengan yang negatif ( sangat tidak setuju)
3. Responden yang tidak dapat memberikan penilaian positif atau negatif dapat memilih kategori tidak
ada pendapat.
4. Kategori jawaban, biasanya terdiri dari 5 kategori
yaitu : sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju dan sangat tidak setuju dan diberi nilai
1 sampai dengan 5.
5. Skala Minat
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk lebih menyukai sesuatu hal dibandingkan dengan hal
lain. Menurut Soedijanto (1996) ada 4 cara untuk mengukur minat.
a. Chek List
Cara yang mudah untuk mengukur minat petani yaitu dengan cara memberikan suatu daftar kegiatan,
kemudian petani memilih yang paling disukai

b. Ranking
Buatlah daftar kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan penyuluhan, kemudian petani diminta untuk
membuat ranking dari yang paling disukai sampai yang tidak disukai
c. Ratio Scale
Untuk menilai atau mengevaluasi minat petani terhadap kegiatan tertentu, susunlah kegiatan tersebut
dalam suatu daftar, kemudian petani diminta memberikan nilai pada masing-masing kegiatan dengan
kategori mulai dari yang sangat disukai sampai dengan yang sangat tidak disukai.
d. Free Response Technique
Teknik ini memberikan kebebasan kepada petani untuk memberikan jawaban terhadap pernyataan
yang diberikan berkaitan dengan kegiatan yang akan dievaluasi.

Jenis-Jenis Pertanyaan

Menurut Margono Slamet (dalam Wiriatmadja, 1993) jenis pertanyaan untuk alat ukur
pengumpulan data dapat berbentuk:
Dikotomi yaitu pertanyaan hanya mempunyai dua kemungkinan jawaban yaitu ya atau tidak
Pilihan Berganda (Multiple Choice)yaitu jawaban yang benar hanya ada satu diantara pilihan yang

disediakan
Pertanyaan dengan ujung terbuka (Open ended question) yaitu jawabab terserah kepada kemauan

responden, artinya tidak ditetapkan dahulu atau tidak dibatasi


Pertanyaan dengan titik kosong (Fill-in question) yaitu dapat saja hanya satu kemungkinan atau

beberapa kemungkinan jawaban


Data-data pribadi (Biodata, face-data atau personil data) yang merupakan data pribadi dari

responden, seperti umur, Jumlah keluarga, pendidikan, luas lahan usahatani


Menurut Sungarimbun dan Sofian Effendi (1984), jenis pertanyaan yang biasa digambarkan
dalam penelitian/evaluasi adalah :
1. Pertanyaan tertutup
Pertanyaan dengan kemungkinan jawaban telah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak
diberi kesempatan memberikan jawaban lain. Contoh: Apakah bapak pernah mendengar tentang urea
tablet ( pernah, tidak pernah).
2. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan dengan jawaban tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan
jawaban. Contoh: Menurut pendapat bapak, masalah apa yang sering timbul dalam berusahatani padi
2. Kombinasi tertutup dan terbuka
Jawaban pertanyaan sudah ditentukan, kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. Contoh :
Apakah bapak pernah mendengar tentang pestisida nabati, apabila pernah apa bahan yang
digunakan untuk membuat pestisida nabati?
4. Pertanyaan semi terbuka
Pada pertanyaan semi terbuka jawabannya sudah tersusun, tapi masih ada kemungkinan tambahan
jawaban. Contoh: Jenis pupuk yang sering digunakan pada tanaman padi sawah : Urea, TSP,KCl,
lainnya

Petunjuk Membuat Pertanyaan

Menurut Singarimbun dan Handayani (1986) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat/menyusun pertanyaan adalah:
Gunakan kata-kata yang sederhana dan dimengerti oleh responden
Usahakan supaya pertanyaan jelas dan khusus
Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pertanyaan
Hindarkan pertanyaan yang mengandung arti sugesti
Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

Menyusun Kuesioner atau Alat Ukur Evaluasi


Langkah-langkah menyusun alat ukur evaluasi penyuluhan pertanian:
1. Menentukan indikator atau petunjuk yang menggambarkan aspek atau dimensi perubahan perilaku
akibat kegiatan penyuluhan mnyangkut PKS
2. Menentukan standar dan kriteria penilaian dari indikator-indikator tsb

Indikator Pengetahuan (Kognitif)

