A. Latar belakang.
Evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian kegiatan
mengukur dan menilai (SOEDIJANTO, 1996). Evaluasi merupakan suatu
kegiatan yang penting namun sering di kesampingkan dan konotasinya negatif,
karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan
penyuluhan pertanian.
1
Dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian ini, penyuluh
menyusun rencana kegiatan evaluasi dampak membuat bokashi jerami.
Perencanaan evaluasi dimulai dari persiapan alat-alat dan bahan pembuatan
bokashi jerami tersebut.
Mengapa harus bokashi jerami? Karena bahan pembuatnya yaitu jerami selalu
tersedia, mudah didapat, biaya murah, dan belum dilaksanakan di kelompok tani
Aluppang Desa Mojong Kecamatan Watang Sidenreng. Oleh karena itu penting
adanya perencanaan kegiatan evaluasi dampak setidaknya di wilayah Mojong
dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pertanian
lapangan.
B. TUJUAN
2
C. Sasaran
Secara umum mamfaat dari hasil supervisi monitoring, evaluasi , dan laporan
penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilaku petani, untuk
perbaikan program, sarana prosedur, pengorganisasian, pelaksanaan( Modul
Diklat Dasar Ahli.2010).
a. Berdasarkan fakta
3
Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah:
b. Bokashi
Bokhasi berasal dari bahasa jepang yang berarti” bahan organik yang telah
difermentasikan”. Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti
Sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan dan lain- lain. Bahan-bahan
tersebut di fermentasikan dengan bantuan mikroorganisme yang mempercepat
proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk
mempercepat fermentasi di kenal sebagai effective microorganisme (EM).
Manfaat bokashi:
4
Bahan :
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200kg
5. EM 4 ( 20 sendok makan )
6.Air secukupnya
Cara pembuatan :
5. suhu adonan di cek setiap 5 jam sekali pertahanka suhu 40-50 oC, bila suhu
kurang atau lebih penutup dibuka lalu adonan di bolak balik kemudian ditutup lagi
pada tanah yang kurang subur dapat dinaikkan lebih banyak dari itu, kemudian
5
III. Metode evaluasi dampak Penyuluhan Pertanian
1. Lokasi
2. waktu
Waktu kegiatan dilakukan sebelum musim tanam pada tanggal 1 april 2022
disawah irigasi terluas milik petani bernama Mustakim di Desa Mojong.
B. Karakteristik
Pada kegiatan evaluasi dampak penyuluhan pertanian ini, Yang dipilih adalah
petani bernama Mustakim akan menanam varietas Inpari 32 yang berdomisili di
dusun I Bendoro Desa Mojong kecamatan Watang Sidenreng Kabupaten Sidrap.
Data primer yaitu dilakukan dengan teknik wawancara langsung pada petani
responden dalam evaluasi dampak pelaksannan penyuluhan pertanian
6
D. Prosedur rancangan
LAMPIRAN
A. Identitas responden
2. Umur = 44
4. Pendidikan =SMA
7. Alamat = Bendoro
7
B. Daftar pertanyaan
Jawaban
No Pertanyaan Persentase
Ya Tidak
8
enggan untuk menggunakan di lahan
sawah masing-masing ?
padi
Petani,
________________
9
C. Kesimpulan/Saran .
10
RENCANA KEGIATAN EVALUASI DAMPAK PENYULUHAN
PERTANIAN
TAHUN : 2015
DESA : PASSENO
KECAMATAN : BARANTI
11
OLEH :
H.HAMZAH UMAR. SP
12
13