LAPORAN PELAKSANAAN
PERENCANAAN EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN
DALAM RANGKA PEMBINAAN CALON PENANGKAR BENIH PADI
DI KABUPATEN TANGERANG
1. Penyuluh Petanian
a. Nama/NIP : Eka Yuli Susanti, SST / 19840712 200604 2 001
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda / IIIa
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pertama
d. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
2. Dasar Pelaksanaan : SK Kepala Balai TA. 2017 Tentang Tim Percepatan
Kegiatan UPBS Padi
Oleh:
ANDY ANDRIANSYAH, SST
Penyuluh Pertanian Pertama
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak
1.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam evaluasi ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan petani calon penangkar benih padi sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan melalui Pelatihan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
BIODATA PESERTA
Nama : .................................................................................
Umur : .................................................................................
Pendidikan terakhir : .................................................................................
Lama Berusahatani : .................................................................................
Alamat : .................................................................................
1. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan benih yang bermutu,yaitu :
a. Pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemupukan, pemeliharaan
b. Sumber benih, pemilihan lokasi, isolasi, rouging
c. Semua Jawaban Benar
d. Semua Jawaban Salah
4. Yang dimaksud dengan kegiatan membuang varietas campuran lain (CVL) pada
produksi benih, yaitu
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pencetakan Label
c. Rouging
d. Ngoyos
5. Berikut faktor yang harus diperhatikan dalam penyimpanan benih, adalah :
a. Varietas dan panen
b. Kadar air dan kadaluarsa benih
c. Sumber benih dan suhu ruang simpan
d. Kadar air, suhu dan kelembaban ruang simpan
8. Gejala serangan hama penggerek batang pada padi setelah keluar malai disebut:
a. Sundep
b. Beluk
c. Tungro
d. Blas
LAPORAN PELAKSANAAN
PERENCANAAN EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
PERTANIAN DALAM RANGKA PEMBINAAN CALON PENANGKAR
BENIH KEDELAI DI KABUPATEN TANGERANG
1. Penyuluh Petanian
a. Nama/NIP : Eka Yuli Susanti, SST / 19840712 200604 2 001
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda / IIIa
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pertama
d. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
2. Dasar Pelaksanaan : SK Kepala Balai TA. 2017 Tentang Tim Percepatan
Kegiatan UPBS Padi dan Kedelai
Oleh:
PRE/POST TEST
A. Data Responden
Nama Kelompoktani : ...................................................................................
Nama Responden : ...................................................................................
Umur : ..................................................................................
Pendidikan terakhir : SD/SLTP/SLTA/Akademi/PT
Jabatan dalam Kelompok : ..................................................................................
Pengalaman dalam : ..................................................................................
Berusahatani kedelai
Luas Lahan Garapan : . .................................................................................
Alamat : ..................................................................................
Penilaian
No. Uraian 1 2 3 4
1. Kesesuaian materi
2. Penguasaan materi
3. Ketertarikan terhadap materi
4. Kecukupan waktu penyampaian
5. Fasilitas dan sarana Pembelajaran
6. Pelayanan panitia
13. Pengendalian hama pada tanaman kedelai secara terpadu dapat dilakukan dengan teknik :
a. Penggunaan feromon
b. Penggunaan varietas toleran
c. Pengendalian fisik dan mekanis
d. Semua benar
2. Siapakah Petugas yang Mengawasi kegiatan pemeriksaan pertanaman pada kegiatan sertifikasi
benih tanaman pangan dan hortikultura di tingkat lapangan.
a. Pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT)
b. Pengawas Benih Tanaman (PBT)
c. Penyuluh pertanian
d. Kepolisian
3. Tujuan dari pemeriksaan lapangan yaitu menilai kemurnian genetik dan menilai sumber
kontaminasi (CVL). Manakah Alur Pemeriksaan Lapangan yang tepat pada proses
serifikasi benih di tingkat lapang.
a. Pemeriksaan Vegetatif, Berbunga, Pendahuluan, masak
b. Pemeriksaan Pendahuluan, Vegetatif, Berbunga, Masak
c. Pemeriksaan berbunga, Masak, Vegetatif, Pendahuluan
d. Semua jawaban salah
4. Pada proses sertifikasi benih kedelai terdapat 2 (dua) isolasi yaitu isolasi jarak dan
isolasi waktu. Berapakah isolasi jarak dan waktu antar varietas lain yang benar.