1. Mengetahui Indikator ini ditunjukkan oleh kata kerja antara lain menyebutkan, mengidentifikasi,
mendefinisikan Dll.
Contoh : Sebutkan macam-macam pupuk buatan yang biasa digunakan untuk memupuk tanaman
padi.
Kriteria Penilaian :
a. Dapat menyebutkan 3 atau lebih pupuk buatan , nilai 10
b. Dapatmenyebutkan 1 2 pupuk buatan, nilai 5
c. tidak dapat menyebutkan sama sekali, nilai 0
2. Pengertian atau Pemahaman
Indikator ini ditunjukkan oleh penggunaan kata kerja antara lain, membedakan, menerangkan,
menjelaskan, memberikan contoh, menyimpulkan Dll.
Contoh : Jelaskan fungsi pupuk Urea untuk tanaman padi
Kriteria Penilaian :
a. Benar, nilai 10
b. Salah, nilai 0
3. Aplikasi atau Penggunaan
Indikator yang ditunjukkan oleh kata kerja antara lain merubah, menghitung, menggunakan,
mengoperasikan Dll
Contoh : Hitunglah pupuk Urea dan TSP unttuk tanaman padi selias 1 ha
Kriteria Penilaian :
a. Benar, nilai 10
b. Salah, nilai 0
4. Analisis
Indikator ini ditandai dngan kata kerja antara lain memperinci, menunjukkan, memilih, memisahkan
Dll.
Contoh : Buatlah rincian biaya usahatani padi sawah seluas 1 ha.
Kriteria Penilaian :
a. Benar/lengkap, nilai 10
b. Benar, kuranglengkap, nilai 5
c. Salah, nilai 0
5. Sintesis
Indikator ini ditandai dengan kata kerja antara lain menyusun, membuat rencana, merevisi Dsb.
Contoh : Susunlah poa pergiliran tanaman yang baik dan benar secara teknis dan ekonomis
Kriteria Penilaian :
a. Benar secara teknis dan optimal secara ekonomis, nilai 10
b. Benar secara teknis,tetapi tidak optimal secara ekonomis nilai 5
c. Salah secara teknis, nilai 0
6. Menilai atau Mengvaluasi
Indikator ini ditandai dengan kata kerja menilai, membandingkan, menafsirkan Dll. Contoh : Jelaskan
kebaikan dan kekurangan pupuk organik
Kriteria Penilaian :
a. Benar/lengkap, nilai 10
b. Kurang lengkap, nilai 5
c. Salah,nilai 0
Indikator Keterampilan

Dalam mengevaluasi hasil belajar penyuluhan berupa keterampilan, langkah pertama adalah
menguraikan keterampilan yang akan dievaluasi menjadi indikator yaitu aspek-aspek yang
menggambarkan keterampilan, yaitu:
1. Kekuatan
2. Kecepatan
3. Ketepatan
4. Keseimbangan
5. Kecermatan
Semakin kuat, cepat, tepat, seimbang seseorang bertidak, maka diharpkan semakin terampil
Aspek-aspek tersebut diberi skala (rating scale) misalnya:
1. Sangat terampil 5
2. Terampil 4
3. Cukup terampil 3
4. Kurang terampil 2
5. Tidak terampil 1

Indikator Sikap (Afektif)

Lima aspek yang menggambarkan perilaku afektif yaitu:


- Penerimaan (receiving)
- Menanggapi (responding)
- Menerima/melibatkan diri (valuing)
- Pengaturan (organizing)
- Penghayatan (characterization)
Tidak
Sanga Tidak Sangat
punya
Pernyataan t Setuju setuj tidak
pendapa
setuju u setuju
t
1. Pemupukan berimbang pada 5 4 3 2 1
tananaman padi dapat
meningkatkan produksi
2. Banyak anak banyak rezeki 1 2 3 4 5
Tahapan Pelaksanaan Evaluasi

1. Perumusan Tujuan Evaluasi

2. Perumusan Indikator dan parameter

3. Pengukuran Indikator/parameter

4. Penetapan metode evaluasi

- Perancangan evaluasi
- Perumusan populasi dan sampel
- Perincian data yang diperlukan
- Teknik pengumpulan data
- Perumusan instrumen
- Teknik analisis data
5. Pelaporan

Laporan Evaluasi
1. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Masalah
- Tujuan
- Kegunaan
2. Tinjauan Teoritis
3. Indikator dan parameter serta pengukurannya (kuesioner)
4. Metode Evaluasi
5. Pembahasan
6. Kesimpulandan Saran

Anda mungkin juga menyukai