Oleh :
Mahliya Khoirunnisa
Mallika Febryolla
Maulana Wisnu Satriya.K
Moch. Syarudin
Nurul Fadhilah
Nurul Istiqomah
MALANG
2018/2019
A. PENGANTAR MATERI
1. Deskripsi Singkat
Bab VI ini memberikan informasi gambaran tentang ruang lingkup
penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani serta membekali
mahasiswa untuk menguasai kompetensi dalam mengidentifikasi,
mempertunjukkan, menumbuhkan dan mengembangkan dengan mempelajari:
1) Penumbuhan kelembangan ekonomi petani,
2) Pengembangan kelembagaan ekonomi petani,
2. Manfaat Pembelajaran
Fungsi pembelajaran adalah agar tercapainya tujuan belajar, yaitu terjadinya
perubahan dalam diri seseorang ke arah yang positif dan terciptanya proses belajar
mengajar yang efektif dan efisien.
Setelah mahasiswa melalui proses pembelajaran pada bab ini diharapkan
dapat membentuk kemampuan intelektual, berfikir kritis dan munculnya kreatifitas
serta perubahan perilaku atau pribadinya berdasarkan praktik atau pengalaman
belajar tentang penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani.
3. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu dalam mengidentifikasi, memilih, mengambil
keputusan dan menguasai kompetensi tentang :
1) Penumbuhan kelembangan ekonomi petani, dan
2) Pengembangan kelembagaan ekonomi petani.
Penguasaan kompetensi ini sebagai dasar untuk menumbuhkan
kelembagaan ekonomi petani dalam wilayah kerja penyuluh pertanian.
4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan pada bab ini sebagai upaya untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan agar mahasiswa dapat
memiliki kompetensi sub pokok bahasan ini. Dengan demikian metode yang
digunakan berupa :
a. Discovery Learning yaitu mencari dan mengumpulkan informasi deskripsi
pengetahuan tentang penumbuhan kelembagaan Petani.
b. Contextual Instruction yaitu membahas teori kaitannya situasi nyata dan
melakukan studi lapang/terjun di dunia nyata.
c. Cooperative learning yaitu membahas masalah penumbuhan kelembagaan
ekonom petani secara berkelompok.
d. Small Group Discussion yaitu Membentuk kelompok kecil, memilih bahan
sub pokok bahasan, diskusi dan presentasi.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, dinyatakan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban mendorong dan
memfasilitasi terbentuknya kelembagaan petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP).
Kegiatan penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani
merupakan salah satu terobosan dalam rangka mengembangkan penyuluhan
pertanian yang dihela pasar melalui penerapan berbagai metode pemberdayaan.
Dengan adanya model ini diharapkan dapat diperoleh alternatif pemberdayaan
petani dalam pengembangan usaha yang dikelola oleh petani secara profesional di
sektor pertanian. Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan
Ekonomi Petani bertujuan :
1) Meningkatkan jumlah kelembagaan ekonomi petani yang tumbuh dari
kelembagaan petani (poktan/ gapoktan),
2) Meningkatkan pengembangan kegiatan usaha agribisnis yang dilakukan
oleh kelembagaan ekonomi petani berbasis komoditas unggulan daerah sesuai
potensi wilayah,
3) Meningkatkan kinerja pengawalan dan pendampingan penyuluh
pertanian dalam penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani,
4) Strategi yang ditempuh dalam penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan ekonomi petani, sebagai berikut:
Penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
a. Identifikasi kelembagaan petani (poktan/kelompok wanitatani/gapoktan)
sebagai calon pelaksana.
a. Penumbuhan
i. Kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang telah
melakukan kegiatan usaha berbasis komoditas unggulan.
ii. Diutamakan pada poktan/gapoktan yang berpotensi memberikan kontribusi
terhadap peningkatan produksi tujuh komoditas unggulan.
iii. Minimal 20% KEP ditumbuhkan dari usaha yang dikelola oleh perempuan
(Kelompok wanita tani/KWT).
b. Pengembangan
i. Kelembagaan ekonomi petani, baik yang belum berbadan hukum (KUB,
LKMA) maupun telah berbadan hukum (koperasi/PT).
ii. Diutamakan pada kelembagaan ekonomi petani yang berpotensi memberikan
kontribusi terhadap peningkatan produksi tujuh komoditas unggulan.
c. Persiapan
1) Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan
Ekonomi Petani.
Bimbingan teknis penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi
petani merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat untuk menyamakan
persepsi, koordinasi dan sinergitas dalam rangka menyusun rencana kegiatan
penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani.
Tujuan :
a) Melakukan sinkronisasi kegiatan penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan ekonomi petani melalui kegiatan Dana Dekonsentrasi yang
dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/ kota.
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja penumbuhan
dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani.
c) Mendiskusikan hasil pendataan kelembagaan petani yang akan ditumbuhkan
menjadi kelembagaan ekonomi petani dan kelembagaan ekonomi petani
yang telah tumbuh serta berpeluang untuk ditingkatkan kapasitasnya dalam
mengembangkan agribisnis komoditas unggulan.
d) Menyusun dan menyepakati matrik kegiatan penumbuhan dan
pengembangan kelembagaan ekonomi petani.