Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL EVALUASI PENGEMBANGAN GABUNGAN KELOMPOK TANI

(GAPOKTAN)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses kepada


sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi tani yang masih
lemah. Kurangnya modal akan memicu kurangnya lancarnya usaha agribisnis
bagi petani sehingga petani tidak dapat memproduksi usahanya dibidang
pertanian. Disamping itu teknologi yang dipakai kurang memenuhi atau masih
tradisional belum modern serta persaingan pasar yang sangat ketat yang sangat
merugikan petani. Untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut
Pemerintah menetapkan Program Jangka Menengah (2005-2009) yang fokus
pada pembangunan pertanian perdesaan. Salah satunya ditempuh melalui
pendekatan mengembangkan usaha agribisnis dan memperkuat kelembagaan
pertanian di perdesaan

2. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program PUAP,
mengevaluasi peran GAPOKTAN dalam pelaksanaan PUAP, mengkaji unsur-
unsur dinamika kelompok, dan mengevaluasi seberapa jauh tercapainya tujuan
PUAP.

3. Manfaat
Manfaat dari penulisan untuk menggambarkan kondisi Gapoktan yang ada di
wilayah sebagai bahan untuk pengembangan gapoktan
B. Metode
1. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi ini diadakan di Kelurahan Bukit
Wolio Indah Kota Baubau di Bulan Desember 2023
2. Metode Evaluasi
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Penentuan informan dan subyek dilakukan secara purposive dan snowball
sampling. Jenis sumber data yang digunakan adalah informan, subyek dan
arsip atau dokumen.
3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah wawancara, dan content analysis. Validitas
data menggunakan triangulasi sumber dan serta review informan. Analisis
data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
C. HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN

PUAP merupakan program dari Kementerian Pertanian untuk mempercepat


pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui pengembangan usaha
agribisnis di perdesaan. Pelaksanaan program PUAP terkait banyaknya
masyarakat miskin tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian utamanya
adalah pertanian. Keterbatasan kualitas sumberdaya manusia dan kurangnya
modal membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan memberikan
bantuan modal usaha melalui program PUAP. PUAP merupakan bagian dari
pelaksanaan program PNPM Mandiri yang melakukan penyaluran bantuan
modal usaha dalam upaya menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai
dengan potensi pertanian desa sasaran, yang diwujudkan dengan penerapan
pola bentuk fasilitas bantuan penguatan modal usaha untuk petani pemilik,
petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dapat disimpulkan bahwa: (1) Proses
pelaksanaann PUAP terdiri dari penyaluran kredit, pengelolaan kredit,
pengembalian kredit, pemupukan modal, dan pemanfaatan kredit. Kegiatan dari
penyaluran kredit terdiri dari sosialisasi PUAP dan pengajuan RUA. Pengelolaan
kredit terdiri dari pengembalian kredit dan pembuatan laporan penyaluran dana
BLM-PUAP. Pengembalian kredit terdiri dari penentuan jangka waktu
pengembalian dan proses pengembalian kredit. Pemupukan modal terdiri dari
simpanan wajib dan simpanan pokok. Pemanfaatan kredit biasanya terdiri dari
kegiatan on-farm. (2) Peran GAPOKTAN terdiri dari tahap penyaluran kredit,
pengelolaan kredit, pengembalian kredit, pemupukan modal, dan pemanfaatan
kredit. (3) Unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari tujuan kelompok, struktur
kelompok, fungsi tugas, pembinan dan pemeliharaan kelompok, kekompakan
kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok, keefektifan kelompok dan
agenda terselubung (4) Pencapaian tujuan PUAP untuk peningkatan pendapatan
petani, peningkatan fungsi GAPOKTAN, dan peningkatan wirausaha petani.
Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani
umumnya dan anggota kelompoktani khususnya;
Peningkatan keberhasilan penyaluran disebabkan adanya perbaikan- perbaikan
pelaksanaan Program PUAP baik dari sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan
pembinaan. Pada tahun awal dilaksanakan Program PUAPkebanyakan
masyarakat beranggapan bahwa dana PUAP adalah bantuan pemerintah yang
tidak perlu dikembalikan. Anggapan seperti inilah yang menyebabkan penyaluran
dana PUAP mempunyai kriteria kurang atau macet antara lain adalah :

1. Kesadaran dan kedisiplinan Anggota dan Pengurus yang menganggap dana


PUAP adalah bantuan Pemerintah yang tidak perlu dikembalikan
2. Kegagalan usaha anggota menyebabkan keengganaan untuk membayar
cicilan pinjaman anggota
3. Keteladanan pengurus dan tokoh masyarakat menjadi contoh bagi peminjam
dana PUAP
4. Tindakan criminal dari pengurus atau anggota yang melakukan penggelapan
atau peminjaman yang tidak sesuai prosedur.
D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Gapoktan dapat berkembang apabila dana PUAPnya tidak bermasalah
dan berkembang
b. Beberapa hal yang menyebabkan Kemacetan dana PUAP antara lain
Kesadaran dan kedisiplinan Anggota dan Pengurus, Kegagalan usaha
anggota menyebabkan keengganaan untuk membayar cicilan pinjaman
anggota, Keteladanan pengurus dan tokoh masyarakat menjadi contoh
bagi peminjam dana PUAP, danTindakan criminal dari pengurus atau
anggota yang melakukan penggelapan atau peminjaman yang tidak
sesuai prosedur

2. Saran
Kedisiplinan kesadaran anggota Gapoktan menjadi dasar berkembang
poktan untuk itu kesadaran tersebut harusnya menjadi watak anggota.

Anda mungkin juga menyukai