a. 5 meter dan 35 hari
b. 4 meter dan 40 hari
c. 3 meter dan 45 hari
d. 2 meter 30 hari
5. Manakah aliran kelas benih sumber dari atas kebawah yang benar
e. BD BP BR BS
f. BD BP BR BS
g. BS BD BP BR
h. BS BP BD BR
6. Berapakah sampel/contoh benih untuk pengujian laboratorium yang dibawa PBT setiap
1 (satu) lot benih di gudang.
a. 4 Kg
b. 3 Kg
c. 2 Kg
d. 1 Kg
7. Berpakah kadar air maksimal lulus uji di laboratorium untuk benih kedelai.
a. 10 %
b. 15 %
c. 20 %
d. Semua jawaban salah
8. Siapakah yang boleh mengajukan penangkaran benih pada kegiatan sertifikasi benih
tanaman pangan dan hortikultura.
a. Kelompok Tani
b. Perorangan
c. Instansi Pemerintah
d. Semua jawaban benar
Evaluasi Narasumber Pelatihan Teknologi Budidaya Kedelai
Kegiatan Perbanyakan Benih/Upbs Kedelai
Penilaian
No. Uraian Materi I Materi II Materi III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Kesesuaian materi
2. Penguasaan materi
3. Ketertarikan terhadap materi
4. Kecukupan waktu penyampaian
5. Fasilitas dan sarana Pembelajaran
6. Pelayanan panitia
Saran :
FORM A
LAPORAN PELAKSANAAN
PERENCANAAN EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN
DALAM RANGKA PEMBINAAN PENANGKAR BENIH PADI
DI KABUPATEN LEBAK
1. Penyuluh Petanian
a. Nama/NIP : Eka Yuli Susanti, SST / 19840712 200604 2 001
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda / IIIa
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pertama
d. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
2. Dasar Pelaksanaan : SK Kepala Balai TA. 2017 Tentang Tim Percepatan
Kegiatan UPBS Padi
4. Pelaksanaan Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan : Januari 2017
b. Tempat/Lokasi : BPTP Banten
NAAN PENYULUHAN PERTANIAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PTT PADI SAWAH PADA PENANGK
Oleh:
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi
setiap saat. Padi menjadi komoditas pangan utama, dan merupakan salah satu komoditi
unggulan dalam empat sukses program Kementrian Pertanian, guna mendukung program
swasembada pangan. PTT merupakan suatu pendekatan inovatif melalui perakitan
komponen teknologi secara partisipatif bersama petani yang meliputi : varietas unggul
baru, benih bermutu dan berlabel, pemberian bahan organik, pengaturan populasi,
pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman yang status hara tanah, pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), penggunaan bibit muda <21 hari, tanama bibit
1-3 batang per rumpun, pengolahan tanah sesuai musim tanam, pengaturan pengairan
secara efektif dan efisien, penyiangan dengan ladak atau gasrok serta panen tepat waktu
dan gabah segera dirontokan (Badan Litbang Pertanian, 2010).
Penerapan teknologi yang masih rendah ditingkat petani, berakibat pada
rendahnya produktivitas dan pendapatan petani. Perbaikan teknologi dan sistem budidaya
padi melalui peningkatan pengetahuan petani diharapkan meningkatkan produktivitas
yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani. Peningkatan perilaku petani
melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan merupakan salah satu strategi
untuk mempercepat transfer teknologi pertanian kepada pengguna.
Dalam akselerasi pembangunan pertanian, pengetahuan petani mempunyai arti
penting karena dapat mempengaruhi tingkat adopsi teknologi dibidang pertanian.
Peningkatan pengetahuan petani dalam PTT padi sawah diharapkan dapat melahirkan
sikap positif terhadap teknoogi yang disampaikan, yang pada akhirnya dapat memperbaiki
ketrampilan petani dalam aplikasi teknologi yang didideminasikan. Oleh karena itu perlu
dilakukan evaluasi untuk mnegetahui tingkat pengetahuan petani terhadap teknologi PTT
Padi sawah. Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan petani terhadap
teknologi PTT padi sawah di Kabupaten Lebak khususnya pada petani penangkar benih
padi.
II. TINJAUAN PUSTAKA